Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL PERCOBAAN
: KLOR,BROM,IOD
II. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : SENIN, 26 MARET 2012
III.SELESAI PERCOBAAN
: SENIN, 26 MARET 2012
IV. TUJUAN PERCOBAAN
:
1. Mengetahui sifat-sifat klor,brom,iod dan senyawanya
2. Mengidentifikasi klor,brom,iod dan senyawanya
3. Mengetahui cara pembuatan gas klor,brom,iod
V. DASAR TEORI
Unsur golongan VIIA yaitu Flour, Klor, Brom, dan Iod tidak terdapat dialam bebas,
tetapi bersenyawa dengan unsur lain karena reaktif. Unsur golongan ini disebut Halogen
(Yunani: halo=garam) karena umumnya ditemukan dalam bentuk garamanorganik. Halogen
dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik karena tiap atom memerlukan satu elektron untuk
membentuk ikatan kovalen X----X. Titik didih dan titik beku halogen bertambah dari Flour ke
Iodium. Hal ini disebabka oleh kenaikan Mr yang akan memperbesar gaya Van
derWallsnya. Karena kereaktifan halogen relatif besar dibandingkan unsur lain, maka
halogen bersifat menarik elektron atau pengoksidasi.Kemampuan oksidasi halogen berkurang
dari atas kebawah. Akibatnya unsur yang diatasdapat mengoksidasi unsur dibawahnya (Syukri,
1999;599).
Sifat fisik halogen :
Sifat fisik
Wujud zat
Warna
Titik didih
Titik beku
Kerapatan
(g/cm3)
Kelarutan
dalam air
(g/Lair)
Fluorin
gas
Kuning
muda
-188,14oC
-219,62oC
1,1
Klorin
gas
Hijau
kekuningan
-34,6oC
-100,98oC
1,5
Bromin
Cair
Merah
kecoklatan
58,78oC
-7,25oC
3,0
bereaksi
20
42
Iodin
Padat
Ungu
184,35oC
113,5oC
5,0
3
Astatin
Padat
337oC
302oC
-
Klorin atau diklorin berupa gas yang berwarna hijau pucat beracun juga sangatreaktif.
Klor bereaksi dengan banyak unsur biasanya membentuk senyawa dengan tingkatoksidasi tinggi
bagi unsur yang bersangkutan contoh besi terbakar menghasilkan besi (III)klorida bukan besi (II)
klorida. Gas diklorin sangat mudah dipreparasi atau dibuat dilaboraturium dengan menggunakan
atau menambahkan asam hidroklorida pekat padakalium permanganat; klorida dioksidasi
menjadi klorin dan ion permanganat direduksimenjadi manyan (II). Diklorin dapat bertindak
sebagai agen klorinasi, sebagai contoh pencampuran etana dengan diklorin menghasilkan
1,2dikloroetana, H 2C = CH2(g) + Cl2 (g) menjadi ClH2C - CH2Cl (g).
Gas diklori dipreparasi dari elektrolisis larutan natrium klorida,dengan hasil samping
natrium hidroksida. Sebagian besar produksi diklorin digunakanuntuk sintesis senyawa-senyawa
organoklorin dan pada industri pulp dan kertas untuk pemutih kertas, pengolahan (pemurnian)
air tahapan tengahan dalam ekstraksi titaniumdari bijihnya. (Sugiyarto, 2001: 11.6-11.7) Iod
terdapat sebagai ioda dalam air laut dan sebagai iodat dalam garam chili(guanu). dikuti oleh
oksidasi. MnO2 dalam larutan asam biasanya digunakan sebagai pengoksidasi.Iod adalah padatan
hitam dengan sedikit kilap logam. Pada tekanan atmosfer iodmenyublim tanpa meleleh. Iod
segera melarut dalam pelarut polar seperti CS2 dan SCl4.Larutan semacan itu berwarna merah
lembayung, seperti dalam uapnya. Dalam pelarut- pelarut polar, hidrokarbon tidak jenuh, dan
SO2 cair. Terbentuk larutan cokelat ataucokelat kemerah jambuan.
Daya pengoksidasi
Data potensial reduksi:
F2 + 2e- 2F-
I2 + 2e- 2I-
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan disebut
oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida
paling mudah melepas elektron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida, dan oksilhalida.
Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr),
dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau
kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan
kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan
oksidasi
(
+1,+3,
dan
+7
)
untuk
Cl,Br,I
karena
oksigen
lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O 2HXO
X2O3 + H2O 2HXO2
X2O5 + H2O 2HXO3
X2O7 + H2O 2HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat.
Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga
ion H+ mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat).
Unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan air, hidrogen, logam, non-logam, metalloid,
basa, dan antar halogen.
Reaksi dengan air
Flourin bereaksi dengan air akan membentuk larutan asam dan oksigen.
2F2 + 2H2O 4HF +O2 (dalam tempat gelap)
Klorin dan bromin bereaksi dengan air membentuk larutan asam halida dan asam oksilhalida.
Cl2 + H2O HClO + HCl
Br2 + H2O HBrO + HBr
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.
I2 + H2O (tidak bereaksi)
Tetapi I2 larut dalam larutan KI
I2 + KI KI3
bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama
menanganinya.
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur,
tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifatsifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon
disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut
dalam air.
Senyawa HF dan HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (NaF
dan CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :
2NaF + H2SO4 Na2SO4 + 2HF
CaCl2 + H2SO4 CaSO4 +2HCl
Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat seperti itu karena Br- atau I- akan dioksidasi oleh H2SO4.
2NaBr + H2SO4 Na2SO3 + Br2 + H2O
MgI2 + H2SO4 MgSO3 + I2 + H2O
1.
Seujung sendok
teh MnO2
+ beberapa butir NaCl
+ sedikit larutan H2SO4
Hasil
Dipanaskan
Hasil
Kertas saring dibasahi larutan KI dan
amilum, diletakkan diatas gas tersebut
Hasil
Hasil
2.
1 mL NaCl
+
beberapa
tetes AgNO3
Hasil0,1 M
1 mL NaCl
+beberapa
tetes HgNO3
Hasil0,1 M
1 mL NaCl
+ sedikit larutan
timbal asetat 0,1
M Hasil
3.
Filtrate I
Filtrate II
Hasil
4.
1 mL NaCl
1 mL NaCl
1 mL NaCl
5.
Hasil
Warna
dibandingkan
Hasil
6.
Sepucuk spatula
Iodine padat
Diamati bentuk dan warnanya
1 butir Iodine
+ air
Hasil
1 butir Iodine
1 butir Iodine
+ larutan KI
Hasil
Hasil
Dibanding kelarutannya
Diamati warnanya
Hasil
Hasil Pengamatan
Dugaan
MnO2: serbuk hitam NaCl: MnO2(s) + 2 NaCl(aq) + 2 H2serbuk putih H2SO4 :jernih SO4(aq) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq)
tidak berwarna
+ 2 H2O(aq) + Cl2(g)
Larutan : hitam
Menghasilkn gas / uap putih
Kertas lakmus menjadi ungu
Kesimpulan
Menghasilkan gas klor yang ditandai
dengan gas berwarna putih
Adanya gas Cl2 ditandai dengan
berubahnya kertas saring(amilum + KI)
menjadi ungu kehitaman .
AgNO3(aq)
+
NaCl(aq)
NaNO3(aq) + AgCl(s)
HgNO3(aq)
+
NaCl(aq)
NaNO3(aq) + HgCl(s)
KBr + AgNO3
KBr + HgNO3
KBr
Pb(CH3COO)2
+
HgNO3
Pb(CH3COO)2
(CH3COO)2Pb(aq) + 2KBr(aq)
2CH3COOK(aq) + PbBr2(s)
Filtrate
kaporit
Ca(OCl)2(s) + 2H2O(l)
2HOCl + Ca(OH)2
+HCl
warna
NaCl + H2SO4
KBr + H2SO4
KI + H2SO4
NaCl +Cl2
KBr +Cl2
2KI +Cl2
Ca(OCl)2(s) + 2H2O(l)
2HOCl + Ca(OH)2
HCl(aq)
H+ + Cl-
>
2 KI + 2 H2SO4 I2 + K2SO4
SO2 + H2O(aq)
I2 + H2O
Tidak larut
Larut
I2 + KI
Tidak larut
Coklat kemerahan
Larut
Coklat kemerahan (+++)
Tidak larut
Coklat kemerahan (++)
Sebagian larut
I2 + HCl
VIII.
PEMBAHASAN
1. Percobaan pertama yaitu untuk mengetahui cara pembuatan gas klor, brom serta iod dan
mengidentifikasi gas tersebut dengan cara menguji dengan kertas saring yang telah
dibasahi larutan KI dan amilum. Pada percobaan ini pembuatan gas klor disebut dengan
proses weldon.
a. Tabung pertama diisi dengan batu kawi (MnO2) ditambah dengan larutan natrium
klorida dan larutan asam sulfat, menghasilkan larutan hitam dengan asap putih yang
keluar dari larutan. Asap putih itu merupakan gas Cl2.
MnO2(s) + NaCl(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Kertas saring yang telah dibasahi larutan KI dan amilum diletakkkan diatas mulut
tabung sehingga warnanya berubah menjadi ungu kehitaman karena adanya
pembebasan iod oleh gas klor.
Uji dengan kertas saring : 2I-(aq) + Cl2(g) I2(g) + 2 Cl-(aq)
Kertas saring yang berwarna ungu kehitaman disebabkan oleh warna I2 yang
dibebaskan oleh gas Cl2.indikator KI dan amilum digunakan untuk mengidentifikasi
I2.
b. Tabung kedua diisi batu kawi, larutan kalium bromida dan larutan asam sulfat,
menghasilkan larutan keruh dengan asap putih yang keluar. Asap putih itu merupakan
gas Br2.
MnO2(s) + KBr(aq) + H2SO4(aq) K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(aq) + Br2(g)
Dengan cara yang sama diuji dengan kertas saring yang dibasahi KI+amilum. Kertas
saring berubah warna menjadi ungu karena adanya pembebasan iod oleh gas brom.
Larutan hitam, ada asp putih yaitu gas Br2.
Uji dengan kertas saring : 2I-(aq) + Br2(g) I2(g) + 2 Br-(aq)
Kertas saring yang berwarna ungu kehitaman disebabkan oleh warna I2 yang
dibebaskan oleh gas Cl2.indikator KI dan amilum digunakan untuk mengidentifikasi
I2.
2. Percobaan kedua yaitu untuk mengetahui sifat-sifat gas klor, brom, iod serta senyawanya
atau mengetahui reaksi ion halogen dengan ion perak, ion raksa, serta ion timbal.
a. Percobaan pertama menggunakan larutan natrium klorida yang diisikan pada 3
tabung. Kemudian tabung pertama ditambah perak nitrat menghasilkan larutan jernih
tak berwarna dan ada endapan putih (+++). Tabung kedua ditambah raksa (I) nitrat
menghasilkan larutan jernih tak berwarna dan ada endapan putih (++) setelah
dibiarkan beberapa menit. Tabung ketiga ditambah timbal (I) asetat menghasilkan
larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih (+). Sesuai persamaan reaksi berikut :
Tabung I : AgNO3(aq) + NaCl(aq) NaNO3(aq) + AgCl(s)
sehingga lebih cepat larut. Adanya sedikit endapan pada larutan dapat disebabkan
terlalu banyaknya padatan I2 yang direaksikan sehingga membutuhkan waktu yang
lama.
I2(s) + KI(aq) KI3(aq)
c. Tabung III ditambah HCl sehingga larutan berwarna jingga jernih dan ada endapan.
Endapan akan larut tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama, karena kelarutan
HCl lebih kecil dari KI. I2 akan mengoksidasi ion Cl- sehingga terbentuk gas klor
sesuai persamaan berikut :
I2(s) + HCl(aq) HI(g) + Cl2(g)
Oleh karena itu untuk melarutkan I2 digunakan KI sebagai pelarut. Larutan I2 ini tidak
stabil sehingga perlu dilakukan proses pembakuan berulang kali.
IX. DISKUSI
Pada percobaan ke 6 untuk menguji kelarutan I2 dengan air,KI,dan HCl,menurut teori I2
tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam KI,dan sedikit larut dengan HCl dengan warna
larutan yang jernih.Akan tetapi kelarutan I2 dengan KI tidak didukung dengan warna jernih
sehibgga kelarutan tersebut tidak begitu terlihat disebabkan warna larutan yang kecoklatan
disebabkan terlalu banyak pemberian I2. Pemberian I2 seharusnya hanya sedikit saja sehinggan
tidak akan merubah warna pelarut yang semula jernih tidak berwarna.
X. KESIMPULAN
1. Di dalam laboratorium, gas klor dapat dibuat dari NaCl dan asam sulfat dengan serbuk
batu kawi sebagai pengoksidasi dimana akan dihasilkan gas klor yang bewarna putih.
Hal tersebut juga dapat dilakukan untuk membuat gas brom yaitu dengan mengganti
NaCl dengan KBr. Gas yang terbentuk diuji dengan kertas saring yang dibasahi larutan
KI dan amilum, sehingga jika gas terbentuk akan terjadi pembebasan iod.
2. Halogen yang bereaksi dengan Pb2+, Ag+, dan Hg+ akan membentuk garam yang tidak
larut dalam air dan menghasilkan endapan berwarna putih.
3. Kemampuan klor untuk memudarkan warna pada kertas warna tergantung pada sedikit
banyaknya komposisi gas klor. Semakin banyak komposisi gas klor, maka semakin
cepat larutan untuk memudarkan warna.
4. Pembuatan HCl dalam bentuk gas dapat menggunakan pereaksi H2SO4. Sedangkan
pembuatan gas HBr dan gas HI tidak dapat menggunakan pereaksi H2SO4 karena
H2SO4 merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi HBr menjadi Br 2 dan
mengoksidasi HI menjadi I2, jadi untuk gas HBr dan HI digunakan pereaksi H3PO4.
5. Gas klor dapat mengalami reaksi pendesakan. Dengan mendesak Br dan I dari kalium
bromida dan kalium iodida dan mengusir Cl dari natrium klorida. Karena halogen yang
terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak
ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya, sehingga membentuk garam klor.
6. Iodin tidak laut dalam air tetapi larut sempurna dalam larutan KI dan sedikit larut/larut
kurang sempurna dalam larutan HCl pekat. Karena dalam larutan KI, iodin akan
membentuk ion polihalida I3-.
Reaksi 3
Reaksi 5
III.DAFTAR PUSTAKA
Lee, J.D.. 1931. Consise Inorganic Chemistry 4th edition. Chapman and Hall.
Tim penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Surabaya : Kimia- Unesa.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.
Sugiyarto, Kristian. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : JICA.