Anda di halaman 1dari 9

Jual Beli Menurut Islam

Pengertian Jual Beli


Jual beli menurut bahasa adalah suatu bentuk akad penyerahan sesuatu dengan sesuatu lain. Sedangkan menurut istilah jual beli adalah transaksi antara penjual dan pembeli untuk melakukan tukar-menukar barang atas dasar suka sama suka yang disertai dengan akad. Akad jual beli dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan bentuk perkataan dan perbuatan.

Syarat syarat Jual Beli


Dalam syariat islam jual beli mempunyai beberapa persyaratan dan ketentuan-ketentuan tersendiri yang harus dipenuhi oleh penjual dan pembeli. Adapun syarat tersebut adalah: ~ Bagi yang Berakad Adanya saling ridha antara penjual dan pembeli, tidak sah bagi suatu jual beli apabila salah satu dari keduanya ada unsur terpaksa. Tanpa hak (sesuatu yang diperbolehkan). Namun apabila keterpaksaan itu adalah perkara yang hak (dibenarkan syariah), maka sah jual belinya. Yang berakad adalah orang yang diperkenankan oleh syariat untuk melakukan transaksi, yaitu orang yang merdeka, mukallaf, dan orang yang sehat akalnya. Dan tidak sah jual beli dari anak kecil, orang bodoh, orang gila, hamba sahaya yang tanpa izin majikannya. (jual beli yang tidak boleh dilakukan anak kecil adalah jual beli yang biasa dilakukan orang dewasa, seperti jual beli rumah, kendaraan dan lain-lain. Bukan jual beli yang sifatnya sepele seperti jual beli jajanan anak kecil).

~ Bagi Barang yang Diakadi Barang tersebut adalah sesuatu yang dapat diambil manfaatnya secara mutlaq, dan tidak sah menjual sesuatu yang diharamkan mengambil manfaatnya seperti khomer, alat-alat music dan bangkai. Yang diakadi berupa harga atau sesuatu yang dihargai mampu untuk dikuasai, karena sesuatu yang tidak dapat dikuasai menyerupai sesuatu yang tidak ada, maka tidak sah jual belinya. Barang yang diakadi tersebut diketahui ketika terjadi akad oleh yang berakad, karena ketidak tahuan terhadap barang tersebut merupakan suatu bentuk penipuan, sedangkan penipuan itu terlarang. Maka tidak sah membeli sesuatu yang tidak terlihat atau terlihat namun tidak diketahui hakikatnya.

Rukun Jual Beli


1. Ada penjual dan ada pembeli yang keduanya harus berakal sehat, atas kemauannya sendiri, dewasa dan tidak mubadzir (tidak boros) 2. Ada barang atau jasa yang diperjual belikandan barang penukar seperti uang, dinar, emas, dirham perak dan barang atau jasa. 3. Ada ijab qobul, yaitu ucapan transaksi antara penjual dan pembeli.

Hukum Jual Beli


Haram, jika tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli, atau melakukan jual beli yang terlarang. Mubah, jual beli secara umum memang hukumnya adalah mubah. Wajib, jual beli menjadi wajib hukumnya tergantung situasi dan kondisi, seperti menjual harta anak yatim dalam keadaan terpaksa.

Larangan dalam Jual Beli


Membeli barang di atas harga pasaran Membeli barang yang sudah dibeli atau dipesan orang Menjual atau membeli barang dengan cara menipu Menghambat orang lain mengetahui harga pasar agar membeli barangnya Menimbun barang yang dijual agar harga naik karena dibutuhkan masyarakat Menyakiti penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi Menyembunyikan cacat barang kepada pembeli Menjual barang dengan cara kridit dengan imbalan bunga yang ditetapkan Menjual atau membeli barang haram Jual beli yang bertujuan buruk, seperti untuk merusak ketentraman umum, menyempitkan gerakan pasar, mencelakai para pesaing dan lainlain.

Jual Beli yang Terlarang A. Jual Beli Ketika Panggilan adzan B. Jual Beli untuk Kejahatan C. Menjual Budak Muslim kepada Non Muslim D. Jual Beli di atas Jual Beli Saudaranya E. Samsaran F. Jual Beli dengan Inah

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai