Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Glaukoma adalah neuropati optik yang dikarateristikkan dengan optic disk cupping dan kehilangan lapang pandang yang biasanya diasosiasikan dengan peningkatan tekanan intraokular. Pada mayoritas kasus, glaukoma tidak berhubungan dengan penyakit okular lainnya (glaukoma primer). Sekitar 60 juta orang menderita glaukoma di seluruh dunia. Glaukoma primer sudut terbuka merupakan kasus glaukoma yang paling umum dan paling sering, yaitu mencakup sebanyak 90 glaukoma secara umum. Sebanyak 0,!"0,# terbuka. B. Tujuan %. &ntuk mengetahui de'inisi, epidemiologi, etiologi, klasi'ikasi, patogenesis, 'aktor resiko, mani'estasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, serta prognosis dari glaukoma sudut terbuka kronis. (. &ntuk memenuhi persyaratan Pendidikan )okter &mum *akultas +edokteran &ni,ersitas -uhammadiyah Surakarta. kasus dari semua kasus orang diatas usia !0 tahun dan !,#

orang berusia diatas #$ tahun diperkirakan menderita glaukoma primer sudut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan penggaungan diskus optikus (cupping), penurunan lapang pandang serta berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okular. Glaukoma kronik sering disebut juga dengan glaukoma simpleks ataupun glaukoma primer sudut terbuka (P./G). Glaukoma sudut terbuka0simpleks adalah glaukoma yang penyebabnya tidak diketahui, merupakan suatu glaukoma primer yang ditandai dengan sudut bilik mata terbuka. Glaukoma sudut terbuka adalah glaukoma kronis atau pencuri penglihatan dan pasien sering tidak menyadarinya. Pada umumnya mulai terjadi pada usia di atas !0 tahun. Glaukoma sudut terbuka adalah tipe yang paling umum dijumpai, biasanya terjadi pada usia de1asa dan berkembang perlahan 2 lahan selama berbulan 2 bulan atau bertahun 2 tahun. 3idak ditemukan gejala jelas sampai sudah terjadi kerusakan berat pada syara' optik dan 'ungsi penglihatan telah terpengaruh secara permanen. Glaukoma sudut terbuka0kronis adalah suatu penyakit dengan kerusakan pada sara' optik yang terjadi perlahan 2 lahan hampir tanpa keluhan subjekti'. Glaukoma sudut terbuka primer adalah glaukoma yang penyebabnya tidak ditemukan dan ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka. Secara genetik penderitanya adalah homo4igot dan umumnya terdapat pada orang 2 orang berusia di atas !0 tahun, tetapi dapat juga ditemukan pada usia muda (glaukoma june,ill). Pada glaukoma ini, terdapat kecenderungan 'amiliai yang kuat dan kerabat dekat pasien dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan penapisan secara teratur.

B. EPIDEMIOLOGI Glaukoma primer sudut terbuka merupakan kasus glaukoma yang paling umum dan paling sering, yaitu mencakup sebanyak 90 glaukoma secara umum. Sebanyak 0,!"0,# kasus dari semua kasus orang diatas usia !0 tahun dan !,#

orang berusia diatas #$ tahun diperkirakan menderita glaukoma primer sudut terbuka. Penyakit ini juga ! kali lebih banyak dan 6 kali lebih agresi' pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih. Selain itu dikatakan juga memiliki tendensi genetik yang kuat, sehingga orang yang berisiko harus menjalani skrining rutin. C. ETIOLOGI Pada umumnya glaukoma simpleks ditemukan pada usia lebih dari !0 tahun, 1alaupun kadang 2 kadang penyakit ini ditemukan juga pada usia muda. )iduga glaukoma simpleks diturunkan secara dominan atau resesi' pada kira 2 kira $0 penderita, secara genetik penderitanya adalah homo4igot. -enurut Sumantri, 5ke tahun (00!, glaukoma sudut terbuka primer penyebabnya tidak diketemukan dan hanya ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka. D. PATOGENESIS Pada glaukoma kronik, adanya peningkatan 35. dapat disebabkan karena beberapa hal antara lain terjadinya obstruksi trabekular, adanya kehilangan sel endotel trabekular, kehilangan kemampuan densitas trabekular dan menyempitnya kanal Schlemm, kehilangan ,akuola di dinding endotel kanal schlemm, gangguan akti,itas 'agositik, gangguan metabolisme +S, dis'ungsi kontrol adrenergik, dan proses imunologik abnormal. )ikatakan bah1a 'itur patologis utama dari P./G adalah degenerasi trabecular meshwork di mana terdapat deposit ekstraseluler di dalamnya serta terdeposit juga di ba1ah lapisan endotel kanal Schlemm. %,$ Pada Juvenile-P./G, pato'isiologi non'amilialnya terkait oleh proses mutasi pada gen myocilin di kromosom %.Sedangkan pato'isiologi 'amilial terjadi

secara herediter. .leh karena itu, pada kasus ini, onset glaukoma yang terjadi ialah pada usia dini. P./G sendiri ditandai dengan sudut bilik mata depan yang lebar, adanya hambatan aliran humor a6ueous mungkin terdapat pada trabekulum, kanal Schlemm, maupun pleksus ,ena di daerah intrasklera. 7al ini dibuktikan dengan pemeriksaan patologi anatomi dimana terjadi proses degenerasi dari trabekulum dan kanal schlemn. )apat juga nampak penebalan serta sklerosis dari serat trabekulum, ,akuol dalam endotel, dan endotel yang hiperseluler, yang menutupi trabekulum dan kanal schlemn. 8eberapa pendapat mengemukakan bah1a proses penuaan memegang peranan dalam proses sklerosis ini, yang dipercepat bila mata tersebut mempunyai bakat glaukoma, yaitu pada pasien dengan kerabat dekat yang menderita glaukoma. Pada P./G, peningkatan 35. mendahului perubahan diskus optik dan pengeluhatan dalam jangka 1aktu bulanan hingga tahunan. 3erdapat asosiasi yang jelas antara tingkat 35. dan keparahan laju penurunan ,isus, namun hal ini sangat ber,ariasi antar"indi,idu. 8eberapa mata dapat menoleransi peningtkatan 35. tanpa adanya perubahan simptomatik (hipertensi okular), namun beberapa bisa saja mengalami gejala glaukomatosa dengan 35. yang 9normal9 (low-tension glaucoma). /kan tetapi, peningkatan 35. yang lebih tinggi terasosiasi dengan penurunan lapang pandang yang lebih luas. Saat terdapat penurunan :P glaukomatosa saat pemeriksaan pertama, terdapat risiko sangat besar untuk progresi. +arena 35. merupakan 'aktor risiko yang dapat dimodi'ikasi, hal tersebut tetap menjadi 'okus terapi. Setiap reduksi % mm7g 35., terdapat penurunan risiko progresi glaukoma sebesar %0 . /pabila terdapat perubahan ,isus atau diskus optik yang ekstensi', sangat direkomendasikan untuk menurunkan 35. sebanyak mungkin, kalau bisa ; %$ mm7g.% -ekanisme utama penurunan penglihatan adalah dengan terjadinya atro'i sel ganglion di'us yang ditandai dengan penipisan lapisan serat sara' dan inti bagian dalam retina serta berkurangnya jumlah sel akson di sara' optikus. )iskus optikus menjadi atro'ik, disertai pembesaran cekungan optikus. 5ris dan karpus siliare juga menjadi atro'ik dan prosesus siliaris memperlihatkan degenerasi

hyalin. 8eberapa postulat telah diajukan untuk menerangkan terjadinya proses tersebut. 3atapi hingga kini hanya ada dua postulat yang dapat menjelaskan proses ini secara lengkap yaitu< ! %) 3eori iskemik< gangguan pembuluh darah kapiler akson ner,us optikus, memainkan peranan penting pada patogenesis kerusakan akibat glaukoma. -ekanime yang terjadi< a) 7ilangnya pembuluh darah b) Perubahan aliran darah kapiler c) Perubahan yang mempengaruhi penghantaran nutrisi ataupun pembuangan produk metabolit dari akson d) +egagalan pengaturan aliran darah e) Penghantaran substansi ,asoakti' yang bersi'at merusak ke dalam pembuluh darah sara' optikus. 3eori mekanik langsung menjelaskan bah1a peningkatan tekanan intraokuler yang bersi'at kronik merusak sara' retina secara langsung pada saat sara' tersebut mele1ati lamina kribosa. +enaikan tekanan intraokuler memicu kolapsnya serta perubahan pada lempeng laminar serta perubahan susunan kanal aksonal, serta menyebabkan penekanan secara langsung pada serat sara' dan juga menyebabkan gangguan aliran darah serta penurunan hantaran nutrien kepada akson pada papil sara' optikus. E. MANIFESTASI KLINIS Gejala yang timbul pada penderita glaukoma tipe ini adalah < %. 7ambatan pengeluaran cairan mata (akous humor) pada jalinan trabekulum dan kanal Schlemm (. =kska,asi papil >. )egenerasi papil !. Gangguan lapang pandang ( memperlihatkan gambaran khusus kampus glaukoma seperti melebarnya titik buta, skotoma 8jerrum dan skotoma tangga ?onne ) 6 yang disebabkan langsung atau tidak langsung oleh

tekanan bola mata pada papil sara' optik dan retina atau pembuluh darah yang memperdarahinya $. 3imbulnya gejala disadari agak lambat kadang tidak disadari oleh penderita sampai akhirnya berlanjut dengan kebutaan 6. 3ekanan bola mata sehari 2 hari tinggi atau lebih dari (0 mm7g #. -ata tidak merah atau tidak terdapat keluhan @. Pasien tidak mengeluh adanya halo dan memerlukan kacamata koreksi untuk presbiopia lebih kuat dibanding usianya 9. Stadium a1al memperlihatkan adanya remisi dan eksaserbasi daripada gangguan out 'lo1 dan peninggian tekanan intraokuler %0. 3ajam penglihatan umumnya masih baik Gejala Perjalanan penyakit basanya lampat dan sering kali tidak menimbulkan keluhan pada pasien. Galukoma primer sudut terbuka ini baru menimbulkan gejala jika sudah timbul penurunan lapang pandang yang nyata. 7al ini disebabkan karena penurunan lapang pandang dimulai dari daerah nasal yang biasanya sulit dideteksi karena terdapat kompensasi dari mata sisi sebelahnya. Aalaupun penyakit ini terjadi secara bilateral, progresi yang terjadi sering tidak simetris. +adang"kadanga pasien dengan tekanan intra orbita yang tinggi dapat mengeluhkan sakit kepala, sakit mata dan bahkan adanya gambaran halo0pelangi disekitar lampu. ! Pada beberapa pasien dapat juga ditemukan adanya ri1ayat penyakit mata seperti mata merah, gangguan lapang pandang (terdapat halo), sakit kepala, katarak, u,eitis, retinopati diabetik, oklusi ,askular dan trauma ri1ayat penyakit dahulu seperti operasi pada mata, ri1ayat penggunaan obat seperti antihipertensi atau steroid topikal. Selain itu kecurigaan kearah glaukoma perlu dipertimbangkan pada pasien dengan 'aktor risiko seperti ri1ayat peningkatan 35., usia, ras a'ro" amerika, ri1ayat keluarga menderita glaukoma, miopi, penyakit kardio,askular, diabetes melitus, migrain, hipertensi, ,asospasme. $

3anda Pemeriksaan 'isik yang perlu dilakukan pada pasien yang dicurigai menderita glaucoma primer sudut terbuka antara lain pemeriksaan ,isus (terutama telah diketahui ,isus sebelumnya), pemeriksaan pupil untuk melihat re'leks cahaya langsung dan tak langsung, pemeriksaan -arcus Gunn pupil (de'ek pupil a'eren relati'). $ Pemeriksaan gonioskopi yang menunjukkan sudut terbuka tanpa adanya tanda"tanda galukoma sekunder. Perimetri digunakan untuk memeriksa lapang pandang peri'er dan sentral yang bertujuan untuk mendeteksi hilangnya lapang pandang misalnya layar tangent, perimetri Goldmann dan perimetri otomatis berbantu komputer. % Pemeriksaan yang penting dalam mendiagnosis galukoma adalah pemeriksaan peningkatan tekanan intra"orbita. Pemeriskaan yang dilakukan dengan tonometri (tonometri digital, Schiot4, aplanasi Goldmann). 8eberapa hal perlu diingat yaitu adanya ,ariasi diurnal yang menyebabkan 'luktuasi tekanan intra orbita, sehingga perlunya dilakukan pemeriksaan pada beberapa 1aktu yang berbeda dalam sehari. /danya perbedaan tekanan sebesar $ mm7g antara kedua mata harus meningkatkan kecurigaan kearah galukoma. ! Penilaian diskus optikus juga penting dilakukan pada pasien galukoma, yang dapat ditemukan antara lain tanda penggaungan yang khas yaitu pinggir papil bagian temporal menipis, adanya ekska,asi melebar dan mendalam tergaung, tampak bagian pembuluh darah di tengah papil tak jelas, tampak pembuluh darah seolah"olah menggantung di pinggir dan terdorong ke arah nasal , dan jika tekanan cukup tinggi akan terlihat pulsasi arteri. F. DIAGNOSIS Penegakan diagnosis glaukoma primer sudut terbuka dia1ali dengan adanya pemeriksaan bila tekanan (% mm7g, sebaiknya dikontrol rasio B0), periksa lapang sentral, temukan titik buta yang meluas dan skotoma sekitar titik

'iksasi dan bila tensi (! 2 >0 mm7g, kontrol lebih ketat dan lakukan pemeriksaan di atas bila masih dalam batas 2 batas normal mungkin satu hipertensi okuli. )iagnosis glaukoma primer sudut terbuka dapat ditegakkan apabila ditemukan< %. +elainan 2 kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang disertai peningkatan tekanan intraokuler (. Sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal >. 3idak terdapat sebab lain yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler !. Glaukoma pada kedua mata pada pemeriksaan pertama )iagnosis sering baru ditegakkan jika pasien telah melakukan tonometri rutin yang misalnya hanya datang untuk ganti kacamata. G. PEME!IKSAAN DAN TES PENUNJANG DIAGNOSIS -asalah utama dalam mendeteksi glaukoma sudut terbuka primer adalah tidak adanya gejala sampai stadium lanjut penyakit. Saat ini untuk deteksi dini masih diandalkan pemeriksaan o'talmologik teratur bagi kerabat pasien dan pada pemeriksaan diskus optikus dan tonometri yang menjadi bagian pemeriksaan 'isik rutin bagi semua orang de1asa yang berusia lebih dari >0 tahun. 8eberapa teknik pemeriksaan dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis glaukoma sudut terbuka misalnya < %) 3onometri, untuk mengetahui tekanan bola mata seseorang, dengan teknik< a. )igital (palpasi) tonometri, kurang tepat karena tergantung 'aktor subjekti' -erupakan cara yang paling mudah dan murah karena tidak memerlukan alat Baranya adalah dengan menyuruh penderita melihat ke ba1ah, pada kelopak atas diberikan tekanan dengan jari telunjuk kedua tangan bergantian

8ila satu telunjuk menekan bola mata, telunjuk yang lain tidak menekan bola mata. Cilai daya tahan bola mata terhadap tekanan jari 3ekanan bola mata dicatat dengan 3.C D tekanan normal, 3n E % D tekanan bola mata agak tinggi, 3n 2 % D tekanan bola mata agak rendah b. Schiot4 tonometri, dengan memberi beban pada permukaan kornea Pemeriksaan tekanan bola mata yang dilakukan dengan menggunakan tonometer /lat < obat tetes anestesi lokal (tetrakain) dan tonometer schiot4 Pasien diminta melonggarkan pakaian termasuk dasi yang dipakai, dan tidur terlentang di tempat tidur -ata ditetesi dengan tetrakain dan tunggu sampai pasien tidak merasa pedas +elopak mata pasien dibuka dengan telunjuk dan ibu jari, kemudian pasien diminta untuk melihat ibu jari tangannya d depan matanya atau melhat ke langit 2 langit ruangan pemeriksaan 3elapak tonometer Schiot4 diletakkan pada permukaan kornea Setelah telapak tonometer menunjukkan angka yang tetap, dibaca nilai tekanan pada skala busur Schiot4 yang berantara 0 2 %$, Cilai jika tekanan lebih tinggi dari (0 mm7g dicurigai glaukoma dan bila tekanan lebih ($ mm7g maka pasien menderita glaucoma c. /planasi tonometri, mendatarkan permukaan kecil kornea d.3onometri udara, kurang teliti karena dipergunakan di ruang terbuka () :apang pandang 3es komputerisasi lapang pandang penglihatan atau perimetry adalah pengukuran terpenting untuk melihat luasnya kerusakan syara' mata. Selama tes dilakukan, pasien akan diminta melihat layar komputer dan menekan tombol ketika pasien melihat kilatan cahaya atau munculnya garis 2 garis hitam. +ondisi sara' optik pasien akan di'oto ber1arna pada

saat kunjungan pertama. *oto ini akan dijadikan pembanding untuk 'oto yang diambil pada kunjungan berikutnya. )engan cara ini, setiap perubahan atau kemajuan glaukoma dapat dideteksi. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menentukan ada tidaknya kondisi glaukoma pada seseorang khususnya glaukoma sudut terbuka diantaranya adalah < %. 3es minum air (. 3es pilokarpin >. 3es pro,okasi steroid H. PENANGANAN MEDIS 8ila diagnosis sudah dibuat, maka penderita sudah harus memakai obat seumur hidup untuk mencegah kebutaan. 3ujuan pengobatan pada glaukoma simpleks adalah untuk memperlancar pengeluaran cairan mata (akuos humor) atau usaha untuk emngurangi produksi cairan mata. -eskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan glaukoma, pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan. Glaukoma dapat dira1at dengan obat tetes mata, tablet, operasi laser atau operasi mata. Segera menurunkan tekanan pada mata dapat mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. Penanganan medis ini dapat dijelaskan sebagai berikut < %. Pemakaian tetes mata -erupakan bentuk pera1atan yang paling umum dan paling a1al diberikan. Sangatlah penting untuk menggunakan obat tetes mata sesuai resep. .bat ini dapat menurunkan produksi atau meningkatkan pengeluaran cairan bola mata sehingga didapatkan tekanan bola mata yang diinginkan dengan pemakaian secara teratur dan terus"menerus .bat tetes yang diberikan berjenis < -iotik

a. Pilokarpin ( 2 ! , > 2 6 kali % tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan mata 2 out'lo1) b. =serin F " % , > 2 6 kali % tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan mata 2 out'lo1) Simpatomimetik =pine'rine 0,$ 2 ( , % 2 ( kali % tetes sehari(menghambat produksi akuos humor) 8eta blocker 3imolol maleate 0,($ 2 0,$0 , % 2 ( kali tetes sehari (menghambat produksi akuos humor) (. Pemakaian tablet Pemberian obat tablet dilakukan setelah pemberian obat tetes mata tidak menunjukkan hasil sehingga dilakukan kombinasi pemberian obat dengan jenis tablet /seta4olamid ($0 mg, ! kali % tablet (menghambat produksi akuos humor) .bat 2 obatan tablet sering menyebabkan rasa kesemutan pada ujung kaki dan tangan, rasa lemas, hilangnya rasa lapar dan adanya batu ginjal. >. :aser Pengobatan dengan laser cukup berguna untuk beberapa jenis glaukoma. Pada glaukoma sudut terbuka, pengobatan dengan laser trabekuloplasti sangat e'eki' untuk menurunkan tekanan bola mata dan tidak perlu menginap di rumah sakit !. .perasi0bedah mata )ilakukan apabila tekanan intraokuler masih belum bisa dikendalikan dengan cara trabekulektomi atau pembedahan trabekulektomi yaitu suatu tindakan yang membuat saluran kecil dari bilik mata depan ke konjungti,a untuk menurunkan tekanan bola mata dengan menggunakan alat operasi yang sangat kecil dan mikroskop khusus

3etapi tindakan ini juga dapat menimbulkan peningkatan sementara tekanan intraokuler yang berbahaya .perasi0bedah dilakukan apabila < 3ekanan intraokuler tetap di atas >0 mm7g +erusakan papil sara' optik progresi' +erusakan lapang pandang yang progresi Genis operasi yang dilakukan adalah operasi 'istula< I. P!OGNOSIS 3anpa pengobatan, glaukoma ini dapat berkembang secara perlahan sehingga akhirnya menimbulkan kebutaan secara total. /pabila proses penyakit dapat dideteksi secara dini, sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani dengan baik secara medis. Secara keseluruhan, tingkat keparahan penderita yang datang ke ?SBadalah @$ kasus 2 kasus stadium lanjut sehingga sulit untuk dibantu penglihatannya. Sara' mata yang sudah terlanjur rusak hanya dapat dipertahankan agar tidak bertambah rusak.&ntuk itu, sekali lagi ditekankan pentingnya deteksi glaukoma pada stadium dini. +eadaan sara' mata yang masih sedikit kerusakannya dapat dipertahankan dengan pemberian obat 2 obatan, laser ataupun tindakan bedah. Sceie 3rabekulektomi 5ridenkleisis .perasi 'iltrasi mata

BAB III KESIMPULAN %. Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan

penggaungan diskus optikus (cupping), penurunan lapang pandang serta berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okular. (. Glaukoma primer sudut terbuka merupakan kasus glaukoma yang paling umum dan paling sering, yaitu mencakup sebanyak 90 glaukoma secara umum. >. Sering kali tidak menimbulkan keluhan !. -ata sebelah terasa berat, kepala pening sebelah, kadang 2 kadang penglihatan kabur dengan anamnesa tidak khas $. )iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan 'isik, pemeriksaanpenunjang 6. Penatalaksanaan dengan medikamentosa dan pembedahan #. +omplikasi Glaukoma /bsolut kasus dari semua kasus

Da"tar Pu#taka %. Haughan ). and ?iordan"=,a P. Glaucoma. 5n< Haughan ), /sbury 3, ?iordan"=,a P, editors. General ophtalmology. %$th edition. &S/< /ppleton and :angeI %999. p. (00"%!. (. )arkeh /+. /cute angle closure glaucoma. :ast updated ( -ei (006. )iunduh dari 111.emedicine.com. )iakses pada tanggal (6 /gustus (00#. >. 5lyas S. -ata merah dengan penglihatan turun mendadak. )alam< 5lyas S, editor. 5lmu Penyakit -ata. =disi >. Gakarta< 8alai Penerbit *+&5I (00#. hal. %6#"#(. !. +anksi GG. Glaucoma. 5n< +anski GG, editor. Blinical ophtalmology a systemic approach. !th edition. .J'ord< 8utter1orth 7einemannI (000. p. (06"9. $. 5lyas S. Penglihatan turun perlahan tanpa mata merah. )alam< 5lyas S, editor. 5lmu Penyakit -ata. =disi >. Gakarta< 8alai Penerbit *+&5I (00#. hal. (%("%#.

Anda mungkin juga menyukai