Anda di halaman 1dari 57

NEONATUS DENGAN JEJAS PERSALINAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS BAYI DENGAN JEJAS PERSALINAN


1. CAPUTSUCSUDANIUM A. Pengertian Benjolan /pembengkakan karena adanya timbunan getah bening di kepala yang terjadi pada bayi lahir B. Etiologi : Tekanan kuat di kepala saat bayi lahir ter

Jadi bendungan perifier dan limfe yang di sertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringa ektra vaskuler terjadi pada partus kasep dan vaccum C. Gejala 1. Oedema di kepala 2. Terasa lembut dan lunak pada perabaan 3. Benjoaln berisi serum dn kadang bercampur dg darah 4. Oedem melampoi tulang tengkorak

5. Batas tidak jelas 6. Permukaan kulit pd benjolan berwarna ungu atau kemerahan 7. Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 hari tanpa pengobatan C. Penatalaksanaan 1. Rawat bayi sama dg perawatan bayi normal 2. Pengawasan keadan umum bayi 3. Berikan lingkungan baik 4. Pemberian ASI yg adequat ajarkan ibu menyusui

5 Pencegahan infeksi harus di lakukan untuk menghindari adanya infeksi pada benjolan 6. Berikan koseling peda ornag tua tentang : Keadaan trauma yang di alami bayi Bejolan caputsucsedanium akan hilang dalam 2/3 minggu Perawatan bayi sehari-hari Manfaat dan teknik pemberian ASI

2. SEPAL HAEMATUM a. Pengertian : Sefal hematum adalah pembengkakan pada daerah kepala yg di sebabkan kerena adanya penumpukan darah akibat perdarahan pada subperiostium b. Etiologi 1. Tekanan jalan lahir yang lama 2. Molase yg terlalu kuat, partus dengan tindakan

C. Tanda dan gejala 1. Tampak bengkak dan berwarna merah 2. Tampak benjolan dg betas tegas dan tidak melampoi tulang tengkorak 3. Pad perabaan mula-mula terasa keras kemudian menjadi lunak 4. Benjolan tampak jelas lebih kurang 6 samapi 8 jam setelah lahir 5. Benjolan meberasar pd hari kedua/ ketiga 6. Benjolan akan menghilang dalam beberapa minggu

D. Penata Laksanaan 1. Perawatan yang di beriak hampir sama dg caput sucsedamium 2. Jika ada luka di jaga agar tetap bersih dan kering 3. Lakukan pemberian Vit K jika perlu. 4. Apabila di curigai terjadi fraktur tulang tengkorak, harus di lakukan pemeriksaan lain seperti seperti foto torak 5. Lakukan pemeriksaan radiologik apabila di curigai terdapat gangguan susunan syarat pusat, seperti tampak benjolan yang sangat luas.

3. Perdarahan Subaponeurotik
1. PENGERTIAN Perdarahan dibawah Aponeorosis akibat pecaahnya vena penghubung jaringan luar dg ninus dalam tengkorak Persalinan yang diakhiri menggunakan alat 1. Benjolan teraba diseluruh kulit kepala 2. Tidak ada batas tegas 3. Teraba lunak 4. Nyeri tekan 5. Oedem 6. Bentuk kepala Asimitris 7. Lingkar kepala bertambah 8. Kulit pucat 9. DJJ > 160X/mt 10. Frekuensi nafas > 60X/mt 11. Perdarahan muncul saat lahir- bertambah jelas setelah 24 jam

2. PENYEBAB 3. GEJALA

4.AKIBAT

Syok Anemia Hiperbillirubinemi 1. Berikan Vit K 1mg IM dosis tunggal- walupun bayi telah mendapat vit K setelah lahir 2. Cek Hb ulang setelah 24 jam 3. Ukur lingkar kepala ulangi setelah 6 jam 4. Jika terjadi tanda Syok : Pasang infus Rl 20cc/kgBB dalam waktu 10 mt Ulangi pemeriksaan Hb bila Hb ,13mg%, HMT <40% lakukan tranfusi darah Bila syok teratasi berikan minum ASI peras, bila ASI kuraang infus lanjutkan 5. Bayi stabil Observasi tiap 3 jam 6.Lanjutkan pngamtan sampai 4 hari tiap ahi periksa Hb 7. Bila lingkar kepala bertambah Hb turun lakukan tranfusi 8. Bila ikterus berikan terapi sinar 9. Bila kulit kepala terluka rawat dan berikan antibiotika 10. KU stabil setelah 4 hari boleh pulang 11. Kontrol ulang setelah 7 hari

5. PENATALAKSANAAN

4. BRAKIAL PALSI A. Pengertian Brakial palsi adalah kelumpuhan pada pleksus brankial B. Etiologi 1. Tarikan lateral pada kepala dan leher pada saat kelahiran bahu 2. Lengan ektensi melewati kepala pada presentasi bokong atau terjadi tarikan yang berlebihan pada bahu.

C. Tanda dan gejala 1. Gangguan motorik pada lengan atas 2. Lengan atas pd kedudukan ektensi dan abduksi 3. Jika anak di angkat ,lengan akan tampak lemas dan menggantung 4. Reflek Morro negatif 5. Hipereksitensi dan fleksi pada jari-jari 6. Reflek meraih dengan tangan yang ada.

D. Penatalaksanaan 1. Imbolisasi parsial dan penempatan lengan yg sesuai untuk mencegah terjadinya kontraktur 2. Memberikan penguat atau bidai selama minggu 3. Rujuk.

5. FRAKTUR
1.Pengertian 2. PENYABAB 3. Macam fraktur pada pertolongan persalinan Putusnya hubungan antar tulang yang menyebabkan gangguan fungsi T rouma pada proses peralinan 1. FRAKTUR TENGKOKAK 1. Pengertian : Terjadinya cedera antara sambungan tulang tengkorak dan leher 2. Penyebab : Terjadinya disproporsi antara kepala dan panggul Pada Partus lama Ektraksi forceps 3. Penatalaksanaan Tidak diperlukan jika tidak terjadi perdarahan Akan kembali sempurna tanpa pengobatan

2. Fraktur Humeri 1. Pengertian : 2. Pengebab Terjadinya trouma pada lengan atas sehingga tulang lengan atas putus Pertolongan persalinan yang terlalu kuat Kelaian letak janin : letak sunggang/ letak lintang

3. Penatalaksanaan

1. Pasang bantalan kasa dari keteak sampai siku 2. Imobilisasi dengan posisi abuksi 60 derajat dengan membalut lengan sampai lengan bawah 3. Berikan posisi siku fleksi 90 derajat balut menyilang pada diding perut 4. Ganti pembalut tiap 10 hari 5. Akan sembuh dalam waktu 2-4 minggu
Fraktur klavikula adalah patah tulang clafikula pada proses persalinan , terjadi karena kesulitan persalinan, waktu melahirkan bahu, kelahiran dg presentasi kepala dan melahirkan lengan pada presentasi bokong. Kelemahan bahu Moro Reflek hilang

4. FRAKTUR CLAFIKULA 1. Pengertian

2. Tanda-tanda

3. Penatalaksanaan

1. Tidak ada tindakan khusus 2. Penyembuhan setelah 3 minggu 3. Kontrol ulang 5 hari

4.FRAKTUR FEMOR
1. Pengertian 2. Penyebab 3. Tanda-tanda Putusnya tulang paha pada bayi saat pertolongan persalinan Pertolongan persalinan pada letak sungsang Bayi terlalu besar Lutut bayi tidak dapat ektensi Bayi tampak lemas Terdengar bunyi kripitasi pada daerah yang patah 1. 2. 3. 4. 5. Lakukan traksi pada kaki yang sakit Imobilisasi balut dengan verban Dapat sembuh sendiri dalam waktu 3-4 minggu Ektrimitas bawah hindari banyak bergerak Pada usia 2-3 bula akan tampak kalus/ benjolan pada daerah yang patah 6. Mencegah lakukan pemeriksaan secara khusus pada bayi usia 1nbulan

4. Penatalaksanaan

Kebutuhan kesehatan dasar lingkungan yang baik


Endang Sulistijani, SPsi, SST, MMKes, MPsi

1. Kebutuhan Lingkungan
a. Pengertian : lingkungan adalah tempat dimana bayi tumbuh dan berkembang untuk memenuhi kesehatan bayi dengan lingkungan yang baik dapat mencapai untuk mencapai potensi maksimal bawahan bayi terdiri : Aspek Fisik Aspek Biologis Aspek Sosial

b. Lingkup lingkungan Bayi 1. Orang Tua a. Hidup rukun dan harmonis b. Persiapan jasmani , mental, sosial, yang matang c. Melek hurup d. Pekerjaan tetap e. Kesejahteraan cukup f. Cukup waktu mendidik dan membimbing anak g. Tinggal di rumah dan lingkungan sehat

2. KIA dan KB Fasilitas , tenaga, anggaran yang cukup dan memadahi 3. Geografi a. Pengetahuan keluarga tentang kesehatan b. Sumberalam dan komunikasi c. Komposisi penduduk d. Penyababr penduduk e. Urbanisasi f. Tranmigrasi

g. Sosial Ekonomi Lapangan kerja Tingkat pendapatan Perumahan Lingkungan hidup h. Psikolultural Kebiasaan Kepercayaan Tradisi Sikap terhadap maslah kesehatan

i. Kebijaksanaan politik Perkembangan ekonomi Kesejahteraan anak j. Pendidikan di rumah Pembenaran perkembangan emosi Sosial Moral Etika Tanggung jawab Pengetahuan dan kepribadian

2. Kebutuhan Kesehatan Dasar


Seorang anak banyak bergantung pada orang dewasa antara lain : a. Makanan,perawatan, bimbingan, perasaan aman,pencegahan penyakit b. Perkembangan tidak di pisahkan dari pertumbuhan perkembangan normal diperlukan pertumbuhan kematangan fungsi c. Pertumbuhan dan kematangan optimum diperlukan :

Makanan yang ssuai dengan makanan anak untuk tumbuh Pencegahan infeksi Bimbingn dan perasaan aman Kasih sayang ayah dan ibu hidup rukun d. Trimulan I : masa embrio masa pertumbuhan organ bila terpengaruh oleh obat, penyakit virus / radiasi maka akan terjadi perubahan organ yang sedang tumbuh akan menyebabkan kelainan trimester selanjutnya organ lebih tahan

2. ATRESIA OESOPAGUS A. Pengertian B. Kelainan bawahan di mana ujung oesopagus buntu , 60% di sertai hidramnion C. Tanda dan gejala 1. Liur menetes terus menerus 2. Liur berbuih 3. Terjadinya aspirasi waktu bayi di beri minum ( tersedak) 4. Bayi tampak sianosis

5. Bayi seperti tercekik saat di beri minum 6. Muntah yg proyektil. C. Penata Laksanaan 1. Posisikan bayi setengah duduk apabila atresia Oesopagus di sertai fistula 2. Pasang sonde bila di perlukan penghisapan yang terus menerus 3. Rangsang bayi untuk menangis 4. Berikan perawatan seperti bayi normal , cegah hipotermi, berikan nutrisi adequat 5. Informed consent, informed choice rujuk ke RS

3. ATRESIA ANI A. Pengertian Tidak ada lubang Anus yang sehaarusnya berlubang penyebab cacat bawahan B. Tanda dan gejala 1. Selama 24-48 jam bayi tidak terdeteksi mekonium, anus kelihatan merah , bayi muntah 2. Perut terlihat kembung 3. Tampak gambaran gerak usus, bising usus meningkat pd auskultasi

4. Tidak ada lubang anus 5. Invertogram di lakukan setelah bayi berusia 12 jam atau menetukan tingginya atresia 6. Terkadang tampak illius Obstruktive 7. Sering terjadi vistel pada bayi perempuan fistel rectovaginal , bayi laki Fistel Rectoriunal. C. Pemeriksaan penunjang 1. Udara dalam usus ber henti tiba-tiba 2. Tidak ada bayangan udara dalam rongga velvis pd bayi baru lahir

3. Foto rongent antero posterior bayangan nudara tertinggi dapat diukur D. Penata laksanaan 1. Puasakan bayi dan ganti pemberian cairan intravena 2. Pembedahan segera di lakukan setelah di ketahui tingginya atresiani 3. Eksisi membran anal 4. Kolostomi sementara dan lakukan perbaikan total setelah 3 bulan

f.Perawatan luka : ganti balutan tiap 3hari g. Pencegahan Decubitus : posisi anak di ubahubah posisi kepala tetap terjaga jangan sampai tertekan h. Mencegah terjadinya konstrutur : ektrimitas atas dan bawah sering di gerakkan. 10 FEMOSIS A.Pengertian Kelainan bawahan di mana terdapat penyempitan prepusium pada bayi laki.

2. Tanda-tanda dan gejala a. Bayi sukar buang air kecil b. Kulit preputsium mengembang seperti balon c. Bayi menangis keras sebelum berkemih 3. Penatalaksanaan a. Ajurkan bayi di serkomsisi b. Apabial orang tua tidak tega coba melakukan pelebaran prupetsium ke belakang , menyebabkan luka c. Jika terjadi terjadi luka olesi salep antibiotika untuk pencegahan infeksi.

5. Pencegahan Infeksi terutama pada benjolan 6. Berikan konseling : Keadaan trouma yg di alami bayi Jelaskan benjolan akan hilang dg sendirinya setelah 2/3 minggu Perawatan bayi sehari-hari Manfaat dan teknik pemberian ASI .

11. HOPOSPANDIA
1. PENGERTIAN 2. INSIDEN 3. TANDA-TANDA Suatu keadaan dimanalubang uretra pada penis berada di bagaian bawah , bukan di ujung penis 3 ; 1000 dari kelahiran hidup 1. 2. 3. 4. Lubang uretra tidak beada di ujung penis ( di bawah) Penis melengkung kebawah Penis tampak seperti berkerudung Jika berkmih anak harus duduk

4.. ENATALAKSANAAN

1. Bayi tidak perlu di sunat dulu tunggu setelah proses reposisi selesai 2. Pembedahan di lakukan setelah anak usia 18 bulang rangkaian pembedahan sampai anak usia prasekolah 3. Bila tidak dioperasi mengalami kesulitan dalam BAK dan maslah ereksi

12. EPISPADIA
1. PENGERTIAN Suatu keadaan lubang uretra terdapat di punggung penis/uretra tidak berbentuk tabung tetapi terbuka 2. BENTUK EPISPADIA 1. Lubang uretra pada puncak kepala penis 2. Seluruh uretra terbuka sepanjang penis 3. Lunag kandung kemih terdapat pada diding perut 3. GEJALA Lubang uretra perdapat di punggung penis Lubang uretra terdapat di sepanjang penis Diagnosa di tegakan dengan IVP, USG, Sistem perkemihan Melalui serangkaian pembedahan. Dengan multi spesialis

4. ENATALAKSANAAN

13. KELAIAN METABOLISME DAN ENDOKRIN


1. KEKURANGAN GIZI 9MALNUTRISI) 1. Pengertian 2. BENTUK KEKURANGAN Kurangnya asupan gisi , disebabkan ketidak mampuan tubuh menyerap/ metabolosme zat gizi Kekurangan Kaloro protein (KKP) akibat dari tidakadequatnya pemberian ASI atau masa meyapih

3. PENYEBAB

1. 2. 3. 4. 5.

Malobsorsi Penyakit Ginjal Diare Kelainan metabolisme Kelainan genitik

4.ALAT DETEKSI

TB dan berat badan dengan membandingakan pada grafik pertumbuhan normal Pemeriksaan kadar zat gizi pada darah atau urine

2. KEKURANGAN VIT E 1. PENGERTIAN Suatu gangguan penghantaran vit E yang larut dalam lemak oleh plasenta sering terjadi pada bayi prematur yang tidak mampu menyerap vit E atau susu formula yang kaya asam lemak tak jenuh ganda menyebabkan meningkatnya kebutuhan vit E Penyakit fibrokistik Kelainan genetik Pemberian zat besi yang berlebihan

2. PENYEBAB

3. AKIBAT

1. Bayi prematur usia 6-10 mg mengalami kelemahan otot disertai anemia hemolitik 2. Renopati ; kelainan mata akan semakin memburuk jika terpapar oksigen kadar tinggi dalam inkubator 3. Bayi dengan Malobsrobsi berat menyebabkan kelaian neorologis dengan tanda Kekurangan reflek Kesulitan dalam berjalan Penglihatan ganda Hilangnya sensai posisi dan kelemahan otot.

3. KEKURANGAN VIT K 1. PENGERTIAN Terjadinay hemorhagik pada bayi baru lahir

2. PENYABAB

Plasenta tidak terlalu baik untuk menghantar lemah Fungsi hati bayi belum sempurna untuk menghantar protombin ( zat yang membatu pembekuan darah) Kandunga vitK dalam ASI 1-3microgran/l, susu formula 510 microgram/l Pada usus bayi belumditemukan bacteri penghasil vit K Terjadinay perdarahan Intra uterin pada ibu yang minum obat : Anti kejang Hidantion ( Phenitoin) Antibiotika Cepholospurin Anti qoagulan - Warfarin 1. 2. 3. 4. Terjadi 1-7 hari setelah bayi lahir Terjadinya perdarahan dalamkulit, lambung, dada Bila sangat berat dapat perdarahan terjadi diotak Sering terjadi juga pada bayi usis 1-3 bulan

3. GEJALA

4.PENATALAKSANAAN

Setiap bayi lahir diberikan vik K img IM 1 jam setelah lahir Tidak dianjurkan pemberian peroral

4. SKURVI INFANTIL
1. PENGERTIAN Suatu keadaan disebabkan tidak adequatnya pemberian vit C (Asam askorbut) timbul pada bayi usia 6- 12 bulan

2. GEJALA

1. 2. 3. 4.

Rewel Nafsu makan memburuk Berat badab tidak bertambah Tidak mau menggerakakn tungkai nyeri akibat perdarahan pada bjanringan pembungkus tulang 5. Pada nak yang lebih besar perdarahan terjadi dibawah kulit, sekeliling gisi, gigi yang sedang tumbuh
Kelainan pada tulang rusuk Tulang panjang tungkai Gangguan proses penyembuhan luka Adanya Tasbeh Skorbatik : sambungan tulang dan tulang rawan melebar dan membentuk sederetan benjolan

3. AKIBAT

4.PENATALAKSANAAN

Pemberian vit c 35mg /hari unt bayi minum susu formula Ibu yang menysusu berikan Vit C 100mg/hari Bayi yang menderita Skrorvi berikan VIT C 100200mg/hari selama 1 minggu, selanjutnya 50mg/hari

5. KEKURANGAN ASAM LEMAK ESSENSIAL


1. PENGERTIAN Penting untuk proses fisiologis yaitu mempertahankan keutuhan kulit dan struktur selaput sel , serta mensenyawa biologis aktif (Prostagladi,leukotrien, penting juga untuk penglihatan normal pada bayi Kulit kering bersisik kemudian mengelupas Adanya nanah pada lipatan kulis ( kulit anus0 Perubahan pada proses metabolesme Berkurangnya kandungan lemak dalam darah Gangguan fungsi trobosit- pada proses peradangan dan respon kekebalan tertentu Pada penderita yang menggunakan infus terlalu lama akan tejadi komplikasi neorologis ; Mati rasa Kelemahan Tidak dapat berjalan Nyeri tungkai Pandangan kabur

2. GEJALA 3. AKIBAT

ASUHAN BAYI DENGAN RESIKO TINGGI


ENDANG SULISTIJANI SPsi,SST,MMKES, MPsi

1. BAYI BERAT LAHIR RENDAH(BBLR)


1. P3NG3RTIAN 2. KRITERIA KONGGRES EUROPEN PERINATAL, MEDICINE II LONDON BBLR DENGAN BERAT BADAB < 2500 GR 1. Kurang Bulan Masa kehamilan <37mgg(259hr) 2. Cukup bulan 3. Lebih bulan Masa kehamilan 37- >42 mgg ( 294hr 42mgg(259-293hr) lebih)

3. KLASIFIKASI BBLR 1. PREMATURITAS MURNI Umur kehamilan < 37 mgg Neonatus Kurang bula n (NKB) Sesuai masa kehamilan ( SMK)

2. DISMATUR Berat bayi kurang dari seharusnya masa kehamilan Preterem (neonatus < bl masa kehamilan) Term (Neonatus Cukup bulankecil masa kehamilan Post term Neonatus lebih bulan kecil masa kehamilan

4. PENYABAB

IBU 1. Penyakit : Toxomia gravidarum, APB,trouma fisik/Psikologis, Nefrits acut, DM,Hipertiroid 2. Keadaan sosial : Sosial ekonomi rendah, perkawinan tidak syah,Perokok, peminum, Pecandu narkotik 3. Penyebab lain : usia ibu ,20 th, .35tahun, Multigrafida,Jarak terlalu dekat

BAYI 1. Hidramnion 2. Gemelli 3. Kelainan kromosum

LINGKUNGAN 1. Tinggal di dataran tinggi 2. Terpapar radiasi 3. Terpapar zat racun

5.kARAKTERISTIK

4. Kerekteristik

1. Prematur murni 1. 2. 3. 4. 5. 6. BB < 250gr PB , 45 CM Lingkar kepala ,<33em Lingkar dada < 30 cm Masa kehamilan < 37mgg Fisik : Kulit : tipis tran paran, tampak mengkilat dan licin Kepala : lebih basar dari badan, ubun-ubun dan sutura lebar Rambut : Lanugo terutama pada dahi,pelipis telinga, lengantipis meluas Lemak ; subkutis kurang , peristaltik usus terlihat dari luar,pembuluh darah arteri terlihat

Dismatur ( Preterm, Term, Posterm) 1. Preterm dan term sama dengan prematur murni 2. Post matur : Kilit pucat / bernoda Miconium kuning Kulit tipis keriput Vernik caeosa tipis Jaringan lemak bawah kulit tipis Bayi tampak gesit Aktif dan kuat Talipusat berwarna kuning.

Lanjutan karakteristik

Prematuritas Murni Genetalia : labia minor belum tertutup oleh labia mayor(bayi wanita) Tetestis belum turun ( bayi laki) Aktivitas : otot hipotonik lemah, menangis lemah, pernafasan belum teratur,sering serangan abnue,mengisap dan menelan belum sempurna.

PENATALAKSANAAN

1. Segera setelah lahir


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bersihkan jalan nafas Memotong dan merawat tali pusat Membersihkan badan bayi Memberikan Salf mata Menjaga bayi tetap hangat Menudurkan bayi dalamincubator Suhu tubuh di jaga , pakaian tetap kering Berikan nutrien yang adequat Tetekan bayi bila belum bisa menetek berikan persendok/pipet 10. Bila reflek mengisap neg pasang sode 11. anjurkan ibu cara membersihkan jalan nafas, mempertahankan suhu, cegah infeksi, pemberien nutrisi sehari-hari.

Penatalaksanaan 2 Prinsif Umum


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bayi tetap berpakaian Slimuti bayi waktu tindakan Rawat bayi di tuangyang hangat (Sh 250C) Jangan letak bayi pada benda dingin Pemindahan bayiusahakan suhuntetap hangat Ganti popok tiap kali basah Jangan memandikan bayi/menyetuh bayi dengan tangan dingin

CARA MENGHANGATKAN BAYI


CARA 1. SKIN TO SKIN CONTACK PETUNJUK PENGGUNAAN Untuk semua bayi hipotermi Digunakan untuk penghangatan bayi dalam waktu singkat Observasi dalam 2 jam bila Sh , 36,50C tentukan langkah selanjutnya Digunakan nbila cara lain tidak memungkinkan Untuk menstabilkan suhu bayi > 2500 gr Rekomendasi BB bayi < 1800 gr Tidak untuk bayi sakit berat ( sepsis, gangguan nafas berat) Tidak untuk bayi sengan sakit berat dan tidak daoat merawat bayinya Untuk bayi sakit/BB1500gr Pemeriksaan awal bayi selama dilakukan tindakan/ penghangat bayi dengan hipotermi

2. KANGOROO MOTHER CARK (KMC)

3. PEMANCARAN PANAS

4. INKUBATOR

Penghangat lanjutan bayi pada BB bayi < 100 gr yang tidak dapat di lakukan KMC Untuk bayi sakit berat ( sepsis, Gangguan nafas berat)
Untuk merawat bayi dengan BB < 2500gr yg tidak memerlukan tindakan paska pengobatan Tidak untuk bayi sakit berat Tidak untuk bayi BB< 1500 gr

5. PENGHANGAT RUANGAN

2. ASFEKSIA NEONATORUM
1. PENGERTIA 2. MEKANISME TERJADINYA ASFEKSIA Kegagalan nafas secara spontan teratur segera setelah bayi lahir Perubahan terjadi mulai dari : Hipoksia, Hiperkapnea dan Asidosismetabolik Asidosis Metabolik adalah perubahan metabolisme aerob menjadi anaerob yang menyebabkan kelainan kimiawi darah Akibat asidosis metabolik : gangguan metabolisme sel,jaringan dan organ Otak, Jantung, Ginjal mengalami gangguan nfungsi sampai menyebabkan kematian

3. AKIBAT

4. PENYEBAB

1. FAKTOR IBU
1. HIPOKSIA IBU 2. Usia <20 th 3. Usia <35th 4. Gravida >4 5. Sosial ekonomi rendah

2. FAKTOR PACENTA
1. Placenta tipis kecil 2. Tidak menempel sempurna 3. Plasenta Praevia

3. FAKTOR JANIN
1. 2. 3. 4. Prematur IUGR Gemelli Talipusat menumbung 5. Kelainan Kongenital

4. PERSALINAN
1. Partus lama 2. Partus dengan tindakan

5.PENATALAKS ANAAN

1. Resusitasi upaya membuka jalan nafas 2. Mengusahakan oksigen masuk ketubuh bayi dengan meniup nafas dari mulut kemulut 3. Menggerakkan jantung bayi sampai bayi bernafas spontan dan denyut jantung teratur 4. Dilakukan sesuai dengan tahapan resusitasi derajat asfeksi ( ringan , sedang, berat) Yang perlu diperhatikan keadaan tidak bernafas , denyut jantung adalah aspirasi Meconium.

PENATALAKSANA AN

5. Pada asfeksia berat perlu dilakukan Endotracheal tube 6. Pada asidosis metabolik perlu di berikan Natrium Bicarbonat ( cairan in bersifat Hipertonik yang menyebabkan perdarahan intra cranial) 7. Diberikan terapi Suportif ( infus D105% - cegah hipoglkemi, pemberian oksigen adequat) Diberikan terapi Medica mentosa : mencegah oedem Cerebri ( pemberian Phenobarbital untuk melakalisis perdarahan dan mengurangi metabolisme cerebri.

3. SINDROMA GAWAT NAFAS (SGNN)


1. PENGERTIAN 2. GEJALA Merupakan sekumpulan gejala gangguan nafas bayi baru lahir karena berbagai sebab 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. Dispnoe Merintih/grinting Tachipnoe Retraksi dinding dada Sianosis Gejala terjadi 24 jam pertama setelah lahirGejala paling sering Dispnoe merupakan tanda kesulitan ventilasi paru Bayi Hipoksia Cacat Fisik Metal Kematian

3. AKIBAT

4. PENYABAB

1. KELAINAN INTRA PARU 1. Membran Hialin (bayi Prematur) 2. Trancyent Tahypnoe og the new Born ( bayi aterm) 3. Phenmoni 4. Hipertensi Polmunum

2. KELAINAN EKTRA PARU 1. Otak ( terjadi perdarahan, meningitis0 2. Kelainan kongenital(Hernia Diagpragma,) 3. Kelainan cardiovaskuler 9gagal jantung, syok Hipopolemik, anemia)

5.PENATALAKSANAAN

1. 2. 3.

Sangat tergantung dari penyebab Pengelolaan awal : Pemberian oksigen adequat Perbaiki ventilasi paru Tindakan pembedahan pada kasus tertentu

4. HIPERBILLIRUBINNEMI/IKTERUS
1. PENGERTIAN 2. PERBEDAAN Diskolarisasi kuning pada kulit atau organ lain akibat penumpukan billirubin 1. IKTERUS FISIOLOGIS 1. Timbul pada hasi 2/3 2. Kadar billirubin Direk tidak melebihi 10mg% 3. Harga normal neonatus aterm 12,5mg%,prematur tidak lebih 5mg%/hari 4. Kenaikan kadar tidak lebih 1mb%/hari 5. Ikterus akan hilang pada hari 10 2. IKTERUS PATOLOGIS 1. Terjadi 24 jam pertama 2. Menetap sampai 2 minggu 3. Konsentrsi billirubin sewaktu 12,5mg% bayi aterm, bayi prematur 10mg% 4. Peningkatan konsentrasi billirubin 5mg5/24jam 5. Kadar billirubin direk 1mg% disertai proses Homolisis.

2. Penyebab

1. Produksi billirubin berlebihan gangguan proses Up Take dan konyungsi hepar 2. Gangguan tranformasi dalam metabolisme 3. Gangguan dalam Ekcresi 1. Ikterus patologis 1. Warna klit tubuh tampak kuning ( pengamatan dg cahaya matahari dg menekan sedikit kulit) 2. Adanya kenaikan kadar billlirubin direk dan indirek 2. Kern Ikterus 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bayi tak mau menghisap Letargi Bola mata berputar-putar Kejang Tonos otot meninggi Leher kaku dan epistotonus

3. Gejala

RUMUS KERN IKTERUS


DAERAH LUAS IKTERUS KADAR BILLIRUBIN (MG%0 5 9 11 12 16

1. 2. 3 4 5

Kepala ,leher Kepala ,leher, badan bagaian atas Kepala ,leher, badan bagaian atas, badan bawah dan tungkai Kepala ,leher, badan bagaian atas, badan bawah dan tungkai, dan lutut Kepala ,leher, badan bagaian atas, badan bawah dan tungkai, dan lutut, tangan dan kaki

5. Penatalaksanaan

1. Menstimulasi konjungsi billirubin dengan glokosa atau pemberian albumin 2. Memebrkan terapi Fotoisometri dengan sinar 3. Membatasi siklus Enterohetatik dg memberikan minum oral secara dini 4. Pemberian Kolesteramin 5. Tranfusi Tukar mengeluarkan Billirubin secara mekanis.

Anda mungkin juga menyukai