Anda di halaman 1dari 32

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1. Pendahuluan Dalam bab tinjauan ini akan dibahas tiga hal utama, yaitu hotel kapsul, klasifikasi hotel dan iklim tropis. Fungsi bab ini adalah sebagai panduan yang akan menjadi landasan dalam tahap pelaksanaan dan pembahasan kajian. Pada bagian hotel kapsul dijelaskan pengertian hotel kapsul dan karakteristik hotel kapsul. Bagian klasifikasi hotel dijelaskan beberapa klasifikasi hotel, dan kesimpulan hotel kapsul berdasarkan klasifikasi tersebut. Bagian iklim tropis dijelaskan mengenai karakteristik iklim Indonesia hingga bagian inti wilayah kajian, kenyamanan termal, penyelesaian permasalahan iklim, cara melakukan analisa suhu. Penjelasan ketiga inti tinjauan pustaka ini, selanjutnya dibagi dalam beberapa sub-bab.

II.2. Tinjauan Umum II.2.1. Pengertian Hotel Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium, yang artinya ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan guest house dengan mansion house yang berkembang saat itu, maka rumah besar disebut hostel. Hostel disewakan pada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan dikoordinir oleh seorang host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan terhadap kepuasan, di mana orang tidak menyukai peraturan yang terlalu banyak pada hostel, maka kata hostel kemudian mengalami perubahan, yakni penghilangan huruf s pada kata hostel sehingga menjadi hotel. Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan

penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.

(Lawson,1976:27). Pengertian hotel dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas yaitu, hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil.

II.2.2. Pengertian Hotel Kapsul Hotel kapsul adalah inovasi terbaru di pasar hotel. Pertama kali hotel kapsul dibuka di Osaka, Jepang. sekarang, hotel kapsul telah banyak bermunculan di kota- kota besar Jepang. Hotel kapsul adalah hotel berbentuk kapsul (capsule hotel) dengan kamar yang sangat kecil namun memenuhi kebutuhan karena dilengkapi berbagai fasilitas tempat tidur, tv, akses internert (baik melalui kabel LAN maupun Wireless), radio, jam, pencahayaan yang fleksibel, sebuah kotak penyimpanan untuk meletakan barang berharga, dan meja mini untuk menulis. (A. K. Bhatia, 2008:406).

II.2.3. Karakteristik Hotel Kapsul Hotel kapsul mempunyai dua bagian ruangan, yaitu untuk ruang tidur (capsule sleeping room) dan ruang publik (public lounge space). Kamar tidur di hotel kapsul umumnya berbaris dan bertingkat ganda sepanjang lorong seperti di kompartemen tidur kereta api. Ruang publik seperti toilet, kamar mandi, ruang mesin penjual otomatis dan lounge terdapat di setiap lantai hotel. Fungsi

setiap kamar kapsul dikendalikan dan dipantau oleh sistem komputer pusat dan keamanan di kontrol oleh kamera TV sirkuit. Hotel kapsul cukup memenuhi kebutuhan terutama untuk para pelaku bisnis. Tarif rendah dan lokasi yang berada di pusat kota dan dekat dengan pusat transportasi utama merupakan faktor penting dalam menunjang kebutuhan para pelaku bisnis. Berikut adalah rangkuman karakteristik hotel kapsul : 1. Lokasi Lokasi yang strategis berada di tengah- tengah kota besar, merupakan tuntutan utama dan akan mempengaruhi target pasar, yaitu merupakan para pelaku bisnis. 2. Fasilitas Fasilitas yang disediakan mendukung fungsi utamanya sebagai tempat peristirahatan, yaitu fasilitas pokok adalah tidur (capsule sleeping room) sebagai area privasi dan fasilitas publik yang terpisah dengan fasilitas privat yaitu toilet, kamar mandi, ruang mesin penjual otomatis dan lounge terdapat di setiap lantai hotel. 3. Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah para pelaku bisnis menengah kebawah yang berada di tengah- tengah pusat kota. (A. K. Bhatia, 2008:406).

II.2.4. Karakteristik Tamu Hotel Kapsul Hotel kapsul umumnya berada di sekitar stasiun kereta api utama target pasar utamanya adalah untuk salesman menengah kebawah yang sering berada diluar kota yang sudah ketinggalan kereta terakhir, dan mencari penginapan yang murah. Hotel kapsul adalah alternatif penginapan karena mempunyai tarif yang rendah. Tinggal di hotel kapsul memberikan pengalaman yang menarik di jepang, tetapi tidak semua orang dapat menikmati hotel kapsul ini, orang yang mempunyai ketakutan akan tempat sempit

(claustrophobics), dan orang yang memiliki tinggi lebih dari dua meter juga tidak dapat menikmati hotel kapsul ini. Perlu di perhatikan bahwa hotel kapsul ini mayoritas di peruntukan hanya untuk pria saja, namun ada beberapa hotel kapsul yang dapat diperuntukan wanita. Umumnya menginap di hotel kapsul hanya untuk satu malam. Berikut adalah rangkuman karakteristik tamu hotel kapsul menurut Dood, Jan., Simon Richmond (2001) : 1. Berpergian seorang diri atau berkelompok. 2. Menginap umumnya hanya untuk satu malam, biasanya fasilitas yang paling digunakan adalah fasilitas pokok yaitu ruang tidur. 3. Tidak memerlukan fasilitas rekreasi tambahan, karena tujuan utamanya hanya untuk tidur dan kembali bekerja. 4. Tamu hotel tidak mempunyai ketakutan akan tempat sempit atau mempunyai tinggi lebih dari dua meter. 5. Mayoritas diperuntukan untuk pria, namun ada beberapa hotel kapsul yang diperuntukan untuk wanita.

II.2.5. Klasifikasi Hotel Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi terdapat pada peraturan pemerintah, yaitu SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata. Klasifikasi hotel ditinjau berdasarkan beberapa faktor, yaitu: 1. Klasifikasi hotel berdasarkan sistem penjualan harga kamar, di mana harga kamar yang dijual hanya harga kamar saja atau merupakan sistem paket, yaitu: a. European plan hotel : hotel dengan biaya untuk harga kamar saja. Keistimewaan: Praktis, banyak digunakan di hotel, memudahkan sistem billing. Semua sistem pemasaran kamar kebanyakan menggunakan sistem ini.

10

b. American plan hotel : hotel dengan perencanaan biaya termasuk harga kamar dan harga makan, terbagi dua yaitu: Full American plan (FAP) : harga kamar termasuk tiga kalimakan sehari (sarapan, makan siang dan makan malam). Modified American plan (MAP) : harga kamar termasuk dua kali makan sehari, yaitu: Kamar + makan pagi + makan siang Kamar + makan pagi + makan malam c. Continental plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar sudah termasuk dengan continental breakfast. d. Bermuda plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar yang sudah termasuk dengan American breakfast. 2. Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran ditentukan oleh jumlah kamar yang ada, yaitu: a. Small hotel : hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar. b. c. d. Average hotel : jumlah kamar antara 150 sampai 299 kamar. Above hotel : jumlah kamar antara 300 sampai 600 kamar. Large hotel : hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600 kamar. 3. Klasifikasi hotel berdasarkan asal usul dan latar belakang tamu menginap yaitu: a. Family hotel : hotel untuk tamu yang menginap bersama keluarga. b. Business hotel : hotel untuk tamu berupa para pengusaha. c. Tourist hotel : hotel untuk tamu yang menginap berupa wisatawan, baik domestik maupun luar negeri. d. Transit hotel : hotel untuk tamu yang transit (singgah sementara) e. Cure hotel : Hotel untuk tamu yang menginap dalam proses pengobatan atau penyembuhan penyakit.

11

4. Sistem bintang. Semakin banyak jumlah bintang suatu hotel, pelayanan yang dituntut semakin banyak dan baik. Klasifikasi hotel berdasarkan sistem bintang, yaitu: a. Hotel melati satu (*). b. Hotel melati dua (**). c. Hotel bintang tiga (***). d. Hotel bintang empat (****). e. Hotel bintang lima (*****) Khusus untuk hotel bintang lima, terdapat tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond. 5. Klasifikasi hotel berdasarkan lamanya tamu menginap, yaitu: a. Transit hotel : hotel dengan lama tinggal tamu rata-rata semalam. b. Semi residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari satu hari tetapi tetap dalam jangka waktu pendek, berkisar dua minggu hingga satu bulan. c. Residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu cukup lama, berkisar paling sedikit satu bulan. 6. Klasifikasi hotel berdasarkan lokasi, yaitu: a. City hotel : hotel yang terletak di dalam kota besar yang menginap melakukan kegiatan bisnis. b. Urban hotel : hotel yang terletak di dekat kota. c. Suburb hotel : hotel yang terletak di pinggiran kota. d. Resort hotel : hotel yang terletak diarea resort. Berdasarkan kriteria hotel menurut peraturan pemerintah, SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata, dapat disimpulkan bshwa hotel kapsul merupakan, hotel bisnis bertaraf bintang 3, hotel kecil (small hotel), jika dilihat dari lokasi, target pasar dan jumlah kamarnya.

12

II.2.6. Pengertian Hotel Bisnis Hotel bisnis didefinisikan sebagai hotel yang banyak digunakan para usahawan, dimana hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk para pebisnis. Biasanya terletak dipusat kota, ataupun area bisnis dan berfungsi menyediakan fasilitas, layanan dan kemudahan akomodasi yang disesuaikan dengan karakter para pelaku bisnis.

II.2.7. Karakteristik Hotel Bisnis Menurut peraturan pemerintah, SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata, hotel bisnis memiliki berbagai karakteristik, di antaranya: 1. Lokasi Lokasi yang strategis berada di tengah- tengah kota besar, dekat dengan pusat bisnis dan perbelanjaan, merupakan tuntutan utama dan akan mempengaruhi target pasar, yaitu merupakan para pelaku bisnis. 2. Fasilitas Fasilitas yang disediakan mendukung dalam kegiatan bisnis. 3. Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah para pelaku bisnis yang berada di tengah- tengah pusat kota.

II.2.8. Karakteristik Tamu Hotel Bisnis Karakteristik tamu hotel bisnis yaitu: 1. 2. 3. Bepergian seorang diri atau berkelompok. Menginap dalam jangka waktu relatif singkat. Ingin cepat menyelesaikan tugasnya, sehingga pertimbangan terhadap jarak pencapaian ke objek tujuan harus sedekat mungkin. 4. Pertimbangan ekonomi dan fasilitas

Dalam hal ini, rekreasi tidak diprioritaskan. Secara umum, kaum pebisnis mempunyai karakter yang sangat efisien. Kualitas interaksi

13

bisnis merupakan perhatian utama. Mereka berusaha menjalin interaksi sesingkat mungkin dan mencapai relasi seerat mungkin. Interaksi bisnis dapat dilakukan di dalam dan luar hotel. Interaksi yang dilakukan di luar hotel menuntut tamu beraktivitas di luar dan memanfaatkan fasilitas hotel dalam waktu yang singkat, misalnya beristirahat. Interaksi yang dilakukan dalam lingkungan hotel menuntut disediakannya ruang yang nyaman, mempunyai privatisasi tinggi dan dapat mendukung proses relasi bisnis yang diinginkan. Kegiatan bisnis juga dapat dilakukan sambil makan, minum kopi, olahraga dan kegiatan santai lainnya. Hotel bisnis didefinisikan sebagai hotel yang banyak digunakan para usahawan, dimana hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk para pebisnis. Biasanya terletak dipusat kota, ataupun area bisnis dan berfungsi menyediakan fasilitas, layanan dan kemudahan akomodasi yang disesuaikan dengan karakter para pelaku bisnis.

II.2.9. Kriteria Fasilitas Hotel Bintang 3 Menurut peraturan pemerintah, SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata, hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut: Umum Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur, dan function room. Bedroom Terdapat minimum 20 kamar standar dengan luas 22 m2/ kamar. Terdapat minimim 2 kamar suite dengan luas 44 m2/ kamar Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai. Dining room Bila tidak berdampingan dengan lobby, maka harus dilengkapi dengan kamar mandi/WCsendiri.

14

Bar Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi AC dengan suhu 24C. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1m. Ruang fungsional Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar. Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby. Terdapat pre function room. Lobby Mempunyai luasan minimum 30 m2. Dilengkapi dengan lounge. Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan. Lebar koridor minimum 1,6 m. Drug store Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, air lineagent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon. Tersedia poliklinik Tersedia paramedis. Sarana rekreasi dan olah raga. Minimum 1 buah dengan pilihan tenis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak. Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak. Utilitas penunjang Terdapat transportasi vertikal mekanis. Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/ orang/ hari. Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin. Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal. Dilengkapi sentral video/TV, radio, paging, carcall.

15

Dari kriteria fasilitas hotels bintang 3 diatas, tidak semua kriteria fasilitas hotel bintang 3 dapat di masukan ke hotel kapsul, karena hotel kapsul di rancang lebih kecil dari standar hotel bintang 3 dan sarana penunjangnya tidak selengkap bintang 3.

II.2.10. Organisasi Fungsional Hotel Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, antara lain: Private Area Area ini merupakan area untuk kegiatan pribadi pengunjung, seperti kamar pada hotel. Public Area Area ini merupakan area pertemuan antara yang melayani, yaitu karyawan dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya. Semi Public Area Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan terutama karyawan administrasi ruang rapat, zaona di mana hanya orang-orang tertentu yang dapat memasukinya. Service Area Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, di sini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan

pengunjung.

Secara fungsional, hotel mempunyai 2 bagian utama, antara lain: 1. Front of The House (Sektor Depan Hotel) Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk dalam area front of the house yaitu: a. Guest Room Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap. b. Public Space Area

16

Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hall ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya. Lobby Tempat untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian dengan penyewaan kamar. Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby: Entrance Hall Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau main entrance dengan ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka dengan besaran ruang yang cukup luas. Front Desk / Reception Desk Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan mengelola administrasi pengunjung. Guest Elevator Sebagai sarana sirkulasi vertical untuk para tamu dari lobby atau public area menuju guest room atau fungsi lainnya di atas. Sirkulasi Merupakan hal penting dalam public area yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung. Seating Area Menyediakan wadah bagi tamu untuk berisitirahat atau sekedar berbincang-bincang. Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya kontak social di antara pengunjung.

17

Retail Area Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari. Bell Man Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa membawakan koper-koper pengunjung. Support Function Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si public area, antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-lain. Food and Beverages Outlets Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman berupa: Restoran Coffee Shop Lounge Bar Ruang Serbaguna 2. Back of The House (Sektor Belakang Hotel) Terdiri dari area servis. Yang termasuk back of the house yaitu: Daerah dapur dan gudang (food and storages area) Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman. Terdapat gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan. Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash and general storage area). Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dank ke dalam mobil pengangkut. Daerah pegawai / staff hotel (employees area)

18

Area ini merupakan ruang karyawan yang berisi loker untuk karyawan, gudang, dll. Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping) Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical dan Engineering area) Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tangki dan pompa untuk menjaga system operasi mekanikal secara keseluruhan.

Dengan melihat data diatas klasifikasi hotel kapsul yang akan digunakan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hotel kapsul merupakan hotel bisnis, jika melihat dari target pasar utamanya. 2. Ukuran hotel termasuk medium hotel. 3. Sistem Bintang menggunakan bintang 3 dilihat dari fasilitas dan jumlah kamar yang akan direncanakan.

II.3. Tinjauan Khusus Topik II.3.1. Deskripsi Proyek Proyek adalah hotel kapsul, tempat peristirahatan singkat yang disasarkan untuk para commuter kendaraan umum seperti Kereta Api Listrik yang jam operasinya terbatas serta para pengunjung Ibu Kota yang memiliki anggaran dana yang minim. Biaya hotel kapsul cenderung murah dan memiliki fasilitas yang mencukupi untuk para pengunjung.

19

II.3.2. Peta Lokasi Lokasi proyek berada di dalam wilayah DKI Jakarta, Kecamatan Tanah Abang, Kelurahan Kampung Bali.

Peta 2.3.2 Peta lokasi DKI Jakarta

II.3.3. Data Tapak

Peta 2.3.3 Peta lokasi tapak Hotel Kapsul Tanah Abang

20

Lokasi Tapak Luas Lahan KDB

: Jl. Fachrudin, Kampung Bali, Jakarta Pusat : 6.456,37 m2 : 55 % : 55 % x 6.456,37 m2 = 3.551,0035 m2

L. Lantai dasar yang boleh dibangun

KLB

:3 : 3 x 6.456,37 m2 = 19.369,11 m2

L. Total bangunan yang boleh dibangun

Ketinggian Maks : 8 Jumlah lantai bangunan yang direncanakan : 8 lantai Jumlah Tower bangunan yang direncanakan : 1 Tower dengan 2 lantai podium. Batas Area Lahan Utara Timur Barat : Pembangunan proyek dan pemukiman : Universitas dan Wisma Sinar Mas. : Jl K.H Mas Mansyur (Flyover), Ps. Onderdil Mobil. Selatan : Djayanti Plaza, Ruko, The Boulevard Apartment.

Tata Ruang Lahan : Tipe massa bangunan tunggal. Peruntukan : Kkt (Karya Kantor) atau Kpd (Karya Perdagangan).

II.3.4. Pengertian Iklim Tropis Climate (iklim) berasal dari bahasa Yunani, klima yang

berdasarkan kamus Oxford berarti region (daerah) dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan), angin, cahaya dan sebagainya. Dalam pengertian ilmiah, iklim adalah integrasi pada suatu waktu (integration in time) dari kondisi fisik lingkungan

atmosfir, yang menjadi karakteristik kondisi geografis kawasan tertentu. Sedangkan cuaca adalah kondisi sementara lingkungan atmosfer pada suatu kawasan tertentu. Secara keseluruhan, iklim

21

diartikan sebagai integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan cuaca (Koenigsberger, 1975:3).

II.3.5. Karakteristik Iklim Tropis Secara umum arsitektur tropis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu arsitektur tropis lembab dan arsitektur tropis kering. Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa, maka Indonesia tergolong wilayah beriklim tropis lembab. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta terletak pada posisi 6LS dan 106BT dan beriklim tropis lembab. maka arsitektur tropis lembab akan lebih di bahas lebih mendalam. DR. Ir. RM Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri iklim tropis lembab sebagaimana ada di Indonesia adalah kelembapan udara yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun.

Ciri-ciri daerah beriklim tropis lembab menurut Lippsmeier (1994) adalah: 1. Suhu udara relatif tinggi dengan amplitudo suhu siang-malam kecil (24C-32C) dengan suhu maksimum rata-rata adalah antara 27C32C, minimum rata-rata adalah antara 20C-23C. 2. Radiasi matahari relatif tinggi, 1500-2500/m2/tahun. (Jakarta 1800 kwh/m2/tahun). 3. Curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun (Jakarta 2000 mm/tahun). 4. Kelembapan udara tinggi (Jakarta 60-95%). 5. Kecepatan angin relatif rendah (Jakarta 5 m/s). De Wall membagi iklim tropis menjadi 10 klasifikasi berdasarkan suhu harian rata-rata dan perbedaan antara suhu siang dan malam. Dalam pengelompokan ini, hanya kota atau wilayah yang memiliki suhu udara harian rata-rata 28oC atau lebih dimasukan dalam katagori iklim tropis. Jakarta disebutkan sebagai masuk dalam kategori tropis lembab, dengan suhu rata-rata 28oC serta deviasi

22

sekitar 7oC, sementara kota-kota sejuk seperti Bandung, Malang, Bukit Tinggi, Prapat, dan lainnya tidak masuk dalam klasifikasi tropis yang dirumuskan oleh de Wall karena memiliki suhu rata-rata harian yang lebih rendah. Karakteristik utama iklim tersebut adalah memiliki suhu tinggi, kelembaban tinggi, dan curah hujan tinggi. Karena itu penyelesaian masalah bangunan di Indonesia harus berpijak pada kondisi tersebut (Mangunwijaya, 2000: 13). Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa perencanaan hotel kapsul yang berada di lokasi Jl. Fachrudin, Kampung Bali, Jakarta Pusat ini masuk dalam kategori iklim tropis lembab.

II.3.6. Permasalahan pada Iklim Tropis Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, permasalahan yang berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah : 1. Mendapatkan kenyamanan termal Panas yang tidak menyenangkan menyebabkan kenyamanan fisik terganggu akibat suhu di luar bangunan diatas kondisi kenyamanan termal yang dibutuhkan oleh manusia. 2. Radiasi panas Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device). Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan termal bagi penghuni, jika beda temperatur udara melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-langit atau permukaan bawah dari atap. 3. Silau Intensitas dan pantulan cahaya matahari yang kuat merupakan gejala dari iklim tropis. Cahaya yang terlalu kuat dan kontras yang terlalu besar (brightness) dirasakan kurang menyenangkan,

23

di sini perlu diperhatikan perbedaan mendasar antara daerah tropis kering dan tropis lembab. Daerah tropis kering kesilauan terjadi karena pantulan oleh bidang tanah atau banguan yang terkena cahaya, berarti bahwa mata yang memandang ke bawah akan menjadi silau. Sedangkan di daerah lembab tingginya kelembaban udara dapat menimbulkan efek silau pada langit, berarti mata yang memandang ke atas menjadi silau. Dengan tumbuhan rendah dan rerumputan, kesilauan tanah dapat dihindarkan begitu juga kesilauan langit dapat diatasi dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi. 4. Aliran Udara (angin) Aliran udara terjadi karena adanya gaya termal yaitu terdapat perbedaan temperatur antara udara didalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Kelembapan udara yang tinggi menyebabkan udara di Tanah Abang cenderung lembab dan tidak nyaman, oleh karena itu diperlukan analisa yang membahas tentang angin. Angin dapat mengurangi kelembapan udara di tapak dan dapat membantu menyejukan bangunan secara alami. Penempatan bukaan, besaran bukaan yang tepat dan orientasi bangunan, bentuk bangunan dapat mempengaruhi penghawaan alami yang baik. 5. Curah Hujan Tanah Abang memiliki curah hujan yang cukup tinggi, oleh karena itu diperlukan analisa tentang curah hujan agar mendapatkan penangulangan dari masalah tersebut. Rancangan bentuk kanopi dan besar kanopi selain untuk menghalau panas matahari masuk kedalam bangunan, juga sebagai penghalau air hujan masuk kedalam bangunan.

24

II.3.7. Sun Shading Device Elemen sun shading sebagai penghalang masuknya radiasi panas matahari. Apabila posisi bangunan pada arah Timur dan Barat tidak dapat dihindari, maka pandangan bebas melalui jendela pada sisi ini harus dihindari karena radiasi panas yang langsung masuk ke dalam bangunan (melalui bukaan/kaca) akan memanaskan ruang dan menaikkan suhu/temperatur udara dalam ruang. Di samping itu efek silau yang muncul pada saat sudut matahari rendah juga sangat mengganggu. Gambar di bawah adalah elemen arsitektur yang sering digunakan sebagai pelindung terhadap radiasi matahari (solar shading devices).

(1) Reveals

(2) Vertical Sun-Screen

(3) Overhangs

(4) Roller shades with vertical slidebar

Gambar 2.3.7 Sun shading device

25

II.3.8. Kenyamanan Termal Kenyamanan termal adalah suatu kondisi termal yang dirasakan oleh manusia yang dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar arsitekturnya. Kenyamanan termal dalam suatu ruangan tergantung dari banyak hal, yaitu suhu, kelembapan dan kecepatan angin. (Frick, 2008:74). Faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal menurut Satwiko (2004) terdiri atas : 1. Suhu udara. 2. Kecepatan udara. 3. Kelembapan udara. 4. Curah hujan

II.3.9. Standar Kenyamanan Termal Standar kenyamanan termal berdasarkan Lippsmeir (1997:38) : 1. Suhu udara Standar kenyamanan termal untuk suhu yang menyatakan daerah kenyamanan termal pada bangunan yang

dikondisikan untuk orang Indonesia adalah MOM : 200C-260C. 2. Kecepatan Udara Standar kenyamanan termal untuk kecepatan udara yang digunakan untuk menyatakan bahwa patokan untuk kecepatan angin ialah : 6. 0.25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara. 7. 0.25 0.5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa. 8. 1.0 1.5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan. 9. Diatas 1.5 m/s tidak menyenangkan. 3. Kelembapan udara kelembapan udara relative yaitu 20 50 %.

26

II.3.10. Data Iklim di Tanah Abang Lokasi perencanaan hotel kapsul berada di dalam wilayah DKI Jakarta, Kecamatan Tanah Abang, Kelurahan Kampung Bali. Berikut merupakan data iklim spesifik di Tanah Abang. 1. Curah Hujan

Tabel 2.3.9 Tabel Curah Hujan di Tanah Abang

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Tanah Abang pada bulan Januari hingga Mei merupakan curah hujan tertinggi dan kembali tinggi pada

27

bulan November hingga Desember. Kesimpulan dari data tersebut adalah Tanah Abang di kategorikan termasuk iklim tropis yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi, oleh karena itu perancangan hotel kapsul di Tanah Abang, harus memperhatikan tingginya curah hujan tersebut dan merancang penangulangannya.

2. Suhu udara

Tabel 2.3.10 Tabel Suhu Udara di Tanah Abang

28

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Tanah Abang tertinggi pada bulan September yaitu mencapai 33,80C. Standar kenyamanan termal berdasarkan MOM adalah 200C-260C, kesimpulannya adalah di Tanah Abang belum dapat di kategorikan sudah memenuhi standar kenyamanan termal. Ini merupakan suatu masalah dalam

perancangan hotel kapsul yang berlokasi di Tanah Abang dan diperlukan upaya perancangan untuk menurunkan suhu tersebut untuk menjadi suhu nyaman.

3. Kecepatan udara

Tabel 2.3.11 Tabel Kecepatan Udara di Tanah Abang

29

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kecepatan udara di Tanah Abang rata-rata pada tahun 2011 adalah 5,42km/h atau 0,542m/s. Berdasarkan standar kenyamanan termal kecepatan udara di Tanah Abang masih dalam batas nyaman, kecepatan udara akan mempengaruhi kenyamanan termal dalam suatu perancangan, jadi kecepatan udara tetap dapat diupayakan untuk mendukung dalam mencapai kenyamanan termal pada perancangan hotel kapsul.

4. Kelembapan udara.

Tabel 2.3.12 Tabel Kelembapan Udara di Tanah Abang

30

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kelembapan udara di Tanah Abang rata-rata pada tahun 2011 adalah 73,91%. Standar kenyamanan termal adalah 20%-50%, kesimpulannya adalah di Tanah Abang belum dapat di kategorikan sudah memenuhi standar kenyamanan termal. Ini merupakan suatu masalah dalam perancangan hotel kapsul yang berlokasi di Tanah Abang dan diperlukan upaya perancangan untuk mendapatkan suhu nyaman.

II.3.11. Kriteria Perencanaan Pada Iklim Tropis Lembab Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa faktor-faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya.

Berdasarkan Lippsmeier (1994) ditentukan beberapa hal yang mempengaruhi perencanaan terhadap arsitektur tropis, yaitu : 1. Orientasi bangunan 2. Ventilasi silang. 3. Perlindungan matahari. 4. Kelembapan udara, air. 5. Penyimpanan dan penghambat panas 6. Vegetasi.

31

II.4. Kelengkapan Data dan Relevansi Pustaka Pendukung II.4.1. Studi Banding Hotel Kapsul
Nama Hotel Nakagin Capsule Tower Hotel Kapsul Akihabara KESIMPULAN

Nakagin yang di rancang oleh kisho kurokawa merupakan hotel kapsul pertama didunia yang didirikan di jepang.

Hotel 9 Hours yang dirancang oleh Masaaki Hiromura dan Takaaki Naandara adalah hotel kapsul yang didirikan tahun 2010 dengan Nama Arsitek Kisho Kurokawa Masaaki Hiromura dan Takaaki Naandara Tahun 1970 - 1972 2010 Kedua hotel kapsul ini mempunyai perbedaan umurku yang sangat jauh yaitu 38 tahun. Lokasi Ginza Tokyo, Japan Tokyo, Japan Kedua hotel kapsul ini berlokasi di tengahtengah kota besar di Jepang. rancangan lebih modern bila dibandingkan dengan hotel kapsul nakagin.

32

Tipe Kamar Tipe kamar kedua hotel ini mempunyai perbedaan yang cukup besar, dilihat dari besaran ruang kamar tidur.

Hotel nakagin mempunyai besaran ruang 4 meter x 2,5 meter terdiri dari 1 unit kamar nakagin Kamar hotel kapsul 9 Hours tidur dan 1 unit kamar mandi. berukuran 4 meter x 2,5 meter berukuran 2 meter x 1 meter x 1 Kamar hotel terdiri dari 1 unit tempat tidur, meter. Terdiri dari 1 unit tempat Hotel 9 Hours mempunyai besaran ruang tidur 1 unit kamar mandi, dengan tidur dengan fasilitas yang 2 meter x 1 meter terdiri dari 1 unit tempat fasilitas yang legkap yaitu : lengkap, yaitu : TV, radio, tidur dan unit kamar mandinya terpisah dari TV, radio, alarm.internet, alarm.internet, meja lipat, lampu kamar tidur. meja, lampu baca, jam, akses baca, jam, akses internet, AC. internet, AC Fasilitas Lobby Lobby

14 Lantai dengan 140 unit 9 Lantai dengan 125 unit kamar Perbedaan yang cukup besar yaitu, pada kapsul. Cafe Lift Vending machine kapsul. Cafe Lift Parking lot nakagin, tidak terdapat area kamar mandi yang dapat dipakai bersama, dan ruang loker karena rancangan unit per kamar tidurnya berbeda.

33

Shared bathroom Locker room Vending machine Keistimewaan Kurokawa mengembangkan Pendekatan canggihnya, sistem Keistimewaannya nakagin tiap unitnya terdiri cahaya dikerjakan oleh atas kamar tidur dan kamar mandi sudah

teknologi untuk menginstal tata

unit kapsul ke dalam inti Panasonic Matsushita Electric, dirancang satu kesatuan. beton dengan hanya 4 baut dan sistem pengaturan suhu 9 hour tiap unit kapsul kamar tidurnya sudah tegangan tinggi, serta udara dalam unit kamar. di rancang interior yang menyatu.

memungkinkan tiap unitnya dapat dilepas dan di ganti apabila rusak. Target Pasar Para pebisnis menengah Para kebawah Graham. 2000. Dood, Jan., Simon Richmond. pebisnis menengah Sama- sama target pasar untuk menengah kebawah

kebawah Sumber Cooper,

Project Japan Architecture 2001. The Rough and art media Edo to Now. Guide To Tokyo. London Australia.

34

II.4.2. Studi Banding Hotel dengan Penerapan Arsitektur Tropis di Jakarta


Nama Hotel Cilandak Mansion KESIMPULAN

Hotel Cilandak Mansion di buka

Agustus

2011,

hotel

ini

di

peruntukan untuk sewa harian dan bulanan, rating hotel ini adalah melati 2 namun mempunyai

fasilitas yang cukup lengkap. Lokasi hotel cukup strategis

berada di pusat kota Jakarta.


Lokasi Jl. BDN II No. 21 Cipete Cilandak Barat Jakarta Selatan. Indonesia.

35

Tipe Kamar

3 meter x 5,5 meter

Tipe kamar hotel Cilandak Mansion ini mempunyai besaran yang relatif kecil yaitu 3 meter x 5,5 meter namun mempunyai fasilitas yang lengkap, mirip dengan hotel kapsul, namun hotel kapsul memiliki besaran ruang yang lebih kecil.

Kamar hotel Cilandak Mansion ini berukuran 3 meter x 5,5 meter terdiri dari 1 unit tempat tidur, 1 unit kamar mandi, dengan fasilitas yang lengkap yaitu : TV, radio, internet, meja, lampu baca, jam, akses internet, AC, meja dan kursi. 1 unit kamar mandi dengan air hangat.

36

Fasilitas

41 Bedroom, 41 Bathroom, Swimming Pool CCTV Water heater, WiFi, Security, Housekeeping, Share Pantry, Parking Spaces, Lounge, Dining Area

Fasilitas yang cukup memadai untuk hotel ini.

Keistimewaan

Keistimewaan pada hotel cilandak masion ini adalah adanya kolam renang di tengah-tengah koridor yang ternyata dapat membuat udara sejuk tanpa menggunakan ac yang

berlebihan, terdapat sky light diatas Desain Cilandak Mansion berkosep arsitektur tropis dan menciptakan kolam renang sebagai pencahayaan wilayah yang asri teduh dan nyaman, menciptakan suasana open space alami tanpa mengubah suhu udara di pada selasar hotel dengan adanya kolam renang yang berada di tengah- dalam hotel. tengah selasar menciptakan suasana teduh membantu mengurangi

37

penggunaan AC yang berlebihan, atau pada kasus ini selasar hotel tidak menggunakan pendingin buatan yaitu AC melainkan dengan mengguakan pendingin alami dengan bukaan- bukaan tetapi tetap nyaman dengan adanya kolam renang sebagai peneduh.

Pada racangan Cilandak Mansion ini terdapat sky light pada selasar hotel yang membuat cahaya matahari masuk dan memantul ke air kolam renang yang membuat hotel ini tidak gelap tanpa cahaya buatan yaitu lampu, namun suhu ruangan tetap nyaman. Hotel ini sangat menarik karena merupakan hotel double loaded yang ditengah- tengahnya di tambahkan kolam renang dan sky light sebagai pencahayaan alami dan tidak mempengaruhi suhu nyaman terhadap ruangan.

38

Anda mungkin juga menyukai