by Ronin Samurai
Perlakuan istimewa dalam bidang ekenomi dan dunia usaha yang dinikmati etnis #ionghoa se!ak masa kolonial Belanda hingga masa orde baru berakhir 2'(()3, menyebabkan etnis #ionghoa menguasai sektor ekonomi Indonesia se"ara dominan dan hampir men"apai tara8 absolut. 9engutip pernyataan Bustanil 0ri8in, dalam Pasi8i" Business :orum 25aisbitt, '((;7'(<*+3, bahwa perusahaan ke"il dan menengah memperker!akan separuh tenaga ker!a di banyak negara<negara 0sia dan etnis Cina memiliki (+- dari perusahaan<perusahaan tersebut. Khususnya di Indonesia, populasi etnis Cina hanya ,- dari seluruh total populasi penduduk Indonesia tetapi ternyata mengendalikan lebih ;,- ekonomi di Indonesia. Penguasaan dan pengendalian ekonomi etnis #ionghoa di Indonesia pada masa sekarang 2*+'63, diperkirakan melebihi )+- ekonomi Indonesia. Penyebabnya adalah penerapan sistem ekonomi pasar liberal dan persaingan bebas yang nyaris mengarah ke persaingan bebas sempurna 28ree 8ight "ompetition3, oleh Pemerintah Indonesia se!ak era re8ormasi sampai hari ini.
http7$$radennuh.org$
http7$$radennuh.org$
Begitu bodohkan bangsa kita ini yang terlalu mudah terke"oh dengan pen"itraan dan opini sesat yang direkayasa oleh pihak tertentu untuk memberikan kesan baik terhadap 8igur yang sesungguhnya tidak baik. Begitu bodohkah bangsa Indonesia yang tidak pernah mau bela!ar dari pengalaman pahit ditipu para pen!ahat bertopeng malaikat. Banyak tokoh yang semula disan!ung dan diteladani, kemudian terbukti tidak lebih dari seorang penipu. Ketika mereka kabur, tinggalah rakyat korban penipuannya menangis menderita meratapi kerugiannya. Begitu bodohkah rakyat Indonesia hingga terlalu mudah per"aya berita dan opini yang dibentuk pemberitaan media mengenai karakter, integritas dan kredibiltas seorang tokoh. #idak adakah mekanisme "he"k and re"he"k yang semestinya dilakukan sebelum memberi keper"ayaan besar atas sebuah amanah yang sangat menentukan nasib dan masa depan seluruh rakyat Indonesia. #idakkah sesuatu pen"itraan yang berlebihan semestinya membuat kita lebih hati hati dalam menilai 8igur tersebut. Bagaimana mungkin kita memper"ayai bahwa tidak ada udang di balik batu dari sebuah realitas pen"itraan sedemikian banyak media terhadap seseorang tanpa terlebih dahulu kita menganalisa apa sebenarnya tu!uan pen"itraan tersebut dan siapa pelaku atau sutradaranya.
http7$$radennuh.org$
Begitu kasat mata rekayasa pen"itraan yang dibangun se"ara sistmatis, masi8, teren"ana dan pasti menghabiskan uang yang sangat besar untuk pen"itraan Boko %idodo atau 4ahlan Iskan. Bahkan untuk Bokowi, nama akrab Boko %idodo, rekayasa pen"itraan dirinya perlu diwaspadai. Pen"itraan terhadap Bokowi dilakukan oleh sebuah tim pen"itraan yang lengkap, berpengalaman, terdiri dari berbagai kelompok yang bertugas dan bertanggung!awab untuk membentuk "itra diri Bokowi sesuai dengan keinginan rakyat atau target yang ditetapkan tim konsultan pen"itraan Bokowi. Berdasarkan pengamatan kami yang sudah lama men"urigai adanya maksud !ahat terselubung dari pihak tertentu terkait pengorbitan Bokowi sebagai Ctokoh nasional, tokoh terpopuler, "alon presiden terbaikD dan seterusnya, terlihat !elas rekayasa pen"itraan Bokowi dilakukan melalui "ara "ara sebagai berikut 7 Ratusan media nasional dan lokal 2koran, ma!alah, #E, radio, media online dll3 dikontrak dan dibayar untuk setiap hari memuat berita positi8 tentang Bokowi. Pada media "etak yang dikontrak dan dibayar tersebut, disediakan halaman atau kolom khusus yang memuat berita positi8 tentang Bokowi. Pada media online, ditargetkan pemuatan berita Bokowi sampai sebanyak banyaknya. 4etik online misalnya, memuat berita tentang Bokowi bisa sampai ,+ kali atau ,+ !udul per hari dan selalu ditayangkan setiap saat. Begitu tingginya target 8rekwensi menaikan berita tentang Bokowi, sampai sampai semua akti8itas Bokowi dimuat dan diberitakan media. Bokowi akan naik sepeda ke kantor, !okowi lari maraton, !okowi akan mudik ke Solo, Bokowi akan ke Pluit, Bokowi nonton 8ilm, Bokowi nonton wayang, !okowi makan banyak sebelum nonton, Bokowi antar makanan ke 9egawati, Bokowi bertemu si anu, Bokowi hebat, Bokowi luar biasa, Bokowi berniat, Bokowi tertawa, !okowi dikawal, Bokowi bersedih, Bokowi disambut warga, Bokowi bagi bagi uang, Bokowi blusukan, Bokowi bermimpi, dan seterusnya> 9ungkin hanya ketika Bokowi buang angin, Bokowi buang ha!at, Bokowi mimpi basah atau Bokowi sedang "ebok, yang tidak dimuat oleh media massa media massa bayaran dan kontraktor pen"itraan Bokowi tersebut. Se!umlah pengamat dan akademisi kampus disewa oleh sutradara dibalik pen"itraan Bokowi untuk memberikan pendapat, penilaian dan kesan baik tentang Bokowi. Sesuai in8ormasi yang diterima banyak sta8 penga!ar dari :isip FI 4epok yang dibayar untuk mendukung pen"itraan Bokowi. 9ereka ini rutin memberikan pendapat atau komentar positi8 terhadao sosok Bokowi. Perilaku akademisi seperti ini dulu kami !uluki Cpela"ur intelektualD. 9enggadaikan rasionalitas dan keilmuannya demi rupiah. Baringan internasional digunakan untuk memberikan ClegitimasiD pen"itraan positi8 tentang Bokowi. Bayangkan sa!a, seorang gubernur di Indonesia yang belum membuktikan kemampuannya sebagai pemimpin, belum ada prestasi ker!anya, tetapi sudah dipu!a pu!i melalui pemberitaan berbagai media di luar negeri. In8ormasi yang kami terima, pemuatan berita tentang !okowi ini adalah hasil dari rekayasa Bames Riady, Stan 1reenberg "s dan !aringan 0rkansas Conne"tion yang diduga sebagai otak dari semua rekayasa pen"itraan diri Bokowi. Bames Riady adalah tokoh konglomerat pemilik grup Gippo yang merupakan teman baik mantan presiden 0S Bill Clinton selama puluhan tahun, se!ak '()/ sampai sekarang. Bames memiliki banyak "atatan buruk mengenai sepak ter!angnya di dunia bisnis dan politik, baik di
http7$$radennuh.org$ ,
Indonesia atau pun di dunia internasional. Se!ak menganut agama kristen e&angelis, kedekatan Bames dengan tokoh e&angelis 0S Pat Robertson sudah men!adi pengetahuan umum. Hal tersebut menempatkan Bames sebagai sosok yang selalu di"urigai umat Islam mengingat Pat Robertson, 9enton Bames Riady dikenal sebagai tokoh 8anatik dan sangat memben"i Islam$anti Islam. Sementara itu Stan 1reenberg adalah patner sekaligus pemilik konsultan politik terkemuka 0S, 1reenberg Huinlan Rosner, konsultan politik yang selalu digunakan Partai 4emokrat 0S dan berpengalaman men!adi konsultan ratusan politisi terkenal di dunia. Bames dan 1reenberg keduanya adalah anggota utama 0rkansas Conne"tion. Ratusan orang baik tenaga honor mau pun karyawan organik yang dipeker!akan di perusahaan perusahaan Gippo 1rup dan perusahaan para konglomerat tionghoa yang men!adi pendukung pen"itraan Bokowi, dikerahkan untuk membentuk "itra palsu Bokowi melalui sosial media 2so"med3. Ribuan akun di berbagai so"med 2twitter, 8a"ebook, dll3 dikerahkan untuk mendongkrak popularitas dan kesan positi8 tentang sosok Bokowi. 9ereka !uga bertugas melindungi Bokowi dari segala bentuk kritik, termasuk pengungkapan kebenaran tentang siapa sebenarnya Bokowi. Rekayasa pen"itraan Bokowi tidak hanya didukung oleh Bames Riady, Stangreeberg dan 0rkansas Conne"tion, melainkan !uga oleh mayoritas konglomerat tionghoa Indonesia, !aringan etnis China dunia$internasional, segelintir tokoh dan konglomerat pribumi serta dari berbagai kalangan $lembaga $ insititusi non muslim, gere!a, mayoritas komunitas tionghoa Indonesia dan seterusnya. Benar benar sebuah konspirasi tingkat tinggi yang dibentuk dan di!alankan dalam rangka mensukseskan Bokowi sebagai presiden boneka di Indonesia. Pen"itraan Bokowi yang luar biasa, menghabiskan sumber daya uang, waktu dan tenaga yang sangat besar itu, !uga berhasil menutupi 8akta 8akta yang sebenarnya tentang karakter, kiner!a dan tra"k re"ord Bokowi. 9asyarakat tidak lagi ber8ikir logis dan tidak skeptis dalam menilai sosok Bokowi. Begitu banyak "atatan buruk tentang Bokowi yang diabaikan atau terlindas oleh tsunami in8ormasi dan opini yang di!e!alkan konspirasi tingkat tinggi ini. :akta bahwa Bokowi sesuai data Badan Pusat Statistik 2BPS3 atau penilaian kiner!a Kemendagri yang membuktikan prestasi Bokowi biasa biasa sa!a, malah lebih buruk dibanding kiner!a rata rata kepala daerah se Indonesia, tidak men!adi perhatian rakyat. :akta bahwa Bokowi patut diduga terlibat korupsi pelepasan aset pemda Solo 2Hotel 9aliyawan3, korupsi dana KI5I Solo sebesar Rp. , miliar, korupsi hibah dana rehabilitasi pasar dari Pemda Bawa #engah Rp. ' miliar, korupsi dana bantuan siswa miskin Solo, korupsi proyek pengadaan &ideotron 9anahan Solo, korupsi reno&asi #HR Sriwedari Solo, dan lain lain, diabaikan begitu sa!a oleh rakyat Indonesia. Belum lagi dugaan korupsi Bokowi sebagai 1ubernur 4KI Bakarta pada Program KBS dan KBP, KK5 pada penun!ukan pemenang dan pelaksana proyek 9R#$9onorail Bakarta, korupsi pengadaan sumur resapan dan lain lain. Guar biasa hebat konspirasi Bames Riady "s dalam mengorbitkan Bokowi ke pun"ak popularitas demi terwu!udnya mimpi mereka untuk memiliki seorang presiden Indonesia yang berada di bawah kendali dan pengaruh mereka. Seorang
http7$$radennuh.org$
http7$$radennuh.org$
9enanggapi politik dalam perspekti8 kebenaran berarti tegak di luar bidang politik. Posisi di luar bidang politikKdi luar komunitas ideologis di mana kita tergolong dan di luar persekutuan kepentingan bersamaK!elas ditandai sebagai salah satu "ara berdiri sendirian. Jang eminen di antara "ara<"ara eksistensial @mengatakan kebenaran@ adalah kesendirian sang 8iloso8, keterasingan para ilmuwan dan intelektual, imparsialitas hakim dan independensi penemu 8akta dan kesaksian reporterA pendek kata, pada umumnya, sikap dari @non<kon8ormis@, yang bagai elang, berani terbang sendirian, tidak takut dilebur pasang setelah dengan sadar memilih hidup di tepi pantai. Biasanya kita baru menyadari natur non<politik, bahkan kelihatan bagai anti politik dari kebenaran, bila ter!adi kon8lik antara keduanya. Kita akan tersentak karena nurani menantang mulut untuk mengatakan7 @8iat &eritas et pereat mundus@, biarkan kebenaran berlaku walaupun karena itu keseharian dunia runtuhL Galu, apakah politik tak punya kebenarannya sendiriM 0pa tak ada @politi"al truth@ seperti halnya dengan @s"ienti8i" truth@ML 4ewasa ini, sewaktu ilmu<ilmu sosial melaksanakan panggilannya dengan baik, @the most modern "ommuni"able knowledge@ ini memberitahukan keberadaan kompleksitas dan kenis"ayaan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 9engenai hal ini, !urnalisme tak !arang turut membantu pemahaman publik tentang milieu di mana para politikus beroperasi, berbeda dengan ruang terbuka dari 8iloso8i 5ewtonian. 9ilieu operasional dari politik lebih mirip lumpur tebal yang melekat di mana 4arwin mengukuhkan kesadaran human tentang yang serba kotor dan !orok ini memerlukan suatu pemerintahan, bukan dalam artian lembaga kolekti8 yang ker!anya @memerintah@, tetapi entitas publik yang mengayomi, melayani, pembersih, pengatur, pengelola @polity@. 9aka @kebenaran politik@ adalah pemandu warga keluar dari kebuntuan intelektual dan politis, intelle"tual and politi"al "ul de sa". Kebenaran ini dimulai dengan pernyataan bahwa pemerintah, walaupun rakitan manusia, adalah @alami@. Bagi manusia ia sama alaminya dengan pakaian dan tempat berteduh 2shelter3 karena ia melayani kebutuhan yang serba alami bagi manusia, bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 0 well<go&erned polity memberikan kepada warganya @pangan@, @sandang@, dan @papan@, melibatkannya dalam suatu !aringan hubungan kebiasaan dan perbuatan yang diadatkanKyang membentuk disposisinya, mengembangkan apa yang baik bagi dirinya menekan apa yang buruk. Keragaman kapasitas human pada setiap saat di setiap masyarakat, menurut 1eorge : %ill, terkondisi se"ara historis. Berarti, deretan dari bentuk asosiasi politik yang sesuai !uga terkondisi. :iloso8i politik @8or all seasons@ harus berupa proposisi penting, tetapi umum. :iloso8i politik yang "o"ok untuk satu polity partikular harus lebih spesi8ik, tetapi ada limit se!auh mana politikus atas nama rakyat boleh men!auhi proposisi umum ketika berusaha membuat bentuk yang paling memenuhi syarat dari asosiasi politis bagi polity pada umumnya. Hal ini perlu disadari mengingat publik dari era re8ormasi di Naman pas"a re&olusi "enderung tidak lagi terikat satu sama lain oleh @ide@, tetapi oleh @kepentingan@ yang serba primordial materialistik. 4ewasa ini atmos8er politik kelihatan direduksi men!adi se!enis debu intelektual, tersebar ke segala pen!uru, tak mampu mengumpulkan, tak sanggup menyatu<padukan.
http7$$radennuh.org$
Badi @politik@, betapapun megah kelihatan dengan @kebenaran politiknya@, yang disan!ung melangit sebagai @the art o8 sol&ing the impossibles@, mengenal limit, serba terbatas. Ia tidak meliputi semua tentang eksistensi human di dunia. Ia dibatasi oleh hal<hal yang tidak dapat diubah manusia begitu sa!a menurut seleranya. 4an hanya dengan menghormati batasan<batasannya sendiri, bidang di mana kita bebas bertindak dan bertrans8ormasi bisa tetap utuh, mempertahankan integritas dan memenuhi !an!inya. 9aka yang kita namakan @kebenaran@, se"ara konseptual, adalah apa yang tidak bisa kita ubah. Se"ara meta8oris, ia adalah bumi tempat kita berpi!ak dan langit yang membentang di atas kita. Bak kata keari8an lokal, di mana bumi di pi!ak di situ langit di!un!ung. %alaupun begitu bukan berarti ia abadi. Biasanya perkembangan Naman menuntut perubahannya. 5amun, yang mengubahnya bukan politik, melainkan @Bildung@, sinergi simbiotis antara kebudayaan dan pendidikan. %alaupun begitu, politik tidak tinggal diam. Selaku kekuasaan negara yang berlaku, politiklah yang memutuskan wa"ana Building yang bersangkutan men!adi satu kebi!akan pemerintahan tentang pembela!aran baru di bidang pendidikan nasional. 0dalah Plato yang mula<mula berusaha menanggapi politik dalam perspekti8 kebenaran dan tegak di luar bidang politik. Platonisme ini di Namannya men!adi sangat berpengaruh selaku oposan gigih terhadap @polis@, yaitu !agat politik dan pemerintahan negara<kota Junani Purba. Impian Plato memang tidak terwu!ud7 akademi yang dibentuknya tidak pernah men!adi @"ounter<so"iety@. Kebenaran intelektual independen Kebenaran Platonis itu mengilhami pembentukan lembaga<lembaga uni&ersiter. %alaupun lembaga<lembaga ini tak pernah merebut kekuasaan negeri, am8iteater serta ruang kuliahnya berkali<kali mengetengahkan kebenaran yang sangat tak diharapkan oleh sepak ter!ang politis tertentu yang berambisi tetap berkuasa at all "osts. 9aka lembaga sema"am ini, seperti !uga tempat<tempat pelarian lain dari kebenaran serupa, men!adi sasaran empuk aneka bahaya yang berasal dari kekuatan$kekuasaan sosial dan politik. Peluang kebenaran untuk hidup di tengah<tengah masyarakat ternyata sangat diperbesar oleh kebenaran organisasi ilmuwan dan kehadiran intelektual independen, yang pada asasnya disinterested dalam sikap dan tindakannya. Irang tidak akan dapat membantah, paling sedikit di negeri<negeri yang di!alankan se"ara konstitusional, bahwa bidang politik akhirnya mengakui, meskipun di saat sedang berkon8lik, sungguh berkepentingan akan eksistensi lembaga dan orang yang tidak dikuasainya dalam hal kebenaran. Badi apa yang tidak pernah diimpi<impikan oleh Plato !ustru ter!adi, yaitu bahwa bidang politik akhirnya mengaku butuh lembaga dan personalitas eksterior selaku pelawan kekuasaan yang, dengan begitu, menambah imparsialitas atau kenetralan yang dituntut oleh dispensasi keadilan. O 4aoed Boesoe8 A 0lumnus Fni&ersitP Pluridis"iplinaires PanthPon<Sorbonne KI9P0S, +6 9aret *+'6
http7$$radennuh.org$