A. Latar Belakang Peningkatan kualitas dan mutu pendidikan nasional di Indonesia dewasa ini gencar dibicarakan dan dikaji oleh ahli-ahli pendidikan baik di pemerintahan tingkat pusat maupun tingkat daerah. Mulai dari peningkatan taraf penyempurnaan kurikulum hingga kesejahteraan pengajar telah dilakukan sejak beberapa waktu yang lalu. Seperti pada Bab 2 Pasal 2 ndang-undang !omor "# $ahun 2%%& $entang 'uru dan (osen yang berbunyi) (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundangundangan. (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik . Seiring dengan meningkatnya taraf kesejahteraan pengajar oleh pemerintah) sudah semestinya diimbangi dengan kualifikasi) kompetensi dan sertifikasi mengajar guru yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut) kami selaku mahasiswa Pendidikan 'uru Sekolah (asar berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan harapan yang menjadi cita-cita nasional tersebut. (i samping kegiatan perkuliahan) kami juga melaksanakan berbagai kegiatan lapangan secara langsung yang melibatkan tokohtokoh pendidikan. Salah satunya dengan kegiatan obser*asi di Sekolah (asar. Sebagai mahasiswa semester + jurusan Pendidikan 'uru Sekolah (asar) ,akultas Ilmu Pendidikan) ni*ersitas !egeri Semarang) kami diwajibkan mengambil mata kuliah -uliah -erja .apangan /--.0. Mata kuliah --. ini bertujuan agar mahasiswa jurusan P'S( mengetahui segala kegiatan yang terjadi di suatu Sekolah (asar secara keseluruhan yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kami dalam melaksanakan kewajiban sebagai guru kelak. 'una mencapai tujuan tersebut pada tahun 2%"2 ini kami) mahasiswa semester + P'S( ,IP !!1S PP Semarang melaksanakan kegiatan -uliah -erja .apangan di Pro*insi Bali. -uliah -erja .apangan yang dilaksanakan pada tanggal 2"-2& 2ktober 2%"2 ini mengobser*asi tiga Sekolah (asar yang berbeda pada hari yang sama. -etiga sekolah tersebut antara lain3)S( Saraswati) S( Muhammaddiyah) S( 4ipta (harma. (engan
1
pembagian kelompok besar berdasarkan jumlah bus yang ada) sebagai berikut3 -elompok I ) II dan III di S( Saraswati %" ) -elompok I+ dan + di S( Muhammaddiyah ) -elompok +I dan +II di S( 4ipta (harma. (imana tiap-tiap bus memiliki 5 aspek yang sama yang menjadi dasar kegiatan obser*asi yakni) Manajemen Berbasis Sekolah /MBS0) Peran Serta Masyarakat /PSM0) Media dan Model Pembelajaran) Muatan .okal /Mulok0) Bimbingan dan -onseling /B-0) dan Pendidikan -arakter. Pada kegiatan --. ini) kami mahasiswa yang tergabung dalam kelompok besar -elompok +I bertugas melakukan kegiatan obser*asi di Sekolah (asar 4ipta (harma ) -ota (enpasar) Pro*insi Bali dengan mengacu pada instrumen obser*asi yang telah ditentukan oleh panitia --. 2%"2.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas) kami merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas pada bab berikutnya) antara lain 6 ". Bagaimanakah konsep dasar MBS) PSM) Media dan Model Pembelajaran) Mulok) B-) dan Pendidikan -arakter7 2. Bagaimanakah pelaksanaan dasar MBS) PSM) Media dan Model Pembelajaran) Mulok) B-) dan Pendidikan -arakter di S( 4ipta (harma7 8. 9pa sajakah kelebihan) kekurangan) peluang serta ancaman yang ada di S( 4ipta (harma 7 C. Tujuan (ari beberapa rumusan masalah tersebut) tujuan dari penyusunan laporan ini adalah agar mahasiswa mampu 6 ". Mengetahui kensep dasar dasar MBS) PSM) Media dan Model Pembelajaran) Mulok) B-) dan Pendidikan -arakter. 2. Mengetahui dasar MBS) PSM) Media dan Model Pembelajaran) Mulok) B-) dan Pendidikan -arakter di S( 4ipta (harma. 8. Mengetahui kelebihan) kekurangan) peluang serta ancaman yang ada di S( 4ipta (harma.
2
2bser*asi -uliah -erja .apangan oleh mahasiswa semester + jurusan Pendidikan 'uru Sekolah (asar) ,akultas Ilmu Pendidikan) 2%"2 dilaksanakan pada6 hari) tanggal 6 Minggu--amis ) 2"-2& 2ktober 2%"2 tempat waktu 6 Sekolah (asar 4ipta (harma) -ota (enpasar) Pro*insi Bali 6 pukul :.8% ;I$9-selesai
B. As"ek Manajemen Ber%as's Sek(lah )MBS* a. Lan#asan Te(r' Menurut !o. 2% $ahun 2%%8 tentang Sistem Pendidikan !asional pada bagian
penjelasan pasal &" ayat ") MBS didefinisikan sebagai <bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan) yang dalam hal ini kepala sekolah atau madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan=. $ilaar berpendapat bahwa inti dari MBS adalah partisipasi masyarakat /Irawan) dkk) 2%%#0) dan pendapat tersebut sangat masuk akal sebab komite sekolah yang menjadi instrumen kunci dalam implementasi MBS memang terdiri dari elemen-elemen yang merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri) misalnya seperti orang tua peserta didik dan masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah. Sedangkan yang menjadi landasan teori dari MBS yaitu pertama) prinsip ekuifinalitas menjadi landasan yang harus dimiliki oleh para pelaksana MBS di sekolah ataupun otoritas pendidikan diatasnya. 9rtinya setiap personel yang terkait dengan pengambilan keputusan sekolah harus memiliki perspektif yang luas dan setiap permasalahan dapat didekati dari berbagai cara yang berlainan. $idak ada cara tunggal terbaik untuk memecahkan setiap masalah yang muncul di sekolah dapat diselesaikan dengan berbagai cara. -edua) prinsip desentralisasi memandang bahwa masalah yang muncul di sekolah akan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya apabila penyelesaiannya diserahkan kepada pihak yang paling dekat dengan keberadaan masalah tersebut. (alam
3
menyelesaikan masalah pendidikan di sekolah) yang paling tahu adalah warga sekolah itu sendiri terutama guru) staf) kepala sekolah dan orang tua siswa. Sebagaimana Mohrman dkk bahwa otonomi secara luas menyangkut empat komponen penting yaitu kekuasaan atau kewenangan) pengetahuan dan keterampilan) informasi dan penghargaan. -etiga) prinsip sistem pengelolaan mandiri. (esentralisasi dalam kekuasaan) pengetahuan dan keterampilan) informasi dan penghargaan akan terlaksana bila sekolah diberi keleluasaan dalam pengelolaan sekolahnya secara mandiri. >al terpenting agar sekolah dapat melakukan pengelolaan mandiri apabila para guru dan staf memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan tugas-tugasnya. (i Indonesia sistem pengelolaan mandiri ini belum dimiliki karena banyak guru dan kepala sekolah yang belum memenuhi syarat untuk menjalankan pekerjaannya. -eempat) prinsip inisiatif sumber daya manusia. MBS akan berhasil dengan baik apabila warga sekolah memiliki inisiatif dalam menjalankan pekerjannya dan inisiatif setiap indi*idu dihargai. ?ang menjadi masalah di Indonesia adalah kurangnya inisiatif dari warga sekolah karena tidak adanya rasa memiliki terhadap sekolah tersebut. (asar hukum pelaksanaan MBS adalah !o. 2% $ahun 2%%8 tentang Sistem
Pendidikan !asional pasal &" ayat ") <Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini) pendidikan dasar) dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah atau madrasah=. .egalisasi pelaksanaan MBS juga termuat dalam peraturan turunan undang-undang sistem pendidikan nasional) yaitu dalam PP !o. "@ $ahun 2%%& tentang Standar !asional Pendidikan pasal #@ ayat ") <Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian) kemitraan) partisipasi) keterbukaan) dan akuntabilitas=. Sementara itu) -emendiknas memberikan "% alasan dibalik pemberlakuan kebijakan MBS) sebagaimana berikut /Irawan) dkk) 2%%#06 a. Bila sekolah memiliki otonomi yang lebih besar maka sekolah akan lebih leluasa dalam mengekspresikan keaktifan atau kreati*itasnya dalam meningkatkan mutu sekolah3
b. Bila sekolah memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola sumber dayanya maka sekolah akan lebih lincah dalam memanfaatkan sumber daya sekolah secara optimal untuk meningkatkan mutu sekolah3 c. Bila sekolah lebih mengetahui kekuatan) kelemahan) peluang) dan ancaman yang ada maka sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dalam memajukan sekolah3 d. Bila sekolah lebih mengetahui input pendidikan lembaganya maka sekolah dapat mendayagunakannya dalam proses pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik3 e. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolah3 f. Bila masyarakat sekitar sekolah mengontrol penggunaan sumber daya pendidikan maka penggunaannya akan menjadi lebih efektif dan efisien3 g. Bila seluruh warga sekolah dan masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan sekolah maka akan tercipta transparansi dan demokrasi yang sehat3 h. Bila sekolah bertanggung jawab secara langsung terhadap orang tua peserta didik) masyarakat) dan pemerintah) maka sekolah akan berupaya secara optimal dalam pelaksanaan pencapaian mutu pendidikan yang telah direncanakan3 i. (engan dukungan orang tua peserta didik) masyarakat) dan pemerintah) maka sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah lainnya dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya yang lebih ino*atif3 j. Sekolah dapat melakukan respon yang lebih cepat terhadap aspirasi masyarakat yang berubah dengan cepat. (ari kesepuluh alasan yang dikemukakan oleh -emendiknas tersebut) dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pemberlakuan kebijakan MBS adalah peningkatan mutu pendidikan melalui model pengelolaan sekolah yang lebih demokratis. $ujuan utama Manajemen Berbasis Sekolah /MBS0 adalah peningkatan mutu
5
pendidikan. (engan adanya MBS sekolah dan masyarakat tidak perlu lagi menunggu
perintah dari atas. Mereka dapat pengembangkan suatu *isi pendidikan yang sesuai dengan keadaan setempat dan melaksanakan *isi tersebut secara mandiri. Menurut Slamet P> /Irawan) dkk) 2%%#0 secara empiris) memang MBS perlu diimplementasikan sebab model pengelolaan sekolah secara sentralistis yang telah cukup lama diterapkan terbukti kurang mengakomodasi kebutuhan sekolah) menumpulkan daya kreati*itas sekolah) dan mengikis habis sense of belonging warga sekolah terhadap sekolahnya. $entunya pada sekolah yang menerapkan MBS) kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan) menggerakkan) dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. -epemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong untuk dapat mewujudkan *isi) misi) tujuan) dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap /(epdiknas) 2%%A6"A- ":0 (engan begitu) MBS sebagai paradigma baru pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan /Mulyasa) 2%%&6 "250. %. Has'l a0 %ser&as' Profil Sekolah Sekolah 4ipta (harma berdiri tahun "@&# yang bernama Sekolah (asar 4IP dengan akta !o.&A tahun "@5A. (idirikan oleh -epala Sekolah pertama yang bernama6 Ibu 1lly $anudibrata. Sebagai pemilik ?ayasan yaitu Bapak Sam .iman saat itu beliau sebagai (irektur !+ 4ip. $anggal A 9pril "@A5 Sekolah (asar 4ip berubah menjadi Sekolah (asar 4ipta (harma. Sekolah dipercayakan penuh kepada kepala sekolah untuk memegang amanat dari pendiri. ntuk kepentingan manajemen dan pembina di sekolah maka terjadilah perubahan pengurus ?ayasan dari Bapak Sam .iman ke Bapak (r. Bonatan Mulya) tanggal 25 Buli "@A:. ;alaupun Sekolah itu berdiri $ahun "@&# namun berdasarkan 9kta di atas dianggap berdiri secara sah tanggal " 9pril "@5A. Sebagai cikal bakal lahirnya Sekolah (asar 4ipta (harma. Maksud dan tujuan ?ayasan Pendidikan !asional membuka $-) S() SMP. mum 4ipta (harma yaitu turut mengamalkan ajaran Pancasila bagi kepentingan umum dengan
-epala Sekolah kedua !engah Sumini. Beliau menjabat dari tahun "@:8C2%%# Selama dua puluh tahun beliau dengan penuh semangat memimpin sekolah 4ipta (harma. -epala Sekolah ketiga !yoman Mulyathi. S.Pd.M.Psi Beliau mengawalinya sebagai guru yang penuh semangat dan dapat dibina oleh kedua -epala Sekolah di atas maka dengan segala prestasi diukirnya dan penuh pertimbangan maka $ahun 2%%# menerima estafet amanat dari Ibu Sumini dan >asil -eputusan (ewan 'uru.
b0 +isi Sekolah
Membentuk anak didik yang bertakwa kepada tuhan yang maha esa) berjiwa patriotisme) cerdas) terampil) berbudi pekerti yang luhur) peduli) berkwalitas) berbudaya) berwawasan luas dan terdepan dalam hal positif.
c) Misi Sekolah
". 2. 8. #. &. 5. A. :. @.
Membangkitkan memupuk dan mengembangkan jiwa patriotisme dan sportifitas seluruh warga sekolah. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien agar siswa dapat memperoleh hasil yang optimal sesuai potensi yang dimiliki Membangkitkan) memupuk dan mengembangkan kreatifitas siswa D guru melalui bidang seni budaya) keterampilan dan ilmu pengetahuan. Menumbuhkan semangat juang yang tinggi kepada seluruh warga sekolah Membangkitkan) memupuk dan mengembangkan jiwa kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan alam sekitar) antar manusia serta terhadap tanah air indonesia Menerapkan sistem pendidikan yang interaktif) progresif dan kreatif Menerapkan desiplin dalam segala bidang bagi warga sekolah Menerapkan manajemen partisipasi dan transparansi berbasis sekolah Menghayati dan melaksanakan ajaran agama sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
"%. Membudayakan & S yaitu6 Senyum) Salam) Sapa) Sopan dan Santun
d0 Prioritas Program Sekolah
a. (iawali dengan pembagian tugas guru. b. Menyusun jadwal pelajaran. c. Menyusun kegiatan jeda tengah semester " dan 2. d. Merencanakan tes tengah semester " dan 2. e. Merencanakan ulangan umum semester " dan 2. f. -husus kelas +I dari bulan 9gustus sampai dengan bulan Buni diberikan les sore /pengayaan0. g. Eapat pengisian raport semester " dan 2. h. Eapat kelulusan kelas +I. i. -egiatan yang dilakukan senantiasa mengacu pada kalender pendidikan. 2. Bidang -esiswaan a. Penerimaan murid baru diprioritaskan dari $- 4ipta (harma b. Mendata jumlah murid) menurut tingkat kelas) umur) jenis kelamin) agama) pekerjaan orang tua) alamat) dll. c. 9ktifitasDkreati*itas S() misalnya 6 Porseni) Porjar) seleksi calon pelajar berprestasi) olimpiade. d. Pendaftaran peserta ujian akhir kelas +I. 8. Bidang Personalia a. Mengusulkan kenaikan pangkat. kenaikan gaji berkala bagi guruDpegawai yang telah memenuhi syarat untuk itu. b. Memberi kesempatan pada guru-guruDpegawai untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. c. Menerapkan manajemen terbuka dan partisipatif) sehingga semua guruDpegawai terlibat dalam pengambilan keputusan. d. Memberi kesempatan pada guru untuk mengikuti 6 --') Seminar) Penataran) Pelatihan) ;ork Shop. #. Bidang Sarana dan Prasarana
8
a. b. c. d. e.
Menggunakan jasa P9M) P.!) $elepon) ,aFimile) Internet) 1mail. Pengadaan alat peraga sesuai kebutuhan Pengadaan buku pegangan guru) kurikulum) buku paket) silabus. Mobiler sesuai kebutuhan. EehabDmembangun gedung.
K(n#'s' Ruang Rusak N(. ". 2. 8. #. &. 5. A. :. +en's Barang Euang -elas Euang 'uruD-epsek Euang Perpustakaan Euang -S Euang -omputer Euang 'ong Euang -antin -amar -ecil +umlah 2: " " " " " # 2A Ba'k G G G G G G G G R'nga n -
Rusak Berat -
Ket.
&. Bidang >umas a. b. c. d. 5. Mengadakan kerja sama yang baik dan harmonis dengan komite sekolah. Mengadakan kerja sama yang baik dan harmonis dengan orang tua murid. Meningkatkan kinerja dan berupaya memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya kepada masyarakat. Mengadakan kerja sama dengan masyarakat di lingkungan sekolah. Bidang -egiatan -egiatan kegiatan yang ada di S( 4ipta (harma tahun ajaran 2%%@-2%"% antara lain 6
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
+UMAT
SABTU
P. B1!(1E9
-egiatan Bulanan 6 B9! 9EI C ,9MI.? (9? ,1BE 9EI - .2MB9 B949 P ISI M9E1$ C B1(9 /kunjungan ke Museum) EEI) B9.I $+ dan -erja Bakti0 9PEI. C P1E9?99! >9EI -9E$I!I M1I C P1E9?99! >9E(I-!9S (9! >9E-I$!9S) dan jian !asional. B !I C Pentas Seni) Pameran) dan BaHaar B .I C -enaikan kelas dan Pelepasan Siswa -elas 5. 9' S$ S C Perayaan >ari -emerdekaan) Bakti Sosial) Menyanyikan lagu perjuangan S1P$1MB1E C B1(9) Sosialisasi Penanggulangan Bencana 9lam) kunjungan ke sentra-sentra industri. 2-$2B1E C Bulan Bahasa. !2+1MB1E C lang $ahun 'udep) langan umum semester I (1S1MB1E - P1E-1M9>9! -egiatan ekstra kurikuler yang ada di S( 4ipta (harma antara lain6 a. -lub Matematika b. -lub Bahasa Inggris
10
c. -lub Sains -unjungan kami disambut ramah oleh pihak sekolah dipimpin langsung oleh -epala Sekolah yaitu Ibu (ra. (esak Made 9sri) M.Psi dengan disertai kedatangan -etua ?ayasan PE Saraswati yaitu Bapak I 'usti 'de 9nom. -ondisi ini semakin menambah semangat mahasiswa P'S( !!1S dalam kunjungan obser*asi. Setelah acara penyambutan) kami beserta Bapak dan Ibu Pembimbing --. langsung digiring menuju ruang multimedia untuk mengikuti acara penyambutan resmi dan presentasi langsung dari -epala Sekolah. Selanjutnya) -epala Sekolah memberikan keleluasaan bagi kami semua untuk berkeliling dan mengobser*asi serta mewawanacarai guru kelas dan warga sekolah lainnya sesuai dengan kelompok yang telah kami buat sebelumnya. Setelah kegiatan obser*asi selesai kami digiring kembali ke ruang multimedia untuk tanya jawab secara umum maupun spesifik kepada kepada -epala Sekolah dan 'uru-guru -elas berhubungan dengan bidang-bidang kajian yang telah kami diskusikan sebelumnya. Berikut ini merupakan pembahasan hasil berkeliling sekolah dan pengamatan serta wawancara yang kami lakukan) terbagi menjadi & bidang kajian yaitu
Aspek Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) (alam aspek MBS para 2bser*er yang berjumlah 5 orang) masing-masing dilokasikan di kelas-kelas bertugas mengamati kelas serta mewawancarai guru kelas dan mencari data diruang $ata Sub Bidang -ajian yaitu 6 saha. 9spek MBS ini kemudian kami bagi lagi menjadi &
a.
Bidang -urikulum /Pengajaran0 Silabus) Program Semester dan $ahunan) dan EPP telah disusun sejak awal tahun
semester. EPP disusun dengan format yang sama seluruh sekolah dan menggunakan -urikulum $ingkat Satuan Pendidikan / -$SP 0 pelaksanaan langan >arian salalu dilaksanakan minimal 5 kali per semester dan dibuat oleh guru secara mandiri dalam bentuk .-S. Badwal pelajaran sudah disusun atau direncanakan pada awal semester.
11
Sedangkan jadwal pelajaran sekolah tiap kelas ditempel di dinding kelas agar semua siswa dapat melihatnya. Selain jadwal pelajaran) di dinding kelas juga ditempel data-data siswa seperti usia siswa dalam satu kelas) agama) mutasi) peta buta pada kelas rendah dan peta dunia pada kelas tinggi) Pancasila dan foto Presiden dan ;akil Presiden) denah tempat duduk) grafik absen) grafik daya serap siswa) daftar piket) jadwal mata pelajaran) struktur organisasi kelas) papan absensi) kalimat-kalimat penyemangat dan bank data kelas. Pada mata pelajaran olahraga S( 4ipta (harmamemiliki sedikit kendala yaitu keterbatasan lahan terbuka) sehingga pihak sekolah menyediakan Bus sekolah untuk mengantar siswa-siswi ke gedung olahraga yang telah disediakan.
(alam melakukan e*aluasi pembelajaran biasanya dilakukan pada setiap akhir -BM atau setelah semua materi selesai disampaikan. >ubungan sekolah dan masyarakat berjalan dengan baik) masyarakat selalu mendukung program-program yang dilakukan oleh sekolah. Setiap kali ada masalah) sekolah selalu menggunakan cara alternatif dengan melakukan musyawarah untuk memecahkannya. (alam merumuskan sasaran mutu baru) sekolah kadang mengadakan study banding dengan sekolah lain. Pelaksanaan fungsi pengelolaan Proses Belajar Mengajar /PBM0 yang didisentralisasikan ke sekolah yayasan memberikan kebebasan untuk mengembangkan diri pada sekolah.
b.
Bidang -esiswaan Saat Ini jumlah siswa di S( 4ipta (harma telah mencapai "%@5 orang) yang terdiri
dari 2: rombel . +ABATAN S2 SIS;9 ' E $1$9P ?9?9S9! ' E P!S ' E >2!2E 5 " 8# " "2 # 12
S"
(#
SM9
SMP
SIS;9 ".%@5
" 2
# " /
" " : ,0
" 4
,.-./
0 / , , 1 2 ,.,5/
Penerimaan murid baru dilakukan dengan cara menerima dari $- 4ipta (harma kemudian dari penerimaan murid sampai berjumlah ":% murid. (i setiap kelas disisakan tempat untuk jalur khusus sebagai tempat bagi murid dari luar kota yang ingin pindah. S( 4ipta (harma memiliki output yang bagus dan sering kali menjuarai perlombaan akademik maupun non akademik sampai tingkat nasional. Semua itu dapat dicapai sekolahan karena jauh sebelum perlombaan sekolah telah terlebih dahulu melakukan pelatiahan-pelatihan. Setiap akhir semester guru membagikan raport pada siswa dengan ketentuan pada saat raport kenaikan siswa orang tua siswa wajib datang beserta siswa untuk mengambilnya. Bagi siswa yang berkeinginan pindah sekolah dapat meminta surat permohonan pindah seekolah pada kepala sekolah. >al ini biasanya terjadi pada siswwa yang pindah tempat tinggal) tetapi dapat juga surat keterangan pindah sekolah diberikan oleh sekolah sebagai syarat kenaikan kelas karena siswa terseebut terlalu bermasalah. Eekap murid naik kelas disimpan oleh guru sebagai dokumentasi sekolah. c. Bidang -epegawaian /Personalia0 -epemimpinan yang kuat telah dimiliki sekolah. (ilihat dari kondisi lingkungan sekolah yang dekat dengan jalan raya) lingkungan sekolah dirasa kurang aman untuk siswa-siswa. Budaya mutu yang selalu dipegang oleh sekolah adalah budaya anak rajin belajar) setiap kali ada ulangan siswa duduk satu-satu untuk menghindari contekmencontek antar siswa. Sekolah memiliki manajemen yang terbuka) semua hal
13
dilakukan secara transparan. Sekolah selalu berkeinginan untuk menjadi lebih baik tiap tahunnya dan selalu disesuaikan dengan perkembangan jaman. sulan pengadaan guru dan pegawai diusulkan pada saat rapat guru dan kepala sekolah) dan penentuan penerimaan yang menentukannya adalah kepala sekolah. Sampai saat ini S( & Saraswati & (enpasar memiliki " kepala sekolah) 8% guru) dengan " guru S2) 8 guru menempuh studi S2) 25 guru S") " guru bantu sedang proses menyelesaikan S") 8 karyawan $ ) " dokter sekolah) 8 pak bon) 8 bu bon) dan " satpam. Sekolah memberi kesempatan pada guru-guruDpegawai untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi mengikuti 6 --') Seminar) Penataran) Pelatihan) ;ork Shop. -epala Sekolah menerapkan manajemen terbuka dan partisipatif) sehingga semua guruDpegawai terlibat dalam pengambilan keputusan. sulan kenaikan gaji dilakukan oleh kepala sekolah kepada yayasan. Sedang usulan kenaikan pangkat dan golongan tergantung dari prestasi guru) dan diusulkan oleh kepala sekolah pada yayasan. Ini dapat dilihat dari buku catatan penilaian guru yang langsung dinilai oleh kepala sekolah tiap bulannya atau setiap kali kepala sekolah ada waktu) di dalam buku tersebut terdapat daftar penilaian pekerjaan guru dalam -BM serta masukan-masukan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru. Semua staf yang berkompeten dan berdedikasi tinggi dimiliki oleh sekolah) mereka ahli dibidangnya. >arapan prestasi yang tinggi selalu dimiliki sekolah) sekolah selalu berantusias untuk terus maju dengan mengikuti lomba-lomba. d. Bidang -euangan 9dministrasi keuangan S( 4ipta (harmaterbagi menjadi 2 aspek) yaitu 6 ". Sentralisasi keuangan oleh ?ayasan
"0
Beberapa macam sentralisasi yang dilakukan oleh yayasan adalah sebagai berikut 6 Penarikan uang SPP yang dilakukan oleh sekolah) kemudian dikelola terlebih dahulu ke ?ayasan baru kemudian dibagi ke sekolah sesuai porsi.
20 80
Pembagian gaji guru tetap maupun honorer dari ?ayasan PE Saraswati -enaikan gaji guru dan karyawan diproses oleh kepala sekolah baru kemudian diserahkan ke ?ayasan Pembangunan Infrastruktur sekolah Penyelenggaraan -omite Sekolah
#0 &0
2.
"0 20
Penarikan uang SPP siswa perbulan. Pengelolaan dana B2S /9PB!) 9PB( Pro*insi) dan 9PB( -otamadya0
dengan kedua hal tersebut seperti perlombaan-perlombaan dan uang gedung siswa baru. e. .uas $anah .uas Bangunan Bumlah Euangan o o o 2: Euang -elas "# .ain-lain 2A -amar -ecil Bidang Sarana Prasarana 6 2&%% m2 6 2%%% m2
-ebijakan sekolah) tujuan) dan sasaran mutu yang jelas tertuang dalam *isi) misi) dan tujuan sekolah. Sekolah memiliki sumber daya yang tersedia dan lengkap) semua peralatan yang dibutuhkan disediakan oleh sekolah. Beberapa sarana dan prasarana yang kami amati yaitu 6
N(.
+en's Barang
+umlah
Euang -elas Euang 'uruD-epsek Euang Perpustakaan Euang -S dan Peralatan dokter gigi Euang Multimedia Euang 'ong Euang -antin Bus sekolah Euang -omputer Euang MenabuhDkesenian Euang 9lat peraga Euang Musik $oilet sekolah
"A " " " " " # & " " " "
Peran serta masyarakat adalah kontribusi) sumbangan) dan keikutsertaan masyarakat dalam menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan. -esadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan lebih baik di masa yang akan datang) mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyaraat. >al inilah yang melahirkan kesadaran peran serta masyarakat. Segenap lapisan masyarakat memiliki hak uintuk mendapatkan pendidikan yang baik. $etapi) mereka juga mempunyai kewajiban untuk berkontribusi terhadap pendidikan) baik yang berupa dana maupun daya) pikiran) tenaga atau sumbangan lainnya. Masyarakat dapat terlibat dalam memberikan bantuan dana) pembuatan gedung) area pendidikan) teknis edukatif seperti proses belajar mengajar) menyediakan diri menjadi tenaga pengajar) mendiskusikan pelaksanaan kurikulum) membicarakan kemajuan belajar dan lain-lain. Banyak hal yang bisa disumbangkan dan dilakukan oleh masyarakat untuk membantu terlaksananya pendidikan yang bermutu) mulai dari menggunakan jasa pelayanan yang tersedia sampai keikutsertaannya dalam pengambilan keputusan. Pada umumnya peran serta masyarakat adalah peran serta pasif dalam menerima keputusan sekolah. Mereka berpikir dengan membayar sumbanganDdana secara rutin) selesailah kewajiban mereka. Padahal) sekolah tidak hanya membutuhkan bantuan dana tetapi juga pemikiran) tenaga) dukungan) dan sebagainya. Peran serta masyarakat perlu diupayakan pertumbuhan dan pengembangannya melalui pemberdayaan sekolah berbasis masyarakat. Mereka dapat bekerja sama dengan sekolah melalui perencanaan program-program pembelajaran dan peningkatan kemampuan. Ini dapat terjadi jika terjalin komunikasi yang efektif antara sekolah) orang tua) komite dan masyarakat. (alam penyelenggaraan pendidikan di sekolah) masyarakat berhak memperoleh pendidikan yang baik dan bermutu. Pada saat yang bersamaan) masyarakat pun berkewajiban berperan secara aktif untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan melalui penggalangan dana) sumbangan tenaga dan pikiran) serta bentuk-bentuk lain yang dapat menunjang peningkatan mutu pendidikan. Program sekolah harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu sekolah dilakukan bersama masyarakat. -arena itu pula) sekolah
16
harus berusaha terbuka dan mandiri) serta meningkatkan mutu profesionalisme tenaga pendidiknya. (alam dinyatakan bahwa6 ". Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan) kelompok) pendidikan. 2. 8. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat /"0 dan /20 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Masyarakat merupakan komponen utama terselenggaranya proses pendidikan. -ontribusi masyarakat di lingkungan sekolah perlu dioptimalkan sebagai upaya pemberdayaan dalam rangka mewujudkan *isi dan misi sekolah dengan paradigma pendidikan yang baru. Masyarakat dapat memberikan sumbangsihnya kepada sekolah dengan memberikan masukan-masukan terutama dalam penyusunan program-program sekolah. (emikian juga dalam pelaksanaan program) dukungan masyarakat perlu dioptimalkan. Eencana Pengembangan Sekolah dibuat bersama-sama oleh sekolah dan masyarakat) disampaikan secara terbuka) diperbaharui setiap tahun) dan dilaksanakan. Peningkatan peran serta masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk peningkatan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran anak. ntuk itu) sekolah perlu menggalang hubungan baik dengan masyarakat. Sekolah memiliki program-program yang perlu dipahami masyarakat) dan sekolah juga perlu mendengarkan saran-saran dari masyarakat. (engan hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat) terjalin persatuan antara guru dan orang tua yang secara bersama-sama dapat memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik dan peningkatan mutu belajar. Selain itu masyarakat dapat memantau dan menilai program-program sekolah agar tercipta transparasi dan akuntabilitas sekolah. 9pabila jalinan antara sekolah dan masyarakat tercipta dengan baik) maka dukungan dan bantuan masyarakat terhadap pemeliharaan dan peningkatan program sekolah pun akan kian terbuka.
17
keluarga)
organisasi
profesi)
pengusaha)
dan
organisasi
Masyarakat harus terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah salah satu di antaranya ialah adanya keterbatasan pemerintah dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Pendidikan yang baik tentu memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Simpati masyarakat terhadap sekolah perlu dibangun agar masyarakat juga memberikan kontribusinya secara aktif dan optimal. Melalui keterlibatan masyarakat) maka kegiatan operasional) kinerja) dan produkti*itas sekolah diharapkan dapat terbantu. !amun demikian) harus diingat bahwa peran serta) dukungan) dan simpati masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan tidaklah datang dengan sendirinya. Sekolah perlu secara proaktif dan kreatif mengembangkan hubungan kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat. Melihat pentingnya peran masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan) maka pihak sekolah perlu memberdayakan mereka. Partisipasi masyarakat tidak akan muncul sendirinya. $ak sedikit di antara mereka yang masih berpandangan bahwa pendidikan sebatas urusan pemerintah) sekolah) dan para guru. >al ini banyak terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Berbeda dengan masyarakat pada negara maju dan negara industri. Mereka sadar betul bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. (alam pelaksanaan MBS) banyak cara untuk memberdayakan masyarakat. Misalnya) dengan cara6 /"0 melibatkan orang tua dalam mengurus komite sekolah serta tokoh masyarakat untuk membahas perencanaan kegiatan program-program sekolah3 /20 membangun prinsip saling menguntungkan antara sekolah dan masyarakat3 /80 memanfaatkan tenaga-tenaga terdidik) terampil dan berkecakapan di lingkungan sekolah untuk membantu pengembangan dan pelaksanaan program sekolah3 serta /#0 menyertakan wakil instansi dan organisasi komite sekolah dalam kegiatan sekolah) seperti ekstrakurikuler atau acara tahunan sekolah. Pemberdayaan komite sekolah ini) sebagaimana tujuan MBS) dimaksudkan untuk menciptakan rasa tanggung jawab melalui administrasi sekolah yang lebih terbuka. -epala sekolah) guru) dan anggota masyarakat bekerja sama dengan baik untuk membuat Eencana Pengembangan Sekolah. Sekolah memajangkan anggaran sekolah dan perhitungan dana secara terbuka pada papan sekolah. Sudah tentu dalam bekerja komite sekolah mengedepankan prinsip keterbukaan. -eterbukaan ini dapat meningkatkan kepercayaan) moti*asi) serta dukungan orang tua dan masyarakat
18
terhadap sekolah. Banyak sekolah yang melaporkan kenaikan sumbangan orang tua untuk menunjang sekolah. %. Has'l %ser&as' Sebelum diadakannya acara C acara di sekolah) komite diundang untuk melakukan musyawarah dengan pihak sekolah) selain itu musyawarah dilakukan bersama yayasan S( 4ipta (harma. Masyarakat sangat dilibatkan dalam acara-acara di sekolah khususnya orang tua siswa. Setiap ada acara yang menyangkut peserta didik pasti orang tua juga diundang atau dilibatkan dalam acara tersebut. 4ontohnya dalam acara pentas seni yang diadakan di sekolah dimana setiap siswa harus naik keatas panggung) disitu orang tua murid diundang untuk menyaksikan anak mereka pentas) sehingga mereka /orang tua0 merasa bangga dengan anak mereka. Selain itu juga ada lomba yang dilaksanakan dengan orang tua murid) karaokean bersama) dsb. -endala yang dihadapi misalnya saja mengenai orang tua yang komplain tentang hasil belajarD perkembangan belajar anaknya. $indakan dari sekolah adalah menerimaD mendengarkan komplain dari orang tua tersebut kemudian mengambil dan menindklanjuti masukan-masukan yang baik dari orang tua murid. -elebihan-kelebihan S( 4ipta (harma) diantaranya6 Mempunyai produk unggulan6 a. b. c. d. e. Meditasi .agu-lagu perjuangan Salam PE membaca Membaca serentak
Banyaknya program atau acara-acara sekolah seperti6 pentas seni) pameran) lombalomba) baHar) dsb Bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di S( 4ipta (harma adalah dengan memberikan sumbangan dalam bentuk barang dan jasa. Sumbangan dalam bentuk barang misalnya saja6 94) .4() ......... sedangkan dalam bentuk jasa misalnya adalah dengan meminjamkan mobil untuk keperluan sekolah) dsb. Semua bentuk partisipasiD sumbangan dari orangtua murid
19
dipampang di papan partisipasi sekolah. S( 4ipta (harma tidak menerima sumbangan dalam bentuk uang tetapi hanya dalam bentuk barang dan jasa. Banyak juga perusahaan-perusahaan yang memberikan partisipasinya untuk S( 4ipta (harma. 4ontoh6 Baju) kaos /dari perusahaan kon*eksi0 Piala /dari perusahaan pembuat piala0 Piagam (sb 4ara sekolah untuk menarik perusahaan agar bersedia ikut serta dalam mengembangkan sekolah adalah dengan membuat dan mengajukan proposal ke perusahaan atas berbagai kegiatan yang akan dilakukan seperti pentas seni) pameran) baHar) dll. Selain itu banyak kegiatan pengembangan diri yang ada di S( 4ipta (harma) sehingga dapat menarik perusahaan-perusahaan untuk ikut berpartisipasi. Pembelajaran yang dilakukan di S( 4ipta (harma berbasis teknologi. Setiap ada tugas atau PE diunggah melalui website) agar ada transparasi dengan orang tua murid. (ari website ini pula orangtua dapat memantau perkembangan belajar anak) selain itu juga dapat memberikan saran atau pendapat mengenai tugas-tugas atau PE yang dirasa orang tua terlalu berat atau terlalu banyak untuk anak mereka. -euntungan yang diperoleh tentu saja sangat banyak. (alam melaksanakan suatu kegiatanD acara banyak yang membantu) kegiatanpun dapat berjalan dengan lancar karena didukung oleh berbagai pihak. -egiatan pembelajaranpun dapat berjalan dengan baik atas berbagai sumbangan yang diberikan oleh orang tua siswa. Selain itu hubungan antara sekolah dengan orang tua) masyarakat menjadi semakin erat seperti saudara sendiri. Sangat penting sekali) karena tanpa adanya partisipasi dari masyarakat) semua kegiatan yang berlangsung di S( 4ipta (harma ini tidak akan berjalan dengan baik. -arena dukungan dari orang tuaD masyarakat dan perusahaan ini turut memiliki andil dalam pengembangan sekolah 4ipta (harma. D. As"ek Me#'a #an M(#el Pem%elajan a. Lan#asan Te(r' ,. Me#'a Pem%elajaran
20
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran) perasaan) perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber) lingkungan) manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran D pelatihan. Sedangkan menurut Briggs /"@AA0 media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isiDmateri pembelajaran seperti 6 buku) film) *ideo dan sebagainya. -emudian menurut !ational 1ducation 9ssociaton/"@5@0 mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar) termasuk teknologi perangkat keras. 2leh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem) maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. $anpa media) komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran (ari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan) dapat merangsang fikiran) perasaan) dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut 1dgar (ale) dalam dunia pendidikan) penggunaan media pembelajaran <audio-*isual=. seringkali menggunakan prinsip -erucut Pengalaman) yang membutuhkan media seperti buku teks) bahan belajar yang dibuat oleh guru dan
21
A#a %e%era"a jen's me#'a "em%elajaran7 #'antaran6a 8 ". 2. 8. #. !edia "isual 6 grafik) diagram) chart) bagan) poster) kartun) komik Media 9udial 6 radio) tape recorder) laboratorium bahasa) dan sejenisnya Proje#ted still media 6 slide$ o%er head projektor (&'P), in fo#us dan sejenisnya Proje#ted motion media 6 film) tele*isi) *ideo /+4() (+() +$E0) komputer dan sejenisnya. Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. $ernyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada /"0 isi pesan) /20 cara menjelaskan pesan) dan /80 karakteristik penerima pesan. (engan demikian dalam memilih dan menggunakan media) perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. 9pabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal. Tujuan menggunakan me#'a "em%elajaran 8 9da beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran) diantaranya yaitu 6 a. Mempermudah proses belajar-mengajar b. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar c. Menjaga rele*ansi dengan tujuan belajar d. Membantu konsentrasi mahasiswa
22
e. Menurut 'agne 6 -omponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar f. Menurut Briggs 6 ;ahana fisik yang mengandung materi instruksional g. Menurut Schramm 6 $eknologi pembawa informasi atau pesan instruksional h. Menurut ?. Miarso 6 Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa $idak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. -alau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media) itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. (alam memilih media pembelajaran) perlu disesuaikan dengan kebutuhan) situasi dan kondisi masing-masing. (engan perkataan lain) media yang terbaik adalah media yang ada. $erserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi) penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut. Pent'ngn6a Me#'a "em%elajaran #' Sek(lah Dasar Pengunaan media pembelajaran pada pembelajaran di sekolah dasar menjadi bagian penting yang harus mendapt perhatian dari guru. >al ini perlu disebabkan karena input siswa pada tingkat dasar memiliki kemampuan yang terbatas sehingga menjadi penting diperhaitkan Media Pembelajaran pada pembelajaran di Sekolah (asar. Sebagaimana diketahui bahwa dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia S( merupakan bagian integral dari program pembangunan nasional sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. ntuk itu) pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa) bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada $uhan ?ang Maha 1sa) berakhlak mulia) sehat) berilmu) cakap) kreatif) mandiri) serta menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Inilah tujuan pendidikan yang akan dicapai pendidikan sesuai dengan !o. 2% $ahun 2%%8 tentang Sistem Pendidikan !asional. Pelaksanaan pendidikan formal di Indonesia berdasarkan undang-undang sistem pendidikan nasional !omor 2% tahun 2%%8 adalah terdiri dari beberapa jenjang. Benjang pendidikan formal pertama adalah pada jenjang pendidikan dasar yang terdiri dari jenjang pendidikan sekolah dasar dan jenjang pendidikan sekolah lanjutan pertama. Pada jenjang pendidikan dasar) jenjang pendidikan formal di
23
tingkat S( merupakan jenjang pendidikan pertama yang harus ditempuh dan dilewati oleh siswa untuk menjadi dasar untuk melanjutkan kejenjang pendidikan formal selanjutnya. -arena itu) jenjang pendidikan dasar sangat penting sebagai awal mula memberikan siswa bekal pengetahuan agar siswa mampu mengembangkan kompotensi dasar yang dimilikinya dan dapat pula melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. K(m"etens' Dasar S's9a #' Sek(lah Dasar Pada tingkat sekolah dasar) kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa adalah sekurang-kurangnya adalah kemampuan membaca) menulis dan berhitung /calistung0 untuk dijadikan modal utama dan pokok untuk dapat melanjutkan pendidikan pada jenajang pendidikan formal selanjutnya. 9gar siswa dapat mengikuti kegiatan pendidikan ditingkat yang lebih tinggi) maka siswa harus dibekali dengan tiga kemampuan dasar tersebut. Pelaksanaan pendidikan di tingkat sekolah dasar dan Madrasah ibtidaiyah atau sederajat) hal pokok pertama yang diajarkan kepada anak didik adalah membaca) menulis dan berhitung. (engan modal kemampuan dasar tersebut siswa dapat meperoleh pengetahuan melalui kegaitan membaca. -emampuan membaca dipergunakan tidak hanya pada mata pelajaran tertentu saja) akan tetapi digunakan pada semua mata pelajaran. Meskipun dalam kurikulum pendidikan dasar) kemampuan dasar membaca siswa diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. -enyataan menunjukkan bahwa kebanyakan siswa yang duduk di sekolah dasar pada kelas satu belum memiliki kemampuan yang memadai untuk membaca sumber belajar melalui buku untuk semua mata pelajaran. Sementara untuk dapat menguasai mata pelajaran) maka siswa harus telah mampu membaca buku sumber pembelajaran tersebut. -eterbatasan kemampuan membaca siswa di tingkat sekolah dasar mengharuskan guru menggunakanmedia bantu agar dapat memahami materi yang akan disampaikan. >al ini di dasarkan pada pertimbangan bahwa kesulitan yang sering dihadapi oleh siswa S( dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran sains adalah karena ketidak mampuan siswa S( membaca sehingga sulit memahami isi materi pelajaran selain yang disampaikan guru dengan cara lisan.
24
-arena rendahnya kemampuan siswa membaca) maka dalam mengajarkan materi pelajaran perlu dipergunakan alat peraga yang dapat memantau siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru 9lat peraga yang dapat dipergunakan diantaranya adalah alat peraga gambar. Seperti diketahui bahwa alat peraga adalah merupakan merupakan alat bantu yang dipergunakan untuk melakukan *isualisasi dalam proses belajar mengajar agar proses belajar mengajar tersebut dapat berlangsung secara efektif. -arena keterbatasan kemampuan siswa mebaca dalam mata pelajaran sains) maka guru perlu menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga gambar sebagai media grafis yang dapat membantu siswa untuk memahami materi dan isi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari beberapa jenis media pengajaran yaitu media foto) grafik) globe) atlas) film dan sebagainya. Menurut Sudjana /2%%20 beberapa media pegajaran yang sering digunakan adalah6 Pertama) media 'rafis seperti gambar) foto) grafik) bagan atau diagram) poster) kartun) komik dan sebagainya) -edua) media tiga dimensi yaitu model padat) model penampang) model susun) model kerja) mock up) diorama) -etiga) media proyeksi seperti slide) film strips) film) 2>P dan -eempat) penggunaan lingkungan sebagai media. Media grafis adalah media yang digunakan yang berusaha memadukan antara kata-kata dengan gambar. (alam bahasa ?unani 'rafikos berarti melukiskan atau menggambarkan garis-garis /Sudjana) 2%%20. Media tersebut terdiri dari beberapa jenis yaitu6 bagan adalah kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk mem*isualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan. ,ungsi media pengajaran sebagai alat bantu untuk dapat meningkatkan dan mempertinggi hasil belajar siswa harus didukung oleh ketepatan seorang guru dalam memeilih media yang akan dipergunakan dalam suatu kegiatan proses belajar mengajar. 2leh karena itu seorang guru sebelum memilih media pengajaran tertentu harus menegetahui betul materi yang akan diajarkan) metode yang dipilih) kemudian menentukan jenis alat bantu atau media pengjaran yang akan digunakan. Secara khusus beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pengajaran untuk mempertingi kualitas pengajaran adalah6 Pertama) guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran) kriteria memilih dan menggunakan media
25
pengajaran)menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa. -edua) 'uru terampil menggunakan dan membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran terutama media dua dimensi atau gambar atau foto serta penggunaan media proyeksi. -etiga) keefektifan dalam menilai penggunaan media dalam proses pengajaran. !ana Sudjana menjelaskan beberapa kriteria dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran yaitu3 /"0 -etepatannya dengan tujuan pengajaran) /20 dukungannya terhadap isi bahan pelajaran) /80 kemudahan memperoleh media) /#0 keterampilan guru menggunakannya) /&0 tersedia waktu untuk menggunakannya) dan /50 sesuai dengan taraf pikir siswa/Sudjana) 2%%20. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas dapat diketahui bahwa pemilihan media pengajaran harus memperhatikan beberapa pertimbangan diantaranya adalah ketepatan dengan tujuan pengajaran. >al tersebut berarti bahwa media pengajaran yang dipilih harus didasarkan atas tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya. Selain itu juga media pengajaran yang telah dipilih harus disesuaikan engan si bhan atau materi pengajaran yang akan disampaikan. (engan demikian bahan pengajaran yang disampaikan harus diklasifikasikan dan disesuaikan dengan media yang dipilih bedasarkan sifat bahan pelajaran apakah fakta) konsep atau generalisasi yang memerlukan bantuan media untuk dpat dSainshami dengan mudah oleh siswa. Selain beberapa hal tersebut) juga yang perlu dipertimbangkan seorang guru dalam memilih media pengajaran adalah kemampuan guru itu sendiri menggunakan media pengajaran yang dipilihnya. 9papun jenis media yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan guru untuk menggunakan media tersebut. (an selain itu juga harus disesuaiakn dengan kemampuan berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dSainshami dengan mudah oleh siswa. Selain kriteria tersebut di atas 9rsyad /2%%20 mengemukakan bahwa kriteria memilih media pengajaran juga harus memepertimbangkan beberapa hal yaitu6 media tersebut praktis) luwes dan bertahan serta memiliki mutu tekhnis. Media yang digunakan dlam proses belajar mengajajar haruslah memiliki kualitas dan mutu yang baik meskipun media tersebut adalah merupakan hasil karya guru sendir) nilainya tidak mahal) sederhana dan seterusnya. -arena dalam pemilihan media pengajaran tidak perlu dSainsksakan) karena media pengajaran yang mahal dan memebutuhkan waktu lama dalam pembuatannya belum tentu menajdi jaminan sebagai media
26
pengajaran yang terbaik. Media yang diilih seharusya dapat bersifat fleksibel dan dapat digunakan dimana-mana dengan peralatan yang tersedia disekitar kita. 2. Model Pembelajaran Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. (apat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Badi) sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan) strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran) dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. C'r'4:'r' M(#el Pem%elajaran 9da beberapa ciri-ciri model pembelajaran secara khusus diantaranya adalah 6 ". Easional teoritik yang logis yangdisusun oleh para pencipta atau pengembangnya. 2. .andasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar. 8. $ingkah laku mengajar yang diperlukanagar model tersebut dapat
dilaksanakandengan berhasil. #. .ingkungan belajar yang duperlukanagar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan model pembelajaran menurut -ardi dan !ur ada lima model pemblajaran yang dapat digunakan dalam mengelola pembelajaran) yaitu6 pembelajaran langsung3 pembelajaran kooperatif3 pembelajaran berdasarkan masalah3 diskusi3 dan learning strategi. Mem'l'h M(#el Pem%elajaran 6ang Ba'k Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. -arena itu dalam memilih model pembelajaran) guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa) bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajara dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa. Seorang guru diharapkan memiliki moti*asi dan semangat pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut Sardiman 9. M. /2%%# 6 "5&0)
27
guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar) seperti membuka dan menutup pelajaran) menjelaskan) men*ariasi media) bertanya) memberi penguatan) dan sebagainya) juga bagaimana guru menerapkan strategi) teori belajar dan pembelajaran) dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Pendapat serupa dikemukakan oleh 4olin Marsh /"@@5 6 "%0 yang menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi mengajar) memoti*asi peserta didik) membuat model instruksional) mengelola kelas) berkomunikasi) merencanakan pembelajaran) dan menge*aluasi. Semua kompetensi tersebut mendukung keberhasilan guru dalam mengajar. Setiap guru harus memiliki kompetensi adaptif terhadap setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan) baik yang menyangkut perbaikan kualitas pembelajaran maupun segala hal yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar peserta didiknya. %. Has'l kelas) %ser&as' Berdasarkan obser*asi di beberapa ruang kelas dan wawancara dengan wali pembelajaran di S( 4hipta (harma menerapkan pembelajaran ino*atif. (alam wawancara dengan wali kelas 8() diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran sudah bersifat konstektual) seperi misalnya pada pembelajaran IP9 materi sifat benda) siswa disuruh membawa benda-benda yang ada di sekitarnya seperti air) lilin malam) balon dll. Pada pengamatan di ruang kelas) terlihat adanya beberapa media seperti alat peraga) papan pajangan yang ada di sudut ruangan. Pada saat kami melakukan obser*asi) kelas tersebut sedang melakukan e*aluasi sehingga kami tidak dapat melihat penerapan model dan media pembelajaran dalam kegiatan belajar-mengajar. $api dengan wawancara singkat dengan wali kelas yang bersangkutan diperoleh sedikit gambaran mengenai penggunaan media pembelajaran seperti audio) *isual) audio *isual) alat peraga dan sumber belajar dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan mengenai model pembelajaran) diesuaikan dengan S- dan -( yang ingin dicapai. $idak semua pembelajaran harus menggunakan sistem berkelompok sehingga tidak perlu memaksakan harus berkelompok di kegiatan intinya.
28
Siswa-siswa yang kami temui cukup ramah) selalu mengucap salam dan meletakkan tangan di dada kiri merupakan pembiasaan yang ino*atif yang dapat menumbuhkan pendidikan karakter dalam diri anak sejak dini. ,. K(n#'s' kelas -ondisi kelas cukup baik) kelas nyaman dan menyenangkan.tata ruang kelas terdiri dari 6 a* Pa"an tul's Papan tulis cukup besar) masih menggnakan papan tulis yang berwarna hitam) penempatannya sudah cukup baik di depan kelas dan cukup cahayanya) sehingga siswa yang duduk di belakang kelas dapat membaca dan melihat tulisan dengan jelas. %* Meja kurs' guru Meja kursi guru sudah sesuai standard an ditempatkan di sebelah kanan dekat papan tulis. :* Meja kurs' s's9a Meja kursi siswa ditata berbaris ke belakang. $iap kursi siswa diisiD ditempati dua orang siswa. #* Almar' kelas7 (iletakkan di dekat meja kursi guru. e* +a#9al "elajaran Badwal pelajaran sudah diletakkan sesuai dengan tempatnya yang mudah dilihat siswa. ;* Pa"an a%sens' 9bsensi diletakkan di depan sebelah kanan papan tulis. g* <am%ar4gam%ar alat "eraga Penempatan dan pemasangannya disesuaikan dengan kebutuhan pelajaran yang diajarkan. 9da media hasil karya siswa yang dipajang di dinding kelas.
h* Per"ustakaan kelas $erdapat perputakaan kecil yang berada di sudut kanan belakang kelas. $erdiri dari satu meja dan dua kursi) di atasnya terdapat sebuah rak) yang berisi beberapa buku bacaan.
29
'* +am ke#atangan s's9a Bam kedatangan siswa diletakkan di belakang kelas. j* <am%ar "res'#en #an 9ak'l "res'#en (iletakkan di depan kelas) tepat di atas papan tulis. Nama kelas 8 =D Nama 9al' kelas 8 Putu Ar' Utam'7 S.P#. $a6an Sunarta7 M.P#. +umlah s's9a 8 =5
30
N(
"
9udio
9da) tetapi disesuaikan dengan S- dan -( yang akan dicapai dalam pembelajaran) misalnya Mendengarkan cerita) maka guru menggunakan media audio di dalam pembelajaran. 9da) tetapi disesuaikan dengan S- dan -( yang akan dicapai dalam pembelajaran) misalnya guru menunjukkan gambar yang berkaitan dengan materi yang diajarkan agar anak lebih memahami. 9da) tetapi disesuaikan dengan S- dan -( yang akan dicapai dalam pembelajaran) misalnya guru menayangkan *ideo yang berkaitan dengan materi yang diajarkan agar anak lebih memahami. 9da) tetapi disesuaikan dengan S- dan -( yang akan dicapai dalam pembelajaran. (i kelas terdapat peta) globe) gambar pahlawan nasional sebagai alat peraga. $erdapat sumber belajar di setiap sudut ruangan dan juga yang disediakan guru seperti gambar Seperti kelengkapan yang ada di sekitar kelas seperti hasil kerja siswa.
+isual
9udio +isual
9lat Peraga
&
Sumber belajar
!o
Kea#aan
31
)M(#el Pem%elajaran*
A#a
T'#ak a#a Model pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan S- dan -( yang akan dicapai dalam pembelajaran. 'uru menggunakan metode diskusi) ceramah) tanya jawab dan penugasan dalam pembelajaran. $ata ruang kelas disesuaikan dengan pembelajaran) misalnya berkelompok maka tempat duduk pun dibuat mengelompok serta adanya sumber belajar untuk menunjang pembelajaran. 'uru sudah menggunakan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran. Pada kelas yang diamati) tampak adanya penggunaan model ;ebbed /tematik0.
"
Pengelolaan kelas
Pembelajaran terpadu
E. As"ek Muatan l(kal )Mul(k* a. Berdasarkan Lan#asan Te(r' !o. 2% tahun 2%%# mengenai otonomi daerah) setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengembangkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing. Salah satu upaya pemda dalam mengembangkan potensi di daerahnya dapat ditempuh melalui jenjang pendidikan dasar yaitu dengan menambahkan mata pelajaran muatan lokal. Penyusunan kurikulum muatan lokal dalam Surat -eputusan Menteri Pendidikan dan -ebudayaan Eepublik Indonesia dengan nomor %#"2D D"@:A tanggal "" Buli dasar acuan keadaan masyarakat tersebut disebut <-urikulum Muatan .okal=. -urikulum muatan lokal keberadaannya di Indonesia dikuatkan pada tahun "@:A.
32
Sedangkan pelaksanaanya telah dijabarkan dalam -eputusan (irektur Bendral Pendidikan (asar dan Menengah !omor "A8D-4D-epDMD:A tertanggal 2ktober "@:A. Menurut surat keputusan tersebut yang dimaksudkan dengan kurikulum muatan lokal ialah program pendidikan yang isi dan media penyamaiannya dikaitkan dengan lingkungan dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah wajib dipelajari oleh murid didaerah tersebut. Muatan lokal adalah program pendidikan yang mengandung 2 hal) yaitu bahan ajar dan media penyampaian yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Muatan .okal bertujuan mempersiapkan murid agar memiliki wawasan yang mantab tentang lingkungannya serta sikap dan perilaku bersedia melestarikan dan mengembangkan S(9) kualitas sosial dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional ataupun pembangunan setempat. %. Has'l %ser&as' Muatan lokal yang dikembangkan di S( 4ipta (harma (enpasar berjumlah empat mata pelajaran yang terdiri dari muatan lokal wajib dan muatan lokal pilihan. Muatan lokal wajibnya yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Bali) sedangkan muatan lokal pilihannya adalah Budi Pekerti dan Menganyam. Bahasa Inggris dipilih sebagai mulok wajib karena Bali merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi turis asing dan Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional sehingga penggunaannya cukup tinggi di Bali. Sedangkan Bahasa Bali dipilih sebagai mulok wajib karena merupakan bahasa daerah yang ada sehingga dapat dipergunakan untuk melestarikan budaya yang ada di Bali. Budi Pekerti dipilih sebagai mulok pilihan untuk membentengi sikap dan perilaku siswa dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di Bali. Sedangkan mulok Menganyam dipilih karena berkaitan dengan peralatan peribadatan yang sehari-hari digunakan banyak yang berbentuk anyaman. Penetapan dan pelaksanaan pembelajaran muatan lokal disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah dan sekolah itu sendiri. Muatan lokal wajib yaitu bahasa Inggris dan bahasa Bali merupakan kebijakan dari Pemerintah (aerah) sedangkan muatan lokal pilihan yaitu budi pekerti dan menganyam merupakan kebijakan sekolah. Sehingga yang bertindak sebagai super*isor dari pembelajaran muatan lokal di sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah kepada para
33
guru pengajar. Sedangkan kepala sekolah tunduk pada kebijakan yayasan yang telah menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah. Berikut ini disajikan tabel muatan lokal yang ada di S( 4ipta (harma (enpasar 6
Bahasa Inggris
Bahasa Bali
Pelaksanaan muatan lokal di S( 4ipta (harma (enpasar telah dimasukkan dalam jadwal sekolah yaitu dilaksanakan dua jam pelajaran pada setiap minggunya atau satu kali pertemuan. ;aktu khusus yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran muatan lokal yaitu diberikannya jam khusus yang tercantum pada jadwal pelajaran sekali dalam seminggu tanpa menggunakan jam mata pelajaran lain. -eempat muatan lokal tersebut) baik wajib dan pilihan) semuanya dilaksanakan mulai dari kelas I sampai dengan kelas +I. Pada kelas rendah) guru yang mengajar muatan lokal adalah guru kelasnya langsung) kecuali bahasa inggris. Siswa kelas rendah pola pikirnya masih holistik sehingga guru perlu mengaitkan konsep-konsep yang berhubungan secara menyeluruh agar siswa mudah memahami. (alam hal ini pendekatan tematiklah yang digunakan untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran dengan sebuah tema yang dekat dengan lingkungan siswa. Sedangkan pada kelas tinggi) guru yang mengajar muatan lokal bahasa Inggris merupakan guru khusus yang sesuai dengan konsentrasi pendidikan yang telah mereka tempuh. 'uru Bahasa Inggris adalah lulusan sarjana pendidikan Bahasa Inggris) guru Bahasa Bali merupakan lulusan sarjana pendidikan Bahasa Bali. 'uru yang mengajar Budi Pekerti dan Menganyam adalah guru yang benar-benar ahli di bidang tersebut sehingga pembelajaran menjadi tepat sasaran.
34
(alam pembelajaran muatan lokal di S( 4ipta (harma (enpasar) bahasa Inggris dan bahasa Bali mempunyai silabus dan EPP yang digunakan sebagai acuan guru dalam mengajar. Sedangkan pada mulok Budi Pekerti dan Menganyam tidak ada silabus dan EPP dan saat mengajar guru tidak menggunakan silabus dan EPP. Silabus dan EPP bahasa Inggris telah disediakan oleh Pemerintah) guru dapat mengembangkan silabus dan EPP dari Pemerintah tersebut sesuai dengan kemampuas siswa S( 4ipta (harma. Sedangkan silabus dan EPP bahasa Bali dibuat dan dikembangkan oleh guru khusus yang mengajar bahasa Bali. -egiatan pendukung muatan lokal sudah terlaksana. Pelaksanaan muatan lokal tertentu didukung oleh kegiatan pengembangan diri ekstrakurikuler) ada ": jenis pengembangan diri di S( 4ipta (harma (enpasar yaitu pasuspera) industri rumah tangga) bahasa mandarin) tari nasional) seni tari) menabuh) seni musik dan band) seni suara) seni lukis) sastra) catur) sepak bola) renang) karate) bulu tangkis) menembak tae kwon do dan basket. Sekolah memfasilitasi siswa untuk mengembangkan diri setiap hari Sabtu dengan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. ntuk mendukung kegiatan dalam pembelajaran mulok di S( 4ipta (harma (enpasar) pihak sekolah telah menyediakan ruangan-ruangan untuk proses pembelajaran mulok. .aboratorium bahasa untuk pembelajaran mulok bahasa Inggris dan bahasa Bali. Euang menabuh dengan peralatan lengkap disediakan untuk kegiatan pengembangan diri menabuh) dan ruang musik disediakan untuk kegiatan pengembangan diri menyanyi dan memainkan alat musik. Pihak yang berperan dalam proses kegiatan pembelajaran muatan lokal di sekolah adalah guru dan kepala sekolah. 'uru berperan dalam pelaksanaan -BM mulok di kelas) sedangkan kepala sekolah sebagai super*isiDpengawas pelaksanaan mulok di sekolah. Pelaksanaan mulok di lingkungan sekolah sangat disukung oleh semua pihak di sekolah. >asilDproduk dari pengembangan mulok di S( 4ipta (harma yaitu siswa mempunyai keterampilan dalam menganyam) menari) menabuh) menganyam) berbahasa Bali) dan berbahasa Inggris membuat perlengkapan ibadah) dll. Implementasi dari hasilD produk pengembangan mulok di S( 4ipta (harma yaitu siswa dapat berbahasa Bali dan Inggris dengan baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga dapat melestarikan kebudayaan daerah
35
berupa tari dan tabuh) siswa dapat juga membuat perlengkapan ibadah untuk beribadah sehari-hari. 1*aluasi mulok dilakukan oleh guru melalui praktikum dan tertulis. Penilaian praktikum dilaksanakan pada saat proses pembuatan suatu produk mulok. Pada saat itulah guru mengambil nilai proses ditinjau dari berbagai aspek) seperti6 kesiapan alatDbahan) ketepatan waktu) kesesuaian bahan dan bentuk) kebersihan) kerajinan) keindahan dan kerapian. Sedangkan penilaian tertulis dilaksanakan pada saat ujian tengah semester dan ujian semester. Materi ujian tertulis disesuaikan denga materi praktikum) sehingga terdapat kesinambungan antara aspek psikomotorik) afektif dan kognitif. Muatan lokal yang dilaksanakan di S( 4ipta (harma mempunyai kelebihan dan manfaat disetiap mata pelajarannya. Mulok bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan para wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Mulok bahasa Bali mendorong siswa untuk menhargai dan melestarikan budayanya sebagai orang Bali) dan siswa diharapkan bisa berbahasa daerah yaitu bahasa Bali dengan baik dan benar. Mulok Budi Pekerti diajarkan untuk menjaga moral siswa S( 4ipta (harma agar sikap dan perilakunya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku) agar dapat memilih dengan baik budaya asing yang masuk ke Bali. Sedangkan mulok Menganyam dikembangkan agar warisan budaya tentang alat alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dari bahan anyaman masih bisa dipakai. Badi semua muatan lokal yang diajarkan sangat penting untuk siswa-siswi di S( 4ipta (harma. >. As"ek B'm%'ngan K(nsel'ng )BK* a. Lan#asan Te(r' ,. Pengert'an B'm%'ngan #an K(nsel'ng Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang atau beberapa orang indi*idu) baik anak-anak) remaja) maupun dewasa) agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri) dengan memanfaatkan kekuatan indi*idu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. -onseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli /yang disebut konselor0 kepada indi*idu yang sedang mengalami suatu masalah /disebut klien0 yang bermuara pada
36
1.
Latar Belakang Perlun6a B'm%'ngan #an K(nsel'ng Masalah psikologis yang merupakan latar belakang perlunya bimbingan dan
a. .atar Belakang Psikologis konseling di sekolah6 a0 b0 c0 d0 e0 Masalah perkembangan indi*idu Masalah perbedaan indi*idu Masalah kebutuhan indi*idu Masalah penyesuaian diri Masalah belajar Perubahan yang terjadi pada beberapa dasawarsa terakhir ini) telah mengubah kondisi kehidupan sosial) ekonomi) politik) dan psikologis setiap orang) baik sebagai pribadi maupun anggota masayarakat. 9tas dasar keadaan di atas) sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaiakan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. c. .atar Belakang Pedagogis (alam hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang amat penting dalam pendidikan) yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal. (engan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik) psikologis) maupun sosial. .ayanan bimbingan dirasakan amat berperan dalam membantu proses dan pencapaian tujuan pendidikan secara paripurna. d. Perkembangan pendidikan Proses penyesuaian diri para siswa memerlukan bantuan yang sistematis melalui bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling bagi para siswa pada hakikatnya merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan pendidikan. e. Peranan guru Sebagai pendidik) tugas dan tanggungjawab guru yang paling utama ialah mendidik yaitu membantu subjek didik untuk mencapai kedewasaan.
37
ntuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik) maka seorang guru hendaknya memahami segala aspek pribadi anak didik) baik aspek jasmani maupun aspek psikis. =. a. Tujuan B'm%'ngan #an K(nsel'ng $ujuan mum $ujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu indi*idu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya) berbagai latar belakang yang ada serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. b. $ujuan -husus $ujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari tujuan umum yang dimaksudkan untuk membantu indi*idu agar dapat mencapai tujuantujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial) belajar dan karier.
0.
Asas4 Asas B'm%'ngan #an K(nsel'ng Segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disebarluaskan pada pihak-pihak lain.
a. 9sas -erahasiaan
b. 9sas -esukarelaan -esukarelaan itu ada pada konselor maupun pada klien artinya klien secara suka dan rela tanpa ada perasaan terpaksa) mau menyampaikan masalah yang dihadapinya dengan mengungkapkan secara terbuka hal-hal yang dialaminya. c. 9sas -eterbukaan Suasana keterbukaan antara konselor dengan klien dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan) karena penerapan asas ini akan lebih mempermudah pencapaian tujuan bimbingan dan konseling. d. 9sas -ekinian Masalah klien yang ditangani melalui kegiatan bimbingan dan konseling adalah masalah-masalah yang saat ini sedang dirasakan. e. 9sas -emandirian
38
-onselor hendaknya senantiasa berusaha menghidupkan kemandirian pada diri klien) bukan justru menghidupkan ketergantungan klien pada konselor. f. 9sas -egiatan >asil usaha layanan bimbingan dan konseling tidak akan berarti bila klien yang bersangkutan bimbingan. g. 9sas -edinamisan 9sas kedinamisan ini hendaknya mengacu pada hal-hal baru yang hendaknya terdapat pada proses koinseling dan hasil-hasilnya. h. 9sas -eterpaduan .ayanan bimbingan dan konseling berupaya memadukan berbagai aspek dari klien yang dibimbing. i. 9sas -enormatifan saha layanan bimbingan dan konseling ttidak boleh bertentangan dengan normanorma yang berlaku. tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan
j. 9sas -eahlian saha layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara teratur) sistematik) dan dengan mempergunakan prosedur) teknik serta alat yang memadai. k. 9sas 9lih $angan 9pabila masalah yang dialami klien berada di luar kemampuan dan kewenangannya) konselor mengalihtangankan klien tersebut pada petugas atau badan lain yang lebih ahli. l. 9sas $ut ;uri >andayani 9sas ini menuntut agar layanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan keberadaannya pada waktu klien menghadapi masalah dan menghadap konselor saja) namun di luar hubungan kerja pelaksanaan bimbingan dan konseling pun hendaknya dirasakan keberadaan dan manfaatnya. 3. Pr'ns'"4"r'ns'" B'm%'ngan #an K(nsel'ng Prinsip merupakan paduan hasil teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu
39
yang
dimaksudkan.Prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling terdidri dari prinsip umum dan prinsip khusus.
a. Prinsip C prinsip mum a0 -arena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku indi*idu) dan tingkah laku indi*idu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet. b0 Perlu dikenal dan dipahami perbedaan indi*idual dari pada indi*idiindi*idu yang dibimbing sesuai dengan apa yang dibutuhkan ole indi*idu yang bersangkutan. c0 Bimbingan harus berpusat pada indi*idu yang dibimbing. d0 Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada indi*idu atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya. e0 Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh indi*idu yang dibimbing. f0 Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang bersangkutan. g0 Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerjasama dengan para pembantunya serta dapat dan bersedia memeprgunakan sumber-sumber yang berguna di luar sekolah. h0 $erhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian yang teratur untuk mengetahui sampai di mana hasil dan manfaat yang diperoleh. b. Prinsip-prinsip -husus a0 Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan ". 2. 8. #. Bimbingan dan konseling melayani indi*idu tanpa terkecuali Bimbingan dan konseling berhubungan dengan pribadi dan tingkah laku yang unik dan dinamis. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan indi*idu. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama terhadap perbedaan indi*idual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya. b0 Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan indi*idu ". Bimbingan dan konseling dengan hal-hal yang menyangkut kondisi mental atau fisik indi*idu terhadap penyesuaian dirinya di rumah)di sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan.
40
2.
-esenjangan sosial ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada indi*idu dan kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan.
c0 Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program layanan ". Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan indi*idu karena program bimbingan disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik. 2. Program dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan indi*idu) masyarakat) dan kondisi lembaga. 8. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi. #. $erhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu adanya penilaian yang teratur dan terarah. d0 Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan ". Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan indi*idu yang akhirnya bisa mandiri dalam menghadapi masalahnya. 2. (alam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh indi*idu hendaknya atas kemauan indi*idu itu sendiri. 8. Permasalahan indi*idu harus ditanggapi oleh tenaga ahli dalam bidang yang rele*an dengan permasalahan yang dihadapi. #. -erjasama antara pembimbing) guru dan orang tua amat menentukan hasil peklayanan bimbingan. &. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalaui kemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian dari indi*idu yang terlibat dalam bimbingan dan konseling. /. P(la?"(la B'm%'ngan #an K(nsel'ng a. (engan menerapkan pola ini Pola organisasi bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan guru kelas sebagai tenaga pembimbing. setiap guru kelas berkewajiban menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap murid-muridnya.
41
-epala sekolah sebagai koordinator bimbingan bertanggung jawab secara langsung terhadap program bimbingan dan konseling di sekolahnya. b. terdekat. Pola ini dapat diterapkan bila kondisi sekolah telah memungkinkan penempatan tenaga khusus /konselor0 untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling. c. -epala sekolah merupakan Pola organisasi bimbingan dan konseling yang memakai seorang konselor untuk setiap sekolah. penanggung jawab tertinggi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling disekolahnya. 5. B'#ang B'm%'ngan #an K(nsel'ng Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi empat bidang bimbingan yaitu 6 a. Bidang bimbingan pribadi) meliputi 6 a0 Pemantapan sikap dan kebiasaan serta wawasan keimanan dan ketaJwaan terhadap $uhan ?ang Maha 1sa b0 Pemantapan tentang kekuatan diri c0 Pemantapan tentang bakat dan minat pribadi d0 Pemantapan tentang kelemahan diri dan penanggulangan- nya. e0 Pemantapan tentang mengambil keputusan b. Bidang bimbingan sosial a0 Pemantapan berkomunikasi b0 Pemantapan menyampaikan dan menerima pendapat c0 Pemantapan bertingkah laku dan berhubungan sosial d0 Pemantapan hubungan yang harmonis) dinamis dan produktif c. Bidang bimbingan belajar a0 Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif b0 Pemantapan disiplin belajar dan berlatih c0 Pemantapan penguasan materi program belajar di sekolah d0 Pemantapan pemanfaatan kondisi fisik
42
Pola organisasi bimbingan dan konseling dengan menggunakan seorang konselor untuk beberapa sekolah yang
d.
Bidang bimbingan karir a0 Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan karir yang hendak dikembangkan b0 Pematapan orientasi dan informasi karir pada umumnya c0 2rientasi dan informasi terhadap dunia kerja d0 2rientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi.
%. Has'l
%ser&as' S( 4ipta (arma (enpasar merupakan Sekolah (asar yang berada dibawah
naungan ?ayasan 4ipta (arma (enpasar. S( 4ipta (arma (enpasar telah dilaksanakan program Bimbingan dan -onseling dari kelas " sampai kelas 5. Program bimbingan dan konseling dilakukan oleh masing-masing guru kelas dan jika masalah belum terselesaikan) maka guru dibantu oleh rekan guru dan kepala sekolah) bahkan peran orang tua juga penting dalam pelaksanaan bimbingan konseling. Pola 2rganisasi bimbingan dan konseling di S( 4ipta (arma (enpasar. -ep. Sekolah ?ayasan 4ipta (arma
'uru .ain
Bagan P(la
rgan'sas' B'm%'ngan #an K(nsel'ng SD Saras9at' 3 Den"asar K 'aris kerjasama K 'aris instruksi
Keterangan 6
43
Peran bimbingan dan konseling di S( 4ipta (arma (enpasar adalah guru kelas) rekan guru) kepala sekolah dan bekerja sama dengan orang tua siswa. $idak ada program khusus sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. (rs. -etut Swasta) S. Pd. Sd mengemukakan bahwa bimbingan konseling bagi siswa itu perlu karena anak pada masa pertumbuhan. Bimbingan dan konseling dilaksanakan ketika suatu masalah muncul pada siswa. !amun tidak semua masalah ditindaklanjuti dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling) hanya masalah yang rumit saja masalah tersebut akan diselesaikan menurut asas bimbingan dan konseling. Masalah yang biasa dapat diselesaikan guru dengan mudah dan pada saat itu juga. Meskipun tidak ada program khusus bimbingan dan konseling) tetapi kadang-kadang sekolah mendatangkan seorang ahli seperti polisi. Polisi tersebut dapat menjelaskan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga siswa di S( 4ipta (arma (enpasar bisa terhindar dari narkoba. (alam S( 4ipta (arma (enpasar terdapat 2 guru setiap pelaksanaan pembelajaran di kelas ") 2) dan 8. 'uru pertama sebagai pengajar dan guru kedua bertugas mengawasi tingkah laku dan gerak gerik siswa apabila mengganggu atau terganggu ketika belajar. Misalnya) jika ada siswa yang pensilnya diambil temannya. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mudah. 9pabila masalah yang dihadapi teralalu fundamental) maka penyelesaian masalah tersebut akan melibatkan orang tua siswa dan kepala sekolah sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam organisasi serta sebagai super*isor bimbingan dan konseling di S( 4ipta (arma (enpasar. Masalah yang dihadapi siswa sangat beragam) mulai dari masalah ringan sampai masalah berat. Salah satu contoh masalah yaitu siswa membawa hp atau membuka facebook) maka kadang-kadang sekolah mengadakan sidak /inspeksi mendadak0. (alam sidak) guru kelas dan guru olahraga mengeluarkan isi tas siswa) sedangkan siswa berada di luar kelas. Bika ada siswa yang tertangkap) maka sekolah memberikan pengawasan khusus dengan mengamati perilaku anak selama beberapa minggu apakah pelanggaran yang dilakukan tersebut terulangi atau tidak. Bika memang siswa yang melakukan pelanggaran tidak mengindahkan perintah sekolah) maka sekolah akan memberitahu orang tua. Selain itu) sekolah juga memberlakukan kartu merah jika siswa melakukan kesalahan sebanyak 8 kali
44
sebagai peringatan. >al inilah yang merupakan e*aluasi program bimbingan konseling S( 4ipta (arma (enpasar. (i samping itu) sekolah juga memberikan kartu biru sebagai penghargaan bagi siswa yang peduli lingkungan) misalnya secara diam-diam memungut sampah. -egiatan pendukung dalam kaitan bimbingan dan konseling antara lain6 a. -egiatan kurikuler Pada waktu tertentu) warga sekolah menyanyikan lagu nasional) kemudian melakukan meditasi menyampaikan pesan moral yang bermanfaat. Setiap hari Eabu selama 8% menit seluruh warga termasuk guru) orang tua siswa yang menunggu di luar sekolah harus mengikuti kegiatan membaca dalam keadaan hening. -egiatan kurikuler dilaksanakan untuk bimbingan klasikal pada waktu pagi hari sebelum kegiatan pembelajaran dan pada sore hari dilaksanakan pembelajaran tambahan 8% menit sebelum pulang. b. -egiatan ekstrakurikuler Setiap siswa wajib memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah sebagai sarana pengembangan bakat dan minat peserta didik.
Studi Kasus Studi kasus pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang telah tercapai tujuan (berhasil) 9. 'ambaran masalah Berdasarkan wawancara dari guru kelas) terdapat seorang siswa kelas + yang ditemukan membawa handphone ke sekolah. Siswa tersebut menggunakan handphone untuk membuka situs-situs jejaring sosial saat jam belajar mengajar berlangsung. B. .atar belakang masalah Setelah melihat ada peserta didik yang bermasalah) guru kelas + memanggilnya dan melakukan wawancara pada peserta didik tersebut) guru kelas berkesimpulah bahwa6 ". 2rang tua peserta didik merupakan orang tua yang kurang memberi perhatian dalam mendidik anaknya di rumah
45
2. Peserta didik ingin mencari perhatian dari orang lain baik guru maupun temantemannya 4. Pemecahan masalah Pemecahan masalah yang dilakukan oleh guru kelas + adalah sebagai berikut6 ". Memanggil siswa tersebut secara empat mata untuk membicarakan mengenai pelanggaran tata tertib sekolah yang telah dilakukannya dan kerugian-kerugian yang dapat timbul bila ia tidak bisa mengubah perilakunya tersebut. 2. 'uru memberikan " kartu merah dan membuat kesepakatan dengan siswa yaitu jika siswa melakukan pelanggaran tata tertib sekolah di kemudian hari hingga kartu merah terkumpul menjadi 8) maka pihak sekolah akan mengkomunikasikan masalah yang dihadapi siswa di sekolah. 8. 'uru mengawasi perilaku siswa pada hari-hari bahkan minggu-minggu berikutnya. (ari pengawasan tersebut diperoleh hasil bahwa siswa tersebut tidak membawa handphone ke sekolah dan tidak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.
S( 4ipta (harma telah melaksanakan bidang bimbingan konseling) yang mencakup 6 ". Bidang Bimbingan Pribadi (alam bidang bimbingan pribadi di S( 4ipta (harma sudah diterapkan adanya pengembangan siswa. Seperti pendekatan diri terhadap $uhan. >al ini dapat terlihat dari adanya kegiatan keagamaan di sekolah. .alu mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dengan baik. Selain itu) terdapat tempat beribadah untuk para siswa. 2. Bidang Bimbingan Sosial Siswa di S( 4ipta (harma sudah diajarkan menjadi pribadi sosial. Mulai dari penentuan ketua kelas yang dipilih secara bersama guru dan siswa. Pembuatan jadwal piket yang ditentukan bersama pula. Memang dalam usia anak S( kelas rendah seperti ini) bisa dikatakan masih sering bertengkar dan musuhan dengan teman yang lain. (alam hal ini peran guru sebagai orang tua kedua sangat
46
penting. Melerai anak didiknya yang sedang bermusuhan merupakan satu bentuk hal yang dapat dilakukan oleh guru. Mengajarkan kepada anak untuk hidup rukun dan saling membantu pun menjadi kewajiban guru di S( ini. sikap gotong royong juga diterapkan dalam kelas. Seperti mengajarkan adanya kebersihan dan kerapian pada anak-anak. -emudian) bekerja bakti bersama sehingga suatu menjadi lebih cepat diselesaikan 8. Bidang Bimbingan Belajar (alam segi bidang bimbingan belajar) guru memberikan tugas dan PE untuk siswanya agar lebih memahami suatu materi. Penilaian pun dilakukan oleh guru sebagai bentuk balikan kepada siswa yang sudah mengerjakan tugas. pekerjaan
-ami menggunakan dua teknik dalam pengambilan data) yaitu dengan angket yang dibagikan kepada siswanya dan wawancara dengan siswa. Berikut adalah hasil dari obser*asi kami 6 a. Menggunakan angket
47
Sesuai angket yang telah diisi siswa kelas rendah) bidang bimbingan konseling dapat dikategorikan berhasil. >al tersebut ditunjukkan dari persentase setiap bidang bimbingan konseling yang hampir sama rata) yaitu bidang bimbingan pribadi 8A L) bidang bimbingan sosial 8:L) dan bidang bimbingan belajar 2&L. (an masing-masing bidang bimbingan menunjukkan persentase yang cukup tinggi. Bidang bimbingan pribadi sebesar :#)2&L) bidang bimbingan sosial :")"AL) dan bidang bimbingan belajar &5)2&L.
b. Menggunakan wawancara ;awancara yang kami lakukan dengan siswa bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang lebih jelas dalam kaitannya dengan bidang bimbingan yang ada di S( 4ipta (harma. $erdapat 85 siswa di dalam kelas dan kami membaginya menjadi # kelompok untuk mempermudah pengambilan informasi. >asil wawancara menunjukkan bahwa informasi yang ada di dalam angket dengan hasil wawancara terdapat kesesuaian yang signifikan. Baik dalam bidang bimbingan pribadi yang mencakup peribadahan siswa yang ada di sekolah) lalu bidang bimbingan sosial yang mencakup hubungan antara guru dengan siswa dan lingkungan) maupun dalam bidang bimbingan belajar yang mencakup pemberian materi) penyampaiannya dan tugas-tugas yang dapat mengembangkan siswa. Serta bimbingan kegiatan ekstrakulikurer yang diberikan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat) minat dan potensinya karena mereka diberi kesempatan untuk memilih sesuai dengan minat para siswa masing-masing sehingga bimbingan yang dilakukan dapat berjalan maksimal. <. As"ek Pen#'#'kan Karakter a. Lan#asan Te(r' ,. Pengert'an Pen#'#'kan Karakter
48
Pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha pengembangan dan mendidik karakter seseorang) yaitu kejiwaan) akhlak dan budi pekerti sehingga menjadi lebih baik. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan) kesadaran atau kemauan) dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai <the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character de*elopment=. Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa (ekdiknas adalah <bawaan) hati) jiwa) kepribadian) budi pekerti) perilaku) personalitas) sifat) tabiat) temperamen) watak=. 9dapun berkarakter) adalah berkepribadian) berperilaku) bersifat) dan berwatak. Menurut $. Eamli /2%%80) pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. $ujuannya adalah membentuk pribadi anak) supaya menjadi manusia yang baik) warga masyarakat) dan warga negara yang baik. Badi) pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan pendidikan) yang mampu mempengaruhi karaker peserta didik. Pendidik membantu membentuk watak peserta didik. >al ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku pendidik) cara pendidik berbiacara atau menyampaikan materi) bagaimana pendidik bertoleransi) dan berbangsa hal terkait lainnya. ". (ilai karakter dalam hubungannya dengan )uhan ?aitu religius3 pikiran) perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan danDatau ajaran agamanya. 2. (ilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri (personal) a. Bujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan tindakan) dan perkerjaan) baik terhadap diri dan pihak lain.
49
b. Bertanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan) terhadap diri sendiri) masyarakat) lingkungan /alam) sosial dan budaya0) negara dan $uhan ?M1. c. Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. d. (isiplin $indakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. e. -erja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas /belajarDpekerjaan0 dengan sebaik-baiknya. f. Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhdapat pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. g. Berjiwa wirausaha Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru) menentukan cara produksi baru) menyusun operasi untuk mengadaan produk baru) memasarkannya) serta mengatur permodalan operasinya. h. Berpikir logis) kritis) dan ino*atif
50
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki. i. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. j. Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya) dilihat) dan didengar. k. 4inta ilmu 4ara berpikir) bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan) kepedulian) dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan. 8. (ilai karakter dalam hubungannya dengan sesame a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang mengjadi milikiDhak diri sendiri dan orang lain serta tugasDkewajiban diri sendiri serta orang lain. b. Patuh pada aturan-aturan social Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepertingan umum. c. Menghargai karya dan prestasi orang lain Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. d. Santun
51
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. e. (emokratis 4ara berfikir) bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. #. (ilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan a. Penduli sosial dan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya) dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusahakan alam yang sudah terjadi dan selalau memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. b. !ilai kebangsaan 4ara berfikir) bertindak) dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. c. !asionalis 4ara berfikir) bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan) kepedulian) dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa) lingkungan fisik) sosial) budaya) ekonomi) dan politik bangsanya. d. Menghargai keberagaman Sikap memberikan respekDhormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik) sifat) adat) budaya) suku dan agama. B. Langkah4langkah "en#'#'kan karakter a. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. !ateri pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks
52
kehidupan sehari-hari. *engan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. b. +egiatan ekstra kurikuler yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. +egiatan ,kstra +urikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang se#ara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berke-enangan di sekolah. !elalui kegiatan ekstra kurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung ja-ab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik. #. Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter diren#anakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah se#ara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. *engan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah. d. Menurut Mochtar Buchori /2%%A0) pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif) penghayatan nilai secara afektif) dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di sekolah perlu segera dikaji) dan dicari altenatif-alternatif solusinya) serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah. C. Dam"ak Pen#'#'kan Karakter Beberapa penelitian bermunculan dari beberapa penemuan penting mengenai hal ini diterbitkan oleh sebuah buletin) 4haracter 1ducator) yang diterbitkan oleh 4haracter 1ducation Partnership.
53
(alam buletin tersebut diuraikan bahwa hasil studi (r. Mar*in BerkowitH dari ni*ersity of Missouri- St. .ouis) menunjukan peningkatan moti*asi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. -elas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukkan adanya penurunan drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan akademik. Sebuah buku yang berjudul 1motional Intelligence and School Success /Boseph Mins) et.al) 2%%"0 mengkompilasikan berbagai hasil penelitian tentang pengaruh positif kecerdasan emosi anak terhadap keberhasilan di sekolah. (ikatakan bahwa ada sederet faktor-faktor resiko penyebab kegagalan anak di sekolah. ,aktor-faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak) tetapi pada karakter) yaitu rasa percaya diri) kemampuan bekerja sama) kemampuan bergaul) kemampuan berkonsentrasi) rasa empati) dan kemampuan berkomunikasi. >al itu sesuai dengan pendapat (aniel 'oleman tentang keberhasilan seseorang di masyarakat) ternyata :% persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi) dan hanya 2% persen ditentukan oleh kecerdasan otak /IN0. 9nak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya) akan mengalami kesulitan belajar) bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. 9nak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah) dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan terhindar dari masalahmasalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan) tawuran) narkoba) miras) perilaku seks bebas) dan sebagainya. Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya adalah3 9merika Serikat) Bepang) 4ina) dan -orea. >asil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis. Seiring sosialisasi tentang rele*ansi pendidikan karakter ini) semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa segera menerapkannya) agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama. D. Pen#'#'kan Karakter #' Sek(lah
54
,aktor kelurga sangat berperan dalam membentuk karakter anak. !amun kematangan emosi social ini selanjutnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah sejak usia dini sampai usia remaja. Bahkan menurut (aniel 'oleman) banyaknya orang tua yang gagal dalam mendidik anak-anak) kematangan) emosi social anak dapat dikoreksi dengan memberikan latihan pendidikan karakter kepada anak-anak di sekolah terutama sejak usia dini. Sekolah adalah tempat yang strategis untuk pendidikan karakter karena anak-anak dari semua lapisan akan mengenyam pendidikan di sekolah. Selain itu anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah) sehingga apa yang didapatkannya di sekolah akan mempengaruhi pembentukan karakternya. Indonesia belum mempunyai pendidikan karakter yang efektif untuk menjadikan bangsa Indonesia yang berkarakter /tercermin dari tingkah lakunya0. Padahal ada beberapa mata pelajaran yangberisikan tentang pesan-pesan moral) misalnya pelajaran agama) kewarganegaraan) dan pancasila. !amun proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan pendekatan penghafalan /kognitif0. Para siswa diharapkan dapat menguasai materi yang keberhasilannya diukur hanya dengan kemampuan anak menjawab soal ujian /terutama dengan pilihan berganda0. -arena orientasinya hanyalah semata-mata hanya untuk memperoleh nilai bagus) maka bagaimana mata pelajaran dapat berdampak kepada perubahan perilaku) tidak pernah diperhatikan. Sehingga apa yang terjadi adalah kesenjangan antara pengetahuan moral /cognition0 dan perilaku /action0. Semua orang pasti mengetahui bahwa berbohong dan korupsi itu salah dan melanggar ketentuan agama) tetapi banyak sekali orang yang tetap melakukannya. $ujuan akhir dari pendidikan karakter adalah bagaimana manusia dapat berperilaku sesuai dengan kaidah-kaidah moral. Menurut Berman) iklim sekolah yang kondusif dan keterlibatan kepala sekolah dan para guru adalah factor penentu dari ukuran keberhasilan interfensi pendidikan karakter di sekolah. (ukungan saran dan prasarana sekolah) hubungan antar murid) serta tingkat kesadaran kepala sekolah dan guru juga turut menyumbang bagi keberhasilan pendidikan karakter ini) disamping kemampuan diri sendiri /melalui moti*asi) kreatifitas dan kepemimpinannya0 yang mampu menyampaikan konsep karakter pada ana didiknya dengan baik.
55
E. N'la'4n'la' Karakter @ang Perlu D'tanamkan #' SD Pada masyarakat yang heterogen dengan berbeda-beda latar belakang social budaya dan agama) adanya common *alues /nilai-nilai yang dijunjung tinggi bersama0 sangat diperlukan. !ilai-nilai ini dapat menjadi perekat yang efektif sehingga akan tercipta relasi social yang harmonis) yaitu terjadinya rasa kebersamaan. Misalnya) adanya nilai kejujuran yang dijunjung tinggi maka akan membuat setiap orang percaya pada kelompok masyarakat lainnya) bahwa mereka tidak akan diambil haknya atau ditipu. Buga dengan adanya tanggung jawab) setiap orang akan menjalankan kewajibannya) sehingga hak semua orang dapat terpenuhi. 9da beberapa nilai yang dianggap perlu untuk dijadikan fokus pendidikan karakter. Misalnya dalam deklarasi 9spen dihasilkan 5 nilai etik utama /core ethical *alues0 yang disepakati untuk diajarkan dalam system pendidikan karakter di 9merika yang meliputi6 ". (apat dipercaya 2. Memperlakukan orang lain dengan hormat 8. bertanggung jawab #. adil &. kasih saying 5. warga !egara yang baik Sedangkan I>, telah membuat konsep @ pilar karakter yang untuk dijadikan modul pendidikan karakter. -esembilan plar ini adalah nilai-nilai yang bersifat uni*ersal yaitu /"0 cinta $uhan dan segenap ciptaan!ya) /20 kemandirian dan tanggung jawab) /80 kejujuranDamanah) bijaksana) /#0 hormat dan santun) /&0 dermawan) suka menolong dan gotong royong) /50 percaya diri) kreatif dan pekerja keras) /A0 kepemimpinan dan keadilan) /:0 baik dan rendah hati) /@0 toleransi) kedamaian) dan kesatuan.
56
Mata Pelajaran
MunculD$idak
-eterangan
IP9
Mengawali
pembelajaran
dengan salam dan berdoa) ada tempat ibadah di dalam kelas untuk agama hindu
2.
Bujur
9nak
yg
belum tugas
8.
$oleransi
;alaupun mayoritas agama hindu tetapi pada hari raya idul adha sekolah tetap melakukan penyembelihan
hewan kurban
#.
(isiplin
(atang tepat waktu dan memutar jam kedatangan siswa sehingga guru dapat mengetahui siswa kedatangan
Setelah siswa datang siswa &. -erja keras mengambil soal yang ada pada kotak sarapan
5.
-reatif
Mengekspresikan
57
diri
A.
Mandiri
Penerapan pendidikan karakter di S( 4ipta (harma dikembangkan mulai dari pembuatan EPP yaitu sudah menggunakan 11- dan ara !er"ang diharapkan. Siswa-siswa di S( ini terdiri dari berbagai macam agama yaitu Islam) -atolik) >indu) Budha) konghucu dan -risten tetapi dalam pelaksanaan pendidikan siswa dapat saling bertoleransi. Seluruh anggota guru dan staf pendidikan di S( mendidik siswa untuk saling menghargai. .angkah-langkah pendidikan karakter yang diterapkan di S( 4ipta (harma yaitu dengan mela # an kegitan6 "0 Setiap berpapasan dengan guru) sekolah menggunakan salam sapa sendiri yaitu dengan meletakkan tangan kanan di dada diri sambil menyapa. 20 Menerapkan atau menanamkan pada siswa &s yaitu Senyum) Salam) Sapa) Sopan) Santun. 80 Setiap selasa sampai jumat menerapkan kegiatan Meditasi di pagi hari sebelum memulai pembelajaran yaitu mendengarkan kalimat nasehat atau lagu yang menenangkan pikiran. #0 Sebelum meditasi terlebih dahulu siswa diperdengarkan lagu perjuangan untuk menanamkan sifat mengghargai dan semangat perjuangan. &0 Melakukan upacara bendera setiap hari senin 50 Melatih kejujuran dengan kantin kejujuran A0 Melatih disiplin dan kompetisi dengan baris di depan kelas dan menjawab pertanyaan tercepat. -iat-kiat menjadi pendidik karakter yang berhasil ". 'uru sebagai pembangun citra diri positif anak 2. 'uru sebagai model atau tokoh idola 8. Mendidik dengan mencelupkan diri #. 'uru yang penuh inspirasi &. Menebar benih kebajikan tanpa pamrih
58
Menanamkan pendidikan karakter bagi siswa harus melalui kegiatan pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus sehingga siswa dapat terbiasa. Sebelum membina karakter siswa terlebih dahulu guru harus selalu memberi contoh sebagai model yang baik dalam menerapkan karakter yang tercermin pada sikap dan perilaku sehar-hari kepada siswa. Pendidikan karakter yang diterapkan di S( 4ipta (arma sudah terstruktur dan dilakukan secara berulang kepada siswa melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan karakter siswa. Bahkan) S( 4ipta (arma pernah mengikuti lomba Pendidikan -arakter S( dan memperoleh juara #. Penerapan pendidikan karakter tidak semuanya dapat diimplementasikan) karena banyak factor yang dapat mempengaruhi karakter siswa) yaitu sekolah) keluarga dan lingkungan. Pendidikan karakter itu bertujuan menjadikan generasi siswa yang unggul dan tangguh serta mempunyai daya saing) dengan memberi pelatihan budi pekerti dan keagamaan yang baik kepada siswa. Sebelum menerapkan pendidikan karakter) para guru sebaiknya memberikan contoh yang baik sehingga apa yang dilakukan tidak sia-sia. Mulai sekarang para guru harus memberi contoh terlebih dulu kepada murid mereka agar pendidikan karakter yang diterapkan pada anak menjadi lebih mudah. Program pendidikan karakter sangat tepat diterapkan di sekolah sebagai penyaring arus globalisasi dan kemajuan teknologi. 2leh sebab itu) guru harus dapat memberikan materi saat sebelum mengajar dan menyisipkan pendidikan karakter dan budi pekerti) adat istiadat) budaya daerah dan sopan santun yang merupakan keunggulan untuk diajarkan di sekolah. >al dasar bagi pendidikan karakter) adalah membentuk anak didik yang bertakwa kepada $uhan ?ang Maha 1sa) dalam arti pendidikan ini harus dimulai usia dini. 9nak didik di tingkat sekolah dasar) diajarkan keindahan beragama. Perlunya sekolah menyediakan ruang-ruang dan waktu khusus untuk perayaan agama. -arena Indonesia adalah masyarakat majemuk) ada baiknya sekolah ikut terlibat merayakan hari-hari besar agama. Misalnya) merayakan Idul ,itri di sekolah untuk siswa Islam. Merayakan !atal. (engan kedekatan inilah para siswa
59
otomotatis karakternya terbentuk untuk saling menghargai perbedaan. (an) sadar bahwa Indonesia adalah kemajemukan. Perbedaan yang ada adalah keindahan. (engan adanya kesadaran ini tentu akan membuat anak didik terbentuk karakternya untuk saling menghormati dan menghargai antarteman sekelas. $erus berkembang antarkelas. -elak mereka tumbuh dan berbaur di masyarakat tentu dengan bekal cukup tentang pendidikan karakter yang diselipkan tanpa sadar ditingkat sekolah dasar. Pendidikan karakter adalah sebuah upaya untuk membimbing perilaku manusia menuju standar-standar tertentu atau aturan-aturan yang disepakati. paya ini juga memberi jalan untuk menghargai persepsi dan nilai-nilai pribadi yang ditampilkan di sekolah. ,okus pendidikan karakter adalah pada tujuan-tujuan etika) tetapi prakteknya meliputi penguatan kecakapan-kecakapan yang penting yang mencakup perkembangan sosial siswa. Pendidikan karakter adalah solusi untuk memberi ruang-ruang baru dan penyegaran yang komprehensif bagi anak-anak) terutama di tingkat sekolah dasar. Perkembangan budaya kosmopolit) kapitalisme) ekonomi global) dan pesatnya perkembangan teknologi tidak akan membuat anak-anak menjadi cyborg. Pendidikan karakter cara tepat untuk mengontrol siswa menjadi lebih baik dan humanis. Penerapan-penerapannya memang perlu diambil oleh sekolah. Sosialisasi dengan tugas berkelompok) misalnya6 di sekolah anak-anak ditugaskan untuk berlatih table manner menyiapkan menu empat sehat lima sempurna berkelompok. Masing-masing anak membawa minuman) makanan) buah yang bisa dimakan bersama teman dan guru dalam menja makan. ntuk religius) mengucapkan selamat hari raya. 9nak-anak yang merayakan hari raya disuruh berdiri di depan kelas) siswa yang berbeda agama menyalami. $erlihat kecil memang. $api efeknya tetap tumbuh sesuai pertumbuhan anak-anak. Mengumpulkan supermi) atau alat tulis kemudian disumbangkan pada yang membutuhkan.Pendidikan karakter) memang cara tepat dan cepat untuk memproteksi anak dari hal-hal negatif. (an sekolahlah tempat menggalinya.
60
BAB III PENUTUP A. S'm"ulan Berdasarkan uraian makalah di atas) penyusun dapat menyimpulkan sebagai berikut 6 a. 9spek Manajemen Berbasis Sekolah Manajemen Berbasis Sekolah yang terdapat di S( 4ipta (harma telah berjalan dengan sangat baik. Sekolah ini sangat menghormati adanya stakeholder dari masyarakat sehingga sekolah memanfaatkan kekuatan ini untuk meningkatkan prestasi akademik dengan olah kinerja dan penyempurnaan saranaprasarana. 2utput yang dihasilkan sangat baik dipengaruhi oleh Input yang baik dan proses pelaksanaan pembelajaran yang baik serta pelayanan yang memuaskan. (iketahui pula kinerja pemimpin sekolah yang selalu berusaha lebih maju dalam meningkatkan prestasi sekolah dalam 9kademik maupun non 9kademik) Perlombaan-perlombaan di Bidang Mapel maupun Bakat dan Minat) seperti sebelumnya telah dijelaskan bahwa dalam menghadapi sebuah kompetisi) sekolah selalu mengadakan latihan dan training jauh-jauh sebelumnya agar siswasiswi selalu siap menempuh kegiatan ini. (ari 9nalisis S;2$ yang dilakukan oleh sekolah) penyusun mengkaji hasil tersebut dan dapat disimpulkan bahwa kekuatan serta peluang yang cukup memadai sangat berpengaruh pada prestasi yang diperoleh sekolah selama ini) sehingga kelemahan yang dimiliki dapat dihilangkan secara bertahap. !amun) selama ini -epala Sekolah S( 4ipta (harma tetap berprinsip bahwa tetap mempertimbangkan bidang. b. 9spek Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat adalah kontribusi) sumbangan) dan keikutsertaan masyarakat dalam menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan. -esadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan
61
kemungkinan lebih baik di masa yang akan datang) mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyaraat. >al inilah yang melahirkan kesadaran peran serta masyarakat. S( 4ipta (harma yang berada di kota (enpasar merupakan salah satu S( swasta di bawah yayasan Saraswati. S( ini termasuk S( yang fa*orit dan menjadi incaran orang tua untuk menyekolahakan anak-anak mereka di S( ini karena telah terbukti bahwa output dari S( tersebut bagus dan sebagian besar dapat masuk ke SMP fa*orit. -omite sekolah di S( 4ipta (harma berasal dari ?ayasan. Badi orang tua siswa tidak diikutkan dalam komite sekolah. (alam kegiatan sosialisasi dengan orang tua siswa dilakukan melalui surat. Eapat antara pihak sekolah dan orang tua siswa hampir tidak pernah dilakukan karena terlalu banyak jumlah siswa di sana) yaitu sebanyak "%": anak) jadi apabila diadakan rapat wali murid tidak akan efektif. Segala kebijakan yang umum berasal dari yayasan. Masyarakat /orang tua siswa0 tidak terlibat dalam pengumpulan dana untuk pembangunan fisik sekolah karena semua sudah ditentukan oleh yayasan. ang SPP dari siswa digunakan untuk membayar gaji guru dan semuanya diatur oleh yayasan. ;alaupun demikian) orang tua siswa tetap percaya penuh terhadap sekolah ini karena S( 4ipta (harma memiliki prinsip keterbukaan /transparansi0 dalam segala kegiatan) disiplin yang tinggi dan loyalitas yang baik. Masyarakat diikutsertakan dalam penentuan program sekolah. Misalnya dalam penentuan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang akan dipilih. Sekolah mempunyai kebijakan untuk menerima masukan dari masyarakat tentang apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang hendaknya diadakan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. $okoh masyarakat seperti kepala daerah atau tokoh agama juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan di sekolah. !amun partisipasi mereka secara tidak langsung yaitu berupa himbauan dan semangat untuk mengantarkan keberhasilan siswa. c. 9spek Media Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran) perasaan) perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
62
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber) lingkungan) manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran D pelatihan. Pada pengamatan di ruang kelas) terlihat adanya beberapa media seperti alat peraga) papan pajangan yang ada di sudut ruangan. Pada saat kami melakukan obser*asi) kelas tersebut sedang melakukan e*aluasi sehingga kami tidak dapat melihat penerapan model dan media pembelajaran dalam kegiatan belajar-mengajar. $api dengan wawancara singkat dengan wali kelas yang bersangkutan dalam proses diperoleh kegiatan sedikit gambaran mengenai Sedangkan penggunaan media mengenai model pembelajaran seperti audio) *isual) audio *isual) alat peraga dan sumber belajar belajar-mengajar. pembelajaran) diesuaikan dengan S- dan -( yang ingin dicapai. $idak semua pembelajaran harus menggunakan sistem berkelompok sehingga tidak perlu memaksakan harus berkelompok di kegiatan intinya. d. 9spek Muatan .okal Sekolah Muatan lokal adalah program pendidikan yang mengandung 2 hal) yaitu bahan ajar dan media penyampaian yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Muatan .okal bertujuan mempersiapkan murid agar memiliki wawasan yang mantab tentang lingkungannya serta sikap dan perilaku bersedia melestarikan dan mengembangkan S(9) kualitas sosial dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional ataupun pembangunan setempat. S( 4ipta (harma (enpasar mempunyai empat muatan lokal yang dikembangkan yaitu Bahasa Inggris) Bahasa Bali) Budi Pekerti dan Menganyam. -eempat muatan lokal tersebut tediri dari muatan lokal wajib dan muatan lokal pilihan) Bahas Inggris dan Bahasa Bali termasuk dalam muatan lokal wajib) sedangkan Budi Pekerti dan Menganyam merupakan muatan lokal pilihan. Penetapan dan pelaksanaan pembelajaran muatan lokal disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah dan sekolah itu sendiri. -eempat mulok tersebut diajarkan mulai dari kelas I sampai dengan kelas +I. Pada kelas rendah) guru yang mengajar merupakan guru kelas) kecuali bahasa inggris) sedangkan pada kelas tinggi) guru yang mengajar muatan lokal merupakan guru khusus. (engan adanya muatan lokal di S( 4ipta (harma (enpasar siswa dapat mengembangkan potensi daerahnya semaksimal mungkin. Siswa dapat menguasai bahasa Inggris
63
dan bahasa Bali dengan benar) berbudi pekerti luhur serta dapat meningkatkan ketrampilannya dalam menganyam membuat alat kebutuhan sehari-hari. e. 9spek Bimbingan dan -onseling /B-0 Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang atau beberapa orang indi*idu) baik anak-anak) remaja) maupun dewasa) agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri) dengan memanfaatkan kekuatan indi*idu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. -onseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli /yang disebut konselor0 kepada indi*idu yang sedang mengalami suatu masalah /disebut klien0 yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Program bimbingan dan konseling dilakukan oleh masing-masing guru kelas dan jika masalah belum terselesaikan) maka guru dibantu oleh rekan guru dan kepala sekolah. Peran bimbingan dan konseling di S( 4ipta (arma (enpasar adalah guru kelas) rekan guru) kepala sekolah dan bekerja sama dengan orang tua siswa. $idak ada program khusus sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. (rs. -etut Swasta) S. Pd. Sd mengemukakan bahwa bimbingan konseling bagi siswa itu perlu karena anak pada masa pertumbuhan. Bimbingan dan konseling dilaksanakan ketika suatu masalah muncul pada siswa. !amun tidak semua masalah ditindaklanjuti dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling) hanya masalah yang rumit saja masalah tersebut akan diselesaikan menurut asas bimbingan dan konseling. Masalah yang biasa dapat diselesaikan guru dengan mudah dan pada saat itu juga. Meskipun tidak ada program khusus bimbingan dan konseling) tetapi kadang-kadang sekolah mendatangkan seorang ahli seperti polisi. Polisi tersebut dapat menjelaskan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga siswa di S( 4ipta (arma (enpasar bisa terhindar dari narkoba. (alam S( 4ipta (arma (enpasar terdapat 2 guru setiap pelaksanaan pembelajaran di kelas ") 2) dan 8. 'uru pertama sebagai pengajar dan guru kedua
64
bertugas mengawasi tingkah laku dan gerak gerik siswa apabila mengganggu atau terganggu ketika belajar. Pelaksanaan bimbingan indi*idu dilakukan jika terdapat siswa yang bermasalah misal berbohong) tidak mengerjakan PE) terlambat) suka memalak dan lain sebagainya. Sedangkan bimbingan kelompok tidak ada yang ada hanya bimbingan klasikal misal pengadaan pre test sebelum pembelajaran) apersepsi dan pengadaan jam tambahan seperti les dan ektrakurikuler. f. 9spek Pendidikan -arakter -arakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. sia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter sejak usia dini) akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasanya kelak. Selain itu) menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis. 2leh karena itu penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun bangsa. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Implementasi pendidikan karakter di sekolah salah satunya dapat dilakukan melalui pengintegrasian dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran) dimana materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilainilai pada setiap mata pelajaran dikembangkan) dieksplisitkan) dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif) tetapi menyentuh pada internalisasi) dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. -onsekuensi logis dari pengintegrasian pendidikan karakter pembelajaran) maka setiap guru dituntut untuk dapat melaksanakan dan menilai pembelajaran yang bernuansa karakter. -iat-kiat menjadi pendidik karakter yang berhasil ". 'uru sebagai pembangun citra diri positif anak 2. 'uru sebagai model atau tokoh idola 8. Mendidik dengan mencelupkan diri #. 'uru yang penuh inspirasi &. Menebar benih kebajikan tanpa pamrih
65
dalam
merencanakan)
(ari keenam aspek diatas) telah sesuai antara landasan teori dengan hasil pengamatan di S( 4ipta (harma (enpasar. Berikut dengan data-data yang diberikan langsung oleh sekolah) seperti 9dministrasi-administrasi yang berkaitan dengan keenam aspek yang di kaji. B. Saran Beberapa saran yang dapat penyusun sampaikan guna meningkatkan prestasi S( 4ipta (harma) adalah sebagai berikut 6 a. (ari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan) penggunakan multimedia dalam proses -BM masih belum maksimal. Sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dengan mengadakan latihan I4$ untuk guru) agar lebih maksimal dalam menerapkan pembelajaran yang berbasis multimedia. b. (alam proses pelatihan ekstrakurikuler dalam bidang bakat minat) disebutkan bahwa pelatih berasal dari luar sekolah. Sebaiknya pelatih ini bisa dijadikan pelatih resmi untuk sekolah) agar latihan bisa lebih intensif dan efektif.
66