Anda di halaman 1dari 6

RANCANG BANGUN PENYIRAM TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN DENGAN ENERGI ALTERNATIF SINAR MATAHARI (Sub Judul

: HARDWARE) Eko Syaula Al Farisi1, Epyk Sunarno, ST. MT2, M.Safrodin B.Sc, MT3
Mahasiswa Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 2 Dosen Pembimbing 1, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 3 Dosen Pembimbing 2, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia
1*

ABSTRAK
Budidaya anggrek saat ini mengalami perkembangan yang pesat, namun penyiraman tanaman anggrek masih dilakukan secara manual dengan variabel kelembaban sebagai pengatur waktu penyiraman. Oleh karena itu dibuatlah kontrol otomatis dalam melakukan penyiraman tanaman anggrek. Untuk mengetahui nilai suhu dan kelembaban digunakan modul SHT-11 yang mampu mendeteksi suhu dari -40C (-40F) hingga +123,8C (+254,9F) dan kelembaban relatif dari 0%RH hingga 100%RH. Penyiraman tanaman anggrek jenis Dendrobium dilakukan ketika SHT-11 mendeteksi kelembaban didalam kumbung anggrek dibawah 60% RH. Penyiraman yang dilakukan adalah dengan cara menyiramkan air dari atas langsung ke bagian akar tanaman. Metoda penyiraman tersebut dimaksudkan agar air yang disiramkan bisa langsung diserap tanaman . Sumber energi listrik sistem ini berasal dari energi matahari yang dihasilkan oleh panel surya 50WP yakni sekitar 5-20Volt dan arus 2,84 Ampere. Untuk mendapatkan tegangan 13 -14 Volt pada pengisian baterai , rangkaian buck-boost konverter memerlukan dutycycle 0,25 dengan frekuensi switching 40 Khz. Untuk pengisian baterai dengan arus pengisian 0,6 Ampere dibutuhkan waktu 16,6 jam. Kata kunci : Panel Surya, Buck-Boost Converter,Baterai ( aki )

ABSTRACT
Orchid cultivation is currently experiencing rapid growth, however watering orchids is still done manually with variable humidity as a watering timer. Therefore, automatic control was made in the conduct watering orchids. To determine the temperature and humidity values used SHT-11 module is capable of detecting the temperature of -40 C (-40 F) to +123.8 C (+254.9 F) and relative humidity from 0% RH to 100 % RH. Watering plants Dendrobium orchid species do when the SHT-11 detects the humidity inside the orchid kumbung below 60% RH.Watering is carried out by spraying water from above directly into the plant roots. The method is intended to flush water that can pour directly absorbed by plants. Sources of electrical energy system is derived from solar energy generated by solar panels which is about 5-50WP and current 20Volt 2.84 Ampere. To get a 13 -14 volt voltage at the battery charging, buck-boost converter circuit requires dutycycle 0.2 with 40 kHz switching frequency. For chargingbattery with a charging current 0.6 Amperes need 16.6 hours. Keywords : Panel Surya, Buck-Boost Converter,Battery ( accu )

I.

PENDAHULUAN Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pada tahun 2019, sebanyak 18 persen pasokan listriknya akan disuplai dari pembangkit listrik dengan energi bahan bakar 1 terbarukan atau EBT . Kini sudah mulai dikembangkan EBT yang ramah lingkungan, seperti energi surya, energi panas bumi (geothermal), energi air dan energi hidrogen. Energi Solar Cell adalah solusi pengembangan teknologi pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil dan nuklir yang dapat mempercepat pemanasan suhu bumi serta merusak lingkungan akibat dari polusi yang ditimbulkannya. Energi yang dihasilkan solar cell nantinya digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan suatu pengontrolan otomatis pada pembudidayaan anggrek. Hal ini didasari pembudidayaan anggrek yang mengalami perkembangan pesat. Anggrek yang memiliki habitat alami di hutan, sekarang banyak dibudidayakan pada rumah kaca yang biasanya menggunakan paranet atau kanopy sebagai bahan penutup dari rumah kaca agar didapatkan suhu dan kelembaban sesuai dengan habitatnya. namun saat ini penyiraman tanaman anggrek masih dilakukan secara manual dengan variabel kelembaban sebagai pengatur kapan penyiraman itu dilakukan. Oleh karena itu dibuatlah kontrol otomatis untuk menggantikan peran manusia dalam melakukan penyiraman tanaman anggrek.

dinaikkan oleh rangkaian buck-boost converter sebelum masuk ke rangkaian battery charger yang akan digunakan untuk mengisi aki.
Buck Boost konverter Battery charger

Solar sel

aki

Gambar 2.1. Blok diagram sistem pengisian battery charger

II.2 PENGGUNAAN PANEL SURYA Alat utama untuk menangkap, perubahan dan penghasil listrik adalah Photovoltaic atau yang disebut Panel Solar Cell. Dengan panel surya tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran-aliran elektron negatif dan positif didalam cell modul karena perbedaan electron. Hasil dari aliran elektronelektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan untuk mengisi aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan. II.3 PERENCANAAN DAN PEMBUATAN BUCK BOOST CONVERTER Konverter buck-boost digunakan untuk menaik-turunkan tegangan input agar tegangan output dari solar cell sebesar 5 - 21 volt dapat diregulasi atau diatur pada tegangan charging sebesar 14.5 volt. Penggunaan konverter buckboost ini karena tegangan keluaran dari sel surya bersifat fluktuatif (selalu berubah) berdasarkan perubahan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan sel surya. Gambar rangkaian dasar buck boost Converter ditunjukkan pada Gambar 2.2.

II.

PERENCANAAN SISTEM II.1 KONFIGURASI SISTEM Blok diagram secara keseluruhan dari sistem ditunjukkan pada Gambar 2.1. Energi cahaya matahari yang diterima permukaan panel surya diubah menjadi aliran listrik dc oleh elektron-elektron dari photovoltaic. Tegangan keluaran dari panel surya akan diturunkan dan

Gambar 2.2. Rangkaian dasar buck-boost konverter


1

http://klikm.net/read/3174/pln-targetkan-bahan-bakar-energi-terbarukan

Dalam mendesain buck - boost converter harus memperhatikan parameter-parameter yang diinginkan antara lain tegangan masukan, tegangan keluaran, arus keluaran yang diinginkan, frekwensi switching serta luas core inti ferit dan lain-lain. Untuk mendesain rangkaian konverter buckboost, perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa variabel, yaitu: Frekuensi switching : 40 KHz Tegangan output : 14,5 Volt Tegangan input : 5V 21Volt Arus beban / Arus input : 2,84 Ampere (max) Dari data yang ditetapkan diatas, dapat dihitung nilainilai komponen yang digunakan, yaitu: 1. Perhitungan duty cycle 14.5 = = = 0.744 + 14.5 + 5 2. Perhitungan nilai dari induktor iL = 25% IL = 25/100 . 3.066 = 0,7665 = 10 = 10 x 15,16 = 151,6

Dipergunakannya kapasitor 1.129mF, dikarenakan kapasitor dengan nilai 44,64 uF tidak dapat ditemukan di pasaran. 5. Perhitungan jumlah lilitan inductor

= =

151,6 2,84 0,251,61

104

430 ,544 0,40

104

= 10,8 atau dibulatkan menjadi 11 lilitan = 2 + 40% 2

= 2 3.14 1 8.8 + 40% 2 3.14

1 8.8

= 55,624 + 40% 55,624 = 77,73 II.4 REGULATOR Rangkaian regulator dapat dilihat pada Gambar 2.3 yang berguna untuk memberikan tegangan yang sesuai dengan kebutuhan, sifat dari rangkaian regulator ini seperti halnya pada trafo step down yang akan memberikan penurunan tegangan tetapi hanya pada tegangan dan arus kecil.

3. Menentukan diameter inductor Penentuan diameter kawat email sesuai dengan table AWG yaitu arus induktor Io sebesar 1,15 Ampere dengan split 3 maka jenis AWG 23 maka diameter kawat email induktor yang digunakan adalah jenis ukuran 0,57 mm (1,162 Ampere). 4. Perhitungan nilai dari kapasitor = 14,57 0,013

= 1,129
Gambar 2.3 Rangkaian Regulator

III. PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM


Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan evaluasi terhadap rangkaian, agar diperoleh kinerja yang lebih baik. Kinerja yang lebih baik didapatkan dengan melakukan perbaikan terhadap komposisi rangkaian yang mengalami kekeliruan yang diketahui saat melakukan pengujian. 3.1. Pengujian panel surya Pengujian panel surya merupakan pengujian awal secara hardware, dimulai dari pengukuran tegangan keluaran panel surya pada pukul 07:00 hingga 17:00 dan pukul 20:00 Pengukuran Vshort dilakukan dengan hambatan resistor 20W10J. Tabel 3.1 Hasil pengukuran panel surya. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Waktu 07.00 07.30 08.00 08.30 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00 11.30 12.00 12.30 13.00 13.30 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 17.00 20.00 V open (volt) 19.10 19.23 19.42 19.25 19.56 19.28 19.77 19.80 20.2 19.9 19.84 19.90 19.88 20.3 19.9 17.4 17.2 17 16.8 15.5 5.6 V short (volt) 19.07 19.19 19.32 19.23 19.52 19.26 19.73 19.76 20.0 19.8 19.82 19.89 19.86 20.2 19.5 17.2 16.8 16.5 13 15.3 0

Pengujian Buck - Boost converter dilakukan pada keluaran rangkaian buck - boost Converter. Buck boost Converter memperoleh tegangan masukan sebesar 20 Vdc, dan di sisi keluaran diberi beban berupa resistor 68. Pada saat tidak ada switching maka besar tegangan keluaran sama dengan tegangan masukan 20 Vdc. Apabila mosfet pada Buck Boost converter diberi frekuensi switching sebesar 40 kHz dengan duty cycle 10% - 80% maka tegangan keluaran akan naik turun.

No.

Vinput (volt)

Duty Cycle

Voutput
prak

Voutput teori (volt)

(volt)
1 2 3 4 5 6 7 8 20 20 20 20 20 20 20 20 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 4.5 8.8 11.1 13.2 18.5 26 41.3 78.2 2.2 5 8.57 13.3 20 30 46 80

3.3 Totempole Rangkaian ini digunakan mendrive switching untuk buck boost converter secara analog yang menggunakan IC Timer 555 dan KA 393 sebagai ic pewaktu.

3.2. Pengujian Buck Boost converter Perhitungan Teori 151.6 uH Pengukuran dengan LCR meter 177.4 uH

Keterangan Buck-Boost Gambar 4.7 PWM analog dan totempole

Untuk pengujiannya dapat dilihat pada Gambar 4.6 dibawah ini, dimana pada saat frekuensi 40kHZ diperoleh 2,5 kotak horizontal dengan time/div 10us dan volt/div 5Volt.

IV KESIMPULAN 1. Pada proses pengisian batteray arus yang mengalir kurang lebih 0,4 0,55 ampere tergantung pada kondisi aki, sedangkan arus output sistem sebesar 1,2 Ampere. Desain dari kumbung anggrek yang terbuat dari bahan Plastic Polycarbonate cukup menyulitkan proses penurunan suhu karena masih ada penyerapan suhu dari luar. Ketika dilakukan pegisian tanpa melalui Buck boost Converter ( dari panel surya melalui battery charger langsung ke aki ) arus pengisiannya dapat mencapai 2,6 Ampere.

2.

3.

Gambar 4.8 sinyal PWM 40kHZ 3.4 Inverter Untuk pengujian inverter dilakukan dengan cara pembebanan secara bergantian agar bisa mengetahui arus yang mengalir, cos Q, dan dayanya. Beban yang digunakan yaitu solder, kipas, dan lampu. Tabel 4.4 Tabel Pengujian Inverter Vin (Volt) 12 Vout (Volt) 253 Iin (A) 0 Iout (A) 0 Daya (Watt) Cos Q V. DAFTAR PUSTAKA 1. DESDM (2007), PLN Targetkan Pemakaian Energi Listrik Terbarukan 10 %, Jakarta. diakses tanggal : 13/01/2009 21:09 dari DESDM (2007). http://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/129-plntargetkan-pemakaian-energi-listrik-terbarukan-10.html 2. Beban DESDM (2007), Pertumbuhan Permintaan Tenaga Listrik 7,1% Per Tahun, Jakarta. diakses tanggal : 13/01/2009 21:25 dari DESDM (2007). http://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/116pertumbuhan-permintaan-tenaga-listrik-7-1-pertahun.html Rashid, Muhammad H., Power Electronic Circuit, Devices, and Apllications, Second Edition, PrenticeHall International, Inc, 1993. Iklanum, Cara kerja baterai aki, Jakarta diakses tanggal : 15/06/2009 20:15 dari iklanum. http://www.iklanumum.com/forum/index.php/topic,30.0. html Bagus Mahendrawan, DESAIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK HYBRID UNTUK SISTEM PENERANGAN DI TAMBAK , Proyek Akhir 2008. Datasheet of IRF540 N-CHANNEL 100V - 0.055 W 22A TO-220 LOW GATE CHARGE STripFET II POWER MOSFET. diakses tanggal : 9/06/2009 08:25 dari alldatasheet.

Tanpa 3. Solder (40 watt) Kipas (20 watt) Kipas + Solder Lampu pijar (100 watt) 5.

12

242

0.98

0.1

237.16

4.

12

240

0.11

0.12

28.8

0.99 lag 0.99 lag

12

160

0.2

0.26

41.6

12

100

0.25

0.3

30

0.97 lad

6.

http://www.alldatasheet.com/datasheetpdf/pdf/17799/PHILIPS/IRF540.html 7. Uoguelph, Motorcycle battery charger, Jan Hamer diakses tanggal : 9/06/2009 08:15 dari Uoguelph. http://www.uoguelph.ca/~antoon/circ/lader.htm Prastilastiarso,Joke, Elektronika Daya 2, materi kuliah,2004.

8.

Anda mungkin juga menyukai