Anda di halaman 1dari 12

Keamanan Komputer dan Jaringan

Network Threat Cyber Crime


DOSEN Bpk.

NAMA KELOMPOK :

Cory Stephani Malau (1311600314) Terissa Novianingrum () Dewi Manshuroh () Hana Yunita () Nur Asyah ()

KELOMPOK

XK

MAGISTER ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2014

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 2 Cyber Crime................................................................................................................................................... 3 A. 1. 2. B. 1. 2. 3. 4. C. D. E. Sejarah .............................................................................................................................................. 3 Sejarah Cyber Crime ..................................................................................................................... 3 Sejarah Perkembangan Cyber Crime Di Indonesia ...................................................................... 3 Penjelasan Cyber Crime .................................................................................................................... 4 Pengertian Cyber Crime................................................................................................................ 4 Jenis Jenis Cyber Crime .............................................................................................................. 4 Cyber Crime berdasarkan Motif Kegiatan ................................................................................... 6 Cyber Crime berdasarkan sasaran Kejahatan .............................................................................. 7 Metode Cyber Crime ........................................................................................................................ 9 Analisis dan Motif Pelaku............................................................................................................... 10 Contoh Kasus Cyber Crime ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 12

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

Cyber Crime
A. Sejarah

1. Sejarah Cyber Crime


Kebutuhan dan penggunaan teknologi informasi yg di aplikasikan dengan internet dalam segala bidang seperti e-banking, e-commerce, e-government telah menjadi sesuatu yg lumrah. Bahkan di masyarakat perkotaan apabila tidak mengenal internet dikatakan GAPTEK atau Gagap Teknologi. Internet menciptakan dunia baru yg disebut dengan cyberspace yaitu dunia komunikasi tanpa batas berbasis computer yg menawarkan realitas baru yg berbentuk virtual. Perkembangan internet yg semakin hari semakin meningkat baik secara teknologi dan kegunaannya membawa banyak dampak positif dan negatif. Tentunya untuk yg bersifat positif kita semua harus mensukurinya karena banyak kemudahan dan manfaat yg bisa kita peroleh. Selain itu internet juga membawa dampak negatif yg tidak kalah banyak juga dengan dampak positifnya. Beberapa waktu yg lalu Indonesia dikejutkan dengan adanya kasus pembobolan ATM. Hal ini terjadi karena masih lemahnya system yg diterapkan dan belum adanya penggunaan SIM (Single Identifier Number) yg terintegrasi dengan departemen terkait. Awal mula terjadinya penyerangan di dunia cyber adalah pada tahun 1988 yang lebih dikenal dengan cyber attack. Pada saat itu ada seorang mahasiswa yg berhasil menciptakan sebuah worm atau virus yang menyerang program computer dan mematikan sekitar 10% dari seluruh jumlah computer di dunia yg terhubung ke internet. Pada tahun 1994 seorang anak sekolah music yg berusia 16 thn yg bernama Richard Pryce, atau yg lebih dikenal sebagai the hacker alias Datastream Cowboy yg ditahan karena msuk kedalam system pusat data rahasia dari Griffits Air Force, NASA, dan Korean Atomic Research Institute.

2. Sejarah Perkembangan Cyber Crime Di Indonesia


Indonesia juga lumayan berprestasi dalam hal ini walau di dunia nyata Indonesia dianggap sebagai salah satu negara terbelakang, namun prestasi yang sangat gemilang telah berhasil ditorehkan oleh para hacker, cracker dan carder lokal. Hasil "kerja keras" mereka selama ini telah menempatkan Indonesia sebagai negara No.2 dalam kasus pencurian kartu kredit terbesar di dunia. Bukan hanya itu, berbagai tindak kejahatan typosite alias pencatutan alamat website suatu perusahaan untuk digunakan demi kepentingan pribadi juga tidak kalah maraknya. Virus

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

computer yang dulunya banyak diproduksi di US dan Eropa sepertinya juga mengalami outsourcing dan globalisasi. Pada tahun 1986-2003 titik pusat virus di deteksi berada di Eropa dan Amerika dan beberapa negara lainnya seperti India,Jepang, Australia. Namun hasil penelitian mengatakan Indonesia masuk 10 besar titik pusat virus terbesar di dunia. Entah itu jadi hal yang membanggakan atau malah sebaliknya.

B. Penjelasan Cyber Crime


1. Pengertian Cyber Crime
Cyber Crime merupakan salah satu permasalahan pada keamanan jaringan computer atau keamanan informasi berbasis internet. Kejahatan dunia maya ini muncul seiiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Cyber Crime dapat didefinisikan sebagai : refers to any crime that can be committed by means of a computer system or network, in a computer system or network or against a computer system or network. Two subcategories of Cyber Crime exist : 1. Cyber Crime in a narrow sense (computer crime): any illegal behavior directed by means of electronic operations that targets the security of computer systems and the data processed by them; 2. Cyber Crime in a broader sense (computer-related crime): any illegal; behavior committed by means of, or in relation to, a computer system or network, including such crimes as illegal possession, offering or distributing information by means of a computer system or network. 1 Sehingga berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Cyber Crime merupakan istilah yang mengacu pada aktivitas kejahatan dengan computer atau jaringan dimana computer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.

2. Jenis Jenis Cyber Crime


Kejahatan yang berkaitan dengan penggunaan komputer dan keamanan jaringan computer dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk sesuai dengan modus operandi yang ada 2, yaitu : 1. Unauthorized Access to Computer System and Service Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukannya hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi Internet/intranet. Contoh : Probing dan port 2. Illegal Contents
1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke Internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Contoh : penyebaran pornografi 3. Data Forgery Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen dokumen penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui internet. Sebagai contoh : biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi "salah ketik" yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja disalah gunakan. 4. Cyber Espionage Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan matamata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Sebagai contoh : biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data pentingnya (database) tersimpan dalam suatu sistem yang computerized (tersambung dalam jaringan komputer). 5. Cyber Sabotage and Extortion Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan Internet. Sebagai contoh : biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. 6. Offense against Intellectual Property Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di Internet. Sebagai contoh : peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di Internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya. 7. Infringements of Privacy Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, Contoh : nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya. 8. Cyberstalking

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

Kejahatan ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, menyerupai teror yang ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet. Contoh : dengan mengirimkan e-mail berulang-ulang. 9. Carding Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. 10. Hacking and Cracking Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker cracker adalah hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain,pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service) merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak dapat memberikan layanan. 11. Cybersquatting and Typosquating Cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. Typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain, yang merupakan nama domain saingan perusahaan. 12. Cyber Terorism Tindakan Cyber crime termasuk Cyber terorism jika mengancam pemerintah atau warga negara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer. Beberapa contoh kasus Cyber Terorism sebagai berikut: 1. Ramzi Yousef, dalang penyerangan pertama ke gedung WTC, diketahui menyimpan detail serangan dalam file yang di enkripsi di laptopnya 2. Osama Bin Laden diketahui menggunakan steganography untuk komunikasi jaringannya 3. Suatu website yang dinamai Club Hacker Muslim diketahui menuliskan daftar tip untuk melakukan hacking ke Pentagon 4. Seorang hacker yang menyebut dirinya sebagai DoktorNuker diketahui telah kurang lebih lima tahun melakukan defacing atau mengubah isi halaman web dengan propaganda antiAmerican, anti-Israel dan pro-Bin Laden.

3. Cyber Crime berdasarkan Motif Kegiatan


1. Cyber Crime sebagai tindakan murni criminal

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

Kejahatan yang murni merupakan tindak kriminal merupakan kejahatan yang dilakukan karena motif kriminalitas Kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan Contoh : 1. Carding, yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang lain untuk digunakan dalam transaksi perdagangan di internet .Pemanfaatan media internet (webserver, mailing list) untuk menyebarkan material bajakan. Pengirim e-mail anonim yang berisi promosi (spamming) juga dapat dimasukkan dalam contoh kejahatan yang menggunakan internet sebagai sarana. Di beberapa negara maju, pelaku spamming dapat dituntut dengan tuduhan pelanggaran privasi. 2. Cyber Crime sebagai abu-abu Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam wilayah abu-abu, cukup sulit menentukan apakah itu merupakan tindak kriminal atau bukan mengingat motif kegiatannya terkadang bukan untuk kejahatan. Contoh: probing atau portscanning. Ini adalah sebutan untuk semacam tindakan pengintaian terhadap sistem milik orang lain dengan mengumpulkan informasi sebanyak banyaknyaari sistem yang diintai, termasuk sistem operasi yang digunakan, port port yang ada,baik yang terbuka maupun tertutup, dan sebagainya.

4. Cyber Crime berdasarkan sasaran Kejahatan


1. Cyber Crime menyerang individu Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut Contoh: 1. Pornografi Kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang,mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos hal-hal yang tidak pantas 2. Cyberstalking Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia Cyber. Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya 3. Cyber-Tresspass Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti misalnya Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain sebagainya. 2. Cyber Crime menyerang hak milik Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik orang lain Contoh: 1. Pengaksesan komputer secara tidak sah melalui dunia Cyber 2. Pemilikan informasi elektronik secara tidak sah/pencurian informasi, Carding, Cybersquating, hijacking, data forgery 3. Kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain
1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

3. Cyber Crime menyerang pemerintah Cybercrime Againts Government dilakukan dengan tujuan khusus penyerangan terhadap pemerintah. Contoh: Cyber terorism sebagai tindakan yang mengancam pemerintah termasuk juga cracking ke situs resmi pemerintah atau situs militer.

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

C. Metode Cyber Crime

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

D. Analisis dan Motif Pelaku

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

E. Contoh Kasus Cyber Crime

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

DAFTAR PUSTAKA
Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014 Referensi 1: http://cybercrime4c.blogspot.com/2013/04/pengertian-cybe-crime.html Referensi 2: http://amicha321.files.wordpress.com/2010/06/cybercrime-kelompok-7.pdf Referensi 3: http://azamul.files.wordpress.com/2007/06/thesis-cybercrime-di-indonesia.pdf http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Hacker+dan+Cracker+%3A+PERKEMBANGAN+CYBERCRI ME+DI+INDONESIA&nomorurut_artikel=350

1,2

Chapter II, situs internet http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37052/4/Chapter20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai