=0 ZV
b. Beton masih belum menerima tegangan. Gaya tarik kabel adalah sebesar Zv, dimana tegangan tarik kabel adalah Zv. Dimana tegangan tarik yang terjadi adalah regangan yang terjadi pada kabel adalah . , sedangkan
Regangan beton ZV
c. Anchor di lepas dan beton mengalami tekan sebesar Zv. Tegangan yang terjadi pada kabel adalah . Regangan kabel pada kabel menjadi
Tahapan pelaksanaan: Pada saat awal pada angker bekerja gaya sebesar . Baru kemudian beton dicor. Beton dibiarkan mengeras, dimana gaya beton pra tekan belum bekerja Setelah tegangan beton mencapai 80 %, baru angker dilepas, dimana regangan kabel menjadi
Persamaan menjadi
Atau
Dimana :
Contoh: Sebuah balok beton dengan tampang 15 cm x 25 cm akan di buat tegangan sebesar . (dipelaksanaan penarikan kabel). Digunakan kabel dengan luas 2,4 cm2, enam kabel seperti gambar. Beton yang digunakan adalah K 450. a. Tentukanlah tegangan yang terjadi pada beton dan tentukan gaya tarik pada kabel. b. Berapakah kehilangan gaya pada kabel (losis) c. Berapakah beban yang dapat dipikul jika L = 18 m. `` Gaya kabel adalah Dengan demikian ..
Dimana Catatan :
Tampang Ideal
Dimana:
Didalam praktis untuk menghitung losis pada kabel pra tekan yang ditarik ditengah dipakai juga dengan rumus
Jika contoh soal diatas ingin dipakai, berapakah beban yang dapat dipikul. Tegangan yang terjadi pada beton adalah
Sedangkan mutu beton adalah: K450, dimana tegangannya adalah 450 kg/cm2 = 4.5 kN/cm2 1,1189 kN/cm2
-0,5593 kN/cm2
+0,5593 kN/cm2
Jika L = 18 m, maka Tegangan Tahan Momen ( Momen L wtotal -55.93 Kg/cm2 1562.5 -87390.625 1800 -0.21577932 -21.5779321 -0.02157793 0.09375 -0.11532793 -115.327932 cm3 Cm Kg/cm kg/m t/m t/m t/m kg/m
W=115.52 kg/m
1,1189 kN/cm2
-0,5593 kN/cm2
Kabel yang ditarik ditengah/dititik berat umumya tidak ekonomis, karena gaya tarik kabelnya besar. Untuk memperkecil gaya tarik kabel dapat dilakukan dengan penarikan kabel diluar titik berat (dibawah) sejarak Yiz dari titik berat. Kabel ditarik di tengah Kabel ditarik di jarak Yiy tarik ya tekan yb yiz
tekan
Tabel :
Contoh soal:
12.5 cm 25 cm
Kabel 6 unit dengan luas penampang kabel masingmasing =0.4 cm2. Total =6x0,4=2.4 cm2
kN
10
Kabel ditarik di jarak Yiy 0.498 kN/cm2 tarik ya=12.7 tekan Yiz=7.8 yb=12.3
1.584 kN/cm2
tekan
Losis
Kesimpulan: Momen yang dapat dipikul dengan kabel ditarik diluar titik berat adalah 1.584/0.5593=2.83 x lebih besar dari yang ditarik dititik berat.
11
Bahan Kuliah tgl 13 Mei 2013 Kabel yang ditarik didua sisi.
15 cm Ditentukan terlebih dahulu besaran berikut ini Luas Tampang ideal Jarak dari titik berat ke sisi bawah Jarak titik berat kesisi atas Jarak titik berat ke kabel bawah Jarak titik berat ke kabel atas Inertia ideal Momen tahanan bawah Momen tahanan atas
12
13
Persiapan ujian mid. Sebuah balok dengan panjang bentang 12 meter, dengan ukuran 20 cm x 40 cm, dimana beban yang dipikul w adalah 800 kg/m. Dipilih pre tension dengan kabel lurus. Hitunglah jumlah kabel dan diameter kabel yang digunakan. Ditetapkan tegangan beton fc= 50 Mpa
Datar kabel:
Diameter
Berat Jenis
14
E=
Tegangan
Berat sendiri qbs = 0.2 x 0.4 x 2.5 = 0.2 t/m = 200 kg/m Berat total = 200 + 800 = 1000 kg/m =10 kg/cm Bidang Momen:
M=1/8. qL2
15
16
atau Diambil
Maka
Dst Diambil
17
b 40 40 50 60 65 70 20 30 30 30 30 30
2 2 2 2 2 2
Berat 3 3 3 3 2 2 2.7
5.85
Jenis-jenis beban 1. 2. 3. 4. 5. 6. Beban pre stress akibat kabel Beban tetap (beban mati) Beban lalu lintas (beban hidup) Temperatur Susut dan Rangkak (beton)/Relaxasi Beban akibat pergerakan tanah
Kombinasi beban Dalam kenyataannya ada beberapa kombinasi beban a.l. : Berat sendiri (g1) Beban Mati (g2), seperti pelat dll Beban hidup/lalu lintas p
Bahaya susut dan Rangkak Susut dan rangkak timbul pada 1 s/d 3 bulan setelah pengecoran dimana ada kehilangan tegangan pra tekan akibat susut dan rangkak. Susut : perubahan panjang pada beton tanpa ada beban. pada beton setelah ada beban
Kehilangan Gaya Pratekan akibat susut dan rangkak adalah merupakan topic khusus, dan dalam perhitungannya dapat dilihat di Building Code. Grafik susut dan rangkak dapat dilihat digambar berikut. Susut timbul setelah mulai pengerasan beton secara drastis, tapi bisa timbul sampai lebih kurang 3 s/d 5 tahun tergantung ketebalan konstruksinya.
18
Rangkat timbul setelah beban bekerja dan secara bersama dengan susut dalam waktu yang lama secara bersama-sama.
19
Dalam perencanaan harus diperhitungkan kondisi sbb: Kombinasi beban Sebelum terjadi susut dan rangkak tidak terjadi kehilangan gaya pra tekan Bahaya tarik v+g1 sewaktu terjadi susut dan rangkak terjadi kehilangan sebagian gaya pra tekan (1 s/d 3 bulan) Tidak ada setelah terjadi susut dan rangkak terjadi kehilangan gaya pra tekan yang cukup besar Tidak ada
v+g1+g2
v+g1+g2+p
Bahaya tekan Bahaya pada kabel karena mengalami gaya tarik secara cepat setelah beban g2 bekerja (pada pre tension) Gaya p bekerja kemudian
Tidak ada
Pada beton atas terjadi tegangan tekan yang besar. Pd kabel terjadi tegangan yang lebih besar.
Relaksasi Pada kabel terjadi relaksasi besarnya bisa 3 % sd 8 %, tergantung kualitas kabelnya.
Secara keseluruhan bisa terjadi kehilangan gaya pre stress secara akumulatif s/d 20 %.
20
Contoh soal 3: Sebuah balok beton dengan tampang 15 cm x 25 cm akan di buat tegangan sebesar . (dipelaksanaan penarikan kabel). L = 12 m. Digunakan kabel dengan luas 2,4 cm2, enam kabel seperti gambar. Beton yang digunakan adalah K 450. Gaya tarik pada kabel 216 kN. Balok menerima live load 6 kN/m.
12.5 cm 25 cm Kabel 6 unit dengan luas penampang kabel masing-masing =0.4 cm2. Total =6x0,4=2.4 cm2
Yiz=7.8 cm 15 cm
Ditanya: = Kontrol tegangan beton pada saat transfer (v1+g1) Kontrol tegangan beton dan kabel pada saat service (v1+g1+p) 15.25 =375 375+(5,68-1).2,4 =386,23 cm 26-12.3=12.7
+375 2.4.
cm
21
g1
L = 12m
Akibat kabel
b (m) 0.15
h (m) 0.25
(kg/m) 2500
g1 (kgm) 93.75
L(m) 12
M(kgm) 1687.5
a kg/cm2 105.93
a N/mm2 -10.593
b kg/cm2 102.583
b N/mm2 +10.258
+10,578
-10.593
-10.24
+10.258
22
Kontrol pada saat servis Saat service, terjadi losis tegangan =7,63% Maka tegangan akibat pre stress
23
-9,73
-10.593
-67.79
-9.42
+10.258 +65.65
Beton masih mengalami tarik/dihitung ulang sampai dimensi dan gaya pratekan optimal. Dengan menambah pre stress agar tegangan dibawah menjadi nol?????
Karena beton masih tertarik maka alternative adalah gaya pra tekan harus ditambah atau penampang harus dirobah.
24
Transfer: (v+g1) Transfer artinya dimana beton pertama kali mengalami prestress. Yang bekerja baru gaya pra tekan (v) dan berat sendiri (g1). Service: (v+g1+g2+p) Saat service adalah dimana beban yang bekerja selain gaya pratekan (v), berat sendiri (g1) maka beban mati (g2) dan beban hidup (p) sudah bekerja. Akan tetapi pada saat ini gaya pra tekan akan mengalami lossis. Lossis akan mengakibatkan penurunan gaya pra tekan.
25
Post Tensioning Tahapan: Beton di cor terlebih dahulu (kabel telah dimasukkan kedalam beton bersama sarung kabel) Setelah beton mencapai kekerasan tertentu, kabel ditarik Setelah kabel di tarik diisi mortar diisikan kedalam sarung kabel kabel
dimana
26
Langkah-langkah pekerjaan Beton dicor dan setelah beton mengeras maka kabel ditarik, dimana mortar pada sarung kabel belum terisi.
dan
27
Setelah itu beban yang bekerja adalah berat sendiri g1, dimana mortar pada sarung kabel belum terisi
Dimana
28
29
30
xl xb
Ynz,1 B
Zv
U1
Zv
Normal
Momen
Gaya Lintang
31
dan
32
Zv=u.r
Karena
maka cos
dan
Dimana
33
34
A B
Normal
Momen
Gaya Lintang
35
36
Soal:
1. Sebuah balok beton dengan tampang 15 cm x 25 cm akan di buat tegangan sebesar . (dipelaksanaan penarikan kabel). L = 12 m. Balok menerima live load 6 kN/m. Digunakan kabel dengan luas 1 kabel 2,4 cm2, enam kabel seperti gambar. Beton yang digunakan adalah K 450. Rencanakanlah Gaya tarik pada kabel 2. Sebuah konstruksi Hall dengan balok pre stress seperti di bawah, dimana bentang ukuran 20 m, ukuran penampang 25 x 85 cm. Mutu beton fc=50 Mpa. Kabel bawah ukuran A = 6x 150 mm2 = 900 mm2, sedangkan diatas A = 2 x 52 mm2=104 mm2. Kontrol tegangan yang terjadi pada L/2.
37
38