Anda di halaman 1dari 29

Anemia Defisiensi Besi

Pembimbing: Dr Kriston Silitonga SpA

Disusun oleh : Endang L Sitanggang ( 97-170 ) Paulus Arka Triyoga ( 98 - 070 )

Epidemiologi
Merupakan anemia yang paling sering terjadi pada bayi dan anak Anemia defisiensi besi menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia Resiko anemia ini dapat menyebabkan produktifitas kerja rendah, daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun, dan kemampuan belajar anak sekolah rendah

Bagan Metabolisme Besi


Fe dalam makanan HCl

Lambung:
X Usus:

Fe X

Fe +++
+

Fe ++

Fe +++

Sel mukosa (mikrovili):

Fe ++

Ferritin

Plasma:
Sumsum tulang:

Transferin

Labile Iron Pool

Sintesis Hb dalam pembentukan sel darah merah

SUMBER BESI
Makanan yang mengandung banyak unsur besi:
Hati sapi Daging ayam Ikan Kerang Telur Cereal Roti buah - buahan, dan sayur sayuran hijau ( buncis, bayam )

Kandungan Fe di dalam makanan anak


Makanan Susu Telur Cereal Sayuran Daging Buah buahan Jumlah besi ( mg ) 0,5 1,5 1.2 3.0 5.0 0.1 0.3 0.4 2.0 0.2 0.4 Unit Liter Buah Ons Ons Ons Ons

Definisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia mikrositik hipokrom yang terjadi akibat defisiensi besi dalam gizi disertai penurunan kuatitatif pada sintesa hemoglobin

Jumlah besi pada beberapa jenis susu:


Jenis susu
S-26, Enfamil, SMA, Enfapro-6, Nan 2 Lactogen, Nan 1, Karitane follow-on Enfalac, Karitane infant Enfalac reduced iron Breast milk Cow's Milk Goat's milk Soy milk 12 mg 8 mg 7 mg 3 mg 0.8 mg 0.6 mg 0.1 mg 0.5 mg

mg/litre
4% 6% 6% 8% 50% 10% n/a n/a

Perbandingan jumlah anak yang menderita anemia dan anemia def Fe


Age Infants Toddlers 6-12 months 12-24 months 9-24 months % iron deficient 20% 35% 20% depleted 3.4% deficient % anaemia 3% 9% 4% n= 69 122 100

Schoolchildren 12 years Adolescents Aborigines 15 years Various Boys:1% Girls: 2% Boys:2% Girls: 9% 28-80%

n/a

404

n/a 20-70

496 Various

Non-English speaking background

6-24 months

28%

14%

43

Etiologi
Faktor resiko pada usia 1 tahun pertama defisiensi besi Diet : * ASI tanpa pemberian suplemen besi * Pemberian susu sapi pada usia 1 tahun pertama * Formula rendah besi

Selama / sesudah melahirkan * Anemia selama kehamilan * Berat badan lahir rendah * Prematuritas * Diabetes yang tidak terkontrol

Sosio ekonomi Latar belakang sosio ekonomi rendah

Ditinjau dari segi umur, etiologinya dibagi menjadi


1. Bayi dibawah usia 1 tahun - Kekurangan depot besi dari lahir, misalnya pada prematuritas, bayi kembar, dan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang anemia

- Pemberian makanan tambahan yang terlambat, yaitu karena bayi hanya diberi ASI saja 2. Anak usia 1 2 tahun - Infeksi berulang seperti enteritis, bronkopneumonia

3. Anak usia lebih dari 5 tahun

- Kehilangan darah yang kronis karena infeksi parasit misalnya ankilostomiasis, amubiasis - Diet yang tidak adekuat

Penyebab lain :
Masukan gizi yang berkurang Muntah berulang pada bayi Pemberian makanan tambahan yang tidak sempurna Infeksi berulang Malabsorbsi Pengeluaran besi yang berlebihan Enteritis Infeksi cacing : ankilostoma, T. Trichiura Amebiasis Kebutuhan besi yang meningkat Pertumbuhan bayi Infeksi akut berulang Infeksi menahun

Gejala klinis
Anamnesa : - Letargi / lemah - Irritabilitas - Kesulitan untuk berkonsentrasi - Perubahan tingkah laku - Sakit kepala, cepat lelah - Kurang minat dalam bermain - Tidak dapat melakukan sesuatu tanpa dibantu

Pemeriksaan fisik : - Pucat - Konjuctiva okular berwarna kebiruan / putih mutiara - Papil lidah atrofi - Kardiomegali - Sistolik murmur

Pada pemeriksaan radiologis ditemukan adanya pelebaran diploe dan penipisan tabula eksterna pada tulang tengkorak

Pemeriksaan Laboratorium
Anemia Def Fe
Eritrosit Hemoglobin MCV MCH MCHC Berubah bentuk: mikrositosis, hipokromia, poikilositosis Menurun < 76 < 27 < 32

Retikulosit Serum Iron TIBC Saturasi besi

normal / menurun < 30 350 500 < 20%

Klasifikasi Morfologi
Untuk menentukan morfologi darah digunakan beberapa istilah: Mean corpuscular volume (MCV): Nilai hematokrit x 10 Jumlah eritrosit (juta/mm3) Normal 76-96 ;. < 76 c mikrositik; >96 makrositik Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH): Nilai hemoglobin x 10 Jumlah eritrosit (juta/mm3) Normal 27 32 c ;< 27c hipokrom ; > 32 c hiperkrom (biasa normokrom). Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration: Nilai hemoglobin x 100 Nilai hematokrit Normal : 32 - 37%. < 32% : Hipokrom ; > 37hiperkrom ( biasa disebut normokrom )

Pada sediaan hapus darah tepi, terdapat gambaran morfologi mikrositik hipokrom ( kadar MCV, MCH dan MCHC berkurang ) Eritrosit berinti mungkin tampak pada darah tepi Sel darah putih normal Trombositosis ( 600.000 - 1.000.000/mm ) Presentase retikulosit normal atau meningkat Poikilositosis, sel target

Pencegahan primer
Faktor - faktor yang paling penting 1. Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun 2. Pemberian ASI 3. Pemakaian preparat besi, terutama bagi bayi yang prematur 4. Pemberian cereal mengandung besi dan makanan yang kaya akan asam askorbat

Pencegahan Sekunder
Bagi anak yang mempunyai satu atau lebih faktor resiko, harus dilakukan skreening untuk melihat apakah sudah terjadi defisiensi besi Skreening pada 1 tahun pertama usia 9 - 12 bulan Pada bayi prematur dan BBLR dilakukan skreening pada usia 6 bulan

Bagi anak yang pernah defisiensi besi sebelumnya, atau memakan makanan yang rendah besi, atau pindah dari negara yang berkembang, dilakukan skreening pada usia 15 - 18 bulan Hasil ini bila positif, maka bisa dimulai therapinya, tapi bila hasinya negatif, dapat dilakukan pencegahan primer untuk mencegah terjadinya defisiensi

Obat - obatan :
1. Nama obat : Sulfas Ferrossus ( Feratab, FerIron, Slow Fe )
Pengobatan untuk pasien anemia defisiensi besi. Bentuk pengobatan yang paling sering dipakai dan paling murah. Tiap tablet mengandung 50 60 mg garam besi. Bentuk suspensi sering digunakan untuk pediatri. Dosis anak : 3 6 mg/KgBB/hari

2. Nama Obat : Carbonyl Iron ( Feosol, Fer-in-Sol, Slow Fe ) Sedikit lebih mahal dari sulfas ferossus Tiap tablet mengandung 45 60 mg besi Dosis anak : 3 6 mg/KgBB/ hari 3. Nama Obat : Dextran Iron ( InFed , DexFerrum ) Untuk pemakaian IV, InFed diencerkan dalam NaCl 0,9% Dosis anak : 5 - 10 Kg : 50 mg besi ( 1 mL ) 10 50 Kg : 100 mg besi ( 2 mL )

Obat golongan lainnya :


Ferrous fumarate ( Femiron, Feostat ) Ferrous glukonate ( Fergon ) Polisaccharide iron complex ( Niferex, NuIron )

Pemakaian sulfas ferossus diberikan sebelum sarapan pagi, absorbsi akan menjadi lebih baik bila diberikan bersama dengan sumber vitamin C, seperti jus jeruk. Sedangkan bahan makanan yang menghambat absorbsi dari sulphas ferossus, seperti dedak / kulit padi, polyphenol, oksalat, phytate, serat pada sayuran, phosphat, teh.

Pengobatan :
Preparat besi, dapat juga diberikan dengan : Mg Besi =
Jumlah Hb yang dibutuhkan - jumlah Hb awal x 80 x BB x 0,3 100

Makan makanan yang banyak mengandung besi Transfusi darah Antibiotika Antihelmintik

Anda mungkin juga menyukai