Anda di halaman 1dari 22

TETAP PRODUKTIF DI USIA LANJUT

Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ

Kemajuan ilmu pengetahuan telah menyebabkan rentang hidup manusia usia di atas 65 th semakin melebar. Demikian pula usia harapan hidup juga meningkat. Jumlah orang yang berusia di atas 85 tahun semakin meningkat pula. Bahkan jumlah ini diperkirakan pada tahun !5! meningkat lebih dari 6!! " dari tahun #$$!. %esatnya pembangunan memba&a dampak terhadap lingkungan baik berupa urbanisasi dan polusi maupun perubahan perilaku yang se'ara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan para usia lanjut. (ra globalisasi memba&a konsekuensi pergeseran budaya yang 'epat dan terus menerus) membuat nilai*nilai tradisional sulit menyesuaikan diri. +rang memang akan menjadi tua tetapi dapat diusahan agar tidak saja berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tua yang bahagia karena relati, tetap sehat dan produkti,. -arga usia lanjut yang hidup pada masa sekarang seolah*olah dituntut untuk mampu hidup di dua dunia yakni. * kebudayaan masa lalu yang telah membentuk sebagian aspek dari kepribadian) / * kekinian yang menuntut adaptasi perilaku. Keadaan ini merupakan an'aman terhadap integritas egonya) dan potensial men'etuskan berbagai masalah keji&aan. %erubahan psikologis yang mengikuti proses penuaan merupakan hasil dari perubahan dalam anatomi dan ,isiologis) seperti juga perubahan dalam status sosial 0pensiun1 dan status interpersonal 0kehilangan teman atau kehilangan pasangannya1. Stresor lingkungan seperti masalah ,inansial) masalah kriminal) penurunan standar hidup dan masalah lain dari gaya hidup 0berpindah ke lingkungan yang baru1 sering terjadi pada seseorang yang beranjak tua. Sikap budaya terhadap &arga usia lanjut mempunyai dampak yang besar terhadap kesejahteraan ,isik maupun mental mereka. %ada masyarakat tradisional &arga usia lanjut ditempatkan pada kedudukan yang terhormat) sebagai %inisepuh atau Ketua 2dat dengan tugas sosial tertentu sesuai dengan adat istiadatnya sehingga &arga usia lanjut dalam masyarakat seperti ini masih berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. %ada umumnya disepakati bah&a kebugaran dan kesehatan mulai menurun pada usia setengah baya. Di sisi lain perubahan*perubahan yang terjadi mengikuti penuaan merupakan hasil dari kemunduran yang gradual dari berbagai ,ungsi sistem organ. Banyak organ yang mengalami kemunduran dan kehilangan ,ungsinya setelah usia 3! tahun. 4amun demikian e,ek dari proses penuaan bukanlah semata*mata hanya merupakan hasil perubahan biologis saja. %eningkatan usia juga berhubungan dengan perubahan dalam ,ungsi kogniti, yang merupakan hasil reduksi beberapa neuron otak) peningkatan stress dari organ 5ital terhadap sirkulasi darah dan penurunan kemampuan sensorik dan perseptual. %enyakit*penyakit degenerati, mulai menampakkan diri pada usia ini. Statistik menunjukkan bah&a usia lanjut yang sakit*sakitan sekitar #5* 5") makin tua persentase ini makin meningkat. Sedangkan usia lanjut yang tidak dapat lagi melakukan 6akti5itas sehari*hari7 02'ti5ities o, Daily 8i5ing1 5*#5") tergantung dari umurnya. 2pa yang terjadi di usia lanjut %roses menua meliputi. perubahan ,isik) mental / sosial 9isik kulit) gigi) rambut) pan'a indera) organ ) kekuatan) sakit Mental mudah 'emas) mudah tersing*gung) daya ingat. mudah lupa) depresi Sosial kehilangan. pekerjaan) status sosial) peran Didalam proses penuaan) terdapat perubahan biologi dengan derajat yang berbeda pada setiap organ. :al ini penting untuk kita ketahui adanya perubahan biologis dan menghargai adanya keterbatasan dari kelompok usia lanjut. %roses penuaan ini menimbulkan perubahan*perubahan pada . #. Kulit

;erjadi pengurangan jaringan lemak pada permukaan tubuh sehingga tubuh lebih sensiti, terhadap perubahan suhu lingkungan. Kulit menjadi atro,i dan mengkerut) sirkulasi darah berkurang sehingga penyambuhan luka menjadi lambat. . Sistem Kardio5askuler %enurunan sistem kardio5askuler berinteraksi dengan penurunan sistem muskuloskeletal) pernapasan) kebiasaan akti,itas ,isik dan gaya hidup indi5idu. 3. Sistem %ernapasan ;erjadi penumpukan kolagen) terjadi ,ibrosis pada al5eoli sehingga oksigenasi berkurang. :al ini dipengaruhi juga dengan melemahnya otot skeletal dinding dada. <. Sistem Muskuloskeletal ;erjadi demineralisasi pada tulang) rata*rata # " per tahun. %ada &anita lebih banyak terjadi pada pas'a menopause 5. Sistem %en'ernaan dan hati =eligi mengalami proses penuaan) penurunan amplitudo peristaltik) pernurunan sekresi asam lambung) produksi en>im pen'ernaan menurun dan berkurangnya mikro5ili usus) sehingga absorbsi terganggu. Masa) aliran darah hati berkurang dan akti5itas en>im mikrosomal menurun) sehingga perlu &aspada untuk pemberian obat*obatan pada indi5idu usia lanjut. 6. =injal =injal usia lanjut mengalami penurunan kemampuan untuk mempertahankan natrium dan sensiti5itas osmoreseptor. Sekresi 5asopresin dari hipo,isis posterior meningkat) sehingga mudah terjadi retensi air. 9ungsi ,iltrasi dan ekskresi menurun sehingga hati*hati dalam pemberian obat. ?. Sistem %endengaran dan %englihatan Daya akomodasi lensa berkurang dan lensa mengalami kekakuan. Sel rambut di koklea berkurang sehingga ambang pendengaran meningkat) mudah mengalami ataksia karena terjadi gangguan postural) gangguan pada serebelum. 8. Sistem @mun Jumlah sel imatur dan sel ; helper meningkat) sel ;8 dan natural killer cell menurun. 4odus lim,atikus menurun) terjadi redistribusi sel*sel imun $. Sistem (ndokrin 9ungsi hormon gonad pada pria umumnya stabil) menurun setelah hormon 9S: dan 8: dari hipo,isis meningkat. Kehilangan proteksi estrogen dan progesteron pada sitem organ &anita usia lanjut) memudahkan terjadinya stroke) penyakit jantung koroner dan osteoporosis. #!. Sistem Sara, ;erjadi degenerasi neuro yang selekti, pada serebellum) lokus seruleus) substansia nigra dan bulbus ol,aktorius. Kelambatan sistem motorik terjadi akibat hilangnya serat*serat mio,ibriler dan atro,i oto. ##. Sistem 4eurotransmitter 2setilkolin berhubungan dengan ,ungsi kogniti,. ;erjadi penurunan uptake dari asetilkolin. :al ini mungkin terjadi karena perubahan pada jumlah neuron septal hipokampal atau karena kerusakan struktur biokimia dan perubahan akti5itas sisi pengikat protein. ;erjadi penurunan kadar dopamin pada beberapa daerah di otak seperti di korpus striatum. Serotonin yang diduga mendasari proses belajar dan memori) ditemukan menurun kadar dan ,ungsinya di nukleus basalis. Asia lanjut sehat) adalah usia lanjut yang dapat mempertahankan kondisi ,isik dan mental se'ara optimal dengan akti5itas sosial dan produkti,. Biri usia lanjut sehat. Memiliki tingkat kepuasan hidup yang relati, tinggi Memiliki integritas pribadi yang baik Mampu mempertahankan sistem dukungan sosial yang berarti

Memiliki kesehatan ,isik dan mental yang baik Memiliki keamanan ,inansial %engendalian pribadi atas kehidupannya sendiri. %roses penuaan sebenarnya sudah mulai terjadi sejak pembuahan sampai kematian) tergantung pada. #. Budaya . %erilaku dan gaya hidup 3. =enetik / Kondisi &aktu lahir <. %ertumbuhan / 8ingkungan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang tidak dapat dihindari) setiap indi5idu suka maupun tidak suka akan menjadi tua atau lanjut usia. 2pa yang perlu dilakukan adalah men'egah dan mengendalikan ,aktor*,aktor risiko sebaik mungkin) kemudian menunda kesakitan dan 'a'at selama mungkin. ;ahun ! ! diperkirakan @ndonesia merupakan negara nomor < di dunia dengan penduduk usia lanjut sesudah Bina C @ndia C 2merika. Andang*Andang 4o.# D#$$8 ;entang Kesejahteraan Asia 8anjut menyata*kan bah&a yang disebut dengan usia lanjut adalah 6 tahun ke atas. Sementara -:+ membagi usia lanjut menjadi. (lderly 6< C ?< tahun +ld ?5 C $! tahun Eery old F $! tahun Ba!agia dan Pr"du#ti$ di Usia Lanjut Bahagia dan sejahtera dapat di'apai bila. #. Merasa sehat . Dibutuhkan / di'intai 3. Mempunyai harga diri <. Bisa berpartisipasi dlm kehidupan 5. Menjalankan ibadah %aradigma Asia 8anjut Sejahtera. #. %ositi,. menanamkan pengertian dan membangkitkan kesadaran bah&a menjadi tua tidak perlu di*ikuti dengan sakit*sakitanG dan tidak identik dengan 6pensiunan7 sehingga tetap berguna dalam kehidupan bermasyarakat. . %roakti,. berperilaku sehat dengan meningkatkan kebugaran serta men'egah penyakit / ke'a'atan C menabung untuk hari tua C meningkatkan ilmu dan ketrampilan C menjalin dan membina jaringan sosial C meningkatkan kehidupan spiritual dan mendekatkan diri kepada Hang Maha %en'ipta. 3. 4on*diskriminati,. ;idak mengu'ilkan atau mengkotakkan usia lanjut hanya karena usianya) teta* pi menganggap sebagai bagian integral dari satu masyarakat yang hak dan ke&ajibannya dinilai atas dasar kemampuan dan kondisi serta keterbatasannya. <. 2komodati, / kondusi,. Meman,aatkan peluang yang ada untuk men'ari na,kah atau melakukan kegiatan*kegiatan sukarela serta berpartisipasi dalam kegiatan*kegiatan masyarakat sesuai dengan minat dan kemampuan. 5. Man,aatkan support dari lingkungan yang diterima) jangan sampai tersia*siakan.

rodukti, di usia lanjut bukan hal yang tabu dan juga bukan hal yang terlalu 6istime&a7) banyak orang yang produkti5itas lebih baik di usia lanjut daripada sebelumnya. Asia lanjut bukan harus menurun dalam semua kemampuannya. Banyak artis dan seniman yang justru mulai menanjukkan prestasinya justru di usia lanjut. Kalau kita ingat Ronald Reagan) ia menjadi presiden bukan di usia yang muda lagi. %engalaman dan kematangan hidup banyak membantu dalam keseharian seseorang yang pada gilirannya dapat mengungkit produkti5itas seseorang. :anya mereka yang mensia*siakan masa lalunya saja yang sulit untuk dapat menikmati usianya yang lanjut dengan tetap produkti,. %rodukti, disini tidak selalu berarti rupiah atau barang) banyak produk non*material yang sebenarnya nilainya tak terhingga bila dihitung dengan rupiah atau benda. %ada beberapa budaya bahkan kemampuan para usia lanjut menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan

lingkungannya sudah dikategorikan sebagai hal yang produkti,. Katakan saja misalnya nasehat) isi nasehat yang sama tentu ditanggapi berbeda bila yang menyampaikan orang yang masih muda dibandingkan dengan bila disampaikan oleh orang yang lebih tua. 2pa yang perlu diperhatikan agar Tua Berguna Bahagia, sejahtera & Produktif #. 9isik tetap akti, . Mental tetap akti, 3. =i>i seimbang / 5itamin <. %eriksa kesehatan se'ara teratur 5. Jujur terhadap perasaan sendiri 6. ;etap mengikuti kegiatan sosial ?. Menyesuaikan diri dg perubahan peran 8. %ersiapkan diri $. Berusaha agar tetap produkti, Sebagai mana diketahui kemunduran yang terjadi disebabkan karena salah konsep dari masyarakat yang menganggap para lanjut usia harus ditempatkan dalam posisi agar mengurangi akti,itas) bila berjalan harus memakai tongkat dan tinggal duduk di rumah. %roses imobilitas itulah sebenarnya yang memper'epat proses kemunduran. Satu hal yang menarik adalah bah&a ada hubungan antara kemampuan berolahraga dari orang yang biasa berlatih dengan yang tidak terhadap proses degenerati,. Seseorang yang tidak pernah berolahraga menunjukkan penurunan kemampuan pertahun diperkirakan sekitar #" sehingga dalam &aktu #! tahun menjadi antara 8 C #!" sesudah usia 3! tahun) sedangkan mereka yang akti, berolahraga penurunan kemampuannya berkisar setengahnya saja atau separuhnya pertahun sehingga menurun sekitar <" setiap #! tahun. Bagi orang*orang yang mempunyai kapasitas aerobik tinggi) penurunan akan lebih ke'il yaitu # C " saja per #! tahun) misalnya pada atlet yang berusia lanjut. %ara lanjut usia dapat melakukan berbagai olahraga seperti jogging, renang atau bersepeda. Dengan berolahraga diharapkan tubuh mereka dapat menjadi lebih sehat) yang akan menjadi dasar moti5asi mereka untuk menjalani kehidupan yang mandiri dan lebih baik. :al ini akan memperlambat terjadinya penurunan ,ungsi kogniti, para lanjut usia tersebut. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bah&a olahraga yang baik pada tingkat apapun akan dapat menahan proses kemunduran. %erubahan intelektual) daya ingat dan 5ariable psikiatri lainnya sudah banyak diteliti pada manula yang normal. Dari berbagai penelitian didapatkan bah&a kinerja intelektual yang diukur dengan tes kemampuan 5erbal) in,ormasi dan komprehensi men'apai pun'aknya pada usia antara ! sampai 3! tahun yang menetap sepanjang hidup setidaknya sampai usia sekitar 85 tahun) bila tidak ada penyakit. Ditemukan juga bah&a kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dibatasi dan berhubungan dengan &aktu dan memerlukan ke'epatan) misalnya ke'epatan mengolah in,ormasi men'apai pun'aknya pada usia sekitar ! tahun) kemudian se'ara lambat akan menurun sepanjang hidup. Amumnya para usia lanjut energi dan inisiati,nya menurun) mereka 'enderung bersikap lebih hati*hati. Biasanya juga mengalami kesulitan bila menyelesaikan masalah yang rumit dan kompleI.Dengan melatih otak se'ara teratur) maka proses penurunan kemampuan intelektual juga akan dihambatDdiperlambat. Kriteria mudah lupa. Mudah lupa nama orang) nama tempat) nama benda dll =angguan dalam mengingat kembali Memerlukan isyarat untuk meng*ingat kembali 8ebih sering menguraikan sesuatu daripada menyebutkan nama bendanya Men%ega! Ke&unduran Fungsi Ota# #. %rogram 8A%2. Latihan 0senantiasa berlatih1 Ulang*mengulang. Perhatian dan konsentrasi pada apa yang akan diingat Asosiasi. membuat asosiasi antara materi yang baru dan yang lama

. 8atihan kebugaran otak dengan permainan*permainan yang memerlukan pemikiran otak) teka* teki silang) 'atur dll. 3. Kebiasaan hidup teratur) termasuk olahraga yang teratur. <. Makan dengan porsi ke'il tapi sering dengan menu. banyak sayur) buah 0antioksidan1 dan ikan laut. 5. Kurangi daging) lemak) garam / karbohidrat 6. Minum obat seperlunya yang sesuai dengan nasehat dokter dan jangan men'ampur obat dengan makanan tambahan 0,ood supplement1. ?. Jauhi merokok dan minuman keras 8. Banyak bersosialisasi dan hindari sumber*sumber stres $. Mengikuti berbagai kegiatan penyuluhan tentang kesehatan) terutama untuk mengenali berbagai ,aktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit yang biasa terjadi di usia lanjut. #!. %eriksakan kesehatan se'ara teratur Re'ommended dietery allo&an'es 0RD2s1 ,or 5itamin intake in the elderly 0o5er age 5#1

RDA
Men -omen 9at Soluble 5itamins #.!!! ga 8!! ga - Eitamin 2 0retinol1 - Eitamin D 5 gb 5 gb - Eitamin ( 0to'opherol1 #! mg' 8 mg' - Eitamin K 8# g 65 g -ater Soluble 5itamins #) mg #)! mg - Eitamin B# 0thiamine1 #)< mg #) mg - Eitamin B 0ribo,la5in1 )! mg #)6 mg - Eitamin B6 0pyridoIine1 )! mg )! g - Eitamin B# 0'obalamin1 !! g #8! g - 9oli' a'id 0,ola'in1 d #5 mg #3 mgd - 4ia'in 3!*#!! g 3! C #!! - Biotin <*? mg < C ? mg - %anthotheni' a'id 6! mg 6! mg - Eitamin B 0as'orbi' a'id1 a 2s retinol eJui5alents 0 # R( K # g retinol or 6 g *'arotene or 3)33 @A1 b 2s 'hole'al'i,erol 05 g 'hole'al'i,erol K !! @A 5itamin D1 ' 2s *to'opherol eJui5alents 0#*;( K # mg d*to'opherol1 d 2s nia'in eJui5alents 0 # 4( K # mg nia'in K 6! mg dietery tryptophan1 #. Bagi &anita) usia diatas 55 tahun) BB <? kg) pekerjaan ringan. (nergi #?!! kalori 4asi <!! gram 0beras !! gram1 8auk 4abati #!! gram 8auk he&ani #!! gram Sayuran 'ampur !! gram Buah !! gram Susu Skim ! gram Minyak #5 gram =ula 3! gram Makanan ke'il ma'am yg tidak tinggi lemak . Bagi pria) usia 55 tahun keatas) BB 55 kg) bekerja ringan (nergi #!! kalori 4asi 55! gram 0beras ?5 gram1 8auk 4abati #!! gram 8auk he&ani #!! gram Sayuran 'ampur !! gram

Buah Susu Skim Minyak =ula Makanan ke'il

!! gram ! gram #5 gram 3! gram ma'am yg tidak tinggi lemak

Berusaha untuk tetap produkti, dapat dimulai kapan saja) dahului dengan niat untuk segera memulai) jangan ditunda) bila diluar kebiasaanDkebisaannya) mulai dengan membiasakan dan melatih diri. Kita harus mulai dengan belajar untuk mendengar dengan 6telinga sebelah7 terhadap komentar yang menghambat niat tadi. Hang paling utama bagi usia lanjut adalah mengenali benar akan kemampuan) kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan tidak berusaha melampauinya dalam berbuat sesuatu. %enutup Asia lanjut bukanlah kondisi yang harus ditakuti karena tidak ada yang dapat menghindarinya. Sebaliknya dengan mengenali akan masalah usia lanjut dan mempersiap*kan diri untuk menghadapinya biasa*nya akan memberikan kemudahan dan kebahagian dan kesejahteraan di usia lanjut. +leh karena itu) penting bagi kita semua baik yang masih jauh dari usia lanjut maupun yang menjelang usia lanjut) untuk memahami berba*gai maslah usia lanjut. :al ini menja*di labih penting lagi bila kenyataan*nya kita harus mera&at keluarga dekat kita yang telah berusia lanjutG man,aatkan kesempatan emas ini un*tuk mera&at sebaik*baiknya sebagai amalDibadah kita) dan sambil kita belajar bagaimana agar kita bisa hidup bahagia di usia lanjut. . *o!RBM!o*.
Dr. Rh Budhi Muljanto) SpKJ RS Ji&a Daerah Surakarta Jl. Dr. Radjiman <3$ Surakarta

;he so'ial ,a'tors eIamined in'lude demographi' 5ariables 0su'h as ra'e and gender1) indi'ators o, so'ial integration 0su'h as so'ial roles and the a5ailability o, so'ial support1) so'ioe'onomi' status) and the eIperien'e o, a'ute and 'hroni' stress. ;he se'ond se'tion eIamines the degree to &hi'h eIposure to so'ial risk ,a'tors ,or psy'hiatri' disorders 'hanges &ith age and 5aries a'ross 'ohorts. 2 'entral issue here is &hether 'urrent 'ohorts o, younger and middle*aged adults ha5e eIperien'ed or &ill 'on,ront en5ironmental 'onditions that pla'e them at more or less risk ,or psy'hiatri' disorders than 'urrent 'ohorts o, older adults. ;he third se'tion ,o'uses on the impa't o, so'ial ,a'tors on the 'ourse and out'ome o, psy'hiatri' disorders in later li,e. ;he 'entral Juestion o, interest is &hether so'ial ,a'tors alter the probability or timing o, re'o5ery. ;he ,ourth se'tion addresses so'ial ,a'tors as determinants o, mental health ser5i'e use among older adults. 2n important distin'tion is made bet&een help seeking 0&hi'h re,le'ts the de'isions and beha5iors o, indi5iduals needing mental health ser5i'es1 and pro5ider beha5ior 0that is) ho& 'lini'ians respond to older persons presenting &ith psy'hiatri' problems1. ;he ,inal se'tion o, the 'hapter eIamines the impa't o, so'ial and e'onomi' poli'ies on older adults. ;hese poli'ies and programs ha5e both dire't impa'tLby a,,e'ting the likelihood o, help seeking ,or psy'hiatri' problemsLand indire't impa'tLby a,,e'ting some so'ial risk ,a'tors ,or mental illness) and thereby in,luen'ing the psy'hiatri' status o, the older population. 2lthough many age*related de'lines in 'ognition produ'e a rather negati5e pi'ture o, the 'ogniti5e e,,e'ts o, aging) there are areas in &hi'h resear'hers ha5e begun to look ,or impro5ement) or at least la'k o, de'line) &ith age. @n parti'ular) &e usually hope to be'ome &iser as &e gro& older) and many artists) &riters) and 'omposers remain produ'ti5e throughout their li5es. Most o, the indi5iduals &ho le,t the hospital had been institutionali>ed ,or ten years or more. 2 ,ollo&*up study 'ondu'ted by the -estern Massa'husetts ;raining Bonsortium do'umented that 5irtually none o, the indi5iduals &ere ,or'ed to return to the 4orthampton State :ospital. ;he greater majority o, them li5e sa,e and relati5ely produ'ti5e li5es and parti'ipate in many generi' programs ,or the elderly. 2 ,e& ha5e been trans,erred to 'ommunity general hospitals ,or treatment o, a'ute and 'hroni' problems. Se5eral indi5iduals died) although none ,rom uneIpe'ted or a''idental reasons. 0S. J. S'h&art>) personal 'ommuni'ation) July #$$!1
PEN'ARU( OLA(RA'A TER(ADAP PENURUNAN FUN'SI KO'NITIF PADA PARA LANJUT USIA Kartika Mu'htar Penda!uluan Dengan bertambah majunya keadaan ekonomi) meningkatnya berbagai teknologi dan ,asilitas kesehatan) maka jumlah penduduk @ndonesia yang dapat melampaui usia lebih dari 6! tahun bertambah banyak. Jumlah ini akan meningkat dengan pesat dalam &aktu yang tidak terlalu lama lagi 0#1. %opulasi lanjut usia diperkirakan akan men'apai lebih dari #5 juta di @ndonesia pada tahun !!!. %roses lanjut usia merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan dengan proses kemunduran 0 1. Menurut Brian Ko'h pada tahun !!! populasi penduduk lanjut usia didunia * usia diatas 6! tahun * diproyeksikan sebagai berikut . ;ahun #$!! . #! C #? juta ji&a ;ahun #$$ . 3< juta ji&a

;ahun ! 5 . # !! juta ji&a 0 #<" dari total populasi 1 ;ahun !5! . 5!! juta ji&a 0 !" dari total populasi 1 Dan ?!" atau sejumlah 85! juta ji&a hidup di negara*negara berkembang 031. 0 )61. %roses menua normal dan perubahan kogniti, yang terjadi 0#)51 Menua se'ara normal dide,inisikan sebagai perubahan oleh usia yang terjadi pada indi5idu yang sehat bebas dari segala penyakit. Menua normal ini ditandai oleh perubahan gradual dan lambat laun dari ,ungsi*,ungsi tertentu. Berat otak menurun dengan melanjutnya usia. Berat otak pada usia $! tahun berkurang #!" daripada &aktu ia masih muda. Jumlah sel neuron berkurang sebanyak kira*kira #!!.!!! sel sehari. %ada usia dasa&arsa ke delapan) 3! * 5!" sel*sel neuron sudah hilang pada bagian tertentu dari otak. Disamping mengurangnya jumlah sel neuron) jumlah sinaps) akson dan dendrit juga menurun. Se'ara umum dapat dikatakan bah&a subjek berusia ?!*an mempunyai kekuatan otot 0motorik1 sebesar 6! * 8!" dari subjek yang berusia ! tahunan. Bila dibanding dengan ketika berusia 5 tahun ) manusia yang berumur ?5 tahun menunjukkan kemunduran sebesar ! * <5" dalam ke'epatan menulis tangan) memasang kan'ing dan memotong dengan pisau. -alaupun sebagian dari penurunan ke'epatan ini diakibatkan oleh perubahan di bidang motorik dan kemampuan persepsi seseorang) didapat bukti bah&a ke'epatan pemrosesan di otak menurun dengan meningkatnya usia. %erubahan ini dialami oleh hampir semua orang yang men'apai usia ?! tahunan. Kemunduran terdapat pada performance terutama pada tugas yang memerlukan memori jangka pendek. %ada mereka akan terlihat adanya kelambanan dalam ke'epatan melakukan tugas . Beberapa ma'am olahraga yang dapat dilakukan oleh para lanjut usia 0 )?1 +lahraga yang bersi,at aerobik seperti lari) berenang) jogging, bersepeda bahkan berjalan kaki merupakan usaha*usaha yang dapat memberi perbaikan pada keadaan ,isik maupun psikis para lanjut usia. 9aktor ,isiologis dan metaboli' yang dikalkulasi termasuk penambahan sel*sel darah merah dan en>ym ,os,orilase) bertambahnya aliran darah se&aktu latihan) bertambahnya sel*sel otot yang mengandung mioglobin dan mito'hondria serta meningkatnya en>ym*en>ym untuk proses oksigenasi jaringan termasuk jaringan otak. Hang menarik adalah peningkatan kemampuan ini dapat menahan separuh dari kemunduran yang disebabkan oleh usia ) yang biasanya 3!". %ada para lanjut usia yang berolahraga se'ara teratur) penurunan kemampuan konsumsi oksigen sama seperti pada orang*orang yang jarang berolahraga. Meskipun demikian karena nilai kemampuan asal dari mereka sudah tinggi maka kemampuan konsumsi oksigen pada para lanjut usia 065 tahun1 yang berolahraga dengan teratur kira*kira sama dengan remaja berumur 3 tahun yang jarang melakukan olahraga. %ada para lanjut usia yang melakukan olahraga dengan teratur akan didapatkan kemampuan konsumsi oksigen menjadi lebih baik. :al ini mengakibatkan peredaran darah di seluruh tubuh termasuk pada jaringan otak menjadi lebih lan'ar dan baik sehingga dapat menghambat progresi5itas kerusakan atau hilangnya sel*sel neuron otak karena proses menua normal. Kondisi ini juga berpengaruh pada metabolisme tubuh se'ara keseluruhan. Diharapkan tubuh para lanjut usia menjadi lebih sehat) yang akan menjadi dasar moti5asi mereka untuk menjalani kehidupan yang mandiri dan lebih baik. Misalnya dengan berolahraga mereka dapat bersosialisasi dengan orang lain. Lari 8ari adalah olahraga aerobik yang paling sering dilakukan baik oleh orang muda maupun oleh para lanjut usia. Kebanyakan orang melakukan olahraga lari untuk rekreasi. Mereka melakukan jogging 0berjalan atau berlari perlahan pada ke'epatan yang lambat sampai sedang dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh1. :ampir setiap orang dapat melakukan olahraga ini dan sebenarnya olahraga ini meliputi suatu spe'trum akti,itas ,isik yang 'ukup luas dari jogging dengan jarak dekat dan ke'epatan sangat rendah sampai berlari dengan ke'epatan 5 menit permil menempuh jarak yang jauh 0maraton1. Seseorang yang melakukan olahraga lari harus &aspada pada kapasitas ,isik yang dimilikinya dan ia harus dapat memilih tipe lari yang sesuai dengan kapasitasnya tersebut. Dari penelitian*penelitian yang telah dilakukan) didapatkan bah&a olahraga lari dapat memperbesar 5olume jantung tanpa membuat ketebalan otot jantung bertambah. Eolume paru pada pelari juga membesar) hal ini menyebabkan pergantian gas dalam paru lebih e,isien) yaitu tranpor oksigen dalam darah menjadi lebih e,kti, dan B+ lebih 'epat dilepaskan dari tubuh.

Renang +lahraga renang dapat dilakukan oleh hampir setiap orang) digunakan untuk rekreasi maupun untuk suatu kejuaraan. %ada olahraga renang tidak didapatkan benturan bagian*bagian tubuh dengan suatu permukaan yang keras karena pada latihan renang pekerjaan didistribusikan diantara seluruh grup otot mayor. Se'ara alami tubuh mengapung didalam air maka seluruh proses latihan renang tersebut dapat dinikmati. Diba&ah penga&asan seorang dokter banyak orang yang tidak dapat melakukan olahraga lain dapat ikut serta berlatih renang antara lain para lanjut usia) orang*orang yang overweight dan 'a'at) mereka yang mempunyai problem ortopedi dan arthritis yang berat. ;idak seperti pada olahraga lain dimana diperlukan teknik yang tepat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan) latihan pada olahraga renang dapat memberikan man,aat pada setiap tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang. %ada seorang pemula atau perenang dengan strokes yang buruk akan menghabiskan energi 5 kali lebih banyak daripada seorang perenang yang sudah ahli. Dikatakan bah&a berenang berkembang sesuai dengan kemampuan seorang perenang untuk men'apai tenaga pendorong yang maksimal dengan tahanan yang minimal. +lahraga renang membutuhkan perhatian) antisipasi dan arousal. 2tensi yang selekti, digunakan se'ara primer untuk na5igasi dan untuk mengukur ke'epatan. %ada suatu kejuaraan atensi digunakan juga untuk memonitor kelelahan otot dan juga kebutuhan udara. +lahraga renang menyebabkan dilatasi permanen pada jantung. Besarnya 5olume darah yang se'ara terus*menerus dikembalikan ke jantung yang disebabkan otot*otot yang akti, se&aktu berenang menyebabkan hal ini terjadi. Se'ara absolut diperlukan kapasitas paru yang 'ukup besar untuk dapat melakukan olahraga renang karena adanya keterbatasan berna,as yang disebabkan penyelaman di air) keperluan + yang tinggi dan untuk mengeluarkan B+ . Semakin besar kapasitas paru yang dimilikinya akan menyebabkan mereka mengapung lebih baik. Berna,as sambil berenang lebih sulit dibandingkan dengan bernapas biasa karena &aktu untuk menarik napas lebih sedikit) irama pernapasan yang tidak alami disebabkan ke'epatan strokes dan juga karena air menekan paru dan mengurangi kapasitas ekspansinya. Antuk mengatasi kesulitan ini) seorang perenang yang terlatih akan bernapas lebih dalam pada ke'epatan strokes yang pelan dan mereka akan bernapas kurang dalam ketika ke'epatan strokes bertambah. Seorang perenang mempunyai tingkat konsumsi oksigen yang rendah karena ketika melakukan strokes otot*otot hanya melakukan sedikit akti,itas. Seseorang yang berlatih renang dengan teratur akan mempunyai konsumsi oksigen maksimal yang lebih tinggi. Cycling ) *ersepeda + Bersepeda adalah suatu olahraga yang dapat dilakukan oleh semua orang. Bila seseorang berada dalam keadaan overweight, arthritis atau tendo mereka tidak elastis sehingga tidak dapat melakukan jogging maka bersepeda adalah suatu alternati, bagi mereka untuk dapat tetap berolahraga. Dalam bersepeda dibutuhkan kemampuan 5isuospasial yang baik untuk dapat menilai keadaan disekitarnya) mengambil jarak yang tepat dengan kendaraan yang ada di muka dan di belakangnya serta memperkirakan ke'epatan yang harus diambil supaya dapat sampai ke tujuan dengan selamat. Dengan bersepeda) kapasitas paru akan bertambah karena posisi tubuh yang 'ondong ke depan sehingga paru dibebaskan dari beban lengan dan pundak. Bernapas pada olahraga bersepeda menjadi lebih mudah dibandingkan bila melakukan olahraga lain seperti lari atau bermain ski. %engaruh olahraga terhadap penurunan ,ungsi kogniti, pada para lanjut usia 06)8)$1 9ungsi kogniti, diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali dan memproses se'ara adekuat) tugas menghadapi kehidupan yang rumit. 9ungsi kogniti, terdiri dari unsur*unsur atensi)orientasi) kogniti,) berbahasa dan ,ungsi eksekuti,. Mini Mental State E amination !MMSE" adalah suatu instrumen untuk menilai se'ara kasar ,ungsi kogniti,. Bara ini untuk menilai orientasi) daya ingat) kemampuan menghitung) kemampuan memba'a dan menulis) kemampuan 5isuospasial dan berbahasa. %asien dinilai se'ara k&antitati, pada ,ungsi*,ungsi tersebut) nilai sempurna adalah 3!. MMSE digunakan se'ara luas sebagai pemeriksaan yang sederhana dan 'epat untuk men'ari kemungkinan de,isit kogniti,. 4ilai kurang dari atau sama dengan 6 menunjukkan suatu penurunan ,ungsi kogniti, . %ada para lanjut usia hal ini sering terjadi 0<)51.

@lmu =eriatri pada prinsipnya mengikuti Sistem Kesehatan 4asional yang men'apai upaya pre5enti,) promoti, dan rehabilitati,. @lmu kesehatan lanjut usia dengan sendirinya akan mengusahakan agar para lanjut usia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna. Dengan demikian maka aspek*aspek yang dapat dikembangkan adalah upaya pen'egahan 0pre5enti,1 agar proses menua 0degenerati,1 dapat dihambat) sebaliknya yang merasa sudah tua perlu dipulihkan 0rehabilitati,1 agar mampu mengerjakan kehidupan sehari*hari se'ara mandiri. Berdasarkan prinsip tersebut maka usia lanjut tidak lagi merupakan usia bagi orang* orang jompo) tetapi adalah usia yang penuh kemandirian baik dalam tingkah laku kehidupan sehari*hari) bekerja maupun berolahraga. 2pakah semakin bergerak dalam arti beolahraga dapat menghambat penurunan ,ungsi kogniti, pada para lanjut usia M Berolahraga pada dasarnya adalah proses yang berkaitan dengan sistem otot rangka dan kardiopulmonal. Sudah diketahui akti,itas ,isik yang bersi,at dinamis akan meningkatkan kemampuan aerobik oleh karena terjadi peningkatan oksidasi) penambahan mitokondria serta penambahan pembuluh kapiler per satuan otot. Semua proses dinamis itu menyebabkan bertambahnya aliran darah baik ke otot) jantung maupun ke otak. %enambahan atau peningkatan aliran darah ternyata se'ara biologi molekuler mampu merangsang pembentukan 4itrik +ksid 04+1. Sebagaimana diketahui 4+ adalah 5asodilator kuat yang akan memperbaiki ,ungsi endotel 5askuler dan men'egah proses aterosklerosis khususnya pada usia lanjut. Badangan energi yang tersedia bagi kerja otot jantung akan semakin banyak) maka prestasi jantung akan bertambah. Disamping itu) semakin meningkatnya proses oksidasi didalam jaringan otot) maka kemampuan otot untuk berkontraksi semakin tinggi yang menyebabkan pergerakan badan akan semakin dipergiat. Kedua hal tersebut) yaitu kemampuan kerja jantung serta kemampuan otot bertambah untuk menggerakkan badan atau melakukan akti,itas ,isik dinamis) teratur dan berkesinambungan dalam arti berolahraga akan menghambat kemunduran sistem otot rangka) sistem kardiopulmonal maupun sistem serebro 5askuler. Dengan demikian proses menua dapat dihambat oleh akti,itas ,isik dalam arti berolahraga yang juga akan memberikan pengaruh yang baik terhadap adanya penurunan ,ungsi kogniti, mereka. Kesi&pulan ;elah dibi'arakan bah&a dengan majunya ekonomi) teknologi dan ,asilitas kesehatan maka jumlah para lanjut usia di dunia semakin lama semakin bertambah. Diperkirakan pada tahun !!!) di @ndonesia terdapat kira*kira #5 juta para lanjut usia. %roses menua normal di de,inisikan sebagai perubahan oleh usia yang terjadi pada indi5idu yang sehat bebas dari segala penyakit. :al ini ditandai dengan menurunnya ,ungsi tertentu antara lain ,ungsi kogniti, mereka.

Da$tar Pusta#a #. 8umbantobing SM. Ke'erdasan pada usia lanjut dan demensia. Balai %enerbit 9K A@) #$$? . 6*#! . Kusmana D. 2spek kardiologi pada lanjut usia. Simposium %roblematika Kesehatan Asia 8anjut pada Millennium ke @@@) Jakarta) 2pril !!# 3. Koh B. Management of #ementia . Simposium %enatalaksanaan Demensia) Jakarta) +ktober !!! <. Damping B(. 2ntipsikotik 2tipik dan 9ungsi Kogniti,. Kon,erensi 4asional %ertama Ski>o,renia dan %ertemuan Konsensus 2ntipsikotik =enerasi ke dua) Jakarta) +ktober !!! 5. Reisberg B. $l%heimer #isease. &omprehensive 'eview of (eriatric Ps)chiatr). * ed., $P$ + nc Press. -ashington DB. #$$6 . <!#*<58 6. Smith (8 and =illigan B. Ph)sical $ctivit) Prescription for the ,lder $dult. Sport Med. ## . 83)#$83 ?. 2rnot RB and =aines B8. Sport Sele'tion) %elham Book. 8ondon. #$8< .#!#*# 8 8. Siegel DJ. Perception and &ognition. &omprehensive Te t-ook of Ps)chiatr) , . ed. 8ippin'ott -illiam / -ilkins) !!! . 386*3$6 $. 2drian MJ. /le i-ilit) in the $ging $dul. +n E ercise and $ging 0 The scientific Basis. 4e& Hersey) #$8# . <5*5?

PENGARUH INTERVENSI KOGNITIF PADA PENDERITA DEMENTIA TERHADAP SKOR MMSE DI KELURAHAN MANGGARAI KECAMATAN TEBET JAKARTA SELATAN. Ro>alinaN #.#. 8atar Belakang Dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut serta memanjangnya usia harapan hidup di dunia penyakit neurodegenerati, seperti Demensia menjadi salah satu hal yang penting di masa mendatang. Menurut Brian Koh. 0tahun !!!1 populasi usia lanjut di dunia 0usia F 6! th1 diproyeksikan sbb .<

;ahun #$!! . #! C #? juta ji&a ;ahun #$$ . 3< juta ji&a ;ahun ! 5 . # !! juta ji&a 0#<" dari total populasi1 ;ahun !5! . 5!! juta ji&a 0 !" dari total populasi1 Dan ?!" atau 85! juta ji&a hidup di negara berkembang.

%royeksi populasi usia lanjut di 4egara 2S(24 menurut studi pada @nstitute o, South (ast 2sian di Singapura . ;ahun @ndonesia Malaysia %hiliphina Singapura ;hailand #$!! 3)8" 3)$" 3)5" 5)6" 3)$" !!! <)6" <)<" 3)8" ?)<" <)?" !#! 6)#" 5)8" <)?" $) " 5)?" ! ! ?)<" ?)8" 6)3" #<)5" ?)5"

%re5alensi Demensia 0pada usia F 65 th1 di 2merika Serikat <)$") @nggris )3") 2ustralia ?)?") Bhina #)8" dan Singapura )5") sedangkan di @ndonesia belum diketahui dengan pasti.< %engenalan akan gejala penyakit) gambaran klinis) dan bagaimana membangun diagnosis penyakit Demensia dini amatlah diperlukan untuk terapi maupun prognosisnya. < %enemuan kasus dini akan memungkinkan untuk dilakukan inter5ensi se'epatnya) khususnya ,ungsi kogniti, penderita) agar komplikasi yang timbul dapat di'egah.3 Saat ini di @ndonesia umumnya pasien datang dalam kondisi demensia sedang*berat dengan gangguan perilaku yang mengganggu keluarga dan lingkungannya. :al seperti diatas dapat terjadi karena ketidaktahuan akan gejala penyakit Demensia yang diderita pasien.$ ;ampaknya saat ini para &arga usia lanjut belum mendapat perhatian yang optimal meskipun jumlahnya meningkat terus. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap gejala*gejala Demensia) mungkin disebabkan oleh dua hal. %ertama adanya toleransi yang tinggi terhadap &arga usia lanjut dengan pelbagai permasalahannya sehingga gejala dapat diterima sebagai hal yang &ajar dari proses penuaan. Kedua adalah ,aktor ignorance 0ketidaktahuan) tidak paham1 bah&a Demensia merupakan penyakit yang terdapat pada usia lanjut dan berbeda dengan proses penuaan normal.$ Demensia dapat diterapi !treata-le 1 managla-le" jika ditemukan dalam stadium dini) meskipun tidak dapat disembuhkan !irreversi-le". %enatalaksanaan dapat dilakukan se'ara ,armakologik maupun inter5ensi kogniti, dan perilaku dan sosiologik yang dapat meningkatkan kualitas hidup para usia lanjut dan menenteramkan keluarga penderita.$ Demensia adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu penurunan ,ungsi kogniti, 0daya pikir1 yang progresi, tanpa gangguan kesadaran. 3 De,isit kogniti, meliputi dua atau lebih gejala yaitu gangguan memori 0daya ingat1 dan minimal satu gejala gangguan daya pikir) seperti kemampuan berbahasa) orientasi) &aktu) tempat dan orang) kalkulasi) membuat peren'anaan) organisasi) daya abstraksi) dan lain sebagainya. Antuk mengenali adanya demensia tidaklah mudah) in,ormasi dari orang yang sehari*hari dekat dengan pasien) akan sangat membantu dalam mendeteksi kemampuan ,ungsional pasien. Ri&ayat pasien bisa didapatkan dari anggota keluarga atau pengasuhnya) &alaupun demikian pasien harus tetap diperiksa se'ara

tersendiri. %enurunan ,ungsi kogniti, yang dimani,estasikan dalam penurunan kapasitas ,ungsional) umumnya terjadi perlahan*lahan) tetapi makin lama makin berat.3)8)$ %ada penderita yang mengalami permulaan demensia terlihat lupa seluruh pengalaman yang baru terjadi) seringkali tak dapat mengingat kembali hal*hal yang baru disebutkan) kesulitan terus* menerus dalam mengingat nama benda) atau menyebutkan sesuatu barang. Se'ara bertahap semakin lama) semakin tidak mampu lagi untuk mengikuti perintah lisan atau tertulis) 0menggunakan 'atatan1 tanda*tanda D simbol) mengikuti 'erita ;E) ,ilm) buku 'erita atau surat kabar) hitung*menghitung dan mera&at diri sendiri.3)8)$ %ada keadaan semakin berat pasien akan mengalami kesulitan berkomunikasi) disorientasi) halusinasi) delusi dan tidak sanggup lagi mera&at dirinya. Banyak &arga usia lanjut yang mengalami gangguan kogniti, ringan sampai sedang yang tetap hidup biasa saja dan masih dapat melakukan ,ungsi sosial) dimana gangguan ,ungsi kogniti, penting tak terdeteksi dengan &a&an'ara yang biasa. +leh karena itu penting melakukan pemeriksaan dengan instrumen yang terstruktur untuk menyaring adanya gangguan kogniti,. %emeriksaan status mental 0orientasi) konsentrasi) memori) berbahasa) 5isuospasial) dll1 dapat dilakukan dengan menggunakan MMS( !Mini Mental State E amination" yang di'iptakan oleh 9olstein dan di @ndonesia telah di5alidasi oleh Suhardi dkk.3)8)$

1.2. Permasalahan
%enurunan ,ungsi kogniti, pada penderita demensia berlangsung terus seiring berjalannya &aktu. Beberapa studi di negara Barat menuliskan bah&a penurunan ,ungsi kogniti, dapat ditekan bahkan ,ungsi kogniti, tersebut dapat ditingkatkan dengan melakukan inter5ensi kogniti, selama 3 sampai 6 bulan dilakukan se'ara teratur 3I dalam seminggu dan setiap latihan lamanya #*#)5 jam. 4amun berapa persen peningkatan ,ungsi kogniti, tersebut sampai saat ini belum ada literatur yang menyebutkan. Di @ndonesia studi penelitian mengenai pengaruh inter5ensi kogniti, pada penderita demensia terhadap ,ungsi kogniti, belum diketahui. Kenyataan ini menimbulkan suatu pemikiran dan dorongan untuk melakukan suatu penelitian a&al mengenai pengaruh inter5ensi kogniti, pada penderita demensia dengan melihat perubahan s'ore MMS( sebelum dilakukan inter5ensi dan sesudah dilakukan. Dengan demikian hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam usaha mempertahankan bahkan mungkin meningkatkan ,ungsi kogniti, penderita demensia. Masalah yang menjadi pertanyaan pada penelitian ini adalah . 2pakah pemberian inter5ensi kogniti, pada penderita demensia dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan s'ore MMS(.

NUTRISI PADA USIA LANJUT


Ole! , dr- Da%a A%!ra Julidar
PENDA(ULUAN Sejalan dengan bertambahnya umur harapan hidup manusia maka jumlah &arga lanjut usia akan meningkat. Asia lanjut dapat memberi persepsi yang berbeda) tergantung dari siapa yang menyebutnya dan untuk apa. %ara usia lanjut sendiri merasa bah&a mereka masih 'ukup produkti, di segala bidang) namun oleh karena peraturan*peraturan yang ada) sebagian besar harus meninggalkan pekerjaan ,ormal mereka. Amumnya usia lanjut diartikan sebagai usia saat memasuki masa pensiun yang di @ndonesia dapat berkisar antara usia di atas 55 tahun. Meskipun banyak orang mengharapkan masa pensiun) namun hanya beberapa yang siap menghadapi masa lanjut usia. %ada saat kemampuannya sangat menurun) seoran gmanula tidak dapat lagi hidup se'ara beguna dan tidak tergantung kepada orang lain. Dalam keadaan ini) keluarga dan masyarakat di sekitarnya 'enderung untuk mengingkarinya. =olongan lanjut usia merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit dan 'a'at karena terjadinya perubahan organobiologik tubuh akibat proses degenerasi alamiah) proses menua itu tidak

dapat dihindari. Menjadi tua adalah suatu episode kehidupan yang akan dilaluioleh semua makhluk hidup. %ertumbuhan) perkembangan dan proses menjadi tua se'ara normal merupakan proses yang esensial se'ara biologis. 4amun banyak penyakit pada lansia yang bukan disebabkan oleh proses menua itu sendiri) tetapi disebabkan oleh ,aktor eksternal yang merugikan yang pada prinsipnya dapat dihindari. -arga usia lanjut dengan karakteristik mereka dan kemunduran ,isiologik tentu terpajan pada keadaan malnutrisi. :endaya yang potensial ada pada usia lanjut) dan ini menempatkan penatalaksanaan nutrisi menjadi aspek yang amat penting. Menyadari begitu luas dan kompleksnya masalah nutrisi) maka tulisan ini membatasi diri pada de,isiensi 5itamin B# dan asam ,olat pada lanjut usia.

PROSES MENUA
%enuaan 0menjadi tua K aging1 adalah suatu proses menghilangnya se'ara perlahan*lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan ,ungsi normalnya) sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas 0termasuk in,eksi1 dan memperbaiki kerusakan yang diderita.0<1 %erubahan ,isik yang berkelanjutan dengan gangguan ,ungsi) akan berhubungan dengan gangguan masukan >at gi>i dan energi yang terjadi mulai dari alat pengunyah) penge'ap) pen'ernaan dan penyerapan. @ntoleransi terhadap beberapa makanan dan obstipasi sering menjadi bagian dari keluhan pada usia lanjut.031 :al ini mungkin disebabkan sampai saat ini hasil*hasil penelitian tentang arsitektur usus halus pada usia lanjut masih tidak konsisten. Sebagian menyatakan terdapat perubahan pada 5ili usus) sedangkan sebagaian lagi melaporkan bah&a luas permukaan absorbsi intestinal tidak berkurang. Sebenarnya sulit menentukan hubungan antara perubahan struktur mukosa dengan ,ungsi ,isiologik) sebab &alaupun dalam penelitian tidak terdapat perubahan struktur mukosa) namun ditemukan adanya penurunan sekresi beberapa en>im pen'ernaan. Ditemukan pula berkurangnya sekresi air liur dan asam lambung $sebagai akibat berkurangnya kemampuan regenerasi mukosa gaster1. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan misalnya gangguan absorbsi 5itamin B# . Bacterial overgrowth di usus halus proksimal dapat mengakibatkan terganggunya absorbsi beberapa 5itamin B serta lemak. Dilaporkan adanya penurunan sekresi en>im*en>im pankreas seperti amilase) lipase dan bikarbonat. ;erjadi malabsorbsi lemak) penurunan ,ungsi asam empedu dan diare. Selain itu dapat terjadi penurunan motilitas usus) sehingga terjadi konstipasi.05)##1

KEBUTUHAN NUTRISI USIA LANJUT


;ubuh manusia terdiri dari materi organik <! " 0lemak) hidrat arang dan protein1) mineral 5" dan air 55". Setiap hari terjadi perubahan pada komponen tersebut) khususnya materi organik lemak !)5")hidrat arang #!!" dan protein# ".081 Ke'ukupan gi>i pada manula sama seperti ke'ukupan gi>i pada kelompok penduduk yang lebih muda usianya. %enge'ualian adalah penurunan kebutuhan akan energi yang mengikuti pertambahan umur. :al ini disebabkan . #. Kegiatan ,isik menurun bersamaan dengan bertambahnya usia) sehingga energi yang dikeluarkan lebih sedikit. . %erubahan pada komposisi dan ,ungsi tubuhmenyebabkan penurunan Basal Meta-olic 'ate 0BMR1. Kebutuhan akan energi mengalami penurunan dari !! kalori pada usia #8 tahun menjadi #$!! kalori pada &anita dan #!! kalori pada pria pada usia ?5 tahun.0#)?1 ;otal pengeluaran energi terendah pada usia lanjut dianggap berasal dari BMR terendah. Banyak penelitian melaporkan pengurangan BMR sebanyak #! " * ! " diantara usia 3! tahun dan ?5 tahun. :al ini terjadi karena berkurangnya 2ean Bod) Mass 0jaringan akti, tubuh1 pada usia lanjut. 05)# 1 Masukan protein tetap dianjurkan sebanyak # gramDkg berat badan) untuk dapat mengganti jaringan* jaringan yang menua.03)?1 :idrat arang yang dianjurkan dalam proporsi seimbang dengan >at gi>i penghasil energi yang lain yaitu 5! C6! " dari keseluruhan kebutuhan energi) dengan lemak tak jenuh ganda lebih banyak dari lemak jenuh. Mineral dan 5itamin harus dikonsumsi dalam jumlah yang 'ukup agar tidak terjadi de,isiensi spesi,ik. Kalsium dan >at besi perlu mendapat perhatian karena biasanya rendah pada pola makanyang kurang ber5ariasi. Bairan harus 'ukup #)5 C liter per hari) untuk men'egah terjadinya dehidrasi maupun beban yang berat terhadap ginjal. 031 Sedangkan

kebutuhan serat yang dianjurkan sekitar 5 C 3! gram perhari. Konsumsi 'ukup serat dalam makanan sehari*hari akan memabntu men'egah meningkatnya kadar lipoprotein darh 0trigliserida) total kolesterol) 8D8 kolesterol1 dan menurunkan insidens penyakit kardio5askuler) diabetes dan keganasan pada kolon. Serat yang dikonsumsi berlebihan dapat menghambat absorbsi mineral.0#!)##1 Memperhatikan akan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan 5itamin) tidak dapat dipungkiri untuk usia lebih dari 65 tahun. Kekurangan 5itamin mungkin saja tidak menimbulkan gejala pada kebanyakan usia lanjut. Kondisi ini merupakan suatu keadaan yang biasa dijumpai) &alaupun setiap orang dapat memenuhi kebutuhan 5itaminnya dari keseimbangan gi>i makanannya. 0# 1 %enyerapan dan metabolisme mineral tidak berubah oleh meningkatnya usia) meskipun On dan Ba agak kurang penyerapannya pada usia lanjut. %erubahan Ba ternyata berhubungan dengan pengaruh hormon dan berkurangnya estrogen setelah menopause. :al ini dihubungkan dengan osteoporosis terutama pada &anita yang sudah menopause. 0#!1 Ta*el . / Diambil dari 0# 1

MALNUTRISI PADA USIA LANJUT


=angguan gi>i yang mun'ul pada usia lanjut dapat berbentuk gi>i kurang maupun gi>i berlebihan. =angguan ini dapat menyebabkan mun'ulnya penyakit atau terjadi sebagai akibat adanya penyakit tertentu. 051 Malnutrisi biasanya tidak terjadi sebagai suatu keadaan yang terpisah tetapi di'etuskan oleh adanya problem sosial) kondisi ,isik ataupun kondisi medis lainnya.0#1 Berikut ini adalah ,aktor* ,aktor yang dapat menyebabkan kondisi malnutrisi . #. Asia yang amat lanjut Semakin bertambahnya kerapuhan tubuh pada usia yang amat lanjut) akan meningkatkan risiko malnutrisi. . @solasi sosial dan ketersendirian Seseorang yang hidup sendiri) sering tidak memperdulikan apa yang dimakannya. 2palagi bila si usia lanjut tersebut baru saja kehilangan pasangannya) maka dia akan merasakan kesepian pada jam*jam &aktu makannya. 3. Ketidaktahuan Amumnya kebiasaan makan dan diet orang lanjut usia sudah terbentuk sejak ke'il. :al ini akan menyebabkan seorang usia lanjut akan sulit mengubah kebiasaan makan dan dietnya di masa usia lanjut. <. =angguan keji&aan %sikotik) demensia ataupun depresi pada usia lanjut membuat mereka mudah untuk mengalami kondisi malnutrisi. Mereka lupa ataupun tidak ingin memakan makanannya. 5. Ketidakmampuan kondisi ,isik Kondisi ini timbul akibat stroke) penyakit parkinson ataupun 'a'at akibat trauma 6. Keadaan Sakit ?. Kemiskinan

DEFISIENSI VITAMIN
Salah satubentuk malnutrisi adalah de,isiensi 5itamin. 2da kondisi*kondisi dari de,isiensi 5itamin tertentu yang berdampak menimbukan gangguan*gangguan psikiatrik. Sebagai 'ontoh) 5itamin B# 0Byano'obalamin1 dan asam ,olat adalah bentuk >at yang esensial dalam beberapa jalur metabolik pada susunan sara, pusat dan juga metabolismenya berhubungan erat dengan susunan sara, pusat. Kedua terlibat dalam reaksi trans,er karbon tunggal 0methylation1 yang diperlukan untuk produksi dari neurotransmitter monoamine) ,os,olipid dan nukleotida. Kekurang dari salah satu 5itamin tersebut mungkin menyebabkan kerusakan methylation pada susunan sara, pusat dan mungkin menghasilkan gangguan neurologikal dan atau psikiatrik yang akan menjadi irre5ersibel bila tidak ditangani dengan tepat.061 Dengan meningkatnya usia) ada ke'enderungan untuk menurunnya

5itamin B# dalam serum. :al ini karena adanya malabsorbsi pada atro,i lambung. Kekurang asam ,olat dan 5itamin B# dihubungkan dengan kondisi anemia dan demensia.0#!1 De,isiensi 5itamin B# ) asam ,olat dan nia'in telah diketahui ada hubungannya dengan demensia pada usia lanjut. Eitamin B# dan asam ,olat adalah 5itamin yang mempunyai hubungan) baik sendiri ataupun bersama*sama mempengaruhi mood dan ,ungsi kogniti,. De,isiensi 5itamin B# sering mengarah kepada gangguan ,ungsi memori) psikosis dan depresi. Diagnosi yang akurat akan bertambah tepat dengan mengukur kadar serum pre dan post treatment dari methylmaloni' a'id dan atau total homo'ysteine.0$1 Joosten et al) melaporkan jaringan yang mengalami de,isiensi 5itamin B# ) asam ,olat dan 5itamin B6 yang ditetapkan berdasarkan peningkatan metabolit homo'ysteine) 'ystathione) methylmaloni' a'id dan methyl'itri' a'id adalah lebih tinggi pre5alensinya dibandingkan ketika konsentrasi 5itamin*5itamin tersebut ditetapkan se'ara langsung. 0# 1 Sebenarnya belum jelas tara, isolasi dari de,isiensi asam ,olat yang dapat menimbulkan demensia. Beberapa pendapat mengatakan bah&a meningkatnya le5el asam ,olat pada usia lanjut menimbulkan 5ariasi gejala neuropsikiatri) yang terpenting adalah depresi. Belum jelas dimengerti hubungan yang kompleks antara 5itamin B# dengan asam ,olat. %ada gangguan ,ungsi otak) keberadaan 5itamin B# dan asam ,olat dapat menimbulkan pengaruh terhadap metabolisme neurotransmiter) terutama terhadap jalur yang berhubungan dengan ,ungsi serotonergik.0$1

ASAM FOLAT
?! C 8< " usia lanjut 6mengkonsumsi7 asam ,olat kurang dari L kadar yang ditentukan oleh 'ecommended #ietar) $llowances 0RD21 sebesar !! mikrogramF Sedangkan RD2 untuk 5itamin B# adalah mikrogram. 2sam ,olat diperlukan untuk methylation dan reaksi biosintetik nukleotida. 2sam ,olat banyak ditemukan dalam jenis*jenis makanan dan terutama di dalam bayam)hati dan ginjal 0 1 0ITA1IN 2.3 ;erikat pada protein he&ani seperti pada daging) ikan ) kerang dan telur) sama baiknya dengan yang terikat pada beberapa produk tanaman seperti ke'ang kedelai) ragi dan beberapa tanaman dari laut 0rumput laut1. =ejala neurologik peri,er yang paling erign ditemukan pada de,isiensi 5itamin B# adalah parestesia) biasanya bersi,at bilateral pada tangan dan kaki. Beberapa pasien mengalami gait ataIia dan kelemahan eItremeitas bila traktus kortikospinal terlibat. Dalam keadaan yang jarang ditemukan) de,isiensi 5itamin B# mungkin dapat menimbulkan hipotensi ortostatik. Selain belum diketahui benar apakah de,isiensi 5itamin B# juga berperan terhadap timbulnya tinitus pada usia lanjutM 0 1

Tabel 2 - GENERAL CAUSES OF UNDERNUTRITION


@nadeJuate or inappropriate intake - %o5erty - @gnoren'e - 4egele't - 2l'ohol abuse - Bi>arre diets - ;ube ,eedings - :yperalimentation - 2noreIia se'ondary to diseases or medi'ations - Bultural idiosyn'ra'ies - Depression @nadeJuate digestion or absorbtion

Bhroni' 5omiting or diarrhea %an'reati') biliary tra't or small bo&el diseaseD obstru'tion - =astri' or intestinal surgery - Drug inter,eren'e 0e.g. antibioti's) anta'ids)) anti'on5ulsants) laIati5es1 - :ypo'hlorhydria @n'reased needs - :ypermetaboli' states 0in,e'tion) ,e5er) malignan'y) eIer'ise) thyroid disease) diabetes mellitus - 2l'ohol abuse - Dialysis - @ntestinal parasites - Blind loopDba'terial o5ergro&th states - %regnan'yDla'tation - Smoking - 8i5er Disease @n'reased eI'retion - %roteinurian and 'hroni' renal disease - (nterohepati' 'y'le inter,eren'e - Diureti's - 8aIati5e abuse Diambil dari 0 1 TABEL 3 - COMMON FACTORS CAUSING VITAMIN DEFICIENCIES IN THE ELDERLY

Social / psychological S"%ial Is"lati"n and l"ss "$ %"njugate &eals

Depression Anable to dri5e or &alk to the market :idden al'oholism


6@nstant ba'helors7 sho ha5e ne5er learned to buy) store) or 'ook ,ood

9ini'ky eaters (der abuse and negle't @nadeJuate assistan'e &ith eating
Physical De%reased %al"rie re4uire&ents and $""d inta#e

De'reased taste or ol,a'tory sensation Dentures . poorly ,itting) pain,ul) de'rease taste and s&allo&ing %oor dental hygiene %hysi'al handi'aps and de'reased mobillity 4euroli' impairment o, 'he&ing and s&allo&ing 0e.g. Stroke) %arkinsonPs disease1 Memory and attention disorders 0e.g.dementia) psy'hosis1 Bhroni' disease . 'hroni' obstru'ti5e pulmonary disease 0B+%D1) 'ongesti5e heart ,ailure) 'oronary artery disease 2trophi' gastritis @ntestinal motility disorders 0e.g. 'onstipation) gastroparesis1 4egati5e rein,or'es o, ,ood intake . hiatal hernia) re,luI) la'tose intoleran'e) eIertional hypoIia) intestinal angina. Medi'ations 0pres'ription and non pres'ription1 . digosin) ,luoIetine) laIati5es) anta'ids) diureti's) 'hemotherapy) anti'on5ulsants) antibioti's Diambil dari 0# 1 PEN5E'A(AN 1ALNUTRISI PADA USIA LANJUT Keadaan malnutrisi pada usia lanjut adalah suatu keadaan yang sering dijumpai di @ndonesia. Berdasarkan pada perubahan*perubahan antomi) ,aali dan ,ungsional dari jaringan dan alat*alat utbuh kelompok usia lanjut) serta berbagai jenis penyakit yang mun'ul pada kurun usia tersebut) maka panduan gi>i yang dapat diberikan kepada golongan usia lanjut sebgai pen'egahan malnutri adalah 03)51 . #. Mempertahankan berat badan agar tetap berada dalam kondisi berat badan normal D ideal. :al ini dapat dilakukan dengan jalan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi kadar gula murninya dan lemak. Kelebihan berat badan akan menimbulkan risiko mun'ulnya diabetes mellitus maupun hipertensi. Kekurangan berat badan berasal dari kekurang masukan energi dan biasanya disertai pula dengan kekurang satu atau lebih >at gi>i lainnya. . Mengurangi konsumsi garam sebagai upaya untuk menurunkan tekanan darah bagi yang mempunyai hipertensi dan menurunkan risiko terkena hipertensi. =unakan garam ber*iodium) juga kurangi konsumsi makanan yang dia&etkanDdiolah dengan banyak menggunakan garam) penyedap atau penga&et lainnya. 3. Mengurangi atau menghindari penggunaan alkohol oleh mereka yang mempunyai hipertensi) alkohol dapat menaikkan tekanan darah.

<. Menambah konsumsi bahan makanan sumber lemak nabati yang banyak mengandung lemak tak jenuh ganda. Mengurangi konsumsi bahan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang merupakan ,aktor risiko penyakit kardio5askuler. 5. Meningkatkan konsumsi bahan makanan yang tinggi serat 0 dieter) fi-re1 yang terdapat tinggi didalam sayuran)buah dan kelompok serealia yang tidak digiling se'ara sempurna. Makanlah dalam jumlah yang sesuai anjuran. 6. Mengurangi konsumsi bahan makanan yang di,ermentasi) baik se'ara tradisionil maupun modern. Sedangkan menurut pedomam umum gi>i seimbang 0%A=S1 yang diterbitkan oleh DepKes) berisi pesan*pesan dasar gi>i seimbang bagi usia lanjut denganmempertimbangkan berbagai risiko penyakit degenerasi yang dihadapi pada usia lanjut051 . #. Makanlah aneka ragam makanan Mengkonsumsi berbagai bahan makanan se'ara bergantian) akan menurunkan kemungkinan kekurangan >at gi>i tertentu. . Makanlah sumber >at besi se'ara 'ukup) bergantian antara sumber he&an dan nabati. :al ini perlu ditekankan karena anemia masih merupakan masalah gi>i utama di @ndonesia dan terdapat diberbagai kelompok umur. 3. Minumlah air yang bersih) aman) 'ukup jumlahnya dan telah dididihkan. -alaupun 'airan adalah sesuatu yang penting untuk kesehatan) namun 'airan sering diabaikan dalam diet pada usia lanjut. Kebutuhan 'airan pada de&asa muda adalah C )5 literDhari atau berdasarkan kebutuhan dasar sebanyak 3! mlDkg berat badanDhari.Belum ditentukan apakah kebutuhan 'airan pada usia lanjut sama dengan kebutuhan 'airan pada de&asa muda. %ada usia lanjut nausea) konstipasi) peningkatan suhu tubuh) hipotensi dan mental kon,usion) dihubungkan dengan keadaan dehidrasi0# 1 <. %erbanyak ,rekuensi konsumsi he&an laut dalam menu harian. 8emak tak jenuh omega 3 yang banyak terdapat dalam golongan ikan) telah terbukti memberikan perlindungan terhadap D men'egah terjadinya osteoporosis. 051 KESI1PULAN Karena timbulnya kemunduran ,ungsi organobiologik dan berkurangnya akti5ias ,isik pada usia lanjut) maka berbagai masalah gi>i dapat timbul baik dalam arti gi>i kurang maupun gi>i lebih. Dengan diketahuinya bah&a status gi>i mempengaruhi status kesehatan se'ara umumnya dan khususnya banyak penyakit yang mempunyai kaitan dengan keadaan gi>i) maka penting pada setiap penderita usia lanjut diperhatikan keadaan gi>inya agar dapat mempertahankanDmeningkatkan daya tahan dan memper'epat pemulihan keadaan kesehatannya dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup &arga usia lanjut. Mengingat demensia 'ukup banyak ditemukan pada usia lanjut dan salah satu penyebabnya adalah de,isiensi gi>i 05itamin B# dan asam ,olat1) maka sebaiknya kita juga memperhatikan kondisi nutrisi pada pasien*pasien usia lanjut.

8ampiran

ANJURAN JUMLAH MASUKAN MAKANAN SEHARI

TINJAUAN PUSTAKA

Sejak dikenalkannya MMS( oleh 9olstein dan ka&an*ka&an pada tahun #$?5) MMS( telah menjadi instrumen baku untuk menilai ,ungsi kogniti, dalam bidang klinis dan penelitian dilapangan. %enilaian ,ungsi kogniti, penting dalam bidang klinis karena tingginya pre5alensi gangguan ,ungsi kogniti, pada pasien*pasien. MMS( telah digunakan untuk mendeteksi gangguan) mengikuti
1

perkembangan suatu kondisi sakit) dan mengikuti respon terhadap terapi. 0

MMS( telah digunakan pada berbagai budaya) etnik dan telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa termasuk bahasa @ndonesia) tetapi patokan dan nilai yang di e5aluasi MMS( selama ini adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan di negara barat. MMS( menilai orientasi)

registrasi) perhatian dan kalkulasi) mengingat kembali dan bahasa. Skornya menempatkan subyek pada skala ,ungsi kogniti,. -alaupun demikian harus diingat bah&a MMS( adalah merupakan instrumen skrining dan tidak mengidenti,ikasi suatu gangguan yang spesi,ik. Beberapa penelitian mengungkapkan adanya hubungan antara skor MMS( dengan usia dan lama &aktu pendidikan.0 3)<)5 1

Kerang#a te"ri
''N FS KO'NITIF 6AN' PATOLO'IS

1ANUSIA

LANSIA

1UDA( LUPA 15I DE1ENSIA

PENDIDIKAN

''N FS KO'NITIF 6AN' FISIOLO'IS

Kerang#a #"nsep
''N FS KO'NITIF 6AN' PATOLO'IS

1ANUSIA

LANSIA

PENDIDIKAN

''N FS KO'NITIF 6AN' FISIOLO'IS

HUBUNGAN SKOR DEPRESI DENGAN HOBI KESENIAN PADA ANGGOTA KELOMPOK LANSIA RUMAH SAKIT LUDIRA HUSADA TAMA YOGYAKARTA +leh .Ronny ;ri -irasto / Soe&adiNN Bagian @lmu Kedokteran Ji&a 9akultas Kedokteran A=M Hogyakarta

Penda!uluan
Depresi merupakan gangguan mental yang sering diderita oleh sebagian besar masyarakat. Di negara*negara maju) hampir < C 8 " penduduknya menderita depresi. Depresi dapat terjadi pada semua orang baik orang kaya maupun miskin) dari yang berusia muda hingga orang tua. Sampai sekarang pun) depresi masih merupakan suatu ,enomena gunung es dimana yang tidak tampak masih jauh lebih banyak daripada yang tampak. %enelitian yang dilakukan di negara barat menunjukkan insidensi depresi yang ber5ariasi antara 33 C 35! per #!!.!!! penduduk. Sedangkan di 2sia insidensi depresi menunjukkan angka ! C 6$! per #!!.!!! penduduk 0angka pasti di @ndonesia belum ada1. Di 2merika Serikat 6 C 8 " pasien yang datang berobat ke ,asilitas kesehatan menderita depresi. Saat ini depresi memang masih merupakan suatu ,enomena gunung es 0@'eberg1 dimana hanya # C#5 orang per #!!! pasien yang mengeluh dengan keluhan depresi 0Setyonegoro)#$851. %re5alensi gangguan mental pada usia lanjut juga semakin tinggi) tetapi diperkirakan 5 " usia lanjut mempunyai simtom psikiatrik yang bermakna diantaranya depresi. Data akurat mengenai gangguan depresi pada lansia memang belum diketahui) tetapi mengambil data dari keadaan di 2merika Serikat bah&a mereka yang berusia F65 th dalam populasi umum)didapatkan ada ? " yang mengalami depresi. Berdasarkan DepKes R@ 0#$$31 dikemukakan bah&a salah satu gangguan mental pada lansia adalah depresi. +leh karena itu dengan meningkatnya jumlah lansia maka kemungkinan meningkatnya jumlah penderita depresi pun semakin bertambah pula. Sehingga keadaan ini perlu untuk diperhatikan. Di samping itu menurut Soe&adi 0#$$$1 terdapat < tipe kepribadian lansia) salah satunya adalah tipe kepribadian yang selalu menyalahkan diri sendiri) ingin mati) perasaan kesepian) tidak berguna) putus asa) tidak berdaya) tak berharga dan membebani orang lain. %erasaan ini jelas akan menjadi pendorong timbulnya pikiran bunuh diri. +leh karena itu mereka perlu ditolong. %ada orang tua kemungkinan terjadi depresi lebih besar karena adanya ,aktor sosial ekonomi) intra psikis) dan ,aktor medis tertentu. Depresi perlu dikha&atirkan pada usia lanjut karena tingginya kemungkinan bunuh diri 0 )3 per #!!.!!!1 dimana angka ini lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum 0# )# per #!!.!!!1. Sudah banyak yang dilakukan oleh para praktisi kesehatan khususnya di bidang kesehatan ji&a untuk menanggulangi terjadinya depresi khususnya pada lansia baik se'ara primer maupun sekunder bahkan tersier.;etapi nampaknya usaha itu masih perlu ditingkatkan. +bat*obat anti depresi memang sangat membantu) namun perlu juga diingat adanya ,aktor*,aktor psikososial dalam terjadinya depresi. Salah satu 'iri orang menjadi depresi adalah adanya perasaan sedih. Antuk menghindari kesedihannya maka orang akan men'ari kesenangan. Salah satu kesenangan yang sering

dilakukan adalah dengan menyalurkan hobi) baik itu hobi olah raga) kesenian) otomoti,) memelihara binatang piaraan dan lain sebagainya. :obi dapat dipunyai oleh semua orang. ;idak memandang baik tua maupun muda. Hogyakarta sebagai kota pendidikan dikenal pula sebagai kota budaya dan seni dimana banyak sekali jenis kesenian yang ada di Hogyakarta. Baik kesenian tradisional maupun kesenian modern. ;idak sedikit lembaga*lembaga kesenian yang ada di Hogyakarta. Kesenian diartikan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan seni. Dengan demikian maka akan banyak sekali hal*hal yang akan terkait dalam kesenian. Kesenian atau 6art7 terdiri dari seni rupa) seni pertunjukkan dan media rekam)dimana kesemuanya masih terdiri dari beberapa bagian lagi 0Bhaniago) !!!1. Dapat dilihat banyak sekali hal yang terkait dalam seni ini. :obi sendiri merupakan segala kegiatan yang disenangi dan dilakukan untuk tujuan kesenangan. :obi sendiri dapat bersi,at akti, atau dengan kata lain men'iptakan dan pasi, atau menikmati hasil karya orang lain 0 2nonim)#$8!1. Masih terkait dengan kota Hogyakarta) bah&a selain dikenal dengan kota pendidikan) budaya dan seni) Hogyakarta masih mempunyai keistime&aan yang lain yaitu angka harapan hidup yang tinggi. 2ngka harapan hidup 6$ tahun) sudah merupakan angka yang tinggi di @ndonesia. 8anjut usia dari batasan artinya sendiri adalah indi5idu yang berumur lebih dari 6! th) dimana dibagi menjdai tiga kategori yaitu . usia lanjut 6! C?< th) usia tua ?5 C $! th) dan usia sangat tua di atas $! th. 0DepKes) !!!1. %ada tahun !!!) jumlah lansia di @ndonesia sudah men'apai ?) 8 " 0#5. 6 .#$$ ji&a1 dari seluruh penduduk @ndonesia. Sedangkan angka harapan hidupnya men'apai 6?) th 0Kusumaputro) !!!1. Dengan melihat tingginya angka harapan hidup dapat dibayangkan banyak pula penduduk lanjut usia 0di atas 6! th1 di Hogyakarta. Hogyakarta berpenduduk .$8<.3!! orang dan diperkirakan 5!.!!! orang berusia di atas 6! th 0lanjut usia1. +leh karenanya perlu dipertanyakan salah satu ,aktor psikososial apa yang ada di Hogyakarta sehingga membuat kota Hogyakarta mempunyai angka harapan hidup yang tinggi. dimungkinkan adanya suatu hubungan adanya hobi kesenian pada lansia dengan skor depresi. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat diajukan permasalahan . 2pakah adanya perbedaan antara lansia yang mempunyai hobi kesenian dan yang tidak mempunyainya berdasar skor depresinya.
:ipotesa yang diajukan adalah. ;erdapat perbedaan skor depresi berdasar lansia yang mempunyai hobi kesenian dan yang tidak.

Maka

;ujuan penelitian adalah. Antuk membuktikan adanya perbedaan skor depresi pada lansia yang mempunyai hobi kesenian dan yang tidak. Man,aat penelitian diharapkan dapat menambah 'akra&ala pengetahuan dibidang psikiatri dan dapat memberikan sedikit masukan kepada para lansia bah&a sebenarnya penyaluran hobi merupakan salah satu pen'egahan terhadap timbulnya depresi khususnya disini adalah hobi kesenian.

2a!an dan %ara. %enelitian ini dilakukan terhadap anggota kelompok lansia RS. 8udira :usada ;ama Hogyakarta dalam bentuk penelitian potong lintang dengan ran'angan deskripti, analitik. Data

dikumpulkan menggunakan kuesioner Skala Depresi =eriatri 0DepKes R@1. Kuesioner ini dibagikan kepada 3! anggota klub lansia RS 8udira :usada ;ama Hogyakarta. Dalam penelitian ini 5ariabel yang diteliti adalah . #. Eariabel bebas. :obi kesenian . Eariabel terikat. Skor depresi 0;inggi dan rendah1 :obi kesenian menurut Bhaniago 0 !!!1 yang dimaksud adalah semua kegemaran dan kesenangan yang diutamakan dan bertujuan untuk men'ari kesenangan yang berkaitan dengan seni 0seni rupa) seni pertunjukan dan seni media rekam1. :obi sendiri dapat bersi,at akti, 0men'iptakan1) dan bersi,at pasi,. Skor depresi sendiri dibagi menjadi dua kategori yaitu . Rendah bila. 5 ;inggi bila. F5 0'enderung terjadi depresi1 02nonim) !!!1.

Anda mungkin juga menyukai