Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN DAYA DGN WATTMETER

PENGUKURAN DAYA DGN WATTMETER


Konstruksi

Prinsip KW meter.

A adalah klem arus, E klem tegangan, B kumparan arus dan C kumparan tegangan, Kemudian D jarum penunjuk, F kern besi lunak untuk memperkuat medan magnit yang ditimbulkan oleh arus , G pegas atas dan bawah berfungsi selain untuk membatasi putaran jarum (torsi lawan) juga sekaligus sebagai kontak antara ujung2 kumparan tegangan yang berputar dan klem tegangan sebagai sumber arus listrik dimana alat / peralatan listrik terhubung.

Alat ukur ini untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif). Pada watt meter terdapat spoel/belitan arus dan spoel / belitan tegangan, sehingga cara penyambungan watt pada umumnya merupakan kombinasi cara penyambungan volt meter dan ampere meter sebagaimana pada gambar dibawah ini :

Jenis lain dari watt meter berdasarkan besarannya adalah : KW meter (kilo watt meter) MW meter (mega watt meter)

Alat untuk mengukur daya pada beban atau pada rangkaian daya itu adalah nilai-nilai rata-rata dari perkalian e. i , yaitu nilai sesaat dari tegangan dan arus pada beban atau rangkaian tersebut

Rangkaian potensial wattmeter dibuat bersifat resistip, sehingga arus dan tegangan pada rangkaian tersebut iV satu fasa dengan e karena Zv = Rv

Cara Kerja Kw meter.


Pada Kw meter terdapat kumparan tegangan dan kumparan arus, sehingga besarnya medan magnit yang ditimbulkan sangat tergantung pada besarnya arus yang mengalir melalui kumparan arus tsb. Walaupun medan magnit yang ditimbulkan oleh kumparan tegangan praktis sama (tidak berubah), maka bila arus yang mengalir pada kumparan arus makin besar (sesuai dgn besarnya alat / peralatan listrik), maka medan magnit yang ditimbulkan oleh kumparan arus juga makin besar, sehingga gaya tolak yang menyebabkan kumparan tegangan / jarum berputar kekanan juga makin kuat, yg menye-babkan penyimpangan jarum kekanan makin lebar.

ANALISIS ERROR PADA WATT METER A. Error kerena letak kumparan arus dan kumparan tegangan (resistansi r dan Rp): 1. Kumparan arus pada sisi beban
V V1 V cos v

Vektor V1 = V + v dan v = I . r

Pembacaan meter : V1 . I cos = (V cos + v) I = V I cos + v I Pemb. meter:= daya beban + I2 r


Jadi bila kumparan arus diletakkan pada sisi beban maka:

V cos

Pm = Pb + I2. r
Pm = pembacaan meter. Pb=daya beban.

2. Kumparan arus pada sisi sumber. (Kumparan tegangan pada sisi beban).
V

I I1

Pembacaan daya oleh wattmeter adalah daya beban + rugi2 daya pd kump. tegangan P beban = V I cos dan P meter = P beban + V2 / Rp

Soal: Sebuah wattmeter tipe dinamometer 240 V, 10A, 50 Hz, mempunyai resistansi kumparan arus r =0,9. Sedangkan resistansi kumparan Rp = 10.000 , PF = 0,8 lagging dan arus beban 4A. Bila tegangan kerja adalah 220 V, hitunglah % error akibat resistansi resistansi: a. Kumparan tegangan di hubungkan pada sisi beban, dan b. Kumparan arus di hubungkan pd sisi beban

Penyelesaian : Daya beban P = V I cos = 220 x 4 x 0,8 P = 704 watt. a. Rugi daya pada resistansi kumparan tegangan => V2 / Rp = 2202 / 10.000 = 48.400/10.000 = 4,84 watt. Pmeter (Pm)= 704 + 4,84 = 708,84 watt. % error = (4,84 / 708,84)x 100% = 0,68 % b. Rugi daya pada resistansi kumparan arus: I2 x r = 42 x 0,9 = 14,4 watt. Pm = 704 + 14,4 = 718,4 watt % error = (14,4 / 718,4 ) x 100 % = 2 %

B. Error akibat Induktor kumparan tegangan Pada kumparan tegangan tg = XL / Rp atau Cos = Rp / Zp
bila: Pb = daya beban dan Pm = daya pembacaan meter

Maka Faktor koreksi = Pb / Pm Faktor koreksi = Cos / Cos ( ). Pb = Pm {Cos / Cos ( )} Error = Pm Pb = Pm - {Cos / Cos ( )} Pm Error = Pm {(Sin ) / (Cotg Sin )} % error = Sin / {Cotg Sin )} x 100 %

Anda mungkin juga menyukai