PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi Berdasar SK Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006
Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam statusnya sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) di perguruan tinggi Bahwa kurikulum di semua tingkat pendidikan wajib memuat pendidikan kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang membentuk manusia menjadi warga negara yang memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air (pasal 37 UU No 20 tahun 2003 tentang SPN Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berlaku wajib bagi semua program studi di perguruan tinggi
2
Pendidikan Kewarganegaraan
Pelaksanaan MPK Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi didasarkan pada Surat Keputusan Dirjen Dikti Diknas No 43 th 2006 ttg Rambu-Rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi Kompetensi dasar mata kuliah PKn di perguruan tinggi adalah mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila Pelaksanaan MPK Pendidikan Kewarganegaraan di UNS Solo didasarkan SK Rektor No 713/ J.27.PP/2006 ttg Penyelenggaraan Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU) di Universitas Sebelas Maret Pola pelaksanaan MPK Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi lain diatur oleh perguruan tinggi ybs
3
Filsafat Pancasila Identitas Nasional Hak dan Kewajiban Warga negara Negara dan Konstitusi Demokrasi Indonesia Hak asasi manusia dan Rule of Law Geopolitik Indonesia Geostrategi Indonesia
4
Bab 1 Pancasila
Apakah Pancasila itu? Apa fungsi Pancasila itu bagi negara bangsa (nation state) Indonesia ? Bagaimana Pancasila fungsional dalam kehidupan bernegara? Apa manfaat yang kita dapatkan dengan belajar Pancasila ?
Pancasila
Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 terdiri atas lima prinsip yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusywaratan perwakilan dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pancasila pada hakekatnya adalah nilai (Kaelan, 2002) Nilai dasar Pancasila itu adalah nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan Lima nilai dasar itu bagi negara bangsa Indonesia dijadikan dasar (falsafah) negara Ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998 menegaskan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari NKRI. Dasar negara didalamnya mengandung makna pula ideologi nasional
6
Fungsi Pancasila
Pancasila pada hakekatnya adalah nilai yaitu lima nilai dasar sebagai kesatuan (sistem nilai) Lima nilai tersebut dijadikan (berfungsi) sebagai dasar (filsafat) bernegara dan dijadikan ideologi nasional Indonesia Dasar negara dan ideologi nasional pada dasarnya bersumber dari filsafat hidup / pandangan hidup/weltanschauung bangsa. Pandangan hidup bangsa disepakati untuk selanjutnya diangkat sebagai dasar dan ideologi bernegara
7
Norma Etik
Norma-norma etik dalam kehidupan bernegara menjadi pedoman perilaku baik oleh penyelenggara negara maupun warga negara Negara membutuhkan norma etik yang berlaku dan mengikat bagi seluruh warga (biasa maupun luar biasa) Norma etik kehidupan bernegara Indonesia diwujudkan melalui Pokok- Pokok Etika Kehidupan Berbangsa (Ketetapan MPR No VI/MPR/2001) Pokok- Pokok Etika Kehidupan Berbangsa mencakup Etika Sosial Budaya, Etika Pemerintahan dan Politik, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan, Etika Keilmuan dan Etika Lingkungan Pokok pokok etika bersumber dari (nilai etik) Pancasila yg harus dijabarkan lagi kedalam kode etik masing-masing profesi Sebagai sumber dari norma etik maka penyusunan normanorma etik bernegara tidak boleh bertentangan dengan nilainilai Pancasila
10
10
11
Norma Hukum
Kehidupan bernegara ternyata tidak hanya membutuhkan norma moral / etik tetapi juga butuh norma hukum Norma hukum bersifat memaksa dan mengikat (bersifat obyektif) terhadap warganegara Nilai dasar Pancasila dijabarkan kedalam norma hukum bernegara Nilai Pancasila sebagai (dijadikan) sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia (Pancasila sebagai sumber hukum material). Menurut teori jenjang norma (stufentheorie) Pancasila adalah grundnorm Norma hukum tertinggi negara adalah UUD 1945 yang bersumber dari nilai Pancasila
12
12
13
Norma Hukum
Norma hukum membentuk sistem hukum yg berjenjang dan hierarkis ( norma hukum tertinggi sampai norma hukum yang terendah) Norma hukum yang di atas menjadi sumber dan dasar bagi norma hukum di bawahnya. Norma hukum di bawah bersumber dan isinya tidak boleh bertentangan dengan dengan norma hukum di atasnya Pancasila berkedudukan di atas norma hukum. Pancasila merupakan grundnorm, staat fundamental norm dan cita hukum bagi sistem hukum di Indonesia Norma fundamental ini menjadi dasar bagi pembentukan hukum dasar negara yaitu UUD 1945. Norma fundamental memberi landasan filosofis berlakunya norma hukum UUD 1945 menjadi sumber atau dasar bagi penyusunan undang-undang. Undang-undang menjadi dasar bagi penyusunan peraturan pemerintah, dan seterusnya. Isi dari suatu undang-undang tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945
14
14
15
15
16
17
17
18
19
NORMA ETIK
SISTEM ETIK
NORMA HUKUM
SISTEM HUKUM
WNI
20
20
21
21
22
HAKEKAT BANGSA
Konsep bangsa (nation) memiliki dua (2) pengertian yaitu bangsa dalam arti sosiologis antropologis dan bangsa dalam arti politis (Badri Yatim, 1999), Dalam istilah lain cultural unity dan political unity (AT Soegito, 2004) Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis (cultural unity) adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. Jadi mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa , keturunan dan sebagainya. Contoh ; bangsa Kasmir, bangsa Yahudi, bangsa Kurdi, bangsa Jawa, bangsa Batak, Bangsa dalam pengertian politik (political unity) adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara. Contoh; bangsa Indonesia, bangsa India, bangsa Jerman
23
23
24
Identitas bangsa
Bangsa memiliki penanda, jati diri atau identitas yang bisa membedakan atau dibedakan dengan bangsa lain Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi primordial, sakral, tokoh, bhinneka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan (Ramlan Surbakti, 1999). Cultural unity ditandai oleh adanya kesamaan dalam hal ras, suku, agama, adat dan budaya, keturunan (darah) dan daerah asal (homeland). Identitas cultural unity dapat disebut pula identitas kesukubangsaan. Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat askriptif (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah (bawaan) , primer dan etnik. Setiap anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya. Misal setia pada sukunya, pada agamanya, pada budayanya , pada kerabatnya, pada daerah asal dan pada bahasanya Loyalitas pada identitas kelompok (etnik) pada umumnya kuat dan langgeng (bertahan lama)
25
25
Identitas bangsa
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik yaitu bangsa yang telah bernegara. Negara baru perlu menciptakan identitas yang baru pula untuk bangsanya. Identitas itu merupakan identitas kebangsaan atau nasional negara yang bersangkutan Identitas kebangsaan itu merupakan kesepakatan dari banyak bangsa (suku) didalamnya. Identitas itu bersifat buatan, sekunder, etis dan nasional. Identitas nasional itu dapat saja berasal dari identitas sebuah bangsa didalamnya yang selanjutnya disepakati sebagai identitas nasionalnya. Beberapa bentuk identitas nasional adalah; bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional, dan ideologi nasional.
26
26
Loyalitas Ganda
Seorang warga dalam sebuah negara bangsa pada dasarnya memiliki dua identitas yaitu identitas kesukubangsaan dan identitas nasional Ia memiliki identitas kesukubangsaan oleh karena sebagai warga dari cultural unity. Ia juga memiliki identitas kebangsaan/ nasional karena ia adalah warga dari suatu political unity Setiap identitas menuntut loyalitas (kesetiaan). Karena memiliki 2 identitas maka memiliki pula dua loyalitas (loyalitas ganda) Kesetiaan pada identitas nasional amat penting karena dapat mempersatukan warga bangsa itu sebagai satu bangsa dalam satu negara. Karena itu sebuah negara bangsa perlu adanya national caracter building yang terus menerus dalam diri warga negara
27
27
28
29
30
30
NATION
POLITICAL UNITY
IDENTITAS NASIONAL
31
31
32
33
33
PENGHUNI NEGARA
Warga negara Penduduk
34
34
Pengertian kewarganegaraan
Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara. Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis dan b. kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara yang bersangkutan. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau kewenangan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan warga negaranya.
35
35
Pengertian kewarganegaraan
Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asas berdasar kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran dikenal dua asas yaitu asas Ius Soli dan asas Ius Sanguinis Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada aspek perkawinan mencakup asas kesatuan hukum dan asas
persamaan derajat.
Negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan . Negara lain juga tidak boleh menentukan siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu negara. Problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan bipatride bahkan multipatride. Hal ini dikarenakan perbedaan asas kewarganegaraan yg digunakan negara.
36
36
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang- undang (pasal 26 UUD 1945) Undang-undang yang mengatur tentang warga negara adalah UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia . UU ini sebagai pengganti atas UU No 62 th 1958 Sebelumnya , pembagian penduduk Indonesia berdasar Indishe Staatregeling 1927 pasal 163 , (warisan Belanda) yaitu; Golongan Eropa, Golongan Timur Asing, Golongan Bumiputra atau Pribumi
37
37
Kewarganegaraan Indonesia
Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan di Indonesia adalah UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini adalah perihal; siapa yang menjadi warga negara Indonesia ; syarat dan tata cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia ; kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia dan; syarat & tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia Asas asas yang dipakai dalam UU ini adalah; asas isu sanguinis, asas ius soli terbatas, asas kewarganegaraan tunggal dan asas kewarganegaraan ganda terbatas Undang undang ini tidak mengatur perihal isi kewarganegaraan (hak dan kewajiban warga negara)
38
38
memiliki status sebagai warga negara , maka orang memiliki hubungan hukum dengan negara. Hubungan itu berwujud status, peran, hak dan kewajiban secara timbal balik Sebagai warga negara maka ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan negaranya Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif. Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000)
39
39
Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan publik. Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi
40
40
Di Indonesia , hubungan antara warga negara dengan negara (hak dan kewajiban) digambarkan dalam UUD 1945 Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut digambarkan dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban yang mencakup berbagai bidang Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945 Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara dituangkan dalam berbagai peraturan perundangundangan. Contoh hal dan kewajiban WNI dalam bidang pendidikan pada pasal 31 dijabarkan kedalam UU No 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara , dalam UUD 1945 hasil amandemen I telah dicantumkan adanya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia yaitu pada pasal 28 I J UUD 1945
41
41
42
42
43
Konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constituer (bhs Perancis) yang berarti membentuk. Dimaksudkan untuk pembentukan suatu negara Konstitusi sebagai peraturan dasar/awal mengenai negara. Sebagai dasar pembentukan negara, landasan penyelenggaraan bernegara Berarti hukum dasar- nya negara, hukum tertinggi negara . Hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis (pengertian luas) Sebagai undang-undang dasar nya negara (Konstitusi tertulis/ pengertian sempit) Konstitusi penting bagi negara karena penyelenggaran bernegara diatur dan didasarkan atas konstitusi negara
44
44
Konstitusionalisme
Untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik, penyelenggaraan bernegara perlu diatur dan dituangkan dalam suatu konstitusi. Sebab tanpa aturan, penyelengaraan bernegara cenderung disalahgunakan Ingat hukum besi kekuasaan; power tends corrupt, absolute power corrupts absolutely Konstitusionalisme adalah suatu gagasan/paham yang menyatakan bahwa suatu konstitusi /undang undang dasar harus memiliki fungsi khusus yaitu membatasi kekuasaan pemerintah dan menjamin hak-hak warga negara Konstitusi yg berpaham konstitusionalisme bercirikan bahwa konstitusi itu isinya berisi pembatasan atas kekuasaan dan jaminan thd hak 45 hak dasar warga negara
45
Negara Konsitusional
Adalah negara yang berdasar atas suatu konstitusi/ memiliki konstitusi sebagai dasarnya bernegara Disamping itu konstitusi negara tsb haruslah memuat gagasan mengenai konstitusionalisme Dengan demikian tidak setiap negara yang berdasar/memiliki konstitusi dinamakan negara konstitusional Perlu memiliki syarat bahwa konstitusi di negara tersebut bersifat konstitusionalisme Banyak negara yang memiliki konstitusi (UUD) tetapi belum tentu menganut konstitusionalisme
46
46
Konstitusi NKRI
Konstitusi yang berlaku di NKRI adalah UUD 1945 yang ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945, diberlakukan kembali melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 , dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh DPR dan yang telah mengalami 4 kali perubahan (amandemen) menurut putusan MPR tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 Konstitusi lain yang pernah berlaku adalah KRIS (1949-1950) dan UUDS (1950-1959) Konstitusi yang berlaku di Indonesia adalah hukum dasar tertulis (undang-undang dasar)
47
47
Isi Konstitusi
Berisi hal-hal yg mendasar, penting bagi negara Umumnya bersifat garis-garis besar yang nanti dituangkan lebih lanjut dalam peraturan perundangan dibawahnya Konstitusi negara umumnya berisi tentang identitas /organisasi negara, pola kekuasaan negara, hubungan antar lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara, aturan tentang perubahan konstitusi Konstitusi juga mengandung pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa ybs. Dalam jenjang norma, konstitusi termasuk kelompok Staatgrundgesetz atau aturan dasar/pokok negara 48
48
49
50
51
Ketatanegaraan Indonesia
Bentuk negara : kesatuan dengan asas desentralisasi Bentuk pemerintahan : republik Sistem pemerintahan : presidensiil Sistem politik : demokrasi Ketentuan ketentuan demikian dapat ditemukan dalam UUD 1945 Dengan demikian konstitusi negara menggambarkan sistem ketatanegaraan dari negara itu sendiri
52
52
53
Konstitusi- negara-warganegara
INDONESIA HK DSR TERTULIS KS/ HK DSR HK DSR TDK TERTULIS
UUD 1945
WNI
54
54