HAIRI BIN HAMZAH OMARULAZAN BIN MISUAN MOHD RAZIN BIN MOHD JAMIL
Waqaf
Ikhtiari ialah berhenti pada satu-satu kalimah dengan sengaja di tempat- tempat yang harus berhenti.
Waqaf
Lazim (harus), yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Waqaf Lazim disebut juga Waqaf Taam (sempurna) karena waqaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Adapun tanda waqof ini adalah tanda mim kecil (( di atas huruf terletak di atas huruf.
Waqaf
Kafi (cukup), iaitu bacaan yang boleh dibaca washal (disambung) atau dibaca waqaf (berhenti), tetapi jumhur ulama berpendapat bahwa waqaf (menghentikan bacaan) lebih baik daripada washal. Dinamakan kafi karena berhenti di tempat itu dianggap cukup, tidak memerlukan kalimat sesudahnya, sebab secara lafaz sudah tidak ada kaitannya
Waqaf
Hasan (baik), yaitu bacaan yang boleh washal (bersambung) atau waqaf (berhenti), akan tetapi washal lebih baik dari waqaf. Dinamakan hasan (baik) karena berhenti di tempat itu lebih baik. Tanda waqaf ini adalah tanda ( ( di atas huruf atau tanda ayat.
Waqaf
Muraqabah yang disebut juga ta`anuqul-waqfi (waqaf bersilang), yaitu terdapatnya dua tempat waqaf (tanda titik tiga di atas huruf) di lokasi yang berdekatan, jika bertemu tanda seperti ini maka hanya boleh berhenti pada salah satu tempat saja.
Waqaf
Mamnuk (terlarang), iaitu berhenti di tengah-tengah kalimat yang belum sempurna, yang dapat mengakibatkan perubahan erti kerana mempunyai kaitan yang sangat erat --secara lafaz dan makna-dengan kalimat sesudahnya. Oleh karena itu, apabila bertemu waqaf ini dilarang berhenti. Adapun tandanya adalah tanda lam alif kecil ) (di atas huruf atau tanda ayat.
Ada 17 tempat. Sepuluh yang pertama disebut Syeikh Mahmud Khalil al-Husari r.h ( ) dalam kitabnya ( .) Tempat wakaf ini juga disebut dalam kitab ( ) oleh Imam al-Asymuni ( ) yang diambil dari Imam Sakhawi (.)
Rujuk contoh:
http://ulumquran.blogspot.com/2010/11/wakafjibril-1.html
/ ()
/ ()