Anda di halaman 1dari 5

Aspek Biokimia Cairan Rongga Mulut Cairan rongga mulut atau kelenjar saliva, pada umumnya kita belum

tahu apa aja sich yang mengeluarkan dan ada apa sich di dalamnya, sehingga sangat diperlukan...nah, mungkin ini sedikit penjelasan tentang cairan rongga mulut kita... Aspek Biokimia Cairan Rongga Mulut Cairan mulut disebut juga saliva atau liur, yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Berdasarkan ukurannya, dibedakan menjadi : a. Mayor (Besar) Kelenjar Parotis, yang letaknya pada bagian depan dan bawah telinga. Jumlahnya 2 buah. Kelenjar Sub mandibularis, yang letaknya di bawah Ramus Mandibula. Jumlahnya 2 buah. Kelenjar Sub lingualis, yang letaknya di bawah lidah dan sisi frenulum lingual. Jumlahnya 2 buah. b. Minor (Kecil) Terletak di bawah epitel penutup pada semua daerah mukosa mulut dan orofaring. Jumlahnya 450 750 di dalam rongga mulut Terdiri dari : - Glandula Bucalis - Glandula Palatinalis - Glandula Lingualis - Glandula Labialis Berdasarkan Produk sekretnya ; a. Sekret Serosa Encer Kaya protein Sedikit polisakarida b. Sekret Mukosa Padat, lengket, kental Kaya polisakarida Sedikit protein nonenzim Berdasarkan tipe secret ; a. Parotis --> kelenjar serosa murni yang mengandung ptyalin (amilase) enzim untuk mencerna serat b. Sub mandibularis --> seromokus (campuran) c. Sub Lingualis --> seromokus (campuran) d. Kelenjar saliva Minor --> mengandung musin untuk pelumasan dan perlindungan permukaan Jumlah seluruh ludah tiap 24 jam sekitar 500 600 ml, sedangkan pada malam hari sekresi ludah hamper berhenti 10 ml/ 8 jam. Komponen Saliva a. Komponen Anorganik Na+ dan K+ , mempunyai konsentrasi yang tertinggi di dalam ludah, berperan dalam proses biolistrik Cl-, berperan untuk aktifitas enzimatik -amilase

Ca+ dan Fosfat , penting untuk remineralisasi email dan pembentukan karang gigi dan plak bakteri Tiocianat (CNS-), penting sebagai agensia anti bacterial dalam bekerjasama dengan laktoperoksidase Bikarbonat penting dalam ion buffer Bikarbonat dan fosfat untuk meningkatkan pH b. Komponen Organik Amilase, mengubah pati dan glikogen menjadi kesatuan karbohidrat yang lebih kecil Lisozim, membunuh bakteri tertentu berperan dalam system penolakan imun Kalikrein, berperan pada proses pembekuan darah Laktoperoksida, menghambat pertukaran bakteri dan pertumbuhan Kristal Protein Kaya Prolin, bagian utama pelikel muda pada email gigi yang berfungsi sebagai bahan penghambat pertumbuhan Kristal Musin, membuat ludah pekat dan dapat melindungi jaringan mulut terhadap kekeringan Immunoglobulin, terlibat dalam system penolakan spesifik Laktoferin, mengikat ion-ion Fe 3+ yang diperlukan bagi pertumbuhan bakteri Gustin, dalam proses pengecapan Derajat keasaman ludah (pH) Derajat asam suatu larutan dinyatakan dengan pH. pH rata-rata cairan mulut 6,8. pH ludah yang tidak dirangsang biasanya asam 6,4 6,9. Faktor-faktor yang mempengaruhi pH dalam ludah : 1. Pengaruh Siang dan Malam Tinggi segera setelah bangun (keadaan istirahat) tapi kemudian cepat turun Tinggi seperempat jam setelah makan (stimulasi mekanik) tetap biasanya dalam waktu 30 60 menit turun lagi. Agak naik sampai malam tapi setelah itu turun 2. Diet Diet juga mempengaruhi kapasitas buffer ludah Diet juga kaya karbonat missal menurunkan kapasitas buffer, diet kaya sayuran seperti bayam, dan kaya protein mempunyai efek menaikkan 3. Proses Fisiologis Aktifitas Enzimatis Proses demineralisasi dan remineralisasi jaringan keras 1 Anatomi fisiologi kelenjar saliva Klasifikasi dari kelenjar saliva Kelenjar saliva dibedakan menurut 2 hal, yaitu 1. Ukuran Perbedaan antara sepasang kelenjar mayor seperti kelenjar parotid, kelenjar submandibular dan kelenjar sublingual, dan kelenjar minor menyebar ke semua bagian dari mucosa oral. 2. Sekresi alaminya Perbedaan antara kelenjar yang menghasilkan sekresi serosa (berair dan encer, kaya oleh protein non-enzim maupun protein enzim, dan mengandung beberapa

polisakarida), sekresi mukosa (kental, kaya akan polisakarida dan mengandung beberapa protein non-enzim), dan kelenjar yang memproduksi sekresi campuran. Klasifikasi yang terakhir adalah yang biasa digunakan pada deskripsi histologis. Klasifikasi ketiga yang dulunya ada, berdasar pada lokasi dari tempat dibukanya saluran sekresi. Dengan klasifikasi ini, perbedaan antara kelenjar Komponen dari kelenjar saliva 1. Connective Tissue Ciri-ciri penting yang membedakan kelenjar saliva mayor dan minor adalah tampilan yang jelas dari kapsul yang ada pada connective tissue. connective tissue septae dari kapsul tersebut diperpanjang kedalam kelenjar dan bercabang menjadi lobus, makrolobus dan mikrolobus, dan memuat saluran ekskresi, nervus, pembuluh darah dan limfatik 2. Secretory Duct Saluran ekskresi terbesar ini bercabang menjadi saluran dengan ukuran yang semakin kecil membentuk sistem yang kompleks. Cabang terkecil dari sistem saluran, saluran intralobular, dilanjutkan dengan tempat unit sekresi (tubulus mukosa atau acini serosa) dan ini tersusun oleh saluran striated dan saluran intercalated. Lebih dari satu acinus atau tubulus sekresi mukosa yang terhubung dengan satu saluran intercalated. Sistem saluran pada kelenjar saliva minor banyak yang berkurang dan sebagian elemen bahkan benar-benar tidak ada. 3. Terminal secretory cells Sel ini ditemukan pada mikrolobus dimana mereka menyusun lumen yang menyempit. Mereka terpisah dari connective tissue yang berdekatan oleh lamina basal Macam-macam sel kelenjar saliva: -sel mucous -sel serous -Sel di kelenjar campuran Sel mucous Histology dari mucous dan serous tergantung dari fungsional dari aktivitas sel.pengecatan dapat di lakukan dengan menggunakan hemotoxylin dan eosin. Mucous sel berisi sel-sel yang berisi berbentuk padat berwarna basophilic oval dengan inti rata terletak berdekatan dengan basal selaput sel sitoplasma bersifat sedikit eosinophilik dan terbungkus rapat oleh droplet dari mucinogen. Ketika sel secara aktif mengeluarkan secret,maka sekretorius mengurangi jumlahnya itu terjadi ketika nucleus dari sel serous berbentuk lebih bulat dan berada pada tengah sel. Beebentuk kental dan padat serta kaya akan polisakarida serta mengandung protein non enzymatic. Sel Serous Diwarnai dengan HE, suatu sinus serous dibentuk dari sel berbentuk baji tersusun lingkaran di lumen usus kecil. Intinya spherical, basofilik dan terletak di basal ke-3 dari sel. Sitoplasma infranuklear (basal) adalah basofilik (jumlah yang besar dari Retikulum Endoplasma kasar), ketika sitoplasma apical bergranul dan eosinofil. Adanya reticulum endoplasma yang berlimpah, seperti yang dilihat di mikroskop, adalah suatu refleksi dari fungsi sekresi mereka. Mitokondria ditemukan pada bagian basal sel dan golgi apparatus pada posisi supranuklear.Granul adalah vesikel ikat-membran yang mengandung -amilase

dan substansi lainnya. Sejak sel ini juga mengeluarkan sejumlah polisakarida, beberapa ahli menyebutnya sebagai seromukus sel. Lumen dari asinus serous berhubungan dengan banyak kanalikuli sekretori interselular, dan keduanya digariskan oleh banyak mickrovili pendek. Membran basal sel dari sel serous menunjukkan lipatan dan sisa pada basal lamina. Rensburg, BGJ.1995. Oral Biology. Chicago: Quistessence Publishing Co,Inc. Susunan Sel dalam suatu Kelenjar Campuran Kelenjar campuran mengandung sel mucus dan serous, dengan proporsi bervariasi. Kelenjar submandibular adalah serous yang predominan, ketika kelenjar sublingual adalah mucus yang predominan. Kelenjar ini terbentuk dari suatu campuran dari mucus murni, serous murni, dan unit sekret mucus terminal. Pada suatu tipikal unit sekret campuran pada kelenjar ditutup pada akhirannya oleh sel serous berbentuk bulan sabit, dikenal sebagai demilune serous (Gianuzzi atau von Ebner). Sel serous ini menghentikan pengeluaran sekresinya ke tubulus lumen lewat kanalikuli interselular dimana berkomunikasi dengan saluran kecil antara sel mucus yang berdekatan. Demilune ini dikenal juga sebagai sel keranjang. System duktus Saliva di bentuk dari bagian proksimal duktus yang tersusun dari sel-sel yang di sebut asinus.sel asinus adalah tipe sel yang paling banyak membentuk kelenjar saliva. Kelenjar serous yaitu kelenjar yang terbentuk dari sel-sel spherical sedangkan kelenjar mucous tersusun dalam konfigurasi tubuler dengan lumen sentral yang besar. Kelenjar saliva terdiri dari unit sekretori asinus,duktus intercalate,dan duktus striata. Unit sekretori bertemu di duktus skretori utama yang menyalurkan massa kelenjar ke dalam rongga mulut. Komponen kelenjar saliva Kelenjar saliva terbentuk dari sebuah cord ephitelium yang tumbuh kedalam dasar jaringan ikat, dan cord membentuk sebuah tube. Pada bagian akhir tube ini sebuah kelompok sel sekretori terbentuk, dan kelompok ini, yang terlihat seperti rangkaian buah anggur, akan memiliki ujung yang berbentuk lingkaran atau seperti tube (tube-like). Acini Bagian akhir dari sekretori dikenal dengan acini. Ada dua jenis sel acini, yaitu mucous acini dan serous acini. Walaupun sel-sel ini berbentuk seperti anggur atau seperti tube pada ujungnya, in cross section mereka dideskripsikan sebagai sel piramida. Garis( batas) luar atau dasar sel rests on basement membrane diantara sel dan jaringan ikat. Didalam jaringan ikat ini terdapat saraf dan pembuluh darah yang penting unutk baerbagai aspek aktivitas seluler. Akar (ujung)dari permukaan seperti pusat dari tube atau struktur buah anggur. Dasar sel dikelilingi oleh jaringan ikat dan bagian yang mengelilingi tiap-tiap acinus sekretori adalah sel myoepitelial. Sel ini memiliki proyeksi sel yang panjang, menyerupai cumi-cumi. Sel ini juga memiliki kemampuan untuk berkontraksi seperti otot. Karena itu, kata myo, berarti otot. Proyeksi ini mengelilingi acinus dan ketika sel myoepitelial berkontraksi, dia memeras/menekan acinus dan membantu proses sekresi saliva yang diakumulasikan dalam pusat acinus dan membantu memindahkannya keluar dari duct system. Semua tipe acini (mucous, serous, dan seromucous) mngeluarkan produknya melalui proses sekresi merokrin Mucous acini Sekresi mucus sedikit kental karena produksi dari banyak mucin. Walaupun produknya 99% air, ia memiliki ion-ion inorganic, seperti sodium, potassium, dan kloride, dan jumlah yang sangat sedikit dari amylase, enzim pemecah karbohidrat yang mulai menghancurkan starches menjadi rantai gula panjang. Ia juga memiliki protein yang membantu dalam

penghambatan karies dan penyakit periodontal. Mucous acinus lebih tubular dan memiliki lumen yang besar daripada serous acinus, dan membrane sel lebih mudah dilihat pada sisi yang bersebelahan. Inti dari mucus sel biasanya sangat rata (flat) dan terletak berlawanan dengan ujung (akhir ) basal sel dan sel berbentuk pyramidal. Ujung apical dari sel-sel ini tampak frothy dibawah mikroskop sinar. Dengan mikroskop electron, dapat terlihat banyak mucus droplet yang berwarna sangat buruk dan tampak kosong dan frothy. Serous acini Sekresi serous acini hampir sama dengan mucous acini, hanya tanpa mucin, sehingga sekresi serous lebih encer,dan lebih banyak air. Serous acinus adalah sumber utama amylase. Granula sekretorinya stain deeply , lumen sangat kecil dan sulit dilihat, membrane sel yang berdekatan tidak mudah dilihat. Serous sell juga berbentuk pyramidal. Inti sel nya bulat dan menutup dasar /pusat (base) sel. Seromucous acini Kelenjar yang memiliki komponen mucous dan serous acini. Mucous sel berbentuk seperti tube struktur, dan pada ujung tube sekelompok serous sel membentuk half moon cluster. Ini disebut serous demilunes. Sel serous demilunes mengeluarkan produknya antara dinding sel dari underlying mucous sel dan sekretnya memasuki lumen kelenjar. Acini ini memproduksi secret seperti mucous dan serous acini. Kapsul Jaringan Ikat Kelenjar saliva dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat. Jaringan ikat tidak selalu mengikat kelenjar tapi juga membawa nervus dan darah di kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobes dan unit kecil yang disebut lobules. Sistem duktus Kelenjar saliva memberi nomur lobules, tergantung ukuran. tiap lobule diikat oleh jaringan ikat. Terdapat beberapa tipe yang berbeda pada tiap duktus, beberapa dalam lobulus, beberapa diantara lobule. dan beberapa diluar kelenjar. diikat jaringan ikat yang mempunyai peranan pada permukaan oral cavity. Duktus Intralobular Dalam lobule terdapat dua macam duktus yang diklasifikasi sebagai duktus intralobular yang berarti dalam lobule. Intercalated ducts Duktus intralobular yang sangat kecil dan secara langsung mengaliri acini. sel pada duktus ini tidak lebih tinggi dibandingkan nukleusnya. beberapa duktus kelenjar itu panjang dan mudah dilihat, dan kelenjar lainnya pendek dan jarang terlihat. duktus ini membawa sekresi, unchanged, menuju diktus dengan lobule. Striated (secretory) ducts Disebut intralobular striated ducts karena dasar sel dalam duktus terlihat seperti striped . duktus ini juga disebut cretory karena cairan saliva melewati sampai bahan selesai dimodifikasi. air dan bermacam substansi (sodium, potassium, klorida, dan ion lain) dialirkan oleh kapiler dan lymphatic vessel. Interlobular ducts Berada dalam jaringan ikat antara lobules pada kelenjar. beberapa terlihat seperti striated yang menyerupai striated intralobular ducts. umumnya ditemukan hanya pada intralobular ducts untuk memulai sekresi, tapi kebanyakannya besar dan nonstimulated. nonstriated ducts umumnya seperti duktus excretory. 2 Mekanisme Sekresi Saliva

Pengaturan sekresi saliva oleh saraf. Glandula salivarius memiliki simpatetik dan parasimpatetik sekremotor innervation. Otic ganglion adalah ganglion parasimpatetik yang berlokasi di bawah foramen ovale dan medial nervus mandibula. Nervus lesser petrosal superficial, cabang dari Nervus glossopharingeal, membawa serat preganglionik parasimpatetik dari inferior nucleus salivatory pada batang otak ke sinaps di otic ganglion. Serat postganglionic mencapai glandula parotid melalui auriculotempolar cabang dari Nervus mandibular. Simpatetik innervation dari glandula parotid pada segmen thorac pertama dan kedua (T1 dan T2) dan sinaps pada simpatetik cervical ganglion superior, dari dimana serat postganglionik mencapai otic ganglion melalui plexus pada arteri meningeal bagian tengah. Serat simpatetik melewati otic ganglion tanpa sinaps dan disertai serat parasimpatetik di glandula. Ganglion submandibular adalah ganglion parasimpatetik kecil yang berada pada dasar mulut dan berhubungan dengan Nervus lingual. Serat preganglionik dari superior nucleus salivatory pada batang otak mencapai ganglion melalui cabang chorda tympani pada Nervus facial yang bergabung dengan Nervus lingual. Serat postganglionik dari ganglion ini adalah sekretomotor pada glandula submandibula dan sublingual. Nervus simpatetik pada glandula submandibula dan sublingual awalnya mengikuti rute yang sama untuk mensuplay glandula parotid. Serat postganglionik mencapai glandula submandibula melalui plexus pada arteri facial dan lingual dan melalui ganglion tanpa sinaps untuk mensuplay glandula submandibula dan sublingual. Glandula salivarius minor pada palatum disuplay oleh serat parasimpatetik yang ada di superior salivatory nucleus. Serat preganglionic menjalankan parasimpatetik ganglion sphenopalatine, berlokasi pada fossa pterygopalatine dan terhubung ke nervus maxillary, melalui cabang petrosal superficial yang lebih besar pada Nervus facial dan berakhir pada cabang lesser petrosal superficial. Serat postganglionik dari ganglion sphenopalatine mencapai glandula pada palatum melalui Nervus maxillary cabang palatum. Serat simpatetik melalui glandula pada palatum dari segmen thorac pertama dan kedua (TI dan T2). Sinaps serat preganglionik pada ganglion cervical superficial, dari dimana serat postganglionik mencapai parasimpatetik ganglion sphenopalatine melalui plexus arteri maxillaty. Serat tersebut melalui ganglion ini tanpa sinaps untuk mencapai palatum bersamaan dengan serat parasimpatetik. Nuclei inferior dan superior salivatory terdapat di medula oblongata. Awalnya berhubungan dengan nucleus batang otak dari nervus facial, akhirnya ujungnya bersatu dengan nervus glossopharingeal. Sistem persarafan parasimpatetik adalah untuk sekresi dan vasodilatasi, ketika saraf simpatetik bervasokonstriksi, walaupun stimulasi selanjutnya dipromosikan juga oles sekresi pada beberapa kasus. Aktivitas sekresi dari sel-sel kelenjar diatasi oleh agen kolinergik (sistem para simpatetik) dan andregenik (sistem simpatetik). nervus sekretomotor berakhir pada persatuan dengan sel-sel bagian duktus kelenjar saliva yang memodifikasi komposisi saliva, sel-sel myoepithelial, otot halus arteriol, dan sel-sel terminal sekretori. Hal-hal berikut ini dapat terjadi dengan memperhatikan persarafan sekresi dari kelenjar saliva: 1. Sel-sel sekretori disuplai oleh nervus parasimpatetik dan simpatetik. 2. Impuls yang dikonduksikan melalui sistem parasimpatetik lebih umum daripada impuls sepanjang nervus simpatetik.

3. Efek dari stimulasi oleh nervus dari kedua sistem tidak berupa antagonis. 4. Impuls yang umum penting untuk mengatur metabolisme normal sel-sel sekretori. 5. Stimulasi parasimpatetik dan simpatetik menyebabkan kontraksi sel myoepithelial untuk menghasilkan aliran saliva. 6. Kapiler darah menerima stimuli dari kedua sistem, tetapi stimuli parasimpatetik menghasilkan vasodilatasi, ketika vasokonstriksi dihasilkan oleh stimulasi simpatetik membentuk bagian siste kontrol vaskular dan tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas refleks sekresi dari sistem simpatetik. 7. Stimulasi parasimpatetik bertanggungjawab untuk sekresi saliva dengan volume yang besar olh sel sekretori. Stimulasi simpatetik mempunyai pengaruh yang lebih besar pada komposisi saliva, dan menghasilkan konsentrasi substansi oranik yang lebih besar karena meningkatnya eksositosis pada sell dengan seiringnya pengurangan pergerakan air. 8. Tidak ada hambatan langsung pada kelenjar saliva oleh nervus. Sindrom mulut yang kering dimana adanya tekanan nervus untuk waktu yang lama diketahui terjadi oleh adanya hambatan dari simpatetik, berdasarkan adanya hambatan langsung pada pengaruh pusat tertinggi di batang otak nukleus salivatori. 4 Fungsi Saliva Saliva berkontribusi untuk menghasilkan kinerja tubuh yang efisien dan keadaan umum yang baik, fungsi-fungsi tersebut antara lain: a. Fungsi digestive b. Fungsi antibacterial c. Aksi pembuferan d. Aksi higienis e. Koagulasi Darah dan Perbaikan Jaringan f. Penghambat karies gigi g. Keseimbangan air

Substansi-substansi yang terdapat pada bakteri yang memiliki sifat antibakteri antara lain : a. Secretory IgA (sIgA) lebih resisten terhadap proteolisis oleh bacterial enzim dibandingkan IgA - Hampir 90% berasal dari saliva parotid - mencegah kolonisasi/perlekatan bakteri b. Peroksidase - terdiri dari hidrogen peroksida, thiocynate, lactoperoxidase. - terutama ada pada saliva kelenjar parotid menghambat produksi asam dan pertumbuhan mikroorganisme c. Lysozyme - menyerang (lisis) dinding sel bakteri gram positif - bekerjasama dengan thiocynate dan lactoperoxidase 4.3 Aksi pembufferan Sifat pembuferan dan ph saliva sebagian besar tergantung pada kandungan bikarbonatnya + HCO3 + H H2CO3 (asam karbonik lemah) Disosiasi secara cepat pada bentuk air dan karbon dioksida. 4.4 Aksi higienis Kelenjar saliva (mukus) sangat berperan penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut Kelenjar saliva (seperti kelenjar keringat di kulit) juga membantu deskuamasi sel epitel oral Membersihkan debris-debris makanan 4.5 Koagulasi Darah dan Perbaikan Jaringan Waktu pembekuan dikurangi oleh adanya saliva dari protein-protein yang sama terhadap faktor pembekuan VII, IX dan faktor platelet Saliva, terutama dari kelenjar submandibula, mempercepat kecepatan kontraksi luka 4.6 Penghambat Karies Gigi Penghambatan karies oleh saliva melalui: a. Aksi mekanis ;membersihkan permukaan gigi b. Aksi immunologi ; dengan cara mensekresikan IgA c. Aksi enzimatik ; peroksidae dan sistem lisozim d. Komposisi saliva ; flouride, kalsium, dan ion fosfat, yang dapat meningkatkan remineralisasi lesi- lesi karies 4.7 Keseimbangan Air Berperan dalam dehidrasi cairan tubuh<< produksi saliva menurun mulut menjadi kering minum air keseimbangan air pulih kembali

4.1 Fungsi digestive Dalam sistem pencernaan saliva berperan dalam: a. Menghancurkan (katabolisme) zat tepung -Amylase (ptyalin) zat tepung maltose (dengan sedikit/tanpa glukosa) b. Lubrikasi - oleh glikoprotein - memfasilitasi proses pengunyahan, pembentukan bolus makanan, penelanan, dan berbicara - menjaga mukosa membrane dari kekeringan dan mulai mengalami parakeratinasi, ataupun keratinasi c. Taste Kandungan air di saliva makanan dapat dirasakan oleh reseptor gustatory dan reaksi pencernaan dapat dimulai. 4.2 Fungsi antibacterial

5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sekresi Saliva 5.1 Faktor Variasi Diurnal Variasi diurnal alamiah terjadi dalam proses tubuh manusia, misal: Konsentrasi Na dan CL meningkat pada pagi hari, sedangkan K meningkat pada siang hari. 5.2 Faktor Durasi Stimulus Lamanya stimulus yang mengenai kelenjar saliva ditandai dengan perubahan komponen saliva. 5.3 Faktor Tipe Kelenjar Setiap kelenjar berbeda tingkat penerimaan dan kepekaannya terhadap stimulus, sehingga aliran dan jumlah saliva berbeda-beda. 5.4 Faktor Diet Faktor diet berpengaruh terhadap perbedaan aliran saliva, yaitu berdasarkan aktivitas fungsional kelenjar saliva yang dipengaruhi oleh faktor mekanis dan pengecapan. Mekanis, misalnya rangsang pengunyahan makanan keras atau permen karet dapat meningkatkan sekresi saliva. Pengecapan misanya rangsang rasa asam, rasa manis, rasa pahit, dan pedas dapat meningkatkan sekresi saliva. 5.5 Faktor Konsentrasi Plasma Konsentrasi plasma berhubungan dengan konsentrasi asam amino, kalsium, glukosa, kalium, urea, dan asam urik dalam saliva. 5.6 Faktor Hormon Pengaruh hormon berasal dari aldosteron, hormon antidiuretik, hormon lokal dan hormon lain seperti testosteron dan tiroksin. Komposisi saliva diubah oleh hormone antidiuretik (ADH) yang memfasilitasi reabsorpsi air, sedangkan aldosteron meningkatkan jumlah sodium yang direabsorpsi pada duktus. 5.7 Faktor Umum Aliran saliva pada umumnya diatur oleh reflek tidak bersyarat, seperti rasa kecap, bau, stimulasi mekanis, gerakan pengunyahan, iritasi kimia dan kehamilan. Tingkat aliran saliva dipengaruhi oleh adanya gangguan atau penyakit sistemik dan obatobatan. Reflek bersyarat: stimulus tidak berhubungan dengan saraf dalam rongga mulut, stimulus diterima oleh organ/indera khusus: penglihatan, penciuman, pendengaran.

Anda mungkin juga menyukai