Anda di halaman 1dari 71

73

BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang sesuai dengan permasalahan dalam kajian ini adalah
penelitian pengembangan. Menurut Sugiono, penelitian pengembangan adalah
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut.
72
Penelitian ini ditujukan untuk pengembangan
kurikulum berbasis interelasi, yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk
berupa paket kurikulum berbasis interelasi yang meliputi, kurikulum berbasis
interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar berbasis interelasi serta panduan
guru dan siswa. Sebagaimana penjelasan Asim, bahwa penelitian pengembangan
dalam pembelajaran adalah penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk-produk dalam proses pembelajaran.
73

Mengawali penelitian pengembangan ini maka peneliti melakukan suatu
studi pendahuluan melalui berbagai literatur yang terkait dengan pengembangan
kurikulum berbasis interelasi. Pendekatan yang digunakan dalam studi pendahuluan
ini adalah pendekatan deskripitif, yaitu menguraikan berbagai teori dan juga materi
atau kompetensi yang akan dinterelasikan. Begitu juga pada tahap
pengembangannya masih tetap menggunakan pendekatan diskriptif dengan
melakukan konfirmasi dan desain terhadap materi yang diinterelasikan. Setelah
desain pengembangan dilakukan dan menghasilkan sebuah produk kurikulum
berbasis interelasi mata pelajaran, maka untuk mengetahui hasil produk tersebut,

72
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung : Alfabetha, Cet. IV,
2008 ), hlm. 297
73
Asim, Sistematika Penelitian Pengembangan, (Malang: Lembaga Penelitian UNM Malang 2001),
hlm. 1
74



perlu dilakukan uji coba dengan menerapkan metode eksperimen melalui uji coba
lapangan terhadap produk pengembangan tersebut.
B. Model Pengembangan
Model pengembangan yang dirujuk dan digunakan dalam pengembangan
kurikulum berbasis interelasi PAI dan mata pelajaran kejuruan adalah model Dick
& Carey. Model ini berorientasi pada hasil dan sistem. Disamping itu mengarah
pada upaya pemecahan masalah pembelajaran secara sistematis dan terprogram.
Dengan menerapkan model ini, maka akan menghasilkan bahan pembelajaran
interelasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Walaupun penelitian ini bersifat pengembangan kurikulum namun hasil akhirnya
juga adalah desain pembelajaran berbasis interelasi.
Model Dick & Carey dimulai dengan mengenali tujuan pembelajaran,
melakukan analisis pembelajaran , mengenali tingkah laku masukan dan
karakteristik pebelajar, merumuskan tujuan performasi, mengembangkan strategi
pembelajaran, mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, mendesain dan
melakukan penilaian normative. Kemudian langkah terakhir ialah memperbaiki
atau merevisi pembelajaran dan merancang evaluasi sumatif.
Urutan perencanaan dan pengembangan sebagaimana yang dikembangkan
oleh Walter Dick & Lou Carey yang dikutip dalam bukunya The Systematic Design
of Instruction adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini :
74





74
Walter Dick dan Lou Carey, The Systematic Design of Instruction, (Thrid Edition), USA, Harper
Collin Publisher, 1990, h. 9.
75
















Gambar : 3.1. Model Perancangan dan Pengembangan Pengajaran Menurut Dick & Carey (Dick & Carey, 1990)

Revising Instruction
Identifying
Instructional
goal
Conducting
Instructional
Analysis
Identivying
Entry
Behavors,
Characteristic
Writing
Parformance
Objectives
Developing
Criterion
Referenced
Tests
Developing
Instructional
Strategy
Developing
and Selecting
Instruction
Designing
and
Conducting
Formative
Evaluation
Designing
and
Conducting
Formative
Evaluation
76



Dari gambar model di atas dapat diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut:
1. Identifikasi Tujuan (Identifying an Instructional Goal). Tahap awal model ini
adalah menentukan kemampuan atau kompetensi yang perlu dimiliki siswa
setelah menyelesaikan program pembelajaran. Hal ini disebut dengan istilah
tujuan pembelajara atau instructional goal .
Rumusan tujuan pembelajaran tersebut dapat dikembangkan baik dari
rumusan tujuan pembelajaran yang sudah ada pada silabus maupun pada hasil
analisis kinerja atau performance analysis. Rumusan tujuan pembelajaran
dapat juga dihasilkan dari proses menganalisis kebutuhan atau pengalaman-
pengalaman tentang kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
2. Melakukan Analisis Instruksional (Conducting an Instructional Analysis).
Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran, maka akan ditentukan apa tipe
belajar yang dibutuhkan siswa. Tujuan yang dianalisis untuk mengidentifikasi
keterampilan dan pengetahuan relevan yang diperlukan siswa untuk mencapai
kompetensi atau tujuan pembelajaran. Dalam melakukan analisis instruksional,
beberapa langkah diperlukan untuk mengidentifikasikan kompetensi, berupa
pengetahuan (cognitive), keterampilan (psychomotor), dan sikap (attitudes)
yang perlu dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
3. Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal/ Karakteristik Siswa (Identifying Entry
Behaviours and Characteristic). Proses identifikasi ini meliputi suatu analisis
terhadap kondisi yang terkait dengan keterampilan yang dipelajari oleh siswa
dan situasi yang terkait dengan tugas yang dihadapi oleh siswa untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari. Analisis terhadap
77



karaktersitik siswa ini meliputi, kemampuan aktual yang dimiliki siswa, gaya
atau cara belajar serta sikap terhadap aktivitas belajar. Oleh karena itu ketika
melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan
dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, maka harus dipertimbangkan
keterampilan apa yang telah dimiliki siswa saat mengikuti pembelajaran.
Keterampilan tersebut meliputi karakteristik tingkat berfikir dan
kemampuannya, pengalaman yang sudah diperoleh dan komponen yang sesuai
dengan nilai dan kebutuhannya. Proses identifikasi ini akan membantu
perancang program pembelajaran dalam memilih dan menentukan strategi
pembelajaran yang digunakan.
4. Merumuskan Tujuan Khusus (Writing Performance Objectives) Berdasarkan
analisis instruksional dan mengidentifikasi tingkah laku awal siswa, selanjutnya
akan dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dikuasai dan
dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. Dalam merancang desain
system pembelajaran perlu dikembangkan kompetensi atau tujuan pembelajaran
spesifik (instructional objectives) yang perlu dikuasai oleh siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat umum (instructional goal). Ada
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam merumuskan tujuan
pembelajaran yang bersifat spesifik, diantaranya adalah : (a) Behavior, yaitu
menentukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang perlu dimiliki setelah
menempuh proses pembelajaran, (b) Condition, yaitu kondisi yang diperlukan
agar siswa dapat melakukan unjuk kemampuan dari pengetahuan yang telah
78



dipelajari, dan (c) Degree, yaitu indikator atau kriteria yang dapat digunakan
untuk menentukan keberhasilan siswa dalam menempuh proses pembelajaran.
75

5. Pengembangan Tes Acuan Patokan (Developing Criterion Referenced Test).
Didasarkan pada tujuan khusus yang telah dirumuskan, dan dikembangkan
dengan mengembangkan butir-butir tes acuan yang disusun secara langsung
untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini dikenal juga dengan
istilah pengukuran hasil belajar. Dalam menentukan instrumen hasil belajar
yang akan digunakan, harus dapat mengukur performa siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.
6. Pengembangan Strategi Pengajaran (Developing an Instructional Strategy).
Dari informasi yang dikumpulkan sebelumnya, perancang program memilih dan
menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai SKL, TIK, SK/KD
serta horizon goal yang telah ditentukan. Strategi tersebut meliputi aktivitas
atau langkah-langkah yang dilakukan berupa persiapan bahan ajar sebelum
proses pembelajaran dilakukan (pra-pembelajaran), penyampaian informasi
dalam proses pembelajaran, serta praktek dan aktivitas tindak lanjut dari
kegiatan pembelajaran.
7. Melakukan Pengembangan atau Memilih Bahan Pengajaran (Developing
Instructional Materials). Tahap ini akan dikembangkan dan dipilih untuk
menghasilkan bahan ajar sehingga membawa informasi dan pesan dari sumber
belajar kepada siswa atau pebelajar dari berbagai sumber bahan yang cocok.
Bahan pembelajaran yang dikembangkan disini berupa silabus, dan bahan ajar
yang sedang digunakan atau dapat melalui modifikasi dari bahan yang telah
tersedia atau memproduksi sendiri sesuai tujuan.

75
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2009), h. 103
79



8. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Designing and Conducting
Formative Evaluation). Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data
yang akan digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap bahan
ajar, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dan kesesuaian dari
produk yang digunakan. Hasil evaluasi digunakan sebagai masukan untuk
memperbaiki draf pengembangan kurikulum berbasis interelasi. Tiga jenis
evaluasi yang dapat dilakukan, yaitu: evaluasi perorangan (on to one
evaluation), evaluasi kelompok sedang (small group evaluation), dan evaluasi
lapangan (field trial).
9. Revisi Draf Program Pengajaran (instructional revitions). Tahap ini merefleksi
siklus pengembangan perangkat kurikulum. Disamping itu juga untuk melihat
hasil-hasil uji formatif untuk digunakan sebagai penyempurnaan dan perbaikan
serta untuk dijadikan bahan praktek atau hasil pelajaran formal. Data dari
evaluasi formatif yang telah dilakukan diringkas dan dianalisis serta
diinterpretasikan untuk diidentifikasi kelemahan yang dimiliki oleh program
pembelajaran. Evaluasi tidak hanya pada program paket kurikulumnya tapi juga
pada aspek-aspek desain. Prosedur evalusai perlu dilakukan pada semua aspek
paket kurikulum berbasis interelasi dengan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas program tersebut.



80



Prosedur evaluasi tersebut dapat digambar sebagai berikut :
76











Gambar : 3.2. Prosedur Evaluasi Pengemb. Kurikulum Berbasis Interelasi
10. Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Sumatif (design and conduct
summative evaluation). Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk
menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan
diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas. Hasil produk pengembangan
yang telah diujicobakan dari evaluasi formatif, selanjutnya digunakan dalam
pelaksanaan uji coba lapangan sesuai dengan prosedur-prosedur yang ada dalam
uji sumatif.

76
Ibid, h. 108
Evaluasi Perorangan
(dengan 3 orang siswa
calon pengguna program)
Revisi
Evaluasi Kelompok Kecil
(dengan sekitar 15 orang siswa
calon pengguna program)
Uji Coba Lapangan
(dengan lingkungan mendekati
situasi sebenarnya)

IMPLEMENTASI

Revisi
Revisi
81



C. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan acuan model pengembangan yang digunakan yaitu model Dick
& Carey, maka peneliti membagi prosedur pengembangan dalam pengembangan
paket kurikulum berbasis interelasi ini melalui tiga tahap. Tahap pertama berupa
penyusunan dan pengembangan paket kurikulum berbasis interelasi yaitu
(kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar berbasis
interelasi, serta panduan guru dan siswa), tahap kedua berupa uji ahli dan evaluasi
terhadap produk pengembangan serta tahap ketiga adalah implementasi dari paket
produk kurikulum berupa bahan ajar berbasis interelasi melalui uji coba lapangan.
1. Tahap Penyusunan dan Pengembangan (Identifying an Instructional Goal)
a. Menentukan Mata Pelajaran serta Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
akan Dikembangkan
Untuk mendukung penetapan mata pelajaran yang akan dikembangkan
dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara dengan
para Guru PAI dan guru mata pelajaran kejuruan serta para siswa pada tanggal, 17
Maret 2010. Diantara guru yang diwawancarai adalah untuk Guru PAI Ibu Sundari,
S.Pd.I., untuk program administrasi perkantoran, Ibu Enny Dian H., S.Pd. dan Ibu
Tri Bunga D.L. S.Pd., program studi akuntansi adalah, Ibu Dra. Yayuk Pujiastutik,
sedangkan untuk program studi pemasaran adalah Ibu, Dra. Indah Sulistiyowati dan
Ibu Evi Erlinawati, S.Sos, S.Pd. Hasil wawancara ini menetapkan mata pelajaran
yang dapat dikembangkan adalah PAI dan mata pelajaran kejuruan meliputi Dasar
Kejuruan (DK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), pada program studi, administrasi
perkantoran, akuntansi, dan pemasaran di SMK Muhammadiyah 2 Malang.
82



Penetapan kedua mata pelajaran PAI dan Mata Pelajaran Kejuruan (MK), ini
didasari pertimbangan bahwa, penelitian ini bertujuan membangun interelasi antara
kedua mata pelajaran tersebut. Hal ini dilakukan berlandaskan pada berbagai analisis
permasalahan terkait hubungan antara mata pelajaran PAI dan kejuruan pada SMK
selama ini. Selain itu juga didukung dengan berbagai kajian teori dan hasil penelitian
yang mendukung pentingnya pengembangan kurikulum berbasis interelasi untuk
memecahkan permasalahan dalam pembelajaran PAI pada SMK selama ini.
Setelah menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan yaitu PAI dan
mata pelajaran kejuruan, selanjutnya adalah mempelajari masing-masing kurikulum,
silabus, dan juga bahan ajar. Hasil kajian tersebut untuk mengidentifikasi
kompetensi dan kompetensi dasar yang memiliki kesesuaian untuk diinterelasikan
kedalam paket kurikulum berbasis interelasi, sehingga diharapkan para siswa dapat
memperoleh berbagai kompetensi dari hasil pengembangan ini.
Berdasarkan analisis Kurikulum Spektrum SMK 2010, maka dari sekian
banyak Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran PAI
dan Kejuruan yang terdapat kesesuaian materi sehingga bisa diinterelasikan adalah
meliputi aspek Al-Quran, Fikh dan Akhlak. Aspek-aspek tersebut memiliki
keterkaitan materi secara langsung dengan standar kompetensi pada materi kejuruan.
Akan tetapi dengan berbagai keterbatasan dan kemampuan peneliti, maka upaya
pengembangannya lebih difokuskan pada aspek akhlak yang memiliki banyak
keterkaitan materi dengan standar kompetensi pada mata pelajaran kejuruan.
Standar kompetensi yang diinterelasikan tersebut adalah membiasakan perilaku
terpuji pada kelas X semester kedua, sebagaimana dalam tabel di bawah ini :

83



Tabel: 3.1. SK dan KD Pendidikan Agama Islam
STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

Akhlak
1. Membiasakan
perilaku terpuji





1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian,
berhias, bertamu, menerima tamu, berbicara dan
bepergian
2. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian,
berhias, bertamu, menerima tamu, berbicara dan
bepergian
3. Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias,
bertamu, menerima tamu, berbicara dan bepergian
dalam kehidupan sehari-hari

Pada standar kompetensi akhlak terpuji, selain materi tentang membiasakan
perilaku terpuji melalui beberapa adab seperti adab berpakain, berhias, bertamu,
menerima tamu dan bepergian, maka peneliti melakukan pengembangan dengan
memasukkan kompetensi adab dalam berbicara. Hal ini dilakukan sebagai upaya
kesesuaian materi kejuruan dengan PAI, karena hampir pada semua kompetensi
kejuruan terdapat materi komunikasi. Dengan demikian maka upaya interelasi yang
dilakukan bersifat timbal balik antara PAI dan mata pelajaran kejuruan begitu juga
sebaliknya antara mata pelajaran kejuruan dan materi PAI.
Setelah menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata
pelajaran PAI, langkah selanjutnya adalah menentukan standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada mata pelajaran dasar kompetensi dan kompetensi kejuruan
dari masing-masing program studi, administrasi perkantoran, akuntansi dan
pemasaran. Berdasarkan hasil kajian dan analisis, maka ditetapkan SK dan KD mata
pelajaran kejuruan yang memiliki keterkaitan dengan SK akhlak terpuji pada aspek
akhlak adalah sebagai berikut :


84




1) Program Studi Administrasi Perkantoran
a. Dasar Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran

Tabel : 3.2. SK-KD Dasar Kompetesi Kejuruan Administrasi Perkantoran


STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR
1. Mengaplikasikan kete-
rampilan dasar komu-
nikasi
1. Mengidentifikasi proses komunikasi
2. Menerima dan menyampaikan informasi
3. Memilih media komunikasi
4. Melakukan komunikasi melalui telepon.

2. Menerapkan prinsip-
prinsip kerjasama de-
ngan kolega dan
pelanggan
1. Mendeskripsikan kerjasama dengan kolega dan
pelanggan
2. Menyediakan bantuan kepada pelanggan di dalam
dan di luar organisasi
3. Memelihara standar penampilan pribadi
4. Menerapkan bekerja dalam tim.



b. Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran

Tabel : 3.3. SK-KD Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memproses perjalanan
bisnis
1. Mendeskripsikan perjalanan bisnis
2. Melaksanakan penanganan perjalanan bisnis.

2. Memberikan pelayanan
kepada pelanggan
1. Mendeskripsikan pelayanan prima
2. Mengidentifikasi pelanggan dan kebutuhannya
3. Memberikan pelayanan kepada pelanggan.


2) Program Studi Akuntansi

a. Dasar Kompetensi Kejuruan Akuntansi

Tabel : 3.4. SK-KD Dasar Kompetensi Kejuruan Akuntansi

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan komunikasi
bisnis
1. Mengidentifikasi penerima pesan
2. Melaksanakan komunikasi bisnis.

85



3) Program Stud Pemasaran

a. Dasar Kompetensi Kejuruan Pemasara
Tabel : 3.5. SK-KD Dasar Kompetensi Kejuruan Pemasaran
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan
komunikasi bisnis
1.Mengidentifikasi penerima pesan
2.Melaksanakan komunikasi bisnis.


b. Kompetensi Kejuruan Pemasaran

Tabel : 3.6. SK-KD Kompetensi Kejuruan Pemasaran
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan
negosiasi
1. Memberikan tangapan terhadap keberatan dari calon
pelanggan
2. Melakukan proses tawar-menawar dengan calon
pelanggan.
2. Melaksanakan
konfirmasi keputusan
pelanggan
1. Mengidentifikasi sinyal-sinyal dari calon pelanggan
2. Membuat konfirmasi keputusan calon pelanggan.




Dari SK dan KD yang dianilisi kemudian dipilih dari yang memiliki
keterkaitan materi dilakukan upaya interelasi. Untuk lebih jelasnya materi-materi
yang memiliki keterikaitan sebagaimana di atas disajikan dalam satu matrik yang
bisa menggambarkan nilai hubungannya. Upaya yang dilakukan tersebut dapat
dilihat dalam sajian tabel interelasi di bawah ini :





86



Tabel : 3.7. SK-KD Mata Pelajaran PAI dan Kejuruan Yang Diinterelasikan
Pedidikan Agama Islam
Mata Pelajaran Kejuruan Administrasi Perkantoran, Akuntansi
dan Pemasaran
Dasar Kompetensi

Kompetensi Kejuruan
Standar
Kompet
ensi
Kompetensi
Dasar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Akhlak
Membias
akan
perilaku
terpuji


1. Menjelaskan
pengertian
adab dalam
berpakaian,
berhias,
bertamu,
menerima
tamu,
berbicara dan
bepergian

2. Menampilkan
contoh contoh
adab dalam
berpakaian,
berhias,
bertamu,
menerima
tamu,
berbicara dan
bepergian


3. Mempraktikk
an adab dalam
berpakaian,
berhias,
bertamu,
menerima
tamu,
berbicara dan
bepergian
dalam
kehidupan
sehari-hari

1. Menerapka
n prinsip-
prinsip
kerjasama
dengan
kolega dan
pelanggan




2. Mengaplika
sikan
keterampila
n dasar
komunikasi







3. Melaksanak
an
komunikasi
bisnis

1. Memelihara
standar
penampilan
pribadi







1. Mengidenti
fikasi
proses
komunikasi
2. Menerima
dan
menyampai
kan
informasi



1. Mengidentifi
kasi
penerima
pesan
3. Melaksanak
an
komunikasi
bisnis.

1. Memberikan
pelayanan
kepada
pelanggan







2. Melaksanakan
negosiasi










3. Melaksanakan
konfirmasi
keputusan
pelanggan







4. Memproses
perjalanan
bisnis

1. Mendeskripsi
kan pelayanan
prima
2. Mengidentifik
asi pelanggan
dan
kebutuhannya
3. Memberikan
pelayanan
kepada
pelanggan

1. Memberikan
tangapan
terhadap
keberatan dari
calon
pelanggan
2. Memotivasi
keyakinan
calon
pelanggan.


1. Mengidentifik
asi sinyal-
sinyal dari
calon
pelanggan
2. Membuat
konfirmasi
keputusan
calon
pelanggan


1. Mendeskripsi
kan
perjalanan
bisnis
2. Melaksanakan
penanganan
perjalanan
bisnis.



87



Hasil akhir dari upaya interelasi tersebut berhasil merumuskan SK dan KD
PAI yang berbasis interelasi, yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel : 3.8. SK-KD PAI Berbasis Interelasi
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Membiasakan
Perilaku Terpuji
1. Menjelaskan pengertian, menampilkan contoh dan
mempraktekkan adab berpakaian dan berhias, dalam
hubungannya dengan penampilan di tempat kerja

2. Menjelaskan pengertian dan menerapkan contoh adab
bertamu, menerima tamu dalam hubungannya
melayani pelanggan

3. Menjelaskan pengertian , menampilkan contoh dan
menerapkan adab berbicara dan etika berkomunikasi

4. Menjelaskan pengertian, menampilkan contoh adab
bepergian dalam hubungannya dengan perjalanan
dinas



b. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran (Identifying Instructional Goal)
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui tujuan
dari masing-masing mata pelajaran yang dinterelasikan yaitu antara PAI dan mata
pelajaran kejuruan pada jurusan administrasi perkantoran, akuntansi dan pemasaran.
Bahwa produk pengembangan kurikulum berbasis interelasi PAI ini akan
menghubungkan materi bahan ajar maka identifikasi tujuan yang dilakukan adalah
pada tujuan pembelajaran. Pengidentifikasian tujuan pembelajaran tersebut mengacu
pada tujuan umum dari mata pelajaran PAI dan tujuan kompetensi keahlian pada
masing-masing jurusan. Berikut ini adalah hasil identifikasi tujuan pembelajaran
dari mata pelajaran PAI dan mata pelajaran kejuruan pada masing-masing jurusan.

88




1) Tujuan Umum Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam :
Tujuan umum PAI yang terkait dengan materi interelasi yang menjadi kajian
dalam pengembangan ini adalah hanya pada aspek Akhlak yaitu :
Membiasakan perilaku terpuji seperti adab dalam berpakaian, berhias, bertamu,
menerima tamu, berbicara dan bepergian.

2) Tujuan Umum Mata Pelajaran Kejuruan Administrasi Perkantoran
Secara umum tujuan kompetensi keahlian administrasi perkantoran adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten dalam bidang administrasi perkantoran. Secara khusus tujuan kompetensi
keahlian administrasi perkantoran yang terkait dengan materi interelasi PAI adalah :
a) Mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga administrasi / sekretaris yang
professional.
b) Membekali peserta didik mampu berkomunikasi lisan / telepon dengan etika
yang benar.
c) Mendidik peserta didik dapat menangani atau memberikan service kepada setiap
pelanggan / tamu dengan menerapkan etika penerimaan tamu yang benar.
d) Mendidik peserta didik dapat mengatur perjalanan bisnis dan mengelola jadwal
kegiatan pimpinannya.
e) Membekali peserta didik dapat menyusun notulen dalam setiap penyelenggaraan
kegiatan rapat.


89



3) Tujuan Umum Mata Pelajaran Kejuruan Akuntansi
Secara umum tujuan kompetensi keahlian akuntansi adalah membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam
bidang akuntansi. Secara khusus tujuan kompetensi keahlian yang terkait dengan
materi interelasi hanyalah pada dasar kompetensi komunikasi bisnis yaitu :
Mempersiapkan peserta didik agar mampu melaksanakan komunikasi bisnis .
4) Tujuan Umum Mata Pelajaran Kejuruan Pemasaran
Secara umum tujuan kompetensi keahlian pemasaran adalah membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam
bidang pemasaran. Secara khusus tujuan kompetensi keahlian pemasaran yang
terkait dengan materi interelasi adalah :
a) Mempersiapkan peserta didik agar mampu melaksanakan komunikasi bisnis.
b) Mempersiapkan peserta didik agar mampu melaksanakan negosiasi.
c) Mempersiapkan peserta didik agar mampu melaksanakan konfirmasi keputusan
pelanggan.
5) Tujuan Umum Pembelajaran PAI Berbasis Interelasi
Tujuan umum pembelajaran PAI berbasis interelasi adalah merupakan hasil
analisis pengembangan dari tujuan umum mata pelajaran PAI dan mata pelajaran
kejuruan. Rumusan tujuan umum pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
berpakaian berpakaian dan berhias, dalam hubungannya dengan penampilan di
tempat kerja.
(2) Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
bertamu, menerima tamu dalam hubungannya dengan melayani pelanggan.
90



(3) Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
berbicara dan berkomunikasi.
(4) Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
bepergian dalam hubungannya dengan perjalanan dinas.

c. Melakukan Analisis Pembelajaran (Analysis Instructional )
Setelah mengetahui tujuan umum pembelajaran dari masing-masing
kompetensi mata pelajaran, selanjutnya dilakukan analisis untuk menghubungkan
antara tujuan pembelajaran PAI dan mata pelajaran kejuruan yang memiliki
keterkaitan isi materi. Pada mata pelajaran PAI setelah dilakukan analisis maka
terdapat tiga aspek yang dapat diinterelasikan yakni, Al-Quran, Akhlaq dan Sariah.
Akan tetapi dalam kajian pengembangan ini hanya aspek akhlaq yang
diinterelasikan dengan mata pelajaran kejuruan.
Untuk lebih mempermudah pemahaman maka dilakukan analisis berdasarkan
tujuan pembelajaran dari aspek akhlak yang telah diinterelasikan . Berdasarkan
identifikasi yang dilakukan sebagaimana di atas telah menghasilkan 5 rumusan
tujuan pembelajaran. Kelima rumusan tujuan pembelajaran tersebut telah menjadi
hasil akhir dari upaya interelasi yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapatlah di
lihat melalui bagan analisis berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran dari
PAI berbasis interelasi, sebagaimana di bawah ini :



91



1) Analisis Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran butir 1
















Bagan 3. 1. Analisis Pembelajaran tahap TPU 1
1
Peserta didik dapat membiasakan
perilaku terpuji dalam berpakaian
berpakaian dan berhias, dalam
hubungannya dengan penampilan di
tempat kerja.
1.1.
Menjelaskan Adab
Berpakaian
1.3.
Menjelaskan Adab
Berpenampilan
1.2.
Menjelaskan Adab
Berhias
1.4.
Mempraktekkan adab
berpakaian, berhias
dan berpenampilan
1.1.1
Penger-
tian
Adab
Ber
pakaian
1.1.2.
Contoh
Adab
Ber-
pakaian
1.1.3.
Etika
Ber
pakaian
bagi
kar-
yawan
1.2.1.
Penger
tian Adab
Berhias
1.2.2.
Contoh
Adab
Berhias
1.3.1.
Pengertian
Standar
Penampil
an
Karyawan
1.3.2.
Contoh
Standar
Penampil
an
Karyawan
1.4.2.
Praktek
adab
berpakaia
berhias &
berpenamp
ilan
1.4.1.
Prosedur
adab
berpakaian,
berhias dan
berpenamp
ilan
92



2) Analisis Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran butir 2
















Bagan 3. 2. Analisis Pembelajaran tahap TPU 2

2
Peserta didik dapat membiasakan
perilaku terpuji dalam bertamu,
menerima tamu dalam hubungannya
dengan melayani pelanggan erja.
2.1.

Menjelaskan Adab
Bertamu
2.3.

Menjelaskan
Adab Melayani
Pelanggan
2.2.

Menjelaskan Adab
Menerima Tamu
2.1.1
Penger-
tian
Adab
Bertamu
2.1.3.
Con toh
Adab
Bertamu
2.2.1.
Penger -
tian
Mene-
rima
Tamu
2.2.2.
Contoh
Adab
Me-
nerima
Tamu
2.4.
Mempraktekkan
Adab Bertamu,
Menerima Tamu
dan Melayani
Pelanggan
2.3.1.
Penger-
tian
Pelayan
Dan
Pelanggan
2.3.2.
Adab
Mene-
rima
Tamu
Di Kantor
2.4.1.
Menjelaskan
prosedur
bertamu,
mene rima
Tamu dan
melayani
pelanggan
2.4.2.
Praktek
Adab
bertamu
Menerima
Tamu dan
Melayani
Pelangan
93



3) Analisis Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran butir 3















Bagan 3. 3. Analisis Pembelajaran tahap TPU 3
3
Peserta didik dapat membiasakan
perilaku terpuji dalam berbicara dan
berkomunikasi
3.1.

Menjelaskan Adab
Berbicara
3.2.

Menjelaskan Adab
Berkomunikasi
3.1.1

Pengertian
Berbicara
3.1.2.

Contoh
Adab
Berbicara
3.2.1.
Pengeri
an
Etika
Komu
nikasi
3.2.2.
Teknik
Ber-
bicara
atau Ber-
komuni-
kasi
3.2.3.
Prinsip
Ber-
bicara
atau Ber-
komunik
asi
3.2.4.
Gaya
Ber-
bicara
atau Ber-
komuni
kasi
3.3.

Mempraktekkan Adab
Berbicara dan
Berkomunikasi
3.3.1
Prosedur
adb
berbicara
dan
berkomuni
kasi
3.3.2
Prektek
adab
berbicara
dan
berkomuni
kasi
94



4) Analisis Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran butir 4















Bagan 3. 4. Analisis Pembelajaran tahap TPU
4
Peserta didik dapat membiasakan
perilaku terpuji dalam bepergian dalam
hubungannya dengan perjalanan dinas
4.1.

Menjelaskan
Adab Bepergian
4.2.

Menjelaskan
Adab Perjalanan
Dinas
4.1.1

Penger-
tian
Be-
pergian
4.1.2.

Contoh
Adab
Be-
pergian
4.2.1.

Pengertian
Perjalanan
Dinas
4.3.
Mempraktekkan
Adab Bepergian
dan Perjalanan
Dinas
4.2.2.

Tujuan
Perjalanan
Dinas
4.2.3.

Persiapan
Perjalanan
Dinas
4.3.1.

Prosedur
Adab
Be-
pergian
4.3.2.

Praktek
Adab
Be-
pergian
95



d. Mengidentifikasi Karakteristik Peserta Didik (Identifying Entry Behaviours
and Characteristic).
Untuk memahami karakteristik pebelajar di SMK Muhammadiyah 2 Malang,
maka peneliti telah melakukan pengidentifikasian melalui data dokumentasi,
pengamatan dan wawancara. Secara umum karakteristik peserta didik di SMK
Muhammadiyah 2 Malang dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, moral dan
sikap keberagamaan, tingkat kemampuan berpikir, usia dan latar belakang sosial
ekonominya.
Pada umumnya para siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang, memiliki latar
belakang pendidikan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan hanya sebahagian
kecil yang berasal dari Madrasah Tsanawiyah (MTs). Hampir seluruh siswa
memiliki moral dan akhlak yang baik, karena disamping pelajaran agama yang
diperolehnya di kelas juga adanya kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam sekali
seminggun di Masjid sekolah, serta pelaksanaan sholat dhuhur berjamaah. Selain
itu para siswa ini memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti PAI karena untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keagamaanya. Dasar pengetahuan dan
pengamalan keagamaan yang dimiliki sangat berfariasi berdasarkan pada apa yang
diperolehnya melalui pendidikan sebelumhya baik di MTs maupun SMP serta
kebiasaan menjalankan nilai-nilai ajaran agama yang diterima dari keluarga dan
lingkungan sekitarnya.
Dari segi usia, rata-rata siswa berada pada usia remaja antara 16 sampai 20
tahun. Pada usia remaja dengan segala perkembangannya baik secara fisik maupun
psikis serta moral dan sosialnya perlu mendapat perhatian. Sikap yang lebih
menonjol adalah meniru terhadap semua yang terjadi disekitarnya. Pada usia inipun
96



siswa mulai berlaku kritis dan dapat berfikir secara sistimatis. Dalam hal moal dan
sikap keberagamaan sering terpengaruh dan bersifat ikut-ikutan. Ada waktu-waktu
tertentu yang begitu taat dan baik, namun ada juga waktu tertentu yang selalu
melanggar aturan dan norma serta menyimpang dari tuntunan agama. Pada masa ini
menurut Sukmdinata, para siswa telah memiliki rasa tanggungjawab bagi kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu mereka telah memiliki seperangkat
nilai yang bisa diterapkan dalam kehidupan, ada kemauan untuk merealisasikan.
Mampu menciptakan kehidupan yang serasi dengan orang lain.
77
Hal inilah yang
membutuhkan perhatian serta pembinaan khusus dari para guru dan juga orang tua
dan masyarakat.
Bila dilihat dari kondisi sosial dan ekonomi , maka hampir sebahagian besar
siswa berasal dari latar belakang menengah ke bawah. Hal ini berdampak pada
upaya-upaya peningkatan mutu atau kualitas pendidikan dengan mengharapkan
dukungan dari orang tua siswa. Pihak sekolah kemudian perlu melakukan berbagai
terobosan untuk meningkatkan mutu lembaga.
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah melalui program life skill
selama empat bulan. Program ini diberikan dengan menawarkan program-program
selain program-program yang telah ada pada sekolah. Diantaranya adalah tata boga,
rias, dan desain grafis. Program ini diberikan selama empat bulan dalam jam tatap
muka untuk menggantikan jadwal tatap muka pelajaran yang telah diselesaikan pada
semester awal. Uji coba program ini diberikan kepada siswa kelas XI, dengan
masing-masing siswa memilih sesuai dengan bakat dan keinginannya.


77
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung, Remaja
Rosdakarya, Cetakan ke V, 2009, hlm. 125
97



e. Merumuskan Tujuan Khusus Pembelajaran (Writing Performance
Objectives)
Setelah mengidentifikasi tingkah laku dan karakteristik siswa, selanjutnya
merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksudkan adalah
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), yang merupakan penjabaran dari Tujuan
Pembelajaran Umum (TPU). TPK adalah merupakan pernyataan apa yang harus
dikuasai oleh siswa setelah mengkaji suatu materi pelajaran dalam kegiatan
pembelajaran.
TPK dirumuskan berdasarkan aspek materi yang diinterelasikan antara PAI
dan mata pelajaran keahlian pada jurusan adminsitrasi perkantoran, akuntansi dan
penjualan. Rumusan-rumusan dari TPK pembelajaran tersebut adalah sebagai
berikut :
1) TPU dan TPK dari Mata Pelajaran PAI dan Kejuruan (SKL Mata
Pelajaran)
1.a. Pendidikan Agama Islam
TPU : Membiasakan perilaku terpuji dalam berpakaian, berhias, bertamu,
menerima tamu, berbicara dan perjalanan
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1.a.1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian
1.a.2. Menjelaskan pengertian adab dalam berhias
1.a.3. Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu.
1.a.4. Menjelaskan pengertian adab dalam berbicara
1.a.5. Menjelaskan pengertian adab dalam bepergian
98



1.a.6. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian
1.a.7. Menampilkan contoh-contoh dalam berhias
1.a.8. Menampilkan contoh-contoh bertamu atau menerima tamu
1.a.9. Menampilkan contoh-contoh dalam berbicara
1.a.10. Menampilkan contoh-contoh dalam bepergian
1.a.11. Mempraktikkan adab dalam berpakaian.
1.a.12. Mempraktikkan adab dalam berhias.
1.a.13. Mempraktikkan adab dalam bertamu atau menerima tamu
1.a.14. Menampilkan contoh-contoh dalam berbicara
1.a.15. Mempraktikkan adab dalam bepergian
1.b. Dasar Kompetensi dan Kompetensi Kejuruan Administrasi
Perkantoran
1.b.1. TPU : Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Menyebutkan jenis-jenis komunikasi
2) Menjelaskan teknik berbicara
3) Menjelaskan teknik bertanya efektif
4) Mendemonstrasikan cara menyampaikan informasi/pesan
5) Menjelaskan cara /teknik menyampaikan pesan
6) Menjelaskan langkah-langkah menerima pesan

1.b.2. TPU : Menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan
pelanggan
99



Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Mendemonstrasikan etika berkomunikasi dengan kolega
2) Menjelaskan cara melayani kebutuhan tamu
3) Menjelaskan cara melayani pelanggan dengan penerapan sikap
4) Mendiskusikan tata krama yang baik secara umum
1.b.2. TPU : Mampu memproses perjalanan bisnis/dinas
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan pengertian perjalanan bisnis/dinas
2) Menjelaskan tujuan perjalanan bisnis/dinas
3) Melaksanakan penanganan perjalanan bisnis/dinas

1.c. Dasar Kompetensi dan Kompetensi Kejuruan Akuntansi
TPU : Melaksanakan komunikasi bisnis
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Melakukan komunikasi dengan tamu dan kolega secara terbuka,
professional, ramah dan sopan
2) Menjelaskan tehnik berkomunikasi yang baik dan profesional
3) Mengadaptasi cara berkomunikasi efektif dari berbagai macam budaya,
ras, suku, bahasa,umur, dan jenis kelamin dan lain-lain
4) Menjelaskan etika dan penampilan yang sesuai di tempat kerja
5) Menjelaskan cara meningkatkan penampilan professional



100



1.d. Dasar Kompetensi dan Kompetensi Kejuruan Pemasaran
1.d.1. TPU : Melaksanakan komunikasi bisnis
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan pengertian komunikasi
2) Menjelaskan etika dan etiket dalam berkomunikasi
1.d.2. Melaksanakan negosiasi dan konfirmasi keputusan pelanggan
1). Menjelaskan tata cara melayani pesanan pelanggan
2) Melayani pelanggan dengan penampilan serasi, berpikir positif
dan menghargai
3) Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan
4) Melaksanakan pelayanan prima
2) TPU dan TPK PAI Berbasis Interelasi
2).a. Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
berpakaian berpakaian dan berhias, dalam hubungannya dengan
penampilan di tempat kerja.
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan pengertian adab berpakaian
2) Menampilkan contoh adab berpakaian
3) Menjelaskan etika berpakaian bagi karyawan
4) Menjelaskan pengertian adab berhias
5) Menampilkan contoh adab berhias
6) Menjelaskan standar penampilan bagi karyawan
7) Mempraktekkan adab berpakaian, berhias dan berpenampilan
101



2).b. Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
bertamu, menerima tamu dalam hubungannya dengan melayani pelanggan.
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan pengertian adab bertamu
2) Menampilkan contoh adab bertamu
3) Menjelaskan pengertian adab menerima tamu
4) Menampilkan contoh adab menerima tamu
5) Menjelaskan pengertian pelayan dan pelanggan
6) Menampilkan contoh adab menerima tamu di kantor atau tempat usaha
7) Mempraktekkan adab bertamu, menerima tamu, dan melayani
pelanggan
2).c. Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
berbicara dan berkomunikasi.
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
1) Menjelaskan pengertian berbicara
2) Menampilkan contoh adab berbicara
3) Menjelaskan pengertian etika berkomunikasi
4) Menjelaskan teknik berbicara atau berkomunikasi
5) Menjelaskan prinsip berbicara atau berkomunikasi
6) Menjelaskan gaya berbicara atau berkomunikasi
7) Mempraktekkan adab berbicara dan berkomunikasi
2).d. Mempersiapkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji dalam
bepergian dalam hubungannya dengan perjalanan bisnis atau dinas
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
102



1) Menjelaskan pengertian bepergian
2) Menampilkan contoh adab bepergian
3) Menjelaskan pengertian perjalanan bisnis atau dinas
4) Menjelaskan tujuan perjalanan dinas
5) Menjelaskan persiapan perjalanan dinas
6) Mempraktekkan adab bepergian dalam perjalanan bisnis atau dinas

f. Mengembangkan Bentuk Tes Pembelajaran
Tahapan selanjutnya dari pengembangan ini adalah menyusun butir-butir tes
untuk mengukur tingkat kemajuan siswa serta tingkat pencapaian terhadap tujuan
yang telah dirumuskan. Hasil akhir langkah ini adalah tersedianya seperangkat
bentuk peilaian atau soal-soal latihan dan soal-soal tes yang kemudian digunakan
untuk mengukur kemampuan yang dicapai peserta didik berdasarkan setiap tujuan
pembelajaran khusus. Jenis penilaian yang digunakan dalam pengembangan ini
adalah dalam bentuk penilaian unjuk kerja, penilaian sikap dan penilaian tertulis.
Tes penilaian tertulis yang digunakan adalah dalam bentuk soal pilihan ganda dan
uraian, sedangkan yang berbentuk non tes adalah lembar skala sikap dan lembar
pengamatan unjuk kerja. Selain itu juga disiapkan butir-butir soal, antara lain soal
latihan, pre-test dan post-test.
1) Bentuk Penilaian Tertulis
Bentuk penilaian tertulis yang diberikan dilakukan dengan cara menjawab
soal secara tertulis, dalam bentuk pilihan ganda serta uraian yang bersifat obyektif.
Kedua tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat kognitif atau penguasaan
pengetahuan siswa.
103



1).a. Bentuk Soal Pilihan Ganda
Bentuk soal ini memuat beberapa alternatif jawaban yang kemudian
dipilih jawaban yang paling benar. Alternatif pilihan jawaban yang disiapkan
sebanyak 5 yaitu, a, b, c, d dan e. Sebagai contoh adalah seperti di bawah ini :
1. Menurut ajaran Islam, fungsi pakaian bagi manusia adalah
a. Untuk memperindah diri
b. Untuk menutup aurat
c. Untuk menjaga kesehatan
d. Untuk menahan sengatan matahari dan dinginnya udara
e. Untuk meningkatkan status sosial ekonomi
1).b. Bentuk Soal Uraian Obyektif
Bentuk soal obyektif adalah bersifat uraian yang menuntut peserta didik untuk
mengingat dan memahami hal-hal yang sudah dipelajarinya.
Contoh dari bentuk soal uraian obyektif adalah :
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
2. Sebutkan beberapa contoh adab berpakaian menurut Islam !
3. Jelaskan langkah-langkah yang dijadikan pedoman dalam menerima tamu
di kantor !
4. Jelaskan prinsip-prinsip berbicara atau bekomunikasi !
2) Bentuk Penilaian Sikap
Penilian sikap dilakukan melalui observasi perilaku secara langsung baik kepada
siswa maupun obyek sesungguhnya yang terkait dengan perilaku terpuji. Benuk
format dapat berupa daftar cek yang memuat sejumlah perilaku-perilaku tertentu
yang dihadapkan muncul dari peserta didik atau obyek observasi. Berikut ini
merupakan contoh format penilaian sikap :

104



Tabel : 3.9 Format Penilaian Sikap/Adab Dalam Berpakaian :

No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Nilai Keterangan Tebal/
Tipis
Menutup
aurat
Ketat/
Longgar
Keserasi-
an
1. Astri
2. Maulana
3. Dewi Cindy

Keterangan :
Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria sebagai
berikut :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik
Berdaa rkan contoh bentuk tes pembelajaran sebagaimana di atas, maka
selanjutnya dapat dirumuskan instrument tes penilaiannya sebagai berikut :
3) Bentuk Tes Tujuan Khusus dari TPU 1
Setelah mengikuti tujuan pembelajaran ke-1 dalam topik pembahasan 1,
kerjakan tugas berikut ini :
a) Menjelaskan pengertian adab berpakaian
b) Menampilkan contoh adab berpakaian
c) Menjelaskan etika berpakaian bagi karyawan
d) Menjelaskan pengertian adab berhias
e) Menampilkan contoh adab berhias
f) Menjelaskan standar penampilan bagi karyawan
g) Mempraktekkan adab berpakaian, berhias dan berpenampilan

105



Bentuk Penilaian Kognitif TPU 1
(1) Jelaskan pengertian adab berpakaian ?
(2) Jelaskan contoh adab berpakaian
(3) Jelaskan pengertian adab berhias ?
(4) Jelaskan contoh adab berhias
(5) Jelaskan Pengertian adab berpenampilan ?

Bentuk Penilaian Praktek/Unjuk Kerja TPU 1
Isilah tabel berikut ini sesuai dengan kondisi Anda, apakah Anda sering
melakukan perilaku sebagaimana berikut ini :
Tabel : 3.10. Format Penilaian Unjuk Kerja
No Aspek Yang Diamati
Skor
Jumlah
1 2 3 4 5
1. Berpakaian secara Islami
2. Berhias secara Islami
3. Berpenampilan secara Islami
Jumlah Nilai
Nilai Rata-rata

Keterangan :
1. Tidak pernah
2. Jarang atau kadang-kadang
3. Biasa/cukup
4. Sering
5. Sangat sering




106



Bentuk Penilaian Sikap TPU 1
Hampir semua orang selalu mengenakan pakaian, akan tetapi apakah dapat
menutup aurat ataukah tidak. Bagi seorang muslim, pakaian yang dikenakan
disamping harus menutup aurat juga harus serasi dan tidak menimbulkan fitnah.
Untuk itu Anda dapat menilai sikap Anda atau orang lain dalam berpakaian selama
ini dengan menggunakan format penilaian berikut ini :
Tabel: 3.11 Format Penilaian Sikap/ Adab Dalam Berpakaian :
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Nilai Keterangan Tebal/
Tipis
Menutup
aurat
Ketat/
Longgar
Keserasi-
an
1. Astri
2. Maulana
3. Dewi Cindy

Keterangan :
Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria sebagai
berikut :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik

4) Bentuk Tes Tujuan Khusus dari TPU 2
Setelah mengikuti tujuan pembelajaran ke-2 dalam topik pembahasan II,
kerjakan tugas berikut ini :
(a) Menjelaskan pengertian adab bertamu
(b) Menampilkan contoh adab bertamu
(c) Menjelaskan pengertian adab menerima tamu
(d) Menampilkan contoh adab menerima tamu
107



(e) Menjelaskan pengertian pelayan dan pelanggan
(f) Menampilkan contoh adab menerima tamu di kantor atau tempat usaha
(g) Mempraktekkan adab bertamu, menerima tamu, dan melayani pelanggan
Bentuk Penilaian Kognitif TPU 2
(1) Jelaskan pengertian adab bertamu !
(2) Jelaskan contoh adab bertamu !
(3) Jelaskan pengertian adab menerima tamu !
(4) Jelaskan contoh adab menerima tamu di kantor !

Bentuk Penilaian Sikap dan Praktek/Unjuk Kerja TPU 2
Isilah tabel berikut sesuai dengan kondisi Anda, apakah Anda sering
melakukan perilaku sebagaimana berikut ini :

Tabel: 3.12 Format Penilaian Sikap dan unjuk kerja Dalam Berpakaian :
Nama Obyek yang diamati :
No Aspek Yang Diamati Baik Tidak baik
1. Etika ketika hendak bertamu
2. Etika ketika berada di ruang tamu
3. Etika selama bertamu
4. Etika hendak pergi setelah bertamu
Skor yang dicapai
Skor maksimum



108



5) Bentuk Tes Tujuan Khusus dari TPU 3
Setelah mengikuti tujuan pembelajaran ke-3 dalam topik pembahasan III,
kerjakan tugas berikut ini :
(a) Menjelaskan pengertian berbicara
(b) Menampilkan contoh adab berbicara
(c) Menjelaskan pengertian etika berkomunikasi
(d) Menjelaskan teknik berbicara atau berkomunikasi
(e) Menjelaskan prinsip berbicara atau berkomunikasi
(f) Menjelaskan gaya berbicara atau berkomunikasi
(g) Mempraktekkan adab berbicara dan berkomunikasi

Bentuk Penilaian Kognitif TPU 3
(1) Jelaskan pengertian bericara
(2) Jelaskan contoh adab berbicara !
(3) Jelaskan pengertian etika berkomunikasi !
(4) Jelaskan tekhnik berbicara atau berkomunikasi !
(5) Jelaskan prinsip berbicara atau berkomunikasi !
Bentuk Penilaian Praktek/Unjuk Kerja atau Sikap TPU 2
Tabel 3.13 Format Penilaian Sikap dalam Berbicara
Nama Obyek yang diamati :
No Aspek Yang Diamati Baik
Tidak baik
1. Gaya berbicara pada pelanggan
2. Bahasa yang digunakan dalam berbicara
3. Sikap umum dalam berbicara
Skor yang dicapai
Skor maksimum
109



6) Bentuk Tes Tujuan Khusus dari TPU 4
Setelah mengikuti tujuan pembelajaran ke-4 dalam topik pembahasan IV,
kerjakan tugas berikut ini :
(a) Menjelaskan pengertian bepergian
(b) Menampilkan contoh adab bepergian
(c) Menjelaskan pengertian perjalanan bisnis atau dinas
(d) Menjelaskan tujuan perjalanan dinas
(e) Menjelaskan persiapan perjalanan dinas
(f) Mempraktekkan adab bepergian dalam perjalanan bisnis atau dinas
Bentuk Penilaian Kognitif TPU 4
(1) Jelaskan pengertian bepergian !
(2) Jelaskan pengertian perjalanan bisnis dan perjalanan dinas !
(3) Jelaskan tujuan perjalanan dinas !
(4) Jelaskan persiapan perjalanan dinas.
Bentuk Penilaian Sikap dan Praktek/Unjuk Kerja TPU 4
Tabel 3.14. Format Penilaian Sikap dalam Bepergian
Nama Obyek yang diamati :
No Aspek Yang Diamati Baik Tidak baik
1. Persiapan perjalanan
2. Teman pergi
3. Tujuan perjalanan
Skor yang dicapai
Skor maksimal


110



g. Pengembangan Strategi Pembelajaran
Strategi pebelajaran menurut Kemp adalah, suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut Dick & Carey adalah suatu set materi
dan prosedur pembelajaran yang dipergunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.
78
Dalam upaya pengembangan strategi
pembelajaran maka dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu strategi penataan
isi pembelajaran, strategi penyampaian isi pembelajaran dan strategi pengelolaan
pembelajaran.
1) Strategi Penataan Isi Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis pada tahap pertama tentang tujuan pembelajaran
PAI dan mata pelajaran kejuruan, maka terdapat tiga aspek PAI yang memiliki
keterkaitan dengan dasar kompetensi dan kompetensi kejuruan pada program
studi administrasi perkantoran, akuntansi dan pemasaran. Ketiga aspek tersebut
adalah aspek Al-Quran, Akhlak dan Syariah. Dari ketiga aspek ini, aspek yang
menjadi kajian dalam pengembangan adalah akhlak. Standar Kompetensi (SK)
dari aspek akhlak yang menjadi dasar pengembangan berbasis interelasi adalah
membiasakan perilaku terpuji. Perilaku tersebut meliputi adab berpakaian, adab
berhias dan berpenampilan, adab bertamu dan menerima tamu, adab berbicara
dan berkomunikasi serta adab bepergian atau perjalanan bisnis maupun dinas.
Bila diuraikan aspek PAI dan mata pelajaran kejuruan dalam tabel adalah
sebagaimana di bawah ini.

78
Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2007) hlm. 66-67
111



Tabel :3.15. Aspek, Standar Kompetensi PAI dan DK-KK Mata Pelajaran Kejuruan Yang Berbasis Interelasi

Pedidikan Agama Islam
Mata Pelajaran Kejuruan Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Pemasaran

Dasar Kompetensi Kompetensi Kejuruan
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Akhlak
Membiasakan
perilaku terpuji


4. Menjelaskan
pengertian adab dalam
berpakaian, berhias,
bertamu, menerima
tamu, berbicara dan
bepergian

5. Menampilkan contoh
contoh adab dalam
berpakaian, berhias,
bertamu, menerima
tamu, berbicara dan
bepergian


6. Mempraktikkan adab
dalam berpakaian,
berhias, bertamu,
menerima tamu,
berbicara dan
bepergian dalam
kehidupan sehari-hari

4. Menerapk
an prinsip-
prinsip
kerjasama
dengan kolega
dan pelanggan


5. Mengapli
kasikan
keterampilan
dasar komunikasi


6. Melaksan
akan komunikasi
bisnis

2. Memelihara
standar
penampilan
pribadi



4. Mengidentifikas
i proses
komunikasi
5. Menerima dan
menyampaikan
informasi



2. Mengidentifikasi
penerima pesan
6. Melaksanakan
komunikasi
bisnis.

5. Memberikan
pelayanan
kepada
pelanggan





6. Melaksanakan
negosiasi


7. Melaksanakan
konfirmasi
keputusan
pelanggan

8. Memproses
perjalanan
bisnis

4. Mendeskripsikan pelayanan
prima
5. Mengidentifikasi pelanggan dan
kebutuhannya
6. Memberikan pelayanan kepada
pelanggan

3. Memberikan tangapan terhadap
keberatan dari calon pelanggan
4. Memotivasi keyakinan calon
pelanggan.

3. Mengidentifikasi sinyal-sinyal
dari calon pelanggan
4. Membuat konfirmasi keputusan
calon pelanggan


3. Mendeskripsikan perjalanan
bisnis
4. Melaksanakan penanganan
perjalanan bisnis.
112



2) Strategi Penyampaian Isi Pembelajaran
Strategi penyampaian isi pembelajaran dilakukan mengikuti beberapa
langkah atau prosedur kegiatan. Langkah tersebut dimulai dari kegiatan pra-
pembelajaran, penyajian materi pembelajaran serta penutup pembelajaran.
Kegiatan pra-pembelajaran merupakan kegiatan membuka pelajaran yang
bertujuan untuk mengkondisikan kesiapan belajar peserta didik.
Langka pertama dari kegiatan pra-pembelajaran adalah melakukan
identifikasi karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan kemampuan
pengetahuan dan pengalaman mata pelajaran PAI melalui apersepsi atau pre-test.
Setelah itu disampaikan diskripsi mata pelajaran berupa kompetensi, tujuan
pembelajaran umum dan khusus dari mata pelajaran PAI bebasis interelasi.
Selanjutnya disampaikan kerangka isi pembelajaran (Epitome) serta hubungan
keterkaitan antara satu konsep dengan yang lainnya. Untuk menimbulkan rasa
ingin tahu siswa serta kemauan mempelajarinya maka perlu disampaikan tajuk
refleksi terkait dengan materi yang akan dipelajari.
Langkah kedua adalah penyampaian isi materi pembelajaran dengan
berpedoman pada materi bahan ajar interelasi yang telah dikembangkan.
Berbagai strategi dan media digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran adalah bagaimana
mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya dengan
pengetahuan baru yang akan dipelajari. Urutan penyajiannya dimulai dari umum
ke khusus atau dari abstrak ke konkrit.
Peran serta atau keterlibatan aktif para siswa dilihat dari kegiatan tatap muka
dalam pertemuan kelas. Dalam pertemuan tersebut dibentuk juga kelompok
113



belajar yang terdiri beberapa orang siswa. Sebagai upaya pendalaman materi
maka diberikan pula tugas baik secara kelompok ataupun tugas secara individu.
Diakhir pembelajaran maka disampaikanlah rangkuman dari setiap pokok
bahasan. Guru kemudian meminta kepada para siswa untuk membuat
kesimpulan atau menyampaikan refleksi hasil belajarnya. Sebagai langkah
pendalam materi maka diberikanlah tugas-tugas pendalaman dan pembiasaan
serta berbagai soal-soal atau tugas penilaian.
3) Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Penyajian bahan ajar mata pelajaran PAI berbasis interelasi yang dipelajari
siswa, mengikuti ketentuan waktu dan prosedur yang telah ditetapkan.
Pengaturan beban belajar terdiri dari kegiatan belajar tatap muka, penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri terstruktur. Dengan upaya pengembangan ini,
maka akan bertambah isi materi bahan ajar interelasi, oleh karena itu
konsekwensinya akan bertambah pula alokasi waktu penyelesaiannya.
Pengembangan materi bahan ajar interelasi dilakukan dengan
menghubungkan materi ajar dari SK-KD kejuruan disisipkan kedalam materi Al-
Quran, Akhlaq dan Syariah yang telah ditentukan dan dimasukkan dalam
silabus, RPP dan bahan ajar interelasi. Alokasi waktu yang digunakan adalah
sebagaimana alokasi waktu biasa yang digunakan yaitu 2 jam pertemuan dalam
seminggu. Mengingat padatnya materi-materi inerelasi tersebut, maka seorang
guru dituntut untuk mampu mensiasati dengan tidak harus pada jam tatap muka
di kelas, melainkan juga melalui tugas mandiri ataupun penambahan waktu di
luar jam belajar mengajar di sekolah. Penambahan jam efektif dilakukan dengan
memprogramkan jam tatap muka menjadi 12 jam tatap muka.
114



h. Pengembangan dan Pemilihan Bahan Pembelajaran
Tahapan pengembangan selanjutnya dari model Dick & Carey adalah,
pengembangan dan pemilihan bahan ajar. Langkah ini merupakan kegiatan pokok
dari pengembangan kurikulum berbasis interelasi. Inti dari pengembangan KBI
adalah pengembangan bahan ajar PAI berbasis interelasi. Hasil pengembangan dapat
berupa fisik bahan ajar yang disajikan dengan beberapa media sesuai karakteristik isi
pembelajaran yang berupa fakta, konsep, dalil, hukum, atau prosedur. Hal ini dapat
dilihat dalam uraian tabel berikurt ini :
Tabel 3.16. Analisis Pemilihan Bahan Ajar Berdasarkan Karakteristik Isi
Bahan Ajar

No Isi Pembelajaran Kosntruksi Isi

Medium
1. Definisi adab berpakaian Hukum/dalil Buku ajar
2. Contoh-contoh adab berpakaian Konsep, fakta Buku ajar
3. Etika berpakaian bagi karyawan Nilai,prinsip Buku ajar
4. Definisi adab berhias Hukum, konsep Buku ajar
5. Contoh-contoh adab berhias Konsep, fakta Buku ajar
6. Standar penampilan karyawan Konsep, nilai Buku ajar
7. Praktek adab berpakain, berhias dan
berpenampilan
Fakta, prosedur Buku ajar,
obyek luar
8. Definisi adab bertamu Hukum, konsep Buku ajar
9. Contoh-contoh adab bertamu Konsep, fakta Buku ajar
10. Definisi menerima tamu Hukum, konsep Buku ajar
11. Contoh-contoh adab menerima tamu Konsep, fakta Buku ajar
12. Definisi pelayan dan pelanggan Hukum, konsep Buku ajar
13. Adab menerima tamu di kantor/tempat usaha Konsep, nilai Buku ajar
14. Praktek adab bertamu, menerima tamu dan
melayani pelanggan
Fakta, prosedur Buku ajar,
obyek luar
15. Definisi berbicara Hukum, konsep Buku ajar
16. Contoh adab berbicara Konsep, fakta Buku ajar
17. Definisi etika berkomunikasi Hukum, konsep Buku ajar
18. Tekhnik berbicara dan berkomunikasi Konsep, prosedur Buku ajar
115



19. Prinsip berbicara atau berkomunikasi Fakta, nilai Buku ajar
20. Gaya berbicara atau berkomunikasi Fakta, konsep Buku ajar
21. Praktek adab berbicara dan berkomunikasi Fakta, prosedur Buku ajar,
obyek luar
22. Definisi bepergian Hukum, konsep Buku ajar
23. Contoh adab bepergian Konsep, fakta Buku ajar
24. Definisi perjalanan dinas Hukum, konsep Buku ajar
25. Tujuan perjalanan dinas Konsep Buku ajar
26. Persiapan perjalanan dinas Konsep Buku ajar
27. Praktek adab bepergian dalam kehidupan sehari-
hari
Fakta, prosedur Buku ajar,
obyek luar

Berdasarkan hasil analisis konstruksi isi pembelajaran sebagaimana dalam
tabel di atas, kemudian di pilih dan dikembangkan ke dalam bahan ajar PAI berbasis
interelasi. Bahan ajar PAI berbasis interelasi yang dikembangkan memiliki
komponen-komponen sebagai berikut : (1) epitome atau kerangka isi, (2) tujuan
pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus, (3) uraian materi, (4)
rangkuman, (5) penilaian, (6) glosarium, (7) penilaian dan balikan, (8) daftar
rujukan.
i. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan penilaian yang bersifat
otentik. Rancangan penilaian yang dilakukan sesuai dengan prosedur penilian yang
berlaku secara umum, baik selama kegiatan proses pembelajaran, tengah semester
maupun pada akhir semester. Kegiatan penilaian yang dilakukan juga menggunakan
berbagai jenis dan bentuk penilaian yang tepat dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Standar Penilaian
Standar penilaian bahan ajar PAI berbasis interelasi keberhasilannya dinilai dari
tiga aspek yaitu :
116



a) Mengukur tingkat pengetahui dan pemahaman berdasarkan pada SK dan KD
dari setiap indikator yang ada.
b) Mengukur nilai sikap melalui contoh dan perbuatan terhadap ketercapaian
berbagai SK dan KD dari setiap topik bahasan.
c) Mengukur nilai-nilai pengamalan dan praktek melalui pembiasaan,
berdasarkan ketercapaian SK dan KD setiap topik bahasan.
2) Instrumen Penilaian
Instrument penilaian yang digunakan adalah berdasarkan pada standar
penilaian yang ditetapkan, yaitu penilaian pengetahuan, sikap dan praktek.
a) Dalam menilai pemahaman dan pengetahuan peserta didik, instrument yang
digunakan adalah melalui tes tertulis dan penugasan.
b) Untuk menilai sikap dan perilaku keberagamaan, maka digunakan isntrumen
skala sikap dan penilaian diri.
c) Untuk menilai praktek pembiasaan dan pengamalan nilai-nilai akhlak, adalah
melalui tes unjuk kerja atau laporan kebiasaan.
3) Komponen Yang Dinilai
Komponen yang dinilai dari hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :
a) Hasil uji yang mencakup aspek pengetahuan dan pemahaman, aspek sikap
dan aspek pengamalan melalui praktek.
b) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan prosentase
kehadiran minimal 80 %.
c) Penyelasaian tugas-tugas baik secara individual maupun secara kelompok.
d) Hasil ujian tengah semester (UTS) dan hasil ujian akhir semester (UAS).

117



4) Kriteria Ketuntasan
Kriteria ketuntasan hasil belajar peserta didik mengacu pada kriteria
kualifikasi nilai secara umum yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai
berikut :
Tabel : 3.17 Kriteria Nilai Ketuntasan Belajar
Taraf Penguasaan Predikat Huruf
85 100
75 84
65 74
55 64
< S4
A
B
C
D
E
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang

Batas ketuntasan belajar bila telah mencapai taraf penguasaan minimal 65
dengan predikat C.
Siswa dikatakan berhasil bila telah mengikuti semua proses pembelajaran,
memenuhi tugas-tugas individu maupun kelompok serta wajib mengikuti ujian
tengah semester dan akhir semester. Bila diantara siswa belum memenuhi salah
satu proses, maka siswa tersebut dinyatakan belum berhasil dan kepadanya
diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ualang atau perbaikan/remedial. Siswa
juga dapat dikatakan tidak berhasil manakala hingga batas waktu akhir belum
mampu memenuhi semua kewajiban tersebut.
5) Tindak Lanjut atau Balikan
Tindak lanjut atau balikan dilakukan terhadap siswa yang berhasil dan yang
belum berhasil. Bagi yang telah berhasil menyelesaikan tugas secara individu
118



maupun kelompok, kepada siswa tersebut dapat dilakukan tidak lanjut pada
materi atau topik bahasan berikutnya. Sedangkan terhadap siswa yang belum
berhasil, maka diberikan bimbingan dan dorongan hingga mampu menyelasikan
tugas-tugas tersebut.

2. Tahap Penyusunan Produk
Produk pengembangan yang dilakukan adalah meliputi Kurikulum Berbasis
Interelasi (KBI), Silabus Berbasis Interelasi (SBI), Bahan Ajar Berbasis Interelasi,
serta panduan guru dan panduan siswa. Tahapan dari masing-masing produk
pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kurikulum Berbasis Interelasi
Model kurikulum berbasis interelasi yang dikembangkan adalah mengikuti
model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang ada pada SMK
Muhammadiyah 2 Malang. Model KBI ini meliputi 5 bab pembahasan yang
meliputi pendahuluan, visi, misi dan nilai, standar kompetensi, struktur
kurikulum dan kalender pendidikan.
1) Bab I adalah bab pendahuluan yang membahas tentang , rasional, pengertian,
fungsi dan tujuan, landasan pendidikan, prinsip pengembangan KBI, acuan
operasional dari prinsip pengembangan KBI, serta bidang studi, program
studi dan kompetensi keahlian SMK yang menjadi obyek pengembangan
KBI.
2) Bab II berisi 3 sub bab pembahasan. Sub pertama membahas tentang visi
dan misi SMK lokasi pengembangan yaitu pada SMK Muhammadiyah 2
Malang. Sub kedua membahas tentang nilai-nilai yang dianut dalam
119



mencapai visi dan misi SMK. Sub ketiga membahas tentang tujuan SMK dan
dan kompetensi keahlian. Selain itu juga dikembangkan tujuan dan
kompetensi dari hasil pengembangan berbasis interelasi.
3) Bab III berisi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Kompetensi
Kelompok Mata Pelajaran (SKM) berbasis interelasi. SKL yang dibahas
adalah meliputi SKL SMK, SKL agama dan akhlak mulia serta SKL berbasis
interekasi. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
dikembangkan meliputi SK dan KD mata pelajaran kejuran dan PAI. Pada
kahir sub bab disajikan SK dan KD dari hasil akhir interelasi.
4) Bab IV berisi struktur kurikulum yang mencakup 11 sub pembahasan.
Diantara sub pembahasan adalah, struktur program kurikulum, distribusi
standar kompetensi dan durasi waktu, pembagian mata pelajaran, muatan
lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, Kritereia
Ketuntasan Minimal (KKM), penentuan kenaikan kelas dan kelulusan,
penjurusan, pendidikan kecakapan hidup serta pendidikan berbasis
keunggulan local dan global.
5) Bab V berisi kalender pendidikan dan jadwal kalender pendidikan.
Pada akhir bab berisi glosarium yaitu kata-kata atau kalimat yang
membutuhkan penjelasan sebagai penafsiran atas makna kata atau kalimat
tersebut sehingga mudah dipahami. Daftar rujukan berisi informasi beberapa
sumber belajar atau buku yang dijadikan rujukan dari setiap topik
pembahasan KBI. Rujukan juga berfungsi untuk memperdalam pengetahuan
atau informasi tambahan yang dibutuhkan dari informasi atau data yang telah
ada dalam KBI.
120



b. Silabus Berbasis Interelasi
Silabus berbasis interelasi dikembangan mengikuti beberapa langkah-
langkah tahapan diantaranya :
a. Penentuan Format dan Sistematika Silabus
Format silabus berisikan bentuk penyajian isi silabus, sedangkan sistematika
menggambarkan urutan penyajian bagian-bagian silabus. Format penyajian silabus
diwujudkan dalam bentuk matrik agar hubungan antar komponen dapat dilihat
secara jelas. Sistimatikanya dimulai dari identitas yang meliputi jenjang sekolah,
mata pelajaran, kelas, dan semester, kemudian sisitematika penyajian yang meliputi
standar kompetensi, kemampuan dasar yang ingin dicapai, standar materi, uraian
atau rincian standar materi, pengalaman belajar, sumber bahan, alokasi waktu yang
dibutuhkan, dan acuan atau rujukan yang dipakai.
b. Penentuan Kemasan Silabus
Kemasan adalah bentuk atau format fisik silabus. Penentuan kemasan
berdasarkan atas prinsip keterbacaan, kepraktisan dalam menggunakan dan
kemudahan dalam membawa dan menyimpan. Sesuai prinsip tersebut maka
kemasan silabus berbasis interelasi diwujudkan dalam bentuk media cetak atau
buku, yang dijilid pertingkatan kelas atau sekolah.
c. Penentuan Kemampuan Dasar
Kemampuan dasar merupakan perincian lebih lanjut dari standar kompetensi.
Kemampuan dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang minimal harus
dikuasai oleh siswa. Cara mengurutkan kemampuan dasar adalah dengan
mengurutkan standar kompetensi yang menggunakan pendekatan procedural.

121



d. Penentuan Materi Pembelajaran dan Uraiannya
Penentuan materi pembelajaran dan uraianya dimulai dari identifikasi jenis-
jenis materi pelajaran dan penentuan urutan materi pelajaran. Materi pelajaran
dirinci dan diuraikan kemudian diurutkan untuk mempermudah kegiatan
pembelajaran.
e. Penentuan Pengalaman Belajar Siswa
Pengalaman belajar siswa adalah aktifitas belajar yang perlu dilakukan oleh
siswa dalam rangka mencapai penguasaan kemampuan dasar dan materi pelajaran.
Dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai maka pengalaman belajar meliputi,
menghafal, menggunakan/ mengaplikasikan, dan menemukan. Sedangkan dari
dimensi materi yang perlu dihafal dan diaplikasikan adalah fakta, konsep, prinsip
dan prosedur.
f. Penentuan Alokasi Waktu
Waktu disini adalah perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang
telah ditentukan. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penentuan waktu adalah,
tingkat kesukaran materi, luas, ruang lingkup atau cakupan materi, frekwensi
penggunaan materi, serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari.
g. Penentuan Sumber Acuan
Sumber acuan adalah rujukan, referensi atau literatur yang digunakan baik
untu menyusun silabus maupun buku yang digunakan gunakan guru dalam
mengajar. Sumber utama penyusunan silabus adalah buku teks dan buku kurikulum.
Sumber-sumber lainnya seperti jurnal, hasil penelitan, penerbitan berkala, dokumen
Negara dan lain-lain.

122



c. Bahan Ajar Berbasis Interelasi
Bahan ajar PAI berbasis interelasi adalah merupakan produk utama dari
pelaksanaan pengembangan. Dalam menusun produk pengembangan bahan ajar
PAI berbasis interelasi maka dikembangkanlah beberapa komponen sebagaimana di
bawah ini.
1) Penyusunan Petunjuk Bahan Ajar
Petunjuk baha ajar berisi informasi atau perintah yang mengarahkan siswa
untuk menggunakan buku dan cara-cara mempelajari isi buku ajar. Petunjuk buku
ajar terdiri atas dua hal, yaitu petunjuk penggunaan buku ajar dan petunjuk cara
mempelajari isi buku ajar. Keberadaan petunjuk penggunaan buku ajar sebagai
petunjuk yang memberi kemudahan bagi pembaca dalam memanfaatkan buku bahan
ajar. Sedangkan keberadaan petunjuk cara mempelajari isi buku ajar keberadaannya
merupakan jembatan antara tahap dalam setiap kegiatan belajar atau topik bahasan.
2) Epitome atau Kerangka Isi
Epitome merupakan kerangka pembelajaran yang terdiri dari topik-topik
bahasan yang sesuai dengan kurikulum atau silabus hasil pengembangan. Epitome
yang dibahas dalam bahan ajar dipetakan dalam bagan sehingga mudah untuk
dipahami. Fungsi dari epitome adalah untuk memberikan gambaran tentang pokok-
pokok pembahasan dalam bahan ajar yang dikembangkan dari hasil analisis
pembelajaran.

3) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran diharapkan bisa memberikan arahan kegiatan
pembelajaran dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan serta dapat dicapai oleh
123



peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini
dianalisis dari kurikulum dan dijabarkan menjadi tujuan pembelajaran umum (TPU)
dan tujuan pembelajaran khusus (TPK). TPU adalah pernyataan umum tentang hasil
pembelajaran yang hendak dicapai. Sedangkan TPK adalah pernyataan khusus
tentang hasil belajar yang diharapkan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Tujuan pembelajaran berfungsi untuk memberikan arahan kegiatan pembelajaran
dari hasil identifikasi kemampuan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
4) Uraian Materi
Penyusunan uraian isi pembelajaran merupakan penjabaran dari isi yang
terkandung dalam topik bahasan. Penyusunan isi pembelajaran didasarkan pada hasil
analisis dari pencapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK) atau indikator
kompetensi dasar dan hasil pembelajaran.
Isi pembelajaran diuraikan dalam beberapa topik bahasan. Topik pertama
membahas tentang adab bepakaian, berhias dan berpenampilan. Topik kedua
membahas tentang adab bertamu, menerima tamu dan melayani pelanggan. Topik
ketiga membahas tentang adab berbicara dan berkomunikasi. Topik keempat
membahas tentang adab bepergian dan perjalanan dinas.
5) Rangkuman
Rangkuman merupakan bagian yang memberikan kesimpulan penting dari
inti materi dengan membahas ulang isi bahan ajar secara singkat. Rangkuman
berfungsi untuk meningkatkan pemahaman, memudahkan mengingat kembali ide-
ide penting dari isi teks. Rangkuman disusun secara logis dengan bahasa yang
mudah dipahami. Penyajian rangkuman diberikan pada bagian akhir dari setiap topic
bahasan.
124



6) Penilaian
Butir-butir tes penilaian dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran
khusus (TPK). Bentuk penilaiannya meliputi uji kompetensi ketiga aspek yaitu,
kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap dan kompetensi praktik atau
pengamalan. Bentuk tesnya berupa tes tertulis melalui obyektif tes dan essay tes, tes
skala sikap dan tes perbuatan atau unjuk kerja.
7) Balikan
Balikan merupakan tindakan yang dilakukan setelah menghitung semua nilai
yang diperoleh dari hasil tes. Adanya prosedur atau langkah-langkah yang perlu
dilakukan ketika memperoleh standar nilai tertentu. Ketika mendapatkan nilai baik
sekali dan baik maka, dilakukan tindakan lanjutan untuk memperdalam materi bahan
ajar. Bila mendapatkan nilai cukup atau bahkan kurang berhasil, maka perlu adanya
tindakan perbaikan atau ulangan atas materi yang telah dipelajarinya.
8) Glosarium
Glosarium adalah suatu bagian yang disiapkan untuk memberikan informasi
tentang kata-kata sulit, atau yang memiliki penafsiran atau makna tersendiri. Kata-
kata tersebut perlu dijelaskan maksud dan artinya secara khusus. Dengan adanya
glosarium dapat dijadikan sebagai suatu media yang membantu belajar siswa.
9) Daftar Rujukan
Daftar rujukan adalah beberapa sumber belajar berupa buku-buku yang dapat
dijadikan rujukan dalm setiap topik bahasan. Melalui rujukan tersebut dapat
memperdalam lagi materi bahan ajar serta menambah wawasan lebih lanjut tentang
topik bahasan atau kajian yang dipelajarinya.

125



d. Panduan Guru
Panduan guru merupakan suatu rangkaian dari pengembangan paket
pembelajaran. Panduan ini berisi gambara umum dari paket pembelajaran. Apa saja
yang terdapat dalam paket tersebut serta bagaimana cara seorang guru menggunakan
paket pembelajaran tersebut. Secara umum isi dari panduan guru tersebut adalah
terdiri dari : deskripsi mata pelajaran, tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, petunjuk penggunaan bahan ajar, karakteristik bahan ajar,
karakteristik pebelajar, alokasi waktu dan isi pembelajaran, strategi pembelajaran,
serta jenis evaluasi berupa soal latihan dan kunci jawabannya.
e. Panduan Siswa
Disamping panduan bagi instruktur atau guru juga terdapat panduan untuk
siswa (students guide). Fungsi dari panduan siswa adalah untuk memberikan
petunjuk bagi siswa dalam menggunakan dan memanfaatkan bahan ajar yang telah
dikembangkan oleh desainer pembelajaran. Isi dari panduan siswa tidak jauh
berbeda dari panduan guru, hanya pada petunjuk penggunaan bahan ajar dibagi
menjadi petunjuk umum dan khusus. Pada bahagian karakteristik pebelajar
dihilangkan, begitu juga pada akhir evaluasi tidak dilampirkannya kunci jawaban.
Secara umum isi dari panduan siswa tersebut adalah terdiri dari : deskripsi
mata pelajaran, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, petunjuk
umum dan khusus dari penggunaan bahan ajar, karakteristik bahan ajar, alokasi
waktu dan isi pembelajaran, strategi pembelajaran dari kegiatan pra pembelajaran,
kegiatan penyampaian dan kegiatan penutup, serta jenis evaluasi yang dilakukan
berupa soal latihan yang mencakup semua isi materi.

126



3. Tahap Uji Coba Produk
Tujuan dari uji coba produk pengembangan kurikulum berbasis interelasi ini
adalah untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan agar tercapai efektifitas dan daya tarik dari produk itu
sendiri. Tahapan uji coba produk pengembangan mencakup, desain atau rancangan
uji coba serta subjek uji coba dan langkah-langkah uji coba
a. Desain Uji Coba
Kegiatan uji coba produk pengembanan merupakan tahap dilaksanakannya
review ahli isi dan ahli desain, serta evaluasi formatif yang terdiri dari uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar/lapangan. Secara
lengkapnya dapat dijelaskan dan diuraikan dalam rancangan di bawah ini :
1) Review ahli isi, untuk mendapatkan data berupan penilaian, pendapat dan saran
terhadap isi kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar
berbasis interelasi serta panduan guru dan panduan siswa.
2) Review ahli desain, juga bertujuan untuk mendapatkan penilaian tentang
ketertarikan desain kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis interelasi,
bahan ajar berbasis interelasi serta panduan guru dan panduan siswa.
3) Uji coba perorangan, bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan
nyata pada produk pengembangan berupa salah ketik dan penggunaan bahasa
yang kurang tepat serta mengumpulkan data berupa tanggapan siswa terhadap
produk pengembangan.
4) Uji kelompok kecil, bertujuan untk memeriksa kesalahan-kesalahan yang
mungkin terlewatkan pada uji coba perorangan serta mengumpulkan data
melalui angket tanggapan siswa dan guru terhadap proses paket pengembangan.
127



5) Uji coba lapangan untuk menguji kualitas dan efektifitas dari paket kurikulum
berbasis interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar berbasis interelasi serta
panduan guru dan panduan siswa .
Untuk lebih jelasnya, desain uji coba dapat dilihat pada bagan berikut ini :


















Gambar : 3.3. Rancangan Uji Coba Produk Pengembangan Kurikulum
Interelasi





Subjek Uji Coba Langkah Uji Coba
Instrumen
Draft I Pengembangan Ahli Isi (1 Orang)
Revisi Draft I Masukan Ahli Isi
Draft II Pengembangan Ahli Desain (1 Orang)
Revisi Draft II Masukan Ahli Desain
Draft III Pengembangan Uji Coba Perorangan
(3 Orang)
Revisi Draf III Masukan Guru/Siswa
Draft IV Pengembangan
Uji Kelompok Kecil
(9 orang)
Revisi Draft IV Masukan Guru/Siswa
Angket Tanggapan
Angket Tanggapan
Draft V Pengembangan Uji Coba Lapangan
25 Siswa dan 1 Guru
Revisi Draft V
Masukan Guru/Siswa
Angket Tanggapan
dan Tes
Angket Tanggapan
Angket Tanggapan
Produk Paket Kurikulum PAI Berbasis Interelasi
128



b. Subjek Uji Coba dan Langkah-langkah UJi Coba
Subjek uji coba pengembangan kurikulum berbasis interelasi ini meliputi : (1)
ahli isi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, (2) ahli desain dan media
pembelajaran, dan (3) sasaran pengguna yaitu, wakil kepal sekolah kurikulum, guru
mata pelajaran PAI atau Al Islam, dan Siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang Kelas
XI.
1) Ahli isi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Ahli isi yang ditetapkan sebagai penguji isi kurikulum PAI berbasis
interelasi adalah Bapak, Dr. H. Mujab. Penetapan ini didasarkan pertimbangan
sebagai berikut :
a) Sebagai Dosen Pada lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang..
b) Memiliki latar belakang pendidikan Doktor di bidang Sejarah Pendidikan
Islam
c) Sebagai pakar pengembangan Pendidikan Agama Islam di lingkungan
perguruan agama Islam
d) Sebagai penulis buku, makalah, jurnal, artikel, surat kabar dan berbagai
media lainnya, sekaligus sebagai pemerhati masalah Pendidikan Agama
Islam di Indonesia.
e) Sebagai nara sumber dan pelatih yang terkait dengan pengembangan
Pendidikan Islam di berbagai forum baik lokal, nasional maupun
internasional.


129



2) Ahli rancangan dan media pembelajaran
Ahli rancangan dan media pembelajaran yang ditetapkan sebagai penguji
rancangan kurikulum berbasis interelasi PAI dan Mata Pelajaran Kejuruan
adalah Ibu Dr. Hj. Sutiah. Penetepan ini didasarkan pada pertimbangan sebagai
berikut :
a) Memiliki latar belakang pendidikan Doktor dalam bidang Teknologi
Pendidikan
b) Sebagai penulis buku, makalah, jurnal, artikel, surat kabar dan media lainnya
sekaligus sebagai pemerhati masalah pendidikan dan pembelajaran di
Indonesia.
c) Sebagai tenaga pengajar ICT (Information Comunication Tekhnologi) pada
program Pasca Sarjana Uinversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
d) Memiliki keahlian dalam perancangan dan pengembangan media
pembelajaran.
e) Sebagai nara sumber dan pelatih yang terkait dengan pengembangan
pendidikan di berbagai forum, local, regional maupun nasional.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap review ahli adalah :
a) Mendatangi ahli isi dan ahli desain dan media pembelajaran
b) Menjelaskan proses pengembangan yang telah dilakukan
c) Meminta saran dan tanggapan tentang paket pembelajaran yang telah
dikembangkan melalui angket dan konsultasi.


130



3) Sasaran Pengguna Produk Pengembangan
Uji coba penggunaan produk pengembangan ini dilakukan sebanyak tiga kali
yaitu, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Sasaran
dari uji coba penggunaan produk pengembangan kurikulum berbasis interelasi
(kurikulum, silabus, bahan ajar, panduan guru dan panduan siswa) adalah meliputi :
a) Uji coba perorangan. Uji coba perorangan ini dikhususkan pada wakil kepala
sekolah kurikulum, guru PAI serta 3 orang siswa.
(1) Wakil kepala sekolah kurikulum yaitu Ibu Nur Cholis, S.Pd, yang akan
menilai dan memberi tanggapan terhadap model kurikulum berbasis
interelasi.
(2) Guru PAI yang ada pada SMK Muhammadiyah 2 Malang adalah guru Al-
Islam yang diajarkan oleh 1 orang yaitu Ibu Sundari, S.Pd.I. Kepadanya akan
diberikan draf pengembangan kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis
interelasi, bahan ajar berbasis interelasi dan panduan guru untuk diberikan
penilaian dan tanggapan terkait dengan produk pengembangan tersebut.
(3) Para siswa sebanyak tiga orang yang dipilih dari masing-masing jurusan 1
orang. Siswa yang terpilih adalah siswa kelas XI, yang memiliki kemampuan
lebih diantara siswa-siswi yang ada di kelasnya.
Para guru maupun siswa ini hanya menilai dan memberi tanggapan terhadap
rancangan produk pengembangan, baik kurikulumum berbasis interelasi,
silabus berbasis interelasi, bahan ajar PAI berbasis interelasi serta panduan
guru dan siswa, dengan mengisi format angket penilaian yang telah disiapkan
dan memberikan saran tanggapan terhadap setiap hasil produk yang
dikembangkan.
131



Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji coba perorangan yaitu :
(1) Pengembang menjelaskan maksud evaluasi perorangan pada wakil kepala
sekolah kurikulum, guru Al-Islam dan siswa.
(2) Pengembang menyampaikan hasil produk pengembangan tersebut masing-
masing kepada wakasek kurikulum, guru Al-Islam, dan kepada para siswa.
(3) Pengembang mendorong wakasek kurikulum, guru Al-Islam dan siswa untuk
memberikan tanggapan dan komentar terhadap hasil pengembangan dengan
mengisi angket dan lembar tanggapan.
(4) Pengembang mengumpulkan kembali semua angket penilaian serta mencatat
semua hasil tanggapan dan komentar yang diberikan.
b) Uji coba kelompok kecil hanya dihususkan pada siswa kelas XI dari 3 program
keahlian yang ada. Masing-masing program keahlian diambil 3 orang siswa
dengan tingkatan kemampuan rendah, sedang dan tinggi, sehingga secara
keseluruhan menjadi 9 orang siswa.
Langkah-langkah dalam uji coba kelompok kecil yaitu :
(1) Mengumpulkan siswa yang menjadi sampel dan menjelaskan maksud uji
coba kelompok kecil
(2) Menjelaskan kegiatan instruksional yang akan dilakukan
(3) Melaksanakan kegiatan instruksional dengan menggunakan produk
pengembangan berupa bahan ajar berbasis interelasi serta panduan siswa
yang telah direvisi berdasarkan review ahli dan uji perorangan.
(4) Menggali informasi dan mencatat komentar siswa
(5) Menyebarkan angket untuk mendapatkan penilaian dan tanggapan
132



c) Uji coba lapangan terdiri dari seorang guru PAI (Ibu Sundari) dan 27 orang
siswa yang berasal dari 3 program keahlian dengan diambil masing-masing 9
orang siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji coba lapangan adalah :
(1) Mengumpulkan siswa dan guru mata pelajaran yang telah ditentukan
(2) Mempersiapkan lingkungan dan sarana prasarana
(3) Melaksanakan kegiatan instruksional
(4) Mengumpulkan data tentang kualitas proses instruksional dari produk
pengembangan
(5) Menyelenggarakan tes awal dan tes akhir untuk mengetahui efektifitas proses
dan produk pengembangan.

4. Tahap Evaluasi dan Revisi Produk Pengembangan
Tahap evaluasi dan revisi produk pengembangan merupakan tahap akhir dari
model pengembangan Dick & Carey. Tahap evaluasi dalam desain pengembangan
ini meliputi kegiatan penilaian yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan
evaluasi atas hasil produk paket pengembangan. Kegiatan penilaian dalam
pembelajaran telah dijelaskan dalam tahap rancangan dan pelaksanaan evaluasi di
atas yang tetap berpedoman pada bentuk penilaian yang telah berlaku dan digunakan
selama ini. Standar penilaiannya tetap mengacu pada tiga aspek yaitu, pengetahuan,
sikap dan keterampilan atau praktek keagamaan yang dijalankan siswa. Sedangkan
dalam pembahasan ini difokuskan pada tahap evaluasi terhadap produk
pengembangan yang dilakukan pada setiap kali pelaksanaan uji coba produk hasil
pengembangan.
133



a. Tahap Evaluasi
Untuk evaluasi atas hasil produk pengembangan ini dilakukan melalui tiga
tahap. Tahap pertama dilakukan oleh ahli isi mata pelajaran PAI dan ahli desain dan
media pembelajaran. Tahap kedua dilakukan melalui uji coba perorangan dan uji
coba kelompok kecil yang dilakukan kepada siswa, wakil kepal sekolah kurikulum
dan guru PAI. Evaluasi tahap ketiga sebagai evaluasi akhir yang dilakukan melalui
uji coba lapangan dengan sasaran uji coba yang lebih besar dari siswa. Semua
bentuk evaluasi ini bertujuan untuk merevisi produk pengembangan sehingga
mendapatkan hasil yang baik dan sempurna.
b. Tahap Revisi Produk Pengembangan
Hasil dari produk paket pengembangan ini adalah berupa kurikulum berbasis
interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar berbasis interelasi, serta panduan
guru dan panduan siswa. Pelaksanaan revisi produk adalah merupakan tahap terakhir
dari berbagai tahap dalam prosedur pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI
berbasis interelasi. Revisi dilakukan berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan
pada setiap tahapan. Hasil revisi tersebut kemudian menjadi hasil akhir dari produk
pengembangan yang selanjutnya dapat disebarkan atau digunakan.
Untuk lebih jelasnya dapatlah dibuatkan gambar tahap-tahap prosedur
pengembangan kurikulum sebagaimana di bawah ini :




134



Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Interelasi





















Gambar : 3.4. Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Interelasi


TAHAP PERTAMA
Menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan
TAHAP KEDUA
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran, melakukan analisis pembelajaran, mengidentfikasi
karakteristik pebelajar, merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan butir-butir
tes dan mengembangkan strategi pembelajaran
TAHAP KETIGA
Tahap penyusunan dan pengembangan kurikulum, silbus, RPP dan bahan ajar
berbasis interelasi PAI dan mata pelajaran kejuruan
TAHAP KEEMPAT
Melakukan evaluasi formatif dan merevisi produk pengembangan

Produk Kurikulum Berbasis Interelasi, Silabus Berbasis Interelasi,
Bahan Ajar Berbasis Interelasi, Panduan Guru dan Panduan Siswa
EVALUASI TAHAP I

Uji Ahli Isi


Analisis Data


Revisi I


Uji Ahli Desain


Analisis Data


Revisi II
EVALUASI TAHAP II

Uji coba perorangan


Analisis Data


Revisi III


Uji coba kel. kecil


Analisis Data


Revisi IV
EVALUASI TAHAP
III



Uji coba lapangan




Analisis Data





Revisi V
135



D. Jenis Data
Data-data yang dikumpulkan melalui pelaksanaan evaluasi formatif,
dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu :
1. Data evaluasi tahap pertama berupa data hasil uji ahli antara lain :
a. Ketepatan isi kurikulum berbasis interelsi, silabus berbasis interelasi, bahan
ajar berbasis interelasi serta panduan guru dan siswa, yang diperoleh dari
ahli isi.
b. Ketepatan rancangan/desain kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis
interelasi, bahan ajar berbasis interelasi serta panduan guru dan siswa, yang
diperoleh dari ahli desain
2. Data evaluasi tahap kedua, yaitu data hasil uji coba perorangan dan kelompok
kecil yang diperoleh melalui tanggapan para siswa
3. Data kecocokan atau kesesuaian penggunaan untuk kurikulum berbasis
interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar berbasis interelasi, serta
panduan guru dan siswa, yang diperoleh melalui tanggapan para guru mata
pelajaran PAI dan kejuruan.
4. Data hasil pengamatan keterlaksanaan skenario pembelajaran serta hasil
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang menggunakan bahan ajar PAI
berbasis interelasi.
5. Data hasil uji lapangan, berupa data hasil pre-test dan post-test siswa, data hasil
tanggapan siswa, dan data hasil review guru mata pelajaran.
Berdasarkan seluruh data yang diperoleh kemudian dikelompokkan menurut
sifatnya menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dengan menghimpun dari hasil penilaian, masukan, tanggapan, kritik dan
136



saran perbaikan melalui wawancara dan observasi. Sedangkan untuk data kuantitatif
dihimpun melalui penggunaan angket penilain produk kurikulum berbasis interelasi
secara umum, hasil pengamatan melalui instrument lembar pengamatan terhadap
skenario pembelajaran, dan tes pencapaian hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah
2 Malang dalam penggunaan buku ajar PAI berbasis interelasi.
Data kuantitatif yang dihimpun melalui angket dan tes adalah: (1) Penilaian
ahli isi dan ahli desain tentang ketepatan dan kesesuaian produk pengembangan
berupa kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar berbasis
interelasi, serta panduan guru dan siswa. (2) Tanggapan dan penilaian wakil kepala
sekolah kurikulum terhadap kurikulum dan silabus berbasis interelasi.
(3) Tanggapan dan penilaian guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Malang terhadap
kesesuaian dan kemenarikan, kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis
interelasi, bahan ajar berbasis interelasi serta panduan guru. (4) Tanggapan siswa
SMK Muhammadiyah 2 Malang terhadap kesesuaian dan kemenarikan, kurikulum
berbasis interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar berbasis interelasi serta
panduan guru. (5) Hasil pengamatan terhadap skenario pembelajaran dan aktivitas
siswa. (6) Dan hasil tes belajar siswa setelah menggunakan buku ajar PAI berbasis
interelasi dari hasil pengembangan. Data siswa tersebut meliputi kegiatan uji coba
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Sedangkan data hasil tes meliputi
pretest dan posttest.




137



E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diharapkan,
dokumentasi, wawancara, angket dan tes perolehan hasil belajar.
1. Dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan informasi tentang subjek uji coba,
yaitu jumlah siswa, jenis kelamin, usia, latar belakang (sosial, etnis, latar
pendidikan) prestasi belajar dan juga data profil sekolah.
2. Pedoman wawancara, digunakan sebagai panduan untuk wawancara dalam
rangka mengumpulkan informasi dan data dalam menentukan mata pelajaran
yang dinterelasikan, mengidentifikasi masalah, saran dan masukan atau
tanggapan dari subjek coba atau pengguna produk.
3. Angket, dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang ketepatan komponen,
ketepatan isi, ketepatan format dan sistimatika, kemenarikan rancangan dari
produk kurikulum berbasis interelasi, silabus berbasis interelasi, bahan ajar
berbasis interelasi serta panduan guru dan siswa.
4. Instrumen lembar pengamatan keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa (scenario
pembelajaran). Instsrumen ini digunakan oleh pengamat untuk mengamati
keterlaksanaan masing-masing skenario pembelajaran dalam kegiatan uji coba
bahan ajar. Isi instrument meliputi aktivitas guru dan siswa, kategori
keterlaksanaan, keterangan skor penilaian, dan rubrik skor penilaian.
5. Instrumen pengamatan aktivitas siswa, digunakan oleh pengamat untuk
mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. Aktivitas yang diamati antara
lain, mengemukakan ide, menanggapi pendapat teman, mengajukan pertanyaan,
menjawab pertanyaan dan perilaku yang tidak relevan.
138



6. Penilain atau tes, dilakukan sebanyak dua kali yang meliputi pre-test dan post-
test. Pretest dilaksanakan sebelum rangkaian kegiatan pembelajaran dilakukan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa sebelum menggunakan paket
kurikulum berbasis interelasi. Sedangkan post-test digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah menggunakan paket kurikulum berbasis interelasi.

F. Teknik Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai
permasalah yang terkait dengan pengembangan guna merumuskan kesimpulan dari
hasil pengembangan. Ada beberapa teknik yang digunakan dalam menganalisis data
diantaranya :
2. Analisis Deskriptif Kualitatif
Teknik analisa data deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data yang
dihimpun dari hasil review dan uji coba produk. Teknik analisis deskriptif kualitatif
digunakan untuk mengolah data dari hasil wawancara, saran dan tanggapan atau
komentar yang ada pada instrument angket yang didapat melalui uji ahli dan uji
perorangan serta kelompok kecil dan kelompok besar. Hasil analisis ini kemudian
digunakan sebagai dasar untuk merevisi masing-masing dari produk pengembangan.
3. Analisa Statistik Deskriptif
Data yang diperoleh dari angket penilaian uji ahli dan uji lapangan, diolah
dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dalam bentuk deskriptif
persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing-
masing subjek uji coba, adalah sebagai berikut :

139







Keterangan :
= jumlah
n = jumlah seluruh item angket

Dari data yang diperoleh kemudian dihitung rerata dan persentase tingkat
pencapaiannya dengan menggunakan rumus :


Keterangan :
F = frekwensi subyek yang memilih alternative
N = jumlah keseluruhan subjek uji coba
79

Untuk memberikan makna dan mengambil keputusan dalam merevisi
produk, digunakan kualifikasi tingkatan yang memiliki kriteria sebagai berikut :
Tabel : 3.17. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4
Skala Penilaian Kualifikasi Keterangan
81 % - 100 % Sangat baik/sangat layak Tidak perlu direvisi
66 % - 80 % Baik/layak Tidak perlu direvisi
46 % - 65 % Kurang baik/kurang layak Perlu direvisi
20 % - 45 % Tidak baik/tidak layak Perlu direvisi



79
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, Cet. X. 1989), hlm.247
(}awaban pilihan X bobot tiap pilihan)
Persentase = --------------------------------------------------- X 100
n x bobot tertinggi
Persentase = F/N X 100
140



4) Analisis Data Hasil Pengamatan
a. Pengamatan Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran
Proses pengamatan dengan menggunakan instrumen pengamatan dan lembar
keterlaksanaan scenario pembelajaran. Hasil pengamatan melalui instrument dan
lembar keterlaksanaan pembelajaran kemudian dianalisis sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui kualitas keterlaksanaan skenario pembelajaran dihitung
persentase keterlaksanaan dari langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan.
2) Untuk mengetahui kualitas keterlaksanaan skenario pembelajaran, skor yang
diberikan oleh dua orang pengamat kemudian dirata-rata. Selanjutnya untuk
menentukan kategori keterlaksanaan, skor rata-rata tersebut dikonversi dengan
ketentuan antara lain : 1,00 1,69 berarti tidak baik, 1,70 2,59 kategori kurang
baik, 2,60 3,50 berarti cukup baik, 3,51 4,00 berarti baik, dan 4,50 5,00
berarti sangat baik.
80

3) Untuk menentukan reliabilitas isntrumen dan pengamatan keterlaksanaan
scenario pembelajaran. Maka hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
dihitung kecocokannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :





80
Latjompoh, M. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi SMU, Pokok Bahasan Sistem
Kordinasi Berorientasi strategi (Rehearsal, Elaborasi, Organisasi), Tesis Magister, Tidak
Dipublikasikan. PPS Universitas Negeri Surabaya, 2000. Hlm. 85
141





Keterangan :
R ( Persentase of Agreement ) = Reliabilitas Instrumen
A ( Agree ) = Frekwensi kecocokan antara dua pengamat
D ( Disgree ) = Frekwensi ketidakcocokan antara dua
pengamat
Instrumen dikatan reliable bila reliabelitas 0,75
81


b. Pengamatan Hasil Aktivitas Siswa
Data hasil pengamatan yang diberikan oleh dua orang pengamat dengan
instrument tentang aktivitas siswa, dianalisis dengan deskriptif persentase secara
kualitatif, yakni frekuensi masing-masing aktivitas dibagi dengan seluruh frekwensi
aktivitas yang ditetapkan, kemudian dikalikan 100.
Untuk menentukan reliabilitas instrument aktivitas siswa, maka instrument
dikatakan reliabel jika, koevisien reliabilitasnya 0,75. Untuk menentukan
koefesien reliabilitas digunakan rumus yang disarankan Emmer dan Millet dalam
Borich, sebagai berikut :



Keterangan :
R = Koefisien Reliabilitas
A = Frekwensi aspek tingkah laku yang teramati oleh pengamat yang memberikan
frekwensi tinggi
B = Frekwensi aspek tingkah laku yang teramati pengamat lain yang memberikan
frekwensi rendah
82


81
D.G. Borich. Observation Skills for Effective Teaching, (New York : Macmill Publishing
Company, 1994 ) hm. 385

R = A x 100 %
D + A

Percentage of Agreement = (1 - A -B ) x 100 %
A + B
142



5) Analisis Data Hasil Tes ( Uji-t )
Pada uji coba lapangan, data dihimpun dengan menggunakan angket dan tes
pencapaian hasil belajar. Data uji coba kelompok sasaran dikumpulkan dengan
menggunakan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) untuk mengetahui hasil
belajar kelompok uji coba sasaran siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang sebelum
dan setelah menggunakan produk pengembangan kurikulum berbasis interelasi. Data
diambil dari rata-rata hasil uji pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap materi
SK dan KD yang diinterelasikan dari PAI dan mata pelajaran kejuruan.
Pengambilan data melalui tes awal dan tes akhir ini dilakukan pada satu
kelompok perlakuan (one group treatment). Peneliti melakukan perlakuan sebanyak
dua kali yakni sebelum dan sesudah perlakuan. Data yang terkumpul berupa nilai tes
pertama dan nilai tes kedua. Tujuannya adalah membandingkan dua nilai dengan
mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara kedua nilai tersebut secara
signifikan. Untuk mengujinya maka dipergunakanlah teknik yang disebut dengan
uji-t (t-tes). Dengan demikian langkah-langkah analisis data eksperimen dengan
model, pre-test post-test design adalah :
a. Mencari rerata nilai tes awal (0
1
)
b. Mencari rerata nilai tes akhir ((0
2
)
c. Menghitung perbedaan rerata dengan uji-t, yang rumusnya adalah sebagai
berikut :





82
Ibid, hlm. 386
143




t = Md

_

X
2
u

N ( N 1)
Rumus :





83



























83
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Cet.VII. (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 395

Anda mungkin juga menyukai