Anda di halaman 1dari 2

OBJEKTIVISME DAN KONSTRUKTIVISME

Dalam tulisan ini, saya akan memberikan ulasan singkat tentang dua aliran dalam dunia pembelajaran, Objektivisme dan Konstruktivisme. Objektivisme adalah suatu aliran di dalam dunia pendidikan dimana proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan konsep dan model instruksi langsung secara satu arah (direct instruction). Adapun karakteristik pembelajaran yang penting diketahui dalam objektivisme ini adalah: (1) pembelajaran dipahami sebagai suatu proses transmisi pengetahuan, pengajar harus mengarahkan langsung, sistematis, dan terstruktur; (2) pembelajar harus melalui serangkaian tes yang sama, ada standardisasi yang mewujudkan akuntabilitas dalam proses evaluasi pembelajaran; (3) pendekatan secara inquiry sangat terbatas digunakan, pembelajaran sepenuhnya atau mayoritas terpusat pada pengajar. Pada saat ini banyak edukator, mereka yang terlibat di dalam dunia edukasi (pendidikan), berpikir bahwa dunia berubah secara cepat dan kita harus mampu mengimbangi perubahan tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dapat diakses dalam hitungan detik dan dapat berbeda-beda sesuai dengan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi akses ilmu pengetahuan tersebut. Dengan landasan berpikir tersebut, banyak yang kemudian memutuskan untuk meninggalkan aliran Objektivisme. Mereka beralih ke sebuah aliran yang dianggap sebagai sebuah aliran baru yakni Konstruktivisme. Kontruktivisme adalah suatu aliran baru yang berdasarkan pada sebuah konsep dimana proses pembelajaran didasarkan atas penemuan dan upaya serius untuk membangun sikap ingin tahu dari setiap peserta belajar. Konstruktivisme pada praktiknya sering diterjemahkan dengan istilah inquiry based learning yakni pembelajaran berbasis inkuiri. Sementara inkuiri sendiri bermakna keingin-tahuan yang terbangun dalam keadaan, sikap, dan tindakan. Konstruktivisme berasal dari cabang pemikiran lain di dalam teori pembelajaran kognitif. Kita tentu sudah mengenal ragam pola dan metode pembelajaran semisal drill dan tutorial. Ini diasosiakan ke dalam aliran objektivisme (model instruksi langsung), sedangkan kelompok lain seperti: problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah, produksi multimedia, pembelajaran berbasis web, dapat secara fleksibel dikategorikan dalam dua kelompok aliran pembelajaran di atas, baik objektivisme maupun konstruktivisme. Kategorisasi kepada salah satunya akan tergantung pada seorang pengajar dalam menggunakan konsep dan model tersebut. Objektivisme dan Konstruktivisme seringkali dipertentangkan. Namun dalam hal ini saya berpikir, sebaiknya antara dua aliran tersebut berintegrasi, tanpa melakukan separasi antara satu dengan yang lain. Saya menduga dan amat yakin bahwa lahirnya ilmuwan-ilmuwan kimia abad dahulu adalah didukung oleh adanya variasi dalam proses pembelajaran, hanya saja tidak dijelaskan secara tertulis. Ketiadaan bukti tertulis tentang konsep itulah yang membuat para edukator beranggapan bahwa Konstruktivisme adalah suatu hal yang baru, padahal bukan. Lebih tepatnya, aliran konstruktivisme bukanlah aliran yang baru, ini yang perlu dicatat. Memang saya tidak menemukan literatur terkait, akan tetapi dengan penuh keyakinan bahwa konstruktivisme inilah salah satu unsur yang melahirkan imuwan-ilmuwan zaman dahulu. Suatu aliran yang perlu dipertimbangkan dan penting untuk diterapkan adalah perpaduan dua aliran besar di atas untuk mewujudkan kejayaan dunia pendidikan di negeri kita, semoga!

Anda mungkin juga menyukai