Anda di halaman 1dari 46

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Myologi Kaki Depan


MYOLOGI MUSCULI EXTREMITAS CRANIALIS Musculi terbagi menjadi 2, yaitu: A. Mm. Extrinsik : Mempertautkan kaki depan dengan kepala, leher, dan tubuh. B. Mm. Intrinsik : Mempertautkan tulang-tulang pada kaki. A. Mm. Extrinsik 1.Mm. Pectorales superficialis : a. pars Descendent (cranialis/Clavicularis). b. b. Pars Transversa (caudalis/Sterno Costalis) Origo: sternum Insertio: Crista humeri, fascia antebrachii. Fungsi: Mengadduksi kaki depan 2. m. Pectorales profundus (Pars Ascendens = Humeralis = Caudalis & Pars cranialis = Subclavicus=Scapularis. Origo: sternum. Insertio: Tuberculum mayor dan minor; fascia Scapularis Fungsi: Mengadduksi dan menarik ke caudal kaki depan. Carnivora M. Subclavius (-) 3.M. Brachiocephalicus : Cleidobrachialis+ Cleidocephalicus Origo: Processus mastoideus, Alae atlantis dan processus tranversus C 2,3,4 Insertio: cleidobrachialis (cranial humerus), tuberositas deltoideus, fasciabrachialis Fungsi: Menarik kaki ke cranial, mendepress kaki ke cranial , menarik kepala dan leher ke lateral. 4.M.Omotransversarius Origo: Alae Atlantis Insertio: Spina Scapulae Fungsi: Mendepres kepala+leher, menggerakkan kaki ke cranial 5.M.Trapezius, terbagi Pars Cervicalis dan Pars Thoracalis

Origo: Dorsal leher + Thorax Insertio: Spina Scapulae Fungsi: Mengangkat kaki 6.M.Rhomboideus: Pars Cervicalis dan Pars Thoracalis Origo: Dorsal leher + Thorax Insertio: Tepi dorsal Scapulae Fungsi: Mengangkat kaki 7.M.Serratus Ventralis Pars Cervicalis dan Pars Thoracalis Origo: Vertebrae Cervicales, Costae Insertio: Facies Serrata Fungsi: Mendukung + mengangkat tubuh dengan mendepres scapula B. Mm. Intrinsik 1. Mm. Lateral Bahu 1.M. Deltoideus (Ruminansia+Anjing: Pars Acromialis + Pars Scapularis) Origo: Spina + Acromion Scapula Insertio: Tuberositas Deltoideus Fungsi: Membengkokkan Articulatio Scapulohumeralis, Adduksi lengan atas 2.M. Supraspinata Origo: Fossa Supra Spinata Insertio: Tuberculum Mayor (Humerus) Fungsi: menegangkan articulatio scapula humeralis 3.Infraspinata Origo: Fossa Infra Spinata Insertio: Tuberculum Mayor Fungsi: membengkokkan articulatio scapula humeralis, Adduksi lengan atas 4.M. Teres minor Origo:Tuberculum Infraglenoidale (Scapulae) Insertio: Tuberositas Deltoideus Fungsi:membengkokkan articulatio scapulo humeralis, abduksi lengan atas. 2. Mm. Medial Bahu 1.M. Sub scapularis Origo: Fossa Sub Scapularis Insertio: Eminentia posterior dari Tuberositas Medialis Os Humerus Fungsi: Mengadduksi kaki (pada art. Scapulohumeralis) 2.M. Teres Mayor

Origo:Tepi Caudal Scapula Insertio: Tuberositas Teres Fungsi: Membengkokkan Articulatio Scapulo humeralis 3.M. Coracobrachialis (Menyilangi muka medial art.Scapulohumeralis) Origo: Processus Coracoideus Insertio: Proksimal, Medial Humerus Fungsi: Membengkokkan Articulatio Scapulo humeralis, Anjing: menegangkan Art. Scapulo humeralis 3. Mm. Bagian Cranial Brachium 1.M. Bicep Brachii Origo: Tuber Scapulae Insertio: Tuberositas Radialis Fungsi: Membengkokkan Articulatio Cubiti, Menegangkan Art. Scapulohumeralis 2. M. Brachialis Origo: 1/3 Proksimal muka posterior Humerus Insertio: Proksimal Radius + Ulna Fungsi: Membengkokkan Articulatio Cubiti 4. Mm. Bagian Caudal Brachium 1.Mm.Triceps brachii ( Caput longum, medial & lateral) Origo: Tepi caudal Scapula(Longum) , Proksimal Humerus (kedua caput yang lain) Insertio: Tuber Oleocrani dari Oleocranon Fungsi: Menegangkan articulatio Cubiti, membengkokkan articulatio Scapulo Humeralis (Longum).(Anonymous,2009)

2.2 Myologi Kaki Belakang


MUSCULI. PADA ETREMITAS CAUDAL I. Mm. Lateral Hip II. Mm. Caudal Hip III. Mm. Caudal Femur IV. Mm. Medial Femur V. Mm. Cranial Femur VI. Mm. Craniolateral Cruris VII. Mm. Caudal Cruris VIII. Mm Pes I. Musculi Lateral Hip

1.M.Tensor Fascia Latae Origo: Tuber Coxae Insertio: Fascia Lata Fungsi: Membengkokkan art. Coxae, menegangkan art. Genu 2.M.Gluteus Superficialis ( Pada Ruminantia menyatu dengan M. Biceps Femoris : M. Gluteobiceps) Origo: Tuber Coxae, Fascia Glutea Insertio: Trochanter Tertius Fungsi: Abduksi kaki 3.M.Gluteus Medius Origo: Facies Glutea Insertio: Trochanter Major Fungsi: Menegangkan art. Coxae, Abduksi kaki 4.M. Piriformis ( Hanya pada Anjing) Terletak sebelah dalam + caudomedial M. Gluteus Medius Origo: Sacrum+ Coccygea 1 Insertio: Trochanter Major Fungsi: Menegangkan art. Coxae 5. M.Gluteus Profundus Origo: Spina Ischiadica Superior Insertio: Trochanter Major Fungsi: Menegangkan art. Coxae, Abduksi kaki l II. Musculi Caudal Hip 1.M.Obturatorius Externus Origo: Ventral Coxae, sekitar foramen Obturatorium Insertio: Fossa Trochanterica Fungsi: Mengadduksi + Rotasi kaki ke lateral 2.M.Obturatorius Internus (Babi+Ruminantia tdk ada) Origo: Dorsal Coxae, sekitar foramen Obturatorium Insertio: Fossa Trochanterica Fungsi: Memutar kaki ke lateral ( Pada Art. Coxae) 3.M.Gamelli Origo: Bag. Lateral Ischii Insertio: Fossa Trochanterica Fungsi: Memutar kaki ke lateral ( Pada Art. Coxae) 4.M. Quadratus Femoris Origo: Bag. Ventral Ischii Insertio: Proksimal Femur dekat Fossa Trochanterica Fungsi: Menegangkan art. Coxae, adduksi+Rotasi kaki ke lateral l III. Mm. Caudal Hip

1.M.Biceps Femoris Origo: Tuber Ischiadicum Insertio: Patella, Tibia, Tuber Calcis Fungsi: Menegangkan art. Coxae, art. Genu + art. Tarsea, Menegangkan art.Genu + Mengabduksi Crus 2. M.Semitendinosus Origo: Tuber Ischiadicum Insertio: Tibia + Tuber Calcis Fungsi: Menegangkan art. Coxae + art. Tarsea, Membengkokkan art.Genu 3.M.Semimembranosus Origo: Tuber Ischiadicum Insertio: Femur + Tibia Fungsi: Menegangkan art. Coxae + gerak bervariasi art.Genu, adduksi kaki l IV. Medial Femur 1.M.Sartorius Origo: Os Ilii Insertio: Medial daerah Genu Fungsi: Membengkokkan art. Coxae , adduksi kaki. Menegangkan art.Genu ( Anjing) 2. M.Gracilis Origo: Symphisis Pelvis Insertio: Bag. Medial regio Genu Fungsi: adduksi kaki(Anonymous,2009)

2.3 Osteologi
Penggolongan bentuk bentuk tulang pada sapi : 1. Ossa longa ( tulang panjang ). Bentuknya silindris, panjang dengan kedua ujung membesar. Bagian tengah yang silindris dinamakan corpus ( diaphyse ), sedangkan kedua ujungnya extremitates ( epiphyse ). Ossa longa terdapat pada tulang- tulang kaki dan bertugas sebagai alat pengumpil atau alat penunjang tubuh. 2. Ossa plana ( tulang pipih ). Bentuknya pipih, bertugas untuk melindungi bagian tubuh yang lunak seperti otak, jantung dan paruparu. 3. Ossa brevia ( tulang pendek ). Tulang- tulang ini mempunyai panjang, tinggi dan lebar yang hampir sama. Fungsinya adalah untuk mencegah benturan atau untuk mengurangi pergeseran dan perubahan arah dari tendon. 4. Ossa irregularia ( tulang berbentuk tak teratur ). Kelompok tulang ini berbentuk tak teratur. Tulang tulang tubuh terdiri atas :

Collumna vertebralis ( tulang belakang ) Tulang belakang terdiri atas rangkaian tulang tunggal, berbentuk tidak teratur dan memanjang dari ujung kepala sampai ujung ekor. Tulang- tulang tunggal ini merupaka tiang yang kokoh tetapi cukup fleksibel. Sifat ini diperlukan agar collumna vertebralisdapat memenuhi fungsi seperti berikut : 1. Sebagai alat yang meneruskan tenaga pendorong dari kaki belakang ke bagian depan tubuh. 2. Sebagai penahan berat jeroan yang untuk sebagian menggantung secara tidak langsung ke collumna vertebralis. Untuk tugas tersebut diperlukan kekokohan. 3. Sebagai alat gerakan yang memerlukan fleksibilitas cukup tinggi seperti bias dilihat pada gallop anjing. 4. Sebagai wadah untuk medulla spinalis ( sum- sum punggung ). Untuk memenuhi fungsi ini, maka di dalam collumna vertebralis berjalan suatu saluran, canalis vertebralis. Collumna vertebralis dibagi atas lima daerah yang masing- masing terdiri atas kelompok tulangtulang berikut : 1. Ossa vertebrae cervicalis (C) = ruas tulang leher 2. Ossa vertebrae thoracalis (T) = ruas tulang dada 3. Ossa vertebrae lumbalis (L) = ruas tulang pinggang 4. Ossa vertebrae sacralis (S) = ruas tulang kemudi 5. Ossa vertebrae coccygeae (Cy) = ruas tulang ekor Kerangka dari berbagai jenis hewan memiliki jumlah ruas yang tidak sama misalnya :  kuda = 205 ruas tulang  manusia = 206 ruas tulang  sapi = 191 - 193 ruas tulang  ayam = tidak lebih dari 160 ruas tulang(.,)

2.4 Anatomi Pencernaan


System pencernaan yang memiliki serangkaian organ berbentuk buluh dengan kelenjarnya melaksanakan fungsi utama memecah makanan yang masuk menjadi unit-unit kecil,agar dapat di serap kedalam jaringan untuk mempertahankan kehidupan organisme.(Dellmann 1992) Morfologi dan penyebaran sel-sel penghasil hormon pada saluran pencernaan dipelajari secara histologik dengan metode Grimelius. Sel-sel endokrin berbentuk polimorfik, bulat, oval, segitiga atau piramidal. Sel-sel ini menyebar di lapis mukosa, di antara sel-sel epitelium dan

kelenjar di semua bagian saluran pencernaan dari lambung sampai rektum. Sel endokrin menunjukkan ciri khas adanya butir-butir sitoplasma pada daerah basal yang bereaksi positif terhadap butir perak. Dua tipe sel endokrin dapat diamati yaitu sel tipe terbuka dan sel tertutup. Sel tipe terbuka mempunyai penjuluran sitoplasma yang berhubungan dengan lumen dan pada sel tipe tertutup, tidak ditemukan hubungan antara sitoplasma dengan lumen. Pada beberapa sel tipe tertutup diamati penjuluran sitoplasma pada bagian basal sel. Sel tipe terbuka terbanyak ditemukan di vili usus sedangkan tipe tertutup disertai penjuluran sitoplasma di bagian basal terbanyak dijumpai di lambung otot. Secara umum populasi terbanyak sel endokrin ditemukan di bagian yeyunum usus kecil. Pada usus besar bagian akhir ditemukan pengelompokan sel-sel endokrin pada satu kelenjar.(aryani 2000)

2.5 Rumus gigi Domboa/Kambing


Usia kambing etawa dapat diketahui dari pertumbuhan gigi serinya. Kambing memiliki 32 buah gigi. 8 buah gigi terletak di rahang gigi depan bagian bawah (gigi seri). Gigi ini digunakan untuk menggigit daun dan batang. Dari gigi seri ini dapat diketahui umur seekor kambing etawa. Gigi seri sudah lengkap sejak dilahirkan. Gigi seri yang sejak lahir belum berganti dinamakan gigi seri susu. Kambing anakan akan kehilangan dua gigi seri depan secara bersamaan sekitar umur 1,5 tahun dan digantikan dengan 2 gigi seri baru. Dalam dunia peternakan kambing yang baru berganti 2 gigi seri baru dinamakan baru poel 2. Proses penggantian gigi seri ini terjadi tiap tahun seperti pada gambar. Proses ini akan berhenti pada tahun ke 5. Pada tahun ini gigi seri sudah mulai aus dan tanggal. Pemahaman akan umur kambing akan berguna untuk mengetahui masa produktif seekor kambing. Contoh kambing jantan dan betina yang produktif adalah dibawah umur 3 tahun. Dengan mengetahui masa produktif kambing akan membantu memilih calon indukan peternakan anda. Contoh lain adalah memilih bakalan, sebaiknya dipilih kambing-kambing yang berumur dibawah 1 tahun. (,)

2.6 Anatomi Pernafasan


ANATOMI DASAR SISTEM PERNAFASAN Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga

dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma. Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin. Paru-paru dibungkus oleh pleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada. Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri dari costae (iga-iga), sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga menempel di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di bagian belakang. Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut : 1. interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga. 2. sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada). 3. skalenus yang mengangkat 2 iga teratas. 4. interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga. 5. otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas. 6. otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma. Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar. Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.(,.)

2.7 Anatomi Sirkulasi/Kardiovaskuler


Anatomi Sistem Kardiovaskuler Pada:

a) Endokardium : Dibatasi endotelium berbentuk poligonal, dibawahnya terdapat stratum subendoteliale, tersusun dari serabut kolagen dan elastis halus, dibawahnya stratum subendokardiale tersusun jaringan ikat kolagen longgar b) Miokardium : Tersusun dari sel otot jantung yang kaya akan jaringan ikat dan pembuluh darah c) Epikandrium : Dilapisi mesotelium, dibawahnya terdapat stratum subepikardiale tersusun dari jaringan ikat kolgen longgar tipis. d) PEMBULUH DARAH* *Kapiler* Pada Potongan melintang tampak dibatasi satu sel endotelium. Memiliki sitoplasma yang tipis, tercat merah muda, inti sel endotelium dapat terlihat menonjol ke arah lumen, dan terkadang didalam lumen terdapat eritrosit dan juga beberapa leukosit Lima macam kapiler diantaranya adalah sebagai berikut : a). Kapiler Kontinyu : Tidak memiliki porus dalam endoteliumnya b). Kapiler Berjendela : Mempunyai pori yang tersebar luas didalam dinding sel endothelium c). Kapiler Sinusoidal : Bentuknya lebar dan tidak teratur, dan lamina basalisnya tidak jelas d). Sinusoid ( Hepar ) : Radier dengan pusat vena centralis, dibatasi endotelium dan kupffer e). Sinus Venousus : Lebih lebar , lamina basalis diskontinyu, epitelium non fagosit. *Arteriola* Tersusun atas: a) Tunica Intima : Dibawah endotelium terdapat membrana elastika interna yang tipis. b) Tunica media : 1 3 lapisan otot polos, diantaranya terdapat serabut kolagen dan elastis halus. Membrana elastika eksterna tidak ada. c) Tunica Adventesia : Tersusun atas jaringan klagen longar.

*Arteria* adalah Penampang lintang arteri kecil dan sedang. Lumen tampak merata, berbentuk teratur, bulat atau oval. Dindingnya relatif tebal tersusun atas : a) Tunica intima : Endotelim skuamus simpleks, stratum subendotelium terdapat beberapa otot polos, membrana elastika interna terdiri atas serabut elastis b) Tunica Media : Muskulus paling tebal, yang merupakan campuran dari otot polos dan serabut kolagen, serabut elastis dan fibroblas yang tersusun sirkuler. c) Tunica Adventisia: Jaringan fibroelastis tipis, terdapat serabut syaraf dan vasa darah. (Delmann, 2000) Sistem peredaran darah kecil / parva :Ventrikel dexter - arteri pulmonalis - pulmo - vena pulmonalis - atrium sinister.Sistem peredaran darah besar / magnum :Ventrikel sinister - aorta - arteri - pembuluh kapiler yang meliputi arteriole dan venula - vena cava superior dan vena cava inferior - sistema porta hepatica - atrium dexter(Anonymous,2008) Sistem preredaran darah tertutup yaitu sistem peredaran darah yang selalu berada/melalui pembuluh darah, tidak pernah langsung masuk ke dalam jaringan tubuh. Sistem peredaran darah rangkap/ganda yaitu sistem peredaran darah yang 2 kali masuk menuju ke cor/jantung, dalama sekali peredaran darah. Sistem peredaran darah terbuka yaitu sistem peredaran darah yang dapat langsung masuk ke dalam jaringan tubuh dan masuk ke dalam pembuluh getah bening dengan ujung yang terbuka ( anonim, 2008) *Cara Kerja Jantung*** Darah yang kaya akan CO2 masuk melalui vena cava superior dari tubuh bagian atas dan vena cava inferior dari tubuh bagian bawah menuju ke atrium dexter. Setelah melewati valvula trikuspidalis darah akan menuju ventrikel dexter dan akan keluar dari cor dibawa oleh ateri pulmonalis dexter dan arteri pulmonalis sinister menuju pulmo. Darah yang kaya akan O2 dari pulmo masuk melalui vena pulmonalis dexter dan vena pulmonalis sinister menuju cor bagian atrium sinister. Dengan melewati valvula bikuspidalis maka darah akan mengalir menuju ventrikel sinister. Dari ventrikel sinister darah akan keluar dari

cor melewati valvula semulinaris yang dibawa oleh aorta menuju jaringan ke seluruh tubuh. *Proses Pembentukan Darah*** Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata haemo atau hemato yang berasal dari bahasa yunani haima yang berarti darah (Perutz, 1978).

2.8 Urogenitalis
Ginjal adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Semua vertebrata dan beberapa invertebrata memiliki ginjal. Manusia, seperti halnya vertebrata lain, biasanya memiliki 2 buah ginjal. Ginjal manusia berwarna merah gelap dan memiliki bentuk dimana satu sisinya cembung atau bulat, dan sisi lainnya cekung atau melekuk kedalam. Ginjal manusia sekitar 10-13 cm panjangnya dan sekitar 5-7,5 cm lebarnya. Ginjal orang dewasa kira-kira seukuran dengan mouse komputer. Ginjal berada dibawah diafragma dan dibelakang peritoneum. Ginjal terletak didepan dinding belakang abdomen, pada kedua sisi tulang belakang. Ginjal terletak dibawah garis tengah punggung, dibawah liver pada sisi kanan dan dibawah limpa pada sisi kiri. (wijaya, 2010)

Ginjal mempunyai fungsi untuk menyaring darah kita dari kotoran, menghasilkan hormone untuk pengaturan tekanan darah, hormone untuk membentuk sel darah merah. Selain itu ginjal juga berfungsi untuk mengeluarkan racun-racun sisa metabolisme dalam tubuh kita. Dua ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang memiliki fungsi sangat vital, seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi dalam tubuh. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini dapat terganggu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal kronik. Jika ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula, terapi hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi Anda yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik (anonymous, 2009) Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu miliar nefron. Pada nefron ini

terdapat pembuluh darah kecil-kecil kapiler yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil, yaitu tubulus.Tubulus-tubulus ini pertama kali menerima gabungan antara zat-zat buangan dan berbagai kimia hasil metabolisme yang masih bisa digunakan tubuh. Ginjal akan memilih zat-zat kimia yang masih berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan mengembalikannya ke peredaran darah dan mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh. Dengan cara demikian, ginjal turut mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh. (anonymous, 2009) Anatomi Ginjal Anatomi ginjal diperuntukkan untuk berbagai kegiatan krusial bagi tubuh. Berwarna merah tua, organ ini terdari dua sisi; sisi convex dan concave. Masingmasing sisi ginjal disambungkan oleh membran transparan yang disebut renal capsule, yang membantu memproteksi kedua ginjal dari infeksi dan trauma. Ginjal terbagi atas dua area besar, yaitu : 1. Area berwarna cerah di bagian luar, renal cortex 2. Area berwarna pekat di bagian dalam, renal medulla Di dalam medulla ada 8 atau lebih cone-shaped sections yang disebut sebagai renal pyramids. Area di antara piramid disebut renal columns.(asian brain, 2009) Fungsi Ginjal 1. Membuang racun dan produk buangan/limbah dari darah. Racun di dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua racun ini terlalu berlebihan, akan mengganggu metabolisme tubuh. 2. Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (aira dan garam) di dalam tubuh 3. Meregulasi tekanan darah. Ginjal menghasilkan enzim renin yang bertugas mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolisis. Renin mengubah protein dalam darah menjadi hormon angiotensis. Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan air ke dalam darah. 4. Mengatur keseimbangan pH darah. 5. Memproses vitamin D sehingga dapat distimulasi oleh tulang

6. Memproduksi hormon erythropoiethin yang bertugas memproduksi sel darah merah di tulang (asian brain, 2009)

Ginjal disebut organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa berupa urine, urine terdiri dari sebagian besar air (80%-90%), urea, garam-garam mineral dan zat sisa lain yang berupa racun. Ginjal manusia terdapat 2 buah terletak di rongga perut bagian belakang. Ginjal terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1.Bagian luar/kulit ginjal (Korteks) 2.Medula/Sumsum ginjal 3.Rongga ginjal (Pelvis) Bagian luar/kulit ginjal (Korteks) pada bagian ini terdapat berjuta-juta nefron untuk proses filtrasi/penyaringan darah. Nefron terdiri dari badan malphigi, badan malphigi terdiri dari kapsul bowman dan glomerulus.Medula/Sumsum ginjal merupakan bagian ginjal yang berada pada bagian tengah tempat yang dilalui oleh urine sekunder .Rongga ginjal (Pelvis) merupakan bagian ginjal yang paling dalam tempat menampung sementara urine sekunder.(andre, 2009)

Struktur a. Renal Capsule (Fibrous Capsule) Tiap ginjal dibungkus dalam suatu membran transparan yang berserat yang disebut renal capsule. Membran ini melindungi ginjal dari trauma dan infeksi. Renal capsule tersusun dari serat yang kuat, terutama colagen dan elastin (protein berserat), yang membantu menyokong massa ginjal dan melindungi jaringan vital dari luka. Renal capsule menerima suplai darahnya terutama dari arteri interlobar, suatu pembuluh darah yang merupakan percabangan dari renal arteri utama. Pembuluh darah ini menjalar melalui cortex ginjal dan berujung pada renal capsule. Membrane ini biasanya 2-3 milimeter tebalnya. Renal Capsule melindungi dinding luar dan masuk melalui bagian cekung ginjal yang dikenal dengan sinus. Sinus berisi pembuluh utama yang mengangkut urin dan pembuluh arteri dan venna yang menyuplai jaringan

dengan nutrisi dan oksigen. Renal capsule terhubung kepada struktur ini dalam sinus dan melapisi dinding sinus. b. Renal Cortex Renal cortex merupakan lapisan terluar ginjal. Lapisan ini terletak diantara renal capsule dan Medulla. Bagian atas nephron, yaitu glomerulus dan Henle's loop berada di lapisan ini. Renal cortex adalah jaringan yang kuat yang melindungi lapisan dalam ginjal. Pada orang dewasa, renal cortex membentuk zona luar yang halus tersambung dengan projectil (kolom kortikal) yang menjulur diantara piramid. Dalam lapisan ini terdapat renal corpusle dan renal tubules kecuali untuk bagian dari Henle's loop yang turun kedalam renal medulla. Renal cortex juga mengandung pembuluh darah dan kortikal pembuluh penampung. c. Renal Medulla (Renal Pyramids) Renal Medulla berada dibawah Cortex. Bagian ini merupakan area yang berisi 8 sampai 18 bagian berbentuk kerucut yang disebut piramid, yang terbentuk hampir semuanya dari ikatan saluran berukuran mikroskopis. Ujung dari tiap piramid mengarah pada bagian pusat dari ginjal. Saluran ini mengangkut urin dari cortical atau bagian luar ginjal, dimana urin dihasilkan, ke calyces. Calyces merupakan suatu penampung berbentuk cangkir dimana urin terkumpul sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter. Ruang diantara piramid diisi oleh cotex dan membentuk struktur yang disebut renal columns. d. Renal Pelvis Renal Pelvis berada di tengah tiap ginjal sebagai saluran tempat urin mengalir dari ginjal ke kandung kemih. Bentuk renal pelvis adalah seperti corong yang melengkung di satu sisinya. Renal pelvis hampir seluruhnya dibungkus dalam lekukan dalam pada sisi cekung ginjal, yaitu sinus. Ujung akhir dari pelvis memiliki bentuk seperti cangkir yang disebut calyces.(wijaya, 2010)

e. Vena Renal dan Arteri Renal Dua dari pembuluh darah penting, vena renal dan arteri renal. Dua pembuluh ini merupakan percabangan dari aorta abdominal (bagian abdominal dari

arteri utama yang berasal dari jantung) dan masuk kedalam ginjal melalui bagian cekung ginjal. Di bagian dalam pada sisi cekung dari tiap ginjal, terdapat lubang, yang dinamakan hilum, tempat dimana arteri renal masuk. Setelah masuk melalui hilum, arteri renal terbagi menjadi dua cabang besar, dan setiap cabang terbagi menjadi beberapa arteri yang lebih kecil yang membawa darah ke nephron, unit fungsional dari ginjal. Darah yang telah diproses oleh nephron akhirnya mencapai vena renal, yang membawa darah kembali ke cava vena inferior dan ke sisi kanan jantung.

f. Nephron Fungsi ginjal yang paling penting adalah untuk membuang zat limbah dari darah. Nephrons merupakan unit fungsional dari ginjal dalam menjalankan fungsi ini. Nephron menghasilkan urin dalam proses membuang limbah dan zat-zat berlebihan dari darah. Ada sekitar 1.000.000 nephron dalam tiap ginjal manusia. Struktur luar biasa ini, terletak antara cortex dan medulla. Dibawah pembesaran, nephron terlihat seperti pembuluh atau saluran kusut, namun tiap nephron sebenarnya memiliki susunan yang tertentu sehingga memungkinkan proses penyaringan limbah dalam darah. Tiap nephron pada ginjal mamalia dapat mencapai panjang 30-55 mm. pada satu ujung nefron tertutup, melebar dan melipat membentuk struktur berbentuk cangkir berdinding dua. Struktur ini disebut corpuscular capsule, atau Bowman's Capsule. Capsule ini membungkus glomerulus, struktur utama nefron dalam fungsi penyaringan.(andre,2009)

2.9

Anatomi Reproduksi Jantan


ANATOMI ORGAN REPRODUKSI JANTAN TERNAK ANATOMI Organ reproduksi ternak jantan tersiri dari testes, scrotum, corda spermaticus, kelenjar tambahan (glandula accessories), penis, preputium, dan system saluran reproduksi jantan. System saluran ini terdiri dari vasa, efferentia yang berlokasi di dalam testis, epididymis, vas deferens, dan urethra external yang bersambung ke penis.(..,.)

TESTIS Adalah organ reproduksi primer pada ternak jantan, Testes berlokasi di dekat ginjal turun melalui canalis inguinalis masuk ke dalam scrotum. Babi mempunyai ukuran testes serupa pada sapi, tetapi domba dan kuda ukuran testisnya lebih kecil. Pada semua ternak, testis ditutupi oleh tunica vaginalis, sebuah jaringan serous yang merupakan perluasan dari peritoneum. Lapisan ini diperoleh ketika testis turun masuk ke dalam scrotum dari tempat asalnya dalam ruang abdominal yang melekat sepanjang garis epididymis. Lapisan luar dari testis adalah tunica albuginea testis, merupakan membrane jaringan ikat elastis berwarna putih. Pembuluh darah dalam jumlah besar dijumpai tepat di bawah permukaan lapisan ini. Lapisan fungsional dari testis, yaitu parenchyma terletak di bawah lapisan tunica albuginea. Parenchyma ini berwarna kekuningan, terbagi-bagi oleh septa yang tidak sempurna menjadi segmen-segmen. Parenchyma mempunyai pipa-pipa kecil didalamnya yang disebut tubulus seminiferous (tunggal), tubuli seminiferi (jamak). Tubuli seminiferi berasal dari primary sex cord yang berisi sel-sel benih (germ cells), spermatogonia, dan sel-sel pemberi makan, yaitu sel sertoli. Sel sertoli berukuran lebih besar dengan jumlah lebih sedikit daripada spermatogonia. Panjang TUBULI SEMINIFERI dari sepasang testes sapi, diperkirakan spanjang 5 km, sedangkan diameternya hamper 200. berat tubuli seminiferi diperkirakan 80-90% dari berat testes. Tubuli seminiferi bersambungan dengan sebuah tenunan tubulus, yaitu rete testes yang berhubungan dengan 12-15 saluran kecil, yaitu vasa efferentia yang menyatu pada caput epididymis. SCROTUM DAN CAUDA SPERMATICUS Scrotum, adalah sebuah kantung dengan dua lobus pembungkus testes, terletak di daerah inguinalis, pada kebanyakan ternak yaitu terletak di antara dua paha kaki belakang. Tersusun atas lapisan luar kulit yang tebal yang mempunyai banyak kelenjar keringat dan kelenjar sebaceae, dilapisi selapis otot yang licin, tunica dartos yang bercampur dengan tenunan ikat. Tunica dartos membagi scrotum menjadi dua kantung dan melekat pada tunica vaginalis yang terletak pada dasar kantong tersebut.

VAS DEFERENS DAN URETHRA Vas deferens. Merupakan sebuah saluran dengan satu ujung berawal dari bagian ujung distal dari cauda epididymis. Kemudian dengan melekat pada peritoneum, membentang sepanjang corda spermaticus, melalui daerah inguinalis masuk ruang pelvis, dimana vas deferens bergabung dnegan urethra di suatu tempat dekat dengan lubang saluran kencing dari vesica urinaria. Bagian vas deferens yang membesar dekar dengan urethra, di sebut ampulla. Vas deferens mempunyai otot daging licin yang tebal pada dindingnya dan mempunyai fungsi tunggal yaitu sebagai sarana transportasi spermatozoa Urethra. Merupakan sebuah saluran tunggal yang membentang dari persambungan dengan ampulla sampai ke pangkal penis. KELENJAR TAMBAHAN Kelenjar kelenjar tambahan (accessory glands) berada di sepanjang bagian uretra yang terletak di daerah pelvis, mempunyai saluran saluran yang mengeluarkan sekresi sekresinya kedalam uretra. Kelenjar kelenjar tambahan ini terdiri dari kelenjar vasikular, kelenjar, kelenjar prostate dan kelenjar bulbourethral atau kelenjar cowper. Panjang kelenjar ini sama pada beberapa jenis ternak seperti kuda, sapid an babi yaitu berkisar 13 15 cm, tetapi lebar dan ketebalannya berbeda, kelenjar vesicular pada sapi mempunyai ketebalan dan lebar hamper separuh dari yang ada pada babi dan kuda. Domba mempunyai kelenjar vesicular jauh lebih kecil, mempunyai panjang kira kira 4 cm. saluran ekskretori kelenjar vesicular terletek di dekat bifurcation ampulla dengan uretra Kelenjar prostate merupakan kelenjar tunggal yang terletak mengelilingi dan sepanjang uretra tepat dibagian posterior dari lubang ekskretoris kelenjar vesicular. Kelenjar bulborethal terdiri sepasang kelenjar yang terletak sepanjang uretra, dekat dengan titik keluarnya uretra dari ruang pelvis. Kelenjar ini mempunyai ukuran dan bentuk seperti bulatan yang berdaging dan berkulit keras, pada sapi lebih kecil dibandingkan pada babi. Pada sapi terletek mengelilingi otot daging bulbospongiosum.

Pada sapi, domba, kambing, dan babi penis mempunyai bagian yang berbentuk seperti huruf S (sigmoid flexure) sehingga penis dapat ditarik dan berada total dalam tubuh PREPUTIUM Kata prepuce atau preputeum mempunyai arti sama dengan sarung adalah ivaginato dari kulit yang membungkus secara sempurna pada ujung bebas dari peni (Nuryadi,2009)

2.10 Anatomi Reproduksi Betina


Organ reproduksi betina pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu alat kelamin dalam dan alat kelamin luar.Alat kelamin dalam terdiri dari ovarium,tuba falopi,koruna,uteri,korpus uteri,serviks,dan vagina,sedangakn alat kelamin luar terdiri dari vulva,klitoris,vestibulum vaginae,dan kelenjar vestibule. Pada golongan mamalia ovarium terletak didalam rongga pelvis,sehingga organ ini sangat terlindungi dari kemungkinan kerusakan dari luar yang disebabkan oleh factor luar.Letaknya bisa berubah-ubah karena adanya kebuntingan maupun umur yang bertambah.Tuba falopii adalah saluran yang sempit dengan dinding berotot licin.uterus bagian saluran alat kelamin yang berbentuk buluh berurat daging licin,tipe-tipe uterus yaitu:Uterus Duplex pada terdiri dari serviks dua buah,korpus uteri tidak ada dan kedua kornuanya terpisah sama sekali yaitu pada tikus dan marmot,Uterus Bikornua terdiri dari satu serviks,korpus uteri sangat pendek Tipe uterus ini terdapat pada babi.Uterus bipartitus terdiri dari satu serviks,korpus uteri jelas dan cukup panjang dan koruna uteri panjang terdapat pada sap , domba,kucing ,anjing.Tipe Simplex satu serviks,koruna uteri tidak ada ,korpus uteri besar tipe uterus ini terdapat pada primate.Serviks terletak antara korpus uteri dengan vagina.Vagina Letaknya dibagian belakang dari rongga pelvis sebelah atas dari kantong kencing.Vulva adalah ujung paling belakang dari alat kelamin betina,berasal dari ectoderm yang berdeferensi dan bersambung dengan saluran muller didepannya.(Soehartojo,1996)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Myologi Kaki depan Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati myologi kaki depan kambing dapat digambarkan myologi kaki depan pada kambing yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan praktikum dan literature yang ada sudah sama yaitu dapat disimpulkan
Otot kaki depan terdiri dari beberapa bagian yaitu terdiri dari musculus supraspinatus,

musculus infraspinatus, musculus teresmayor, musculus tensorfacialatta antibrasi, musculus trisep brachi caput longum, musculus trisep brachi cauput lateral, musculus bisep brachi, musculus brachialis mayor, musculus flexor digity supervicialis, musculus extensor digity lateralis, musculus extensor digity ulnaris, musculus extensor digity III propius, musculus extensor digity radialis, musculus propius, musculus comunis, musculus carpi obligus, musculus profundus, musculus latisimus dorsi, musculus sub scapularis, musculus coraco bracialis, musculus pronator terez, musculus flexor carpi radialis, musculus flexor carpi ulnaris, musculus flexor carpi superficialis

3.2 Myologi Kaki Belakang Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati myologi kaki belakang kambing dapat digambarkan myologi kaki belakang pada kambing yaitu sebagai berikut:

Berdasrkan praktikum yang kami lakukan dan study literatur yang ada dapat disimpulkan bahwa Otot kaki belakang bagian luar terdiri dari musculus rectus femouris, musculus illiacus lateralis, musculus gluteus asesoris, musculus gluteus provundus, musculus gluteus kwadratus, musculus gluteus bisep, musculus vastus lateralis, musculus adductor, musculus semi membranosus, musculus semi tendonosus, musculus tendon archiles, musculus gastrocnemus lateralis, musculus soleus, musculus tibia anteor, musculus peronius tartius, musculus extensor digity pedis longus, musculus Peronius longus, musculus Extensor digity IV propius, musculus Flexor digity super visialys, musculus Flexor digity super profundus, musculus tibia posterior, musculus Extensor digity pedis longus, musculus Extensor digity III Propius, musculus Flexor digity super visialis. Sedangkan bagian dalam antara lain musculus Peptinosus, musculus sarcorius, musculus Illium soas, musculus gluteus asesoris, musculus gluteus provundus, musculus gluteus kwadratus, musculus gluteus bisep, musculus vastus lateralis, musculus adductor, musculus semi membranosus, musculus semi tendonosus, musculus tendon archiles, musculus gastrocnemus lateralis, musculus soleus, musculus tibia anteor, musculus peronius tartius, musculus extensor digity pedis longus, musculus Peronius longus, musculus Extensor digity IV propius, musculus Flexor digity super visialys, musculus Flexor digity super profundus, musculus tibia posterior, musculus Extensor digity pedis longus, musculus Extensor digity III Propius, musculus Flexor digity super visialis.

3.3 Osteologi Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati osteologi kambing dapat digambarkan osteologi kambing yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan literature yang ada dan praktikum yang kami lakukan sudah sama yaitu Osteologi merupakan bagian dari ilmu urai yang membahas struktur, bentuk dan
pertumbuhan tulang.

Bila dianalisis secara kimiawi, tulang tersusun atas bahan organik dan anorganik dengan perbandingan 1 : 2. Formula yang demikian menyebabkan tulang memiliki kelenturan yang sangat terbatas, dialik kekerasan yang menjadi kekuatan tulang. Bila tulang dipanaskan dengan temperatur tinggi, maka bahan organiknya akan luruh tanpa merubah bentuknya, sehingga tulang menjadi amat rapuh dan lebih ringan dari berat semula. Bahan organik tulang terdiri dari ossein (protein), yang apabila direbus akan menghasilkan gelatin. Sebaliknya, bila tulang tersebut dihilangkan bahan organiknya dengan cara decalsifikasi (misalnya dimasukkan ke dalam larutan asam kuat), maka ia akan kehilangan sifat kerasnya tanpa merubah bentuknya, sehingga konsistensinya menjadi lentur dan liat. Berat jenis tulang adalah 1,9. Warna tulang segar adalah putih kekuningan, dan apabila direbus akan menjadi putih bersih. Komposisi tulang adalah :
y y y y y

Gellatin 33,3 % (organik) Calcium Phosphat 57,35 % Calcium Carbonat 3,85 % Magnesium Phosphat 2,05 % Natrium Carbonate & Chloride 3,45 %

Telah diketahui bahwa tulang berasal dari perkembangan mesoderm yang terdiri dari selsel mesencym. Bila akan membentuk tulang, sel mesencym akan mengalami deferiansi menjadi sel bakal tulang (osteoblast) yang selanjutnya akan menjadi sel tulang (osteosit). Proses pembentukan tulang disebut ossifikasi (osteogenesis). Ada dua macam osteogenesis yaitu : 1. Osteogenesis intramembranosa (osteogenesis desmalis = osteogenesis primer) yaitu suatu proses penulangan secara langsung. Osteoblast yang tumbuh menjadi osteosit akan

mempengaruhi zat-zat disekitarnya (matriks) yang mula-mula cair akan menjadi kental, kemudian membentuk osteoid. Osteoid akan mengeras karena proses pengapuran (cakification), sehingga akan mengurung osteosit. Disinilah mulai terbentuk pulau tulang pertama, dan tempat proses ini disebut titik penulangan (punctum ossification). Contoh tulang yang pembentukannya melalui proses ini pada umumnya terjadi pada tulang pipih misalnya os frontalis, os parietalis. 2. Osteogenesis intracartilaginosa (osteogenesis endochondralis = osteogenesis sekunder) yaitu suatu proses penulangan tidak langsung, selalu didahului dengan terbentuknya tulang rawan (cartilago) dan prosesnya lebih kompleks. Jaringan mesencym mula-mula membentuk tulang rawan hyalin yang sekaligus merupakan pola tulang yang akan dibentuk. Pertumbuhan sampai menjadi tulang berlangsung melalui tahap berikut :
y pertumbuhan sel-sel tulang rawan : sel-sel mesencym menjadi sel calon tulang rawan

(chondroblast) kemudian melanjut menjadi sel tulang rawan (chondrocyte)


y perbanyakan dan pembesaran chondrocyte yang berderat-deret menurut poros panjang

tulang.
y pengapuran matriks tulang rawan y pergantian tulang rawan yang mengapur dengan tulang secara proses penulangan

langsung.
y Proses ini umumnya dimulai dari kedua ujung bakal tulang (bakal epiphyse), sedang

ditenha batang tulang yang juga merupakan pusat penulangan prosesnya berlangsung secara primer. dengan demikian tulang yang proses pembentukannya secara tidak langsung sekurang-kurangnya memiliki tiga punctum ossifikasi. Ditinjau dari letak pertumbuhan tulang, dapat dibedakan menjadi : 1. Pertumbuhan interstitial, yaitu pertumbuhan dari tengah jaringan. 2. Pertumbuhan oppositional, yaitu pertumbuhan dari sisi tulang, biasanya berasal dari perichondrium atau periosteum yang menjadi tulang secara langsung. Ditinjau dari fungsi dan letaknya kerangka dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Ossa axialis (axial skeleton) ; berfungsi sebagai penunjang utama kerangka poros tubuh yang terdiri atas cranium (tengkorak), columna vertebralis, costae dan sternum. 2. Ossa apendicularis (appendicular skeleton) ; merupakan kerangka tambahan terdiri atas tulang-tulang anggota gerak ( kaki depan dan belakang / extremitas cranialis et caudalis). 3. Ossa visceralis (visceral skeleton) ; tulang-tulang jerohan yang terdiri dari beberapa tulang khusus yang tumbuh pada alat visceral dan hanya terdapat pada hewan-hewan tertentu misalnya os cordis pada jantung sapi tua, os penis pada penis anjing dan kucing, os glandis pada kucing. Susunan tulang yang membentuk rangka keras dari seekor hewan dinamakan skeleton. Fungsi dari skeleton dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sebagai alat penunjang tubuh 2. Sebagai alat gerak yang pasif 3. Untuk melindungi organ tubuh yang lunak dan mudah rusak 4. Untuk member bentuk kepada tubuh hewan 5. Sebagai tempat pembuatan unsure- unsure darah. Tulang tulang tubuh terdiri atas : Collumna vertebralis ( tulang belakang ) Tulang belakang terdiri atas rangkaian tulang tunggal, berbentuk tidak teratur dan memanjang dari ujung kepala sampai ujung ekor. Tulang- tulang tunggal ini merupaka tiang yang kokoh tetapi cukup fleksibel. Sifat ini diperlukan agar collumna vertebralisdapat memenuhi fungsi seperti berikut : 1. Sebagai alat yang meneruskan tenaga pendorong dari kaki belakang ke bagian depan tubuh. 2. Sebagai penahan berat jeroan yang untuk sebagian menggantung secara tidak langsung ke collumna vertebralis. Untuk tugas tersebut diperlukan kekokohan. 3. Sebagai alat gerakan yang memerlukan fleksibilitas cukup tinggi seperti bias dilihat pada gallop anjing. 4. Sebagai wadah untuk medulla spinalis ( sum- sum punggung ). Untuk memenuhi fungsi ini, maka di dalam collumna vertebralis berjalan suatu saluran, canalis vertebralis.

Collumna vertebralis dibagi atas lima daerah yang masing- masing terdiri atas kelompok tulang- tulang berikut : 1. Ossa vertebrae cervicalis (C) = ruas tulang leher 2. Ossa vertebrae thoracalis (T) = ruas tulang dada 3. Ossa vertebrae lumbalis (L) = ruas tulang pinggang 4. Ossa vertebrae sacralis (S) = ruas tulang kemudi 5. Ossa vertebrae coccygeae (Cy) = ruas tulang ekor

3.4 Anatomi Pencernaan/Digestion : Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati organ pencernaan ternak ruminasia dapat digambarkan anatomi pencernaan ruminansia sebagai berikut:

Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dan literatur yang ada sudah sama bahwa anatomi organ pencernaan dimulai dari Faring adalah sebuah saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan oesofagus dimana dibagian ini diselaputi membrane mukosa.Oesophagus adalah suatu saluran muscular yang menjalar dari faring cardic.yang letaknya kearah kaudal didiafragma.Rumen adalah suatu Kantung muscular yang letaknya hampir memennuhi abdomen sebelah kiri,dibagian dorsal dan ventral,bagian dorsal lebih besar daripada rumen yang ada dibagian ventral.Retikulum adalah Bagian lambung cranial yaitu paling depan tepatnya dibagian belakang diafragma yang berlawanan dengan letak jantung ( berlawanan dengan jantung agar benda-benda asing tidak menusuk kejantung).Omasum berada disebelah kanan rumen dan reticulum atau persis pada caudal dari hati.Abomasum berada dibagian ventral omasum,dibawah omasum yang mana menjalar kearah caudal.Usus Halus secara anatomi dibagi menjadi tiga yaitu Duodenum,jejenum,illeum.Duodenum terdapat mesentria yang pendek.Jejenum terdapat mesentri yang panjang.Illeum terdapat di abdominal sebelah kanan.Ceccum merupakan tempat fermentative tidak terdapat nodus dan villi.Collon setelah ceccum dimana kollon ini kecranial setelah itu keventral kanan baru kemudian berputar sterna kiri baru kecaudal.Rectum adalah saluran Pembuangan sebelum anus,Saluran menuju kearah pelvis.dilanjutkan anus : Tersusun oleh otot-otot spingter dan serat lintang.

3.5 Anatomi Rumusan gigi domba/kambing : Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan didapatkan rumusan gigi domba/kambing:
Gigi yang ada pada mulut kambing atau sapi yang kami amati dapat dirumuskan sebagai berikut M3 M3 P3 P3 C0 C0 I0 I4 I0 I4 C0 C0 P3 P3 M3 M3

Dengan keterangan : M : molare (geraham belakang) P : prae molare (geraham depan) C : canicus (gigi taring) I : dens insisivus (gigi seri

Prose pergantian gigi kambing

Dari hasil literature yang kami peroleh dan praktikum yang kami lakukan sudah sama dan dapat disimpulkan bahwa Kambing memiliki 32 buah gigi. 8 buah gigi terletak di rahang gigi depan bagian bawah (gigi seri). Gigi ini digunakan untuk menggigit daun dan batang. Dari gigi seri ini dapat diketahui umur seekor kambing etawa. Gigi seri sudah lengkap sejak dilahirkan. Gigi seri yang sejak lahir belum berganti dinamakan gigi seri susu. Kambing anakan akan kehilangan dua gigi seri depan secara bersamaan sekitar umur 1,5 tahun dan digantikan dengan 2 gigi seri baru.

3.6 Anatomi Pernafasan : Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati organ pernafasan.Proses pernafasan ternak ruminansia adalah udara masuk kelubang hidung dan melalui rongga hidung faring laring trakea bronkus bronkiolus alveolus paru - paru. Lubang hidung pada ternak ruminansia ada 2, yaitu : 1. Berambut : kambing, kuda ( sebaseuosa ) 2. Tidak beranbut : Domba, sapi, babi ( planum nassae ) Rongga hidung pada ternak ruminansia ada 3, yaitu : 1. Massae nasal dorsal bagian atas 2. Massae nasal tengah atau medial bagian tengah 3. Massae nasal ventral bagian bawah Fungsinya adalah : - Menyaring udara masuk kedalam tubuh - Mengatur suhu didalamnya suhu diluar lebih dingin, didalam lebih panas suhunya diatas 37C. Perbedaan faring dan laring : - Faring : Lebih keorgan pencernaan - Laring : Lebih keorgan pernafasan Paru paru kanan ada 3 gelambir, tiga tiganya sama fungsinya untuk mengubah O2 menjadi CO2 yang nantinya akan dikeluarkan. Paru paru dibungkus oleh selaput yang dinamakan pleura. Berdasarkan praktikum yang kami dan study literature sudah sama dan didapatkan hasil sebagai berikut: Mekanisme Pernapasan Selama pernapasan, terjadi gerakan dada (thorax) dan perut. Pada inspirasi sternum coracoid , furcula, dan rusuk bergerak ke depan dan ke bawah. Rusuk vertebral

ditarik ke depan dan ke dalam. Jadi, pada inspirasi diameter vertical dada bertambah besar dan diameter melintangnya bertambah kecil. Paru-paru membesar pada saat inspirasi, dan tulang rusuk serta dada tertarik ke arah dalam. Rongga hidung Rongga hidung dibagi dalam unit kanan dan kiri, dibatasi oleh suatu sekat terdiri dari tulang rawan atau tulang. Kearah rostal langsung dibelakang lubang hidung disebut vestibulum hidung, dan yang kearah kaudal adalah rongga hidung sebenarnya. Nasofaring Nasofarings adalah bagian farings belahan dorsal, terletak dorsal dari pallatum molle dan menjulur dari rongga hidung kearah laring, farings. Epitel daerah kaudodorsal dari pallatum molle, yang berhubungan dengan dinding dorsal nasofaring selama proses menelan, atau dengan menggunakan epiglotis, berbentuk pipih banyak lapis. Laring Laring bermuara kearah rostal ke dalam larofaring dan kearah kaudal dan berlanjut dengan trakea. Dibalut oleh mukosa dan tulang rawan. Tulang rawan larings berhubungan satu sama lain denngan trakea dan hiooid apparatus melalui ligamen. Otot kerangka ekstrinsik menggerakan larings selama proses menelan berlangsung, sedangkan otot kerangka intrinsik menggerakan tulang rawan larings secara individu selama proses pernafasan dan bersura. Trakea Trakea merupakan penyalur udara antara larings dan bronkus, berbentuk buluh yang semifleksibel dan semikolaps, terdapat dibagian ventral leher, terbentang mulai larings sampai rongga dada. Secara histologi, dinding trakea memliki empat lapis yaitu mukosa, otot, tulang rawan, dan adventisia. Mukosa trakea terdiri dari epitel silinder banyak baris bersilia dan lamina propria.

Rongga dada Hampir seluruh rongga dada diisi dengan paru-paru kanan dan kiri. Secara umum paru-paru dibagi mennjadi sistem penyalur udara intrapulmonar, parenkim atau sistem respirasi, dan pleura. Sistem penyalur udara intrapulmonar (brokus dan bronkiolus) mencangkup sekitar 6%dari paru-paru. Parenkim (system respirasi) atau daerah prtukaran gas, terdiri dari ductus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveoli yang mencangkup kira-kira 85% dari seluruh paru-paru. Paru-paru dibakut oleh jarinngan ikat dan sel-sel mesotel membentuk pleura viselaris. Bersama dengan pleura, pembuluh darah, saraf dan brokiolus menbgisi sisanya yang 9% sampai 10% dari paru-paru. Bronkus Percabangan broncus terbentuk oleh bronkus primer, membentuk penyalur udara. Penyalur udara intrapulmonar yang paling besar disebut brokus lobus, masingmasing merupakan cabang langsung bronkus primer yang masuk lobus paru-paru melalui hilus. Tiap bronkus bercabang dua dan selanjutnya bercabang lagi. Percabangan berlanngsung terus sampai mencapai daerah pertukaran udara. Secara histologi, bronkus mirip trakea, kecuali berbagai lapisannya yang lebih tipis. Bronkus dibalut epitel silinder banyak lapis, terutama terdiri dari sel-sel yang mampu bersekresi, sel bersilia, dan sel basal. Bronkus dibanding trakea secara proposional memiliki jumlah sel lebih sedikit. Bronkiolus Bagian distal saluran udara intrapulmonar adalah brokiolus. Brokiiolus dimana sayatan mellintangnya berbentuk bulat kasar, secara histologi dapat di bedakan dengan bronkus. Secara umum bronkiolus terdiri dari epitel, otot polos dan sedikit jaringan ikat, tanpa adanya kelenjar dan tulang rawan.

3.7 Anatomi Sirkulasi/Cardiovaskuler: Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati organ Sirkulasi ternak ruminasia dapat digambarkan anatomi sirkulasi sebagai berikut:

Sistem Sirkulasi/cardiovaskuler berdasarkan data hasil praktikum yang kami lakukan bahwa system sirkulasi berhubungan dengan jantung. Jantung terdiri dari pericardium,

myocardium, dan endocardium. Pericardium adalah selaput pembungkus jantung. Miocardium adalah otot jantung yang digunakan untuk melakukan kontraksi dan relaksasi. Endocardium adalah pembatas selaput jantung.Jantung terdiri dari dua bilik yaitu bilik kiri dan bilik kanan. Bilik kiri bertugas memompa darh keseluruh tubuh sedangkan bilik kanan membawa darh kejantung. Pembuluh darah yang ada dijantung ada pembuluh arteri dan pembuluh Vena. Pembuluh arteri mengedarkan darah keseluruh tubuh, pembuluh vena membawa darah kejantung. Pembuluh vena ada 2 yaitu, vena cava superior (bagian atas) dan vena cava interior (bagian bawah). Praktikum yang kami lakukan hnyalah mengamati sedangkan mengenai proses dan cara kerja organ yang kami amati adalah atas penjelasan dari asisten dosen.

3.8 urogenetal Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati organ urogenetal ternak ruminasia dapat digambarkan anatomi urogenetal sebagai berikut:

Hasil prak Ginjal terletat di kanan ventral di lumbalis ke-3 menempel bidangnya di bagian median Di ginjal terjadi proses filtrasi tepatnya pada glomerulus yang terdapat di nefron

Darah yang masuk ke gomerulus mengalami proses filtrasi (penyaringan), kemudian keluar berupa cairan (filtrat glomerulus) atau urin primer Setelah dari glomerulus kemudian menuju ureter (saluran penyambung dari pelvis ginjal menuju blader (kantong kemi) Kantong kemih (penyimpan sementara Uretra Rektal Selama kandung kemih (vesika urinaria) urin ditampung, setelah penuh otot spingter akan membuka sehingga urin bisa keluar Ureter adalah saluran muskularis yang mengalirkan urin dari pelvis ginjal menuju ke kandung kemih Uretra adalah saluran muskularis yang mengalirkan urin dari kandung kemih menuju ke luar Berat ginjal antara 90-150 gram Kapasitas urin 90 gram Pembahasan: Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan literature sudah sama yakni bahwa di ginjal terjadi proses filtrasi darah sehingga dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan, selama di kandung kemih urin ditampung sementara sebelum dikeluarkanPraktikum yang kami lakukan hnyalah mengamati sedangkan mengenai proses dan cara kerja organ yang kami amati adalah atas penjelasan dari asisten dosen

3.9 Anatomi Organ Reproduksi Jantan


Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati organ Reproduksi Jantan ternak ruminasia dapat digambarkan anatomi oragn reproduksi jantan sebagai berikut:

Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dan study literatur yang ada sudah sama yaitu Pada organ reproduksi jantan :

1. testis

2. epididimis 3. duktus deferens 4. kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostate dan bulbouretralis ) 5. uretra 6. penis

Testis Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Epididimis Sering disebut anak buah pelir, letaknya sangat berdekatan dengan testis. Secara anatomis terdiri atas caput, korpus dan kauda epididimis. Epididimis terdiri atas jaringan ikat mirip tunika albuginea sebagai stroma dengan mengandung otot polos (jelas pada kuda) didalamnya terdapat saluran yang merupakan parenkhim, yakni duktulis efferentes dan duktus epididimis,yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma Duktus Deferens Berupa saluran tunggal yang keluar dari kauda epididimis. Pada hewan besar saluran ini cukup panjang keluar dari epididimis membentuk Funikulus spermatikus (Spermatic cord) di daerah leher skrotum, selanjutnya masuk rongga perut menuju uretra dalam rongga pelvis. Kumpulan kelenjar aksesoris (vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbo uretralis). Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.Kelenjar prostate adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), dan sedikit asam. Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostate. Uretra Uretra hewan jantan cukup panjang, dibagi menurut letaknya, yakni : Uretra pars prostatika, uretra pars pelvina dan uretra pars penis. Penis

Penis dapat dibagi atas korpus dan glans. Korpus penis terdiri atas : Jaringan erektil korpus kavernosum penis, uretra yang dikelilingi oleh korpus kavernosum uretrae, muskuli bulbo-kavernosus dan retraktor penis. Ujung penis disebut gland penis, dimana pada beberapa spesies tidak begitu jelas

3.10 Anatomi Organ Reproduksi Betina


Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dengan mengamati organ Reproduksi Betina ternak ruminasia dapat digambarkan anatomi oragn reproduksi betina sebagai berikut:

Berdasarkan Praktikum yang kami lakukan dan study literatur yang ada sudah sama yaitu Pada organ reproduksi betina adalah:
1.Ovarium : sebagai penghasil ovum

2.Oviduct : merupakan saluran penghubung antara ovarium dengan uterus 3.Kornua uteri : sebagai tempat menempelnya zigot 4.Korpus uteri : sebagai tempat deposisi semen 5.Serviks : sebagai pembatas antara rongga uterus dengan vagina 6.Vagina : sebagai oragan kopulasi pada betina 7.Vulva : merupakan bagian terluar dari organ reproduksi betina Tipe uterus pada organ reproduksi betina ada 3,yaitu: Simplex : manusia Duplex : kelinci Bicornua : babi Bipartitus : kambing

BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan
y Saluran pencernaanterdiri dari mulut,faring ,esophagus ,lambung(Retikulum,Rumen,Omasum,Abomasum),usus halus(Duodenum,jejenum,illeum) dan Ceccum,usus besar,Rektum,anus.saluran pencernaan berfungsi memecah makana agar bias di serap oleh tubuh. y Ginjal terletat di kanan ventral di lumbalis ke-3 menempel bidangnya di bagian median.Di ginjal terjadi proses filtrasi y Jantung terdiri dari pericardium, myocardium, dan endocardium. Peredaran darah besar dimulai dari bilik kiri lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.Peredaran darah pendek/kecil adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paruparu dan kembali ke jantung y Pada organ reproduksi jantan terdapat :  Testis  Saluran yang menghubungkan testis dengan penis:  - vas eferen  - vas deverent  - ureter  - uretralis  Muskulus rectator penis  Sigmoid flexure penis  Terdapat kelenjar prostat,vesikula seminalis,dan cowper.  Uretra  Penis Pada organ reproduksi betina terdapat :Ovarium,Oviduct/tuba fallopi,Kornua uteri,Korpus uteri,Serviks,Vagina,Vulva,Dan terdapat tipe-tipe dari uterus,yaitu :Simplez,Duplex,Bicornua,Bipartitus Rumus susunan gigi dari hewan ruminansia adalah : M3 P3 C0 I0 I0 C0 P3 M3

M3

P3

C0

I4

I4

C0

P3

M3

Dimana, M : molare (geraham belakang) P : prae molare (geraham depan) C : canicus (gigi taring) I : dens insisivus (gigi seri). y Kaki depan mempunyai empat arah yaitu proksimal(atas), distal(bawah), dorsal(depan) dan voral(belakang) y y y Myologi pada kaki depan diberi nama berdasarkan organ yang diinervasinya Myologi pada kaki belakang diberi nama berdasarkan organ yang diinervasinya Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh

DAFTAR PUSTAKA

-Sismin Aryani,dkk..2000. Sistem Pencernaan Ternak Ruminansia.

http://katalog.ipb.ac.id/jurnale/files/Aryani_Sismin_Satyanigtijas_sistem pencernaan ruminansia.pdf.Diaksses pada tanggal 1-juni-2010 -Dellman dieter dan esthet M brown.1992.buku teks histology veteriner.ui-prees : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai