Anda di halaman 1dari 18

Emergency Exit Sebagai Sarana Penyelamatan Penghuni Pada Bangunan-bangunan Skala Besar Oleh : Sumardjito Jurusan Pendidikan Teknik

Sipil dan Perencanaan T !"#$ Abstract Emergency Exit refers to an equipment to evacuate the occupants in a building - particularly in a large-scale building either in vertical (high-rise building) or in horizontal scale (large building) in a state of emergency The installation and the types of the Emergency Exit equipment are varying based on the function, elevation, and width of the building itself as well as the sensitivity of the building against a state of emergency The state of emergency in a building is categorized into three! the state of emergency due to the natural force (earthqua"e, flood, storm), the state of emergency due to the human error (fire, terrorism, etc), and the state of emergency due to the technical error (construction collapse due to aging, and so on) #ll these states of emergency bring a similar effect that is the victimization $et they need a different preventive action for the Emergency Exit facilities %ence, Emergency Exit facilities - particularly for a large-scale building functioned as a commercial building and considered to have a high number of occupants - must be accurately well-designed covering the function, classification and categorization of the building towards the level of its sensitivity, elevation, or the number of the floors and the space as well

%bstrak Sarana emergency exit merupakan kelengkapan untuk evakuasi penghuni apabila tejadi keadaan darurat pada suatu bangunan gedung, khususnya pada bangunan gedung skala besar, baik skala secara vertikal ( highrise building) maupun horizontal (large building). Jenis dan penempatan sarana emergency exit sangat bervariasi tergantung dari ungsi bangunan, tinggi dan luas bangunan, serta tingkat kera!anan bangunan terhadap keadaan darurat. Jenis keadaan darurat pada sutu bangunan sangat beragam, yang dapat dibedakan dalam " golongan, yaitu keadaan darurat karena alam (misalnya # gempa bumi, banjir, badai dsb) keadaan darurat karena oleh manusia (misalnya# kebakaran, terorisme dll), dan keadaan darurat yang timbul karena masalah teknis (misalnya# runtuhnya bangunan karena usia, dsb). $ondisi dan jenis keadaan darurat yang berbeda ini mempunyai akibat yang sama yaitu timbulnya korban namun diperlukan antisipasi sarana emergency exit yang berbeda.

%engan demikian, sarana emergency exit terutama pada bangunan& bangunan dengan skala besar, apalagi dengan ungsinya sebagai bangunan komersial yang diasumsikan mempunyai tingkat okupansi yang sangat tinggi harus benar&benar dirancang dengan cermat. $ecermatan dalam perancangannya harus benar&benar memperhatikan # ungsi bangunan, klasi ikasi dan kategorisasi bangunan dalam tingkat kera!anannya, tinggi atau jumlah lantai bangunan dan luas lantai bangunan. Pendahuluan Salah satu persyaratan bah!a suatu bangunan yang mempunyai tingkat okupansi tinggi dianggap aman bagi penghuninya adalah adanya sarana emergency exit yang dapat menjamin adanya kemudahan evakuasi penghuninya apabila terjadi keadaan darurat. 'engertian kemudahan evakuasi disini diartikan dalam arti # kecepatan evakuasi, dan keamanan evakuasi. Sarana emergency exit yang dapat menjamin kemudahan evakuasi setidaknya akan mengurangi secara signi ikan kemungkinan jumlah korban nya!a penghuninya apabila terjadi peristi!a darurat, baik yang diakibat oleh peristi!a alam maupun oleh ulah manusia. Sarana emergency exit yang tidak tertata dan terencana dengan baik, atau malahan di ungsikan untuk hal&hal lain selain untuk ungsi evakuasi penghuni justru dapat menjadi sarana jebakan maut bagi peghuninya. Salah satu ungi bangunan komersial yang mempunyai tingkat okupansi tinggi adalah ungsi bangunan pusat pertokoan skala besar yang biasanya berupa bangunan bertingkat low and medium rise building (bangunan " sd ( lantai). )angunan ini biasa disebut dengan )angunan 'usat 'erbelanjaan. 'ada saat ini, perkembangan keberadaan bangunan&bangunan 'usat 'erbelanjaan (misalnya# mall, s!alayan dan toko&toko besar lainnya) di kota&kota besar semakin banyak dan eksis. *al ini dapat dilihat dari makin banyaknya pembangunan ungsi bangunan tersebut, yang ternyata juga banyak menyedot perhatian masyarakat untuk mendatanginya. *al ini dapat dimaklumi karena banyaknya kemudahan dan kenyamanan apabila masyarakat berbelanja disana. $emudahan dan kenyamanan menyangkut # kemudahan dalam mendapatkan barang yang harganya sering malah lebih murah dari harga barang&barang

dipasar tradisional atau toko&toko kecil ( street shop), keramahan pelayanannya dan kenyamanan serta kesejukan ruangannya karena keseluruhan ruangan pertokoan dalam skala besar tersebut pasti sudah full air conditioning. )ila kita amati banyak masyarakat yang datang ke ungsi bangunan& bangunan tersebut sebenarnya tidak khusus untuk berbelanja, tetapi banyak yang sekedar jalan&jalan untuk mendapatkan suasana yang lebih nyaman bersama teman atau keluarga. %engan kondisi dan enomena ini, tingkat okupansi bangunan jenis ini menjadi sangat tinggi dibandingkan dengan bangunan&bangunan dengan skala sama tetapi dengan ungsi yang lain. +ingkat okupansi hunian bangunan yang makin tinggi juga perlu tuntutan keamanan yang makin tinggi pula terhadap keselamatan penghuninya, terutama penyediaan asilitas penyelamatan apabila terjadi keadaan darurat, baik yang diakibatkan oleh alam (gempa bumi, banjir, longsor dll), oleh manusia (sabotase, huru&hara, terorisme dll) ataupun oleh karena aktor teknis (kebakaran karena masalah teknis, masalah bahan dan struktur dsb). %engan melihat gejala&gejala alam akhir&akhir ini, misalnya terjadinya gempa bumi di ,ceh, 'adang, dan utamanya -ogyakarta sendiri dapat disaksikan pentingnya peran dari sarana emergency exit dalam menyela& matkan manusia. Selain itu kejadian kebakaran terhadap bangunan&bangunan umum akhir&akhir ini juga banyak menelan korban yang tidak sedikit. $ebanyakan korban terperangkap di dalam bangunan yang sudah terbakar atau runtuh oleh api atau gempa bumi, dan dalam keadaan panik sudah tidak mampu lagi untuk mencari jalan penyelamatan keluar bangunan. %engan menyaksikan banyaknya kejadian keadaan darurat ( emergency) menimpa bangunan&bangunan gedung&gedung akibat dari terjadinya bencana alam atau oleh sebab teknis akhir&akhir ini, dapat dilihat pentingnya peran sarana emergency exit dalam ungsinya untuk menyelamatkan ji!a manusia khususnya penghuni gedung tersebut. .ungsi penyelamatan disini dengan / kriteria utama, yaitu # kecepatan penyelamatan dn keamanan penyelamatan, yang intinya adalah bagaimana penghuni bangunan dapat dengan cepat menyelamatkan diri tanpa atau hanya mengalami sedikit kesulitan.

&eadaan 'arurat Pada Bangunan (edung 0enurut 'urbo, (/11/), keadaan darurat ( emergency) yang menimpa suatu bangunan gedung adalah suatu keadaan yang tidak lazim terjadi, cenderung dapat mencelakakan penghuninya. $eadan ini dapat diakibatkan oleh alam (misalnya gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, banjir bandang), atau oleh masalah teknis dan ulah manusia (kebakaran, runtuhnya gedung akibat kegagalan2kesalahan konstruksi). %ari beberapa kondisi darurat yang disebutkan diatas, yang paling tinggi mendapatkan perhatian karena seringnya terjadi adalah keadaan darurat karena kebakaran, sehingga pemerintah dan para ahli mengeluarkan banyak persyaratan yang berkaitan dengan keamanan bangunan gedung terhadap bahaya kebakaran tersebut. 'urbo (/11/) menyatakan bah!a bahaya kebakaran harus diantisipasi dengan perlindungan terhadap kebakaran ( ire protection) yang berarti segala usaha yang dilakukan supaya tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, sehingga dapat mengancam keselamatan ji!a manusia maupun harta benda. $eadaan darurat yang diakibatkan oleh kebakaran menurut 0c 3uinness (4564) harus ditanggulangi melalui 6 upaya yang harus terintegrasi, mencakup # a. 0emilih jenis bahan struktur dan bahan pengisi yang tahan api b. 0engurangi sesedikit mungkin bahan&bahan yang mudah terbakar c. 'erlindungan kebakaran akibat dari kesalahan instalasi listrik d. 'erlindungan kebakaran akibat dari adanya petir e. 'erlunya sarana deteksi dini terhadap adanya asap atau api . 'erlunya alat penanggulangan kebakaran otomatis g. 'erlunya sarana hydrant, baik pole hydrant maupun bo7 hydrant h. 'erlunya sarana penyelamatan penghuni yang benar&benar mudah dan cepat. %ari uraian diatas, terdapat " upaya pokok dalam penanggulangan kebakaran, yaitu 4. 8paya 'encegahan, /. 8paya 'engatasan dan ". 8paya penyelamatan terhadap penghuninya. )erkaitan dengan hal tersebut, %'8

(4569) menyebutkan bah!a ada 4/ jenis emergency exit& yang penempatan dan penggunaan sarana penyelamatannya disesuaikan dengan klasi ikasi bangunannya. Sarana )mergency )*it Pada Bangunan (edung$ 0enurut 'anduan %iklat $ebakaran +k :, (/11/) dalam ;ahmayanti (/119), dikatakan bah!a Sarana <mergency <7it atau Jalan $eluar 'enyelamatan adalah suatu lintasan atau jalur jalan keluar menerus dan tidak terhalang yang harus dapat dilalui oleh penghuni apabila terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya dari setiap titik2tempat dalam bangunan menuju kesuatu tempat yang aman atau jalan umum. $omponen&komponen Jalan $eluar 'enyelamatan meliputi # a. 'intu keluar, koridor dan e7it horizontal b. Jalan landai klas , dan jalan landai klas ) (untuk turun) c. Jalan landai klas ) (untuk naik) d. +angga %arurat Jarak tempuh maksimum berbeda&beda ditentkan oleh ungsi bangunannya. -ang dimaksud jarak tempuh maksimum adalah jarak maksimum suatu lintasan pada exit access menuju exit, yaitu jarak maksimum dari suatu titik terjauh ruangan yang dihuni sampai ke suatu jalan keluar (e7it) terdekat. 'erbedaan jarak tempuh maksimum dapat dilihat pada tabel berikut = +abel 14 # Jarak +empuh 0aksimum
>o. 4 / " ? ( @ 9 .ungsi )angunan 3edung 'ertemuan 8mum +ermasuk 'endidikan 'erkantoran 'ertokoan 'erhotelan termasuk ;umah Susun ;umah Sakit termasuk 'anti&panti 'abrik 'abrik ;a!an $ebakaran Jarak +empuh 0aks. ( m4) ?( ?( "1 "1 "1 "1 /1

+empat

Aatatan #
,pabila suatu jalur dilengkapi dengan sprinkler dan mempunyai / arah keluar, maka jarak tempuh maksimum menjadi 4(1B dari ketentuan dalam tabel. (sumber # 'anduan %iklat $ebakaran, /11/ dalam ;ahmayanti /119)

%isebutkan pula bah!a kapasitas sarana jalan keluar penyelamatan adalah jumlah minimum lebar sarana jalan keluar yang diperlukan sesuai dengan klasi ikasi peruntukan bangunan tersebut. Sistematika perhitungan penentuan kapasitas sarana jalan keluar penyelamatan sebagai berikut = a. Cangkah 14 # 0enentukan )eban *unian dengan rumus # Cuas Cantai )eban *unian D &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& .aktor )eban *unian b. Cangkah 1/ # 0enentukan Cebar )ersih (ditentukan pada titik paling sempit) c. Cangkah 1" # 0enentukan $apasitas Erang setiap komponen dengan rumus # Cebar )ersih $apasitas $omponen D &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
.aktor $apasitas

d. Cangkah 1? # 0enentukan Sarana Jalan $eluar 'enyelamatan +erkecil yang tersedia e. Cangkah 1( # Jika total dari e7it yang melayani suatu area $8;,>3 dari beban hunian maka area tersebut tidak cukup2tidak memadai. ;umus # Cebar )ersih D )eban *unian 7 .aktor $apasitas +abel 1/ # .aktor $apasitas $omponen Sarana Jalan $eluar >o.
4 / " ?

$omponen Sarana Jalan $eluar


$omponen %atar (pintu, koridor, e7it horizontal) Jalan Candai $elas , (turun) Jalan Candai $elas ) (naik) +angga %arurat

.aktor $apasitas 'er& Erang


1,/1 1,/1 1,// 1,"1

(sumber # 'anduan %iklat $ebakaran, /11/ dalam ;ahmayanti /119) Jarak tempuh keluar, menurut Ju!ana (/11() selain dibedakan dari ungsi bangunannya, juga dibedakan dari kelengkapannya dengan sarana penunjang dan perlindungan, yaitu ada tidaknya sarana sprinkler pada jalan keluar tersebut. ,pabila sarana tersebut dilengkapi dengan sprinkler, maka jarak tempuh jalan keluar tersebut dapat lebih panjang atau lebih jauh sebagaimana tercantum pada tabel diba!ah ini =

+abel 1" # Jarak +empuh 0aksimal


no
4 / " ?

.ungsi bangunan
;uang 'ertemuan 'endidikan $esehatan *unian # &hotel, apartemen, &asrama, &rumah tinggal $omersial # &'engunjung F 411 orang &;uang +erbuka &0al +ertutup &'erkantoran

)atasan lorong buntu (m4) @ @ 5 41 1 +' 4( 1 4( 4(

Jarak tempuh maks tanpa springkler (m4) ?( ?( "1 "1 "1 +' "1 +' 91 91

Jarak tempuh maks dgn springkler (m4) 91 91 ?( ?( ?( +' ?( +' 51 51

(sumber # Ju!ana, /11() Selanjutnya menurut %epartemen '8 (4569) perlunya penempatan sarana dan kelengkapan emergency exit juga ditentukan berdasarkan kelas bangunan berdasarkan tinggi bangunan ebagaimana tabel diba!ah ini #
+,)<C 1? # 'enempatan Sarana dan 'erlengkapan Emergency Exit 'ada )angunan 3edung.
$las )angunan 'erlengkapan Emergency Exit 4. Sumber %aya Cistrik %arurat /. Campu %arurat ". 'intu $ebakaran ?. +angga $ebakaran (. 'intu dan +angga %arurat @. Sistem $endali asap 9. Ci t $ebakaran 6. $omunikasi %arurat 5. )ukaan 'enyelamat 41.'etunjuk ,rah Jln $eluar 44.*elipad 4/.,lat )antu lainnya $las ,, sd tinggi 6m atau 4 lt $las ), tinggi sd 6 m atau / lt $las A , tinggi sd 4? m atau ? lt $las %, tinggi sd ?1 m atau 6 lt $las <, tinggi sd ?1 m atau lebih 6 lt

$<+;.

(sumber# %ep. '8, 4569)

%ari tabel diatas terlihat bah!a pada masing&masing klasi ikasi bangunan, akan dibutuhkan sarana emergency exit dengan penekanan pada perlengkapan yang berbeda&beda. Persyaratan Sarana )mergency )*it $oridor yang dipergunakan sebagai jalur keluar darurat menurut Ju!ana (/11() harus dilengkapi dengan tanda yang menunjukkan arah dan lokasi pintu keluar. +anda <G:+ atau $<C8,; dengan anak panah menunjukkan arah menuju pintu keluar atau kearah tangga darurat2kebakaran. +anda <G:+ tersebut harus dapat terlihat dengan jelas, diberi lampu yang harus langsung menyala pada kondisi darurat, dengan kuat cahaya minimal (1 lu7. ,pabila jalur penyelamatan tersebut bermuara atau melalui emergency escape (tangga darurat), maka menurut 0c. 'uiness (455() diperlukan beberapa persyaratan mutlak sebaai berikut = 4. +angga darurat harus dalam keadaan tertutup dengan pintu tahan api (fire door) /. +angga darurat harus mudah dilihat dan dicapai (harus ada tanda& tanda penunjuk arah yang jelas) ". +angga darurat harus bebas dari asap, maka harus ada sarana penyedot asap 2 smo"e vestibule ?. Jalur tangga harus dapat dilalui minimal oleh / orang, atau dengan lebar minimal 4/1 cm. (. Cubang tangga darurat harus diberi penerangan darurat (minimal (1 lu7) yang dicatu daya dari sumber tenaga cadangan atau darurat. )eberapa syarat isik pintu pada fire escape yang harus dipenuhi menurut Ju!ana (/11() meliputi # 4. 'intu harus tahan terhadap api sekurang&kurangnya dua jam /. 'intu harus dilengkapi minimal " engsel ". 'intu harus dilengkapi dengan door closer ?. 'intu harus dilengkapi dengan tuas2pegangan yang berada disisi luar tangga yang besar, yang disebut dengan # panic bar.

(. 'intu dilengkapi dengan tulisan .:;< <SA,'<,& +,>33, %,;8;,+ H +8+8' $<0),C: @. 'intu dapat dilengkapi dengan kaca tahan api dengan luas maksimal 4 m/ diletakkan pada setengah bagian atas pintu. 9. 'intu harus dicat dengan cat !arna merah

POS,S, T%"'% )-,T P' J%.!/ )0%&!%S, 'ada beberapa apabila tangga terjadi darurat yang lebih dikhususkan banyak untuk

mengantisipasi

kebakaran

gedung,

perencana

menggunaan konsep kompartemen dalam upayanya untuk penyelamatan ji!a manusia, khususnya dari kalangan di+able atau tunadaksa. 3agasan dasarnya adalah menahan dan membatasi penjalaran api agar dapat melindungi penghuni bangunan agar tidak bersentuhan secara langsung dengan sumber api. $ompartemen banyak digunakan pada bangunan&bangunan tinggi, dimana evakuasi keseluruhan penghuni gedung dengan cepat adalah sangat mustahil. %engan demikian kompartemen ber ungsi sebagai tempat penampungan

sementara bagi penghuni bangunan tinggi untuk menunggu sampai api dapat dipadamkan, atau jalur menuju pintu keluar ( emergency exit) sudah aman.

T%"((% '%/!/%T ')"(%" .OBB#

POS,S, &O2P%/T)2)" P%'% T%"((% '%/!/%T

&lasi+ikasi Bangunan Berdasar Tingkat &era1anannya 0enurut $etentuan +eknis 'engamanan +erhadap )ahaya $ebakaran 'ada )angunan 3edung dan Cingkungan, $eputusan 0enteri 'ekerjaan 8mum no.412$'+S2/111, kelas bangunan adalah pembagian bangunan atau bagian bangunan sesuai dengan jenis penggunaan bangunan. 0erujuk pada keputusan tersebut, maka berdasarkan tingkat kera!anannya, klasi ikasi bangunan dibagi menjadi 41 klas sebagai berikut = a. )angunan $elas 4 0erupakan satu atau lebih bangunan yang terdiri atas = 4). 0erupakan bangunan hunian tunggal /). 0erupakan )angunan srama atau $ost, rumah tamu, hotel atau sejenisnya dengan luas total lantai kurang dari "11 m/ dan tidak ditinggali lebih dari 4/ orang secara tetap. b. )angunan $elas / 0erupakan bangunan hunian yang terdiri atas dua atau lebih unit yang masing& masing merupakan tempat tinggal terpisah. c. )angunan $elas "

10

0erupakan bangunan hunian diluar bangunan kelas 4 dan / yang umum digunakan sebagai tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak saling berhubungan. +ermasuk didalamnya = 4). ;umah, asrama, rumah tamu, losmen /). )agian untuk tempat tinggal dari suatu banguna sekolah ") )agian untuk tempat tinggal dari suatu hotel atau motel ?). 'anti jompo, cacat atau anak&anak d. )angunan $elas ? 0erupakan bangunan hunian campuran untuk tempat tinggal yang berada di dalam bangunan kelas (, @,9, 6 atau 5. e. )angunan $elas ( 0erupakan bangunan gedung yang dipergunakan untuk tujuan usaha pro esional, pengurusan administrasi atau usaha komersial diluar bangunan kelas @,9,6 atau 5 . )angunan $elas @. 4). ;uang 0akan, ka e, restoran /). )ar, toko atau kios yang merupakan bagian dari suatu hotel "). Salon kecantikan, tempat cuci umum ?). 'asar, ruang penjualan, ruang pamer atau bengkel g. )angunan $elas 9 0erupakan bangunan gedung yang dipergunakan untuk penyimpanan, yaitu = 4). +empat parkir umum /). 3udang atau tempat pamer barang produksi untuk dijual atau cuci gudang h. )angunan $elas 6 0erupakan bangunan gedung laboratorium atau bangunan yang dipergunakan untuk pemrosesan suatu produksi, perakitan, pengepakan barang&barang produksi dalam rangka perdagangan2penjualan. 0erupakan bangunan toko atau bangunan usaha lain untuk penjualan, termasuk#

11

i. )angunan $elas 5. 0erupakan bangunan yang dipergunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat, misalnya bangunan pera!atan kesehatan, bangunan pertemuan, bengkel kerja, bangunan ibadah, bangunan budaya. j. )angunan $elas 41 ,dalah bangunan atau struktur yang bukan hunian, misalnya # garasi pribadi, carport, atau sejenisnya, kolam renang dan sejenisnya. Sarana )mergency )*it Pada Bangunan &omersil Skala Besar )erdasarkan $eputusan 0enteri '8 nomor # 412$'+S2/111, maka bangunan komersial skala besar dapat dikategorikan atau masuk dalam klas2kategori bangunan klas (, @ dan 9, yang intinya dipergunakan sebagai bangunan dengan ungsi komersial yang sangat beragam bentuknya. )angunan komersial skala besar dengan sendirinya akan mempunyai tingkat hunian yang sangat tinggi. %engan demikian tingkat kera!anan terhadap keadaan darurat pada gedung tersebut adalah sangat besar pula. ,pabila kita merujuk pada tabel 1", maka bangunan jenis komersial terutama yang ber ungsi sebagai pusat pertokoan harus mempunyai jalur emegency exit dengan panjang maksimal "1 m. Selanjutnya berdasarkan tabel 1?, apabla diasumsikan bah!a bangunan komersial skala besar yang ber ungsi sebagai pusat perbelanjaan biasanya merupakan bangunan low rise building dengan ketinggian " H ? lantai emergency exit meliputi# 4. Sumber daya listrik darurat (emergency power) /. Campu darurat (emergency light) ". 'intu $ebakaran ( ire door) ?. +angga $ebakaran (fire escape) (. Sistem $endali asap (smo"e vestibule) @. $omunikasi %arurat 9. )ukaan dan Jalur 'enyelamatan 6. 'etunjuk ,rah Jalan $eluar (direct sign) harus mempunyai kelengkapan sarana

12

>amun apabila bangunan komersial skala besar tersebut merupakan bangunan berlantai banyak (multi story building), maka jenis sarana emergency exit pada bangunan tersebut harus ditambahkan dengan # li t kebakaran dan helipad. &esimpulan$ Sarana emergency exit merupakan kelengkapan untuk evakuasi penghuni apabila tejadi keadaan darurat yang harus ada pada suatu bangunan gedung, khususnya pada bangunan gedung skala besar. Jenis dan penempatan sarana emergency exit sangat tergantung dari beberapa aktor, yaitu= ungsi bangunan, tinggi dan luas bangunan, serta tingkat kera!anan bangunan terhadap keadaan darurat. Jenis keadaan darurat pada sutu bangunan sangat beragam, yang dapat dibedakan dalam " golongan, yaitu keadaan darurat karena alam (misalnya # gempa bumi, banjir, badai dsb) keadaan darurat karena oleh manusia (misalnya# kebakaran, terorisme dll), dan keadaan darurat yang timbul karena masalah teknis (misalnya# runtuhnya bangunan karena usia, dsb). $ondisi dan jenis keadaan darurat yang berbeda ini mempunyai implikasi terhadap sarana emergency exit yang berbeda pula. %engan demikian, sarana emergency exit terutama pada bangunan& bangunan dengan skala besar yang mempunyai tingkat okupansi yang sangat tinggi harus benar&benar dirancang dengan cermat. $ecermatan dalam perancangannya harus benar&benar memperhatikan # ungsi bangunan, klasi ikasi dan kategorisasi bangunan dalam tingkat kera!anannya, dan ketinggian bangunan. %engan kata lain, bah!a makin tinggi tingkat kera!anan suatu bangunan terhadap keadaan darurat, makin besar pula kecermatan yang dibutuhkan perencana dalam merancang kebutuhan sarana emergency exit.

13

'%

T%/ P!ST%&%

%epatemen $impras!il, /11/. 'etunjuk +eknis ;encana +indakan %arurat $ebakaran 'ada )angunan 3edung. $impras!il. Jakarta. %epartemen $impras!il. /111. $etentuan +eknis 0anajemen 'enanggulangan $ebakaran di 'erkotaan. $impras!il. Jakarta. %epartemen '8. 4569. 'anduan 'emasangan ,lat )antu <vakuasi 8ntuk )ahaya $ebakaran 'ada )angunan ;umah dan 3edung Jimmy S. Ju!ana, /11/. 'anduan Sistem )angunan +inggi, <rlangga. -ogyakarta. 0c 3uiness, 4564. 0echanical, <lectrical and <Iuipment or )uildings. 0c 3uiness )ook. >e! -ork. 'urbo, *artono, 455/. 8tilitas )angunan. Jambatan. Jakarta ;ahmayanti, :da. /119. Studi .ire 'rotection di 3aleria 0all. +ugas ,khir .+ 8>-. -ogyakarta. Suparjiyanto, /116. Sistem 'emadam $ebakaran 'ada 3edung *otel :):S -ogyakarta. +ugas ,khir .+ 8>-. -ogyakarta. +ranggono, %!i, /111, 8tilitas )angunan, 8: 'ress. Jakarta

14

'% T%/ /,3%#%T 4,'!P P)"!.,S 5$ ,dentitas Penulis : a. >ama Cengkap b. +empat, tanggal Cahir c. Jabatan .ungsional d. 'rogram Studi e. Jurusan . ,lamat ;umah g. +elepon2*' h. <&mail 6$ Pendidikan : Jenjan g S&4 S&/ "ama Perguruan Tinggi dan .okasi 8niversitas 3adjahmada, -ogyakarta 8niversitas 3adjahmada, -ogyakarta Tahun .ulus 456" 455( Program Studi +eknik ,rsitektur +eknik ,rsitektur # :r. Sumardjito, 0,+. # -ogyakarta, 5 0ei 45(? # Cektor # 'endidikan +eknik Sipil dan 'erencanaan # 'endidikan +eknik Sipil dan 'erencanaan # Jl.Cangenastran lor no. ? -ogyakarta # 1/9?&"99491 2 164//@5@?1( # djitoJhsKyahoo.com

5$ Pengalaman Penelitian :
Tahun 4554 455" 455? 455? 455? 455( 455@ 4556 /116 Judul Penelitian $ajian 0utu $apur di %:- dan sekitarnya 'engaruh ,rsitektur +radisionil Ja!a pada )angunan ;umah +inggal di $ecamatan $raton, 'akualaman dan $otagede -ogyakarta $ecenderungan 'engembangan .isik ;umah +inggal $';2)+> di 'erumahan Lirokerten :ndah )antul $ajian 'enataan )agian Lilayah $ota $laten 'engaruh ,rsitektur ,sing 'ada .asad )angunan $uno di $otagede -ogyakarta $ajian +erhadap 'erbedaan Misual ;umah Juragan di $otagede $ajian 'enataan 8lang +ata ;uang $ompleks $epatihan -ogyakarta $ajian %elimitasi 3eogra is $a!asan 'reservasi&$onservasi $otagede Studi $elayakan 'embukaan 'rogram Studi %" +eknik ,rsitektur pada .akultas +eknik 8>&etua7%nggota $etua $etua 'eneliti +unggal ,nggota 'eneliti +unggal 'eneliti +unggal2 +hesis S/ ,nggota 'eneliti +unggal $etua Sumber 'ana E'. E'. S!adana ,')% S!adana +0'% ,')% E'. .akultas

15

8$ Pengalaman PP2 :
"o$ 4565& 4554 4554 455/ 455/ 455/& 455" 455" 455" 455?& 455( 4555 /11" /11? /11( /116& /115 Jenis7"ama &egiatan7Judul 'erencanaan, 'enga!asan dan 'embangunan 0asjid ,gung ,l :khlas Lonosari sebagai ,rsitek dan 'enga!as 'erencanaan dan 'engelolaan %rainasi ,ir *ujan )er!a!asan Cingkungan di desa Aondongcatur Sleman 'erencanaan dan 'engelolaan %rainasi ,ir *ujan )er!a!asan Cingkungan di desa Lirokerten )antul 'engelolaan %esa )inaan di desa $epuh *arjo +ahap 14 'erencanaan dan 'embangunan '8S,+ ;<*,):C:+,S: A,A,+ +8)8* 08*,00,%:-,* di desa 0inggir Sleman -ogyakarta, sebagai arsitek 'engelolaan %esa )inaan di desa $epuh *arjo +ahap 1/ 'erencanaan dan 'enga!asan $ampus : 8niversitas ,hmad %ahlan " lantai, Jl $apas no 5 -ogyakarta, sebagai senior ,rsitek 0anajemen $onstruksi 'embangunan $ompleks 3edung .akultas +eknik Jurusan + Sipil dan + ,rsitektur 830, " lantai, sebagai architect engineer 'erencanaan dan 'enga!asan kampus ::: +erpadu 8niversitas ,hmad %ahlan " lantai, Jl 'ro Supomo -ogyakarta sebagai Senior ,rsitek 'erencanaan dan 'enga!asan kampus :: +erpadu 8niversitas ,hmad %ahlan ( lantai, Jl 'ramuka -ogyakarta sebagai Senior ,rsitek 'erencanaan dan 'embangunan $ompleks 3edung +aman $anak&kanak >egeri / (/ lantai) Jl $apas -ogyakarta sebagai senior arsitek 'erencanaan dan 'embangunan 0asjid Li!orotomo / lantai di $ompleks 'erumahan Lirokerten :ndah 'erencanaan dan 'embangunan ;$) (;uang $elas )aru) " lantai S0$ >egeri @ -ogyakarta sebagai $oordinator kegiatan Sumber 'ana S!adana ''0&:$:' -ogyakarta ''0&:$:' -ogyakarta ''0&:$:' -ogyakarta S!adana ''0&:$:' -ogyakarta S!adana Tahun 4565&4554 4554 455/

455/ 455/&455"

455" 455" 455?&455(

S!adana

S!adana S!adana S!adana S!adana S!adana

4555 /11" /11? /11( /116&/115

-ogakarta, /( 0aret /141

:r. Sumardjito, 0.+. >:'# 45(?1(15 455114 4 114


16

!S!.%" "%S&%4 %/T,&).

J!/"%. ,")/S,%

J!'!. "%S&%4 :

EMERGENCY EXIT S)B%(%, S%/%"% P)"#).%2%T%" P)"(4!", P%'% B%"(!"%"-B%"(!"%" S&%.% B)S%/

%:,J8$,> EC<* S!2%/'J,TO ",P$ 59:8;:;9 599;;5 5 ;;5

J!/!S%" P)"',',&%" T)&",& S,P,. '%" P)/)"<%"%%" %&!.T%S T)&",& !",0)/S,T%S ")()/, #O(#%&%/T% =!"#> %P/,.? 6;5;

17

18

Anda mungkin juga menyukai