Tawil Terhadap Aayatul Kursy
Tawil Terhadap Aayatul Kursy
Bismillaahi aktubu,
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang
Maha Hidup (Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha
Mengerti, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Mencipta) lagi Maha
Kekal yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang
dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-
apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (Yang tak
terjangkau indera dan pengetahuan Mahkluq-Nya yakni dari Dzat-Nya dan
sifat-sifatnya serta ketetapan-Nya yang luas dan teperinci serta yang Maha
Memiliki sifat-sifat yang besar yang yang tak tertandingi keagungannya dan
kesantunannya).
Beliau bersifat dengan sifat-sifat-Nya yang Ia Maha Terpuji atas hal tsb
untuk selama-lamanya. Jadi, Beliau senantiasa memiliki sifat hati-hati dan
meliputi keadaan hamba-hamba-Nya.
Tiada akan ditemukan Sang Maha Mencipta di seluruh yang hadir ataupun
tidak hadir, yang hidup atau mati, yang laki-laki atau perempuan dari selain
diri-Nya, hanya diri-Nyalah yang Maha Membuka semua penghalang dan
Maha Menunjuki hamba-hamba-Nya kepada Syari’at dan Minhaj-Nya yang
lurus.
Hendaklah mereka bermunajat kepada Dzal Jalaali wal Ikraam (Yang Maha
Memiliki kesucian, keperkasaan, kebesaran, keagungan dan kemuliaan lagi
Maha Menolong, Maha Memaafkan lagi Maha Memberi kepada hamba-
hamba-Nya yang beriman). Maka hendaklah mereka senantiasa bercermin
kepada kematian dan kepada kehidupan Mukminiin. Anggaplah ini hari
terakhir mereka beribadah dengan mengingat cermin-cermin tsb serta
berhati-hati dari sesuatu yang melupakan kematian di dunia.
Dan tiadalah Beliau malas maupun enggan dari menjaga dan memelihara 7
lapis langit dan 7 lapis bumi.
Sesungguhnya Allaahu Ta’ala Maha Tinggi (Yang tak terjangkau oleh indera
dan pengetahuan Mahkluq-Makhluq-Nya yakni dari Dzat-Nya dan sifat-
sifat-Nya serta ketetapan-Nya yang luas dan teperinci) lagi Maha Agung
(Maha Memiliki sifat-sifat yang besar yang yang tak tertandingi
keagungannya dan kesantunannya).
Assalaamu manit taba’al huda (Semoga kesempurnaan lahir dan batin dan
As Salaam bagi pihak yang mengikuti petunjuk dari-Nya).