Disini aggumen akan dibahas menurut bentuknya, sejauh sesuai dengan sifat semantis verba. Bentukbentuk manakah yang menjadi relevan dalam hal ini? Pada prinsipnya taka da bentuk yang harus dilewati Akan tetapi sebelum uraian pasa ini dimulai, ada satu hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu. Apa yang dirumuskan dalam judul pasal ini, tentang argument yang sesuai dengan verba, jangan sekali-kali dikacaukan dengan persesuaian dan bentuk verba dengan bentuk argument! Misalnya dalam kalusa Inggris he laughs, sufiks s pada laughs berupa bentuk verbal yang sesuai dengan bentuk he, yaitu pesona ketiga tunggal kala presen.
Persesuaian
ini adalah persesuaian (bentuk) verba dengan (bentuk) argumrn bukan inilah yang dibahas sekarang, melainkan kebalikannya, yaitu : sesuainya Argumen (menurut Perannya, entah tampak dengan pemarkahan morfemis entah tidak) Verba meteorologis memang menurut Subjek tunggal (Pronominal, neutrum) pada Subjek. Amatilah juga verba to stampede berlari tunggang-langgang : verba ini diprekdisikan (istilahnya) hanya tentang subjek yang jamak; atau to massacre membunuh [orang banyak], yang menurut adanya objek dalam bentuk jamak.
Pemarkahan ini pun tergantung dari sifat semantic verba salah satu daripadanya adalah valensi verba. Subjek berkasus nominates, Objektif lansung berkasus akuasif, dan Objek tak lansung berkasus datif. Yang perlu disadari ialah bahwa kaidah itu tidak berlaku secara antarbahasa hanya berlaku untuk bahasabahasa tertentu saja (Tambahan pula, seperti sudah anda pelajari, konsep Objek tak lansung
tidak
memadai, karena mencampuri konsep fungsi dengan konsep peran.) maka dari itu, perlu kita selidiki terlebih dahulu peran-peran manakah yang penting secara antar-bahasa, lalu perlu diketahui kasus-kasus macam apa harus dianggap sesuai dengan peran-peran tersebut.
Banyak sekali bahasa membedakan antara argumen perasa yang demikian dengan argumen penindak, misalnya bahasa rusia
Rusia 1. On ne spit 3:T:NOM tidak tidur Dia tidak tidur 2. Jemu ne spitsa 3:T:DAT tidak tidur:REFL Dia tidak dapat tidur
Guaymi
3. Toma qwe blitani
VB:3:T:ERG:3:T:ABS
Semua bahasa mempunyai struktur untuk ketransitifan oblik itu. Bandingkan contoh berikut :
Indonesia 8. Guru menguraikan (tentang) teori yang sulit itu 9. Jangan membedakan (antara) kedua hal itu 10. Mereka mempersoakan (mengenai) hal-hal itu Peserta oblik yang dikenai oleh kegiatan yang diartikan oleh verba hanya secara parsial saja, seperti contoh dengan kan di atas, dapat juga diartikan oleh akhiran focus I, dibandingkan dengan kan dalam bahasa ini, bandingkan
Indonesia 11.Dia memanasi air 12. Dia memanaskan air Menurut penafsiran tertentu, pemanasan air ditafsirkan sebagai intensif dengan verba memanaskan dan tidak seintensif itu dengan verba memanasi. Bahasa inggris sering memakai proposisi from untuk argument objektif yang dikenai hanya secara parsial (jadi sebenarnya, argumen oblik):
Inggris 13. He (ate/tasted) the bread 14. He (at/tasted) from the bread Seperti sudah disampaikan di muka, bahasa prancis memakai konstruksi berpreposisi itu untuk argumen oblik yang parsial Prancis 15. Il mange le pain 3:M:T makan:3:T:KPR ART:DEF:M roti dia makan roti itu [sampai habis]
16.
Il
mange du pain 3:M:T makan:3:T:KPR dari:ART roti dia makan roti [entah berapa banyak]
Inggris 18. At heart it like Dalam hati 3:T:SS menyenangkan:KLP dalam hati aku kurang senang
me I:T:DAT
ill buruk