Infeksi nifas post partum

A. Konsep Dasar 1. Pengetahuan a. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan kini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Soekidjo Notoatmodjo, 2003, hal 121! b. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman "ang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isin"a termasuk manusia dan kehidupann"a. (#. Sonn" $eraf, Ilmu Pengetahuan, 2001 hal 22! Pengetahuan berhubungan dengan mengingat kepada "ang sudah dipelajari sebelumn"a. Pengetahuan disebut juga re%all (mengikat kembali! pengetahuan dapat berhubungan dengan hal "ang luas seperti sebuah teori dan hal "ang sempit seperti fakta. Pengetahuan merupakan apa "ang diketahui dan han"a sekedar informasi "ang dapat di ingat saja. &ari pengalaman dan penelitian terbukti bah'a prilaku "ang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku "ang tidak didasari pengetahuan. Penelitian (ogers (1)*+! mengungkapkan bah'a sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berprilaku baru!, didalam diri orang tersebut terjadi proses "ang berurutan, "aitu a. #'arness (kesadaran!, "akni orang tersebut men"adari dalam arti mengetahui stimulus (objek! terlebih dahulu b. Interest, "akni orang mulai tertarik kepada stimulus.

%.

,-aluation (menimbang.nimbang baik dan tidakn"a stimulus tersebut bagi dirin"a!.

d. e.

/rial, "akni orang "ang telah mulai memba%a prilaku baru. #daption, subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapn"a terhadap stumulus. . (Soekidjo Notoatmodjo, 2003, hal 122! 121.

I.

Infeksi Nifas 1. Pengertian Nifas a. Nifas atau puerperium adalah periode 'aktu atau masa dimana organ. organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. 0asa ini membutuhkan 'aktu sekitar enam minggu (1airer, 2elen, 2001 223! b. 0asa nifas (puerperium! dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat.alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. 0asa nifas berlangsung selama kira.kira enam minggu (4uku #%uan Nasional Pela"anan $esehatan 0aternal dan Ne5bnatal, 2001 122! %. d. 0asa nifas atau masa puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira.kira enam minggu (6iknjosastro, 2anifa, 1))) 23*! 0asa nifas (puerperium! adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat.alat kandungan kembali seperti pra.hamil, lama masa nifas ini "aitu 7.8 minggu (0o%htar, (ustam, 1))8 113! e. Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus genetalis setelah persalinan. Suhu 38 9: atau lebih "ang terjadi antara hari ke 2.10 postpartum dan diukur peroral sedikitn"a empat kali sehari

II. Penyebab dan Cara Terjadinya Infeksi Nifas

a. Pen"ebab infeksi nifas

4erma%am.ma%am jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar!, autogen (kuman masuk dari

tempat lain dalam tubuh! dan endogen (dari jalan lahir sendiri!. Pen"ebab "ang terban"ak dan lebih dari 30; adalah strepto%o%%us anaerob "ang sebenarn"a tidak patogen sebagai penghuni normal jalan lahir. $uinan.kuman "ang sering men"ebabkan infeksi antara lain adalah 1! Strepto%o%%us haemoliti%us anaerobi% 0asukn"a se%ara eksogen dan men"ebabkan infeksi berat. Infeksi ini biasan"a eksogen (ditularkan dari penderita lain, alat.alat "ang tidak su%i hama, tangan penolong, infeksi tenggorokan orang lain!. 2! Staph"lo%o%%us aureus 0asukn"a se%ara eksogen, infeksin"a sedang, ban"ak ditemukan sebagai pen"ebab infeksi di rumah sakit dan dalam tenggorokan orang.orang "ang nampakn"a sehat. $uman ini biasan"a men"ebabkan infeksi terbatas, 'alaupun kadang.kadang menjadi sebab infeksi umum. 3! ,s%heri%hia :oli Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, men"ebabkan infeksi terbatas pada perineum, -ul-a, dan endometriurn. $uman ini merupakan sebab penting dari infeksi traktus urinarius +! :lostridium 6el%hii $uman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbaha"a. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus "ang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit.
b. :ara terjadin"a infeksi nifas

Infeksi dapat terjadi sebagai berikut

1!

/angan pemeriksa atau penolong "ang tertutup sarung tangan pada pemeriksaan dalam atau operasi memba'a bakteri "ang sudah ada dalam -agina ke dalam uterus. $emungkinan lain ialah bah'a sarung tangan atau alat.alat "ang dimasukkan ke dalam jalan lahir tidak sepenuhn"a bebas dari kuman.kuman.

2! &roplet infe%tion. Sarung tangan atau alat.alat terkena kontaminasi bakteri "ang berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau petugas kesehatan lainn"a. <leh karena itu, hidung dan mulut petugas "ang bekerja di kamar bersalin harus ditutup dengan masker dan penderita infeksi saluran pernafasan dilarang memasuki kamar bersalin. 3! &alam rumah sakit terlalu ban"ak kuman.kuman patogen, berasal dari penderita.penderita dengan berbagai jenis infeksi. $uman.kuman ini bisa diba'a oleh aliran udara kemana.mana termasuk kain.kain, alat.alat "ang su%i hama, dan "ang digunakan untuk mera'at 'anita dalam persalinan atau pada 'aktu nifas. +! $oitus pada akhir kehamilan tidak merupakan sebab infeksi penting, ke%uali apabila mengakibatkan pe%ahn"a ketuban.

III. Faktor Predisposisi Infeksi Nifas

a. Semua ban"ak, b. Proses ketuban %. d. e. keadaan diabetes, persalinan pe%ah "ang menurunkan da"a tahan anemia. partus penderita $elelahan lama=ma%et persalinan seperti juga terutama traumatik, perdarahan infeksi dengan kurang

preeklamsi, bermasalah lama,

malnutrisi, seperti korioamnionitis,

lain "aitu pneumonia, pen"akit jantung dan sebagain"a.

baikn"a proses pen%egahan infeksi dan manipulasi "ang berlebihan. /indakan obstetrik operatif baik per-aginam maupun perabdominam. /ertinggaln"a rongga rahim. ,pisiotomi atau laserasi. sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah dalam

IV. Gambaran Klinis Infeksi Nifas

a. Infeksi pada perineum, -ul-a, -agina dan ser-iks >ejalan"a berupa rasa n"eri serta panas pada tempat infeksi dan kadang. kadang perih bila ken%ing. 4ila getah radang bisa keluar, biasan"a keadaann"a tidak berat, suhu sekitar 389: dan nadi di ba'ah 100 per menit. 4ila luka terinfeksi tertutup oleh jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 3) . +09: dengan kadang.kadang disertai menggigil. b. ,ndometritis $adang.kadang lokia tertahan oleh darah, sisa.sisa plasenta dan selaput ketuban. $eadaan ini dinamakan lokiametra dan dapat men"ebabkan kenaikan suhu. ?terus pada endometritis agak membesar, serta n"eri pada perabaan dan lembek. Pada endometritis "ang tidak meluas, penderita merasa kurang sehat dan n"eri perut pada hari.hari pertama. 0ulai hari ke.3 suhu meningkat, nadi menjadi %epat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah normal kembali. @okia pada endometritis, biasan"a bertambah dan kadang.kadang berbau. 2al ini tidak boleh dianggap infeksin"a berat. 0alahan infeksi berat kadang.kadang disertai oleh lokia "ang sedikit dan tidak berbau. %. %. Septi%emia dan piemia $edua.duan"a merupakan infeksi berat namun gejala.gejala septi%emia lebih mendadak dari piemia. Pada septi%emia, dari permulaan penderita sudah sakit dan lemah. Sampai tiga hari postpartum suhu meningkat dengan %epat, biasan"a disertai menggigil. Selanjutn"a, suhu berkisar antara 3) . +09:, keadaan umum %epat memburuk, nadi menjadi %epat (1+0 . 170 kali=menit atau lebih!. Penderita meninggal dalam enam sampai tujuh hari postpartum. Aika ia hidup terus, gejala.gejala menjadi seperti piemia. Pada piemia, penderita tidak lama postpartum sudah merasa sakit, perut n"eri, dan suhu agak meningkat. #kan tetapi gejala.gejala infeksi umum dengan suhu tinggi serta menggigil terjadi setelah kuman.kuman dengan

embolus memasuki peredaran darah umum. Suatu %iri khusus pada piemia ialah berulang.ulang suhu meningkat dengan %epat disertai menggigil, kemudian diikuti oleh turunn"a suhu. Ini terjadi pada saat dilepaskann"a embolus dari tromboflebitis pel-ika. @ambat laun timbul gejala abses pada paru.paru, pneumonia dan pleuritis. ,mbolus dapat pula men"ebabkan abses. abses di beberapa tempat lain. d. Peritonitis Peritonitis nifas bisa terjadi karena meluasn"a endometritis, tetapi dapat juga ditemukan bersama.sama dengan salpingo.ooforitis dan sellulitis pel-ika. Selanjutn"a, ada kemungkinan bah'a abses pada sellulitis pel-ika mengeluarkan nanahn"a ke rongga peritoneum dan men"ebabkan peritonitis. Peritonitis, "ang tidak menjadi peritonitis umum, terbatas pada daerah pel-is. >ejala.gejalan"a tidak seberapa berat seperti pada peritonitis umum. Penderita demam, perut ba'ah n"eri, tetapi keadaan umum tetap baik. Pada pel-ioperitonitis bisa terdapat pertumbuhan abses. Nanah "ang biasan"a terkumpul dalam ka-um douglas harus dikeluarkan dengan kolpotomia posterior untuk men%egah keluarn"a melalui rektum atau kandung ken%ing. Peritonitis umum disebabkan oleh kuman "ang sangat patogen dan merupakan pen"akit berat. Suhu meningkat menjadi tinggi, nadi %epat dan ke%il, perut kembung dan n"eri, ada defense mus%ulaire. 0uka penderita, "ang mula. mula kemerah.merahan, menjadi pu%at, mata %ekung, kulit muka dinginB terdapat apa "ang dinamakan fa%ies hippo%rati%a. 0ortalitas peritonitis umum tinggi. e. Sellulitis pel-ika (Parametritis! Sellulitis pel-ika ringan dapat men"ebabkan suhu "ang meninggi dalam nifas. 4ila suhu tinggi menetap lebih dari satu minggu disertai dengan rasa n"eri di kiri atau kanan dan n"eri pada pemeriksaan dalam, hal ini patut di%urigai terhadap kemungkinan sellulitis pel-ika. Pada perkembangan peradangan lebih lanjut gejala.gejala sellulitis pel-ika menjadi lebih jelas. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba tahanan padat dan n"eri di sebelah uterus dan tahanan ini "ang berhubungan erat dengan tulang

panggul, dapat meluas ke berbagai jurusan. &i tengah.tengah jaringan "ang meradang itu bisa tumbuh abses. &alam hal ini, suhu "ang mula.mula tinggi se%ara menetap menjadi naik.turun disertai dengan menggigil. Penderita tampak sakit, nadi %epat, dan perut n"eri. &alam dua pentiga kasus tidak terjadi pembentukan abses, dan suhu menurun dalam beberapa minggu. /umor di sebelah uterus menge%il sedikit demi sedikit, dan akhirn"a terdapat parametrium "ang kaku. Aika terjadi abses, nanah harus dikeluarkan karena selalu ada baha"a bah'a abses men%ari jalan ke rongga perut "ang men"ebabkan peritonitis, ke rektum, atau ke kandung ken%ing. f. Salpingitis dan ooforitis >ejala salpingitis peritonitis. V. Pence a!an Infeksi Nifas a. 0asa kehamilan 1! 0engurangi atau men%egah faktor.faktor predisposisi seperti anemia, malnutrisi dan kelemahan serta mengobati pen"akit.pen"akit "ang diderita ibu. 2! Pemeriksaan dalam jangan dilakukan kalau tidak ada indikasi "ang perlu. 3! $oitus pada hamil tua hendakn"a dihindari atau dikurangi dan dilakukan hati.hati karena dapat men"ebabkan pe%ahn"a ketuban. $alau ini terjadi infeksi akan mudah masuk dalam jalan lahir. b. Selama persalinan dan ooforitis tidak dapat dipisahkan dari pel-io

?saha.usaha

pen%egahan

terdiri

atas

membatasi

seban"ak

mungkin

masukn"a kuman.kuman dalam jalan lahir 1! 2indari partus terlalu lama dan ketuban pe%ah lama=menjaga supa"a persalinan tidak berlarut.larut. 2! 0en"elesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin. 3! Perlukaan.perlukaan jalan lahir karena tindakan baik per-aginam maupun perabdominam dibersihkan, dijahit sebaik.baikn"a dan menjaga sterilitas. +! 0en%egah terjadin"a perdarahan ban"ak, bila terjadi darah "ang hilang harus segera diganti dengan tranfusi darah. 3! Semua petugas dalam kamar bersalin harus menutup hidung dan mulut dengan maskerB "ang menderita infeksi pernafasan tidak diperbolehkan masuk ke kamar bersalin. 7! #lat.alat dan kain.kain "ang dipakai dalam persalinan harus su%i hama. *! 2indari pemeriksaan dalam berulang.ulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilisasi "ang baik, apalagi bila ketuban telah pe%ah. %. Selama nifas 1! @uka.luka dira'at dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula alat.alat dan pakaian serta kain "ang berhubungan dengan alat kandungan harus steril. 2! Penderita dengan infeksi nifas sebaikn"a diisolasi dalam ruangan khusus, tidak ber%ampur dengan ibu sehat. 3! Pengunjung.pengunjung dari luar hendakn"a pada hari.hari pertama dibatasi sedapat mungkin.