Anda di halaman 1dari 10

AYO UJI PEMAHAMAN ANDA

1. (a) Poros di O. Lengan momen dan momen tiap gaya:




Gaya (N) Lengan torsi (m) Torsi, l
F
(Nm) Arah
5,0

6,0

8 sin


8 cos

10 cos
OE = 1 2
2
1
=

OD = ( ) 5 , 1 3
2
1
=

OE = 1,0



OD = 1,5
OC = 1 2
2
1
=
1 5 = 5



1,5 6 = 9

67 , 6
25 , 3
5 , 1
8 0 , 1 =
|
|
.
|

\
|
+
66 , 6
25 , 3
1
8 5 , 1 =
|
|
.
|

\
|

02 , 6 53 cos 10 0 , 1 =
berlawanan



searah


berlawanan

searah

searah

Torsi total adalah
( ) Nm 01 , 10 Nm 02 , 6 66 , 6 67 , 6 9 5 = + = Et

(b) Poros di A

Lengan momen dan momen tiap gaya:
Gaya (N) Lengan torsi (m) Torsi, l
F
(Nm) Arah
5,0

10 sin 53

8 sin

6
AB = 2

AE = ( ) 5 , 1 3
2
1
=


BC = 3,0

AD = 3,0
2 5 = 10


1,5 10 sin 53 = 11,98

3,0 8 sin = 19,97

0 , 8 6 0 , 3 =
berlawanan


searah

berlawanan

searah

Torsi total adalah
( ) Nm 99 , 9 8 97 , 19 98 , 11 10 = + = Et

2.

(a) melalui pusat O.
Jarak partikel A dan B terhadap poros O adalah r
A
= r
B
= 0,5 m.
Momen inersia terhadap poros O dapat dihitung dengan persamaan
( )( ) ( )( ) 5 , 2 5 , 0 5 5 , 0 5
2 2 2 2 2
= + = + = E =
B B A A i i
r m r m r m I kg m
2

(b) melalui salah satu bola (misal A)
Partikel A terletak pada poros, sehingga jarak partikel ini terhadap poros A sama dengan nol
(r
A
= 0). Jarak partikel B terhadap poros A, adalah r
B
= 1 m.
Momen inersia terhadap poros A adalah
( )( ) 0 , 5 1 5 0
2 2 2 2
= + = + = E =
B B A A i i
r m r m r m I kg m
2


3.

(a) Kecepatan sudut , momen inersia terhadap sumbu-Y adalah
I = Ma + Ma + mb + mb = 2Ma
(b) Berputar pada bidang XY terhadap poros melalui O (sumbu z)
I = Ma + Ma + mb + mb = 2(Ma + mb)

4. Massa gerinda m = 4 kg
Jari-jari r = 8 cm = 0,08 m
Kecepatan sudut = 1200 rpm = 40 rad/s
Selang waktu t = 15 s
kecepatan awal
0
= 0
Batu gerinda berbentuk silinder pejal, sehingga momen inersianya adalah
( )( ) 0128 , 0 08 , 0 4
2
1
2
1
2 2
= = = mr I kg m
2

(a) Dengan menggunakan persamaan gerak rotasi maka percepatan sudut gerinda
(t) = 0 + t
t
t e e
o
3
8
15
0 40
0
=

=
t
t
rad/s
2

(b) Momen gaya, yang dihasilkan
( ) t t o t 034 , 0
3
8
0128 , 0 = = = I Nm
(c) Sudut putar () yang ditempuh selama selang waktu 15 s
( ) t t o e u 300 15
3
8
2
1
0
2
1
2 2
0
= |
.
|

\
|
+ = + = t t rad

5.

Momen inersia bola pejal, I adalah
( )
2 2 2
5
8
2
5
2
5
2
Mx x M MR I = = =
Percepatan sudut adalah
Mx
F
Mx
Fx
Mx
Mx
I 8
5
8
5
8
5
5
8
2 2
2
= =
E
=
E
=
E
=
t t t
o
Percepatan tangensial benda, a
t

M
F
Mx
Fx
t a
t
8
5
8
5
= = = o

7.

Torsi terhadap sumbu pusat adalah TR = t dengan kelembaman rotasi katrol adalah I
(terhadap sumbu pusat). Dari o t I = E diperoleh o I TR=
2
R
Ia
R
I
T = =
o

Timba bergerak ke bawah dengan percepatan a. Dari hukum kedua Newton diketahui:
ma T mg
ma F
=
= E

Substitusikan nilai
2
R
Ia
R
I
T = =
o
sehingga didapat
|
.
|

\
|
+ = + =
=
2 2
2
R
I
m a
R
Ia
ma mg
ma
R
Ia
mg

Maka percepatan a
2
R
I
m
mg
a
+
=

8.

Katrol dianggap licin ( = 0)
Massa 1 (m
1
)
Dari hukum II Newton T
1
= m
1
a
Katrol berotasi searah jarum jam, sehingga gaya T
1
menghasilkan momen gaya searah jarum
jam dan gaya berlawanan arah jarum jam. Dari hukum II Newton
0 = = E o t I
T T T R T R T = = =
2 1 2 1
0
Dari diagram gaya pada m
2

Dari hukum II Newton untuk gerak translasi pada m
2
,m
1

a m F
2
= E
a m g m T
2 2 2
= + dan T
1
= m
1
a
Substitusikan kedua persamaan di atas sehingga diperoleh
( )
1 2 1 2 2
2 2 1
m m a a m a m g m
a m g m a m
+ = + =
= +

2 1
2
m m
g m
a
+
=
Jika katrol ikut berputar bersama tali ( 0). Penggunaan hukum II Newton untuk gerak
rotasi katrol memberikan
o t I = E
( ) Ia R T T
R
a
I I R T R T
=
= =
2
2 1
2 1
o

dari persamaan di atas diperoleh
( ) ( )
1 2 2 2 1
m m a g m T T + =
substitusikan nilai T
1
T
2
sehingga didapatkan
( ) ( )
1 2 2
2
m m a g m
R
a
I + = |
.
|

\
|

|
.
|

\
|
+ =
2
1 2 2
R
I
m m a g m
2
1 2
2
R
I
m m
g m
a
+
=
Katrol dianggap sebagai silinder pejal maka
2
2
1
MR I = dan percepatan sistem menjadi
M m m
g m
R
MR
m m
g m
a
2
1
2
1
1 2
2
2
2
1 2
2
+
=
+
=

9. Massa bumi M = 6,0 10
24
kg
Jari-jari orbit R = 1,5 10
11
m
Waktu rotasi t = 365 hari = 3,2 10
7
s
Momen inersia bumi
2
5
2
MR I = (bumi dianggap bola pejal)
Kecepatan sudut bumi rad/s
10 2 , 3
2
hari 365
putaran 1
7

= =
t
e
Energi kinetik rotasi dari bumi terhadap matahari
( )( ) J 10 05 , 1
10 2 , 3
2
10 5 , 1 10 0 , 6
5
1
5
2
2
1
2
1
2 32
2
7
2
11 24 2 2 2
t
t
e e =
|
|
.
|

\
|

= = = MR I EK

10. Momen inersia cincin tipis
( )( ) 0173 , 0 08 , 0 7 , 2
2 2
= = = MR I kg m
2

Energi kinetik rotasi cincin
( )( ) J 08 , 0 3 0173 , 0
2
1
2
1
2 2 2
t t e = = = I EK

11. Untuk menghitung total energi kinetik benda menggelinding, terlebih dahulu hitung massa m,
momen inersia I dan kecepatan sudut .
Massa dapat dihitung dari berat
kg 175 , 0
10
75 , 1
= = = =
g
w
m mg w
Momen inersia bola pejal
( )( )
6
2
3 2
10 32 , 47 10 26 175 , 0
5
2
5
2

= = = mR I kg m
2

Kecepatan sudut dapat dihitung dengan
50
10 26
3 , 1
3
=

= = =

R
v
R v e e rad/s
Total energi kinetik
( )( ) ( )( ) J 21 , 0 50 10 32 , 47
2
1
3 , 1 175 , 0
2
1
2
1
2
1
2 6 2 2 2
= + = + =

e I mV EK

12.
Pada soal ini EK translasi dan rotasi bola diubah menjadi EP di titik henti, yaitu h dari lantai.
Sehingga dapat ditulis
EPdasar + EKdasar = EPpuncak + EKpuncak
0
2
1
2
1
0
2 2
+ = |
.
|

\
|
+ + mgh I mv e
Untuk bola pejal maka persamaan di atas menjadi
mgh
R
v
mR mv =
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
+
2
2
2 2
5
2
2
1
2
1

m 28
10
20
10
7
5
1
2
1
2
2 2
= =
= +
h
gh v v


13. Perbandingan momen inersia sistem sebelum dan sesudah tangan direntangkan dapat dicari
dengan menggunakan prinsip kekekalan momentum
L
0
= L
1

I
0

0
= I
1

1

( )
5
2
2
8 , 0
0
1
1
0
= = =
t
t
e
e
I
I

Energi kinetik sebelum (EK
0
) dan sesudah (EK
1
)
5 , 2
64
400
5
2
2
1
2
1
2
1 1
2
0 0
1
0
= = =
e
e
I
I
EK
EK


14. Piringan dan meja putar dianggap sebagai silinder pejal, sehingga
momen inersia piringan
2
2
2
1
mR I =
momen inersia meja putar
2
1
2
1
MR I =
momentum sudut mula-mula
2 2
1 1 1
2
1
2
1
R M MR I L e e e = |
.
|

\
|
= =
kecepatan akhir sistem (piringan +meja putar)
e e e ' = ' = '
2 1

dengan menggunakan hukum kekekalan momentum
( )
e e
e e
e e
e e e
m M
M
m M M
mR MR R M
I I R M
L L L L
+
= '
' + =
'
|
.
|

\
|
+ =
' + ' = +
' + ' = +
2 2 2
2 2 1 1
2
2 1 2 1
2
1
2
1
2
1
0
2
1


15.

Misalkan berat beban adalah w.
Berat yang dipikul si adik w
a

Berat yang dipikul si kakak w
k
= w w
a

dimana w
K
lebih berat 50% dari w
A
sehingga
w
k
= 0,5w
a
+ w
a
= w
a
(1 + 0,5) = 1,5 w
a

Dengan menggunakan persamaan kesetimbangan statis 0 = E
x
F dan 0 = E
y
F .
0 = E
x
F (w
a
sebagai poros)
w
a
(0) w(x) + w
k
(2) = 0
2w
k
= wx
dimana w = w
a
+ w
k
= w
a
+ 1,5w
a
= w
a
(1,5 +1) = 2,5w
a

sehingga 2(1,5w
a
) = 2,5w
a
x
3w
a
= 2,5w
a
x x = 1,2 m dari si adik

16. Dari prinsip kesetimbangan 0 = E
y
F
F F F F F
w F F F
S S R
b S R
+ = = +
= +
150 0 150
0

karena papan terangkat dari penopang di R, maka R = 0. Pilih titik O sebagai poros,

sehingga dengan syarat kesetimbangan rotasi 0 = Et
(1)(F
S
) 2F = 0
150 + F 2F = 0 F = 150 N
jadi gaya minimum yang diperlukan agar penampang terangkat adalah 150 N.

17. w
B
= 30 N
w
b
= 18 N
AC = 60 cm = 0,6 m
AB = 80 cm = 0,8 m

Gaya yang bekerja pada batang adalah berat batang (w
b
) dengan titik kerja tepat di tengah
batang, tegangan tali T dan gaya pada kabel dengan komponen horizontal H dan komponen
vertikal P. Tetapkan titik A sebagai poros, sehingga gaya pada engsel (H dan P) dan tidak
menghasilkan torsi karena garis kerja melalui poros A
0 = E
A
t
+w
b
(0,4) + w
B
(0,8) T sin (0,8) = 0
7,2 + 24 = 0,8 T sin
T sin = 39
65
6 , 0
39
sin
39
= = =
u
T N

18. (a) Tetapkan titik A sebagai poros, sehingga 0 = E
A
t
( ) ( ) ( ) ( )( ) 0
2
3
2
1
100
2
1
50 0 0 0 = |
.
|

\
|
|
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|
+ + + L T L L T P H
X

0
3
1
100
2
50
= + LT L L
0
6
2 600 150
=
+ LT L L

N 375
2
750
2 750
= =
=
T
LT L


(b) Gaya horizontal pada engsel, H, dihitung dengan 0 = E
X
F dan gaya vertikal, P, dihitung
dengan 0 = E
Y
F
0 = E
X
F
3 5 , 187 3
2
1
375 30 cos 0 = |
.
|

\
|
= = = = + T T H T H
X X
N
dan
0 = E
Y
F
( )( ) N 5 , 37 375 5 , 0 150 150
0 100 50
= = =
= + +
Y
Y
T P
T P

Tanda negatif menyatakan bahwa arah P yang sesungguhnya adalah ke bawah, berlawanan
dengan arah pemisalan semula.
(c) Besar gaya engsel, F
A
, dihitung dengan dalil Pythagoras

( ) ( ) N 9 , 326 5 , 37 3 5 , 187
2
2
2 2
= + = + = P H F
A


19.

Titik berat sistem (x
G
) diukur dari poros benda bermassa m = 4,00 kg (pada keadaan ini poros
benda 4 kg ditetapkan memiliki x = 0)
( )( ) ( )( ) ( )( )
m
6
5
00 , 6 00 , 2 00 , 4
5 , 1 00 , 6 5 , 0 00 , 2 0 00 , 4
3 2 1
3 3 2 2 1 1
=
+ +
+ +
=
+ +
+ +
=
E
E
=
m m m
x m x m x m
m
x m
x
i
i i
G


20. Tiap kaki depan menopang 1500 N dari beratnya (berat kuda adalah 5000 N).
(a) Berat yang ditopang kedua kaki belakang kuda
N 3500 1500 5000 = = w
beban kaki kanan = F
1

beban kaki kiri = F
2

Agar setimbang maka beban pada sisi kanan harus sama dengan sisi kiri sehingga
F
1
+ 1500 = F
2

dan F
1
+ F
2
= 3500 N
dari kedua persamaan didapat F
1
= 2500 N dan F
2
= 3500 2500 = 1000 N
(b) Gunakan F
1
sebagai poros
F
3
= 1500 N
F
2
= 1000 N
x
1
,y
1
= 12;0
x
2
,y
2
= 0;0,5
( )
cm 2 , 7
2500
18000
1000 1500
0 12 1500
= =
+
+
=
E
=
w
w
x
X
G

( )( )
cm 2 , 0
2500
500
1000 1500
5 , 0 1000 0
= =
+
+
=
E
=
w
w
y
Y
G

maka titik berat kuda (7,2;0,2) dari kaki kanan belakang.

21. Titik berat kerucut cm 25 , 11
4
45
4
5
10
4
1
10
1
= = + = + = s y
Titik berat silinder cm 5 10
2
1
2
= = y

Letak titik berat sistem (dari alas silinder) =
2 1
2 2 1 1
A A
y A y A
A
y A
i
i i
+
+
=
E
E

( )( ) ( )( )
cm 598 , 6
192 66
5 192 25 , 11 66
=
+
+
=
t t
t t


22. Luas A
1
(ABCE) = 60 60 = 3600 cm
2

Titik berat x
1
= 0 ; y
1
= 30 cm
Luas A
2
(EDCE) = Luas segitiga
A
2
= 900 30 60
2
1
= cm
2

Titik berat x
2
= 0 ; y
2
= 10 30
3
1
= cm
Titik berat bidang yang diarsir adalah
2 1
2 2 1 1
A A
y A y A
A
y A
i
i i
+
+
=
E
E

( )( ) ( )( )
cm 26
4500
117000
900 3600
10 900 30 3600
= =
+
+

Jadi titik berat sistem dari alas bidang adalah 26 cm

23. L
1
= 6 cm x
1
= 3 cm ; y
1
= 3 cm
L
2
= 4 cm x
2
= 2 cm ; y
2
= 5 cm
L
3
= 6 cm x
3
= 6 cm ; y
3
= 3 cm
L
4
= 4 cm x
4
= 6 cm ; y
4
= 6 cm

koordinat titik berat benda
( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )
cm 1 , 3
4 6 4 6
6 4 6 6 2 4 3 6
4 3 2 1
4 4 3 3 2 2 1 1
=
+ + +
+ + +
=
+ + +
+ + +
=
E
E
=
L L L L
x L x L x L x L
L
x L
x
i
i i
G

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )
cm 0 , 4
4 6 4 6
6 4 3 6 5 4 3 6
4 3 2 1
4 4 3 3 2 2 1 1
=
+ + +
+ + +
=
+ + +
+ + +
=
E
E
=
L L L L
y L y L y L y L
L
y L
y
i
i i
G

Jadi koordinat titik berat benda adalag (x
G
,y
G
) = (3,1;4,0)

Anda mungkin juga menyukai