Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dislipidemia termasuk salah satu dari keadaan dimana terjadi abnormalitas kadar lemak pada penyakit metabolik seperti obesitas dan sindrom metabolik. Dislipidemia ditandai dengan kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan penurunan kolesterol HDL. Nilai ini diperoleh dari hasil tes fraksi lipid.3 Di Indonesia prevalensi dislipidemia semakin meningkat. Penelitian !NI"# di $akarta %&'' menunjukkan bah(a kadar rata)rata kolesterol total pada (anita adalah *+,,, mg-dl dan pria %&&,' mg-dl, tahun %&&3 meningkat menjadi *%3,+ mg-dl pada (anita dan *+.,' mg-dl pada pria. Pada penelitian yang dilakukan oleh /udijanto 0amso dkk. 1*++.2 terhadap ,3, responden di . kota besar di Indonesia 1$akarta, 4andung, 5ogyakarta, dan Padang2 didapatkan keadaan dislipidemia berat 1total kolesterol 6*.+ mg-dL2 pada orang berusia diatas 33 tahun. Didapatkan paling banyak di Padang dan $akarta 163,72, diikuti oleh mereka yang tinggal di 4andung 13*,*72 dan 5ogyakarta 1*8,872. Pada penelitian ini juga didapatkan bah(a prevalensi dislipidemia lebih banyak didapatkan pada (anita 13,,*72 dibandingkan pada pria 1.872. Dari keseluruhan (anita yang mengidap dislipidemia tersebut ditemukan prevalensi dislipidemia terbesar pada rentang usia 33)3& tahun 1,*,%72 dibandingkan yang berada pada rentang usia ,+),& tahun 13*,372 dan berusia diatas 8+ tahun 13*,,72.. Penelitian)penelitian menunjukkan bah(a gangguan kadar lemak dalam darah atau dislipidemia merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit kardiovaskuler.3

B. Pembatasan Masalah 9eferat ini hanya membahas definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan komplikasi dislipidemia. C. Tujuan Penulisan %. *. emahami definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan komplikasi dislipidemia. eningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.

D. Meto e Penulisan 9eferat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan menga:u kepada beberapa literatur.

BAB II TIN!AUAN PU"TA#A

A. DE$INI"I Dislipidemia adalah kalainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. 4eberapa kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total 16*.+mg-dl2, kolesterol LDL 16%,+ mg-dl2, dan atau trigliserida 16*++ mg-dl2, serta penurunan kolesterol HDL 1;.+ mg-dl2.3 B. ETI%L%&I <tiologi dari dislipidemia dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut.8 a. =aktor jenis kelamin 9isiko terjadinya dislipidemia pada pria lebih besar daripada (anita. Hal tersebut disebabkan karena pada (anita produktif terdapat efek perlindungan dari hormon reproduksi. Pria lebih banyak menderita aterosklerosis, dikarenakan hormon seks pria 1testosteron2 memper:epat timbulnya aterosklerosis sedangkan hormon seks (anita 1estrogen2 mempunyai efek perlindungan terhadap aterosklerosis. #kan tetapi pada (anita menopause mempunyai risiko lebih besar terhadap terjadinya aterosklerosis dibandingkan (anita premenopouse. b. =aktor >sia /emakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun, begitu juga dengan penurunan aktivitas reseptor LDL, sehingga ber:ak perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL relatif tidak berubah. Pada usia %+ tahun ber:ak perlemakan sudah dapat ditemukan di lumen pembuluh darah dan meningkat kekerapannya pada usia 3+ tahun.

:. =aktor ?enetik =aktor genetik merupakan salah satu faktor pen:etus terjadinya dislipidemia. Dalam ilmu genetika menyebutkan bah(a gen untuk sifat @ sifat tertentu 1spesific trait2 diturunkan se:ara berpasangan yaitu dimana diperlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah, sehingga kadar hiperlipidemia tinggi dapat diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer karena faktor kelainan genetik. d. =aktor 0egemukan 0egemukan erat hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah komplikasi yang dapat terjadi sendiri ataupun bersamaan. 0egemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk bersama makanan, dengan energi yang dipakai. 0elebihan energi ini ditimbun dalam sel lemak yang membesar. Pada orang yang kegemukan didapat output ALDL trigliserida yang tinggi dan kadar trigliserida plasma yang lebih tinggi. Brigliserida berlebihan dalam sirkulasi juga mempengaruhi lipoprotein lain. 4ila trigliserida LDL dan HDL mengalami lipolisis, akan menjadi small dense LDL dan HDL, abnormalitas ini se:ara tipikal ditandai dengan kadar kolesterol HDL yang rendah. e. =aktor !lah 9aga !lah raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida menurun dalam darah, sedangkan kolesterol HDL meningkat se:ara bermakna. Lemak ditimbun dalam di dalam sel lemak sebagai trigliserida. !lahraga meme:ahkan timbunan trigliserida dan melepaskan asam lemak dan gliserol ke dalam aliran darah. f. =aktor erokok erokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan menekan kolesterol HDL. Pada seseorang yang merokok, rokok akan merusak dinding pembuluh darah. Nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin, sehingga akan mengubah metabolisme lemak yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah.
4

g. =aktor

akanan

0onsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis. #supan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total dan LDL sehingga mempunyai resiko terjadinya dislipidemia. C. $A#T%' 'E"I#% 0adar lipoprotein, terutama LDL meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Pada keadaan normal pria memiliki kadar LDL yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada (anita lebih banyak. =aktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu 1ALDL dan LDL2 adalah% C %. 9i(ayat keluarga dengan hiperlipidemia *. !besitas 3. Diet kaya lemak .. 0urang melakukan olah raga 3. Penyalahgunaan alkohol ,. erokok sigaret 8. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik '. Hipotiroidisme &. /irosis D. EPIDEMI%L%&I Di Indonesia prevalensi dislipidemia semakin meningkat. Penelitian !NI"# di $akarta %&'' menunjukkan bah(a kadar rata)rata kolesterol total pada (anita adalah *+,,, mg-dl dan pria %&&,' mg-dl, tahun %&&3 meningkat menjadi *%3,+ mg-dl pada (anita dan *+.,' mg-dl pada pria. Dibeberapa daerah nilai kolesterol yang sama yaitu /urabaya 1%&'32C %&3 mg-dl, >jung Pandang 1%&&+2C *%& mg-dl dan pada alang 1%&&.2C *+, mg-dl. #pabila dipakai batas kadar kolesterol 6 *3+ mg-dl sebagai batasan hiperkolesterolemia maka !NI"# I terdapatlah hiperkolesterolemia %3,. 7 untuk (anita dan
5

%%,. 7 untuk pria. Pada

!NI"# II hiperkolesterolemia terdapat pada %,,*

7 untuk (anita dan %. 7 pria.. Pada penelitian yang dilakukan oleh /udijanto 0amso dkk. 1*++.2 terhadap ,3, responden di . kota besar di Indonesia 1$akarta, 4andung, 5ogyakarta, dan Padang2 didapatkan keadaan dislipidemia berat 1total kolesterol 6*.+ mg-dL2pada orang berusia diatas 33 tahun didapatkan paling banyak di Padang dan $akarta 163,72, diikuti oleh mereka yang tinggal di 4andung 13*,*72 dan 5ogyakarta 1*8,872. Pada penelitian ini juga didapatkan bah(a prevalensi dislipidemia lebih banyak didapatkan pada (anita 13,,*72 dibandingkan pada pria 1.872. Dari keseluruhan (anita yang mengidap dislipidemia tersebut ditemukan prevalensi dislipidemia terbesar pada rentang usia 33)3& tahun 1,*,%72 dibandingkan yang berada pada rentang usia ,+),& tahun 13*,372 dan berusia diatas 8+ tahun 13*,,72.. E. PAT%$I"I%L%&I Lipid dalam plasma terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Normalnya lipid ditranspor dalam plasma darah berikatan dengan protein yang berbentuk lipoprotein. Ikatan protein dan lipid tersebut menghasilkan . kelas utama lipoprotein bergantung pada kandungan lipid dan jenis apoproteinnya C 0ilomikron, ALDL, LDL, dan HDL. Peningkatan lipid dalam darah akan mempengaruhi kolesterol, trigliserida dan keduanya 1hiperkolesterolemia, hiperlipidemia2. hipertrigliseridemia atau kombinasinya yaitu

Babel %. $enis Lipoprotein, #poprotein, dan 0andungan Lipid


6

?ambar %. Lipoprotein

etabolisme,

Pasien dengan hiperkolesterolemia 16 *++ @ **+ mg-dl serum2 merupakan gangguan yang bersifat familial, berhubungan dengan kelebihan berat badan dan diet. akanan berlemak meningkatkan sintesis kolesterol di hepar yang menyebabkan penurunan densitas reseptor LDL di serum 16 %33 mg-dl2. Ikatan LDL mudah melepaskan lemak dan kemudian membentuk plak pada dinding pembuluh darah yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya arterosklerosis dan penyakit jantung koroner.,

?ambar *.

etabolisme Lipoprotein Lanjutan,

METAB%LI"ME LIP%P'%TEIN8 %. $alur metabolisme eksogen erupakan sumber makanan dari luar tubuh yaitu trigliserid dan kolesterol. /elain dari makanan, kolesterol juga di ekskresikan dari hati bersama empedu ke usus halus. B? dan kolesterol akan diserap melalui
8

enterosit mukosa usus halus. B? akan diserap dalam bentuk asam lemak bebas sedangkan kolesterol terap diserap dalam bentuk kolesterol. Namun dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah kembali menjadi B?, sedangkan kolesterol akan teresterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama dengan fosfolipid dan apoliprotein akan membentuk kilomikron. 0ilomikron akan masuk ke dalam saluran limfe duktus toraksikus dan masuk ke vena :ava superior. B? dalam kilomikron akan terhidrolisasi oleh enDim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas 1free fatty a:id E ==#2. #sam lemak bebas dapat disimpan menjadi B? kembali ke jaringan adipose, tetapi bila dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati dan disimpan untuk bahan pembentukan B?. 0ilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar B? akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan diba(a ke hati. VLDL di dalam hati Remnant s Koleste rol

Kilomikron

Makana n

Koleste rol

Usus halus

in!a

*. $alur metabolisme endogen Brigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein ALDL. Dalam sirkulasi B? akan berubah dihidrolisis oleh enDim lipoprotein lipase dan ALDL akan
9

berubah menjadi IDL yang akan berubah menjadi LDL. /ebagian dari kolesterol di LDL akan diba(a ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL. /ebagian lagi dari kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor s:avenger)# di makrofag dan akan menjadi sel busa. 0eadaan yang mempengaruhi tingkat oskidasiC meningkatnya LDL seperti pada sindroma metaboli: atau D . #pabila kadar kolesterol HDL makin tinggi maka protektif terhadap oksidasi LDL.
VLDL

he#ar

VLDL $DL LD L makro%a&

3. $alur reverse trasport kolesterol HDL mengandung #P! #, ", dan < disebut HDL nas:ent yang berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentung gepeng dan mengandung apolipoprotein #I. HDL nas:ent akan mendekati makrofag dan untuk mengambil kolesterol dari makrofag, berubahlah HDL nas:ent menjadi HDL de(asa yang berbentuk bulat.agar kolesterol dapat diba(a oleh HDL, maka butuh transporter ke permukaan membrane sel makrofag yaitu adenosine triphospat binding :assette transporter)%. /etelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol bebas akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enDim le:ithin :holesterol a:yltransferase. /elanjutnya kolesterol ester yang diba(a HDL akan mengambil * jalur. $alur yang pertama langsung masuk ke hati dan yang

1"

kedua kolerserol esternya akan ditukar menjadi B? dari ALDL dan IDL dengan bantuan kolesterol ester transfer protein.

VLDL hepar

VLDL $DL 'DL LDL

makro%a&

!enis Li(o(rotein, %. 0ilomikron Lipoprotein dengan komponen '+7 trigliserida dan 37 kolesterol ester. 0ilomikron memba(a makanan ke jaringan lemak dan otot rangka serta memba(a kolesterol kembali ke hepar. 0ilomikron yang dihidrolisis akan menge:il membentuk kilomikron remnan yang kemudian masuk ke hepatosit. 0ilomikronemia post pandrial mereda setelah ' @ %+ jam. *. ALDL Lipoprotein terdiri dari ,+7 trigliserida dan %+ @ %3 7 kolesterol. ALDL digunakan untuk mengangkut trigliserida ke jaringan. ALDL reman sebagian akan diubah menjadi LDL yang mengikuti penurunan hipertrigliserida sedangkan sintesis karbohidrat yang berasal dari asam lemak bebas dan gliserol akan meningkatkan ALDL. 3. IDL Lipoprotein yang mengandung 3+7 trigliserida, dan *+7 kolesterol. IDL merupakan Dat perantara se(aktu ALDL dikatabolisme menjadi IDL.

11

.. LDL Lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar 18+72. 0atabolisme LDL melalui receptor-mediated endocytosis di hepar. Hidrolisis LDL menghasilkan kolesterol bebas yang berfungsi untuk sintesis sel membran dan hormone steroid. 0olesterol juga dapat disintesis dari enDim H ?) "o# reduktase berdasarkan tinggi rendahnya kolesterol di dalam sel. 3. HDL HDL diklasifikasikan lagi berdasarkan #poprotein yang dikandungnya. #po #)I merupakan apoprotein utama HDL yang merupakan inverse predictor untuk resiko penyakit jantung koroner. 0adar HDL menurun pada kegemukan, perokok, pasien diabetes yang tidak terkontrol dan pemakai kombinasi estrogen)progestin. HDL memiliki efek protektif yaitu mengangkut kolesterol dari perifer untuk di metabolisme di hepar dan menghambat modifikasi oksidatif LDL melalui paraoksonase 1protein antioksidan yang bersosiasi dengan HDL2.

?ambar 3. $enis Lipoprotein

12

$. #LA"I$I#A"I 0lasifikasi dislipidemia didasarkan pada fenotip dan patogenik %. 0lasifikasi =enotip. a. 0lasifikasi <#/ 1<uropean #theroselerosis /o:iety2 Babel *. 0lasifikasi 4erdasarkan <#/ 1<uropean #theroselerosis /o:iety2

b. 0lasifikasi N<"P 1National "holesterol <du:ation Program2 Babel 3. 0lasifikasi 4erdasarkan N<"P 1National "holesterol <du:ation Program2

:. 0lasifikasi FH! 1Forld Health !rganiDation2 Babel .. 0lasifikasi 4erdasarkan FH! 1Forld Health !rganiDation2

*. 0lasifikasi Patogenik
13

4erdasarkan patologinya, dislipidemia dibagi *, yaitu dislipidemia primer dan sekunder.8 a. Dislipidemia Primer Dislipidemia primer berkaitan dengan gen yang mengatur enDim dan apoprotein yang terlibat dalam metabolisme lipoprotein maupun reseptornya. 0elainan ini biasanya disebabkan oleh mutasi genetik. Dislipidemia primer meliputiC G Hiperkolesterolemia poligenik G Hiperkolesterolemia familial G Dislipidemia remnant G Hyperlipidemia kombinasi familial G /indroma "hylomi:ron G Hypertrrigly:eridemia familial G Peningkatan "holesterol HDL G Peningkatan #polipoprotein 4 b. Dislipidemia /ekunder Dislipidemia sekunder disebabkan oleh penyakit atau keadaan yang mendasari. Hal ini dapat bersifat spesifik untuk setiap bentuk dislipidemia. Babel 3. Penyebab >mum Dislipidemia /ekunder8 Hiperkolesterolemia Hipotiroid D /indrom nefrotik Penyakit hati obstruktif Hipertrigliseridemia alkohol !besitas ?agal ginjal kronik Dislipidemia Hipotiroid /indrom nefrotik ?agal ginjal kronik

#LA"I$I#A"I #ADA' LIPID PLA"MA MENU'UT NCEP ATP III National Cholesterol Education Program Adult Panel III pada tahun *++% membuat klasifikasi kadar lipid yang digunakan saat ini. 4erbeda dengan klasifikasi sebelumnya, pada klasifikasi yang baru tertera kadar lipid yang diinginkan 1optimal2.

14

Babel ,. 0lasifikasi 0adar Lipid Plasma 1mg-dL2 &. &E!ALA #LINI" Dislipidemia sendiri tidak menimbulkan gejala 1asimptomatik2 selama bertahun)tahun tetapi dapat mengarah ke penyakit jantung dan pembuluh, dan biasanya ditemukan pada saat pasien melakukan pemeriksaan rutin kesehatan 1medical check-up2. Dislipidemia sering disertai dengan keadaan lain yang tergabung dalam sindroma metabolik. 0eadaan)keadaan tersebut antara lain C %2 !besitas sentral *2 9esistensi insulin atau intoleransi glukosa 32 0eadaan prothromboti: seperti peningkatan fibrinogen dan plasminogen a:tivator inhibitor di darah .2 Peningkatan tekanan darah 1%3+-'3 mmHg atau lebih2 32 0eadaan proinflamasi 1seperti peningkatan high)sensitivity ")rea:tive protein di dalam darah2

H. DIA&N%"I"

15

%. Pada anamnesis biasanya didapatkan pasien dengan faktor risiko seperti kegemukan, diabetes mellitus, konsumsi tinggi lemak, merokok dan faktor risiko lainnya. *. Pada pemeriksaan fisik sukar ditemukan kelainan yang spesifik ke:uali jika didapatkan ri(ayat penyakit yang menjadi faktor risiko dislipidemia. /elain itu, kelainan mungkin didapatkan bila sudah terjadi komplikasi lebih lanjut seperti penyakit jantung koroner. 3. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosa. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida plasma.. a. Persiapan Pasien sebaiknya berada dalam keadaan metabolik yang stabil tanpa adanya perubahan berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, olahraga, tidak sakit berat ataupun tidak ada operasi dalam * bulan terakhir. /elain itu, sebaiknya pasien tidak mendapatkan pengobatan yang mempengaruhi kadar lipid dalam * minggu terakhir. #pabila keadaan ini tidak memungkinkan, pemeriksaan tetap dilakukan dan disertai dengan :atatan.. >ntuk pemeriksaan B? diperlukan puasa %* jam 1semalam2, selama puasa boleh minum air putih. >ntuk pemeriksaan kol)total tidak perlu puasa. 4ila kol)LDL diperiksa se:ara direk, tidak perlu puasa. 4ila kol)LDL diperiksa se:ara indirek, persiapannya tetap dengan puasa %* jam. b. Pengambilan 4ahan Pemeriksaan Pengambilan bahan dilakukan dengan melakukan bendungan vena seminimal mungkin dan bahan yang diambil adalah serum.

16

:. #nalisis #nalisis kadar kolesterol dan trigliserida dilakukan dengan metode enDimatik sedangkan analisis kadar kolesterol HDL dan kolesterol LDL dilakukan dengan metode presipitasi dan enDimatik. 0adar kolesterol LDL dapat dilakukan se:ara langsung atau menggunakan rumus =riede(aid jika didapatkan kadar trigliserida ; .++mg-d menggunakan rumus sebagai berikut. C

H9umus ini tidak dapat digunakan bila kadar B? 6 .++ mg-dL I. PENATALA#"ANAAN Penatalaksanaan dalam dislipidemia dimulai dengan melakukan penilaian jumlah faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien untuk menentukan kolesterol)LDL yang harus di:apai. 4erikut ini adalah tabel faktor resiko 1selain kolesterol LDL2 yang menentukan sasaran kolesterol LDL yang ingin di:apai berdasarkan N"<P)#BP III 8 C Babel 8. =aktor 9isiko 1/elain 0olesterol LDL2 yang 0olesterol LDL yang Ingin Di:apai =aktor 9isiko 1/elain 0olesterol LDL2 yang 0olesterol LDL yang Ingin Di:apai ) >mur pria I .3 tahun dan (anita I 33 tahun. ) ) ) ) 9i(ayat keluarga P#0 1Penyakit #rteri 0oroner2 dini yaitu ayah usia ; 33 tahun dan ibu ; ,3 tahun. 0ebiasaan merokok Hipertensi 1I%.+-&+ mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi2 0olesterol HDL rendah 1 ;.+ mg-dl2. $ika didapatkan kolesterol HDL I,+mg-dl maka mengurangi satu faktor risiko dari jumlah total /etelah menemukan banyaknya faktor risiko pada seorang pasien, maka pasien dibagi kedalam tiga kelompok risiko penyakit arteri koroner
17

enentukan /asaran

enentukan /asaran

yaitu risiko tinggi, risiko sedang dan risiko tinggi. Hal ini digambarkan pada tabel berikut ini 8 C Babel '. Biga 0ategori 9esiko yang enentukan /asaran 0olesterol LDL yang Ingin Di:apai berdasarkan N"<P 0ategori 9esiko %. 9esiko Binggi a. b. empunyai 9i(ayat P$0 dan ereka yang mempunyai risiko yang disamakan dengan P$0 ) Diabetes penyakit abdominalis ) =aktor risiko multipel 16 * faktor risiko2 yang mempunyai risiko P$0 dalam (aktu %+ tahun 6 *+ 7 1lihat skor risiko =ramingham2 *. 9esiko ultipel 1I* faktor resiko2 dengan risiko P$0 ;%3+ dalam kurun (aktu %+ tahun ; *+7 3. 9esiko 9endah 1+)% faktor resiko2 dengan risiko P$0 ;%,+ dalam kurun (aktu %+ tahun ; %+ 7 /elanjutnya penatalaksanaan pada pasien ditentukan berdasarkan kategori risiko pada tabel diatas. 4erikut ini adalah bagan penatalaksanaan untuk masing)masing katagori risiko% C elitus arteri perifer, aneurisma aorta ) 4entuk lain penyakit aterosklerotik yaitu stroke, /asaran LDL 1mg-dl2 ;%++ 0olesterol

18

?ambar .. 4agan Penatalaksanaan Dislipidemia Penatalaksanaan Dislipidemia terdiri dariC ). Penatalaksanaan Umum Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat badan. Berapi diet memiliki tujuan untuk menurunkan risiko P$0 dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta mengembalikan keseimbangan kalori, sekaligus memperbaiki nutrisi. Perbaikan keseimbangan kalori biasanya memerlukan peningkatan penggunaan energi melalui kegiatan jasmani serta pembatasan asupan kalori..

19

Babel &. #supan yang Dianjurkan bagi Penderita Dislipidemia *. Penatalaksanaan Non+$armakologi a. Berapi Nutrisi edis Berapi diet dimulai dengan menilai pola makan pasien, mengidentifikasi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol serta berapa sering keduanya dimakan. $ika diperlukan ketepatan yang lebih tinggi untuk menilai asupan giDi, perlu dilakukan penilaian yang lebih rin:i, yang biasanya membutuhkan bantuan ahli giDi. Penilaian pola makan penting untuk menentukan apakah harus dimulai dengan diet tahap I atau langsung ke diet tahap ke II. Hasil diet ini terhadap kolesterol serum dinilai setelah .), minggu dan kemudian setelah 3 bulan.. Pada pasien dengan kadar kolesterol LDL atau kolesterol total yang tinggi sebaiknya mengurangi asupan lemak total dan lemak jenuh 1saturated fatty a:id-/#=#2, dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal dan ganda 1mono dan poly unsaturated fatty a:id- >=# dan P>=#2. #supan karbohidrat, alkohol dan lemak perlu dikurangi pada pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi.8

Babel %+. 0omposisi Bahap I dan Bahap II

2"

b. #ktivitas =isik Dari beberapa penelitian diketahui bah(a latihan fisik dapat meningkatkan kadar HDL dan #po #I, menurunkan resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas dan meningkatkan keseragaman fisik, menurunkan trigliserida dan LDL, dan menurunkan berat badan. /etiap melakukan latihan jasmani perlu diikuti 3 tahap% C %. Pemanasan dengan peregangan selama 3)%+ menit *. #erobik sampai denyut jantung sasaran yaitu 8+)'3 7 dari denyut jantung maksimal 1 **+ ) umur 2 selama *+)3+ menit . 3. Pendinginan dengan menurunkan intensitas se:ara perlahan ) lahan, selama 3)%+ menit. =rekuensi latihan sebaiknya .)3 J-minggu dengan lama latihan seperti diutarakan diatas. Dapat juga dilakukan *)3J- minggu dengan lama latihan .3),+ menit dalam tahap aerobik. Pada prinsipnya pasien dianjurkan melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien agar aktivitas ini berlangsung terus)menerus.8 ,. Penatalaksanaan $armakologi /etelah , minggu terapi non farmakologis, dilakukan evaluasi ulang. 4ila belum men:apai kadar kolesterol LDL sasaran yang diharapkan, perlu ditingkatkan-intensifikasi terapi non)farmakologis. Disamping itu, tentu harus di:ari pula penyebab dislipidemia sekunder. 4ila , minggu berikutnya kadar kolesterol LDL masih belum men:apai sasaran, ditambahkan terapi farmakologis dengan tetap melanjutkan terapi
21

non)farmakologis. /aat ini didapat beberapa golongan obat yaitu golongan resin, asam nikotinat, golongan statin, derivat asam fibrat, eDetimibe, dan lain)lain namun obat lini pertama yang danjurkan oleh N"<P)#BP III adalah !"-CoA reductase inhibitor#% #pabila ditemukan kadar enurut kesepakatan kadar trigliserida 6.++mg-dl maka pengobatan dimulai dengan golongan asam fibrat untuk menurunkan trigliserida. kolesterol LDL merupakan sasaran utama pen:egahan penyakit arteri !"-CoA

koroner sehingga ketika telah didapatkan kadar trigliserida yang menurun namun kadar kolesterol LDL belum men:apai sasaran maka reductase inhibitor akan dikombinasikan dengan asam fibrat. /elain itu, terdapat obat kombinasi dalam satu tablet 1Niaspan yang merupakan kombinasi lovastatin dan asam nikotinik2 yang jauh lebih efektif dibandingkan dengan lovastatin atau asam nikotinik sendiri dalam dosis tinggi.8 Babel %%. Barget kolesterol LDL 1mg-dl2 Barget LDL 0adar LDL untuk mulai P?H %++ 0adar LDL untuk mulai terapi farmakologis %3+ 1%++)%*& ; %3+ ; %,+ %3+ %,+ pemberian obat opsional2 %+ tahun risiko %+)*+7 C %3+ %+ tahun risiko ;%+7 C 6%,+ %&+ 1%,+)%'& opsional2 pemberian obat

0ategori 9esiko

P$0 atau yang ; %++ disamakan P$0 =aktor resiko * =aktor resiko +)%

Berapi hiperkolesterolemia untuk pen:egahan primer, dimulai dengan statin atau sekuestran asam empedu atau nicotic acid# Pemantauan profil lipid dilakukan setiap , minggu. 4ila target sudah ter:apai, pemantauan dilanjutkan setiap .), bulan. 4ila setelah , minggu terapi
22

target belum ter:apai, intensifkan-naikkan dosis statin atau kombinasi dengan yang lain.% Babel %*. 0lasifikasi !bat)obat Hipolipidemik #LA"I$I#A"I %BAT+%BAT HIP%LIPIDEMI# Penghambat "ekueastran Penghambat Asam Asam HM&CoA Asam Absor(si Nikotinat $ibrat 'e uktase Em(e u #olesterol /imvastatin 0olestiramin #sam 4eDafibrat <Detimibe Lovastatin Pravastatin =luvastatin #torvastatin 9osuvastatin Babel %3. <fek !bat terhadap 0adar Lipid /erum obat Kolesterol LDL (tatin Resin -i.rat /sam nikotinat 0en&ham.at a.sor.si kolesterol (%) ) 18*55 ) 15*3" ) 5*25 ) 5*25 ) 17*18 Kolesterol HDL (%) + 5*15 + 3*5 + 1"*2" + 15*35 + 3*4 Trigliserid (%) ) 7*3" *,+ ) 2"*5" ) 2"*5" * 0olestipol Nikotinat =enofibrat ?emfibroDil

/etiap obat hipolipidemik memiliki kekuatan kerja masing)masing terhadapat kolesterol LDL, kolesterol HDL, maupun trigliserida. /esuai dengan kemampuan tiap jenis obat, maka obat yang dipilih bergantung pada jenis dislipidemia yang ditemukan.% 0ebanyakan obat hipoglikemik dapat dikombinasikan penggunaannya tetapi kombinasi golongan statin dan golongan fibrat, atau golongan statin dan asam nikotinat, perlu pemantauan lebih ketat.
23

/ebaiknya tidak memberikan kombinasi gemfibroDil dan statin. Pada penderita dengan kadar trigliserida 633+ mg-dl, golongan statin dapat digunakan 1statin dapat menurunkan trigliserida2 karena sasaran kolesterol LDL adalah sasaran pengobatan. Pada pasien dengan dislipidemia :ampuran yaitu hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida, terapi tetap dimulai dengan statin. #pabila kadar trigliserida masih tetap tinggi maka perlu kombinasi dengan fibrat atau kombinasi statin dan asam nikotinat. Harus berhati)hati dengan terapi kombinasi statin dan fibrat maupun statin asam nikotinat oleh karena dapat meningkatkan timbulnya efek samping yaitu miopati.% Pemantauan efek samping obat harus dilakukan terutama pada mereka dengan gangguan fungsi ginjal atau hati. 0emudian setiap terdapat keluhan yang mirip miopati maka sebaiknya diperiksa kadar :reatinin kinase 1"02.% !bat Hipolipidemik diantaranya adalah C ). &olongan "tatin /tatin sangat efektif dalam menurunkan kol)LDL dan relatif aman. !bat ini bekerja menghambat sintesis kolesterol di hati, dengan demikian akan menurunkan kolesterol darah. <fek samping golongan statin terjadi pada sekitar *7 kasus, biasanya berupa nyeri muskuloskeletal, nausea, vomitus, nyeri abdominal, konstipasi dan flatulen. akin tinggi dosis statin makin besar kemungkinan terjadinya efek samping. *. &olongan Asam $ibrat Derivat dari asam fibrat mempunyai efek meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase, menghambat produksi ALDL hati dan meningkatkan aktivitas reseptor LDL. ?olongan ini terutama menurunkan trigliserida dan meningkatkan kol)HDL dengan efek terhadap kol)total dan LDL :ukup. <fek samping jarang, yang

24

tersering adalah gangguan gastrointestinal, peningkatan transaminase, dan reaksi alergi kulit, serta miopati. ,. &olongan Asam Nikotinat #sam nikotinat memiliki efek yang bermanfaat untuk semua kelainan fraksi lipid. !bat ini menurunkan produksi ALDL di hepar yang berakibat turunnya kol)LDL dan trigliserida serta meningkatnya kol)HDL. <fek sampingnya :ukup besar, antara lain flusihing, gatal di kulit, gangguan gastrointestinal, hiperglikemia, dan hiperurisemia. #sam nikotinat lepas lambat seperti niaspan mempunyai efek samping yang lebih rendah. -. &olongan 'esin Pengikat Asam Em(e u ?olongan ini mengikat asam empedu di dalam usus, menghambat resirkulasi entero)hepatik asam empedu. Hal ini berakibat peningkatan konversi kolesterol menjadi asam empedu di hati sehingga kandungan kolesterol dalam sel hati menurun. #kibatnya aktivitas reseptor LDL dan sintesis kolesterol intrahepatik meningkat. Botal kolesterol dan kolesterol LDL menurun, tetapi kolesterol HDL tetap atau naik sedikit. Pada penderita hipertrigliserida, obat ini dapat menaikkan kadar trigliserida dan menurunkan kolesterol HDL. !bat ini tergolong kuat dan efek samping yang ringan. <fek sampingnya adalah keluhan gastrointestinal seperti kembung, konstipasi, sakit perut dan perburukan hemoroid.

..

&olongan Penghambat Absro(si #olesterol <Detimibe adalah obat pertama yang dipasarkan dari golongan obat penghambat absorpsi kolesterol, se:ara selektif menghambat absorpsi kolesterol dari lumen usus halus ke enterosit. !bat ini tidak mempengaruhi absorpsi trigliserida, asam lemak, asam empedu, atau vitamin yang larut dalam lemak termasuk #, D, <, dan a dan
25

:arotene. <Detimibe %+ mg dikombinasikan dengan atorvastatin %+ mg sama efektifnya dengan pemberian atorvastatin '+ mg. <fek samping bila diberikan tanpa kombinasi, adalah sakit kepala, sakit perut, dan diare. !. #%MPLI#A"I #pabila dislipidemia tidak segera diatasi, maka dapat terjadi berbagai ma:am komplikasi, antara lain* C %. *. 3. .. 3. #therosklerosis Penyakit jantung koroner Penyakit serebrovaskular seperti strok 0elainan pembuluh darah tubuh lainnya Pankreatitis akut

#. P'%&N%"I" 4erdasarkan faktor resiko, berat ringan penyakit, gaya hidup, maupun nilai lipid dalam tubuh. /emua ditentukan berdasarkan gejala klinis dari penyakit yang mendasari.8

BAB III #E"IMPUILAN Penelitian)penelitian menunjukkan bah(a gangguan kadar lemak dalam darah atau dislipidemia merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit kardiovaskuler. Lipid adalah senya(a organik dalam bentuk ester yang berisi alkohol dan asam lemak. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang
26

ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. >ntuk menegakkan diagnosis dislipidemia, perlu dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan B? dalam plasma. #dapun kadarnya berbeda)beda tergantung dari jumlah faktor resiko yang dimiliki oleh pasien. Penatalaksanaan meliputi terapi nonfarmakologis yaitu terapi nutrisi medis dan aktifitas fisik, yang merupakan terapi lini pertama yang (ajib dilaksanakan semua orang sebelum mendapatkan terapi farmakologis. Berapi farmakologis terdapat beberapa golongan tergantung pada kadar kolesterol mana yang akan dimodifikasi. 4eberapa keadaan juga mempengaruhi kadar lipid serum.

DA$TA' PU"TA#A %. *. #dam, $ =., et al., *++.. Petun$uk Praktis Penatalaksanaan %islipidemia. =0>IC P4 P<90<NI. Pri:e, /#., Filson, L ., *++3. Patofisiologi& 'onsep 'linis Proses-Proses Penyakit# $ilid *. "etakan Pertama. $akartaC <?".

27

3.

<ynatten,

., *++'. #therogeni: Dyslipidaemia but Not Botal ) and High @ eart (ournal. ppC %3+8)

ole:ular Feight #dipone:tin are #sso:iated (ith Bhe Prognosti: !ut:ome in Patients (ith "oronary Heart Disease. European %3. .. #n(ar, 4., *++.. %islipidemia sebagai )aktor *esiko Penyakit (antung 'oroner. #vaiable at httpC--repository.usu.a:.id-bitstream-%*3.3,8'&-33+3-%giDi)bahri3.pdf 1* =ebruari *+%.2 3. Debbie, #., *++3. Plasma #dipone:tin Levels are #sso:iated (ith Insulin 9esistan:e, but Do Not Predi:t =uture 9isk of "oronary Heart Disease in Fomen. +he (ournal of Clinical Endocrinology and !etabolism. ,. 8. /ilbernagl, /., Lang, =., *++,. +eks dan Atlas ,er-arna Patofisiologi . $akartaC <?". /udoyo, #F, dkk., *++&. ,uku A$ar Ilmu Penyakit %alam. <disi 0elima. $ilid III. $akartaC Interna Publishing.

28

Anda mungkin juga menyukai