Anda di halaman 1dari 4

SAJAK AYAH DALAM SEPI

aku tak dapat mengantar kepergianmu.. langit mendung turut berduka semua orang riuh rendah bercerita.. tentang segala amal kebaikanmu ayah di bawah nisan dan kambojamu aku duduk dengan termangu.. qw jatuhkan air mata untukmu ayah.. kau yang mengajarkan aku tentang arti kehidupan kau ajarkan aku bagaimana cara menghargai sesama kini ayah pergipergi untuk selamanya. tuhan. andai ayah bisa kembali aku berharap semua ini takkan pernah terjadi tuhan.. jikalau aku boleh bertemu ayah aku ingin memeluknya sebagaimana dulu dia memelukku dengan rasa kasih sayang.. tuhan aku tau itu semua takkan pernah terjadi tapi aku hanya ingin berkata pada_MU TITIP RINDUKU UNTUK AYAH
Kau tampak lusuh dan berdebu Ruat-ruat garis hitam merona kelopak matamu Ku tahu kau lelah ayah.. Saat senja kau duduk termenung menatap jalanan Yang selalu menghantarkan keping pemberi kehidupan Ketika kantuk menyerang kau tetap tegar Ku tahu kau lelah ayah Malu aku menawarkan ranjang yang tersisa Atau mengantar diri terlelap lebih awal Tiap malam beserta doa kuberharap Tuhan murahkan rejeki ayahku

Jagakan sehatnya, jauhkan darinya mara bahaya Dan jika nanti Kau meminangnya kembali Tempatkanlah ia disisi-Mu

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yang sedang membaca koran Ayah, ayah kata sang anak

Ada apa? tanya sang ayah..

aku capek, sangat capek aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek aku mau menyontek saja! Aku capek...sangat capek

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! aku capek, sangat capek

aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung aku ingin jajan terus!

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku

aku capek ayah, aku capek menahan diri aku ingin seperti mereka mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! .. sang anak mulai menangis

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang lalu sang anak pun mulai mengeluh ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. Badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah karena ada banyak ilalang aku benci jalan ini ayah sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang

Wwaaaah tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini! sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah? Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?

Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu

Ooh berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah Nah, akhirnya kau mengerti Mengerti apa? aku tidak mengerti

Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh

kesabaran dalam kejujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangat indah... seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku

Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar

Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi ingatlah anakku ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang maka kau tau akhirnya kan?

Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini sekarang aku mengerti terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Anda mungkin juga menyukai