Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS TOKSIKAN: NITROTOLUENE

Disusun oleh

Apriastuti Puspitasari, 0706272585

Tugas Akhir
Mata Kuliah Toksikologi Industri

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2009

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 1


SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa tugas ini dibuat
dengan sejujurnya dengan mengikuti kaidah Etika Akademik UI serta menjamin bebas
Plagiarisme.

Jika diketemukan melakukan plagiarisme, maka saya bersedia tidak lulus atau gagal dalam
mata kuliah Aspek Perilaku K3.

Depok, 16 Mei 2009

Apriastuti Puspitasari

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat, dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Makalah ini
merupakan tugas akhir dari mata kuliah Toksikologi Industri, Peminatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia.

Makalah ini berjudul Analisis Toksikan: Nitrotoluene. Makalah ini bertujuan untuk
mengetahui secara mendalam mengenai seluk beluk Nitrotoluene, seperti keberadaannya di
alam dan di tempat kerja, sifat kimia dan fisiknya, metabolismenya di dalam tubuh
manusia, dan lain-lain. Tak hanya itu, sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja, juga
perlu direkomendasikan pengendalian yang harus dilakukan dalam penggunaan
Nitrotoluene ini.

Dengan segenap usaha dan tenaga, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini sehingga akhirnya makalah ini dapat hadir di tengah
pembaca sekalian. Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi seluruh pihak.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.

Depok, 16 Mei 2009

Penulis

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 3


Nitrotoluene

A. Nama Kimia
Nitrotoluene sering disebut Methylnitrobenzene, Nitrophenylmethane, ataupun
Nitrotoluol. Chemical Formulanya adalah CH3C6H4NO2. Sedangkan nama dagang
Nitrotoluene biasa disebut NA. Kode CAS Nitrotoluene 1321-12-6. Sedangkan kode CAS
isomer-isomernya adalah sebagai berikut

Chemical Name Kode CAS Sinonim

o-Nitrotoluene 88-72-2 2-methyl-1-nitrobenzene


1-methyl-2-nitrobenzene
2-Methylnitrobenzene
2-Nitrotoluene
2-nitrotoluol
ortho-Nitrotoluene
o-nitrophenylmethane
alpha-methylnitrobenzene
ONT
2NT
m- Nitrotoluene 99-08-1 1-methyl-3-nitrobenzene

3-Methylnitrobenzene

m-Nitrotoluol

meta-Nitrotoluene

3-Nitrotoluene

3NT

p- Nitrotoluene 99-99-0 1-methyl-4-nitrobenzene

4-Methylnitrobenzene

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 4


4-nitrotoluol

para-Nitrotoluene

pnitrophenylmethane

4-Nitrotoluene

4NT

o-Nitrotoluene m- Nitrotoluene p- Nitrotoluene

1-Methyl-2-nitrobenzene 1-Methyl-3-nitrobenzene 1-Methyl-4-nitrobenzene

B. Keberadaan dan Penggunaan


Menurut http://toxnet.nlm.nih.gov, produksi dan penggunaan nitrotoluene
terdapat di dalam pembuatan dinitrotoluene, trinitrotoluene, dan lain-lain. Nitrotoluene
diproduksi secara komersial sebagai sebuah campuran, dengan toluene nitrasi. Penggunaan
yang khas terhadap Nitrotoluene biasanya digunakan untuk sintesis imaging product
seperti pigmen, dyestuff, dan bahan kimia fotografi. Sedangkan isomer-isomernya
digunakan pada produksi antioksidan, bahan kimia pertanian, farmasi dan rubber. O-
Nitrotoluene biasa digunakan dalam pembuatan bahan kimia pertanian, dyestuff, cat,
farmasi, dan plastic foam. Sedangkan m-Nitrotoluene digunakan sebagai dyestuff dan alat
pencuci fim fotografi. Kegunaan yang hampir sama juga terlihat pada isomer nitrotoluene

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 5


yang lain, yaitu p-Nitrotoluene. Isomer ini juga digunakan untuk bahan plastic foam,
dyestuff, cat, dan farmasi (http://www.chemicalland21.com).

C. Sifat Fisik dan Kimia


Menurut NIOSH Pocket Guide 2007, sifat fisik dan kimia Nitrotoluene berdasarkan
isomernya diantaranya adalah

Property o-Nitrotoluene m- Nitrotoluene p- Nitrotoluene

Appearance Yellow liquid with a Yellow liquid with a Crystalline solid


weak, aromatic weak, aromatic with a weak,
odor. odor. aromatic odor.
Molecular weight 137.1 137.1 137.1
Boiling point 432°F 450°F 460°F
Solubility in water 0.07% 0.05% 0.04%
Flash point 223°F 223°F 223°F
Ionization potential 9.43 eV 9.48 eV 9.50 Ev
Vapor Pressure 0.1 mmHg 0.1 mmHg 0.1 mmHg
Melting point - - 126°F
Freezing point 25°F 59°F -
Upper explosive - - -
Lower explosive 2.2% 1.6% 1.6%
Specific gravity 1.16 1.16 1.12
Flammability/ Class IIIB Class IIIB Combustible Solid
Combustibility
Combustible Liquid: Combustible Liquid:
Fl.P. at or above Fl.P. at or above
200°F 200°F
Incompatibilities & Strong oxidizers, Strong oxidizers, Strong oxidizers,
Reactivities
sulfuric acid sulfuric acid sulfuric acid

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 6


D. Toksikokinetika Nitrotoluene
1. Proses ADME Nitrotoluene di dalam Tubuh
Dalam bentuk vapor, nitrotoluene terabsorpsi ke dalam tubuh manusia melalui
inhalasi. Sedangkan jika bentuknya liquid, nitrotoluene masuk ke dalam tubuh melalui
absorpsi kulit, ingesti, serta kontak mata dan kulit. Hasil NIOSH Survey pada tahun 1981-
1983 pada 4.354 pekerja (729 orang diantaranya adalah wanita), pekerja-pekerja tersebut
sangat potensial terpajan nitrotoluene di Amerika Serikat. Rute pajanan yang paling
mungkin yaitu melalui inhalasi dan kontak kulit pada pekerja yang bekerja memproduksi dan
menggunakan bahan campuran nitrotoluene, dinitroitoluene, dan trinitrotoluene
(http://toxnet.nlm.nih.gov).
Jika nitrotoluene terpajan secara berlebihan, maka toksikan ini akan mempengaruhi
darah dalam membawa oksigen. Hal ini akan mengakibatkan perubahan warna menjadi
kebiruan pada kulit, iritabilitas yang tinggi, mengantuk, nausea, denyutan yang cepat, sakit
kepala, lemah, sesak napas, dan pingsan. Nitrotoluene terdistribusi melalui aliran darah ke
beberapa target organ, diantaranya adalah darah itu sendiri, sistem saraf pusat, sistem
kardiovaskuler, kulit, dan traktus gastrointestinal.
Isomer-isomer nitrotouene dimetabolisme dan diubah di dalam hati menjadi zat
yang mirip dengan benzyl alcohol dan benzoic acid. Formasi nitrobenzyl alcohol glucuronide
muncul menjadi jalur metabolik utama pada o-Nitrotoluene. o-Nitrobenzyl glucuronide
diekskresikan melalui empedu kemudian masuk ke dalam usus. Metabolitnya berupa o-
aminobenzylsulfate yang terlihat sangat kuat dalam ikatan kovalen terhadap DNA. M-
Nitrotoluene dan p-Nitrotoluene mengalami konjugasi dengan glisin untuk membentuk
hippuric acid, atau nitro reduction dan alkilasi.
Metabolisme dan ekskresi dari o-Nitrotoluene, m- Nitrotoluene, dan p- Nitrotoluene
diujikan pada 344 tikus. Ekskresi yang dihasilkan dikumpulkan selama 72 jam setelah
toksikan Nitrotoluene diberikan secara oral 200 mg/kg. Dari uji toksisitas ini, diketahui
bahwa urin merupakan tempat ekskresi utama nitrotoluene, karena 70-85% dari dosis yang
diberikan dikeluarkan melalui urin. Sedangkan 5 sampai 13% dan 0,0 sampai 0,1% dari dosis
yang diberikan dikeluarkan melalui feses dan expired air.
Metabolit yang paling banyak terdapat di urin metabolisme selama 72 jam dari
toksikan o-Nitrotoluene setelah adalah 2-nitrobenzoic acid (29% dari jumlah dosis),
Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 7
metabolit yang tidak dapat diidentifikasi (16%), 2-nitrobenzyl glucuronide (14%), dan S-(2-
nitrobenzyl)-N-acetylcysteine (12%). Sedangkan dari toksikan m-Nitrotoluene, metabolit
yaang paling banyak dihasilkan adalah 3-nitrohippuric acid (24% dari jumlah dosis), 3-
nitrobenzoic acid (21%), dan 3-acetamidobenzoic acid (12%). Hasil metabolit p-Nitrotoluene
selama 72 jam metabolisme, diantaranya adalah 4-nitrobenzoic acid (28%), 4-
acetamidobenzoic acid (27%), dan 4-nitrohippuric acid sebesar 13%
(http://toxnet.nlm.nih.gov).

Chemical Name LD50

o-Nitrotoluene Oral, Rat: LD50 = 891 mg kg-1


Inhalasi, Rat: LC50 = 790 mg m-3
Oral, Mouse: LD50 = 970 mg kg-1
Inhalasi, Mouse: LC50 = 328 mg m-3
Oral, Rabbit: LD50 1750 = mg kg-1
m- Nitrotoluene Oral, Rat: LD50 = 1072 mg kg-1
Oral, Mouse: LD50 = 330 mg kg-1
Oral, Rabbit: LD50 = 2400 mg kg-1
p- Nitrotoluene Inhalation, Mouse: LC50 = 419 mg m-3
Inhalation, Rat: LC50 = 975 mg m-3
Oral, Mouse: LD50 = 1231 mg kg-1
Oral, Rabbit: LD50 = 1750 mg kg-1
Oral, Rat: LD50 = 1960 mg kg-1
Skin, Rat: LD50 = >16 gm kg-1

2. Keracunan Nitrotoluene
Nitrotoluene merupakan salah satu aromatic nitrogen compound yang dapat
membentuk formasi methemoglobin dalam darah. Kasus keracunan akibat terekspos
nitrotoluene sangat jarang. Menurut ACGIH Documentation of TLVs, methemoglobin adalah
bentuk hemoglobin yang teroksidasi dimana besi dalam komponen heme telah teroksidasi
dari ferrous (+2) menjadi bentuk ferric (+3). Hal ini mengakibatkan molekul hemoglobin

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 8


tidak memiliki kemampuan untuk mentransport dan membebaskan oksigen ke dalam
jaringan-jaringan tubuh secara efektif. Normalnya, sekitar 1% dari total hemoglobin berada
dalam bentuk methemoglobin. Methemoglobin juga hadir dalam jumlah yang sedikit di
dalam sel darah merah sebagai hasil dari fungsi oksidatif yang normal.
Menurut NIOSH/OSHA ‘Occupational Health Guideline for Nitrotoluene’, gejala dan
tanda-tanda keracunan nitrotoluene berkaitan dengan kurangnya kapasitas darah untuk
membawa oksigen. Gejala awal methemoglobinemia tidak akan terlihat dan tertunda
hingga empat jam. Simptom yang pertama terjadi adalah sakit kepala, kemudian diteruskan
dengan munculnya gejala-gejala methemoglobinemia yang hebat. Cyanosis terjadi ketika
konsentrasi methemoglobin 15% atau lebih. Cyanosis muncul sebagai tanda-tanda
keracunan nitrotoluene, yang pada awalnya terlihat di bibir, hidung, dan daun telinga, yang
biasanya dikenali oleh rekan pekerja. Ketika methemoglobin konsentasinya mendekati 40%,
seseorang biasanya merasa baik-baik saja, tidak ada keluhan, dan bersikeras bahwa semua
yang dikatakan rekan sekerja itu tidak benar. Namun, ketika konsentrasinya melebihi 40%,
pekerja merasa lemah dan pusing. Ketika konsentrasi methemoglobin mencapai 70%,
pekerja akan mengalami ataxia, dyspnea, tachycardia, nausea, vomiting, dan lain-lain.

E. Pemantauan / Surveilans
1. Monitoring Pekerja
Prosedur medikal surveilans di bawah ini sebaiknya diberikan kepada tiap pekerja
yang terekspos nitrotoluene pada level yang berbahaya.
a. Initial medical exam
Initial medical exam dilakukan dengan mengumpulkan data riwayat hidup pekerja
dan melakukan pemeriksaan fisik, yaitu berupa pemeriksaan darah, sistem saraf, sistem
gastrointestinal, serta sistem kardiovaskuler. Kulit harus diperiksa untuk membuktikan
adanya gangguan kronik pada pekerja. Karena nitrotoluene telah terbukti dapat
menyebabkan methemoglobinemia, maka seseorang yang memiliki kelainan pada
darahnyamemiliki risiko lebih tinggi terhadap eksposure nitrotoluene. Oleh karena itu,
perhitungan jumlah darah harus dilakukan, seperti jumlah sel darah merah, sel darah putih,
hemoglobin, hematokrit, dan lain-lain. Initial medical exam bertujuan untuk mendeteksi
pre-existing condition yang mungkin terdapat pada pekerja yang terpajan pada risiko tinggi.
Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 9
Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menetapkan dasar biological monitoring di
masa mendatang.

b. Periodic medical exam


Periodic medical exam harus dilaksanakan berkala dalam periode waktu tertentu,
misalnya pertahun. Penyakit methemoglobin akan muncul jika terpajan nitrotoluene secara
berlebihan. Hal ini terlihat dari gejala-gejala yang muncul pada pekerja, seperti anemia,
anoxia, cyanosis,sakit kepala, keadaan lemah, pusing, dan dyspnea, tachycardia, nausea, dan
lain-lain.
Exposure Limit yang diizinkan diantaranya terdapat pada tabel berikut

Occupational Exposure Standar BEI

OSHA GENERAL INDUSTRY PEL 5 ppm, 30 mg/m3 (Skin)


OSHA CONSTRUCTION INDUSTRY PEL 5 ppm, 30 mg/m3 TWA (Skin)
ACGIH TLV 2 ppm, 11 mg/m3 TWA (Skin)
NIOSH REL 2 ppm TWA (Skin)

Pengukuran besarnya pajanan nitrotoluene paling baik dilakukan agar rata-rata


pajanan 8 jam kerja didasarkan pada sampel yang single atau 24 jam sampel. Beberapa
sampel dengan interval yang pendek (hingga 30 menit) bisa juga dilakukan untuk
menentukan level pajanan rata-rata. Sampel udara juga sebaiknya diambil di area breathing
zone pekerja.
Sampling dan analisis dapat dilakukan dengan pengumpulan vapor dengan silica gel
adsorption yang memiliki desorpsi yang subsekuen dengan menggunakan metanol dan
analisis gas kromatografi. Selain itu, tuba detektor yang tersertifikasi oleh NIOSH di bawah
42 CFR bagian 84 atau peralatan direct-reading lainnya yang terkalibrasi dalam pengukuran
nitrotoluene.

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 10


2. Monitoring Lingkungan
Nitrotoluene terdiri dari tiga isomer yaitu o-Nitrotoluene, m-Nitrotoluene, dan p-
Nitrotoluene. Produksi dan penggunaan nitrotoluene terdapat di dalam manufaktur
dinitrotoluene, trinitrotoluene, dan bahan campuran pembuatan rubber, bahan kimia
pertanian, bahan celupan fotografi, yang kemudian akan menghasilkan limbah ke
lingkungan. Jika dilepas ke udara, maka Nitrotoluene akan berada pada fase vapor dan
menjadi ambient pada atmosfer. Fase vapor nitrotoluene pada atmosfer akan
didegradasikan pada reaksi dengan produksi radikal photochemical hydroxyl, dimana waktu
paruh dari reaksi ini di udara diestimasi 41 hari untuk o- dan p-nitrotoluene dan 55 hari
untuk m-nitrotoluene. Nitrotoluene jika dibebaskan ke tanah, maka akan mengalami
biodegradasi dalam keadaan aerob. Aerob biodegradasi terjadi dengan waktu paruh 2
sampai 4 minggu. Jika dalam keadaan anaerob, nitrotoluene akan mengalami biodegradasi
menjadi toluidine. Sedangkan potensi konsentrasi nitrotoluene mencemari organisme air
adalah sangat rendah (http://toxnet.nlm.nih.gov).

F. Studi Kasus
Para pekerja pabrik TNT di Cina mengalami penyakit katarak setelah bekerja
bertahun-tahun. Ketika dilakukan pengambilan sampel darah dari pekerja tersebut, Hb dari
pekerja di hidrolisis dengan sodium hidroksida, diekstrak dengan metilen klorida dan
dianalisis oleh GC-MS dengan ionisasi kimia negatif. Hasil yang didapat cukup mengejutkan,
yaitu mengindikasikan bahwa adanya kontaminasi nitrotoluene di dalam pabrik (Jurgen
Angerer: 2002).
Kasus yang berbeda dialami seorang remaja lelaki berumur 17 tahun yang terkena
ledakan TNT setelah bermain-main dengan bom. Berdasarkan informasi dari pasien ini, bom
diidentifikasi mengandung TNT. Di dalam ruang Gawat darurat, pasien kemudian sadarkan
diri dan mengalami sakit kepala yang hebat. Beberapa bagian tubuh pasien ini mengalami
luka terbakar serta mengalami pembengkakan pada bibir dan kedua kornea matanya
terbakar. Hari berikutnya setelah pemeriksaan darah dilakukan, pasien ini teridentifikasi
oleh dokter mengalami methemoglobinemia. Pada hari keempat pasien ini meninggal
dengan penyakit methemoglobinemia karena terkena bahan kimia TNT tersebut
(http://journals.lww.com).
Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 11
G. Pengendalian
Menurut NIOSH/OSHA ‘Occupational Health Guideline for Nitrotoluene’,
pengendalian dapat dilakukan berdasarkan task-task yang dilakukan pekerja dalam
melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan nitrotoluene, diantaranya adalah

No. Task Control

1 Menggunakan toluidine di Memberi pembatas, local exhaust, ventilasi,


manufaktur dalam produksi bahan dan alat pelindung diri.
celupan, vulkanisasi, akselerator,
inhibitor gasoline, dll.
2 Menggunakan dinitrotoluene untuk Memberi pembatas, local exhaust, ventilasi,
produksi bahan peledak, manufaktur dan alat pelindung diri.
asam nitrotoluene-sulfonic, dan lain-
lain.
3 Penggunaan nitrotoluene dalam Memberi pembatas, local exhaust, ventilasi,
organik sintetis untuk bahan celupan, dan alat pelindung diri.
sun screening agent, industri tekstil,
dan lain-lain.

NIOSH/OSHA ‘Occupational Health Guideline for Nitrotoluene’ juga


merekomendasikan metode pengendalian lain, diantaranya adalah
a. Pengadaan ventilasi yang memadai
Nitrotoluene terabsorpsi melalui inhalasi, oleh karena itu ventilasi yang baik harus
disediakan. Selain itu sebaiknya disediakan pula local exhaust.

b. Personal higiene pekerja yang baik


Kulit yang terkontaminasi nitrotolune sebaiknya dicuci dengan sabun atau deterjen
yang ringan dan air untuk menghilangkan nitrotoluene. Makan dan merokok sebaiknya tidak
diizinkan di area dimana nitrotoluene padat sedang diproduksi, diproses, atau disimpan.
Pekerja yang bekerja menghandle nitrotoluene padat dan cair harus mencuci tangan

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 12


mereka secara keseluruhan dengan sabun atau deterjen yang ringan dan air sebelum makan
dan merokok.

c. Penggunaan APD
Pekerja harus disediakan dengan alat pelindung diri yang memenuhi syarat seperti
pakaian, sarung tangan, face shield, pelindung mata, dan pakaian pelindung diri lainnya yang
dapat mencegah exposure yang lama dan berulang-ulang dengan nitrotoluene padat atau
cair yang digunakan pada proses produksi.
Higiene industri yang baik sangat direkomendasikan dalam engineering cointrol
untuk mengurangi konsentrasi nitrotoluene di lingkungan agar berada apad level yang
aman.

H. Prosedur Pertolongan Pertama


Dalam keadaan darurat, prosedur pertolongan pertama yang diberikan adalah
sebagai berikut
 Kontak pada Mata
Jika nitrotoluene padat atau cair masuk terkena mata, bersihkan mata dengan
segera dengan air yang cukup. Berikan perawatan medikal segera. Lensa kontak sebaiknya
tidak boleh digunakan ketika bekerja dengan bahan kimia ini.

 Kontak pada Kulit


Jika nitrotoluene padat atau cair mengekspos kulit, segera cuci kulit yang
terkontaminasi tersebut dengan sabun atau deterjen yang ringan dan air. Jika nitrotoluene
tersebut diketahui menembus pakaian yang dikenakan, jauhkan pakaian tersebut dengan
segera dan cuci kulit dengan sabun atau deterjen ringan dan air. Berikan Berikan perawatan
medikal segera.

 Terhirup oleh Pernapasan


Jika seseorang menghirup nitrotoluene dalam jumlah yang besar, pindahkan orang
tersebut ke area yang memiliki udara segar. Jika pernapasannya berhenti, berikan
pernapasan buatan. Lalu segera berikan perawatan medis, lebih cepat lebih baik.
Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 13
 Tertelan
Ketika nitrotoluene padat atau cair tertelan dan orang tersebut masih sadar, segera
berikan air dengan jumlah yang banyak. Setelah menelan air, buatlah orang tersebut
muntah dengan memegang dengan jari bagian belakang tenggorokan.

Prosedur pembuangan, tumpahan, dan kebocoran juga harus dimiliki agar


lingkungan sekitar tidak terganggu, diantaranya adalah
 Seseorang yang tidak menggunakan alat pelindung diri dan pakaian pelindung sebaiknya
diasingkan dari are tumpahan atau area yang terdapat kebocoran nitrotoluene sampai
pembersihan telah lengkap.
 Jika nitrotoluene yang tertumpah atau bocor, langkah-langkah di bawah ini sebaiknya
harus diambil
1. Ventilasi yang baik dalam are tumpahan dan kebocoran tersebut.
2. Untuk nitrotoluene dalam kuantitas yang kecil, lap dengan handuk kertas.
Sedangkan untuk nitrotoluene padat dalam kuantitas yang kecil, sapu perlahan-
lahan di atas kertas. Pindahkan ke tempat yang aman dan bakar kertas yang berisi
nitrotoluene tersebut. Nitrotoluene cair dalam jumlah yang besar bisa dikumpulkan
dan diatomisasi di dalam ruang pembakaran yang sesuai dengan alat pembersihan
effluent gas. Sedangkan nitrotoluene padat dalam jumlah besar bisa digunakan
kembali , tetapi jika ini tidak dilakukan, hancurkan di solvent yang mudah terbakar
(seperti alkohol) dan diatomisasi di dalam dalam ruang pembakaran yang sesuai
dengan alat pembersihan effluent gas.

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 14


DAFTAR PUSTAKA

Angerer, Jurgen. 2002. Biological Monitoring: Prospects in Occupation and Environmental


Medicine. Penerbit WILEY-VCH, Federal Republic of Germany.
Anonim. ‘Methemoglobinemia after a Blast Injury’, [Online]. Dari
http://journals.lww.com/anesthesiology/pages/articleviewer.aspx?year=2004&issu
e=02000&article=00040&type=fulltext [20 Mei 2009].
______. ’Chemical Sampling Information Nitrotoluene’, [Online]. Dari http://www.osha.gov/
[15 Mei].
______. ’ Methemoglobinemia’, [Online]. Dari http://www.haz-map.com/methem.html [17
Mei 2009].
______. ’Nitrotoluenes’, [Online]. Dari http://www.chemicalland21.com/ [15 Mei 2009].
Klassen, Curtis D. 2008. Casarett and Doull’s Toxicology: The Basis Science of Poisons
Seventh Edition. Penerbit The McGraw-Hill Companies, Inc, United States of
America.
NIOSH/OSHA. ‘Occupational Health Guideline for Nitrotoluene’, [Online]. Dari
htp://www.cdc.gov/NIOSH/pdfs/0641.pdf [20 Mei 2009].

Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 15

Anda mungkin juga menyukai