Anda di halaman 1dari 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kelembaban adalah salah satu faktor yang menentukan kondisi cuaca pada suatu daearah. Kelembaban dapat diukur dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah dengan menggunakan sensor kelembaban. Kelembapan udara (humidity gauge) adalah jumlah uap air diudara

(atmosfer). Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan disebut dengan Higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembap (dehumidifier). Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 C (86 F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 C (32 F). Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan kelembapan rendah. Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara, sedangkan kelembapan rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara. Kelembapan udara dapat dinyatakan sebagai kelembapan udara absolut, kelembapan nisbi (relatif), maupun defisit tekanan uap air.Kelembapan absolut adalah kandungan uap air yang dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya per satuan volume (kg/m 3). Kelembapan nisbi (relatif) adalah perbandingan kandungan (tekanan) uap air actual dengan keadaan jenuhnya (g/kg). Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dengan tekanan uap aktual.

2.1.1 Jenis-jenis kelembaban adalah: 1. Kelembaban absolut

Bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam satu meter kubik udara 2. Kelembaban relatif

Bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara uap air yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. Sensor kelembaan adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk membantu

dalam proses pengukuran atau pendifinisian yang suatu kelembaban uap air yang terkandung dalam udara. 3. Kelembaban relatif / Nisbi Kelembapan Relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau apda kapasitas udara untuk menampung uap air. Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan . 4. Kerapatan Uap Air Massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air tersebut.(kelembaban mutlak) v = mv /V v = kerapatan uap air (kg m-3) Mv= massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V V = volume udara (m3) Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, v akan lebih tinggi daripada daerah temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin (winter). Pada musim dingin kapasitas udara untuk menampung uap air menjadi kecil. 5. Tekanan Uap Air Hukum Gas Ideal : ea = n R T/V ea = Tekanan uap air (mb) R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1) T = suhu mutlak (K)

V = volume udara (m3) Jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016 untuk uap (H2O), serta v = mv /V, maka berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh kerapatan uap air (v ) serta suhu udara (T). 6. Kelembaban Spesifik Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv) q = m/(md + mv) Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering 2.2 Jenis jenis Sensor Kelembaban 1. Capacitive Sensors Sebuah kapasitor air-filled/terisi-udara dibuat sebagai suatu sensor kelembaban relative karena uap dalam atmosfer merubah permivitas elektrik udara. Sebuah kapasitor air-filled/terisiudara dibuat sebagai suatu sensor kelembaban relative karena uap dalam atmosfer merubah permivitas elektrik udara menurut persamaam di bawah ini:

Dimana : T = ketentuan suhu (dalam K) P = adalah tekanan udara basah (dalam mHg) Ps = adalah tekanan saturasi uap air ditemperatur T (dalam mHg) H = adalah kelembaban relative (dalam %)

Rumus tersebut menunjukkan konstanta dielektrik dari udara basah, dan untuk itu kapasitansi adalah sebanding dengan kelembaban relative. Jarak atau ruang antara plat kapasitor dapat diisi dengan suatu isolator yang tepat yang memiliki konstanta dielektrik yang berubah secara signifikan suatu waktu tergantung kelembaban. Sensor kapasitif dapat dibentuk dari film polimer hygroscopic dengan lapisan metal elektroda pada bagian yang berlawanan. Kapasitansi suatu sensor kira-kira proporsional/sebanding dengan kelembaban relative H.

Dimana Co adalah kapasitansinya pada H = 0

Pada gambar 13.3 menunjukkan sebuah block diagram system pengukuran kapasitif, dimana konstanta dielektrik dari contoh/sample material tersebut merubah frekuensi osilator.

Metode tersebut memiliki beberapa keterbatasan ; sebagai contohnya,keakuratannya kurang ketika pengukuran kelembaban dibawah 0,5%, material yang dijadikan contoh tersebut harus bersih dari parikel asing yang memiliki konstanta dielektrik relative yang tinggi (contohnya: benda metal dan plastic), dan suatu penentuan contoh pengukuran harus dipertahankan. Prinsip kerja

Memanfaatkan perubahan kapasitif perubahan posisi bahan dielektrik diantara kedua keping pergeseran posisi salah satu keping dan luas keping yang berhadapan langsung Perubahan jarak antara kedua keeping

Sebuah sensor kelembaban film tipis dapat terbuat padasebuah substrat silicon. Sebuah lapisan dari SiO2 3000 thick ditempatkan pada suatu substrat n-Si (gbr. 13.4 B) Dua metal elektroda ditempatkan pada lapisan SiO2 tersebut. Metal-metal tersebut terbuat dari aluminium, chromium, atau phosphor yang di doping polysilikon (LPCVD)2. Kerapatan elektroda berkisar 2000-5000 . Elektroda tersebut terbentuk dalam pola integritas yang ditunjukkan pada gbr.13.4 A. Sensor yang paling baik dilapisi dengan sebuah lapisan dielektrik. Untuk lapisan ini, beberapa material dapat digunakan seperti vapor deposited SiO2 atau phosphorosilicate glass (CVDPSG).Kerapatan dari lapisan berkisar antara 30-4000 . Cara Kerja Sensor Relative Humidity HS-15P o Pada prinsipnya cara kerja sensor ini adalah mendeteksi besarnya kelembaban relatif

udara di sekitar sensor tersebut. o HS15P yang mendeteksi kelembaban di sekitarnya akan merubah frekuensi oscilator

dan akan mengirimkan data ke mikrokontroler slave. Dari mikro slave akan dilanjutkan ke mikro master. Selanjutnya mikro akan menganalisa data, mikro melakukan dengancara

membandingkan antara data yang dikirim dan data masukan. Apabila dalam membandingkan tersebut diatas kelambaban yang ditentukan dibawah atau diatas dari data yang dikirimsensor maka alat akan bekerja untuk menyesuaikan kelembaban menjdi sesuai dengan yang diharapkan. Karakteristik sensor HS15P a) b) c) d) e) f) Bekerja pada rating temperatur 0C sampai dengan 50C Bekerja pada rating kelembaban 20 % sampai dengan 100 % RH Tegangan kerja adalah tegangan AC 1 Vrms Frekuensi kerja adalah 50 Hz sampai dengan 1 KHz Konsumsi daya adalah 0,3 mW Dengan perubahan temperatur dengan kenaikan 5C maka kurva karakteristik Relative

Humidity akan bergeser berbanding terbalik (logarimatik) dengan perubahan impedansi. 2. Electrical Conductivity Sensors element, yang terdiri untuk memperoleh Sensor kelembaban konduktivitas adalah disebut dengan Pope dari polystyrene yang dilakukan/diperlakukan dengan asam sulfur

karakteristik surface-resistivitas yang diinginkan.

Material lainnya yang menjanjikan untuk pembuatan suatu film dalam sensor konduktivitas adalah solidpolyelectrolytes karena konduktivita elektrik dari bahan itu bervariasi/berubah terhadap kelembaban.

Aplikasi dalam industri:

Indikator pengering pada mesin cuci Prinsip kerja Terdiri dari film tipis polimer / oksida logam antara dua elektroda konduktif. Permukaan penginderaan / sensor dilapisi dengan logam berpori elektroda untuk

melindunginya kontaminasi. bahan kaca, keramik, atau silikon. Perubahan dalam konstanta dielektrik sensor kelembaban kapasitif hampir berbanding

lurus dengan kelembaban relatif lingkungan sekitarnya

Karakteristik sensor a) b) c) Perubahan kapasitansi 0,2-0,5 pF untuk RH 1% Kapasitansi antara 100 dan 500 pF sebesar 50% RH pada 25 C. Rentang waktu respon antara 30 hingga 60 s untuk perubahan RH 63%.

3.

Thermal Conductivity Sensors

Penggunaan konduktivitas thermal dari gas untuk mengukur kelembapan dapat di ukur oleh sebuah sensor thermistor

Prinsip kerja Terdiri dari dua ruang masing-masing dengan sebuah sensor identik konduktivitas termal. Satu ruang yang ditutup dan diisi dengan gas referensi, dan yang lainnya menerima gas

sampel. Perbedaan konduktivitas termal dari sampel gas referensi dan diterjemahkan ke dalam

angka konsentrasi oleh sirkuit mikroprosesor dalam unit elektronik. 4. Optical Hygrometer

5.

Oscillating Hygrometer

Anda mungkin juga menyukai