Anda di halaman 1dari 21

SYARAT PENGETAHUAN ILMIAH Menurut I.R. Poedjawiyatna: 1. Berobyek: a.

Obyek materiil: sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran atau penyelidikan b.Obyek format : sudut pandang/tinjauan ( view point ) 2. Bermetode: cara/jalan untuk memperoleh pengetahuan. 3. Bersistem : Arti sitem: suatu keadaan atau barang sesuatu tertentu yang bagian-bagiannya saling berhubungan secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan tertentu. 4. Bersifat Unifersal. Kebenaran IP. Harus berlaku disembarang tempat, ruang dan waktu. PERTANYAAN ILMIAH 1. 2. 3. 4. Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan bagaimana menagapa kemana apa pengetahuan diskriptif pengetahuan kausal pengetahuan normatif pengetahuan esensial

1. DASAR NEGARA Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di RI. 2. PANDANGAN HIDUP BANGSA Pancasila dapat mempersatukan dan memberi petunjuk dalm mencapai kesejahteraan lahir, batin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. 3. JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA Pancasila memberi corak yang khas kepada bangsa Indonesia sehingga membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. 4. IDEOLOGI BANGSA Pancasila sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ( Soerjanto Poespowardojo ) 5. PERJANJIAN LUHUR BANGSA Pancasila disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan RI. NOTONAGORO Pancasila sebagai asas persatuan, asas kesatuan, damai dan kerja sama.

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI:

SYARAT SEBAGAI ASA PERSATUAN DAN KESATUAN Pancasila harus memiliki persatuan dan kesatuan di dalam dirinya sendiri
KESATUAN DAN PERSATUAN PANCASILA 1. Pancasila harus dipandang sebagai satu dasar bukan lima dasar. Sila-sila Pancasila merupakan unsur pembentuk dasar negara. Dan berhubungan secara kausal-organis. 2. Rumusan yang syah dari Pancasila hanya tercantum dalam pembukaan UUD. 1945. 3. Pancasila harus memiliki kesatuan pandangan tentang manusia yaitu : manusia berhakikat mono-dualis. 4. Pancasila memiliki persatuan dan kesatuan dalam Tri-prakara. 5. Sila-sila Pancasila saling mengkualifikasi dan tersusun secara hicrarkhis Piramidal.

- Susunan kodrat manusia


- Sifat kodrat manusia - Kedudukan kodrat

HAKIKAT MANUSIA MONO-DUALIS/KEDUA TUNGGALAN


jiwa raga makhluk individu makhluk sosial pribadi bebas makhluk tuhan

BERPANCASILA DALAM TRI-PRAKARA -1. Unsur-unsur Pancasila sebelum menjadi Dasar Negara sudah dimiliki bahasa Indonesia dalam adat-istiadat dan kebudayaan ( Pancasila adat-kebaisaan ) -2. Unsur-unsur Pancasila sudah terdapat dalam agama-agama yang ada di Indonesia ( Pancasila Religius ) -3. Pancasila dirumuskan menjadi Dasar Negara ( Pancasila Kenegaraan ) ASAL MULA PANCASILA 1. Causa Materialis ( asal mula bahan ) 2. Causa Formalis ( asal mula bentuk ) 3. Causa Efisien ( asal mula karya ) 4. Causa Finalis ( asal mula tujuan ) adat-istiadat,kebudayaan dan agama-agama di Indonesia dibentuk dalam persidangan BPUPKI dan PPKI karya BPUPKI dan PPKI Pancasila sebagai Dasar Negara

PENGERTIAN PANCASILA Secara etimologis/asal kata

panca= lima sila =dasar Tetapi Pancasila harus dipandang sebagai satu dasar dan bukan lima dasar. Alasan : 1. Pancasila adalah nama dasar negara RI. 2. Jika dipandang sebagai lima dasar memungkinkan: a. Memilih satu dasar saja /beberapa dasar b. Mengutamakan sila yang satu dengan yang lain c. Mempertentangkan sila yang satu dengan sila yang lain 3. Sila-sila Pancasila merupakan unsur pembentuk dasar negara yang bersifat mutlak hilang salah satu unsur/sila berarti bukan Pancasila lagi sila -sila Pancasila berhubungan secara kausal organis.

HUBUNGAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI DENAGAN PEMBUKAAN UUD 1945 SISTEMATIKA PEMBUKAAN UUD 1945

KEGIATAN
1. Pangkal tolak / alasan untuk merdeka 2. Proses perjuangan untuk merdeka 3. Menyatakan kemerdekaan 4. Mengisi kemerdekaan

ALINEA

WAKTU
Sebelum kemerdekaan Menjelang kemerdekaan Saat proklamasi Sesudah kemerdekaan

I II III IV

HUKUM KODRAT, ETIS DAN HUKUM TUHAN DALAM PEMBUKAAN UUD. 1945 Alinea I : - Kalimat Kemerdekaan ialah hak segala bangsa mencerminkan pengakuan adanya hak kodrat dan hak hukum kodrat. - Kalimat Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan pengakuan hukum etis/moral. Alinea III : - Kalimat Atas berkat rahmat Allah YME mencerminkan pengakuan adanya hukum Tuhan. - Kalimat . dengan didorong oleh keinginan luhur pengakuan hukum etis/moral. KEDUDUKAN PEMBENTUKAN UUD. 1945 DALAM TERTIB HUKUM DI INDONESIA 1. Menjadi dasar dan memberikan faktor-faktor mutlak adanya tertib hukum Indonesia. 2. Pembukaan UUD.1945 sebagai ketentuan hukum yang tertinggi sebagai asas bagi : - Hukum dasar tertulis - Hukum dasar tidak tertulis/konvensi - Peraturan hukum lebih rendah 3. Sebagai Pokok Kaidah Fundamental Negara ( staatsfundamentalnorm )

Notonagoro : Pembukaan UUD. 1945 sebagai Pokok Kaidah Fundamental Negara ( PKFN ) secara hukum mempunyai kedudukan yang tetap, kuat, tidak berubah bagi negara yang dibentuk ( Pembukaan UUD. 1945 secara hukum tidak dapat diubah ) Sebagai PKFN maka Pembukaan UUD. 1945: 1. Mempunyai kedudukan lebih tinggi dan terpisah dari pada batang tubuh UUD. 1945. 2. Menentukan adanya UUD Negara dan merupakan sumber Hukum Dasar. 3. Mengandung pokok-pokok pikiran yang harus dijelmakan ke dalam pasal-pasal UUD. 1945.

Pancasila secara formal tercantum dalam Pembukaan UUD. 1945, maka Pancasila : 1. Pembukaan UUD. 1945 sebagai PKFN di dalamnya terdapat Pancasila secara hukum tidak dapat diubah. 2. Pancasila mempunyai kedudukan yang tetap, kuat tidak berubah dalam kelangsungan negara Proklamasi 17 Agustus 1945. 3. Pancasila sebagai mana Pembukaan UUD. 1945, sebagai ketentuan hukum yang tertinggi. 4. Pokok pikiran dalam Pembukaan UUD. 1945 sebagai penjelmaan Pancasila harus dijelmakan ke dalam pasal-pasal UUD. 1945. ( UUD menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya Penjelasan UUD. 1945 )

PEMBUKAAN UUD. 1945 SEBAGAI DASAR DAN MEMBERI FAKTOR MUTLAK ADANYA TERTIB HUKUM DI INDONESIA Tertib hukum ( reehtsorde, legalorde ) yaitu kebulatan dan keseluruhan peraturan hukum. Adanya tertib hukum di Indonesia syarat-syaratnya telah dipenuhi oleh Pembukaan UUD. 1945 yaitu : 1. Adanya kesatuan subyek ( penguasa ) Pemerintah RI 2. Adanya kesatuan asas kerokhanian Pancasila 3. Adanya kesatuan daerah Seluruh tumpah darah Indonesia 4. Adanya kesatuan waktu Sejak Indonesia mmerdeka dan seterusnya selama kelangsungan negara RI 5. Adanya tujuan Tujuan negara dalam alinea 4 Pembukaan UUD. 1945 6. Adanya cita-cita Tercantum dalam 4 pokok pikiran

PEMBUKAAN UUD. 1945 memenuhi syarat sebagai pokok kaidah fundamental negara

( staatsfundamentalnorm )
1. Dari segi terjadinya: Ditentukan oleh Pembentuk negara 2. Dari segi isinya: a. Adanya tujuan negara. b. Ketentuan diadakannya UUD ( . maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD ) c. Bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat. d. Dasar filsafat negara ( asas kerokhanian ) Pancasila.

MAKNA ALINEA-ALINEA PEMBUKAAN UUD-1945

1. Alinea I Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. a. Dalil Objektif : - Penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan - Semua bangsa mempunyai hak asasi untuk merdeka b. Pernyataan Subyektif : Aspirasi bangsa Indonesia untuk membebaskan diri penjajahan. c. Landasan Politik Luar Negeri : Melawan penjajahan, mendukung kemerdekaan dan menentang pelanggaran peri kemanusiaan dan peri keadilan.

2. Alinea II Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai .. dst a. Perjuangan pergerakan Indonesia, sampai pada tingkat menentukan b. Momentum yang harus dimanfaatkan untuk kemerdekaan c. Kemerdekaan harus di isi : - Mewujutkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu berdaulat adil dan makmur 3. Alinea III Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, .. dst a. Pengakuan Proklamasi Kemerdekaan RI b. Motifasi spiritual yang luhur : kehidupan yang seimbang materialspiritual : dunia-akhirat c. Ketaqwaan kepada Tuhan YME Berkat ridho-Nya bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan

4. Alinea IV Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia, yang melindungi .. Dst a. Tujuan perjuangan nasional 1) Melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia 2) Memajukan kesejahteraan umum 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa 4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasar : kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial b. Prinsip Dasar 1) Kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam UUD dalam susunan Negara RI yang berkedaulatan rakyat 2) Dasar falsafah negara : Pancasila

Pokok-Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD. 1945 1. Negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dengan berdasar PERSATUAN dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. - Negara mengatasi faham golongan dan perseorangan - Negara menghendaki persatuan melindungi segenap bangsa Indonesia 2. Negara hendak mewujudkan KEADILAN SOSIAL bagi seluruh rakyat - Manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat 3. Negara yang BERKEDAULATAN RAKYAT berdasar kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan - Sistem Negara yang terbentuk dalam UUD harus berdasar kedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan 4. KETUHANAN YME menurut dasar KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB - Mewajibkan Pemerintah/Penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur

HUB PEMBUKAAN UUD. 1945 DENGAN BATANG TUBUH 1. SUASANA KEBATINAN Pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD. 1945 : meliputi suasana kebatinandengan UUD Negara RI. 2. CITA-CITA HUKUM Pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD. 1945 mewujudkan cita-cita hukum ( rechts-idee ) yang menguasai hukum dasar ( tertulis dan tidak tertulis ) 3. POKOK-POKOK PIKIRAN DICIPTAKAN KE DALAM PASAL-PASAL UUD. 1945 UUD menciptakan poko-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya.

Rudolf Stammler ( 1856-1939 ) - Cita hukum ialah konstruksi pikir yang merupakan keharusan bagi mengarahkan hukum kepada cita-cita yang di inginkan masyarakat. - Dengan cita hukum kita dapat menguji hukum positif yang berlaku. - Keadilan adalah usaha atau tindakan mengarahkan hukum positif kepada cita hukum. Gustaf Radbruch ( 1878-1949 ) Cita hukum tidak hanya berfungsi sebagai tolak ukur yang bersifat regulatif yaitu menguji apakah suatu hukum positif, adil atau tidak, melainkan juga sekaligus sebagai dasar yang bersifat konstitutif, yaitu yang menentukan bahwa tanpa cita hukum hukum akan kehilangan maknanya sebagai hukum.

PERGERAKAN NASIONAL DAN PANCASILA


Kebangkitan Nasional Awal Abad 20 Pergerakan Nasional
Pembentukan Organisasi sos.pol. dan Keagamaan

Melepaskan diri dari penjajah Negara Nasional Indonesia

Pencarian indentitas nasional Kebudayaan Indonesia

Dasar cita-cita organisasi Indonesia merdeka diwarnai dasar-dasar cita-cita

PANCASILA

Nilai sebagai produk sejarah

Nilai yang lain / nilai universal

PANCASILA MASA ORLA


ORDE LAMA UUD 1945 masih dala wacana / sifat sementara Muncul ideologi alternatif disamping Pancasila Pancasila diterima sebagai Dasar Negara tetapi lebih dipandang sebagai wadah daripada isi Pancasila ditafsirkan menurut aliran dan ideologi penafsir Penafsiran bebas di Pancasila Sistem Parlementer demokrasi liberal

Terjadi komplesitas dan perpleksitas tafsir Pancasila

PANCASILA MASA ORBA


ORDE BARU Menganggap ORLA menyimpang dari Pancasila Bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen Problem Pancasila yang murni / otentik Kompleksitas tafsir Pancasila

Soekarno tokoh sentral ORLA ajarannya dilarang Semula sebagai penggali Pancasila dipersoalkan

Usaha memahami Pancasila saat dirumuskannya terkendala kebijaksanaan politik Pemahaman / tafsir Pancasila melalui jalur akademik P-4 sebagai tafsir operasional gagal

PANCASILA MASA REFORMASI


REFORMASI

Pancasila kehilangan gemanya dan kurang mendapat penghargaan

Arah reformasi dikhawatirkan menyeleweng Tidak jelas sumber nilainya

Perlu menggali nilai Pancasila dengan diawali mengkaji ulang maksud dan dirumuskannya

PANCASILA DAN KEBUDAYAAN


Reformasi keagamaan dan pendidikan

Kebudayaan Tradisional

Pergerakan Nasional

Konsep politik modern dan Situasi politik dunia


Kebudayaan Baru

Identitas Nasional

Terbentuknya Negara Nasional PANCASILA

Aspek statik kebudayaan

Aspek dinamik Kebudayaan Aspek Kebudayaan Konkret

Anda mungkin juga menyukai