Anda di halaman 1dari 9

EKONOMI BARTER Bab 6, 7, 8

Perekonomian sederhana (yang subsisten)

melakukan perdagangan dengan cara barter yaitu saling tukarmenukar barang. Sekarang sistem barter ditinggalkan orang karena; (i) Sulit menemukan orang yang memiliki kehendak yang sama untuk barter, (ii) Sulit menentukan harga pertukaran karena perbedaan ukuran fisik dan kualitas barang yang dipertukarkan, (iii) Keinginan pembeli atau penjual dibatasi oleh keinginan pihak-pihak yang melakukan pertukaran, (iv) Sulit melakukan pembayaran tertunda, kredit hampir tidak mungkin karena tidak mudah menentukan ukuran dan mutu barang yang akan dipertukarkan, (v) Sulit menyimpan kekayaan dalam bentuk barang, dan biaya yang tinggi, (vi) Resiko berkurangnya nilai lebih tinggi karena penyusutan, apalagi kalau barang yang akan dipertukarkan hilang atau mati.

Pengertian Uang

Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau diterima untuk melakukan pembayaran dari transaksi barang, jasa, maupun hutang. Segala sesuatu media dapat menjadi uang syaratnya; (i) dapat diterima dan mudah digunakan, (ii) nilainya stabil, (iii) jumlahnya memenuhi perekonomian, (iv) mudah di bawa ke mana-mana, (v) dapat dijaga nilai fisiknya, dan (vi) mudah dibagi dalam jumlah yang kecil. Contoh uang kartal (kertas dan logm), uang giral dan semua aktiva finansial yang dapat menjadi subtitusi uang. Misalnya Travellers chek dan kartu kredit dapat menjadi subtitusi uang karena dapat dipakai dan diterima sebagai alat pembayaran.

Fungsi Uang

Fungsi dasar uang (Fundamental Function of Money) antara lain sebagai alat tukar, penyimpan nilai, satuan hitung, dan untuk pembayaran masa depan (tertunda). Sebagai alat tukar, uang mudah digunakan dalam trasaksi, dimana dan kapan saja. Sebagai penyimpan nilai, uang menjadi simpanan kekayaan. Menggunakan uang, barang yang berbeda dapat diukur dengan satuan nilai yang sama. Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di masa depan, misalnya kredit atau hutang-piutang.

Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank dibedakan atas bank umum dan bank sentral. Tugas bank umum sebagai berikut. Pertama, sebagai tempat untuk penitipan atau penyimpanan uang. Kedua, sebagai lembaga penyalur dan pemberi kredit. Ketiga, sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran internasional. Pemberian kredit dilakukan dengan modal sendiri maupun modal pihak ketiga dengan uang kartal maupun giral.

Bank Sentral

Bank Sentral adalah sebuah lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki oleh pemerintah yang diserahi tanggungjawab untuk mengatur dan mengawasi kesetabilan kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan-kegiatan lembaga itu akan membantu tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. Bank senral di Indonesia adalah Bank Indenesia

Bankers of bank dan lender of the last resort

Bank sentral menjadi banknya bank umum (bankers of bank) dan sumber pinjaman terakhir (lender of the last resort). Sebagai bankrs of bank, bank sentral memberikan pelayanan kepada bank umum sebagaimana bank umum melayani masyarakat, yaitu dengan memberikan bermacam-macam jenis kredit (kredit likuiditas, seperti BLBI). Sebagai lender of the last resort, bank sentral dapat memberikan pinjaman guna mengatasi kesulitan bank-bank umum yang menyangkut masalah likuiditas.

Perlunya Ban Sentral: Seperti BI


Sebagai

lembaga yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter terutama untuk mengatur dan mengendalikan peredaran uang dalam perekonomian Mengatur dan mengawasi perbankan agar aktivitasnya dapat berkembang sehat, berjalan lancar dapat mendorong kegiatan ekonomi Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan atau langkah-langkah yang dilakukan oleh otoritas moneter yaitu bank sentral (seperti Bank Indonesia) untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi permintaan dan pengeluaran agregat serta menjaga ketidakstabilan perekonomian.

Sifat kebijakan moneter

Kebijakan moneter kuantitatif merupakan suatu kebijakan umum yang bertujuan untuk mempengaruh jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian. Contoh; OPT, mengubah tingkat bunga (SBI) dan deposito, mengubah cadangan minimum. Kebijakan moneter kualitatif bersifat melakukan kebijakan terpilih atas beberapa aspek dari masalah moneter yang dihadapi pemerintah. Contoh, pengawasan pinjaman agar tidak menimbulkan NPL dan pembujukan moral.

Anda mungkin juga menyukai