Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT
Cornell Notes

Nama
: Felicia Stephanie
Nuraini__________________________
NIM/Klp

Peer teaching &


learning

: 8907 dan 8917/ Kelompok 5

ACTIVITY
FORMATIF
ASSESSMENT
ASSESSMENT
FORMFORM
#4 #6

dan FitriaTanggal : Maret 2014


Sesi

Fasilitator : drg. Sri Budiarti__________________________


TOPIK 1 : Kelainan/ penyakit dengan karakteristik vesiko-ulseratif :
ulseratif, vesikuler dan bulosa

RESEARCH TASK: DDx herpetic whitlow


A. Pengertian/definisi

Identifikasi

Diagnosis

Herpetic Withlow adalah suatu pembengkakan di ujung jari tangan yang


tersa sakit dan berwarna kemerahan, yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (HSV)1 atau 2.
___________________________________________________________
____________________________
Herpetic whitlow biasanya terjadi pada jari tangan yang dominan.
Pertama kali muncul sebagai vesikel besar dengan eritema sekitarnya,
namun beberapa vesikel kecil juga dapat ditemui. Vesikel pada awalnya
diisi dengan cairan bening namun dapat menjadi keruh ketika sel darah
putih ( leukosit ) menyusup wilayah tersebut . Sering terjadi sensasi
terbakar selama 2 atau 3 hari sebelum timbul vesikel . Pasien juga
mungkin mengeluhkan gejala sistemik, termasuk demam dan
malaise.Komplikasi lain dari herpetic whitlow yaitu limfadenopati,
limfadenitis, hypoesthesia, keratitis, dan viremia.
___________________________________________________________
____________________________
Herpetic whitlow

Klasifikasi lesi

Lesi vesikoulceratif
___________________________________________________________
____________________________
Nomenklatur ICD-X
B00. 8
___________________________________________________________
___________________________
B. Epidemiologi (insidensi/ Biasanya terjadi pada seseorang yang berusia 20-30 tahun dengan lesi
prevalensi/demografi)
autoinakulasi dari HSV-2 dengan tipe lesi genital. Dan ini biasanya
menginfeksi orang yang bekerja dalam lingkup kesehatan yang
bersentuhan dengan sekresi atau membran mukosa seperti dokter gigi.
Anak-anak usia kurang dari 10 tahun sering terkena dampak dari lesi
autoinakulasi dari HSV-1 ginggivostomatitis. Usia puncak dalam pediatrik
adalah 2 tahun . Tingkat kekambuahn pada Herpetic withlow pada anakanak dan orang dewasa sama, dengan tingkat yang sebanding pada kasus
HSV-1 dan HSV 2 .Beberapa lesi pada beberapa jari dilaporkan pada 19%
kasus pediatrik. Whitlow sering terlihat dalam empat situasi khas.
Pertama, bayi dengan herpes gingivostomatitis yang dapat autoinoculasi
jari-jari mereka. Kedua, bayi tanpa penyakit mulut yang jelas, kadangkadang disebabkan oleh orang dewasa yang terinfeksi mencium jari-jari
anak-anak mereka. Ketiga, pada pasien yang aktif secara seksual, lebih
sering whitlow adalah manifestasi dari penyakit kelamin bersamaan.
Keempat, dokter gigi, ahli terapi pernapasan, perawat, dan dokter anak
yang kadang-kadang memeriksa rongga mulut tanpa mengenakan sarung
tangan.
___________________________________________________________
___________________________
1

C. Etiologi

Disebabkan oleh virus HSV 1 atau 2


___________________________________________________________
___________________________
D. Patogenesis/patofisiologis Herpetic withlow disebakan oleh HSV1 dan HSV 2 Meskipun secara
serologis berbeda tetapi HSV 1 dan HSV 2 tetap dalam satu famili yang
sama yaitu Alphaherpesvirinae. Kedua HSV itu memilki kesamaan
genetic dan infeksi berulang yang mirip. Dalam herpetic whitlow , virus
menemukan jalan dari lesi aktif atau terinfeksi ke area kulit yang rusak,
sepertimsebagaian kulit yang abrasi atau kutikula robek pada jari atau jari
kaki .Setelah menginfeksi sel epitel , virus bereplikasi dan menghasilkan
gejala infeksi dalam bentuk vesikel HSV adalah virus yang dapat
menyebabkan herpetic whitlow. Biasanya infeksi ini disebabkan oleh
autoinokulasi, dengan masa inkubasi berkisar 2 dan 20 hari.
Autoinokulasi biasanya berawal dari gingivostomatitis atau herpes
labialis pada anak-anak.
___________________________________________________________
__________________________
E. Perangai klinis
Pasien memperlihatkan keluhan nyeri dan bengkak pada jari dengan
karakteristik lesi vesikular. Prodrome diikuti eritema, edem dan nyeri.
Demam, regional lymfadenopati,dan lymfadeni juga dapat terjadi.
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
_______________________________________
Variasi gambaran klinis lesi :

F.

Histopatologi lesi

Secara mikroskopis,vesikel intraepithelial mengandung eksudat, sel-sel


inflamasi, dan karakteristik sel epitel virusyang terinfeksi. Keratinosit
yang terinfeksi virusmengandung satu atau lebih homogen, inklusi nuklir
kaca. Sel-sel ini juga mudah ditemukan di persiapan sitologi. HSV1 tidak
dapat dibedakan dari HSV2 secara histologis.
____________________________________________________________
__________________________
2

G. Diagnosis banding dan


penegakan dignosis

H. Gold standar
pemeriksaan/
pemeriksaan penunjang

Differential diagnosis herpetic whitlow yaitu paronichya ,felon dan


cellulitis Yang membedakannya dari felon, di mana ada pembengkakan
tegang dari ruang pulpa distal. Sedangkan paronichya biasnya dimulai dari
cellulitis terlebih dahulu.
___________________________________________________________
___________________________
Mikroskop elektron dan tes antibodi fluorescent termasuk rumit apabila
kedua hasil negatif palsu dan positif palsu, dan tes serologi sering
membutuhkan lebih dari satu minggu untuk menjadi positif. Herpetic
whitlow dapat didiagnosis awalnya berdasarkan penampilan klinis dan
dikonfirmasi dengan PCR atau kultur virus. Tzanck smear tidak lagi
dianjurkan karena sensitivitas yang rendah.

___________________________________________________________
___________________________
I. Konsep dasar perawatan Perawatan berkonsep dasar kuratif yaitu mengobati dan mengurangi
resiko penyebaran lebih lanjut. Infeksi paling sering mengenai ruang
pulpa distal dan terkadang di proksimal dan lipatan kuku lateral. Jari-jari
lebih sering terkena daripada ibu jari.Beberapa laporan kasus pasien
AIDS dengan whitlow menggambarkan bentuk yang sangat agresif dan
destruktif dari penyakit.Sekitar 20% dari pasien mengalami infeksi
berulang yang cenderung kurang parah daripada yang asli.
J. Medikasi.
1) Aplikasi topikal dari idoxuridine telah digunakan dalam pengobatan,
tetapi tidak jelas apakah agen ini mengurangi durasi infeksi.
2) Asiklovir sistemik dapat mempersingkat perjalanan penyakit dan
mengurangi lesi multifokal pada pasien anak-anak. Acyclovir dianjurkan
pada pasien immunocompromised untuk mengurangi risiko penyebaran
sistemik.
3) Famsiklovir:digunakan untuk pasin yang memiliki sakit hepar.
Digunaan juga untuk mengatasi herpes zoster dan virus varisella
4) Valasiklovir: merupakan obat yang lebih cepat dari asiklovir dan
lebih mahal.
___________________________________________________________
___________________________
Referensi
1. )Crocetti, Michael dkk. 2004. Oskis Essential Pediatrics. USA :
Lippincott-Raven.
2.) Greenberg, Michael I. 2005. Greenbergs Text-Atlas of Emergency
Medicine. USA : Lippincott Williams & Wilkins.
3. )Gill MJ, Arlette J, Buchan K. Herpes simplex virus
infection of the hand. a profile of 79 cases. Am J Med.
1988;84:89-93
4. )Nikkels AF, Pierard GE. Treatment of mucocutaneous presentations of
herpes simplex virus infections. Am J Clin
Dermatol. 2002;3:475-487
5.) Omori M S.dkk. http://emedicine.medscape.com/ diakases pada 7
Maret 2014
6.) Stanberry LR. Pathogenesis of herpes simplex virus infection and
animal models for its study. Curr Top Microbiol Immunol.
1992;179:15-30
7.) Szinnai G, Schaad UB, Heininger U.Multiple herpetic whitlow lesions
in a 4-year-old girl: case report and review of the literature. Eur J Pediatr.
2001;160: 528-533
8.)Wolfson, Allan B. dkk. 2010. Harwood-Nuss Clinical Practice of
Emergency Medici ne. USA : Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai