Anda di halaman 1dari 12

4.

Sikap a. Definisi Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003). endapat lain, sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik!terarah terhadap respon indi"idu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya (#idayatun, $%%%). b. &omponen Sikap (Notoatmodjo, 2003 ) $) &eper'ayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu obyek (komponen kognitif). 2) &ehidupan emosional atau e"aluasi terhadap suatu obyek (komponen afektif) 3) &e'enderungan untuk bertindak (tend to behave) &omponen tersebut memegang peranan penting dalam

membentuk sikap yang utuh. engetahuan akan merangsang seseorang untuk berpikir dan berusaha untuk men'ari penyelesaian sehingga sikap seseorang terhadap suatu obyek menjadi baik. Sikap seseorang yang didasari oleh pengetahuan akan bertahan lebih lama dari pada sikap yang tidak didasari oleh pengetahuan ( Notoatmodjo,2003 ).

,angsang! stimulus

roses ,angsang Sikap (tertutup)

,eaksi tingkah laku (terbuka)

Sumber ( #idayatun ($%%%) )anifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap se'ara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuian reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus so'ial. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghanyatan terhadap obyek (Notoatmodjo, 2003 ). '. *ingkatan Sikap )enurut Notoatmodjo (2003) ada + tingkatan sikap, yaitu (

$) )enerima (re'ei"ing)

)enerima

diartikan

bah-a

orang

(subyek)

mau

dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek) 2) )erespon (responding) )emberi ja-aban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan atau suatu indikasi dari sikap. &arena dengan suatu usaha untuk menja-ab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah atau berarti bah-a orang menerima ide tersebut. 3) )enghargai ("aluing) )engajak orang lain untuk mengerjakan!mendiskusikan suatu masalah atau suatu indikasi sikap tingkat tiga. +) .ertanggung ja-ab .ertanggung ja-ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. d. /iri sikap. )enurut ur-anto ($%%0) ada beberapa 'iri1'iri sikap antara lain( $) Sikap bukan diba-a sejak lahir ,melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya. 2) Sikap dapat berubah1ubah bila terdapat keadaan 2keadaan dan syarat1syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang sehingga sikap dapat dipelajari.

3) Sikap tidak dapat berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek. +) 3byek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal1hal tersebut. 4) Sikap mempunyai segi moti"asi dan segi1segi perasaan. e. embentukan dan perubahan sikap. )enurut ur-anto ($%%0) sikap dapat dibentuk dan berubah melalui + ma'am 'ara yaitu( $) 5dopsi 5dalah kejadian1kejadian peristi-a 1 peristi-a yang terjadi berulang dan terus menerus, lama kelamaan se'ara bertahap

diserap kedalam diri indi"idu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap. 2) Diferensiasi. Dengan berkembangnya intelegensia, bertambahnya pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal1hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. 3) 6ntegrasi. embentukan sikap disini terjadi se'ara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu. +) *rauma.

5dalah

pengalaman kesan

yang mendalam

tiba1tiba,mengejutkan pada ji-a orang

yang yang

meninggalkan

bersangkutan. engalaman 2pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap. f. pembentukan sikap. )enurut 58-ar (2004) faktor1faktor yang mempengaruhi sikap antara lain( $) engalaman pribadi. 9ntuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus bisa meninggalkan kesan yang kuat. &arena itu sikap adalah lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional . Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. 2) dianggap penting. 3rang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sikap sosial yang ikut mempengaruhi sikap.Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi sesuatu gerak tingkah dan pendapat kita, seseorang tidak ingin kita ke'e-akan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant other), akan banyak mempengaruhi pembentukan engaruh orang lain yang 7aktor1faktor yang menpengaruhi

sikap. Diantara orang yang biasanya dianggap penting bagi indi"idu adalah orang tua yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami .

3)

engaruh kebudayaan. &ebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. &ebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. &ebudayaan telah me-arnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaa pulalah yang memberi 'orak pengalaman indi"idu 1indi"idu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. :anya kepribadian indi"idu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap indi"idual.

+)

)edia massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti tele"isi, radio, surat kabar dan majalah mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan keper'ayaan orang. 5danya

informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. esan1pesan sugestif yang diba-a oleh informasi tersebut apabila 'ukup kuat akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah sikap tertentu.

4) agama.

;embaga pendidikan dan lembaga

;embaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap, dikarenakan keduanyaa meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri indi"idu. emahaman akan baik dan buruk, garis pemisah

antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran1 ajarannya. <) engaruh faktor emosional. *idak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. &adang1kadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai sema'am penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Suatu 'ontoh bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka (prejudi'e). rasangka adalah sikap yang tidak toleran, tidak fair, atau tidak fa"orabel terhadap sekelompok orang (:arding, rosbansky,

&utner, dan /hein, $%<% dalam #rightman dan Deau=, $%0$). g. engukuran sikap. )enurut 5hmadi (2002) menyatakan bah-a pengukuran sikap dapat dilakukan se'ara langsung dan tidak langsung. engukuran sikap se'ara langsung umumnya digunakan tes psikologi yang berupa

sejumlah

item

yang

telah

disusun

se'ara

hati

hati

,seksama,selektif,sesuai dengan kriteria tertentu.*es psikologi ini kemudian dikembangkan menjadi skala sikap.Dari skala sikap ini diharapkan ja-aban atas pertanyaan dengan berbagai 'ara oleh responden terhadap suatu obyek psikologi. engukuranbisa

menggunakan skala ;ikert yang terdiri dari + tingkatan,menunjukkan sikap sangat setuju,setuju,tidak setuju,dan sangat tidak setuju B. KERANGKA TEORI

7aktor predisposisi engetahuan 2. Sikap &eper'ayaan *radisi Nilai1nilai <. *ingkat endidikan >. *ingkat Sosial ?konomi

7aktor pendukung Sarana dan prasarana *erjangkaunya fasilitas kesehatan &etersediaan pelayanan kesehatan

Sikap terhadap &. 69D

7aktor enguat ( Sikap dan perilaku petugas kesehatan *okoh agama *okoh masyarakat eraturan pemerintah! undang1undang

&eterangan ( ( Diteliti ( *idak diteliti Sumber ( (@reen, ; dalam Notoatmodjo, S, 2003) C.KERANGKA KONSEP Variabel independen Tingkat pendidikan Ibu Tingkat pengetahuan ibu tentang IUD Sikap ibu dalam menggunakan KB IUD Variabel dependen

D. VARIABEL PENELITIAN Aariabel!peubah merupakan suatu konsep yang mempunyai "ariasi nilai dan akan tampak jika "ariabel itu didefinisikan se'ara operasional. $. Aariabel 6ndependen )erupakan "ariabel yang diduga sebagai faktor yang

mempengaruhi "ariabel dependen (58-ar, 2003). Aariabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu tentang 69D. 2. Aariabel Dependen )erupakan "ariabel yang dipengaruhi oleh "ariabel independen (58-ar, 2003). Aariabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap ibu dalam menggunakan &. 69D.

E. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional adalah batasan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian "ariable yang akan diteliti atau diamati (Notoatmodjo, 2004). $. *ingkat endidikan a. Definisi *ingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan terakhir yang pernah diikuti oleh seseorang. b. 5lat ukur '. &ategori ( &uesioner ( $) Dasar 2) )enengah 3) *inggi ( SD!)6, S) !)*s ( S)9!S)&, )5 ( 5kademi, 6nstitusi, Sekolah *inggi, 9ni"ersitas d. Skala 2. ( 3rdinal

engetahuan 6bu tentang 69D a. Definisi engetahuan ibu tentang 69D adalah kemampuan responden untuk menja-ab dengan benar pertanyaan yang menerangkan tentang pengertian 69D, jenis 69D, -aktu penggunaan 69D, keuntungan dan kerugian 69D. ertanyaan yang diberikan berjumlah $4 dan diukur dengan skala @uttman yaitu nilai 2 untuk ja-aban benar dan nilai $ untuk ja-aban salah (5rikunto, 2002).

b. 5lat ukur '. &ategori

( &uesioner ( $) engetahuan baik 2) engetahuan 'ukup 3) engetahuan kurang ( B >4C ( <01>4C ( D <0C

d. Skala

( 3rdinal

3. Sikap 6bu Dalam )enggunakan &ontrasepsi 69D a. Definisi Sikap adalah reaksi atau respon yang diberikan oleh ibu dalam menggunakan &. 69D. ertanyaan tentang sikap berjumlah $0 soal diukur dengan skala likert. b. 5lat ukur '. Nilai ukur ( &uesioner (

$) 9ntuk pernyataan positif nilai + untuk pernyataan sangat setuju,nilai 3 untuk pernyataan setuju,nilai 2 untuk pernyataan tidak setuju,nilai $ untuk pernyataan sangat tidak setuju. 2) 9ntuk pernyataan negatif nilai + untuk pernyataan sangat tidak setuju,nilai 3 untuk pernyataan tidak setuju,nilai 2 untuk prnyataan setuju,nilai $ untuk pernyataan sangat setuju. d. &ategori $) ( ositif ( E F mean

2) Negatif ( E G mean e. Skala ( likert

F. HIPOTESA PENELITIAN :ipotesa adalah ja-aban sementara dari penelitian yang akan dibuktikan kebenarannya (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini ada dua ma'am hipotesa, yaitu( $. :a ( 5da hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan sikap ibu dalam menggunakan &. 69D. 2. :o ( *idak ada hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan sikap ibu dalam menggunakan &. 69D.

Anda mungkin juga menyukai