Anda di halaman 1dari 41

BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini perempuan menghadapi berbagai permasalahan.

Salah satu permasalahan yang dihadapi seorang perempuan adalah gangguan haid. Gangguan haid ini mempunyai manifestasi klinis yang bermacam macam tergantung kondisi serta penyakit yang dialami seorang perempuan. Menomethorragi merupakan suatu manifestasi klinis gangguan haid seorang perempuan dimana jumlah atau volume serta lamanya periode menstruasi lebih lama dari biasanya.1 Gangguan perdarahan uterus abnormal merupakan suatu penyakit dimana salah satunya adalah Disfungsional Uterine Bleeding. Disfungsional uterine bleeding merupakan suatu perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik dimana terjadi perdarahan abnormal di dalam atau diluar siklus haid oleh karena gangguan mekanisme kerja poros hipotalamus!hipofisis! ovarium!endometrium. "erdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. #etapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Dua pertiga dari wanita!wanita yang dirawat di rumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas $% tahun dan & ' di bawah (% tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai pula perdarahan disfungsional dalam masa pubertas akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri jarang diperlukan perawatan di rumah sakit. )lasifikasi jenis endometrium yaitu jenis sekresi atau nonsekresi sangat penting dalam hal menentukan apakah perdarahan yang terjadi jenis ovulatoar atau anovulatoar.1 *dapun gambaran terjadinya perdarahan uterus disfungsional antara lain perdarahan sering terjadi setiap waktu dalam siklus haid. "erdarahan dapat bersifat sedikit!sedikit terus!menerus atau banyak dan berulang!ulang dan biasanya tidak teratur. "enyebab perdarahan uterus disfungsional sulit diketahui
1

dengan pasti tapi biasanya dijumpai pada sindroma polikistik ovarii obesitas imaturitas dari poros hipotalamik!hipofisis!ovarium misalnya pada masa
(

menarche serta ganguan stres bisa mengakibatkan manifestasi penyakit ini. Diagnosis perdarahan uterus disfungsional memerlukan suatu anamnesis yang cermat. )arena dari anamnesis yang teliti tentang bagaimana mulainya perdarahan apakah didahului oleh siklus yang pendek atau oleh oligomenorea+amenorea sifat perdarahan lama perdarahan dan sebagainya. Selain itu perlu juga latar belakang keluarga serta latar belakang emosionalnya. "ada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda tanda yang menunjukkan ke arah kemungkinan penyakit metabolik penyakit endokrin penyakit menahun dan lain lain. "ada pemeriksaan ginekologik perlu dilihat apakah tidak ada kelainan kelainan organik yang menyebabkan perdarahan abnormal , polip ulkus tumor kehamilan terganggu -. "ada seorang perempuan yang belum menikah biasanya tidak dilakukan kuretase tapi wanita yang sudah menikah sebaiknya dilakukan kuretase untuk menegakkan diagnosis. "ada pemeriksaan histopatologi biasanya
(

didapatkan endometrium yang hiperplasia. "enanganan atau penatalaksanaan perdarahan uterus disfungsional sangat komplek jadi sebelum memulai terapi harus disingkirkan kemungkinan kelainan organik. *dapun tujuan penatalaksaan perdarahan uterus disfungsional adalah menghentikan perdarahan serta memperbaiki keadaan umum penderita. #erapi yang dapat diberikan antara lain kuretase pada panderita yang sudah menikah tetapi pada penderita yang belum menikah biasanya diberikan terapi secara hormonal yaitu dengan pemberian estrogen progesteron maupun pil kombinasi. *dapun tujuan pemberian hormonal progesteron adalah untuk memberikan keseimbangan pengaruh pemberian estrogen. Dan pemberian pil kombinasi
(

bertujuan merubah endometrium menjadi reaksi pseudodesidual.


2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi "erdarahan uterus abnormal termasuk didalamnya adalah perdarahan menstruasi abnormal dan perdarahan akibat penyebab lain seperti kehamilan penyakit sistemik atau kanker. Diagnosis dan manajemen dari perdarahan uterus abnormal saat ini menjadi sesuatu yang sulit dalam bidang ginekologi. "asien mungkin tidak bisa melokalisir sumber perdarahan berasal dari vagina uretra atau rektum. "ada wanita menyusui komplikasi kehamilan harus selalu dipikirkan dan perlu diingat adanya dua keadaan sangat mungkin terjadi secara bersamaan ,misal mioma uteri dan kanker leher
&

rahim-. Pola dari perdarahan u erus a!nor"al "enggolongan standar dari perdarahan abnormal dibedakan menjadi . pola/ 1- #enora$ia %hiper"enorea& adalah perdarahan menstruasi yang banyak dan memanjang. *danya bekuan!bekuan darah tidak selalu abnormal tetapi dapat menandakan adanya perdarahan yang banyak. "erdarahan yang 0gushing1 dan 0open!faucet1 selalu menandakan sesuatu yang tidak la2im. Mioma submukosa komplikasi kehamilan adenomiosis 34D hiperplasia endometrium tumor ganas dan perdarahan disfungsional adalah penyebab tersering dari menoragia. (- Hipo"enorea %'rip o"enorea& adalah perdarahan menstruasi yang sedikit dan terkadang hanya berupa bercak darah. 5bstruksi seperti pada stenosis himen atau serviks mungkin sebagai penyebab. Sinekia uterus ,*sherman1s Syndrome- dapat menjadi penyebab dan diagnosis ditegakkan dengan histerogram dan histeroskopi. "asien yang menjalani kontrasepsi oral terkadang mengeluh seperti ini dan dapat dipastikan ini tidak apa!apa. &- #e rora$ia %perdarahan in er"ens rual& adalah perdarahan yang terjadi pada waktu!waktu diantara periode menstruasi. "erdarahan ovulatoar terjadi di tengah!
3

tengah siklus ditandai dengan bercak darah dan dapat dilacak dengan memantau suhu tubuh basal. "olip endometrium karsinoma endometrium dan karsinoma serviks adalah penyebab yang patologis. "ada beberapa tahun administrasi estrogen eksogen menjadi penyebab umum pada perdarahan tipe ini. $- Poli"enorea berarti periode menstruasi yang terjadi terlalu sering. 6al ini biasanya berhubungan dengan anovulasi dan pemendekan fase luteal pada siklus menstruasi. 7- #eno"e rora$ia adalah perdarahan yang terjadi pada interval yang iregular. 8umlah dan durasi perdarahan juga bervariasi. )ondisi apapun yang menyebabkan perdarahan intermenstrual dapat menyebabkan menometroragia. 5nset yang tiba! tiba dari episode perdarahan komplikasi dari kehamilan. dapat mengindikasikan adanya keganasan atau 9- (li$o"enorea adalah periode menstruasi yang terjadi lebih dari &7 hari. *menorea didiagnosis bila tidak ada menstruasi selama lebih dari 9 bulan. :olume perdarahan biasanya berkurang dan biasanya berhubungan dengan anovulasi baik itu dari faktor endokrin ,kehamilan pituitari!hipotalamus- ataupun faktor sistemik ,penurunan berat badan yang terlalu banyak-. #umor yang mengekskresikan estrogen menyebabkan oligomenorea terlebih dahulu sebelum menjadi pola yang lain. .- Perdarahan 'on a' %perdarahan pos )'oi us& harus dianggap sebagai tanda dari kanker leher rahim sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "enyebab lain dari perdarahan kontak yang lebih sering yaitu servikal eversi polip serviks infeksi serviks atau vagina ,#ichomonas- atau atropik vaginitis. 6apusan sitologi negatif tidak menyingkirkan diagnosis kanker serviks invasif kolposkopi dan biopsi
&

sangat dianjurkan untuk dilakukan. Perdarahan Bu'an Haid ;ang dimaksudkan disini ialah perdarahan yang terjadi dalam masa antara ( haid. "erdarahan itu tampak terpisahdan dapat dibedakan dari haid atau ( jenis perdarahan ini menjadi satu< yang pertama dinamakan metroragia yang kedua menometroragia.
4

Metroragia atau menometroragia dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat
1

genital atau oleh kelainan fungsional. 2.2 E iolo$i Sebab-sebab organik "erdarahan dari uterus tuba dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada/ a- Serviks uteri seperti polipus servisis uteri erosio porsionis uteri ulkus pada porsio uteri karsinoma servisis uteri< b- )orpus uteri seperti polip endometrium abortus iminens abortus sedang berlangsung abortus inkompletus mola hidatidosa koriokarsinoma subinvolusio uteri karsinoma korporis uteri sarkoma uteri mioma uteri< c- #uba =alopii seperti kehamilan ektoplik terganggu radang tuba tumor tuba< d- 5varium seperti radang ovarium tumor ovarium. Sebab-sebab fungsional "erdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik dinamakan perdarahan disfungsional. "erdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. #etapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Dua pertiga dari wanita!wanita yang dirawat di rumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas $% tahun dan &' dibawah (% tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai pula perdarahan disfungsional dalam masa pubertas akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri jarang diperlukan perawatan di rumah
1

sakit. 2.* Pa olo$i Schr>der pada tahun 1?17 setelah penelitian histopatologik pada uterus dan ovarium pada waktu yang sama menarik kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan metropatia hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak
5

pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum. *kibatnya terjadilah hiperplasia endometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terusmenerus. "enjelasan ini masih dapat diterima untuk sebagian besar kasus!
1$

kasus perdarahan disfungsional. *kan tetapi penelitian menunjukkan pula bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis endometrium yakni endometrium atrofik hiperplastik proliferatif dan sekretoris dengan endometrium jenis nonsekresi merupakan bagian terbesar. "embagian endometrium dalam endometrium jenis nonsekresi dan endometrium jenis sekresi penting artinya k a
+a"!ar 1. Siklus Menstruasi Manusia 6

karena dengan dengan demikian dapat dibedakan perdarahan yang anovulatoar dan yang ovulatoar. )lasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis perdarahan disfungsional ini mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan memerlukan penanganan yang berbeda. "ada perdarahan disfungsional yang ovulatoar gangguan dianggap berasal dari faktor!faktor neuromuskular vasomotorik atau hematologik yang mekanismenya belum seberapa dimengerti sedangkan perdarahan anovulatoar biasanya dianggap bersumber pada gangguan
1

endokrin. 2., +a"!aran Klini' Perdarahan Ovulatoar "erdarahan ini merupakan kurang lebih 1%' dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek ,polimenorea- atau panjang ,oligomenorea-. 4ntuk menegakkan diagnosis perdarahan ovulatoar perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. 8ika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenali lagi maka kadang!kadang bentuk kurve suhu badan basal dapat menolong. 8ika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik maka harus dipikirkan sebagai etiologinya/ 1. )orpus luteum persistens< dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang!kadang bersamaan dengan ovarium membesar. Sindrom ini harus dibedakan dari kehamilan ektopik karena riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan panggul sering menunjukkan banyak persamaan antara keduanya. )orpus luteum persistens dapat pula menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur ,irregular shedding-. Diagnosis irregular shedding dibuat dengan kerokan yang tepat pada waktunya yakni menurut Mc @ennon pada hari ke!$ mulainya perdarahan. "ada waktu ini dijumpai endometrium dalam tipe sekresi disamping tipe nonsekresi. (. 3nsufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting menoragia atau polimenore. Dasarnya ialah kurangnya produksi progesteron disebabkan oleh gangguan @6 releasing factor. Diagnosis dibuat apabila hasil
7

biopsi endometrial dalam fase luteal tidak cocok dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus yang bersangkutan. &. *popleksia uteri / pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus. $. )elainan darah seperti anemia purpura trombositopenik dan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah. Perdarahan anovulatoar Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. Dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkta tertentu timbul perdarahan yang kadang!kadang bersifat siklis kadang!kadang tidak teratur sama sekali. =luktuasi kadar estrogen ada sangkut!pautnya dangan jumlah folikel yang pada suatu waktu fungsional aktif. =olikel!folikel ini mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia dan kemudian diganti oleh folikel!folikel baru. Andometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus dan dari endometrium yang mula!mula proliferatif dapat terjadi endometrium bersifat hiperplasia kistik. 8ika gambaran itu dijumpai pada sediaan yang diperoleh dengan kerokan dapat diambil kesimpulan bahwa perdarahan bersifat anovulatoar. Balaupun perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap waktu dalam kehidupan menstrual seorang wanita namun hal ini paling sering terdapat pada masa pubertas dan pada masa pramenopause. "ada masa pubertas sesudah menarche perdarahan tidak normal disebabkan oleh gangguan atau terlambatnya proses maturasi pada hipotalamus dengan akibat bahwa pembuatan Celeasing =actor dan hormon gonadotropin tidak sempurna. "ada wanita dalam masa pramenopause proses terhentinya fungsi ovarium tidak selalu berjalan lancar. Dila pada masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali dan ada harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi ovulatoar pada seorang wanita dewasa dan terutama dalam masa pramenopause dengan perdarahab
8

tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas. "erdarahan disfungsional dapat dijumpai pada penderita!penderita dengan penyakit metabolik penyakit endokrin penyakit darah penyakit umum yang menahun tumor!tumor ovarium dan sebagainya. *kan tetapi disamping itu terdapat banyak wanita dengan perdarahan disfungsional tanpa adanya penyakit!penyakit tersebut diatas. Dalam hal ini stress yang dialami dalam kehidupan sehari!hari baik didalam maupun di luar pekerjaan kejadian!kejadian yang mengganggu keseimbangan emosional seperti kecelakaan kematian dalam keluarga pemberian obat penenang terlalu lama dan lain!lain dapat menyebabkan perdarahan anovulatoar. Diasanya kelinan dalam perdarahan ini hanya untuk sementara waktu saja. 2.- Dia$nosis "embuatan anamnesis yang cermat penting untuk diagnosis. "erlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan apakah didahului siklus yang pendek atau oleh oligomenorea+amenorea sifat perdarahan ,banyak atau sedikit!sedikit sakit atau tidak- lama perdarahan dan sebagainya. "ada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda!tanda yang menunjuk ke arah kemungkinan penyakit metabolik penyakit endokrin penyakit menahun dan lain!lain. )ecurigaan terhadap salah satu penyakit tersebut hendaknya menjadi dorongan untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah penyakit yang bersangkutan. "ada pemeriksaan ginekologik perlu dilihat apakah tidak ada kelainan!kelainan organik yang menyebabkan perdarahan abnormal ,polip ulkus tumor kehamilan terganggu-. Dalam hubungan dengan pemeriksaan ini perlu diketahui bahwa di negeri kita keluarga sangat keberatan dilakukan pemeriksaan dalam pada wanita yang belum kawin meskipun kadang!kadang hal itu tidak dapat dihindarkan. Dalam hal ini dapat dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan dengan menggunakan anestesia umum.
17

"ada wanita dalam masa pubertas umumnya tidak perlu dilakukan kerokan guna pembuatan diagnosis. "ada wanita berumur antara (% dan $% tahun kemungkinan besar ialah kehamilan terganggu polip mioma submukosum dan sebagainya. Disini kerokan diadakan setelah dapat diketahui benar bahwa tindakan tersebut tidak mengganggu kehamilan yang memberi harapan untuk diselamatkan. "ada wanita dalam pramenopause dorongan untuk melakukan kerokan ialah untuk memastikan ada tidaknya tumor ganas. 2.. Penan$anan )adang!kadang pengeluaran darah pada perdarahan disfungsional sangat banyak/ dalam hal ini penderita harus istirahat baring dan diberi transfusi darah. Setelah pemeriksaan ginekologik menunjukkan bahwa perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus inkompletus perdarahan untuk sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat diberikan/ a. Astrogen dalam dosis tinggi supaya kadarnya dalam darah meningkat dan perdarahan berhenti. Dapat diberikan secara intramuskulus dipropionas estradiol ( 7 mg atau ben2oas estradiol 1 7 mg atau valeras estradiol (% mg. )eberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan perdarahan timbul lagi. b. "rogesteron / pertimbangan disini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional bersifat anovulatoar sehingga pemberian progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium. Dapat diberikan kaproas hidroksi! progesteron 1(7 mg secara intramuskulus atau dapat diberikan per os sehri norethindrone 17 mg atau asetas medroksi!progesterone ,"rovera- 1% mg yang dapat diulangi. #erapi ini berguna pada wanita dalam masa pubertas. *ndrogen mempunyai efek baik terhadap perdarahan disebabkan oleh hiperplasia endometrium. #erapi ini tidak dapat diselenggarakan terlalu lama mengingat bahaya virilisasi. Dapat diberikan proprionas testosteron 7% mg intramuskulus yang dapat diulangi 9 jam kemudian. "emberian metiltestosteron per os kurang cepat efeknya.
10

)ecuali pada wanita dalam masa pubertas terapi yang paling baik ialah dilatasi dan kerokan. #indakan ini penting baik untuk terapi maupun diagnosis. Dengan terapi ini banyak kasus perdarahan tidak terulang lagi. *pabila ada penyakit metabolik penyakit endokrin penyakit darah dan lain!lain yang menjadi sebab perdarahan tentulah penyakit itu harus ditangani. *pabila setelah dilakukan kerokan perdarahan disfungsional timbul lagi dapat diusahakan terapi hormonal. "emberian estrogen saja kurang bermanfaat karena sebagian besar perdarahan disfungsional disebabkan oleh hiperestrinisme. "emberian progesteron saja berguna apabila produksi estrogen secara endogen cukup. Dalam hubungan dengan hal!hal tersebut diatas pemberian estrogen dan progesteron dalam kombinasi dapat dianjurkan< untuk keperluan ini pil!pil kontrasepsi dapat digunakan. #erapi ini dapat dilakukan mulai hari ke!7 perdarahan terus untuk (1 hari. Dapat pula diberikan progesteron untuk . hari mulai hari ke!(1 siklus haid. *ndrogen dapat berguna pula dalam terapi terhadap perdarahan disfungsional yang berulang. #erapi per os umumnya lebih dianjurkan daripada terapi suntikan. Dapat diberikan metiltestosteron 7 mg sehari< dalil dalam terapi androgen ialah pemberian dosis yang sekecil!kecilnya dan sependek mungkin. #erapi dengan klomifen yang bertujuan untuk menimbulkan ovulasi pada perdarahan anovulatoar umumnya tidak seberapa banyak digunakan. #erapi ini lebih tepat pada infertilitas dengan siklus anovulatoar sebagai sebab. Sebagai tindakan yang terakhir pada wanita dengan perdarahan disfungsional terus! menerus ,walaupun sudah dilakukan kerokan beberapa kali dan yang sudah mempunyai anak cukup- ialah histerektomi.
11

"E fisik umum "E ginekologi

"4D "erimenarche , 1% 17 tahun 6b trombosit Singkirkan kelainan organik 8enis perdarahan *kut )ronis 6ematologi 6bFGgr' #ransfusi 6bHgr' Iormal *bnormal 6entikan perdarahan "ramarin (7 mg 3:+78*M 6AM*#5@5G3 *DI5CM*@ Selama belum ada pemeriksaan cegah haid dengan Depoprovera 17% mg 3M+( minggu I5CM*@ @ab rutin DMC Cujuk untuk penanganan hematologi Iormal 6ipotiroid Cujuk Andokrin peny.dalam & minggu kemudian sitologi serial J hormonal darah 5besitas =S6 @6 normal anovulasi )onsultasi gi2i ,turunkan DD "icu ovulasi ,simak dengan SDD+progestone darah *novulasi =S6 @6 "icu ovulasi ,simak dengan SDD+progesterone darah-

+a"!ar 2. *lgoritme "4D "erimenarche


12

BAB III LAP(/AN KASUS *.1 Iden i as Pasien Iama 4mur #empat+ #gl lahir 8enis )elamin *gama "ekerjaan *lamat Iama 5rang #ua "ekerjaan / *nna =lorida Muda Condi / 1. tahun / )ererobbo G September 1??& / "erempuan / )atolik / Siswa / 8l. 8empiring Io. (% Semarapura / ;osep Muda Condi+ :eronika Iida Dili / "etani *.2 Ana"nesis )eluhan utama/ haid lama dan banyak Ana"nesis u"u" "asien datang dengan keluhan haid lama dan banyak sejak tanggal ( *pril (%11 hingga tanggal 19 *pril (%11 ,saat MCS-. Darah yang keluar selama menstruasi merupakan darah segar dengan jumlah yang banyak sehingga pasien harus ganti pembalut hingga 7!1% kali. 3ni bukan merupakan kejadian pertama yang pernah dialami pasien sebelumnya pasien pernah dirawat di CS Sanglah dan CS )lungkung pada bulan *gustus (%1% dan akhir 8anuari (%11 selama $ hari dengan keluhan yang sama dan telah mendapatkan transfusi secara berurut sebanyak ( dan $ kantong darah. "asien juga mengeluh mengalami pusing. "endarahan yang dialami pasien tanpa disertai nyeri perut. D*D+ D*) normal. Ana"nesis 'husus /i0a1a "ens ruasi
13

"asien menarche umur 1& tahun pada ( tahun pertama pasien mengatakan mendapatkan haid secara teratur namun mulai berubah sejak pasien berumur 17 tahun dimana pasien mendapat haid dalam waktu lebih lama ,1!( minggu- dengan jumlah yang lebih banyak hingga harus mengganti pembalut 7!1% kali sehari. "ada saat menstruasi pasien tidak mengalami nyeri perut yang bermakna namun pasien mengeluhkan kehilangan nafsu makan dan mengeluh lemas. /i0a1a o!s e ri "asien belum memiliki riwayat kehamilan /i0a1a perni'ahan "asien belum menikah /i0a1a KB "asien tidak sedang memakai )D /i0a1a pen1a'i erdahulu "ada bulan *gustus (%1% dan 8anuari (%11 pasien pernah dirawat di CS dengan keluhan serupa dan mendapat transfusi darah riwayat penyakit metabolik dann penyakit menahun lainnya disangkal /i0a1a pen1a'i dala" 'eluar$a "asien memiliki seorang adik perempuan yang pernah masuk MCS dan mendapatkan transfusi darah karena mengalami keluhan serupa dengan pasien namun berbeda halnya dengan ibu serta keluarga terdekat pasien yang lain. /i0a1a aler$i o!a "asien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat sebelumnya *.* Pe"eri'saan 2isi' S a us Presen )u / tampak sakit sedang )esadaran / compos mentis ,A$:7M9#D I CC / 1%%+.% mm6g / ?GE+menit / (%E+menit
14

#aE / &9 7 K S a us $eneral Mata #6# #horaE / anemia L+L ikterus !+! / tampak tenang / Kor/ 3nspeksi / iktus kordis tidak terlihat "alpasi / iktus kordis teraba di 3KS 7 MK@S "erkusi / dullness batas jantung tidak ada kelainan *uskultasi/ S1S( tunggal regular murmur ,!"ulmo/ 3nspeksi/ simetris pada saat statis dan dinamis "alpasi / := I+I "erkusi / Sonor + sonor *uskultasi/ :esikuler L+L Chonki!+! Bhee2ing !+! *bdomen / sesuai status ginekologi AEtremitas/ hangat,L- edema,!S a us +ine'olo$i *bdomen/ 3nspeksi / distensi ,!*uskultasi/ bising usus normal "alpasi "erkusi / tinggi fundus uteri tak teraba / timfani C# / mukosa licin uterus normal sfingter ani normal himen intak *., Pe"eri'saan La!ora oriu"
&

@eukositM G.9%%+mm
&

AritrositM & 1$ E 1%9+mm


&

#rombositM $G(.%%%+mm 6emoglobinM 9 7 mg+dl 6ematokritM 1?'


&

MK:M 91 um
&

MK6M (% . "G *.- Pe"eri'saan US+


15

4SG tidak tampak adanya massa pada uterus dan adneksa *.. /esu"e "asien perempuan umur 1. tahun suku =lores datang dengan keluhan haid lama dan banyak sejak tanggal ( *pril (%11 hingga tanggal 19 *pril (%11 ,saat MCS-. Darah yang keluar selama menstruasi merupakan darah segar dengan jumlah yang banyak sehingga pasien harus ganti pembalut hingga 7!1% kali. 3ni bukan merupakan kejadian pertama yang pernah dialami pasien. Selain itu pasien juga mengeluh pusing dan lemas terutama pada saat menstruasi. "ada bulan *gustus (%1% dan 8anuari (%11 pasien pernah dirawat di CS dengan keluhan serupa dan mendapat transfusi darah. )eluhan yang sama juga dirasakan oleh adik pasien. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 1%%+.% mm6g nadi ?GE+menit respirasi (%E+menit suhu badan &9 7 K. Status general menunjukkan konjungtiva pasien pucat sedangkan status general yang lain dalam batas normal. Status ginekologi pasien menunjukkan distensi ,!- bising usus normal tinggi fundus uteri tak teraba perkusi abdomen timfani. 6asil C# menunjukkan mukosa licin uterus normal sfingter ani normal himen intak. 6asil lab menunjukkan leukosit G.9%%+mm eritrosit & 1$ E 1%9+mm trombosit $G(.%%%+mm hemoglobin 9 7 mg+dl hematokrit 1?' MK: 91 um MK6 (% .
&

"G . "ada 4SG tidak tampak adanya massa pada uterus dan adneksa *.3 Dia$nosis 'er4a D4D L anemia sedang hipokromik mikrositer *.5 /en6ana Ker4a MCS ,bed rest"erbaiki )4 #ransfusi "CK sampai 6b N 1%g+d@ "lasmin &E1 *sam #raneksamat Cegumen (E1 D compleE Cencana diagnostik #es fungsi hati
16
& & & &

D4I SK L=aal hemostasis =ollow up ,1. *pril (%11"erdarahan ,L- &E ganti pembalut pucat ,!- pusing ,!- D*) ,L- D*D,!- nyeri perut ,!S a us Presen )u / tampak sakit sedang )esadaran / compos mentis ,A$:7M9#D I CC #aE / 1%%+.% mm6g / G%E+menit / (%E+menit / &9 1 K S a us $eneral Mata #6# #horaE / anemia L+L ikterus !+! / tampak tenang / Kor/ 3nspeksi / iktus kordis tidak terlihat "alpasi / iktus kordis teraba di 3KS 7 MK@S "erkusi / dullness batas jantung tidak ada kelainan *uskultasi/ S1S( tunggal regular murmur ,!"ulmo/ 3nspeksi/ simetris pada saat statis dan dinamis "alpasi / := I+I "erkusi / Sonor + sonor *uskultasi/ :esikuler L+L Chonki!+! Bhee2ing !+! *bdomen / sesuai status ginekologi AEtremitas/ hangat,L- edema,!S a us +ine'olo$i *bdomen/ 3nspeksi / distensi ,!*uskultasi/ bising usus normal "alpasi "erkusi / tinggi fundus uteri tak teraba / timfani C# / mukosa licin uterus normal sfingter ani normal himen intak
17

BAB I7 PE#BAHASAN ,.1 Dia$nosis Seorang pasien wanita 1. tahun datang dengan keluhan menstruasi yang lama dan banyak sejak tanggal ( *pril (%11. Darah yang keluar adalah darah segar dan tiap harinya pasien harus mengganti pembalut 7!1% kali. )eluhan serupa pernah dialami pasien pada bulan *gustus (%1% dan 8anuari (%11. Iyeri pada perut disangkal D*) dan D*D pasien normal. Ciwayat menstruasi pasien dikatakan berubah sejak dua tahun lalu dimana menstruasinya dikatakan semakin banyak dan lama hingga 1!( minggu. Saat menstruasi yang dialami cukup banyak pasien akan mengalami penurunan nafsu makan. Ciwayat penyakit lain disangkal. "ada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah yang rendah yaitu 1%%+.% mm6g dan Iadi yang cepat ?G kali+menit. 3ni mengarah ke keadaan pre!shock. Status general didapatkan anemis pada kedua mata yang menandakan pasien mengalami anemia. Dari pemeriksaan rectal toucher didapatkan uterus yang normal. "emeriksaan laboratorium didapatkan anemia sedang dengan morfologi hipokromik mikrositer. Dari pemeriksaan 4SG tidak ditemukan adanya massa pada uterus adneEa maupun vagina. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dicurigai adanya perdarahan uterus yang abnormal. )arena dari 4SG tidak ditemukan adanya kelainan organik maka kemungkinan besar pasien mengalami perdarahan disfungsional dari uterus. Sehingga pasien didiagnosa sebagai ODisfungsional 4terine DleedingP L *nemia sedang hipokromik mikrositer. ,.2 2a' or Predisposisi a au e iolo$i =aktor penyebab perdarahan uterus abnormal tidak selalu diketahui dengan pasti. "erdarahan disebabkan baik akibat faktor organik maupun faktor fungsional. "erdarahan uterus disfungsional paling sering disebabkan oleh
18

ketidakseimbangan hormon akibat dari korpus luteum persistens insufisiensi korpus luteum apopleksia uteri dan kelainan darah. ,.* Pena ala'sanaan "enatalaksanaan utama pada pasien dengan perdarahan adalah hentikan perdarahan. 5bat yang dipilih untuk menghentikan perdarahan pada kasus ini adalah asam traneksamat sebagai anti!trombolitik dan regumen ,Iorethisterone- yang membantu kerja progesteron dalam menghentikan perdarahan. Darah yang hilang diestimasi cukup banyak terlihat dari tekanan darah nadi dan kadar 6emoglobin yang tidak normal sehingga perlu dilakukan resusitasi cairan. "ada pasien ini sudah dilakukan transfusi darah diusahakan agar 6b menjadi 1% gr+d@. Dilatasi dan kuretase pada pasien ini tidak dianjurkan dalam pembuatan diagnosis mengingat keganasan pada usia pubertas sangat jarang terjadi. ,., Pro$nosis "rognosis pada pasien ini adalah dubius ad bonam karena kemungkinan keganasan kecil sekali dan ada harapan bahwa lambat!laun siklus haid menjadi normal.
19

BAB 7 KESI#PULAN #elah diuraikan kasus wanita 1. tahun belum menikah dengan keluhan menstruasi yang lama dan banyak. Dari hasil pemeriksaan klinis didiagnosa dengan 0disfungsional uterine bleeding1 dan anemia sedang hipokromin mikrositer. "asien diberikan asam traneksamat dan norethisterone untuk menghentikan perdarahan serta transfusi darah sebanyak $ kantong dan sampai saat tulisan ini dibuat pasien masih dirawat di ruangan untuk pemulihan keadaan umum. "erdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik. "erdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. #etapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Dua pertiga dari wanita!wanita yang dirawat di rumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas $% tahun dan &' dibawah (% tahun. "engeluaran darah pada perdarahan disfungsional biasanya sangat banyak/ dalam hal ini penderita harus istirahat baring dan diberi transfusi darah. Setelah pemeriksaan ginekologik menunjukkan bahwa perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus inkompletus perdarahan untuk sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid lalu dapat diberikan terapi hormonal seperti estrogen atau progesteron.
20

DA2TA/ PUSTAKA 1. Simanjuntak "andapotan. Gangguan Haid dan Siklusnya. Dalam / Biknjosastro G6 Saifuddin *D Cachimhadhi # editor. 3lmu )andungan. Adisi 7. 8akarta / ;ayasan Dina "ustaka Sarwono "rawirohardjo < (%%7 / pp. ((&!((G 2. )arkata )ornia Made et al Perdarahan Uterus Disfungsional dalam / "edoman Diagnosis!#erapi dan Dagan *lir "elayanan "asien (%%& / pp 9G ! .1 *. Silberstein #aaly omplications of !enstruation" #bnormal Uterine Bleeding . Dalam / DeKherney *lan 6< Iathan @auren Kurrent 5bstetric J Gynecologic
th

Diagnosis and #reatment ? Adition @os *ngeles/@ange Medical Dooks+McGraw! 6ill< (%%& / pp 9(&!9&% ,. Dulun A Serdar et al $he Physiology and Pathology of the %emale &eproductive
th

#'is dalam Billiam #eEtbook of Andocrinology 1% Adition Alsevier (%%& / pp 7G.!7?? -. Khou Detty :lahos Iikos #bnormal Uterine Bleeding dalam / #he 8ohn 6opkins
nd

Manual of Gynecology and 5bstetrics (


21

Adition (%%( / p.$(

Anda mungkin juga menyukai