Epidemiologi
Pada umumnya gangguan ini dianggap jarang. Diperkirakan 1,4% per 100.000 orang. Gangguan lebih sering pada dewasa muda. Gangguan mungkin paling sering pada pasien pada sosioekonomi rendah. Dan gangguan kepribadian sebelumnya (paling sering gangguan histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal).
Etiologi
Pedoman Diagnostik
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini, yang dipakai adalah: a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok. b. Adanya sindroma yang khas (berupa polimorfik atau schizophrenia-like) c. Adanya stress akut yang berkaitan. d.Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif . Tidak ada penyebab organik, seperti trauma capitis, delirium, atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.
Klasifikasi
a. b. c.
d.
e. f.
Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia. Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia. Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut. Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham. Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya. Gangguan psikotik akut dan sementara YTT.
untuk skizofrenia harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik. c. Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia.
Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasi kedalam kategori manapun dalam gangguan psikotik akut dan sementara.
Terapi
Farmakoterapi: Obat antipsikotik - Haloperidol - Chlorpromazine Obat antiansietas - lorazepam - Benzodiazepin Psikoterapi Psikoterapi individu Psikoterapi keluarga Psikoterapi kelompok
Prognosis
Prognosis baik Dari penelitian di Eropa 50-80% pasien tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI: Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Cetakan pertama. Departemen Kesehatan. Jakarta: 1993. Kaplan & Sadock. Synopsis of Psychiatry. 8th edition. Lippincott. Williams&Wiilkins. Philadelphia:1998. Maslim, Rasdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Cetakan pertama. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Jakarta: 2001.
TERIMA KASIH