Anda di halaman 1dari 2

Onno: Selamat Tinggal Telepon Mahal!

Pradipta Nugrahanto - detikBandung

dok.detikbandung Bandung - Selama ini masyarakat Indonesia terkendala biaya


percakapan telepon yang mahal. Namun sebenarnya ada cara-cara yang bisa menekan
biaya telepon menjadi sangat murah bahkan gratis.

Selama ini masyarakat Indonesia terkendala biaya percakapan telepon yang mahal.
Namun dengan perkembangan teknologi dan munculnya pakar-pakar IT dari dalam negeri
yang mulai tergerak untuk menggunakan IT sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan
publik, fasilitas telepon yang terkenal mahal bisa jadi sangat murah bahkan
gratis.

Seperti yang dilakukan oleh Onno Wibowo Purbo, pakar IT yang ditemui disela-sela
Konferensi Internasional "Rural Information & Communication Techonlogy" di Kampus
ITB pada Rabu (17/6/2009) menuturkan bahwa dirinya telah berhasil menciptakan
teknologi alternatif yang berhasil membuat telepon menjadi 'gratis'.

Onno menunjukan prototype produk 'Central Telephone' yang menurutnya mirip dengan
Sentral Telepon Otomat (STO) milik Telkom.

"Dengan 'Central Telephone' kita bisa membuat Telkom sendiri," ujar Onno seraya
bercanda.

Onno juga menyampaikan bahwa software yang digunakan untuk mengoperasikan alat
tersebut bisa diunduh secara gratis .

"Kita menyebutnya softswitch, bisa diunduh di www.briker.org dan tentunya gratis,"


tutur Onno.

Ketika dikonfirmasi mengenai alasan Onno mengembangkan teknologi ini adalah


mahalnya biaya telepon yang dikenakan pada masyarakat.

"Tahun 2000 kan tarif telepon naik, kita merasa kondisi itu membebani masyarakat
Indonesia jadi kita bikin VOIP Merdeka, nah itu cikal bakal alat ini," tambah
Onno.

Untuk membuat proyek ini Onno mengaku memakai dana dari kantongya sendiri. "Saya
sudah capek meminta kerjasama pemerintah, independen saja yang penting tujuannya
menyejahterakan rakyat," tutur Onno.

Ditambahkannya, biaya produksi alat kreasinya ini jauh lebih irit dari biaya
pembuatan STO mililk Telkom. "Kemampuan STO Telkom 'hanya' 1000 call per detik
total biaya produksinya mencapai 2 M sedangkan dengan alat ini (kreasi Onno-red)
bisa mencapai 5000 call per detik dengan total biaya sepuluh juta rupiah saja,"
tutur Onno.

Menurut Onno teknologi ini telah digunakan oleh hotel-hotel di sejumlah kota besar
di Indonesia. Selain itu pesanan dari negara-negara lain mulai datang dari Taiwan,
Cina dan Australia.

"Saat ini tarif telepon sesama operator seluler di Indonesia sudah cukup murah,
tapi tarif beda operator masih mahal, nah dengan alat ini saluran yang beda
operator bisa dibelokkan agar operatornya sama. Siapa yang paling membutuhkan
teknologi semacam ini, tentu hotel, kantor dan pelayanan publik," tutur Onno.
Selain itu Onno juga mengajak masyarakat Indonesia untuk ramai-ramai menggunakan
teknologi ini.

"Kalau untuk pengguna perorangan tidak perlu punya sentra teleponnya, apalagi
untuk orang-orang yang pekerjaanya lekat dengan komputer dan internet, cukup
dengan menggunakan PC, Headset dan Mic serta koneksi internet masyarakat sudah
bisa menikmati layanan telepon gratis ini. Register saja ke VOIP Rakyat untuk
mendapatkan nomernya lalu silahkan telepon sepuasnya," seloroh Onno.

Uniknya Onno tidak berniat mempatenkan karyanya ini. Menurutnya pengguna hak paten
itu adalah orang-orang yang tidak percaya pada pemberi rezeki.

"Saya percaya saja pada yang mengatur rezeki diatas sana, tidak perlu dipaten-
patenkan malah saya sebarkan secara gratis, dan hasilnya pemasukan saya lebih
meningkat dengan cara ini," pungkas Onno.

Anda mungkin juga menyukai