PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
KELOMPOK 1
ARI WAHYU ASEP SAEFUL RAHMAN DIANA HASNAH IIN MAYASARI NAFISA AULIA YULIANA SUNDARI 1D 1D 1D 1D 1D 1D
Pemerintahan perlementer juga dikenal dengan gelar pemerintahan kabinet. Dibeberapa negara istilah pemerintahan bertanggung jawab juga dipakai sebagai istilah parlementer. J.W.Garner mendefenisikan pemerintahan ini sebagai berikut:
"Pemerintahan kabinet adalah satu sistem dimana executive kabinet atau menteri dengan langsung dan secara sah bertanggung jawab kepada legislatur atau dewan atas segala kebijakan politik dan aksinya, dan menengahi juga tanggung jawabnya kepada electorate, sedangkan executive nominal: raja / ratu / president hanya (sebagai sebutan saja) sebagai kepala atau lambang negara yang menduduki posisi yang tidak memiliki tanggung jawab secara bahasa".
Contoh negara-negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer : Inggris, merupakan negara pertama yang menganut sistem pemerintahan parlementer yang sering disebut induk parlemen (mother of parliament) Belanda Australia Malaysia
Bentuk-bentuk Parlemen
Parlemen dapat terdiri atas beberapa kamar atau majelis, dan biasanya berbentuk unikameral atau bikameral meskipun terdapat beberapa model yang lebih rumit. 1. Bentuk Unikameral, Sistem unikameral (badan legislatif hanya satu majelis yang langsung mewakili rakyat) mulai populer sejak akhir abad XVIII dan awal abad XIX. 2. Bentuk Bikameral, Sistem dua kamar merupakan pengembangan sistem aristokrasi ke sistem demokrasi.
Kelemahan : 1. Kedudukan badan eksekutif /kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlementer. 2. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa ditentukan , karena sewaktu-waktu dapat dibubarkan oleh kabinet. 3. Kabinet dapat mengendalikan parlemen, hal ini terjadi bila para anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas, karena pegaruh mereka yang besar di parlemen dan partai , anggota kabinet pun dapat menguasai parlemen. 4. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatanjabatan eksekutif.