Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Akar merupakan tumbuhan yang paling dasar. Akar tumbuhan bertugas untuk mencari dan menyerap makanan dari dalam tanah. Makanan berupa zat cair dalam tanah disebut zat hara. Zat hara diserap oleh akar dan akan disalurkan ke daun oleh jaringan pengangkut yqang disebut xylem (pembuluh kayu). Selain bertugas menyerap makann dari dalam tanah, akar berfungsi sebagai penguat tumbuhan yang menancap ke dalam tanah. Dengan akar menancap kokoh ke dalam tanah, maka tumbuhan dapat berdiri dengan kokoh pula di atas permukaan tanah. Pada beberapa jenis tumbuhan tertentu, akar juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan. Akar adalah bagian utama dari tumbuhan berkarmus atau sudah memiliki pembuluh. Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Tudung akar berfungsi sebagai pelindung (Estiti, 1995). Anatomi tumbuhan adalah suatu disiplin ilmu yang menyambung pembahasan tentang tumbuhan. Jika morfologi tumbuhan memperkenalkan struktur luar dari tumbuhan maka anatomi tumbuhan membahas tentang fungsi struktur yang ada pada tumbuhan serta bagaimana proses itu dapat terjadi. Pada disiplin ilmu morfologi tumbuhan sudah diperkenalkan dengan bagian-bagian yang ada. Seperti daun, batang dan akar. Daun memiliki bentuk bulat melebar serta tipis dan bewarna hijau sedangkan batang memiliki bentuk bermacam macam ada yang silendris, bersegi, serta segi empat, kemudian akar memiliki bentung yang runcing dan terdapat rambut (Anonim, 2014). Akar pertama dari tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks pada ujung akar embrio. Akar tersebut disebut akar tunggang atau akar utama. Pada tu,buhan Gymnospermae dan dikotil, akar tungggang dan percabangannya yang disebut akar lateral membentuk sistem akar. Pada monokotil akar tunggang hidupnya relatif singkat dan meristem akar dibentuk oleh akar-akar adventif yang terbentuk pada batang yang sering ada hubungannya dengan tunas-tunas ketiak. Akar tersebut bercabang-cabang membentuk system yang homogen, yang disebut serabut akar (Suradinata, 1998).

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela (Anonim, 2014). Seperti halnya morfologi tumbuhan, ketiga kompopen dari tumbuhan yaitu daun, batang dan akar. akar dibedakan menjadi dua fase pertumbuhan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Selain itu sistem akar serabut dan akar tunggangpaling umum terdapat pada tumbuhan berbiji. Kedua system akar tersebut berfungsi untuk pengokoh, penyerapan, penyimpanan, dan konduksi. Beberapa bagian dari akar juga ada yang mempunyai fungsi khusus (Suradinata, 1998). Akar sebuah organ utama pada tumbuhan yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dan juga air dari tanah, menegakkan tumbuhan itu sendiri, dan juga bermetamorfosis menjadi sebuah alat ayng memiliki beraneka-ragam fungsi, contohnya sebagai alat penempel ataupun alat respirasi. Perkembangan akar pada tumbuhan berbiji dimulai dari lembaga, pada radicula, membentuk radix primarius (akar primer). Ada dua macam sistem perakaran pada tanaman Spermatophyta, yakni sistem akar serabut dan sistem akar tunggang (Anonim, 2014).

1.2. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. Apa saja macam dari sistem perakaran? Apa saja struktur yang dimiliki oleh akar? Apa yang dimaksud dengan akar tambahan? Apa itu akar primer dan akar sekunder?

1.3. Tujuan 1. 2. 3. 4. Mengetahui macam-macam sistem perakaran. Mengetahui struktur akar. Mengetahui apa yang dimaksud dengan akar tambahan. Menjelaskan tentang akar primer dan sekunder.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Macam Akar Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. Keberagaman bentuk akar tergantung pada masing-masing dari jenis tumbuhan itu sendiri. Ada tiga macam sistem perakaran, yakni:

a. Sistem Perakaran Tunggang (Radix Primaria) Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari biji berkecambah.

b. Sistem Perakaran Serabut (Radix Adventicia) Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari sejumlah akar kecil, ramping, dan berukuran sama. perakaran serabut trbentuk pada waktu akar primer mmebentuk cabang sebanyak-banyaknya.

c. Sistem Perakaran Adventif Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar primer. Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun.

Gambar 2.1 Macam Akar Sumber: http://www.irwantoshut.net/sistem-perakaran-tumbuhan.jpg

2.2. Struktur Akar Akar memiliki struktur luar yang meliputi tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu akar. Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Di luar itu ada lapisan piliferous yaitu epidermis yang berada pada daerah bulu.

Gambar 2.2.a Anatomi Luar Akar Sumber: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/struktur-luar-akar1.jpg

Susunan internal akar juga beragam namun lebih sederhana dan dari segi filogeni lebih primitif dibandingkan dengan batang. Tidak adanya daun mengakibatkan struktur yang seragam di sepanjang akar. Pada ujung akar tampak tudung akar. Penamppang melintang melalui akar primer (yang belum mengalami penebalan sekunder) akan menunjukan dari luar ke dalam epidermis, korteks, silinder pusat (Estiti, 1995).

a. Epidermis terdiri dari 1 lapis sel yang tersusun rapat, dindng sel tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-ranbut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh. rambut2 akar ini berfungsi memperluas bdang penyerapan. b. Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain : parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. c. Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang tersususn rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele. d. Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat berkas pengangkutan (floem dan xilem).

Gambar 2.2.b Anatomi Akar Sumber: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/struktur-luar-akar1.jpg

2.3. Akar Tambahan Akar tambahan digunakan bagi akar yang tumbuh pada bagian tumbuhan di atas tanah, di bawah tanah, dan terutama yang telah mengalami pertumbuhan sekunder. Akar tambahan dapat dibentuk pada tumbuhan utuh yang tumbuh pada kondisi normal, atau tumbuh sehubungan dengan infeksi oleh hama dan penyakit tumbuhan atau luka. Akar

tambahan dibentuk dengan sel parenkim yaitu dari tallus atau jaringan di dekatnya. Jika unsur jaringan pembuluh dibentuk dalam akar tambahan maka parenkim akan terdiferensiasi menjadi unsur jaringan yang berhubungan dengan unsur sejenis dalam organ yang berkembang (Anonim, 2014).

2.4. Akar Primer dan Akar Sekunder Akar Primer tumbuhan terutama dikotil terdapat dua macam pertumbuhan yaitu pertumbuhan apikal dan pertumbuhan lateral. Pertumbuhan apikal disebut juga dengan pertumbuhan primer (ke atas: pucuk dan ke bawah: akar). Pertumbuhan akar primer disebabkan oleh meristem apikal yang terdapat pada pucuk dan ujung akar. Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung akar. Bagian penting embrionya adalah akar embrionik yaitu calon akar. Daerah pertumbuhan pada akar berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah, daerah pembelahan dimana sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik), daerah pemanjangan merupakan daerah berada di belakang daerah pembelahan, daerah diferensiasi, dimana bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya. Pada jarak tertentu dari sel initial pucuk akar dapat dibedakan jaringan tudung akar, epidermis, korteks akar, dan silinder pusat. Epidermis Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. Korteks Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Akar sekunder, pertumbuhan lateral disebut juga pertumbuhan sekunder (ke samping atau menjadi lebih besar). Pertumbuhan akar sekunder disebabkan oleh aktivitas meristem lateral yang dalam hal ini adalah sel-sel kambium. Oleh sebab itulah kenapa pada tumbuhan dikotil selain menjadi tinggi, batangnya juga menjadi besar karena aktivitas meristem lateral (kambium) tersebut. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari daun sebagai uap atau air. Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan intravaskular. Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sementara itu, pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pada semua akar primer senyawa cadangan terutama tepung disimpan dalam korteks yang pada sebagian besar tumbuhan relative tebal. Pada akar yang biasa dengan penebalan sekunder, senyawa cadangan disimpan dalam batang, yaitu pada parenkim sering juga dalam sklerenkim xilem sekunder dan floem sekunder. Ada tumbuhan yang mempunyai bagian tertentu dari system akar berkembang menjadi organ berdagig tebal dengan fungsi utama sebagai organ penyimpan, pada wortel, hipokotil dan akar tungganya berkembang menjadi tebal dengan perkembangan peridem dan korteks. Pada bit gula, hopokotil dan akarnya berdaging sebagai hasil penebalan sekunder yang menyimpan. Akar merupakan bagian tumbuhan yang terdapat dalam tanah . adanya akar, tumbuhan dapat menetap disuatu tempat dan tidak berpindah. Dikotilidoneae mempunyai susunan akar bercabang sehingga memungkinkan tumbuhnya tumbuhan lebih kuat. Sementara akar serabut dan bulu akar yang banyak berfungsi untuk berpeganggan pada tanah. Akar udara pada tumbuhan tropika seperti ficus, Rhizopora, Epifittropis Araceae dan Orchidaceae menghasilkan akar dari cabang atau batang yang terdapat bebas di udara. Apabila akar ini tumbuh kedalam tanah akan membantu sebagai akar penunjang. Apabila menempel ke objek padat akan menjadi akar panjat atau akar lekat. Anngrek tropis mempunyai akar yang menjulang bebas ke udara lembab. Akar udara menunjukan adaptasi khusus. Sel korteks sering berisi kloroplas dan aktif berfoto sintesis. akar udara mempunyai filament yaitu epidermis multi lepis yang berfungs menyimpan air.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Berdasarkan dari pembahasan dari makalah ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur akar terbagi menjadi 2, primer dan sekunder 2. Akar tambahan adalah akar yang digunakan pada tumbuhan di atas tanah, batang di bawah tanah dan pada akar yang cukup tua serta tumbuhan yang telah mengalami pertumbuhan sekunder. 3. Sistem perakaran dibagi menjadi tiga, sistem perakaran tunggang, serabut, dan adventif.

3.2. Saran Dengan adanya pembahasan mengenai anatomi tumbuhan khususunya akar, kami sarankan agar semua dapat menjaga keseimbangan alam, dapat melestarikan tumbuhan yang ada di alam serta mapu memanfaatkan secara bijak. Selain itu dalam setiap penyusunan makalah ini semoga dapat memberikan dan menambah pengetahuan para pembaca.

DAPTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Anatomi Akar. http://wandylee.wordpress.com/tag/anatomi-akar/. 19 Maret 2014, pukul 12.09 WIB Hidayat Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung, ITB Suradinata Tatang S. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung, Angkasa

Anda mungkin juga menyukai