Perencanaan Karangan
1. 2. 3. 4. 5. Pemilihan Topik Topik dan Judul Kalimat Tesis Kerangka Karangan Bentuk Kerangka
Pemilihan Topik
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih topik: 1. Topik itu layak dibahas dan ada manfaatnya bila dibahas. 2. Topik cukup menarik terutama bagi penulis. 3. Topik itu dikenal baik 4. Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai 5. Topik ini tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
Kalimat Tesis
Kalimat Tesis adalah perumusan singkat yang mengandung tema dasar dan terdapat sebuah gagasan sentral yang menonjol dari sebuah karangan. Perumusan singkat tesis karangan ilmiah berupa: 1. Perumusan topik dan tujuan 2. Penekanan topik sebagai pengungkapan pemikiran 3. Pembatasan dan ketepatan rumusan 4. Kalimat lengkap baik tunggal maupun majemuk bertingkat 5. Kata khusus dan denotatif (lugas) 6. Kalimat pernyataan positif bukan kalimat tanya, seru atau negatif 7. Pernyataan yang dapat meramal, mengembangkan dan mengendalikan tulisan 8. Pernyataan obyektif dan dapat diuji kebenarannya
Contoh
Topik : Upaya meningkatkan penjualan sepatu Bata di ASEAN 2003 Tujuan :membuktikan bahwa sepatu bata Indonesia diminati oleh konsumen di ASEAN 2003 Tesis : Pemasaran sepatu bata di ASEAN 2003 dapat ditingkatkan dengan mempertinggi daya saing terhadap produk lain
Kerangka Karangan
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang mengandung ketentuan bagaimana kita menyusun karangan itu. Kegunaan kerangka karangan : 1. Membantu penulis menyusun karangan secara teratur dan tidak membahas ide sampai dua kali, serta dapat mencegah penulis keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul. 2. Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan serta memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut. 3. Memperlihatkan kepada penulis tambahan-tambahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti.
Bentuk kerangka
Sebuah kerangka karangan dapat dibedakan atas kerangka kalimat dan kerangka topik. 1. Kerangka kalimat menggunakan kalimat berita yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik maupun sub-sub topik. 2. Kerangka topik setiap butir dalam kerangka terdiri dari topik yang frase bukan kalimat lengkap. Menyusun kerangka berarti memecah topik, menjadi subtopik dan mungkin menjadi sub-sub topik.
Contoh
Topik : Upaya meningkatkan penjualan sepatu Bata di ASEAN 2003 I. Penjualan yang sedang berlangsung II. Peningkatan Penjualan III. Prospek Penjualan 2004
Setelah diperoleh kerangka kasar, penulis memikirkan rincian setiap bab kasar di atas menjadi kerangka yang lebih rinci I. Penjualan yang sedang berlangsung 1.1 Konsep Penjualan Tradisional 1.2 Kualitas Produk 1.3 Promosi II. Peningkatan Penjualan Periode 2004 2.1 Strategi Penjualan 2.2 Kualitas Produk Standar Internasional 2.3 Promosi Multimedia