Anda di halaman 1dari 3

BAB III KONDISI SAAT INI 9.

UMUM Penggunaan sistim electrolisasi air guna meningkatkan kecepatan dan untuk efisiensi bahan bakar pada mesin mesin mobil sudah mulai banyak digunakan. Berbagai macam alat diciptakan berdasar teknologi ini, namun pada mesin kapal masih sangat langka, khususnya di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) belum ada terobosan untuk mencoba memanfaatkan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi modern yang menuntut energi ramah lingkungan (hybrid) guna mengurangi pencemaran udara dan global Pendorong Pokok ("PK) KRI kelas P# $%. &lat ini berfungsi mengelectrolisis (dekomposisi) air (!'() men)adi gas !idrogen, !idrogen dan (ksigen (!!(). *as yang dihasilkan dari proses electrolisasi air ini selan)utnya akan disalurkan ke ruang bakar guna penyempurnakan proses pembakaran yang diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kecepatan dan bertambah irit (lebih efisien) konsumsi bahan bakarnya. 10. KECEPATAN & EFISIENSI BAHAN BAKAR PADA SISTEM PENDORONG Pada KRI #lass P# $% untuk sistim pendorongannya menggunakan $ "PK yaitu "PK kiri, tengah dan kanan. "asing+masing "PK dihubungkan dengan shaft propeller melalui coupling, sehingga tiap "PK mengerakkan (memutar) shaft propeller sendiri. &dapun "erk , -ype "PK yang digunakan pada KRI kelas P# $% adalah "&. /'01' 23 145 dengan po er 4455 !P, Idle 6peed %55 rpm dan maksimal '455 rpm. /engan kemampuan seperti itu pada a alnya KRI ini dapat mencapai kecepatan $$,0 knots pada balingan maksimal, '1 knots pada balingan )ela)ah dan 47 knots pada balingan ekonomis. .amun kondisi saat ini kenyataannya pada balingan maksimal kecepatan hanya sampai pada '4 Knots. Pada balingan 4'55 rpm (ekonomis) kecepatan kapal 4' knots, dan pada balingan 4055 rpm ()ela)ah) kecepatan kapal hanya s.d 40 knots. Konsumsi bahan bakar untuk satu "PK sesuai manual book untuk balingan '455 rpm adalah 71,1 gal,hr atau 4$1 liter,)am, pada balingan 4055 rpm adalah 455 liter,)am dan pada balingan 4'55 rpm adalah 15 liter,)am. 6edangkan kondisi saat ini berdasarkan kenyataan dilapangan konsumsi bahan bakar pada balingan '455 rpm mencapai '$5 arning mau tidak mau harus kita ikuti. !al tersebut kami respon dengan merancang alat yang akan kami terapkan pada "esin

POKOK KRI KELAS PC 36

liter,)am, pada balingan 4055 rpm konsumsi 485 liter,)am dan untuk balingan 4'55 rpm membutuhkan bahan bakar 05 liter,)am. *as buang dan smoke,asap yang dihasilkan berupa asap hitam pekat dan .itrogen (9ide yang merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara. /itambah lagi dengan sisa bahan bakar bercampur oli yang tidak terbakar akan semakin mengotori lingkungan khususnya laut tempat dimana KRI tersebut beroperasi. 6ementara itu bangunan kapal terbuat dari fiberglass yang kuat dan ringan sehingga mendukung untuk mencapai kecepatan maksimal. :ntuk ini kita akan melakukan optimalisasi dalam hal kemampuan kapal dalam melaksanakan manu;ra. /alam hal ini kita akan merencanakan sebuah ino;asi , modifikasi untuk membuat alat tambahan dengan merubah "PK. 11. IMPLIKASI 6ecara substansif dengan berkurangnya kemampuan kapal, baik dari kecepatan ataupun pemakaian bahan bakar yang semakin boros maka akan berdampak secara langsung pada kemampuan kapal melaksanakan tugas + tugas operasi. >arak )angkauan kapal yang semakin pendek, diadakan. "asalah keterbatasan anggaran untuk mendukung bahan bakar KRI yang melaksanakan operasi )uga akan semakin menurunkan kemampuan kapal. Bila sudah demikian maka kehadiran KRI kelas P# $% sebagai unsur patroli di laut secara kuantitas akan berkurang. 6ecara linier dengan berkurangnya kehadiran unsur patroli di laut maka akan meningkatkan pelanggaran hukum dan pelanggaran kedaulatan di Republik Indonesia. "odifikasi alat !!( *enerator ini kita akan mendapatkan penambahan kecepatan "PK KRI kelas P# $% dari yang sekarang maksimal '4 Knot sampai lebih kurang $$ Knot ( asumsi peningkatan sampai %5? ). 12. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI Pada umumnya "PK yang dipasang pada KRI kelas P# $% khususnya type mesin "&. /'01' 23 145 mempunyai permasalahan antara lain @ a. *etaran yang lebih besar dan suara yang lebih keras. !al ini sebagai akibat besarnya perbandingan kompressi dan tekanan. ilayah maritim aktu tempuh yang semakin lama dan ketahanan kapal di daerah operasi sudah tidak sesuai lagi dengan perencanaan a al KRI kelas P# $% electrolisasi air yang kita sebut dengan <!!( *enerator= tanpa

b.

Konsumsi bahan bakar untuk satu "PK sesuai manual book untuk balingan '455 rpm adalah 71,1 gal,hr atau 4$1 liter,)am, pada balingan 4055 rpm adalah 455 liter,)am dan pada balingan 4'55 rpm adalah 15 liter,)am. 6edangkan kondisi saat ini berdasarkan kenyataan dilapangan konsumsi bahan bakar pada balingan '455 rpm mencapai '$5 liter,)am, pada balingan 4055 rpm konsumsi 485 liter,)am dan untuk balingan 4'55 rpm membutuhkan bahan bakar 05 liter,)am.

c.

Pembakaran yang ter)adi di dalam mesin tidak sempurna mengakibatkan ter)adinya penumpukan sisa bahan bakar yang tidak terbakar yang lama kelamaan men)adi kerak dan membuat asap ber arna hitam kelam. 6moke , asap dan gas buang yang berupa .itrogen (9ide (.(9) ini tentunya sangat berpengaruh bagi kebersihan lingkungan.

d.

Penumpukan sisa bahan bakar dan *as buang saling bertolak belakang dalam pemunculannya. 6moke , asap terbentuk ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik dengan oksigen sehingga reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi seperti itu suhu pembakaran tidak terlalu tinggi (A 4055 B# ) .(9 atau .itrogen (9ide tidak banyak terbentuk. .amun ketika pencampuran bahan bakar dan udara ter)adi dengan baik sehingga pembakaran sempurna tercapai, maka suhu pembakaran tinggi ( C 4055 B# ), hal ini mengakibatkan ter)adinya reaksi antara gas .' yang ada di udara dengan oksigen membentuk senya a .itrogen (9ide yang besar, sekalipun produksi smoke , asap akan mengecil.

:ntuk mengatasi dilema diatas, berbagai penelitian telah dilakukan khususnya untuk memungkinkan reduksi antara smoke , asap dan .itrogen (9ide secara bersama +sama. 6alah satu langkah yg akan kami terapkan adalah dengan cara pembuatan alat !!( *enerator.

Anda mungkin juga menyukai