Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr.Dra Emosda, M.Pd Kons Aulia Sanova, ST, M.Pd Disusun Oleh ; Kelompok I
Anggota : Aprizal (A1C112015) Dhani Windra Gusva (A1C112010) Meta Tria Putri (A1C112024) Meylani Dita Rakhmawati (A1C112036) Sepriani (A1C112034) Shintia Putri Amalia (A1C112031) Reni Dewita Sari (A1C112030)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami serta orang tua kami yang senantisa mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini berjudul tentang Teori Belajar Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Makalah ini menjelaskan tentang p en g a p l i ka s i a n T e or i b e l a jar
S i b er n e t i k d a l a m k e g i a t a n p r o s e s pe m b e l a j a r a n . D a l a m t i a p s ub - b ab y a n g d ib a h a s m er up a k a n i n f or m a si y an g sesuai dengan materi yang sedang dibahas. M a k a l a h i n i d i s a ji k a n s e c ar a s i s t e m a t i s s e h i n gga m e m u d a h ka n pembaca untuk memahaminya. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna.
Jambi,
Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................ BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 1.3 Tujuan ................................................................................................... BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................... 2.1 2.2 2.3 2.4 Pengertian Teori Belajar Sibernetik.............................. Aliran-Aliran Teori Belajar Sibernetik........................... Aplikasi Teori Belajar Sibernetik ................................... Kelebihan dan Kelemahan Teori sibernetik....................
10 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa. Untuk
membelajarkan seseorang, diperlukan pijakan teori agar apa yang dilakukan guru, dosen, pelatih, instruktur maupun siapa saja yang berkeinginan untuk
membelajarkan orang dapat berhasil dengan baik. Ada dua pijakan teori yang dapat dijadikan pegangan agar pembelajaran berhasil dengan baik. Kedua teori tersebut adalah teori belajar yang bersifat deskriptif. Teori ini memberikan bagaimana seseorang melakukan kegiatan belajar. Teori belajar yang banyak diterapkan oleh para ahli pembelajaran itu meliputi teori behavioristik, teori kognitivistik, teori humanistik, dan teori belajar sibernatik. Semua teori belajar tersebut memiliki aplikasi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Demikian juga halnya dengan teori belajar sibernatik sebagaimana akan dipaparkan oleh penyusun dalam makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana pengertian belajar menurut teori sibernetik ? Apa saja aliran-aliran teori belajar sibernetik itu ? Bagaimana aplikasi teori belajar sibernetik ? Apa saja Kelebihan dan Kelemahan teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran ?
1.3
Tujuan
Makalah ini bertujuan kepada semua tenaga pendidik diharapkan memiliki kemampuan untuk mengkaji hakekat belajar menurut teori sibernetik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran.
BAB II PEMBAHASAN
which can be mapped using loops (or more complicated looping structures) in the network defining the flow of information. Systems of automatic control will of necessity use at least one loop of information flow providing feedback." Artinya
studi mengenai sistem yang bisa dipetakan menggunakan loops (berbagai putaran) atau susunan sistem putaran yang rumit dalam jaringan yang menjelaskan arus informasi. Sistem pengontrol secara otomatis akan bermanfaat, satu putaran informasi minimal akan menghasilkan feedback. Sementara Ludwig Bertalanffy memandang fungsi sibernetik dalam
(transfer of information) between systems and environment and within the system, and control (feedback) of the system's function in regard to environment.
Sibernetika adalah teori sistem pengontrol yang didasarkan pada komunikasi (penyampaian informasi) antara sistem dan lingkungan dan antar sistem, pengontrol (feedback) dari sistem berfungsi dengan memperhatikan lingkungan. Seiring perkembangan teknologi informasi yang diluncurkan oleh para ilmuwan dari Amerika sejak tahun 1966, penggunaan komputer sebagai media untuk
menyampaikan informasi berkembang pesat. Teknologi ini juga dimanfaatkan dunia pendidikan terutama guru untuk berkomunikasi sesama relasi, mencari handout (buku materi ajar), menerangkan materi pelajaran atau pelatihan, bahkan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Prinsip dasar teori sibernetik yaitu menghargai adanya 'perbedaan', bahwa suatu hal akan memiliki perbedaan dengan yang lainnya, atau bahwa sesuatu akan berubah seiring perkembangan waktu. Pembelajaran digambarkan sebagai : INPUT => PROSES => OUTPUT Teori sibernetik diimplementasikan dalam beberapa pendekatan pengajaran (teaching approach) dan metode pembelajaran, yang sudah banyak diterapkan di Indonesia. Misalnya virtual learning, e-learning, dll. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik, namun yang lebih utama lagi adalah sistem informasi yang akan dipelajari siswa. Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi, sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar yang berbeda.
B. Teori Belajar Menurut Pask dan Scott Menurut Pask dan Scott, ada dua macam cara berpikir yaitu cara berpikir serialis dan cara berpikir wholist atau menyeleruh. Pendekatan serialis yang dikemukakannya memiliki kesamaan dengan pendekatan algoritmik. Sedangkan cara berpikir menyeluruh (wholist) adalah berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi. - Siswa tipe wholist atau menyeluruh cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum kemudian bergerak ke yang lebih khusus. - Sedangkan siswa tipe serialist cenderung berpikir secara algoritmik. Teori sibernetik sebagai teori belajar dikritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari teori ini memandang manusia sebagai pengolahan informasi, pemikir, dan pencipta. Sehingga diasumsikan manusia mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.
informasi dimana pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu. 2. Stimulus yang diproses melalui tahap-tahapan tadi akan mengalami perubahan
bentuk ataupun isinya. 3. Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas. Dari ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen. Komponen struktur dan pengatur alur pemrosesan informasi (proses kontrol). Komponen-komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas bentuk informasi, serta proses terjadinya lupa dan Ketiga komponen tesebut adalah: Sensory Recoptor (SR) Sensory Recptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti. Warking Memory (WM) Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya. 6
Artinya agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah informasi tidak melebihi kapasitas disamping melakukan
pengulangan. Long Term Memory (LTM) Dalam Long Term Memory (LTM) diasumsikan : 1) 2) 3) Berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu Mempunyai kapasitas tidak terbatas Sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia tidak akan pernah
terhapus atau hilang. Persoalan lupa pada tahapan ini disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali informasi yang diperlukan. Sejalan dengan teori pemrosesan informasi, Asubel (1968) mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi struktur kognitif yang telah dimiliki individu. Berpijak pada kajian diatas, Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan bahwa pengetahuan ditata di dalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci. Proses pengelolaan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrival). Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan.
Tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menarik perhatian Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa Merangsang ingatan pada pra syarat belajar Menyajikan bahan rangsanyan Memberikan bimbingan belajar Mendorong unjuk kerja Memberikan balikan informative Menilai unjuk kerja Meningkatkan retensi dan alih belajar
Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi, antara lain :. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cara berpikir yang berorientasi pada prses lebih menonjol Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja
dan
Kelemahan
Teori
Sibernetik
dalam
Kegiatan
Setiap orang bisa memilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan
untuk dirinya, dengan mengakses melalui internet pembelajaran serta modulnya dari berbagai penjuru dunia.
b) Kelemahan
Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan. Ulasan teori ini cenderung ke dunia psikologi dan informasi dengan mencoba melihat mekanisme kerja otak. Pada akhirnya, masing-masing aliran teori belajar ini mengandung keunggulankeunggulan dan kelemahan-kelemahannya sendiri yang harus kita ketahui untuk dapat mengkombinasikan dalam penerapannya dengan pendekatan belajar yang lain sehingga dicapai hasil proses belajar yang lebih baik.
3.1 KESIMPULAN
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Teori ini mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang dipelajari. Oleh sebab itu, teori sibernetik berasumsi bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Teori ini kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh aliran teori sibernetik antara lain Landa, Pask dan Scott berdasarkan konsepsi-konsepsinya. Konsepsi Landa dengan model pendekatan tipe serialist dan whoslist. Selanjutnya, teori sibernetik dipertegas melalui aplikasi teori pengelohan informasi dalam pembelajaran antara lain dirumuskan dalam teori Gagne dan Briggs yang mendeskripsikan adanya kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganisasian/urutan pembelajaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budingsih.2002.Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta : FIP UNY Hamzah B. Uno.2006.Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara Internet, Teori Sibernetik, P.1 (tanggal 27 Oktober 2013) http://tujuhpemuda.multiply.com/yournal/item/3/teori-sibernetik http://wishing99blogspot.com/2008/05/laporanbacaan buku-judul-teoribelajar.html Suciati dan Irwan, P.2001.Teori Belajar dan Motivasi.Jakarta : Depdiknas, Dirjen PT, PAU.