Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DINUL ISLAM D I S U S U N OLEH

Verdy Prananda Nadia Izzaty Away Rais Izzan Basyari Sharah Annisa Mustaqin Dira Witria Popy Maisulastri Nadia Fiany Tiara Merdeka Putri Reda Hayati

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH


1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat d an karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul DINUL ISLAM.Makalah ini menjelaskan tentang karakteristik agama islam,sejarah dan keuniversalan dalam agama islam itu sendiri.khususnya kami akam membahas tentang agama islam lebih mendalam. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tulisan ini. Kritik dan saran sangat penulis harapkan bagi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, 3 Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------------------2 Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------------------------3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------------------------------4 Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------------------------------ 4 Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4 Manfaat ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 4 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Dinul islam ---------------------------------------------------------------------------------- 6 Tujuan ajaran islam--------------------------------------------------------------------------------------- 7 Karakteristik Islam --------------------------------------------------------------------------------------- 8 Keuniversalan Islam ------------------------------------------------------------------------------------- 9 BAB III PENUTUP Daftar Pustaka------------------------------------------------------------------------------------------- 14

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Ajaran islam adalah ajaran yang paling sempurna bagi seluruh umat. Karena ajaran islam mengajarkan umatnya tidak hanya berbuat untuk dunia tapi juga berbuat untuk akherat, supaya mencapai kebahagiaan dunia akherat yang dijanjikan Allah SWT dalam Alquran. Nabi Muhammad yang menjadi tuntunan manusia dalm berbuat, untuk mencapai tujuan hidup manusia.

B. Rumusan masalah 1) Apa pengertian ajaran islam ? 2) Apa saja tujuan ajaran islam bagi manusia ? 3) Apa saja sumber ajaran islam dikalangan ulama ? 4) Apa saja yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajaran islam ? 5) Bagaimanakah karakteristik ajaran islam ?

C. Tujuan 1) Agar dapat menjelaskan definisi ajaran islam 2) Agar dapat menyebutkan tujuan ajaran islam bagi manusia 3) Agar dapat menyebutkan sumber ajaran islam diklangan ulama 4) Agar dapat menjelaskan dan menyebutkan yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajran islam. 5) Agar dapat menjelaskan karakteristik ajaran islam.

D. Manfaat 1) Memahami definisi ajaran islam 2) Memahami tujuan ajran islam bagi manusia 3) Memahami sumber ajaran islam dikalangan ulama 4) Memahami yang menjadi pegangan dalam ruang lingkup ajaran islam 5) Memahami karaktersitik ajran islam

BAB II PEMBAHASAN
1.Pengertian Dinul Islam Kata Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islaman yang berarti menciptakan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan hidup dan kepasrahan kepada Allah. Senada dengan pendapat diatas, sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari bahasa arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat sentausa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentausa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat. Kata aslama itulah yang menjadi kata Islam karena di dalamnya memiliki kandungan segala arti yang pokok yang seakar dari kata Islam. Oleh karena itu orang yang berserah diri, patuh dan taat disebut sebagai orang muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh kepada Allah SWT. Orang tersebut selanjutnya akan dijamin keselamatannya didunia dan akhirat. Islam merupakan ajaran Allah yang diturunkan untuk mengatur tata kehidupan manusia melalui para rasul, dari nabi Adam AS. hingga nabi Muhammad SAW. Adapun Islam yang dimaksudkan dalam pembahasan ini ialah Din yang diturunkan kepada nabi terakhir, Muhammad SAW dengan melalui risalah Al-Quran sebagai penyempurna millah-millah (Din) sebelumnya. Penamaan Islam mempunyai perbedaan yang mendasar dengan agama-agama lainnya, yang menempatkan Islam pada tempat istimewa yaitu penamaannya tidak dihubungkan dengan pembawanya dan tempat agama itu lahir. Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah melalui FirmanNya dalam Al-Qur an, diantaranya:

Q.S. Ali-Imran (3): 85 Artinya: Barang siapa yang memeluk agama selain Islam, maka mereka sekali -kali tidak akan diterima dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi.

Q.S. Al- Maidah (5): 3 Artinya: Dan Aku rela Islam sebagai agamamu. Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia yang meliputi: A.Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah)

Hubungan manusia dengan Allah. Pengabdian manusia bukanlah untuk kepentingan Allah, karena Allah tidak berhajat (butuh) kepada siapa pun, pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran : Q.S. Ar-Ruum (30): 30 yang artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Q.S. Adz-Dzariat (51): 56 yang artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku. Q.S. Al-Bayyinah (98): 5 yang artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan mereka menjalankan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah orang-orang yang lurus.

B.Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas) Agama Islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesama dalam berbagai aspek kehidupannya. Seluruh konsep yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia. Firman Allah SWT dalam Al-Quran: Q.S. Al-Maidah (5): 2 yang artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

C.Hubungan Manusia dengan Makhluk lainnya / Lingkungannnya Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada dialam ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini wujudnya tidak terjadi begitu saja, akan tetapi diciptakan oleh Allah dengan sengaja dan dengan hak. Allah berfirman dalam Al-Quran : Q.S. Ibrahim (14): 19 yang artinya : Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak (tidak percuma / penuh hikmah) ?. Q.S. Ali-Imran (3): 191 yang artinya: Wahai Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia..

2.Tujuan Ajaran Islam


a.Islam diajarkan dan dipelajari sejak kecil agar bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari penderitaan hidup di dunia maupun di akherat.

b.Dengan berpegang teguh pada ajaran ini semua manusia pasti akan hidup damai dan sejahtera, karena islam mengeajarkan norma norma hidup dan perilaku kehidupan yang baik dan jauh dari penderitaan dan kemaksiatan yang akan membawa kita pada penyiksaan di hari akhir nanti.

c.Dengan adanya pemahaman islam, manusia akan lebih bisa mendekatkan diri pada sang pencipta dan akan terhindar dari segala siksaan dan dosa.

3.Karakteristik Islam
Islam adalah Dien yang diturunkan ALLAH untuk kehidupan manusia yang ciri-cirinya adalah rabbaniyah, sempurna, integral dan universal.

a) Islam adalah ajaran rabbaniyah Islam sebagai ajaran yang Rabbaniyah adalah bahwa ajaran Islam bersumber daari Alah, bukan hasil pemikiran manusia. Ajaran Islam diturunkan dalam bentuk Al Quran yang merupakan wahyu AlIah kepada Muhammad secara lafadz dan mana, maupun As Sunnah yang merupakan wahyu Allah secara manawie. Allah berfirman : Turunnya Al Quran tidak ada keraguan padanya adalah daari Rabb (Tuhan) semesta alam. (QS. As-Sajadah (32), 2). Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru Dan tiadalah yang diucapkan itu (Al Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.Ucapannya itu tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).(QS. An-Najm (53), 2-4). Islam adalah Dien dari Allah Yang Maha Mengetahui, maka Dien Islamlah yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan ummat manusia, mengungguli setiap konsep lain yang merupakan produk pemikiran rnanusia. Dien Islam mengarahkan manusia, sedangkan konsepkonsep lain arahnya ditentukan manusia. Allah berfirman : Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dari agama
7

yang haq agar dimenangkan Allah terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al Fath (48), 28).

b) Islam adalah ajaran yang sempurna Kesempurnaan Islam tidak terlepas dari Allah SWT. Allah yang menciptakan seluruh alam dalam keadaan sempurna, maka secara otomatis agama yang Allah berikan kepada manusia juga rnerupakan agama yang sempurna. Tidak satu pun ajaran Islam yang kontradiktif, semuanya merupakan satu kesatuan yang padu, yang pada intinya terfokus pada ajaran tauhid. Allah berfirman : Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam Jadi agama bagimu. (QS. Al Maidah (5), 3).

c) Islam adalah ajaran yang universal Islam dengan sifat keasliannya yang universal, diturunkan untuk seluruh umat manusia. Islam merupakan konsumsi pokok bagi seluruh alam. Allah berfirman : Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada sekalian manusia, untuk memberi kabar gembira dengan surga dan memberi kabar takut dengan neraka (QS. Saba(34) 28). Katakanlah! Wahai manusta sesungguhnya aku adalah Rasul Allah kepada kamu semua. (QS. Al Araf (7),158). Dan Kami tidak utus engkau melainkan menjadi rahmat bagi seluruh alam. (QS. Al Anbiya (21), 107). Sifat universal Islam bukan hanya terbatas untuk waktu tertentu atau generasi tertentu, tapi berlaku untuk sepanjang masa dan di semua tempat, karena itu Islam tidak akan hilang dari permukaan bumi, tidak pernah berubah ataupun diganti. d) Islam adalah ajaran yang bersifat intregal Sifat integral (lengkap) adalah merupakan sifat keaslian Islam. Integralitas Islam terletak pada ajarannya, yaitu ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Tak satu aspekpun yang terlepas dari ajaran Islam. Islam rnengatur hal-hal yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun aspek rohani. Islam memberi aturan bagaimana seharusnya berhubungan dengan Allah, bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam lingkungannya.

4. Keuniversalan dan Sejarah Islam A. Keuniversalan Dinul Islam

Keuniversalan Dinul Islam adalah menunjuk kepada pengertian bahwa Islam dilihat dari sudut pandang yang utuh, maka dapat berlaku untuk semua orang diseluruh dunia sepanjang zaman. Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Anbiya (21): 107 yang artinya: Tidak Kami utus Engkau melainkan agar menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Agama Islam yang di bawa oleh Muhammad Rasulullah SAW, lahir pada tingkat terakhir dari perkembangan sejarah manusia. Oleh karena itu ia bercorak modern dan up to date di samping wataknya yang universal. Dilihat secara parsial maka Dinul Islam dapat dibedakan kepada:

1. Iqlimiyah Al-Islam, dalam arti adanya ajaran-ajaran Islam yang berbeda dalam satu iklim (wilayah) dengan wilayah lainnya sebagai akibat perbedaan situasi dan kondisi. 2. Alqawaid Al-Hakimah, maksudnya ajaran Islam yang memiliki kontek keberlakuan akidah secara mendunia sepanjang masa. Prinsip ini dapat didasarkan kepada firman Allah dalam Al-Quran : Q.S. Al-Baqarah (2): 185 yang artinya : Allah menghendaki untuk kamu kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran . 24

Pada hakikatnya, dalam hidup bermasyarakat dimana perbedaan sangat dimungkinkan, Islam lebih mementingkan isi dan makna dibandingkan dengan bentuk-bentuk lahiriahnya, walaupun hal tersebut bersumber dari petunjuk nabi, tetapi hal itu harus dipahami dalam konteks kemasyarakatan yang beliau alami dan tentunya berbeda dengan masyarakat yang lain akibat perbedaan waktu atau tempat. Disinilah, keuniversalan Islam yang tergambar pada prinsip dan nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan modern. Seperti contoh, bentuk-bentuk pemerintah dapat berubah-ubah tetapi prinsip-prinsip atau nilai-nilainya bersifat tetap dan universal. Contoh lain, nabi memerintahkan untuk berlatih naik kuda dan main panah dalam rangka mempertahankan diri dari musuh. Prinsip mempertahankan dirinya bersifat universal, tetapi bentuk-bentuk pertahanan dirinya dapat berbeda atau particular sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Islam merupakan pedoman hidup yang universal, yang mencakup segala aspek kehidupan manusia dalam semua dimensi waktu, tempat dan sisi kehidupan manusia. 1. Mencakup seluruh dimensi waktu Artinya bahwa Islam bukanlah suatu agama yang diperuntukkan untuk umat manusia pada masa waktu tertentu, sebagaimana syariat para nabi dan rasul yang terdahulu. Namun Islam merupakan pedoman hidup yang abadi, hingga akhir zaman. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran (QS. 21:107):

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Rahmat bagi semesta alam artinya bagi seluruh makhluk Allah di muka bumi ini sepanjang masa. Rasulullah SAW sendiri pun diutus sebagai nabi dan rasul terakhir yang ada di muka bumi, yang menyempurnakan syariat nabi-nabi terdahulu. Allah berfirman (QS. 33: 40)

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sebagian nabi dan rasul terakhir berarti tidak akan ada lagi nabi dan rasul yang lain yang akan menasakh (menghapus) syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang Rasulullah SAW lakukan terhadap syariat para nabi dan rasul yang lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa risalah nabi Muhammad merupakan risalah abadi hingga akhir zaman.

2. Mencakup seluruh dimensi ruang Maknanya adalah bahwa Islam merupakan pedoman hidup yang tidak dibatasi oleh batasan-batasan geografis tertentu, seperti hanya disyariatkan untuk suku atau bangsa tertentu. Namun Islam merupakan agama yang disyariatkan untuk seluruh umat manusia, dengan berbagai bangsa dan sukunya yang berbedabeda. Allah SWT berfirman (QS. 34:28)

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. Dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Al-Quran tidak hanya diturunkan untuk orang Arab secara khusus, namun juga untuk orang Eropa, Rusia, Asia, Cina dan lain sebagainya.

3. Mencakup semua sisi kehidupan manusia. Maknanya adalah bahwa Islam merupakan pedoman hidup manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, dan tidak hanya agama yang mengatur peribadahan saja sebagaimana yang banyak

10

dipahami oleh kebanyakan manusia pada saat ini. Sesungguhnya Islam mencakup seluruh aspek dan dimensi kehidupan manusia, di antaranya adalah: a. Peribadahan

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51: 56)

b. Akhlak (Etika/ Tata krama/ Budi Pekerti) Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kebaikan akhlak/ moral.

c. Ekonomi

Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. (QS. 59: 7)

d. Politik

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (QS. 5: 51)

e. Sosial

Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. (QS. 5: 2)

11

f. Pendidikan

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benarbenar kezhaliman yang besar. (QS. 31: 13)

B. Sejarah Islam Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang. Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada abad ke-7 ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul. Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah. Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

1.

Nabi Muhammad Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat mundur.

Kebanyakkan

orang Arab merupakan

penyembah

berhala

dan

yang

lain

merupakan

pengikut

agamaKristen dan Yahudi. Mekah ketika itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. karena di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting adalah Ka'bah. Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 21 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing
12

Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim pada usia 35 tahun, kota mekkah dilanda banjir, Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orangorang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah, setelah turun wahyu alquran surat al hijr ayat 94. Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah. Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

2. Islam di Indonesia Islam telah dikenal di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau 7 Masehi, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung beberapa abad kemudian. Agama islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan, pendidikan dan lain-lain. Tokoh penyebar agama islam adalah walisongo antara lain:

Sunan Ampel Sunan Bonang Sunan Muria Sunan Gunung Jati Sunan Kalijaga Sunan Giri Sunan Kudus Sunan Drajat Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

13

BAB III PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA
Drs. Nasruddin Razak, Dienul Islam, Al-Maarif Bandung, 1989, hlm. 56-57. Sodikin, H.Abuy, Badruzzaman S.Ag, Metodologi Studi Islam, Bandung: Tunas Nusantara, 2000 Sumber internet : www.google.com/ajaranislam diakses pada tanggal jumat 18 oktober 2013 jam 11.00 wib

14

Anda mungkin juga menyukai