BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian yang menjadi satu kesatuan.
Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahanperubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari
trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi
tersebut meliputi perubahan sistem pencernaan, payudara, system endokrin, system
kekebalan, system perkemihan.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun
demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses
kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal.
Perubahan anatomi dan adaptasi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan
ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir
semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses
persalinan dan menyusui selesai. Oleh karena itu, penukis membuat makalah dengan
judul Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Ibu Hamil Yang Meliputi Sistem
Reproduksi, Payudara, Sistem Endokrin, Sistem Kekebalan, Dan Sistem Perkemihan.
B. Rumusan Masalah
Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil meliputi sistem
reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan dan sistem perkemihan?
C. Tujuan
Mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil meliputi sistem
reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan dan sistem perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil yang meliputi Sistem
Reproduksi, Payudara, Sistem Endokrin, Sistem Kekebalan dan Sistem Perkemihan.
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan
ini merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan
adaptasi fisiologi, pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester
I, sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut
meliputi perubahan sistem reproduksi, payudara, system endokrin, system kekebalan,
dan system perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan
kembali seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan menyusui
selesai.
A. Sistem Reproduksi
1. Trimester I
a. Uterus
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot sementara produksi
meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan
ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan
meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan
menebal, tetapi seiring dengan bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir
kehamilan ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm bahkan kurang.
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen dan
sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan
ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba
fallopi, ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus,
sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi
plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus, dimana bagian uterus yang
mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian
lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan
tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah alvokat. Seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus
akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Istimus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan ithmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda
Hegar. Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.
Sejak trimester I kehamillan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan
umumnya tidak disertai nyeri.
b. Serviks
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaringan ikat
yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livid yang disebut tanda Chadwick.
c. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan berperan
sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal.
d. Vagina dan Vulva
Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan
(tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan
rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada
sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore
(keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama
persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi
otot polos dan pemanjangan vagina.
2. Trimester II
a. Uterus
Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir
kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi
cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis. Posisi rahim antara lain:
1. Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis.
2. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati.
3. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau
kiri
Pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara
pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20
minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak
setinggi pusat.
b. Serviks
Serviks bertambah dan menjadi lunak (soft) yang di sebut dengan tanda Gooldell.
Kelenjar endoserfikal membesar dan mengeluarkan cairan mukus. Oleh karna
pertumbuhan dan pelebaran pembulu darah, warna nya menjadi lipid yang di sebut
tanda Chandwick.
c. Ovarium
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk nya
plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-kira pada
kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm)
d. Vagina dan vulva
Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang
menyolok,serta meningkatkan libido.
3. Trimester III
a. Uterus
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan
empat puluh minggu. Pada kehamilan 28 minggu, TFU (Tinggi Fundus Uteri) terletak 2-3
jari diatas pusat, Pada kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Prosesus
xifoideus. Dan pada kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah Prosesus
xifoideus. Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada
kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih
lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik.
Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
b. Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka
konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat
yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter,
sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus
uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah . Sesudah partus, serviks akan
tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter.
Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan,
akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya
dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan
keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin
bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks
menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
c. Ovarium
Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron di ambil alih oleh
plasenta.
d. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh esterogen.akibat dari
hipervaskularisi,vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada
vagina atau portio serviks di sebut tanda chadwick.
B. Payudara
1. Trimester I
Payudara (mamae) akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,
estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan
hipertropi sistem saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada
mammae.
Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan
itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai dari minggu ke 10 kehamilan, hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga
trimester terakhir. Perubahan perubahan ini dapat menjelaskan penigkatan risiko
infeksi yang tidak masuk akal pada wanita hamil.
E. Sistem Perkemihan
1. Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul
kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar
dari rongga panggul. Pada kehamilan normal , fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju
filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan.
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan
merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan
aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan.Ginjal wanita harus
mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga
mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah
besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita
berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi
telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena
ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan
frekuensi jantung janin menurun, begitu juga dengan volume darah ginjal.
2. Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus
sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2, kandung kemih tertarik keatas dan
keluar dari panggul sejati kea rah abdomen. Uretra memanjang samapi 7,5 cm karena
kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan
oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat
mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat
menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada
saaat yang sama, pembesaran uterus mennekan kandung kemih, menimbulkan rasa
ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
3. Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kmbali. Selain itu
juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada
pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon
rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam
volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
F. Contoh dan Analisis Kasus
1. Contoh Kasus
Ny T mengalami keluhan-keluhan pada saat kehamilannya. Pada bulan awal-awal, Ny T
mengalami keadaan yang tidak enak seperti mual, muntah, dan sering buang air kecil.
Pada bulan-bulan pertengahan, Ny T mengalami pertambahan berat badan yang begitu
cepat dan drastis, dan frekuensi berkemih semakin meningkat dengan semakin
membesarnya perut dan payudara.
Pada akhir-akhir kehamilannya, Ny T melihat perubahan- perubahan di tubuhnya
khususnya pada bagian perut tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih
tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.
2. Analisis Kasus
Keluhan-keluhan yang di alami oleh Ny T di sebabkan karena perubahan anatomi dan
fisiologi pada sistem-sistem pada tubuh yakni sistem reproduksi, payudara, system
perkemihan dan system endokrin. Mual, muntah yang di alami oleh Ny T akibat kadar
hormon estrogen yang meningkat sehingga tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang.
Bila organ lain seperti perut mengalami pembesaran maka organ lain akan mengalami
tekanan jadi tidak jarang dengan semakin besarnya perut akan mengalami gangguan
perkemihan dengan sering buang air kecil.Berat badan meningkat merupakan hal yang
lumrah untuk menyesuaikan keadaan otot-otot yang semakin melebar agar bisa
menahan berat si bayi, sedangkan payudara membesar untuk mempersiapkan ASI bagi
bayi.
Pada bagian perut tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah yang lebih tipis dikarenakan adanya kontraksi otot-otot bagian atas
uterus yang menyebabkan segmen bawah rahim menjadi lebih lebar dan tipis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan
ini merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan
adaptasi fisiologi, pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester
I, sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut
meliputi perubahan sistem reproduksi, payudara, system endokrin, system kekebalan,
dan system perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan
kembali seperti ke keadaan sebelum hamil, setelah proses persalinan dan menyusui
selesai.
B. Saran
1. Bidan
Seorang bidan sebaiknya mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada
ibu hamil.
2. Ibu
Perubahan yang terjadi pada diri ibu merupakan hal yang wajar karena didalam tubuh
ibu terdapat kehidupan lain selain kehidupannya, sehingga tubuh perlu menyesuaikan
diri dengan suasana baru tersebut, jadi sebaiknya ibu tidak perlu takut dengan
perubahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,Vivian Nani Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Kusmiati, Yuni dkk. (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya
Maryunani, Anik. 2010. Biologi Reproduksi dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info
Media.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Pantika, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha
Medika.
Pearce, E. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka.
Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC
Yeyeh, Ai dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1(kehamilan). Jakarta : Trans Info Media
MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN I
PERSYARAFAN
DISUSUN OLEH :
(1240100248)
(1240100294)
(1240100303)
4. RATNA ANGGRAINI
(1240100305)
5. TITIK MUCHLISIN
(1240100326)
6. UMNIATI HADI
(1240100330)
KERTOSONO NGANJUK
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Perubahan Anatomis dan Adaptasi
Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III pada Perubahan Berat Badan dan Indek
Makalah ini berisikan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada Ibu Hamil
trimester I, II dan III pada berat badan dan indek masa tubuh, darah dan pembekuan darah,
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
perubahan-perubahan anatomis dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester I, II, dan III.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
DAFTAR ISI
ii
iii
11
11
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi
dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan
tersebut, ibu hamil mengalami perubahan- perubahan anatomi dan fisiologi pada tubuhnya
sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III
kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi tersebut diantaranya
adalah perubahan Berat Badan dan Indek Masa Tubuh, Darah dan Pembekuan Darah, Serta
Persyarafan. Selama perubahan-perubahan yang sifatnya masih fisiologis atau memang
normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas,
dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas bukan hal yangnormal lagi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada ibu hamil, perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada tubuh berkembang
sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III kehamilan.
Perubahan-peruabahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
2.1
2.1.1
Trimester I
Seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami penambahan berat badan, namun
penambahan tersebut masih tergolong rendah, kira-kira 1-2 kg. karena pada masa ini saat
dimana otak, alat kelamin, dan panca indra janin sedang dibentuk.
2.1.2
Trimester II
Seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan
pada saat trimester I, karena pada trimester II ini pertumbuhan janin juga semakin besar.
Dan sebagian besar penambahan berat badan selama masa kehamilan berasal dari uterus
dan isi-isinya. Pada trimester II ini seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami
penambahan berat badan kira kira 0,35 0,4kg per minggu. Kenaikan berat badan yang
baik memang secara bertahap dan kontinyu. Bisa jadi catatan bahwa adanya penambahan
berat badan yang berlebih dan secara cepat bisa jadi indikasi awal keracunan kehanilan
atau diabetes.
2.1.3
Trimester III
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai awal kehamilan sampai akhir
kehamilan adalah 11 12 kg
Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg adalah :
Janin
3-4
Plasenta
0,6
Cairan amnion
0,8
0,9
0,4
1,5
1,4
Lemak
3,5
Total
12,5 kg
Rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :
BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
BBI = ( TB 110) jika TB diatas 160 cm
(TB 105 ) jika TB dibawah 160 cm.
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa
dan disesuaikan olehKatsura untuk orang Indonesia.
Berikut ini contoh menghitung berat badan ideal ibu hamil, ada tiga contoh. Yaitu:
1.
Contoh PERTAMA
Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata = Berat Badan Idea
Diketahui : Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 53 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Ditanya
: Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab :
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 9.5 kg
dari berat badan sebelum hamil.
2.
Contoh KEDUA
Diketahui : Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata 10 % > Berat Badan Ideal
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 57 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Ditanya
: Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab :
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 5.5 kg
atau (62,5 57) dari berat badan sebelum hamil.
3.
Contoh KETIGA
Diketahui : Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata 10% < Berat Badan Ideal
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 47 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Di Tanya : Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab :
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 15.5 kg
atau (62,5 47) dari berat badan sebelum hamil.
Penghitungan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh :
IMT
=
BB / TB
Dimana
Contoh :
Diketahui : BB : 50 kg
Tb : 160 kg
Ditanya : IMT ?
Di jawab : IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53
KATEGORI
IMT
REKOMENDASI
Rendah
<19,8
12,5 18
Normal
19,8 26
11,5 16
Tinggi
26 29
7 - 11,5
Obesitas
>29
Gemeli
16 20,5
2.2
Sel darah meningkat 20 %, Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin
menurun pada TM I.
Sel Darah Putih
Jumlah Peripheral WBC makin meningkat dengan cepat selama kehamilan. Selama
trimester pertama rata-rata jumlah WBC adalah sekitar 9500/mm 3 meningkat menjadi ratarata 20-30.000/ mm3 pada saat at term. Jumlah ini menurun dengan cepat setelah persalinan
dan kembali ke kadar sebelum hamil pada akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya
hemodilusi maka LED sangat meningkat ( 4 x dari angka normal )
Pembekuan/Koagulasi
Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama
kehamilan berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat
peningkatan risiko terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) seperti yang
terjadi pada komplikasi-komplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv plasenta/solusio
plasenta.
2.3
SISTEM PERSYARAFAN
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan
neuromuskular berikut:
Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan
akar syaraf.
Edema yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan carpal tunned syndrome selama
kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti
kesalahan refraksi, sinusitis atau migran
Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal
saraf pelvik yang menekan / vasculas tetap disebabkan oleh perbesaran uterus yang
merupakan hasil perubahan sensori pada kaki.
pembengkakan melibat kan saraf pherifera gejala lubang antara persendian sampai lengan &
tangan selama 3 mgg terakhir kehamilan. Pembengkakan yang menekan saraf median
dibawah ligmen persendian antara lengan & tangan
gelaja pharethesia ( terbakar / gatal karna kekacauan sistem saraf sensori ) & rasa sakit pada
tangan yang menyebar sampai siku. tangan yang dominan biasa nya berpengaruh.
acroesthesia ( kaku & gatal pada tangan ) di sebabkan oleh stoop-snouldered sikap menerima
oleh beberapa wanita selama kehamilan pada kondisi ini dihunbungkan dengan penarikan
pada segmen dari brachial plexus yaitu nervus plexus yang berasal dari percabangan ventral
empat nervus spinalis servikalis terakhir dengan nervus spinalis torakalis pertama , memecah
menjadi beberapa nervus utama bahu , dada & lengan
tekanan sakait kepala datang bersama kecemasan, sinusitis,
kunang2 , letih , lesu , dan pingsan adalah umum terjadi selama kehamilan
hypocalcemia ( penurunan kalsium darah yang kurang dari normal ) dekarenakan persyarafan
otot seperti kejang otot / tetanus
Beberapa hal yang dirasakan ibu hamil diantaranya :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada setiap kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan anatomi sesuai tingkat usia
kehamilan ibu hamil tersebut. Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai
trimester terakhir.
Perubahan-perubahan anatomi yang terjadi pada ibu hamil diantaranya meliputi Berat
Badan da Indek Masa Tubuh, Darah da Pembekuan Darah, dan Sistem Persyarafan yang
berkembang sesuai dengan kondisi janin yang ada di kandungan ibu.
a. Pada Berat Badan dan Indek Masa Tubuh
Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg
diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko
kompilkasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah.
Penambahan berat badan dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 6,5 16 kg.
b. Darah dan Pembekuan Darah
Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih
pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO
mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme
hormonal.
Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan berat badan
bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih
besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.
c. Sistem Persyarafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system neurology selama masa
hamil, selain perubahan-perubahan neurohormonal hipotalamik-hipofisis.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat
dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bisa menjaga akhlak terhadap diri sendiri.
Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulustulusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati Yuni, SST, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil, Edisi 3. Yogyakarta. Fitramaya
Rochmiaty Ummy, 2012, Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu Hamil, Ilmu
Kebidanan Untuk Semua, http://ummyhannie.blogspot.com/2012/12/pokokpembahasan-1.html [ diakses pada ( 27 Maret 2013)]
Ratna Dewi, 2013, perubahan anatomis dan fisiologos wanita hamil pada trimester 123
metabolisme dan bb imt, dewi
ndud,http://dewindudd.blogspot.com/2013/02/perubahan-anatomis-danfisiologos_1243.html [ diakses pada ( 27 Maret 2013)]
Wulandhari Anggraini, 2012, Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu
Hamil,wulan_woe, http://wulanwoe.blogspot.com/2012/02/perubahan-anatomi-danadaptasi.html [ diakses pada ( 27 Maret 2013)]
Sukma Jayanti, 2011, Makalah Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu
Hamil Trimester I, Ii, Dan Iii, Anakku
Ubay :), http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-danadaptasi.html [ diakses pada ( 27 Maret 2013)]
http://web-kemal.blogspot.com/2012/04/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html
http://ua.convdocs.org/docs/index-121753.html?page=10