Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG Petir adalah suatu fenomena alam, yang pembentukannya berasal dari terpisahnya muatan di dalam awan cumulonimbus. Umumnya muatan negatif terkumpul dibagian bawah dan ini menyebabkan terinduksinya muatan positif di atas permukaan tanah, sehingga membentuk medan listrik antara awan dan tanah. Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di udara dilampaui, maka terjadi pelepasan muatan berupa petir atau. Terjadi sambaran petir yang bergerak dengan kecepatan cahaya dengan efek merusak yang sangat dahsyat karena kekuatannya. Ancaman sambaran petir pada peralatan canggih perlu diwaspadai dan upaya perlindungan terhadap instalasi, bangunan yang berisikan peralatan elektronik seperti pada industri, bank, instalasi penting, militer, bahkan perorangan perlu ditingkatkan. Sambaran petir pada tempat yang jauh !," km sudah dapat merusak sistem

elektronika dan peralatan, seperti instalasi komputer, telekomunikasi kantor dan instrumentasi serta peralatan elektornik sensetif lainnya. Untuk meminimalisir petir tersebut dibuatlah sistem proteksi dan sistem grounding yang memadai serta terintegrasi dengan baik.

1.2 Pembatasan Masalah Sistem grounding yang telah terukur dan terpasang tidak berfungsi biasanya dipengaruhi oleh# !. $eadaan tanah yang berubah terhadap waktu %. &ambatan dari dalam tanah '. (ahan pentanahan

BAB II SISTEM PENTANAHAN


Sistem pentanahan adalah suatu tindakan pengamanan dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiannya ditanahkan dengan cara mentanahkan badan peralatan instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi kegagalan isolasi, terhambatlah atau bertahannya tegangan sistem karena terputusnya arus oleh alat)alat pengaman tersebut. Agar sistem pentanahan dapat bekerja secara efektif, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut # !. *embuat jalur impedansi rendah ketanah untuk pengamanan personil dan peralatan menggunakan rangkaian yang efektif. %. +apat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan arus akibat surja hubung ,surge current'. *enggunakan bahan tahan terhadap korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi tanah. Untuk meyakinkan kontiniutas penampilan sepanjang umur peralatan yang dilindungi. .. *enggunakan sistem mekanik yang kuat namun mudah dalam pelayanannya. Secara umum tujuan dari sistem pentanahan dan grounding pengaman adalah sebagai berikut # !. *encegah terjadinya perbedaan potensial antara bagian tertentu dari instalasi secara aman. %. *engalirkan arus gangguan ke tanah sehingga aman bagi manusia dan peralatan. '. *encegah timbul bahaya sentuh tidak langsung yang menyebabkan tegangan kejut. Untuk mengetahui tanah tersebut layak atau tidak untuk dipasang sistem pentanahan harus menggunakan alat pengukur. Alat yang umum digunakan oleh instalatir listrik dalam mengukur hambatan dalam dari tanah adalah meger dan earth tester. /amun ada kemungkinan grounding yang telah terukur dan terpasang tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Ada dua jenis earth tester, jenis analog dan digital. Untuk meminimalisir kesalahan pengukuran pada jenis analog, di buatlah jenis digital.

2.1 Earth Tester Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali, waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan. Sewaktu pelaksanaan pengukuran pentanahan, saluran ,kawat- dari electrode ke rangka peralatan harus dilepas. Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur 0arth Tester. 1nilah alat yang digunakan untuk mengukur besar tahanan pentanahan. Pelaksanaan pengoperasian 0arth Tester adalah sebagai berikut# Prop ,A- di hubungkan dengan electrode ,di bak kontrol-. Prop ,(- dan ,2- ditancapkan ketanah dengan jarak antara " sd. !3 m. *aka alat ukur akan menunjukan besar dari 4)tanah.

Standar besar 4)tanah untuk electrode pentanahan " 5hm apabila belum mencapai nilai " 5hm, maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel. Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau 4)tanah 6 3. Ada kerancuan antara pentanahan yang baik dan nilai tahanan yang seharusnya. 1dealnya suatu pentanahan besar tahanannya nol ohm. Tidak ada satu standar mengenai ambang batas nilai tahanan pentanahan yang harus diikuti oleh semua badan. Tetapi badan /7PA ,,/ational 7ire Protection Association- dan 1000 ,1nstitute of 0lectrical and 0lectronics 0ngineers- telah merekomendasikan nilai tahanan pentanahan lebih kecil atau sama dengan " 5hm. Tujuan nilai tahanan pentanahan adalah untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang serendah mungkin yang bisa dipertimbangkan baik secara ekonomis dan secara pisik.

BAB III MASALAH PENGUKURAN GROUNDING DAN SOLUSIN A


8rounding yang telah terukur dan terpasang yang tidak berfungsi biasanya diakibatkan keadaan tanah yang juga dapat berubah seiring dengan waktu yang tentu saja akan mempengaruhi hambatan dalam dari tanah tersebut. Untuk memperbaiki hambatan dalam tanah dari sistem grounding yang telah terpasang atau belum terpasang dipakai beberapa metode yang digunakan# !. $andungan 9at)9at kimia dalam tanah terutama sejumlah 9at organik maupun anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula. +idaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat. Untuk mendapatkan tahanan jenis tanah yang lebih rendah, sering dicoba dengan mengubah komposisi kimia tanah dengan memberikan garam pada tanah dekat elektroda pembumian ditanam. 2ara ini hanya baik untuk sementara sebab proses penggaraman harus dilakukan secara periodik, sedikitnya : ,enam- bulan sekali. +engan meyiram tanah dari grounding tersebut dengan campuran air dengan serbuk arang. $arena serbuk arang lebih bagus mempertahankan air ,kandungan elektrolit- yang terserap dibandingkan tanah itu sendiri yang cenderung mengalirkan kelapisan tanah dibawahnya, apalagi jika lapisan atas dari tanah tempat grounding tersebut berupa lapisan tanah pasir yang tentu saja akan lebih cepat mengalirkan air kelapisan tanah dibawahnya. +ari pengukuran grounding beberapa waktu setelah penanaman batang ground;arde juga dapat diketahui ,dengan pengukuran alat- bahwa penanaman grounding yang menggunakan campuran air dengan serbuk arang lebih bagus daripada menggunakan air saja. %. *etode ini umum dilakukan pada pembumian ; grounding dari menara maupun bangunan dengan penangkal petir yaitu dengan menanam batang grounding ; arde lebih dalam ke bumi. Penanaman dari grounding tersebut umumnya menggunakan elektroda pelat dan bisa mencapai belasan meter dibawah permukaan tanah. Tujuan dari penanaman lebih dalam ini adalah untuk melewati beberapa lapisan tanah yang memungkinan untuk mendapatkan lapisan tanah dengan hambatan dalam terkecil. &al tersebut tentu saja juga dipengaruhi

kondisi tanah disekitar grounding sehingga dapat juga menambahkan metoda pertama dalam penanaman grounding ini. '. Sedikit berbeda dengan dua metoda sebelumnya yang hanya menggunakan ! batang ground;arde, metoda ketiga ini menggunakan dua atau lebih batang ground;arde. *etoda ini sering digunakan pada pemasangan peralatan jaringan distribusi T*;T4 , 8ardu +istribusi, A(S< pada tiang, dsb.- yang tujuannya tentu saja mendapatkan hambatan dalam dari tanah sekecil ) kecilnya. .. *enggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi tanah, untuk memastikan kontinuitas penampilan sepanjang umur peralatan yang dilindungi. (ahan pentanahan dimaksudkan untuk mengontrol dalam batas aman sesuai peralatan yang digunakan, sedangkan pasak adalah batang sederhana, hal ini penyebab utama jatuhnya tahanan tanah dalam gradient tegangan yang tinggi pada permukaan pasak. (eberapa metode yang dapat digunakan untuk menurunkan nilai tahanan pentanahan antara lain dengan # a. Sistem batang pararel b. Sistem pasak tanam dalam dengan beberapa pasak dan diperlakukan terhadap kondisi kimiawi tanah. c. +engan menggunakan pelat tanam, penghantar tanam, dan beton rangka baja yang secara listrik terhubung.

BAB I! KESIMPULAN DAN SARAN


".1 Kes#m$%lan Sistem pentanahan adalah suatu tindakan pengamanan dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiannya ditanahkan dengan cara mentanahkan badan peralatan instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi kegagalan isolasi, terhambatlah atau bertahannya tegangan sistem karena terputusnya arus oleh alat)alat pengaman tersebut. Untuk mengetahui tanah tersebut layak atau tidak untuk dipasang sistem pentanahan harus menggunakan alat pengukur. Alat yang umum digunakan oleh instalatir listrik dalam mengukur hambatan dalam dari tanah adalah meger dan earth tester. +alam membuat sistem grounding,tahanan pada tanah sangat berpengaruh. Tahanan yang ideal adalah = " ohm,lebih kecil maka lebih bagus. Untuk mengukur itulah diperlukan alat untuk mengukur yaitu earth tester. &asil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukurannya, karena itu dibuat earth tester digital untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan kesalahan dalam pengukuran /amun ada kemungkinan grounding yang telah terukur dan terpasang tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Untuk memperbaiki hambatan dalam tanah dari sistem grounding yang telah terpasang atau belum terpasang dipakai beberapa metode yaitu menggunakan 9at)9at kimia, menanam batang grounding ; arde lebih dalam ke bumi, menggunakan dua atau lebih batang ground;arde, menggunakan bahan tahan korosi ".2 Saran !. Pada saat melakukan pengukuran tanah harus sesuai prosedur %. Tanah yang akan dipasang sistem grounding hendaknya diberi 9at)9at kimia '. Sistem grounding selalu diperiksa dan diukur kembali untuk memastikan sistem grounding berjalan dengan baik atau sudah tidak layak .. Untuk mempermudah pengukuran disarankan menggunakan earth tester jenis digital.

Anda mungkin juga menyukai