Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lea Juilana Yosnata NIM : 1202267 TRANSDUKSI

Proses transfer gen bakteri melalui perantara virus dinamakan transduksi. Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage, atau disebut juga fage. Fenomena ini pertama ditemukan oleh Lederberg dan Zinder. Fage terdiri dari dua jenis yang memiliki siklus hidup berbeda, yaitu fage virulen dan fage temperate. Kedua fase ini berkaitan dengan cara virus mentransduksi bakteri. Fage virulen adalah fage yang dengan segera lisis dan mematikan inangnya. Sedangkan fage temperate hidup di dalam inangnya dalam waktu tertentu tanpa mematikannya. Profage adalah fage yang DNA nya terintegrasi (bergabung) dengan kromosom inang. Fage yang dapat melakukan transduksi sehingga menyebabkan rekombinasi adalah fage temperate. Hal tersebut dikarenakan fage temperate dapat membuat bakteri tetap hidup sebagai bakteri lisogenik atau sebagai profage. Fage virulen tidak dapat menjadi profage karena selalu litik. Ada dua macam transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Pada transduksi umum, fage dapat membawa bagian kromosom manapun dari bakteri, sedangkan pada transduksi khusus hanya bagian tertentu saja yang dapat dibawa oleh fage. A. Transduksi Umum Fage transduksi dimulai dengan adanya sel inang yang diinjeksi fage. Partikel-partikel fage yang baru terbentuk di dalam sel inang dan kromosom inang hancur. Salah satu partikel fage yang terbentuk membawa fragmen DNA bakteri secara random dan disimpan di dalam kepala fage tersebut. Hal tersebut terjadi karena enzim endonuklease yang berperan dalam pengemasan DNA fage tanpa sengaja mengemas DNA inang. Ketika sel inang mengalami lisis, partikel transduksi dilepaskan bersama-sama dengan fage normal. Partikel transduksi tidak dapat mereplikasi diri, tetapi dapat mempengaruhi sel lain jika menginjeksi sel inang baru. Kromosom sel inang dapat mengalami rekombinasi dengan DNA yang dibawa partikel transduksi. Rekombinasi terjadi karena adanya allel sifat yang sama baik dari DNA inang maupun DNA yang dibawa oleh fage. Bakteri yang dapat mengalami transduksi umum contohnya Salmonella thypimurium.

B. Transduksi Khusus Transduksi khusus biasanya terjadi pada daerah spesifik pada kromosom inang yang terintegrasi langsung dengan genom fage. Hanya gen bakteri yang dekat dengan titik penempelan saja yang bisa terintegrasi dengan genom fage. Hal ini terjadi pada fage temperate tertentu. Fage transduksi khusus ini terbentuk karena adanya kesalahan saat rekombinasi eksisi dari profage. Karena DNA profage terikat dengan DNA inang, maka proses replikasi dikendalikan oleh inang. Kebanyakan DNA fage diekspresikan pada saat fage berada dalam fase profage. Pada induksi profage, genom fage terpisah dari DNA inang. Proses ini disebut eksisi. Eksisi akan membentuk fage, prosesnya mirip dengan pembentukan plasmid. Pada eksisi yang biasa terjadi, yang akan lepas dari DNA inang hanyalah DNA fage itu sendiri. Tetapi pada beberapa fenomena, fage yang terbentuk yang membawa gen-gen inang yang berada di sebelahnya. Contohnya adalah profage yang terintegrasi diantara gen gal dan bio pada kromosom E. coli dapat membawa gen gal dan bio bersama DNA fage saat proses eksisi. Setelah fage terpisah dari DNA inang, fage berreplikasi hingga sel induk lisis. Fage yang membawa gen inang merupaka fage defektif yang dapat mengakibatkan rekombinasi pada sel yang dijadikan inang baru.

C. Kesimpulan 1. Persamaan transduksi umum dan khusus: a. Fage menjadi perantara pemindahan DNA. b. Pertikel transduksi membawa DNA inang dan dapat menyebabkan rekombinasi gen. c. Perbandingan terbentuknya partikel transduksi lebih kecil dibandingkan fage normal. 2. Perbedaan transduksi umum dan khusus dapat disimpulkan sebagai berikut: Pembeda Transduksi Umum Transduksi Khusus DNA inang dan DNA fage Spesifik.

DNA yang dibawa partikel DNA inang transduksi Pemilihan gen yang dibawa Random partikel transduksi Integrasi dengan kromosom Tidak terjadi

integrasi DNA fage terintegrasi kromosom

inang pada fase profage

antara DNA fage dengan dengan kromosom inang inang

3. Contoh bakteri yang dapat mengalami transduksi: a. Transduksi umum: Xanthobacter sp., Staphylococcus sp., Salmonella tryphimurium. b. Transduksi khusus: Pseudomonas sp., Desulfovibrio sp., Escherichia coli

Sumber: McLaughlin. - . Transduction. [Online] Tersedia: http://mona.uwi.edu%2Fbiochem%2Fcourses% 2Fbc34c%2Fdocuments%2Ftransduction4.pps [19 Maret 2014] Anthony J.F. Griffiths, Susan R. Wessler, Richard C. Lewontin, William M. Gelbart, David T. Suzuki, Jeffrey H. Miller. 2004. An Introduction to Genetic Analysis, Eighth Edition. New York : WH Freeman and Company.

Anda mungkin juga menyukai