Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN OBSERVASI LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI 10 SEMARANG

Rombel 4 Hari Rabu

Disusun oleh: UMI HANUM DEWI WIDYANINGRUM MUALIMATURROCHMAH 4401411082 4401411083 4401411097

Latar Belakang
Proses pembelajaran Biologi baik di SMP maupun di SMA harus dilengkapi oleh sarana dan prasarana yang memadai. Laboratorium Biologi sebagai tempat belajar siswa dalam melaksanakan praktikum ataupun untuk melakukan simulasi.

Latar Belakang
Mata kuliah tenik laboratorium di UNNES merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa prodi Pendidikan Biologi. Sebagai calon guru, mahasiswa harus mengerti bagaimana cara mempergunakan alat laboratorium dengan baik, penataan ruang laboratorium, dan managemen laboratorium di sekolah.

Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan managemen Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang? Bagaimana penataan desain Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang? Apakah Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang sudah memenuhi standart sesuai dengan permendiknas No.24 Tahun 2007?

Tujuan
Untuk mengetahui pelaksanaan managemen Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang. Untuk mengetahui tata penataan desain Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang. Untuk mencocokkan kesesuaian pemenuhan standar Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang dengan permendiknas No. 24 tahun 2007.

Manfaat
Dapat dijadikan perbandingan dalam melaksanakan managemen Laboratorium Biologi nantinya, agar dapat mengatur laboratorium dengan baik. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa observer mengenai Laboratorium Biologi. Dapat memberi gambaran pelaksanaan penggunaan Laboratorium Biologi di sekolah.

Pengertian Laboratorium
suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum (Riandi, 2000).

Pengelolaan/Managemen Laboratorium
Komponen-komponen yang perlu direncanakan dalam pengelolaan laboratorium Biologi antara lain: a. Perencanaan Laboratorium Biologi yang meliputi: (1) tata letak laboratorium. (2) bentuk dan desain laboratorium. b. Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium yang meliputi: (1) organisasi dan manajemen laboratorium. (2) keamanan dan keselamatan kerja laboratorium, serta (3)penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alatalat laboratorium.

Manfaat laboratorium dalam Pembelajaran


tempat dilakukannya percobaan atau penelitian tempat display atau pameran. sebagai musium kecil

Fasilitas Laboratorium
Penerangan Ventilasi Air Bak Cuci Listrik Mebelair

METODE OBSERVASI
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat: SMA Negeri 10 Semarang Waktu : 19 Maret 2014 pukul 13.00-16.30 WIB Metode kualitatif Narasumber: Ibu Sulistyaningsih, S. Pd (guru Biologi) teknik wawancara langsung kepada narasumber dengan beracuan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007

Struktur Organisasi Laboratorium Biologi SMA Negeri 10 Semarang


Kepala Sekolah (Drs. H. Nasikun, M.Pd.)

Koordinator Lab (Sulistyaningsih, S. Pd)

Waka Urusan Kurikulum (Christin, S. Pd)

Guru Pengampu Biologi (R. Edy Priyanta, S. Pd)

Laboran (Wawan Sapto Dewo)

Desain Laboratorium

Hasil Observasi
Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang selain digunakan sebagai Laboratorium, dalam sehari-harinya digunakan untuk proses belajar mengajar, karena sekolah sedang melakukan pembangunan, sehingga Laboratorium Biologi digunakan sebagai ruang kelas sementara.

Hasil Observasi
Satu rombongan belajar berisi 32-34 siswa. Ruang laboratorium Biologi SMA Negeri 10 Semarang memiliki panjang kira-kira 10 m dan lebar kira-kira 7 m sehingga memiliki luas 70m2 sehingga rasionya 2,12 m2/ siswa.

Hasil Observasi
Disisi kanan dan kiri Laboratorium dilengkapi dengan jendela, sehingga laboratorium memiliki pencahayaan yang memadai.

Sarana, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Biologi

Kesimpulan
Pelaksanaan managemen Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang yaitu ada 1 laboran dan 1 koordinator laboratorium yaitu guru biologi SMA Negeri 10 Semarang. Penataan desain Laboratorium Biologi di SMA Negeri 10 Semarang terdiri dari ruang praktikum, meja persiapan, dan ruang penyimpanan. Laboratorium Biologi SMA Negeri 10 Semarang sudah sesuai dengan permendiknas No. 24 tahun 2007.

Saran
Sebaiknya observasi tidak dilakukan ketika sekolah sedang masa-masa ujian. Waktu observasi tidak mengganggu jam pelajaran. Menyiapkan surat observasi tidak hanya untuk 1 sekolah, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi ketika sekolah tidak bisa menerima tamu observasi.

Any Question?

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai