Anda di halaman 1dari 20

Pembacaan Kasus

RHINITIS ALERGI
Oleh : dr. Dea Kristanti Konsulen : dr. Nasrul, Sp.THT

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Sappe Palalo Umur : 39 tahun RM : 118729 Agama : Islam Alamat : Desa Kalotok Kec. Sabbang Tgl. Berobat : 9 Januari 2014

ANAMNESIS

Pasien masuk dengan keluhan hidung tersumbat yang dialami sejak 2 minggu yang lalu. Flu (-), sakit kepala (-), sesak napas (-), post nasal drips (), bersin-bersin (+), rhinorea (+)

Pemeriksaan Fisis

Hiperemis (-) Udem (+)

Diagnosis

Rhinitis Alergi

Penatalaksanaan
Ceflos 2x1 Stenirol 3x1 Alerfed 2x1 Loratadin 2x1

DISKUSI

ANATOMI HIDUNG

FISIOLOGI HIDUNG
Sebagai jalan napas Pengatur kondisi udara Sebagai penyaring dan pelindung Indera penghidu Resonansi suara Proses bicara Refleks nasal

DEFINISI
Menurut WHO ARIA tahun 2001: Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE

KLASIFIKASI

Intermitten
Gejala kurang dari 4 hari/minggu atau Kurang dari 4 minggu

Persisten/menetap
Gejala lebih dari 4 hari/minggu dan Lebih dari 4 minggu

Ringan
Tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aktivitas harian, bersantai, berolahraga, belajar, bekerja, dan hal lain yang mengganggu

Sedang-berat
Bila terdapat satu atau lebih gangguan tersebut di atas

PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis Bersin berulang Rinore yang encer dan banyak Hidung tersumbat Hidung dan mata terasa gatal

Pemeriksaan Fisis Rinoskopi anterior:


Mukosa edema, basah, berwarna pucat/livid disertai sekret encer yang banyak Bila gejala persisten, mukosa inferior tampak hipertrofi

Allergic shiner (terdapatnya bayangan gelap di bawah mata yang terjadi karena statis vena sekunder akibat obstruksi hidung) Allergic salute (tampak menggosokgosok hidung dengan punggung tangan karena gatal) Allergic crease (timbulnya garis melintang di dorsum nasi bagian sepertiga bawah karena kegiatan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

In vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat RAST (Radio Immuno Sorbent Test) ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test)

In vivo
Skin test (prick test, patch test) Challenge test

PENATALAKSANAAN

Non farmakologi
Mengurangi semaksimal mungkin kontak dengan alergen

Farmakologi
Antihistamin (difenhidramin, CTM, dll.) Dekongestan (beberapa hari) Kortikosteroid Antikolinergik (untuk mengatasi rinore) Penstabil sel mast (sodium kromoglikat)

Immunoterapi
Adalah pengobatan kausal untuk desensitisasi yang membutuhkan waktu lama ( 5 tahun) serta biaya yang besar Mekanisme immunoterapi dalam menekan gejala rinitis adalah dengan cara mengurangi jumlah IgE, neutrofil, eosinofil, sel mast, dan limfosit T dalam peredaran darah. Contoh preparat: Omalizumab (antibodi anti-IgE yang bekerja dengan mengikat IgE dalam darah

KOMPLIKASI
Polip hidung Otitis media (terutama pada anakanak) Sinusitis paranasal

Anda mungkin juga menyukai