Anda di halaman 1dari 16

PSIKOTIK AKUT

Dr. H. Rusdi Effendi Sp, KJ

Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Gangguan psikotik merupakan


gangguan jiwa yang ditandai oleh adanya gangguan dalam kemampuan menilai realita (Reality Testing Ability). Ditandai dengan adanya halusinasi dan atau delusi (waham). Hilangnya kemampuan dalam membedakan diri dari lingkungannya, pembicaraan yang kacau atau perilaku yang kacau atau katatonik.

Epidemiologi
Pada umumnya gangguan ini dianggap jarang. Diperkirakan 1,4% per 100.000 orang. Gangguan lebih sering pada dewasa muda. Gangguan mungkin paling sering pada pasien pada sosioekonomi rendah. Dan gangguan kepribadian sebelumnya (paling sering gangguan histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal).

Etiologi

Penyebabnya tidak diketahui secara pasti.

Pedoman Diagnostik
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini, yang dipakai adalah: a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok. b. Adanya sindroma yang khas (berupa polimorfik atau schizophrenia-like) c. Adanya stress akut yang berkaitan. d.Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.

Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif . Tidak ada penyebab organik, seperti trauma capitis, delirium, atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.

Klasifikasi
a. b. c.

d.
e. f.

Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia. Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia. Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut. Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham. Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya. Gangguan psikotik akut dan sementara YTT.

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala Skizofrenia Pedoman diagnostik


Untuk diagnosis pasti harus memenuhi: a. Onset harus akut. b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama. c. Harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya. d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif.

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut Dengan Gejala Skizofrenia


Pedoman diagnostik Memenuhi kriteria a, b, c diatas yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia Akut Pedoman diagnostik


Untuk diagnosis pasti harus memenuhi: a. Onset gejala psikotik harus akut. b. Gejala-gejala yang memenuhi kriteria

untuk skizofrenia harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik. c. Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia.

Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham


Pedoman diagnostik Untuk diagnosis pasti harus memenuhi: a. Onset dari gejala psikotik harus akut. b. Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak berkembangnya keadaan psikotik yang jelas. c. Baik kriteria untuk skizofrenia maupun untuk gangguan psikotik polimorfik akut tidak terpenuhi. Kalau waham-waham menetap lebih dari 3 bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah menjadi Gangguan Waham Menetap. Apabila hanya halusinasi yang menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya , maka diagnosis harus diubah menjadi Gangguan Psikotik Nonorganik Lainnya.

Gangguan Psikotik Akut dan sementara Lainnya

Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasi kedalam kategori manapun dalam gangguan psikotik akut dan sementara.

Terapi
Farmakoterapi: Obat antipsikotik - Haloperidol - Chlorpromazine Obat antiansietas - lorazepam - Benzodiazepin Psikoterapi Psikoterapi individu Psikoterapi keluarga Psikoterapi kelompok

Prognosis
Prognosis baik Dari penelitian di Eropa 50-80% pasien tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI: Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Cetakan pertama. Departemen Kesehatan. Jakarta: 1993. Kaplan & Sadock. Synopsis of Psychiatry. 8th edition. Lippincott. Williams&Wiilkins. Philadelphia:1998. Maslim, Rasdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Cetakan pertama. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Jakarta: 2001.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai