Anda di halaman 1dari 21

OPERASI PADA HIMPUNAN SAMAR

Dhyah Anita Kurnia Dewi


Matematika NR’06 (06305144010)
A. Macam-Macam Operasi

Standar operasi samar :

(3.1)

(3.2)

(3.3)
B. Komplemen Samar

Kompleman samar di notasikan cA, dan misalkan cA didefinisikan oleh


sebuah fungsi

Aksioma c1. c(0) = 1 dan c(1) = 0 (Syarat Batas)

Aksioma c2. Untuk semua a, b Є [0,1], jika a ≤ b, maka c(a) ≥ c(b)

(Sifat Kemonotonan)

Aksioma c3. c fungsi kontinu

Aksioma c4. c involutive, yang mana c(c(a)) = a untuk setiap a Є [0,1].


Teorema 3.1

Misalkan c : [0, 1] → [0, 1] memenuhi aksioma c2 dan c4. Maka, c selalu


memenuhi aksioma-aksioma c1 dan c3. Terlebih c adalah fungsi bijektif.

Teorema 3.2.

Setiap kompleman samar seimbang hanya pada 1.

Teorema 3.3

Diberikan c adalah komplemen samar yang setimbang ec, maka

dan
Teorema 3.4

Jika e kompleman samar yang kontinu, maka c adalah


kesetimbangan tunggal.

Teorema 3.5

Jika kompleman c setimbang ec, maka

Teorema 3.6

Untuk setiap a Є [0, 1]. da = c(a) jika hanya jika c(c(a)) = a,


karena, ketika kompleman adalah infolutif.
Teorema 3.7 (Sifat Pertama Pada Compleman Samar)

c merupakan fungsi dari [0, 1] ke [0, 1]. Maka, c adalah komplemen samar
jika hanya jika terdapat fungsi kontinu g untuk [0, 1] ke Rill sedemikian
sehingga g(0) = 0, g naik, dan c (a) = g-1 (g(1) – g(a), untuk semua a Є
[0, 1]

Teorema 3.8 (Sifat Kedua Pada Komplemen Samar)

Missal c fungsi dari [0, 1] ke [0, 1]. Maka c adalah kompleman samar jika
hanya jika terdapat fungsi kontinu dari [0, 1] ke R sedemikian sehingga
f(1) =0, f pengurang dan , untuk semua a Є
[0, 1].
C. Perpotongan Samar : t-Norms

Perpotongan untuk elemen himpunan keanggotaan


pembentuk pada A dan B.

untuk semua x Є X
Aksioma i1. i(a, 1) = a (Syarat Batas)

Aksioma i2. b ≤ d = i (b, a) ≤ i (a, d) (Sifat Kemonotonan)

Aksioma i3. i (a,b) = I (b, a) (Komutatif)

Aksioma i4. i (a, i(b, d)) = i (i (a, b), d) (Asosiatif)

Aksioma i5. i fungsi kontinu (Kontinu)

Aksioma i6. i (a, a) < a (Kesamaan)

Aksioma i7. a1 < a2 dan b1 < b2 menyatakan i (a1, b1) < i (a2, b2)
(Kemonotonan).
Teorema 3.9.

Ukuran perpotongan samar hanya sama t-norm.

Teorema 3.10.

Untuk semua a, b Є [0, 1, imin melambangkan


perpotongan minimal.
Lemma 3.1

f generator turun, maka fungsi g didefinisikan oleh

Untuk setiap a Є [0,1] adalah sebuah generator naik dengan g (1) = f(0),

pseudo-invers untuk g-1 adalah ,

untuk setiap a Є R.

Lemma 3.2.

g generator naik, maka fungsi f didefinisikan oleh

Untuk setiap a Є [0, 1] adalah fungsi turun dengan f(0) = g(1),

pseudo-inverse untuk f-1 adalah

untuk semua a Є R.
Teorema 3.11 (Teorema Karakter pada t-Norms)

i operasi biner pada setiap intval. Maka, i adalah sebuah


Archimedean t-norm jika hanya jika terdapat generator turun f
sedemikian sehingga , untuk semua
a, b Є [0, 1].

Teorema 3.12.

Misalkan kelompok pada Yarge t-norm dinosikan iw maka

. Untuk semua a, b Є [0, 1].


Teorema 3.13.

Misalkan i adalah t-norm dan g : [0, 1] →[0, 1] merupakan


suatu fungsi naik dan kontinu di (0, 1) dan g(0) = 0, g(1) = 1.
Maka, fungsi igdidefinisikan oleh

Untuk semua a, b Є [0, 1], dimana pseudo-inver pada g


dinotasikan g-1, begitu juga pada t-norm.
D. Gabungan Samar : t-Conorms
Gabungan samar t-conorm u adalah operasi biner pada unit
interval terkecil, menurut aksioma untuk semua a, b, d Є [0, 1]:

Aksioma u1. u (a, 0) = a (syarat batas)

Aksioma u2. b ≤ d implikasi u (a, b) ≤ u (a, d) (monoton)

Aksioma u3. u (a, b) = u (b, a) (komutatif)


Aksioma u4. u (a, u(b, d) = u (u (a, b), d) (assosiatif)

Aksioma u5. u adalah fungsi kontinu (sifat kekontinuan)

Aksioma u6. u (a, a) > a (Kesamaan)

Aksioma u7. a1 < a2 dan b1 < b2 menunjukkan u(a1, b1) < u(a2, b2)
(stirct monotonicity)
Teorema 3.14.

Ukuran gabungan samar hanya idempoten t-conorm.

Teorema 3.15.

Untuk semua a, b Є [0, 1], max (a, b) ≤ u (a, b) ≤ umax (a, b)

Teorema 3.16. (Teorema Karatristik t-conorm)

Misalkan u operasi bilangan biner pada unit interval. Maka u sebuah


archimedean t-conorm jika dan hanya jika terdapat generator naik
sehingga u (a, b) = g(-1)(g(a) + g(b)) , untuk semua a, b Є [0, 1]
Teorema 3.17.

Misalkan kelas pada Yarge t-conorm dilambangkan dengan uw, menurut (3.24).
maka ,untuk semua a, b Є [0, 1].

Teorema 3.18

Misalkan u adalah t-conorm dan g : [0,1]  [0,1] sehingga g adalah fungsi


naik dan kontinu di [0,1] dan g(0)=0, g(1)=1. Maka fungsi ug didefinisikan

,untuk semua a,b Є [0,1].


E. Operasi-operasi Kombinasi

Teorema 3.19
{min,max,c} dan {imin, umax, c}adalah kesamaan untuk setiap komplemen samar c.
Teorema 3.20.
t-norm i dan komplemen samar c, u operasi biner pada [0,1] didefinisikan oleh

Untuk semua a,b Є [0,1] adalah t- conorm sedemikian sehingga i,u,c sama.
Teorema 3.21
Diberikan t-conorm u dan komplemen samar c, i adalah operasi biner pada
[0,1] didefinisikan oleh

Untuk semua a,b Є [0,1] adalah t- norm sedemikian sehingga (i,u,c).


Teorema 3.22

C adalah kompleman samar dan g generator naik pada c, t-norm dan


t-conorm pembangkit oleh g dengan kesamaan pada c.

Teorema 3.23

Misalkan (i,u.c) adalah tiga pembangkit yang sama menurut teorema


3.22, maka i,u,c operasi samar menurut hukum middle dan hukum
kontradiksi.

Teorema 3.24

(i,u,c) sama menurut Hukum middle dan hukum kontradiksi, sehingga


(i,u,c) bukan termasuk hukum distribusif.
F. Operasi Campuran
Aksioma h1.
Aksioma h2. Untuk setiap pasang (a1, a2,…., an) dan (b1, b2,…., bn) pada
n-tupel sedemikian sehingga ai, bi Є [0,1] untuk semua i Є
Nn, jika ai ≤ bi untuk semua i Є Nn, maka
h monoton naik pada semua pernyataan
tersebut.
Aksioma h3. h adalah fungsi kontinu
Aksioma h4. h fungsi simetri

untuk setiap permutasi p pada Nn.


Aksioma h5. h fungsi independent, sehingga , untuk
semua a Є [0,1].
Teorema 3.25

h: [0,1]nR+ yang memenuhi Aksioma h1, Aksioma h2, dan sifat

untuk ai,bi, ai + bi Є [0,1] untuk semua i Є Nn. maka


Untuk wi > 0 untuk semua i Є Nn.

Teorema 3.26
h: [0,1] n[0,1] yang memenuhi Aksioma h1, Aksioma h3, dan sifat

untuk untuk semua i Є Nn. maka

untuk wi Є [0,1] untuk semua i Є Nn.


Teorema 3.27
h: [0,1]n[0,1] yang memenuhi Aksioma h1, Aksioma h3, dan sifat

Untuk semua i Є Nn, dimana maka, terdapat bilangan α1,


α2, ..., αn Є [0, 1], sedemikian sehingga

Teorema 3.28
Operasi norm h adalah kontinu dan idempotent maka terdapat  Є [0,1] sedemikian
sehingga

Untuk setiap a,b Є [0,1]

Anda mungkin juga menyukai