Anda di halaman 1dari 21

LBM 1 FISIOLOGI SISTEM ENTEROHEPATIK STEP 1 Sistem enterohepatik : sistem yang membantu pencernaan, tapi tidak berada di traktus

digestivus, yaiut hepar, vesica fellea, lien, dan pankreas.

STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. STEP 3 1. Anatomi, histologi dan fisiologi dari hepar ! Anatomi : Terletak di cavum abdomen di regio hipocondriaca dextra epigastrum dan sebagian hypocondriaca sinistra. Terdiri dari 2 lobus yatu lobus dextra dan sinistra, diliat dari anterior. Diliat dari posterior, ada 4 lobus yaitu lobus destra, sinistra, caudatus dan quadratus. Ada 2 fissura, yaitu fossa sagitalis dextra dan fissura sagitalis sinistra. Fissura sagitalis sinistra memisahkan antara lobus sinistra dengan lobus caudatus dan quadratus Fossa sagitalis dextra memisahkan lobus dextra dengan lobus quadratus dan caudatus. Mempunyai 2 facies, yaitu facies diaphargmatica dan visceralis. Facies diaphragmatica ada 4 pars yaitu pars superior, anterior, posterior, dan dextra. Pars anterior terdapat lig.falciformis yang memisahkan lobus dextra dan lobus sinistra. Ditengahnya terdapat celah transversal tempat keluar masuknya bangunan yaitu vena hepatica propira, sulcus vena cava, vena porta hepatis, duktus choledocus. Terdapat 4 penggantung yaiut lig.falciformis, lig.teres hepatis yang merupakan obliterasi dari vena umbilikalis, lig. Venosum(obliterasi dari duktus venosus arantii), omentum minus(untuk metabolisme karbohidrat, lemak,dan protein, penimbunan vitamin dan mineral, detoksifikasi ) Histologi : Fisiologi : Fungsi hepar : Pembentukan dan sekresi empedu Pembentukan urea Metabolisme lemak Kilomikron (pembuluh darah ) terjadi proses hidrolisis kilomikron remnant Masuk ke hepar VLDL IDL separuh di hati sisanya menjadi LDL separuh disimpan di hati Anatomi, histologi dan fisiologi dari hepar ! Anatomi, histologi dan fisiologi dari pankreas ! Anatomi, histologi dan fisiologi dari lien ! Anatomi, histologi dan fisiologi dari vesica fellea ! Bagaimana metabolisme bilirubin ? Embriologi organ enterohepatik !

separuh berikatan dengan reseptor HDL separuh masuk ke hati sepatuh masuk ke metabolisme hormon steroid - Detoksifikasi Menaisme pembersihan darah Saat darah melewati sinusoid hati, sel kupfer akan beehubungan dengan bakteri di darah dan bakterinya akan menembus dinding sel kupfer dan menetap hingga bakteri tersebut di cerna. - Imunitas - Simpanan reservoir darah 10-15% darah disimpan di sirkulasi 60% di sinusoid, ketika V darah menurun, darah diejeksi Ketika V darah meningkat maka volume di hepar akan dinaikkan - Hematopoietin - Metabolisme protein Transaminase Asam amino dari makanan mengalami transaminase oleh alfa keto glutarat glutamat masuk ke proses deaminase oksidatif Deaminase oksidatif Glutamat alfa keto glutarat amonia bebas Pembentukan urea Amonia bebas - Penyimpanan dan pelepasan karbohidrat - Sebagai pembentuk koagulasi darah Seperti fibrinogen, protombin, globulin akselerator, sama faktor koagulasi. 2. Anatomi, histologi dan fisiologi dari pankreas ! Anatomi : Pankreas merupakan organ eksokrin dan endokrin, terletak di cavum abdomen regio epigastrium kuadran kiri atas, ukuran panjangnya 15 cm,lebarnya 5 cm, beratnya 60-90 gr. Posisi sebagian retroperitoneal dan sebagian lagi intraperitoneal. Syntopi : di anterior ada colon transversum, perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis, gaster Lateral : duodenum, Posterior : perlekatan ductus choledocus, vena porta hepatis, vena lienalis, aorta abdominalis, pangkal a.mesenterica superior, ren sinistra, hilus lienalis. Terdiri dari corpus, caput, collum , dan cauda pankreas., ada juga bagian yang disebut incisura pancreatin(diantara caput dan corpus pankreas) dan proc. Uncinatus(dibentuk oleh caput dan corpus pankreas) Collum pankreas menghubungkan caput dan corpus pankreas. Cauda pankreas terletak di hypocondrium sinistra berjalan menuju hilus lienalis. Fisiologi : Pankreas mengatur hormonal dan pencernaan. Fungsi pencernaan : Sekresi natrium bikarbonat disekresikan oleh duktus kecil dan duktus besar. Enzim pankreas di natrium bikarbonat diksresikan oleh duktus pankreas dan duktus hepaticus bermuara di duodenum melalui papilla vater.

Kimus(bolus yang lebih kecil) merangsang pelepasan enzim Mencerna karbohidrat dicerna oleh enzim amilase pankreas polisakarida disakarida Lipase pankreas mengubah lemak asam lemak dan monogliserol Kolesterol esterasi hidrolisis estere kolerterol Fosfolipase merubah asalam lemak dari fosfolipid Pencernaan protein oleh tripsin dan kemotripsin merubah proten menjadi peptin Karboksi peptidaasi merubah peptid menjadi asam amino. Enzimnya belum aktif, diaktifkan memalui kimus, yang merangsang enterokinase tripsinogen tripsin mengaktifkan kemotripsinoegn dan prokarboksi polipetidase. Fungsi hormonal di pulau langerhans pankreas Ada sel alfa : pruduksi hormon glukagon Sel beta : produksi hormon insulin Sel delta : produksi hormon somatostatin Sel F : produksi hormon polipeptida pankreas 3. Anatomi, histologi dan fisiologi dari lien ! Anatomi : Terletak di regio hypocondriaca sinistra Mempunyai 2 margo yaitu superior dan inferior Margo superio memisahkan facise diaphrgamatica(menghadap ke diapragma bagian costa IX dan X sinistra) dan facies gastrica Margo inferior memisahkan facies diaphragmatica dan facies renalis Juga memiliki facies viscerals di infero medial, memiliki 3 faices lagi yaitu facies gastrica, renalis, dan colica, akan bertemu di hilus lienalis Hilus leinalis terdapat arteri, vena dan nervusnya Penggantung : Lig.Gastrolienalis menuju curvatura mayor gaster Lig. Lienoranalis menuju ke renal sinistra Fisiologis : Ada bagian sinus dan pulpa - Di bagian sinus bisa membengkak, fungsinya untuk menyimpan darah lengkap Di bagian pulpa, kapilernya permeabel akibat rangsangan simpatis,eritrosit mudah keluar masuk, ada pulpa meah Plasmanya mengalir ke sinus venosus Pulpa : pulpa alba(karena banyak sel limfoid, besarnya menjadi limfosit) dan rubra - Penghancuran eritrosit yang sudah tua Hb dan stroma sel hasil dari pemecahan eritrosi dicerna retikuler endotelial limpa menghasilkan zat nutrisi untuk pembentukan eritrosit yang baru 4. Anatomi, histologi dan fisiologi dari vesica fellea ! anatomi : memiliki fundus, corpus dan collum fundus menonjol di margo inferior hepar, terletak pada potongan tepi lateral musculus rectus abdominis dan pertengahan arcus costa dextra corpus bersentuhan dengan facies visceralis hepar ke arah superoposterior sinistra.

collum melanjut sebagai ductus cysticus yang berjalan dalam omentum minus dan akan bersatu dengan ductus hepaticus communis dan membentuk ductus choledocus atau dcutud biliaris. Fungsi : Menyimpan cairan biliaris yang diproduksi oleh sel hepatosit, diregulasi ke dalam lumen duodenum untuk mengemulsikan lemak. Di kantung vesica fellea disimpan dan dipekatkan, jika ada makanan pada metabolisme lemak merangsang hormon CCK yang menyebabkan spincter oddi relaksasikan kemudian dikeluarkan melalui duodenum pars descendens melalui ampulla vater papilla duodeni mayor, Dengan cara menurunkan tegangan permukaan lemak. 5. Bagaimana metabolisme bilirubin ? Eritrosit Hb heme dan globin heme fe dan prtopofilin portopofilin biliverdin bilirubin tak terkonjugasi bilirubin + albumin didarah bilirubin RES Eritrosit tua Hb (heme dan globin) Heme ihtypyrol biliverdin B1 dan albumin transport aminase ke sel hepar Fe di bawa transferin Globin Prehepatal Hepatal Posthepatal 6. Embriologi organ enterohepatik ! Hepar dan vesica fellea : Berasal dari foregut,diminggu ke 3 Ketika sel hati menembus septum transversum, ada hubungan antara tunas hati dan usus depan, usus depan menyempit membentuk saluran empedu, muncul tonjolan kecil mengarah ke arah ventral membentuk vesica fellea dan ductus cysticus. Tunas hati/primordium hepar berasal dari sel hati yang berproliferasi cepat dan menembus septum trasnversum. Epitel korda hati bergabung dg v.viteliina dan v.umbilikalis membentuk sinusoid hati. Korda hati berdiferensiasi berproliferasi menjadi parenkim hati dan melapisi duktus biliaris. Sel hati menginvasi seluruh septum transversum menonjol ke arah caudal dalam rongga abdomen. Mesoderm pada permukaan hati berdiferrensiasi menjadi peritoneum visceral kecuali pada permukaan atasnya. Permukaan atas hati berhubungan langsung dg diaphragma disebut pars afiksa hepar Pada minggu ke 10 fungsi hemopoietin hati mulai berjalan. Pada 2 bulan sebelum kelahiran fungsinya menurun, berat hari menjadi 5% berat tubuh. Minggu ke 12 pembentukan empedu dimulai. Pankreas : Ada bagian ventral dan dorsal. Berada dibelakang gaster. Awalnya tumbuhnya dari ventral memendek, membentuk proc. uncinatus Bagian dorsal tumbuh memanjang seperti daun, membentuk papilla duodeni mayor.

Bagian atas pankreas ada ductus assesorius. Sel sel pulau langerhans bersal dari parenkim pankreas yang muncul pada bulan ke 3 kehidupan janin. Pada bulan ke 5 sekresi insulin dimulai. STEP 4

Sistem enterohepatik Anatomi, histologi, fisiologi

hepar

lien

pankreas

Vesica fellea

Metabolisme bilirubin

RES Prehepatic Hepatic posthepatic

STEP 2 1. Anatomi, histologi dan fisiologi dari hepar !

HEPAR Anatomi

Hepar terletak dalam cavum abdominal disebelah kanan, menempati regio

hypocondriaca dekstra, epigastrika dan kadang-kadang meluas sampai hypocondriaca sinistra. Hepar terbagi menjadi 2 lobus yaitu lobus dextra dan lobus sinistra. Selain 2 lobus tersebut terdapat bagian yang kecil yang berada disebelah posterior lobus dextra disebut lobus kaudatus dan disebelah inferior lobus dexter disebut lobus quadratus. Lobus dexter dan lobus sinister dipisahkan oleh lipatan peritoneum : lig falciforme, fissura lig venosum dan fissura lig teres. Hepar mempunyai 2 facies yaitu facies diafragmatica ( superior bag anterior ) dan facies visceral / ventralis ( superior bag posterior ). Hepar mempunyai 2 fissura : fissure sagitalis sinistra ( terletak diantara lobus sinister dgn lobus kaudatus dan lobus quadratus ) dan fissura sagitalis dextra ( terletak diantara lobus dexter dgn lobus kaudatus dan lobus quadratus ). Fissura sagitalis sinistra ditempati oleh lig venosum arantii dan lig.teres hepatic. Fissura sagitalis dextra ditempati oleh vena cava inferior dan vesica fellea ). Secara anatomis lobus dexter dan lobus sinister dibatasi oleh fissura sagitalis sinistra jadi lobus caudatus dan lobus quadratus termasuk pada lobus dekster hepar. Secara fungsional lobus dexter dan lobus sinister dibatasi oleh fossa sagitalis dexter jadi lobus caudatus dan lobus quadratus termasuk pada lobus sinister hepar. Vascularisasi : arteri hepatica propia merupakan cabang dari arteri hepatica komunis cabang dari truncus coeliacus.

Vena porta terbentuk dari vena lienalis dan vena mesenterika superior Inervasi ; saraf simpatis dan saraf parasimpatis membentuk plexus coeliacus ( Anatomi klinik edisi 6, Richard S.snell )

Histologi

Hepar terdiri atas satuan heksasonal disebut lobulus hati. Di pusat setiap

lobulus terdapat vena sentralis yang dikelilingi lempeng2 sel hati yaitu hepatosit dan sinusoid secara radial. Jaringan ikat disini membentuk triad porta / daerah porta tempat cabang arteri hepatika, cabang vena porta dan cabang duktus biliaris. Darah arteri dan darah vena mula mula bercampur di sinusoid hepar saat mengalir ke arah vena sentral. Dari sini darah memasuki sirkulasi umum melalui vena hepatika. Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku liku dan melebar, dengan diameter tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkat tidak utuh, yang dipisahkan dari hepatosit di bawahnya oleh ruang perisinusoidal. Pada dinding sinusoid terdapat makrofag tetap yaitu sel Kupffer. Sel Kupffer adalah fagosit hati khusus yang berasal dari monosit drah yang berfungsi untuk memfagositosis benda2 renik dan debris selular yang mengalir ke sinusoid. Hepatosit menyekresikan empedu ke dalam saluran2 halus disebut kanalikuli biliaris yang terletak diantara hepatosit. Kanalikuli ini mengumpul di tepi setiap lobulus di daerah porta sebagai ductus biliaris. Ductus biliaris kemudian menjadi ductus hepatikus yang lebih besar yang membawa empedu keluar dari hepar. Di dalam lobulus hati, empedu mengalir dalam kanalikuli biliaris ke ductus biliaris

pada daerah porta dan darah dalam sinusoid mengalir ke vena sentralis. Jadi, empedu dan darah tidak bercampur. (Atlas Histologi di Fiore, edisi 9)

Fisiologi

1. fungsi pembentukan dan ekskresi empedu hati mengekskresikan 1 lt empedu / hari empedu= ar 97%, elektrolit, garam empedu fosfolipid, kolesterol dan pigmen empedu. 2. fungsi metabolit peran penting pada metabolise karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan memproduksi energi dan tenaga. 3. fungsi pertahanan tubuh fungsi detoksifikasi dilakukan oleh enzim2 hati yang melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis/ konjugasi zat yang kemungkinan membahayakan & mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktf fungsi perlindungan sel kupffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati, sbgai sel endotel mempunyai fungsisebagai system endothelial, berkemampuan memfagositosis yang sangat besar membersihkan sampai 99% kuman yang ada dalam vena porta sebelum darah menyebar melewati seluruh sinosoid

4. fungsi vaskularisasi hati hati sbagai ruang penampung dan bekerja sebagai filter IPD JILID 1 FK UI

2. Anatomi, histologi dan fisiologi dari pankreas !

PANCREAS Anatomi

Pancreas merupakan organ yang memanjang & teletak pada epigastrium & kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus & terletak pada dinding posterior abdomen dibelakang peritoneum. Pancreas dapat dibagi :

Caput pancreatis berbentuk seperti cakram & terletak didalam bagian cekung
duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri dibelakang arteria & vena mesenterica superior serta dinamakan proc. Uncinatus.

Collum pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil & menghubungkan


caput & corpus pancreatic. Collum pancreas terletak didepan pangkal vena porta hepatis & tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.

Corpus pancreatis berjalan keatas & kiri menyilang garis tengah, pada potongan
melintang edikit berbentuk segitiga.

Cauda pancreatic berjalan ke depan menuju lig. Lienorenale & mengadakan


hubungan hilum lienale. HUBUNGAN : Ke anterior : dari kanan ke kiri :colon transversum& perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis , dan gaster. Ke posterior :dari kanan ke kiri: ductus choledochus,vena portae hepatic & vena lienalis, VCI, aorta,pangkal a.mesenterica superior, musculus psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister,& hilum lienale. Vaskularisasi : Arteria : arteria lienalis serta arteria pancreaticoduodenalis superior & inferior. Venae : venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke system porta. Inervasi : berasal dari serabut2 saraf simpatis & parasimpatis. ( ANATOMI KLINIK EDISI 6, RICHARD S.SNELL,2006 )

Pancreas memiliki 2 komponen : eksokrin & endokrin. (1) pankreas eksokrin terdiri dari asinus yang menyekresi bermacam2 enzim yang disalurkan melalui duktus pankreatikus. (2) Pankreas endokrin terdiri dari pulau2 langerhans yang tersebar pada pankreas terutama pada kauda & mengandung beberapa macam sel yang menghasilkan hormon. (Patologi Anatomi Edisi 2, Parakrama Chandrasoma & Clive R.Taylor,2005)

Fisiologi
Fungsi pankreas ada dua, maka disebut organ rangka, yaitu : Fungsi eksokrin, dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang membentuk getah pankreas berisi enzim dan elektrolit. Jenis-jenis enzim dari pankreas adalah :

Amylase ; menguraikan tepung menjadi maltosa atau maltosa dijadikan polisakarida dan polisakarida dijadikan disakarida kemudian dijadikan monosakarida. 2. Tripsin ; menganalisa pepton menjadi polipeptida kemudian menjadi asam amino. 3. Lipase ; menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi asam lemak dan gliserol gliserin. Fungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk hormon dalam pulau langerhans yaitu kelompok pulau-pulau kecil yang tersebar antara alveoli-alveoli pankreas terpisah dan tidak mempunyai saluran. Oleh karena itu hormon insulin yang dihasilkan pulau langerhans langsung diserap ke dalam kapiler darah untuk dibawa ke tempat yang membutuhkan hormon tersebut. Dua hormon penting yang dihasilkan oleh pankreas adalah insulin dan glukagon

1.

1).Insulin Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh sel-sel beta di kelenjar pankreas. Fungsi insulin dalam tubuh sangat bermacam-macam. Salah satunya adalah membantu menurunkan kadar glukosa (gula) dalam darah. Cara kerja insulin yang terdapat pada membran sel, sehingga permeabilitas sel berubah dan zat makanan tadi bisa masuk ke dalam sel. Dengan kata lain, insulin dapat dianggap sebagai suatu anak kunci yang bertugas membuka pintu sel agar glukosa dapat masuk ke dalam sel. Perlu diketahui juga bahwa walaupun tidak semua sel tubuh kita membutuhkan insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam selnya (seperti sel darah merah, sel hati dan sel ke otak), tetapi sebagian besar sel tubuh kita sangat tergantung dengan insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam selnya. Mekanisme untuk mencapai derajat pengontrolan yang tinggi yaitu : a.) Fungsi hati sebagai sistem buffer glukosa darah yaitu meningkatkan konsentrasinya setelah makan, sekresi insulin juga meningkat sebanyak 2/3 glukosa yang diabsorbsi dari usus dan kemudian disimpan dalam hati dengan bentuk glikogen. b.) Sebagai sistem umpan balik maka mempertahankan glukosa darah normal. c.) Pada hypoglikemia efek langsung glukosa darah yang rendah terhadap hypothalamus adalah merangsang simpatis. Sebaliknya epinefrin yang disekresikan oleh kelenjar adrenalin masih menyebabkan pelepasan glukosa

yang lebih lanjut dari hati. Juga membantu melindungi terhadap hypoglikemia berat. Adapun efek utama insulin terhadap metabolisme karbohidrat, yaitu : a.)Menambah kecepatan metabolisme glukosa b.)Mengurangi konsentrasi gula darah c.)Menambah penyimpanan glukosa ke jaringan.

2).Glukagon Glukagon adalah suatu hormon yang disekresikan oleh sel-sel alfa pulau langerhans mempunyai beberapa fungsi yang berlawanan dengan insulin. Fungsi yang terpenting adalah : meningkatkan konsentrasi glukosa dalam darah. Glukagon merupakan protein kecil mempunyai berat molekul 3842 dan terdiri dari 29 rantai asam amino. Dua efek glukagon pada metabolisme glukosa darah : a.)Pemecahan glikogen (glikogenolisis) b.)Peningkatan glukosa (glukogenesis) Pengatur sekresi glukosa darah perubahan konsentrasi glukosa darah mempunyai efek yang jelas berlawanan pada sekresi glukagon dibandingkan glukagon darah turun 70 mg/100 ml darah pankreas dalam jumlah yang sangat banyak yang cepat Jadi glukagon membantu melindungi terhadap pada sekresi bila glukosa insulin, yaitu penurunan glukosa darah dapat menghasilkan sekresi glukagon,

menyekresi hypoglikemia.

memobilisasi glukosa dari hati.

Histologi

Pankreas memiliki unsur eksokrin dan endokrin. Pankreas eksokrin yg

merupakan sebagian terbesar dari kelenjar, terdiri dari asini serosa yg berhimpitan tersusun dalan lobulus kecil. Lobuli dikelilingi septa intra- dan interlobularis dengan pembuluh darah, duktus, saraf, dan kadang2 badan Pacini di dalam massa asini serosa terdapat pulau Langerhans yang terisolasi. Pulau ini adalah bagian endokrin pankreas dan merupakan ciri khas pankreas.

Sebuah asinus pankreas terdiri atas sel2 zimogen penghasil protein berbentuk piramida mengelilingi sebuah lumen sentral yg kecil. Duktus eksretorius meluas ke dalam setiap asinus dan tampak sebagai sel sentroasinar yg terpulas pucat di dalam lumen. Produk sekresi asini dikeluarkan melalui sel sentroasiner duktus interkalaris duktus interlobularis duktus yang lebih besar Pulau Langerhans adalah massa sel endokrin berbentuk bulat dengan berbagai ukuran yang dipisahkan dari jar asini eksokrin di sekelilingnya oleh selapis serat retikular halus. Pulau Langerhans biasanya lebih besar dari asini dan tampak sebagai kelompok padat sel2 epitelial yang ditembus oleh banyak kapiler. Pada pulau Langerhans terdapat 3 sel yaitu sel alfa ( penghasil hormon insulin ), sel beta ( penghasil hormon glukagon ), dan sel delta ( penghasil hormon somatostatin )

Atlas Histologi di Fiore, Victor P. Eroschenko, 2003

3. Anatomi, histologi dan fisiologi dari lien !

LIEN Anatomi

Limpa berwarna merah kecoklatan dan terletak di regio hipochondrium sinistra,

limpa merupakan massa jaringan limfoid yang terbesar di dalam tubuh dan bentuknya oval. Dibatasi pada bagian anterior oleh lambung, cauda pankreas, flexura coli sinistra dan renal sinistra. Limpa dikelilingi oleh peritonium. Pada bagian posterior diafragma, pleura sinistra. Didarahi oleh arteri lienalis yang merupakan cabang dari A. Coeliaca. Saraf yang mempersyarafi limpa mengikuti perjalanan a. Lienalis dan berasal dari plexus coeliacus. Pembuluh limfe keluar dari hilus dan berjalan melewati beberapa kelenjar limfe yg terletak di sepanjang a. Lienalis dan mengalirkan cairan limfe ke nodi limphatici coeliaca.2 margo :superior dan inferior. Anatomi klinik, rivhard. Snell,m.d, Ph.D. bagian 1 edisi 3.

Fisiologi

Fungsi utama limpa adalah untuk menyaring darah.karena memiliki jejaring atau network reticular padat,limpa berfungsi sbagai penyaring efektif untuk antigen,mikroorganisme,trombosit dan eritrosit tua atau abnormal. Limpa juga mendaur ulang zat besi. Semasa kehidupan vetal limpa adalah organ hemopoetik yg menghasilkan granulisit dan eritrosit namun kemampuan ini menurun setelah lahir. Berfungsi sebagai reserfoar (menampung)darah karena strukturnya yg longgar mirip spon. Berperan penting dalam menghasilkan antibody untuk melawan antigen didalam darah.ini karena banyak limfosit G dan T dalam limpa selain makrofag.

Histologi

simpai limfonodus dikelilingi jaringan ikat longgar yang mengandung

pembuluh darah dan pembuluh limfatik aferen yang terakhir ini dilapisi oleh

endotel dan mengandung katub. Dari permukaan dalam simpai, terjulur tuberkula jaringan ikat kedala korteks dan medulla. Pembuluh daah tubercular ikut masuk bersama pemisah jaringan ikat. Korteks limfonodus dipisahkan dari simpai jaringan ikat oleh sinus subskapularis (marginalis). Korteks teriri dari deretan limfonoduli yang berdekatan dan dipisahkan oleh trabekula internodular dan sinus trabekularis. Bagian korteks yang lebih dalam yaitu daerah parakorteks zona tergantung timus dan ditempati limfosit T. Medula terdiri atas korda jaringan limfatik yang beranastomosis, korda medularis diselingi sinus2 medularis yang mengalirkan isinya ke dalam pembuluh limpe aferen di hilus. (Atlas Histologi di Fiore, edisi 9)

4. Anatomi, histologi dan fisiologi dari vesica fellea !

VESICA FELLEA Anatomi

Vesika biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada

permukaan bawah (facies visceralis) hepar. Vesika biliaris mempunyai kemampuan menampung empedu sebanyak 30-50ml dan menyimpannya, serta memekatkan empedu dengan cara mengabsorbsi air.Vesika biliaris dibagi menjadi fundus, corpus dan collum. Fundus vesica biliaris berbentuk bulat biasanya menonjol dibawah margo inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX dextra. Corpus vesika biliaris terletak dan berhubungan dengan facies viceralis hepar dan arahnya keatas, belakang dan kiri. Colum vesika biliaris melanjut diri sebagai ductus cysticus, yang berbelok kedalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus comunis untuk membentuk ductus choledochus. Peritoneum meliputi seluruh bagian fundus vesica biliaris dan menghubungkan corpus dan collum vesicae biliaris dengan visceralis hepar. Hubungan :

Keanterior : dinding anterior abdomen dan facies visceralis hepar Keposterior : colon transversum serta pars superior dan descendens duodenum. Fungsi :

Vesica biliaris berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu. Vesica biliaris mempunyai kemampuan untuk memekatkan empedu, dan untuk membantu proses ini, mukosa vesica biliaris mempunyai lipatan-lipatan permanen yang saling berhubungan sehingga permukaannya tampak seperti sarang tawon. Sel-sel thoraks yang terletak pada permukaan mukosa mempunyai banyak vili. Empedu dialirkan ke duodenum sebagai akibat kontraksi dan pengkosongan parsial vesica biliaris. Makanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak kedalam duodenum. Lemak menyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari tunika mukosa duodenum. Lalu hormon masuk kedalam darah dan menimbulkan kontraksi vesika biliaris. Pada saat yang bersamaan, otot polos yang terletak pada ujung distal ductus choledochus dan ampula relaksasi, sehingga memungkinkan masuknya empedu yang pekat kedalam duodenum. Garam-garam empedu didalam cairan empedu penting untuk mengemulsikan lemak didalam usus serta membantu pencernaan dan absorbsi lemak. Perdarahan : Ateria cystica, cabang arteri hepatica dextra Vena cystica mengalirkan darah langsung ke vena porta. Sejumlah arteria dan venae kecil juga berjalan diantara hepar dan vesika biliaris. Aliran limfe: Cairan limfe mengalir ke nodus cysticus yang terletak dekat collum vesica biliaris. Dari sini, pembuluh limfe berjalan ke nodi hepatici dengan berjalan sepanjang perjalanan arteria hapatica communis dan kemudian ke nodi coelici. Persarafan: Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus. Vesica biliaris berkontraksi sebagai respon terhadap hormon kolesistokinin yang dihasilkan oleh tunica mukosa duodenum karena masuknya makanan berlemak dari gaster. Anatomi Klinik, Richard S. Snell, 2006

Fisiologi

Fungsinya untuk menyimpan empedu dan memekatkannya akibat absorbsi air Empedu hati terdiri atas 97% air sedangkan empedu kantung empedu 89% air Apabila duktus cysticus & ductus choleducus dijepit maka tekanan intrabiliaris meningkat sampai sekitar 320 mm empedu dlm 30 menit & sekresi empedu berhenti. Namun bila duktus choledocus dijepit dan ductus cysticus dibiarkan terbuka, maka air akan diserap dalam kandung empedu & tekanan intrabiliaris hanya 100 mm empedu dlm beberapa jam (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran)

Histologi

Dinding kandung empedu terdiri dari mukosa, lapisan fibromuskular, lapisan

jaringan ikat perimuskular, dan serosa pada semua permukaannya kecuali hepatik dengan adventisia yang melekatnya pada hepar. Mucosa menampakkan lipatan2 temporeryang menghilang saat kandung empedu diregangkan oleh empedu. Kripti / divertikulum diantara lipatan sering membentuk indentasi yg dlam di mukosa. Epitel pelapisnya adalah epitel selapis silindris tinggi dengan sitoplasma terpulas pucat dan basal. Lamina propria mengandung jar ikat longgar dan beberapa jaringan limfoid difus. Serat otot polos di dalam lap fibromuskular berbaur dengan lapisan2 jaringan ikat longgar yang kaya serat elastin. (Atlas Histologi di Fiore, edisi 9)

5. Bagaimana metabolisme bilirubin ?

Pembentukan Bilirubin

1. Siklus Enterohepatik (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall,1997) Eritrosit

Globin

Heme Heme oxigenase LIEN

Fe

4 inti pirol

Biliverdin Biliverdin reductase Bilirubin tak terkonjugasi

Bilirubin tak terkonjugasi DARAH + Albumin Albumin Bilirubin + asam glukuronat Glukoronil transferase Bilirubin terkonjugasi HEPAR Kanalikuli biliaris

Ductus biliaris

Ductus hepatica dex & sin

Ductus hepaticus comunis

Ductus pancreaticus wirsungi

Ductus cysticus

ductus coledocus

papila duodeni mayor

Vesica fellea

duodenum pars decendens

Urobilinogen V Porta di absorbsi


DARAH

USUS V interlobularis Sterkobilinogen

Sinusoid
HATI

Sterkobilin

V sentralis

Warna Feses

V hepatica

VCI

Atrium dex

Aorta Abdominal

A. renalis

Urobilinogen

GINJAL

Urobilin

Warna Urin

kondisi patologis pada metabolisme bilirubin ikterus hemolisis hemolisis berlebihan mengakibatkan produksi bilirubin meningkat (bilirubin tak terkonjugasi). Ikterus terjadi jika muatan melebihi kapasitas hati untuk konjugasi. Peningkatan ekskresi ilirubin ke usus menyebabkan peningkatan jumlah urobilinogen didalam tinja dan urin. Hepatoseluler - adanya gangguan ambilan bilirubin di hati bilirubin tak terkonjugasi meningkat kelainan konjugasi bilirubin bilirubin terkonjugasi meningkat kerusakan hepatoseluler bila pengurangan sel hati yang terjadi cukup banyak sehingga timbul kelainan metabolisme bilirubin obstruksi - gangguan ekskresi kegagalan pemindahan bilirubin glukoronit dari sel hati ke kanalikuli. - obstruksi pada tingkat intrahepatik(kolestasis) Patologi Anatomi Beberapa Penyakit Hati antara lain :

1. Penyakit hati karena infeksi (misalnya hepatitis virus) Yaitu ditularkan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll. 2. Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu) Alkohol bersifat toksik terhadap hati. Adanya penimbunan obat dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme obat dapat menyebabkan penyakit pada hati. 3. Genetik atau keturunan (misalnya hemochromatosis) 4. Gangguan Imun (misalnya hepatitis autoimun) Penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis autoimun

umumnya yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan yang kronis. 5. Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma) Kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuatan plastik), virus, dll. Aflatoxin merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat mengkontamisani makanan selama penyimpanan, seperti kacangkacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dan C maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.
Uji biokimia hati Petanda Bilirubin Nilai Normal 5-18 mmol Interpretasi Tidak spesifik utk penyakit hati, meningkat juga pada obstruksi bilier dan hemolisis. Pertimbangkan hiperbilirubinemia herediter Meningkat sesuai inflamasi atau nekrosis Hepatosit. Biasanya tidak diperlukan untuk mengukur keduanya, namun rasio AST : ALT >2 cenderung ke penyakit hepatitis alkoholik Biasanya meningkat bersamaan pada kolestasis, obstruksi bilier, atau infiltrasi hepatik. Fosfatase alkalik juga diproduksi oleh tulang, usus, dan plasenta Menunjukkan fungsi sintetis hati. Konsentrasi dapat menurun pada malabsorbsi, proteinlosing enteropathy, luka bakar, dan sindrom nefrotik Sensitifitas rendah pada penyakit hati. Mungkin meningkat pada hepatitis iskemik

SGOT/AST SGPT/ALT

5-40 IU/l 5-35 IU/l

Fosfatase alkali

30-130 IU/l

GT Albumin

5-50 IU/l 3,5-4,5 gr/L

LDH

240-524 IU/l

Diagnosa sederhana berdasarkan uji biokimia hati : Hasil Laboratorium Hanya transaminase yang naik Peningkatan enzim aminotransferase, SGOT, dan SGPT Peningkatan fosfatase alkali dan Kemungkinan Penyakit Pertimbangkan asal non-hepatik misal miositis, infark miokard, hemolisis Pertimbangkan perlukaan hepatoseluler atau inflamasi Perhatikan kelainan pada sistem empedu intra

GT Hanya GT yang meningkat

Fosfatase alkali naik namun GT normal Hanya hiperbilirubinemia 6. Embriologi organ enterohepatik !

dan ekstra hepatis (kolestasis o.k. beberapa jenis hepatitis) Pertimbangkan intoksikasi alkohol, enzzim terinduksi obat obatan, fase awal infiltrasi hepatik, dan fatty liver Pertimbangkan asal ekstra hepatik, biasanya dihubungkan dg kelainan tulang. Periksa kadar kalsium, fosfat, hormon paratiroid Bukan hemolisis dan sindrom gilbert

Anda mungkin juga menyukai