Anda di halaman 1dari 2

Data Klinik Andrographis paniculata sebagai Obat Rheumatoid Arthritis Penelitian dalam jurnal berjudul Efficacy of an Andrographis paniculata

composition for the relief of rheumatoid arthritis symptoms: a prospective randomized placebo-controlled trial dilakukan pada dua unit rumah sakit di kota Valdivia dan Osorno. Pasien yang dipilih adalah pasien yang didiagnosa menderita Rheumatoid Arthritis, pada pasien berusia 18 70 tahun. Selama penelitian, pasien tidak diberikan NSAID namun diberikan Acetaminophen selama dua minggu sebelum menerima obat tester pertama (Burgos,dkk., 2009). Obat herbal yang yang digunakan dalam penelitian adalah ekstrak kering Andrographis paniculata. Obat yang digunakan berbentuk tablet dan masing-masing tablet mengandung 100 mg ekstrak. Pemberian ekstrak pada pasien diberikan selama 14 minggu 3x sehari sebelum makan (Burgos,dkk., 2009).

Dari grafik di atas merupakan perkembangan dari berbagai gejala rheumatoid arthritis. Dan dari hasil tersebut merupakan perbandingan antara placebo dan obat aktif herbal A. Paniculata, dapat dilihat bahwa pada obat aktif memiliki hasil yang lebih stabil pada pasien rheumatoid arthritis dalam mengurangi gejala yang dialami pasien, selain itu dari sebagian besar grafik dapat dilihat bahwa obat aktif dapat mengurangi gejala dengan lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan dengan placebo. Sehingga dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasien akan mengalami hasil yang lebih baik jika diberikan obat aktif Andrographis paniculata dibandingkan dengan pemberian placebo (Burgos,dkk., 2009). Ekstrak A.paniculata ini dibuktikan efektif dalam menurunkan beberapa marker inflamasi yang berkaitan dengan penyakit rheumatoid arthritis, seperti COX-2, iNOS, TNF, dan IL-6. Ekstrak ini juga dapat menurunkan PI3k dan faktor transkripsi yang berhubungan dengan patogenesis rheumatoid arthritis. Penelitian ini menemukan bahwa ekstrak A.paniculata menginterfensi aktivasi NFAT dalam sel T dan ERK dan ERK 5 phosphorylation. Kemudian timbullah efek inhibisi dari ekstrak terhadap MPAK, dan hal inilah yang menjelaskan mekanisme pengurangan gejala dan tanda dan observasi parameter imunologi dengan tablet Andrographis paniculata yang bisa menjadi terapi potensial dari rheumatoid arthritis (Burgos,dkk., 2009). Analisa yang dapat diambil dari data ini adalah efek Andrographis paniculata sebagai pengurang rasa sakit, pembengkakan dan parameter klinik lainnya yang berhubungan dengan rheumatoid arthritis dan immunoglobulin. Jika pasien diterapi dengan formulasi A.paniculata maka akan ada peningkatan yang signifikan terhadap penangan gejala dari rheumatoid arthritis, dan sangat berpengaruh dalam mengurangi nyeri pada otot, kepala, sakit telinga, batuk, sakit tenggorokan, yang merupakan gejala dari infeksi saluran pernapasan atas. Jadi, dengan kata lain jika pasien mengalami gejala ISPA dan pasien merupakan pasien dengan penyakit rheumatoid arthritis, Andrographis paniculata aman digunakan untuk pasien ini dengan kinerja yang sama yaitu mengurangi rasa nyeri, baik yang disebabkan karena ISPA maupun Rheumatoid Arthritis.

Sumber : Burgos, R. A., J. L. Hancke, J. C. Bertoglio dan V. Aguirre & S. Arriagada, M. Calvo, dan D. D. Cceres. 2009. Efficacy of an Andrographis paniculata composition for the relief of rheumatoid arthritis symptoms: a prospective randomized placebo-controlled trial. Valvidia,Chile.

Anda mungkin juga menyukai