Anda di halaman 1dari 7

Di Indonesia tidak ada data yang akurat tentang kekerapan PPOK.

Pada Survei Kesehatan Rumat Tangga (SKRT) 19 ! asma" #ronkitis kronik dan em$isema menduduki peringkat ke%& se#agai penye#a# kesakitan ter#anyak dari 1' penye#a# kesakitan utama. SKRT DepKes RI menun(ukkan angka kematian karena asma" #ronkitis kronis dan em$isema menduduki peringkat ke%! dari 1' penye#a# tersering kematian di Indonesia (1). Penyakit #ron)hitis kronik dan em$isema di Indonesia meningkat seiring dengan meningkatnya (um*ah orang yang menghisap rokok" dan pesatnya kema(uan industri (+) Di negara%negara #arat" i*mu pengetahuan dan industri te*ah ma(u dengan men)o*ok tetapi te*ah pu*a menim#u*kan pen)emaraan *ingkungan dan po*usi. Ditam#ah *agi dengan masa*ah merokok yang dapat menye#a#kan penyakit #ronkitis kronik dan em$isema (+). Di ,merika Serikat kurang *e#ih + (uta orang menderita em$isema.-m$isema menduduki peringkat ke%9 diantara penyakit kronis yang dapat menim#u*kan gangguan akti$itas (.). -m$isema terdapat pada !& / *aki%*aki dan 1& / 0anita (+). Data epidemio*ogis di Indonesia sangat kurang. 1a0as dkk me*akukan pene*itian di po*ik*inik paru RS Persaha#atan 2akarta dan mendapatkan preva*ensi PPOK se#anyak +! /" kedua ter#anyak sete*ah tu#erku*osis paru (!& /). Di Indonesia #e*um ada data mengenai em$isema paru (+). ,.D-3I1ISI -m$isema ada*ah suatu ke*ainan anatomik paru yang ditandai o*eh pe*e#aran se)ara a#norma* sa*uran napas #agian dista* #ronkus termina*is" disertai dengan kerusakan dinding a*veo*us yang ireversi#e* (+"4"&"!""5" "9) 6erdasarkan tempat ter(adinya proses kerusakan" em$isema dapat di#agi men(adi tiga (+"!"5" ) 7 1.Sentri%asinar (sentri*o#u*ar89:-) Pe*e#aran dan kerusakan ter(adi pada #agian #ronkio*us respiratorius" duktus a*veo*aris" dan daerah sekitar asinus. +.Pan%asinar (pan*o#u*ar) Kerusakan ter(adi merata di se*uruh asinus. ;erupakan #entuk yang (arang" gam#aran khas nya ada*ah terse#ar merata di se*uruh paru%paru" meskipun #agian%#agian #asa* )enderung terserang *e#ih parah. Tipe ini sering tim#u* pada orang dengan de$isiensi a*$a%1 anti tripsin. ..Iregu*ar Kerusakan pada parenkim paru tanpa menim#u*kan kerusakan pada asinus. -m$isema dapat #ersi$at kompensatorik atau o#strukti$ (4). 1.-m$isema kompensatorik Ter(adi di #agian paru yang masih #er$ungsi" karena ada #agian paru *ain yang tidak atau kurang #er$ungsi" misa*nya karena pneumonia" ate*ektasis" pneumothoraks. +.-m$isema o#strukti$ Ter(adi karena tertutupnya *umen #ronkus atau #ronkio*us yang tidak menye*uruh" hingga ter(adi mekanisme venti*. 6.Patogenesis 6e#erapa ha* yang dapat menye#a#kan ter(adinya em$isema paru yaitu rokok" po*usi" in$eksi" $aktor genetik" o#struksi (a*an napas. 1.Rokok Se)ara pato*ogis rokok dapat menye#a#kan gangguan pergerakkan si*ia pada (a*an napas" mengham#at $ungsi makro$ag a*veo*ar" menye#a#kan hipertro$i dan hiperp*asi ke*en(ar mu)us #ronkus. <angguan pada si*ia" $ungsi makro$ag a*veo*ar mempermudah ter(adinya

perdangan pada #ronkus dan #ronkio*us" serta in$eksi pada paru%paru. Peradangan #ronkus dan #ronkio*us akan mengaki#atkan o#struksi (a*an napas" dinding #ronkio*us me*emah dan a*veo*i pe)ah (+"."5"9). Disamping itu" merokok akan merangsang *eukosit po*imor$onuk*ear me*epaskan en=im protease (proteo*itik)" dan menginakti$asi antiprotease (,*$a%1 anti tripsin)" sehingga ter(adi ketidakseim#angan antara akti$itas keduanya (5" ). +.Po*usi Po*utan industri dan udara (uga dapat menye#a#kan ter(adinya em$isema. Insidensi dan angka kematian em$isema dapat *e#ih tinggi di daerah yang padat industria*isasi. Po*usi udara seperti ha*nya asap tem#akau (uga menye#a#kan gangguan pada si*ia" mengham#at $ungsi makro$ag a*veo*ar (+"!"5"9"1'"11). ..In$eksi In$eksi sa*uran napas akan menye#a#kan kerusakan paru *e#ih #erat. Penyakit in$eksi sa*uran napas seperti pneumonia" #ronkio*itis akut" asma #ronkia*e" dapat mengarah pada o#struksi (a*an napas" yang pada akhirnya dapat menye#a#kan ter(adinya em$isema (+"4"!"5" ). 4.3aktor genetik 1.De$isiensi ,*$a%1 anti tripsin 9ara yang tepat #agaimana de$isiensi antitripsin dapat menim#u*kan em$isema masih #e*um (e*as. &.O#struksi (a*an napas -m$isema ter(adi karena tertutupnya *umen #ronkus atau #ronkio*us" sehingga ter(adi mekanisme venti*. >dara dapat masuk ke da*am a*veo*us pada 0aktu inspirasi akan tetapi tidak dapat ke*uar pada 0aktu ekspirasi. -tio*oginya ia*ah #enda asing di da*am *umen dengan reaksi *oka*" tumor intra#ronkia* di mediastinum" kongenita*. Pada (enis yang terakhir" o#struksi dapat dise#a#kan o*eh de$ek tu*ang ra0an #ronkus (4). P,TO3ISIO:O<I -m$isema paru merupakan suatu pengem#angan paru disertai pero#ekan a*veo*us%a*veo*us yang tidak dapat pu*ih" dapat #ersi$at menye*uruh atau ter*oka*isasi" mengenai se#agian atau se*uruh paru (1+). Pengisian udara #er*e#ihan dengan o#struksi ter(adi aki#at dari o#struksi se#agian yang mengenai suatu #ronkus atau #ronkio*us dimana penge*uaran udara dari da*am a*veo*us men(adi *e#ih sukar dari pada pemasukannya. Da*am keadaan demikian ter(adi penim#unan udara yang #ertam#ah di se#e*ah dista* dari a*veo*us (1+). Pada -m$isema o#struksi kongenita* #agian paru yang pa*ing sering terkena ada*ah #e*ahan paru kiri atas. ?a* ini diperkirakan o*eh mekanisme katup penghentian. Pada paru%paru se#e*ah kiri terdapat tu*ang ra0an yang terdapat di da*am #ronkus%#ronkus yang )a)at sehingga mempunyai kemampuan penyesuaian diri yang #er*e#ihan. Se*ain itu dapat (uga dise#a#kan stenosis #ronkia* serta penekanan dari *uar aki#at pem#u*uh darah yang menyimpang. ;ekanisme katup penghentian @ Pengisian udara #er*e#ihan dengan o#struksi ter(adi aki#at dari o#struksi se#agian yang mengenai suatu #ronkus atau #ronkio*us dimana penge*uaran udara dari da*am a*veo*us men(adi *e#ih sukar dari pemasukannya penim#unan udara di a*veo*us men(adi #ertam#ah di se#e*ah dista* dari paru. (1+) Pada em$isema paru penyempitan sa*uran na$as terutama dise#a#kan e*astisitas paru yang #erkurang. Pada paru%paru norma* ter(adi keseim#angan antara tekanan yang menarik (aringan paru ke *aur yaitu dise#a#kan tekanan intrap*eura* dan otot%otot dinding dada dengan tekanan yang menarik (aringan paru ke da*am yaitu e*astisitas paru. 6i*a terpapar iritasi yang mengandung radika* hidroksida (O?%). Se#agian #esar partike*

#e#as ini akan sampai di a*veo*us 0aktu menghisap rokok. Partike* ini merupakan oksidan yang dapat merusak paru. Parenkim paru yang rusak o*eh oksidan ter(adi karena rusaknya dinding a*veo*us dan tim#u*nya modi$ikasi $ungsi dari anti e*astase pada sa*uran napas. Sehingga tim#u* kerusakan (aringan interstitia* a*veo*us. Partike* asap rokok dan po*usi udara mengenap pada *apisan mukus yang me*apisi mukosa #ronkus. Sehingga mengham#at aktivitas si*ia. Pergerakan )airan yang me*apisi mukosa #erkurang. Sehingga iritasi pada se* epite* mukosa meningkat. ?a* ini akan *e#ih merangsang ke*en(ar mukosa. Keadaan ini ditam#ah dengan gangguan aktivitas si*ia. 6i*a oksidasi dan iritasi di sa*uran na$as terus #er*angsung maka ter(adi erosi epita* serta pem#entukan(aringan parut. Se*ain itu ter(adi pu*a metap*asi sAuamosa dan pem#entukan *apisan sAuamosa. ?a* ini menim#u*kan stenosis dan o#struksi sa*uran napas yang #ersi$at irreversi#e* sehingga ter(adi pe*e#aran a*veo*us yang permanen disertai kerusakan dinding a*veo*i (+). ,.DI,<1OSIS 1.,namnesa @ Ri0ayat menghirup rokok. Ri0ayat terpa(an =at kimia. Ri0ayat penyakit em$isema pada ke*uarga. Terdapat $aktor predisposisi pada masa #ayi misa*nya 66:R" in$eksi sa*uran na$as #eru*ang" *ingkungan asap rokok dan po*usi udara. Sesak na$as 0aktu aktivitas ter(adi #ertahap dan per*ahan%*ahan mem#uruk da*am #e#erapa tahun (1"+). Pada #ayi terdapat kesu*itan pernapasan #erat tetapi kadang%kadang tidak terdiagnosis hingga usia seko*ah atau #ahkan sesudahnya (1+). +.Pemeriksaan 3isik @ Inspeksi @ Pursed%*ips #reathing (mu*ut setengah terkatup). Dada #er#entuk #arre*%)hest. Se*a iga me*e#ar. Sternum menon(o*. Retraksi inter)osta* saat inspirasi. Penggunaan otot #antu pernapasan. Pa*pasi @ voka* $remitus me*emah. Perkusi @ hipersonor" hepar terdorong ke #a0ah" #atas (antung menge)i*" *etak dia$ragma rendah. ,usku*tasi @ Suara na$as vesiku*er norma* atau me*emah. Terdapat ronki samar%samar. Bhee=ing terdengar pada 0aktu inspirasi maupun ekspirasi. -kspirasi meman(ang. 6unyi (antung terdengar (auh" #i*a terdapat hipertensi pu*mona*e akan terdengar suara P+ mengeras pada :S6 II%III (1"+). ..Pemeriksan Penun(ang @ a.3aa* Paru Spinometri (C-P" KCP). O#struksi ditentukan o*eh ni*ai C-P 1 D ' / KC menurun" KR3 dan CR meningkat. C-P" merupakan parameter yang pa*ing umum dipakai untuk meni*ai #eratnya dan per(a*anan penyakit. >(i #ronkodi*ator % Sete*ah pem#erian #ronkodi*ator inha*asi se#anyak hisapan 1&%+' menit kemudian di*ihat

peru#ahan ni*ai C-P 1 (1"+"!). #.Darah Rutin ?#" ?t" :eukosit (1). ).<am#aran Radio*ogis Pada em$isema ter*ihat gam#aran @ Dia$ragma *etak rendah dan datar. Ruang retrosterna* me*e#ar. <am#aran vasku*er #erkurang. 2antung tampak sempit meman(ang. Pem#u*uh darah peri$er menge)i* (1"+"&"!). d.Pemeriksaan ,na*isis <as Darah Terdapat hipoksemia dan hipoka*emia aki#at kerusakan kapi*er a*veo*i (!). e.Pemeriksaan -K< >ntuk mengetahui komp*ikasi pada (antung yang ditandai hipertensi pu*mona* dan hipertro$i ventrike* kanan. $.Pemeriksaan -n=imatik Kadar a*$a%1%antitripsin rendah. 6.P-1,T,:,KS,1,,1 Penata*aksanaan em$isema se)ara umum me*iputi @ 1.Penata*aksanaan umum. +.Pem#erian o#at%o#atan. ..Terapi oksigen. 4.:atihan $isik. &.Reha#i*itasi. !.3isioterapi. 1.Penata*aksanaan umum Eang termasuk di sini ada*ah @ a.Pendidikan terhadap ke*uarga dan penderita ;ereka harus mengetahui $aktor%$aktor yang dapat men)etuskan eksaser#asi serta $aktor yang #isa memper#uruk penyakit. Ini per*u peranan akti$ penderita untuk usaha pen)egahan (9). #.;enghindari rokok dan =at inha*asi Rokok merupakan $aktor utama yang dapat memper#uruk per(a*anan penyakit. Penderita harus #erhenti merokok. Di samping itu =at%=at inha*asi yang #ersi$at iritasi harus dihindari. Karena =at itu menim#u*kan ekser#asi 8 memper#uruk per(a*anan penyakit (1"+"."4"&"!"5" "9"11). ).;enghindari in$eksi sa*uran na$as In$eksi sa*uran na$as sedapat mungkin dihindari o*eh karena dapat menim#u*kan suatu eksaser#asi akut penyakit. (1" "9) +.Pem#erian o#at%o#atan. a.6ronkodi*ator 1.Derivat Fantin Se(ak du*u o#at go*ongan teo$i*in sering digunakan pada em$isema paru. O#at ini mengham#at en=im $os$odiesterase sehingga ),;P yang #eker(a se#agai #ronkodi*ator dapat dipertahankan pada kadar yang tinggi eG @ teo$i*in" amino$i*in (1"+"4"&"!"11). +.<o* ,gonis + O#at ini menim#u*kan #ronkodi*atasi. Reseptor #eta #erhu#ungan erat dengan adeni* sik*ase

yaitu su#stansi penting yang menghasi*kan sik*ik ,;P yang menye#a#kan #ronkodi*atasi. Pem#erian da*am #entuk aeroso* *e#ih e$ekti$. O#at yang tergo*ong #eta%+ agonis ada*ah @ ter#uta*in" metaprotereno* dan a*#utero*. ..,ntiko*inergik O#at ini #eker(a dengan mengham#at reseptor ko*inergik sehingga menekan en=im guani*sik*ase. Kemudian pem#entukan ),;P sehingga #ronkospasme men(adi terham#at eG @ Ipratropium #romida di#erikan da*am #entuk inha*asi ( ). 4.Kortikosteroid ;an$aat kortikosteroid pada pengo#atan o#struksi (a*an napas pada em$isema masih diperde#atkan. Pada se(um*ah penderita mungkin mem#eri per#aikan. Pengo#atan dihentikan #i*a tidak ada respon. O#at yang termasuk di da*amnya ada*ah @ deGametason" prednison dan predniso*on (1"+"4"&"!"9"11). #.-kspe)toran dan ;u)o*itik >saha untuk menge*uarkan dan mengurangi mukus merupakan yang utama dan penting pada penge*o*aan em$isema paru. -kspe)toran dan mu)o*itik yang #iasa dipakai ada*ah #romheksin dan kar#oksi meti* sistein di#erikan pada keadaan eksaser#asi. ,seti* sistein se*ain #ersi$at muko*itik (uga mempunyai e$ek anti oksidans yang me*indungi sa*uran aspas dari kerusakan yang dise#a#kan o*eh oksidans (+"9). ).,nti#iotik In$eksi sangat #erperan pada per(a*anan penyakit paru o#struksi terutama pada keadaan eksaser#asi. 6i*a in$eksi #er*an(ut maka per(a*anan penyakit akan semakin mem#uruk. Penanganan in$eksi yang )epat dan tepat sangat per*u da*am penata*aksanaan penyakit. Pem#erian anti#iotik dapat mengurangi *ama dan #eratnya eksaser#asi. ,nti#iotik yang #erman$aat ada*ah go*ongan Penisi*in" eritromisin dan kotrimoksa=o* #iasanya di#erikan se*ama 5%1' hari. ,pa#i*a anti#iotik tidak mem#erikan per#aikan maka per*u di*akukan pemeriksaan mikroorganisme (1"+"4"&"9"11). ..Terapi oksigen Pada penderita dengan hipoksemia yaitu PaO+ D && mm?g. Pem#erian oksigen konsentrasi rendah 1%. *iter8menit se)ara terus menerus mem#erikan per#aikan psikis" koordinasi otot" to*eransi #e#an ker(a (1"+"&"9). 4.:atihan $isik ?a* ini dian(urkan se#agai suatu )ara untuk meningkatkan kapasitas *atihan pada pasien yang sesak na$as #erat. Sedikit per#aikan dapat ditun(ukan tetapi pengo#atan (enis ini mem#utuhkan sta$ dan 0aktu yang hanya )o)ok untuk se#agian ke)i* pasien. :atihan pernapasan sendiri tidak menun(ukkan man$aat (&). :atihan $isik yang #iasa di*akukan @ Se)ara per*ahan memutar kepa*a ke kanan dan ke kiri ;emutar #adan ke kiri dan ke kanan diteruskan mem#ungkuk ke depan *a*u ke #e*akang ;emutar #ahu ke depan dan ke #e*akang ;engayun tangan ke depan dan ke #e*akang dan mem#ungkuk <erakan tangan me*ingkar dan gerakan menekuk tangan :atihan di*akukan 1&%.' menit se*ama 4%5 hari per minggu Dapat (uga di*akukan o*ah raga ringan naik turun tangga Ba*king H (oging ringan. (9) &.Reha#i*itasi Reha#i*itasi psikis #erguna untuk menenangkan penderita yang )emas dan mempunyai rasa

tertekan aki#at penyakitnya. Sedangkan reha#i*itasi peker(aan di*akukan untuk memotivasi penderita me*akukan peker(aan yang sesuai dengan kemampuan $isiknya. ;isa*nya #i*a istirahat *e#ih #aik duduk daripada #erdiri atau da*am me*akukan peker(aan harus *am#at tapi teratur (+" "9). !.3isioterapi Tu(uan dari $isioterapi ada*ah @ ;em#antu menge*uarkan sputum dan meningkatkan e$isiensi #atuk. ;engatasi gangguan pernapasan pasien. ;emper#aiki gangguan pengem#angan thoraks. ;eningkatkan kekuatan otot%otot pernapasan. ;engurangi spasme otot *eher (1'). Penerapan $isioterapi @ 1.Postura* Drainase @ Sa*ah satu tehnik mem#ersihkan (a*an napas aki#at akumu*asi sekresi dengan )ara penderita diatur da*am #er#agai posisi untuk menge*uarkan sputum dengan #antuan gaya gravitasi. Tu(uannya untuk menge*uarkan sputum yang terkumpu* da*am *o#us paru" mengatasi gangguan pernapasan dan meningkatkan e$isiensi mekanisme #atuk (1'). +.6reathing -Ger)ises @ Dimu*ai dengan menarik napas me*a*ui hidung dengan mu*ut tertutup kemudian menghem#uskan napas me*a*ui #i#ir dengan mu*ut men)u)u. Posisi yang dapat digunakan ada*ah tidur ter*entang dengan kedua *utut menekuk atau kaki ditinggikan" duduk di kursi atau di tempat tidur dan #erdiri. Tu(uannya untuk memper#aiki venti*asi a*veo*i" menurunkan peker(aan pernapasan" meningkatkan e$isiensi #atuk" mengatur ke)epatan pernapasan" mendapatkan re*aksasi otot% otot dada dan #ahu da*am sikap norma* dan meme*ihara pergerakan dada. ..:atihan 6atuk @ ;erupakan )ara yang pa*ing e$ekti$ untuk mem#ersihkan *aring" trakea" #ronkio*i dari sekret dan #enda asing. 4.:atihan Re*aksasi @ Se)ara individua* penderita sering tampak )emas" takut karena sesat napas dan kemungkinan mati *emas. Da*am keadaan terse#ut" maka *atihan re*aksasi merupakan usaha yang pa*ing penting dan seka*igus se#agai *angkah perto*ongan. ;etode yang #iasa digunakan ada*ah Ea)o#son. 9ontohnya @ Penderita di tempatkan da*am ruangan yang hangat" segar dan #ersih" kemudian penderita ditidurkan ter*entang dengan kepa*a di#eri #anta*" *utut ditekuk dengan mem#eri #anta* se#agai penyangga (1'). 9.PRO<1OSIS Prognosis (angka pendek maupun (angka pan(ang #ergantung pada umur dan ge(a*a k*inis 0aktu #ero#at. Penderita yang #erumur kurang dari &' tahun dengan @ Sesak ringan" & tahun kemudian akan ter*ihat ada per#aikan. Sesak sedang" & tahun kemudian 4+ / penderita akan sesak *e#ih #erat dan meningga*. D,3T,R P>ST,K,

1.;angunnegoro ?" PPOK Pedoman Diagnosis dan Penata*aksanaan di Indonesia" Perhimpunan Dokter Paru Indonesia" 2akarta" +''1 ?a* 1%+4.

+.Soemantri S" 6ronkhi*is Kronik dan -m$isema Paru da*am @ I*mu Penyakit Da*am. 2i*id +" 6a*ai Pener#it 3K>I" 2akarta 199'7 ?a* 5&4%!1. ..,nonim" 6uku Ku*iah I*mu Kesehatan ,nak" -disi ." 6agian I*mu Kesehatan ,nak 3aku*tas Kedokteran >niversitas Indonesia" 19 & ?a* 1+.9%41. 4.Ru#in -.?" Ru#in ;" Di$$use O#stru)tive -mphysema in Thora)i) Disease -mphasi=ing 9ardiopu*monary Disease" B.6 Saunders 9ompany" :ondon" 19!1" page .9 %4.+. &.Surya.D," 6ronkhitis Kronik dan -mpisema da*am @ ;anua* I*mu Penyakit Paru" 6inarupa ,ksara" 2akarta" 199'" ?a* ++1%+&. !.-mpisema Paru da*am @ Pedoman Diagnosis dan Terapi I*mu Penyakit Paru" Rumah Sakit >mum Daerah Dokter Soetomo" Sura#aya" 1994" ?a* 91%9.. 5.<anong B.3" 6uku ,(ar 3isio*ogi Kedokteran" -<9" 2akarta" 199 " ?a* !5.. .Darmono" Penyakit Paru O#strukti$ ;enahun da*am @ Patogenesis dan Penge*o*aan ;enye*uruh" 6adan Pener#it >1DIP" 199'" ?a* .% 9. 9.Eunus 3" Penata*aksanaan Penyakit Paru O#struksi" 9ermin Dunia Kedokteran" 1o. 114" 2akarta" 1995" ?a* + %.1. 1'.Suharto" 3isioterapi Pada -mpisema" 9ermin Dunia Kedokteran 1o. 1+ " 2akarta" +'''" ?a* ++%+4. 11.Saputra :" Terapi ;utakhir Penyakit Sa*uran Pernapasan" 6inarupa ,ksara" 2akarta" 1995" ?a* +&'%&5. 1+.6oat. T.3" -m$isema and 3u** ,ir 3*uid" In @ 6ehrman R.-" et.a*. (ed)" 199." 1e*son TeGt#ook o$ pediatri)s" $ourteenth edition" B.6. Saunders 9ompany" Phi*ade*phia " page 1'1.%1!.

Anda mungkin juga menyukai